Rabu, 12 Oktober 2022

Equity World | Bursa AS Jeblok ke Level Terendah dalam Dua Tahun Terakhir, Bagaimana Nasib IHSG?

Equity World | Bursa AS Jeblok ke Level Terendah dalam Dua Tahun Terakhir, Bagaimana Nasib IHSG?


Equity World | Bursa saham Amerika Serikat atau Bursa AS di Wall Street, New York terperosok ke level terendah dalam dua tahun pada perdagangan pada Rabu waktu setempat, 12 Oktober 2022. Kejatuhan bursa tersebut berpotensi merambat ke pasar Asia termasuk Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).


Equity World |  Bursa Asia Tak Bertenaga, IHSG Jenuh Jual, Kemana Arahnya?


Data Bloomberg pada Kamis, 13 Oktober 2022, menunjukkan indeks Dow Jones Industrial Average ditutup turun 0,1 persen atau 28,34 poin ke 29.210,85, S&P 500 tergelincir 0,33 persen atau 11,81 poin ke 3.577,03, dan Nasdaq melemah tipis 0,09 persen atau 9,09 poin ke 10.417,10.


Hal serupa terjadi pada bursa saham berjangka untuk Jepang, Australia dan Hong Kong usai S&P 500 ditutup pada level terendah sejak November 2020. Indeks dolar AS bertahan pada laju kenaikan dan yen Jepang jatuh ke level terendah baru 24 tahun yang pada gilirannya membuat para pedagang waspada terhadap intervensi dari otoritas Jepang.


Sementara itu, bligasi pemerintah AS terpantau reli. Investor gelisah karena mereka menunggu data harga konsumen AS yang dapat menentukan apakah The Federal Reserve akan kembali menaikkan suku bunga besar keempat berturut-turut. Kekhawatiran para investor kian menumpuk lebih banyak tekanan pada ekonomi dunia.


Adapun risalah yang dirilis pada Rabu dari pertemuan terakhir The Fed sebelumnya menyarankan beberapa pejabat mempertimbangkan untuk mengurangi laju kenaikan suku bunga, yang memicu lonjakan singkat di Wall Street, namun pada akhirnya kembali melemah.


"The Fed membutuhkan data untuk mulai menemukan jalan keluar. Itu adalah pasar yang sulit untuk dimasuki. Sampai investor mendapatkan lebih banyak data, pasar harus mencari cara untuk menemukan pijakannya,” ujar wakil kepala investasi di BMO Family Office Carol Schleif, kepada Bloomberg Television.


Sedangkan Poundsterling menguat setelah hari yang sibuk bagi Bank of England memborong obligasi. Hal tersebut menegaskan kembali pandangan bahwa dukungan darurat untuk pasar emas akan berhenti pada Jumat dan bertentangan dengan laporan media yang menyarankan itu bisa bertahan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar