Senin, 28 Februari 2022

PT Equityworld | Selasa Pagi, Mayoritas Saham Asia Pasifik Dibuka Menguat

PT Equityworld | Saham AS pada perdagangan Senin (Selasa, pagi WIB) di Bursa Saham Wall Street ditutup bervariasi, investor fokus mengamati setiap perkembangan mengenai konflik Rusia-Ukraina.

Indeks Dow Jones Industrial Average turun 166,15 poin atau 0,49 persen, menjadi 33.892,60 poin. S&P 500 turun 10,71 poin atau 0,24 persen, menjadi 4.373,94 poin, sedangkan indeks Komposit Nasdaq naik 56,78 poin atau 0,41 persen menjadi 13.751,40 poin.

Selasa Pagi, Mayoritas Saham Asia Pasifik Dibuka Menguat | PT Equityworld

Enam dari 11 sektor utama indeks S&P 500 ditutup pada zona merah, dengan penurunan terbesar terjadi pada sektor real estat sebesar 1,77 persen, sedangkan yang menguat sektor energi dengan peningkatan 2,57 persen.

Perusahaan China yang terdaftar di bursa saham New York sebagian besar ditutup lebih rendah, di mana tercatat enam dari 10 saham teratas merupakan penentu indeks S&P.

"Investor juga mempertimbangkan dampak sanksi terbaru terhadap Rusia. Dengan situasi yang berubah dengan cepat, pasar diperkirakan akan tetap bergejolak dalam waktu dekat," kata seorang analis.

Delegasi Ukraina dan Rusia mengakhiri pembicaraan damai di perbatasan Ukraina-Belarusia pada hari Senin (Selasa pagi WIB) dengan putaran negosiasi berikutnya dijadwalkan akan dilakukan di perbatasan Belarusia-Polandia pada beberapa hari mendatang, menurut delegasi Rusia.

Amerika Serikat dan beberapa negara Eropa dan Kanada mengeluarkan pernyataan bersama pada hari Sabtu (26/2) yang mengatakan akan menghapus beberapa bank Rusia dari SWIFT, sistem pembayaran yang digunakan untuk sebagian besar transaksi keuangan internasional.

Kamis, 24 Februari 2022

Equityworld Futures | Rusia Serang Ukraina, Investor Ramai-ramai Buru Emas untuk Perlindungan Aset

Equityworld Futures | Harga emas dunia mencapai level tertinggi lebih dari satu setengah tahun pada perdagangan Kamis, karena investor memburu logam kuning itu untuk perlindungan investasinya saat Rusia menginvasi Ukraina.

Mengutip CNBC, Jumat (25/2/2022) harga emas di pasar spot melonjak 1 persem menjadi USD1.926,51 per ounce, setelah sebelumnya menyentuh level tertinggi sejak September 2020 di USD1.973,96.

Rusia Serang Ukraina, Saat yang Tepat Borong Emas Hari Ini? | Equityworld Futures

Sementara emas berjangka Amerika Serikat ditutup 0,8 persen lebih tinggi menjadi USD1.926,3 per ounce.

Serangan di Ukraina adalah invasi terbesar oleh satu negara terhadap negara lain di Eropa sejak Perang Dunia Kedua.

"Ini lebih dari yang diantisipasi pasar," kata analis RJO Futures, Bob Haberkorn.

"Jika Rusia benar-benar mengambil Kiev dan komunitas internasional memiliki respons agresif, emas akan diperdagangkan lebih dari USD2.000 dengan cukup cepat", Haberkorn menambahkan.

Sementara itu logam mulia lainnya paladium melesat 1,2 persem menjadi USD2.512,82 per ounce, setelah sebelumnya mencapai level terkuat sejak Juli di USD2.711,18.

"Potensi gangguan dapat memiliki dampak pasar yang jauh lebih signifikan pada PGM (Platinum Group Metals), terutama mengingat ekspektasi bahwa berkurangnya tantangan rantai pasokan di semester kedua 2022 dan pemulihan dalam produksi mobil akan mendukung peningkatan permintaan logam  auto-catalyst  itu," kata Suki Cooper, analis Standard Chartered.

Nornickel Rusia adalah pemasok paladium terbesar di dunia dan pemasok utama platinum, keduanya digunakan pabrikan otomotif dalam  catalytic converter  untuk membersihkan asap knalpot mobil.

Platinum anjlok 3,5 persen menjadi USD1.053, melihat sesi yang relatif  volatile  setelah reli ke level USD1.126,18. Perak naik 0,4 persen menjadi USD24,61 per ounce. 

Rabu, 23 Februari 2022

Equityworld Futures | Bursa Asia-Pasifik Diperkirakan akan Bergerak Turun Pagi Ini, Kamis (24/02)

Equityworld Futures | Saham Asia-Pasifik diperkirakan akan anjlok pada perdagangan hari Kamis karena investor terus mengamati situasi krisis yang meningkat antara Rusia dan Ukraina.

S&P/ASX 200 Australia turun hampir 2% di awal perdagangan.

Nikkei 225 berjangka di Chicago menunjuk ke pembukaan yang lebih rendah di 26.270, sementara indeks berjangka di Osaka juga menunjuk ke pembukaan yang lebih rendah di 26.260. Nikkei ditutup pada 26.449,61 pada hari Selasa dan ditutup pada hari Rabu.

Rekomendasi Harian Indeks Nikkei 24 Februari 2022 | Equityworld Futures

Di tempat lain di Asia, Bank of Korea akan mengadakan pertemuan pada hari Kamis. Di sisi pendapatan, Alibaba akan melaporkan pendapatan kuartal ketiganya di akhir Asia.

Kekhawatiran atas meningkatnya ketegangan di Rusia dan Ukraina tetap menjadi fokus. Ukraina pada hari Rabu mengumumkan bahwa mereka bermaksud untuk memberlakukan keadaan darurat selama 30 hari dengan kemungkinan perpanjangan. Langkah tersebut harus terlebih dahulu disetujui oleh parlemen.

Negara itu juga memperingatkan warganya untuk meninggalkan Rusia dan menghindari bepergian ke sana.

Krisis memasuki fase baru minggu ini ketika Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan Moskow akan secara resmi mengakui kemerdekaan dua daerah yang memisahkan diri di wilayah Ukraina Timur.

Semalam di Wall Street, tiga indeks utama terus jatuh. S&P 500 turun 1,8% dan terkoreksi lebih dalam, sementara Dow Jones Industrial Average turun 1,38% menjadi 33.131,76. Nasdaq Composite yang berfokus pada teknologi kehilangan 2,6% menjadi 13.037.49.

Mata Uang dan Minyak Mentah Dunia

Indeks dolar AS, yang melacak greenback terhadap sekeranjang rekan-rekannya, berada di 96,197, naik dari 96,025.

Yen Jepang diperdagangkan pada 114,9 per dolar, sedangkan dolar Australia berada di $0,7227 setelah jatuh dari bawah $0,7233.

Harga minyak mentah dunia naik pada hari Rabu setelah membalikkan kerugian sebelumnya. Minyak mentah yang diperdagangkan di Bursa Berjangka AS naik 0,83% menjadi $92,86 per barel di awal perdagangan bursa Asia pada hari Kamis pagi hari ini.

Selasa, 22 Februari 2022

Equityworld Futures | Wall Street Masuk Wilayah Koreksi Seiring Meningkatnya Konflik Ukraina

Equityworld Futures | Wall Street ditutup melemah rata-rata 1% pada hari Selasa (22/2/2022), karena meningkatnya ketegangan antara Rusia dan Ukraina.

Dow Jones Industrial Average turun 1,42% menjadi 33.596,61, terseret oleh kerugian 8,9% di Home Depot. Dow jatuh untuk sesi keempat berturut-turut. S&P 500 turun 1% menjadi 4.304,76 dan ditutup lebih rendah 10% dari rekor penutupannya. Nasdaq tergelincir 1,2% menjadi 13.381,52.

Krisis Ukraina-Rusia Buat Investor Gelisah, Wall Street Ditutup Koreksi | Equityworld Futures

Presiden Joe Biden pada hari Selasa mengumumkan sanksi terhadap bank Rusia VEB dan bank militernya, surat utang negara Rusia dan individu kaya tertentu serta keluarga mereka. Inggris juga mulai menargetkan sanksi ekonomi terhadap lima bank Rusia dan tiga orang kaya.

Langkah itu dilakukan sehari setelah Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan dia akan mengakui kemerdekaan dua wilayah yang memisahkan diri di Ukraina, yang berpotensi menggaggu pembicaraan damai dengan Biden. Putin juga memerintahkan pasukan ke dua wilayah yang memisahkan diri.

“Situasi Rusia/Ukraina tetap sangat cair, dan ketegangan tetap tinggi, dan dalam jangka pendek itu akan tetap menjadi tantangan pada saham,” kata Tom Essaye, pendiri Sevens Report.

Pada hari Minggu, Gedung Putih mengatakan bahwa Biden telah menerima “pada prinsipnya” untuk bertemu dengan Putin dalam upaya lain untuk mengurangi situasi Rusia-Ukraina melalui diplomasi. Sekretaris pers Gedung Putih Jen Psaki mengatakan pertemuan puncak antara kedua pemimpin akan terjadi setelah pertemuan antara Menteri Luar Negeri Antony Blinken dan Menlu Rusia Sergey Lavrov.

VanEck Russia ETF, sekuritas yang diperdagangkan di AS yang berinvestasi di perusahaan-perusahaan top Rusia, turun 8,9% pada hari Selasa.

Harga minyak naik, dengan West Texas Intermediate berjangka melonjak 1,5% menjadi $92,27 per barel.

Konflik Rusia-Ukraina telah memberikan tekanan pada sentimen pasar baru-baru ini, dengan indeks-indeks utama mengalami kerugian mingguan berturut-turut. Dow turun 1,9% minggu lalu, dan S&P 500 dan Nasdaq Composite masing-masing turun 1,6% dan 1,8%.

Kekhawatiran atas langkah Federal Reserve untuk menaikkan suku bunga –terutama prospek kenaikan suku bunga setengah poin– telah mendorong saham melemah dalam beberapa pekan terakhir. Namun, eskalasi terbaru dalam konflik Rusia-Ukraina pada akhirnya melemparkan S&P 500 ke wilayah koreksi.

Senin, 21 Februari 2022

Equityworld Futures | Emas turun dari tertinggi 8 bulan

Equityworld Futures | Harga emas turun dalam perdagangan yang bergejolak pada Senin (21/2), bahkan ketika keraguan atas pertemuan puncak potensial antara presiden AS dan presiden Rusia untuk membahas krisis Ukraina membuat emas tetap didukung di dekat level tertinggi delapan bulan yang dicapai sebelumnya.

Emas spot melemah 0,2 persen menjadi diperdagangkan di 1.895,06 dolar AS per ounce pada pukul 15.44 GMT, turun dari tertinggi sesi di 1.908,03 dolar AS, level terbaiknya sejak 3 Juni. Emas berjangka AS juga turun 0,2 persen menjadi diperdagangkan di 1.895,70 dolar AS per ounce. Perdagangan reguler di Bursa Comex tutup untuk libur hari Presiden.

Emas Tergelincir dari Level US$1.900 per Ounce, Investor Ragukan Pertemuan Biden dan Putin | Equityworld Futures

Pasar keuangan Eropa jatuh di tengah tanda-tanda peningkatan konfrontasi, setelah sempat naik tipis di tengah secercah harapan bahwa pertemuan puncak mungkin menawarkan jalan keluar dari krisis militer terbesar Eropa dalam beberapa dekade.

Berita utama baru-baru ini yang berkaitan dengan Ukraina telah sangat berkontribusi pada emas yang memangkas kerugian sebelumnya karena selera risiko telah tergelincir sekali lagi, kata Craig Erlam, analis pasar senior di OANDA.

"Kami melihat beberapa resistensi di sekitar level 1.900 dolar AS, tetapi cara situasi berkembang, yang mungkin berusaha keras untuk bertahan seiring berjalannya hari."

Sebuah pertemuan puncak diharapkan menawarkan kemungkinan jalan keluar dari krisis militer terbesar Eropa dalam beberapa dasawarsa. Dolar AS tergelincir, membatasi kerugian pada emas yang dihargakan dengan greenback.

"(Emas) bertahan dengan baik. Terakhir kali kami naik ke level ini, akhirnya menjadi jebakan bullish dan pasar turun dengan sangat tajam. Kami telah melihat beberapa aliran bagus ke ETF (exchange-traded fund - Kontrak Investasi Kolektif yang unit penyertaannya diperdagangkan di bursa), yang menggembirakan," kata analis independen Ross Norman.

SPDR Gold Trust, ETF emas terbesar di dunia, mengatakan kepemilikannya naik 0,5 persen pada Jumat (18/2/2022).

"Beberapa hari ke depan akan menjadi kunci dalam menentukan apakah ketakutan atas Ukraina dapat melebihi data yang menggembirakan di bidang ekonomi serta kemungkinan serangkaian kenaikan suku bunga tahun ini oleh bank sentral," kata analis di Kinesis Money.

Logam mulia lainnya di pasar spot, perak turun 0,3 persen menjadi diperdagangkan di 23,90 dolar AS per ounce, platinum naik 0,6 persen menjadi diperdagangkan di 1.074,17 dolar AS per ounce, dan paladium naik 0,8 persen menjadi 2.364,71 dolar AS per ounce.

Minggu, 20 Februari 2022

Equityworld Futures | Inilah Pilihan Saham Harga Murah Tapi Diprediksi Memiliki Prospek Cerah

Equityworld Futures | Simak pilihan saham harga murah tapi diprediksi memiliki prospek cerah pada tahun 2022 ini. Saham-saham murah ini umumnya berasal dari kelompok saham lapis kedua dan ketiga.

Harga saham ini terbilang murah karena per saham di bawah Rp 1.000. Artinya harga saham tersebut lebih murah dibandingkan harga rokok eceran.

Rekomendasi Harian Indeks Nikkei 21 Februari 2022 | Equityworld Futures

Saham-saham lapis kedua dan ketiga cenderung lesu sejak awal tahun. Ini tercermin dari indeks-indeks seperti PEFINDO25 dan IDX SMC Liquid yang bergerak lesu. Secara year to date (ytd), PEFINDO25 melorot 0,31%, sementara itu IDX SMC Liquid menguat tipis 0,33%. 

Asal tahu saja, PEFINDO25 merupakan indeks yang mengukur kinerja harga saham dari 25 perusahaan tercatat kecil dan menengah yang memiliki kinerja keuangan yang baik dan likuiditas transaksi yang tinggi. Sementara, indeks SMC Liquid mengukur kinerja harga dari saham-saham dengan likuiditas tinggi yang memiliki kapitalisasi pasar kecil dan menengah.

Certified Elliott Wave Analyst - Master PT Kanaka Hita Solvera Daniel Agustinus mencermati, saham-saham kecil dan menengah tampak lesu sejak awal tahun karena adanya rotasi di bursa. Saat ini, investor cenderung memborong saham-saham blue chip karena kinerjanya yang cemerlang di tahun 2021.

Misalnya saham blue chip sektor perbankan seperti PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI). Untuk saham-saham lapis kedua dan ketiga, investor terlihat menunggu rilis laporan keuangan tahunannya. 

"Sampai saat ini baru sekitar 27 emiten yang telah mengeluarkan laporan keuangan tahunan dan mayoritas merupakan emiten blue chip atau big caps," jelas Daniel kepada Kontan.co.id, Sabtu (19/2). 

Sepengamatan Daniel, secara historis saham-saham lapis kedua dan ketiga mulai bergerak atau menguat ketika saham-saham blue chip atau berkapitalisasi pasar besar (big cap) mulai stagnan. Dengan kata lain, saat itulah akan ada rotasi dari saham blue chip ke saham lapis kedua dan ketiga. 

Kendati saat ini belum begitu dilirik, Daniel mengamati ada beberapa saham lapis kedua dan ketiga yang atraktif seperti PT Multipolar Tbk (MLPL), PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA), dan PT FKS Food Sejahtera Tbk (AISA).

Saham MLPL menarik karena didorong aksi rights issue di harga Rp 500 per saham. Adapun dana hasil right issue yang sebesar Rp 999,8 miliar akan digunakan untuk pelunasan utang dan pengembangan usaha.

Sementara untuk MPPA, saat ini  harga sahamnya  terkoreksi cukup dalam setelah Grup Temasek menjual kepemilikannya sebesar 69,8 juta lembar saham atau 0,83% di MPPA.  MPPA juga berencana melakukan ekspansi penambahan gerai, seperti HyFresh dan beberapa gerai supermarket lain.

Selain itu, MPPA telah berkolaborasi dengan GoTo, Grab, Shopee, dan jaringan e-commerce  untuk membantu memasarkan produknya secara online. Diharapkan adanya bisnis offline -online ini, MPPA akan mampu mencatatkan pertumbuhan positif di tahun 2022. 

Kemudian saham AISA, setelah melakukan restrukturisasi utangnya, AISA mampu membukukan kinerja memuaskan hingga kuartal III 2021. AISA tercatat mengantongi laba bersih hingga Rp 17,9 miliar. Padahal sebelumnya, AISA menanggung kerugian hingga  Rp 59,5 miliar. Apabila tren ini berlanjut, kinerja AISA berpotensi comeback tahun ini.

Terhadap ketiga saham di atas, Daniel merekomendasikan buy on weakness saham MLPL dengan target harga Rp 320 per saham. Sementara untuk saham MPPA dan AISA target harganya masing-masing Rp 440 per saham dan Rp 250 per saham.

Kamis, 17 Februari 2022

Equity World | Harga Emas Antam Hari Ini 18 Februari 2022, Melesat ke Rp967 Ribu

 Equity World | Harga Emas Antam Hari Ini 18 Februari 2022, Melesat ke Rp967 Ribu

Equity World | Harga emas PT Aneka Tambang (Persero) alias Antam berada di level Rp967 ribu per gram pada Jumat (18/2) ini. Harga emas tercatat naik Rp14 ribu dari Rp953 ribu per gram pada perdagangan sebelumnya.

Begitu juga dengan harga pembelian kembali (buyback) yang naik Rp15 ribu dari Rp857 ribu per gram menjadi Rp872 ribu per gram.

Berdasarkan data Antam, harga jual emas berukuran 0,5 gram senilai Rp535,5 ribu, 2 gram Rp1,88 juta, 3 gram Rp2,79 juta, 5 gram Rp4, juta, 10 gram Rp9,2 juta, 25 gram Rp22,88 juta, dan 50 gram Rp45,69 juta.

Kemudian, harga emas berukuran 100 gram senilai Rp91,32 juta, 250 gram Rp228 juta, 500 gram Rp455,86 juta, dan 1 kilogram Rp911,6 juta.



Emas Antam Naik 1,5%, Harga Rp 1 Juta/gram di Depan Mata! | Equity World


Harga jual emas tersebut sudah termasuk Pajak Penghasilan (PPh) 22 atas emas batangan sebesar 0,45 persen bagi pemegang Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Sedangkan, pembeli yang tidak menyertakan NPWP dikenakan potongan pajak lebih tinggi sebesar 0,9 persen.

Sementara itu, harga emas di perdagangan internasional berdasarkan acuan pasar Commodity Exchange COMEX turun 0,05 persen menjadi US$1.901 per troy ons. Sementara harga emas di perdagangan spot turun tipis 0,01 persen ke US$1.898,2 per troy ons pada pagi ini.

Pengamat Komoditas Ariston Tjendra memprediksi harga emas internasional menguat hari ini. Penguatan dipicu oleh eskalasi baru ketegangan di perbatasan Rusia-Ukraina.

Ia menuturkan militer Ukraina menembakkan mortir ke lokasi separatis LPR di Ukraina yang mendukung Rusia. Serangan Ukraina dikhawatirkan menjadi pemicu serangan Rusia ke Ukraina.

"Hal itu menjadi pemicu penguatan harga emas hari ini di samping kekhawatiran pasar soal kenaikan inflasi global," papar Ariston kepada CNNIndonesia.com.

Hari ini, ia meramalkan harga emas internasional berada dalam rentang support US$1.916 per troy ons dan resistance US$1.880 per troy ons.


Equity World | Wall Street Turun Setelah Penjualan Ritel Dilaporkan Rebound

 Equity World | Wall Street Turun Setelah Penjualan Ritel Dilaporkan Rebound

Equity World | Wall Street melemah di awal perdagangan Rabu (16/2). Pada pukul 22.14 WIB, Dow Jones Industrial Average melemah 0,51% ke 34.810. Indeks S&P 500 turun 0,63% ke 4.439. Sedangkan Nasdaq Composite turun 1,24% ke 13.963.

Data penjualan ritel yang lebih kuat dari perkiraan memberi Federal Reserve lebih banyak amunisi untuk memperketat kebijakan. Sementara ketegangan geopolitik atas Rusia dan Ukraina menambah kehati-hatian pelaku pasar.

Penjualan ritel naik 3,8% pada Januari. Angka ini rebound tajam dari bulan sebelumnya. Kenaikan penjualan ritel dipimpin oleh lonjakan pembelian kendaraan bermotor dan barang lainnya. Data ini juga lebih tinggi ketimbang prediksi para ekonom di angka 2%.

Data tersebut muncul menjelang risalah dari pertemuan Fed bulan Januari yang akan dirilis pada pukul 2 siang waktu setempat. Investor mencari petunjuk lebih lanjut tentang rencana bank sentral untuk memangkas neraca besar-besaran dan menaikkan suku bunga.

"Jika konsumen dapat menyerap, terus membelanjakan dan berkembang selama periode inflasi ini, itu memberi Federal Reserve lebih banyak kelonggaran untuk menjadi agresif dalam kebijakan moneternya," kata Keith Buchanan, manajer portofolio di Globalt Investments di Atlanta seperti dikutip Reuters.



Harga Emas Antam Hari Ini Melonjak Rp 7.000 Per Gram | Equity World




Wall Street melemah setelah Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan Rusia telah memindahkan unit-unit penting lebih dekat ke perbatasan Ukraina. Dia menambahkan bahwa Amerika Serikat sejauh ini belum melihat mundurnya pasukan Moskow di daerah tersebut.


Komentar dari Moskow yang mengatakan lebih banyak pasukannya di sekitar Ukraina yang ditarik telah mendorong reli aset-aset berisiko pada hari Selasa. Nasdaq melonjak 2,5%, sedangkan S&P 500 dan Dow Jones masing-masing berakhir lebih dari 1% lebih tinggi.

Di awal perdagangan hari ini, saham bank-bank besar turun. Sedangkan saham teknologi besar seperti Apple Inc, pemilik Google Alphabet Inc, Amazon.com Inc, Microsoft Corp, Meta Platforms Inc dan Tesla Inc turun antara 0,2% dan 3,2% setelah reli kuat pada hari Selasa.

Dalam pergerakan pendapatan, perusahaan e-commerce Kanada Shopify merosot 10,7% setelah memperkirakan laju pertumbuhan pendapatan semester pertama yang melambat. Roblox Corp jatuh 21,3% setelah platform game tersebut melaporkan pemesanan kuartalan yang meleset dari ekspektasi analis.


Selasa, 15 Februari 2022

PT Equity World | Rusia Tarik Pasukan, Dow Melonjak 400 Poin dan Nasdaq Naik 2,5%

PT Equity World | Bursa AS Wall Street Selasa (15/2/2022) menguat setelah pasukan Rusia mundur dari invasi langsung ke Ukraina, sehingga mendinginkan ketegangan geopolitik yang telah menjatuhkan bursa saham dalam 3 hari terakhir. Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan mulai mengembalikan beberapa pasukan ke pangkalannya setelah latihan di dekat perbatasan Ukraina.

Dow Jones Industrial Average naik setelah 4 hari dilanda aksi jual. Dow melonjak 422,67 poin, atau 1,2%, menjadi 34.988,84 ditopang kenaikan 3,7% Boeing. S&P 500 naik 1,6% menjadi 4.471,07, dan Nasdaq Composite yang sarat teknologi melonjak 2,5% menjadi 14.139,76.

Wall Street Kembali Perkasa Usai Ketegangan Rusia-Ukraina Mereda | PT Equity World

Juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia Igor Konashenkov mengatakan pasukan yang baru-baru ini ditempatkan di distrik militer selatan dan barat Rusia - perbatasan dengan Ukraina - telah menyelesaikan latihan. Pasukan akan mulai pindah ke garnisun militer hari ini.

Presiden Joe Biden membahas konflik pada Selasa sore, dengan mengatakan Amerika Serikat akan membela anggota NATO jika konflik meningkat. “Jika Rusia melanjutkan, kami akan mengerahkan dunia,” kata Biden, menambahkan bahwa sekutu Washington siap untuk menjatuhkan sanksi yang akan merusak kemampuan Rusia untuk bersaing secara ekonomi.

Harga minyak mentah WTI turun sekitar 3,6%, sementara imbal hasil Treasury 10 tahun melonjak menjadi 2,04% karena ketegangan mereda.

Saham maskapai penerbangan dan kapal pesiar memimpin kenaikan. Sementara perusahaan energi ambles cukup dalam karena harga minyak turun. American Airlines naik 8,1% dan Carnival Corp bertambah 6,7%. Sementara itu, Exxon Mobil turun 1,3% dan ConocoPhillips kehilangan 2%. Saham Netflix naik 2,8% dan Tesla menguat 5,3%. Adapun Zoom naik 3,4%.

“Menurunnya ketegangan antara Rusia dan Ukraina memberi sentimen bagus secara keseluruhan hari ini, tetapi itu bukan satu-satunya kabar baik. Kasus Covid-19 AS sekarang turun 80% dari puncaknya Januari, tanda lain pembukaan kembali akan bergerak maju,” kata Ryan Detrick dari LPL Financial.

Selain polemik Ukraina, investor melihat gambaran inflasi pada Selasa. Indeks harga produsen, yang mengukur permintaan barang dan jasa akhir, naik 1% bulan ini, lebih tinggi dari perkiraan Dow Jones sebesar 0,5%. Selama 12 bulan terakhir, indeks naik 9,7% yang tidak disesuaikan. Tidak termasuk makanan, energi dan jasa perdagangan, inflasi inti meningkat 0,9% untuk bulan ini, melampaui perkiraan 0,4%.

"Berita bahwa Rusia menarik kembali beberapa pasukannya dari perbatasan Ukraina memicu kenaikan harga saham dan melemahkan harga minyak," kata Kepala Ekonom AS di Oxford Economics, Kathy Bostjancic,

“Namun, NATO masih menunggu konfirmasi mundurnya pasukan Rusia, sementara harga grosir di AS mulai tahun ini naik. Ini menggarisbawahi bahwa Fed perlu melakukan pengetatan.”

Senin, 14 Februari 2022

PT Equity World | Perang Dunia 3 di Depan Mata, Siapa Jadi Juaranya? Emas!

PT Equity World | Panasnya tensi geopolitik antara Rusia dan Ukraina, atau yang disebut-sebut sebagai 'Perang Dunia III' ini membuat harga sebuah aset melesat. Aset tersebut tak lain adalah aset safe haven, emas.

Edward Moya, analis pasar senior di OANDA mengatakan jika serangan militer dilakukan harga emas berpeluang kembali ke US$ 1.900/troy ons.

Rekomendasi Harian Indeks Nikkei 15 Februari 2022 | PT Equity World

"Harga emas melesat setelah Amerika Serikat yakin Presiden Vladimir Putin akan menginvasi Ukraina dan sudah mengatakan hal tersebut kepada militer Rusia. Jika benar serangan militer terjadi harga emas akan melesat ke US$ 1.900/troy ons," kata Moya.

Pekan lalu, berdasarkan data Investing, harga emas dunia berada di level US$ 1.858/troy ons. Selain naik 1,75%, level harga ini merupakan level tertinggi sejak 18 November tahun lalu. Lonjakan harga tersebut juga membuat harga emas telah lompat lebih dari 2,8% dalam sepekan.

Harga emas memang sedang dalam tren naik. Dalam sepekan terakhir, harga sang logam mulia melesat nyaris 3% secara point-to-point.

Meski ada kecemasan Perang Dunia III, masih ada harapan perang tidak akan terjadi.

Sergei Lavrov, Menteri Luar Negeri Rusia, merekomendasikan kepada Presiden Vladimir Putin untuk menempuh jalan diplomasi. Menurut Lavrov, Amerika Serikat (AS) sudah memberikan proposal yang konkret untuk mengurangi risiko konfrontasi bersenjata.

"Peluang itu ada. Saat ini, saya merekomendasikan memperbanyak peluang tersebut," kata Lavrov, seperti diwartakan Reuters.

Komentar Lavrov seakan meredakan ketegangan. Sebelumnya, AS menyebut Rusia bisa kapan saja menginvasi Ukraina. Bahkan laporan intelijen AS menyebut serangan kemungkinan terjadi pada Rabu besok (16/2/2022), yang akan memicu Perang Dunia III.

George Ball, CEO Sanders Morris Harris, menyebut ketegangan di Ukraina datang pada saat yang tidak tepat yakni ketika inflasi sedang tinggi dan suku bunga bakal naik. Oleh karena itu, meredanya friksi Ukraina-Rusia akan membawa kelegaan di benak pelaku pasar (dan seluruh dunia).

"Jika konflik bersenjata antara Rusia dan Ukraina bisa dihindari, maka akan memberikan kelegaan. Namun masih banyak kekhawatiran menunggu," sebut Ball, seperti dikutip dari Reuters.

Namun, pihak Ukraina sepertinya masih menilai bahwa Rusia bisa menyerang kapan saja. Volodymyr Zelenskiy, Presiden Ukraina, menyatakan ada kemungkinan invasi Rusia terjadi pada 16 Februari atau Rabu ini.

"Kami mendesak para pejabat pemerintah, politisi, dan dunia usaha yang telah meninggalkan Ukraina untuk kembali dalam 24 jam. Kami sudah diberi tahu bahwa 16 Februari akan menjadi hari serangan Rusia. Kita akan membuat hari itu sebagai hari persatuan," terang Zelenskiy, seperti dikutip dari Reuters.

Minggu, 13 Februari 2022

PT Equity World | Saham Asia waspadai peringatan tentang Ukraina, minyak melonjak

PT Equity World | Saham-saham Asia tergelincir pada awal perdagangan Senin, karena peringatan bahwa Rusia dapat menyerang Ukraina setiap saat mengirim harga minyak ke level tertinggi tujuh tahun, meningkatkan obligasi dan menekan euro.

Amerika Serikat pada Minggu (13/2) mengatakan Rusia mungkin membuat dalih mengejutkan untuk serangan, ketika negara Paman Sam itu menegaskan kembali janji untuk mempertahankan "setiap inci" wilayah NATO.

Awas, Harga Emas Mau 'Terjun Bebas'... | PT Equity World

Suasana hati-hati terlihat dalam indeks MSCI dari saham Asia Pasifik di luar Jepang yang turun 0,2 persen, sementara Nikkei Jepang anjlok 2,1 persen.

Indeks S&P 500 berjangka naik 0,2 persen dan Nasdaq berjangka sedikit menguat 0,1 persen setelah kerugian tajam pada Jumat (11/2/2022).

Pasar telah mengalami kejang-kejang sejak data inflasi AS yang sangat tinggi memicu spekulasi bahwa Federal Reserve mungkin menaikkan suku bunga sebesar 50 basis poin penuh pada Maret. Bahkan ada obrolan tentang kenaikan darurat antar-pertemuan.

Pembicaraan itu diredam ketika Fed merilis jadwal pembelian obligasi yang tidak berubah untuk bulan mendatang, ketika bank sentral mengatakan akan menaikkan (suku bunga) hanya setelah pembelian obigasinya berakhir.

Presiden Fed San Francisco Mary Daly juga mengecilkan perlunya langkah kenaikan setengah poin dalam sebuah wawancara pada Minggu (13/2/2022), mengatakan terlalu "tiba-tiba dan agresif" pada kebijakan yang bisa menjadi kontra-produktif.

Pasar berjangka sejak itu telah mengurangi risiko kenaikan setengah poin menjadi sekitar 40 persen, ketika telah diperkirakan mendekati kepastian pada satu tahap minggu lalu.

"Tekanan inflasi berbasis luas telah menimbulkan tekanan yang lebih awal dari perkiraan untuk pergeseran tersinkronisasi menuju kebijakan restriktif di seluruh dunia," kata kepala ekonom JPMorgan Bruce Kasman.

"Tapi kami tidak berharap itu diterjemahkan ke dalam tindakan agresif pada Maret," tambahnya. "Sebagian, ini mencerminkan ketidakpastian yang terkait dengan Omicron, ketegangan geopolitik, dan tekanan daya beli dari inflasi yang tinggi, semuanya sangat membebani pertumbuhan kuartal saat ini."

Perhatian sekarang akan tertuju pada penampilan Presiden Fed St. Louis James Bullard pada Senin waktu setempat, mengingat dia baru-baru ini menyerukan pengetatan 100 basis poin pada Juni.

Semua obrolan suku bunga mengirim imbal hasil obligasi pemerintah ke puncak yang terakhir terlihat pada 2019, sebelum ketegangan geopolitik mendorong reli safe-haven pada Jumat (11/2/2022). Imbal hasil pada obligasi pemerintah AS 10-tahun terakhir di 1,96 persen, setelah mencapai setinggi 2,06 persen minggu lalu.

Kurva imbal hasil juga mendatar secara mencolok dan hampir terbalik antara jatuh tempo lima dan 10 tahun, karena investor bertaruh pengetatan Fed yang akan datang akan memperlambat pertumbuhan ekonomi.

Risiko perang di Ukraina telah membuat euro mundur ke 1,1360 dolar , dari puncak minggu lalu 1,1495 dolar. Mata uang safe-haven yen mendapatkan kembali beberapa kekuatan untuk meninggalkan dolar di 115,50 yen, dari puncak 116,33.

Bank sentral Jepang (BoJ) akan melakukan penawaran pembelian obligasi tak terbatas pada Senin untuk menahan imbal hasil di sana.

Penurunan euro mengangkat indeks dolar hingga 96,035 dan menjauh dari palung minggu lalu di 95,172. Dolar juga naik pada 77,26 rubel, setelah melonjak 2,9 persen pada Jumat (11/2/2022).

Emas mempertahankan kenaikannya di 1.859 dolar AS per ounce, setelah naik 1,6 persen pada Jumat (11/2/2022).

Harga minyak naik mendekati level tertinggi tujuh tahun di tengah kekhawatiran tentang pasokan mengingat ketegangan di Eropa dan karena permintaan pulih dari pandemi virus corona.

Brent menambahkan 93 sen lagi menjadi diperdagangkan di 95,37 dolar AS per barel, sementara minyak mentah AS naik 1,23 dolar AS menjadi diperdagangkan di 94,33 dolar AS per barel.

Kamis, 10 Februari 2022

Equity World | Wall Street Tertekan Imbas Kenaikan Imbal Hasil Obligasi AS

Equity World | Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street melemah pada perdagangan Kamis, 10 Februari 2022. Wall street yang tergelincir ini terjadi setelah laporan inflasi utama menunjukkan kenaikan harga lebih cepat dari perkiraan dan mendorong imbal hasil obligasi AS bertenor 10 tahun di atas level kunci.

Pada penutupan perdagangan wall street, indeks Nasdaq melemah 2,1 persen ke posisi 14.185,64. Indeks S&P 500 tergelincir 1,8 persen menjadi 4.504,08. Indeks Dow Jones turun 526,47 poin atau 1,47 persen menjadi 35.241,59.

Terseret Wall Street, Saham di Asia-Pasifik Anjlok, Bursa Jepang Libur | Equity World

Saham bergejolak selama sesi perdagangan, dengan rata-rata indeks utama secara singkat berubah positif pada satu titik, dan Dow Jones turun lebih dari 600 poin pada sesi terendah.

Pada penutupan perdagangan, wall street melemah seiring traders mulai berspekulasi kalau the Federal Reserve (the Fed) akan menjadi lebih agresif dengan kebijakan pengetatan melawan inflasi.

Laporan indeks harga konsumen menunjukkan kenaikan tahun ke tahun 7,5 persen, lebih panas dari apa yang diharapkan dan kenaikan terbesar sejak 1982. Imbal hasil obligasi AS bertenor 10 tahun di atas 2 persen. Sebelumnya pada awal 2022 di kisaran 1,51 persen.

Suku bunga jangka pendek bahkan lebih melonjak sebagai tanda investor mengharapkan the Fed untuk bertindak dengan cara lebih besar untuk menjaga inflasi. Imbal hasil obligasi bertenor 2 tahun naik lebih dari 26 basis poin, dan kenaikan terbesar dalam perdagangan satu hari sejak 2009.

"Dengan lonjakan inflasi yang mengejutkan pada Januari, pasar terus khawatir tentang the Fed yang agresif. Sementara mungkin hal-hal menjadi lebih baik dari sini, kecemasan apsar tentang potensi pengetatan the Fed tidak akan hilang hingga tanda-tanda yang jelas inflasi mulai terkendali,” ujar Asset Allocation Strategist LPL Financial Barry Gilbert dilansir dari CNBC, Jumat (11/2/2022).

Wall street kembali tertekan pada perdagangan Kamis sore waktu setempat setelah Presiden the Fed St.Louis James Bullard mengatakan, dia terbuka untuk kenaikan 50 basis poin pada Maret dan ingin melihat di atas 100 basis poin pada Juli 2022.

Kenaikan Imbal Hasil Obligasi Tekan Saham Teknologi

Dengan sentimen kenaikan imbal hasil obligasi menekan saham kapitalisasi besar. Saham Microsoft turun 2,8 persen. Saham e-commerce Shopify susut 3,4 persen, dan Adobe tergelincir 5 persen. Suku bunga lebih tinggi cenderung menekan saham teknologi dan growth stock karena membuat laba perusahaan ke depan kurang menarik bagi investor.

Berdasarkan CME menunjukkan peluang kenaikan suku bunga hampir 100 persen pada pertemuan Maret 2022. Pasar juga mengantisipasi peluang 61 persen kalau the Fed akan menaikkan tujuh kali tahun ini, yang akan memerlukan langkah pada setiap pertemuan hingga akhir 2022.

"Mereka (the Fed) harus melakukan dua hal. Mereka harus mendapatkan kepercayaan inflasi, dan mereka jauh tertinggal dalam memahami inflasi. Mereka harus mengendalikan narasi kebijakan,” ujar Chief Economic Advisor Allianz, Mohamed El-Erian.

Ekonom Citi juga mengubah prediksi kenaikan suku bunga menjadi 50 basis poin pada Maret 2022. Saham pembangun rumah dan utilitas yang sensitif terhadap kenaikan suku bunga berkinerja buruk pada Kamis pekan ini.

"Imbal hasil obligasi bertenor 10 tahun mencapai 2 persen, ditambah inflasi yang lebih tinggi dari perkiraan dan akibatnya sikluas pengetatan the Fed yang lebih agresif, negatif untuk harga saham secara keseluruhan dan terutama perusahaan yang bergantung pada utang seperti teknologi,” ujar Ekonom Oxford Economics, Kathy Bostjancic.

Ia menuturkan, pertumbuhan ekonomi dan laba saat ini sehat. Namun, the Fed yang lebih agresif dapat memperlambat pertumbuhan lebih dari yang diinginkan.

Laporan kinerja laba perusahaan yang solid membantu membatasi kerugian pasar pada Kamis pekan ini. Saham Disney menguat 3,4 persen setelah melaporkan pendapatan kuartalan yang mengalahkan prediksi dan dua kali lipat pendapatan dari taman hiburan dan produk konsumen.

Saham Coca Cola naik 0,5 persen setelah raksasa minuman ringan itu melaporkan pendapatan dan laba yang mengalahkan perkiraan wall street. Saham cloud Twilio naik 1,9 persen.

Rabu, 09 Februari 2022

Equity World | Dolar AS Jatuh, Emas Berjangka Naik USD8,70

Equity World | Harga emas dunia masih terus menanjak pada akhir perdagangan Rabu waktu setempat (Kamis pagi WIB), seiring dengan melemahnya dolar dan penurunan imbal hasil obligasi pemerintah AS.

Mengutip Antara, Kamis, 10 Februari 2022, kontrak emas paling aktif untuk pengiriman April di divisi Comex New York Exchange menguat USD8,70 atau 0,5 persen menjadi USD1.836,60 per ons.

Saham Megacap Menguat, Wall Street Terangkat | Equity World

"Dolar turun sedikit dan tampaknya agak mendukung emas, tetapi secara keseluruhan pasar emas agak datar untuk mengantisipasi angka IHK (indeks harga konsumen) besok," kata ahli strategi pasar senior RJO Futures Daniel Pavilonis.

Adapun imbal hasil acuan obligasi pemerintah AS 10-tahun turun dari tertinggi November 2019, sementara dolar melemah, membuat emas yang dihargakan dengan greenback lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya.

Semua mata tertuju pada data harga konsumen AS untuk Januari yang akan dirilis pada Kamis waktu setempat yang dapat memberikan kejelasan lebih lanjut tentang rencana kenaikan suku bunga Federal Reserve.

Selain itu, angka inflasi yang kuat bakal mendorong permintaan emas sebagai lindung nilai tetapi kenaikan suku bunga AS justru meningkatkan peluang kerugian memegang emas lantaran tidak memberikan imbal hasil.

"Kenaikan harga mengikis nilai mata uang fiat di seluruh dunia, menjadikan emas sebagai investasi yang menarik bagi banyak orang," tambah analis ThinkMarkets Fawad Razaqzada.

Selasa, 08 Februari 2022

Equity World | Bursa Asia Menguat Pada Perdagangan Rabu (9/2) Pagi

Equity World | Bursa Asia menguat pada perdagangan Rabu (9/2) pagi. Pukul 08.25 WIB, indeks Nikkei 225 naik 175,65 poin atau 0,67% ke 27.467, Hang Seng naik 397,85 poin atau 1,64% ke 24,727,34, Taiex naik 132,76 poin atau 0,74%ke 18.100,72, Kospi naik 24,46 poin atau 0,89% ke 2.770,91, ASX 200 naik 14,41 poin atau 0,20% ke 7.201,10, Straits Times naik 8,02 poin atau 0,23% ke 3/409,94 dan FTSE Malaysia naik 12,70 poin atau 0,83% ke 1.542,69.

Bursa Asia naik menyusul kelegaan pasar dari kekhawatiran tentang pengetatan kebijakan moneter, dan berhentinya aksi jual obligasi negara.

Harga Emas Terkoreksi Tipis Pada Perdagangan Rabu (9/2) Pagi | Equity World

Saham naik di Jepang, Korea Selatan dan Australia. 

Mengutip Bloomberg, sentimen di Asia mungkin mendapat dorongan dari China, dimana hedge fund yang didukung negara melakukan intervensi di pasar saham, membantu indeks benchmark pulih dari penurunan intraday terbesar sejak Agustus 2021.

Imbal hasil US Treasury 10 tahun turun, tetapi masih terlihat pada level 2019 karena Federal Reserve bersiap untuk menaikkan suku bunga guna meredam inflasi.

Investor menimbang pendapatan perusahaan yang masih kuat terhadap kekhawatiran tentang menarikan stimulus era pandemi.

Data pekan ini diperkirakan menunjukkan inflasi AS masih terlalu tinggi, berpotensi memicu taruhan pada kenaikan suku bunga The Fed yang lebih agresif pada Maret.

"Kami masih dalam lingkungan di mana banyak hal yang berjalan cukup baik untuk perekonomian," Lauren Goodwin, ahli strategi portofolio multi aset di New York Life Investments seperti dikutip Bloomberg.

"Ini masih merupakan cerita siklus dari sudut pandang kami." 

Senin, 07 Februari 2022

Equity World | Wall Street Kembali Lesu Imbas Saham Meta Merosot 5 Persen

Equity World | Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street merosot pada perdagangan Senin, 7 Februari 2022. Tekanan terhadap wall street terjadi seiring trader menimbang laporan laba kuartalan terbaru dan menanti data inflasi AS.

Pada penutupan perdagangan wall street, indeks Nasdaq melemah 0,58 persen menjadi 14.015,67. Indeks S&P 500 tergelincir 0,37 persen menjadi 4.483,87. Indeks Dow Jones hanya naik 1,39 poin menjadi 35.091,13.

Wall Street Lesu Tertekan Saham Meta Platforms | Equity World

Selain itu, imbal hasil obligasi pemerintah sedikit berubah pada Senin pekan ini seiring laporan nonfarm payroll yang kuat pada Jumat pekan ini. Imbal hasil obligasi AS bertenor 10 tahun tercatat 1,92 persen.

Indeks acuan utama bergerak di antara keuntungan dan kerugian pada sebagian besar sesi perdagangan. Laporan laba perusahaan kembali menjadi sumber volatilitas saham pada awal pekan ini.

Saham Tyson Foods naik lebih dari 12 persen, setelah mengalahkan harapan pendapatan. Sementara itu, produsen perangkat medis Zimmer Blomet turun 9 persen setelah laporannya.

Di sisi lain, saham induk Facebook Meta merosot lebih dari lima persen, melanjutkan penurunan usai rilis laporan keuangan. Saham Meta Facebook turun 30 persen sejak laporan kuartalan perusahaan pada Rabu pekan lalu.

Gerak Saham

Saham Netflix susut dua persen pada awal pekan ini. Hal ini setelah perusahaan investasi Needham menyebutkan strategi perusahaan saat ini tidak dapat memenangkan perang streaming. Sebelumnya, Netflix mengeluarkan pedoman yang lebih lemah pada Januari 2022.

“Psikologi investor bergeser hampir dari minggu ke minggu, yang berarti berpegang teguh pada keyakinan investasi seseorang sama sulitnya seperti sebelumnya, tetapi juga tidak pernah lebih penting dalam mendorong kinerja lebih baik,” ujar Strategist Tavis McCourt, Raymond James, dilansir dari CNBC, Selasa (8/2/2022).

Ia menambahkan, pihaknya yakin tetap pada kekuatan ekonomi akan membuat earning per share (EPS) terus meningkat seiring dengan suku bunga. “Karena kami menduga masih jauh dari tingkat yang lebih tinggi yang secara material memperlambat permintaan dalam perekonomian,” ujar dia.

Sejauh ini 56 persen dari perusahaan S&P 500 telah menyampaikan laporan keuangan, dengan 77 persen mengalahkan perkiraan pendapatan dan 76 persen melampaui harapan pendapatan, berdasarkan FactSet.

Namun, ada beberapa hasil mengecewakan dari perusahaan terkenal termasuk Meta dan PayPal yang telah memicu kemunduran besar untuk beberapa saham.

Ada lebih dari 70 perusahaan S&P 500 yang akan menyampaikan hasil laporan keuangan pekan ini. Sejumlah perusahaan yang masuk indeks Dow Jones akan memberikan laporan pembaharuan kuartalan antara lain Disney dan Coca Cola.

Minggu, 06 Februari 2022

Equity World | Harga Emas Antam Terbaru pada 7 Februari 2022

Equity World | Harga emas di PT Aneka Tambang Tbk atau harga emas Antam naik Rp 3.000 menjadi Rp 938 ribu per gram. Adapun harga emas buyback susut Rp 2.000 dan dipatok Rp 838 ribu per gram.

Melansir laman logammulia.com, Seni (7/2/2022), harga emas Antam untuk ukuran setengah gram dipatok Rp 519.000.

Cermati Lima Saham Pilihan Ini saat IHSG Berpeluang Sentuh Rekor | Equity World

Harga buyback ini apabila pelanggan menjual emas ke Antam maka akan dihargai Rp 838 ribu per gram.

Antam saat ini menjual emas berukuran terkecil 0,5 gram dan terbesar 1.000 gram. Selain emas batangan, Antam juga menjual bentuk lain, seperti koin dinar, dirham maupun emas koleksi lainnya.

Hingga pukul 08.21 WIB, mayoritas ukuran emas Antam masih tersedia. Harga emas Antam sudah termasuk PPh 22 sebesar 0,9 persen.

Namun bila bisa menyertakan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dapat memperoleh potongan pajak lebih rendah (0,45 persen).

Berikut daftar harga emas Antam:

* Pecahan 0,5 gram Rp 519.000

* Pecahan 1 gram Rp 938.000

* Pecahan 2 gram Rp 1.816.000

* Pecahan 3 gram Rp 2.699.000

* Pecahan 5 gram Rp 4.465.000

* Pecahan 10 gram Rp 8.875.000

* Pecahan 25 gram Rp 22.062.000

* Pecahan 50 gram Rp 44.045.000

* Pecahan 100 gram Rp 88.012.000

* Pecahan 250 gram Rp 219.765.000

* Pecahan 500 gram Rp 439.320.000

* Pecahan 1.000 gram Rp 878.600.000

Prediksi Harga Emas Pekan Ini, Naik atau Turun?

Harga emas diprediksi akan terjebak pada level USD 1.800 per ons. Hal ini karena pasar mulai memperkirakan potensi kenaikan suku bunga 50 basis poin di bulan Maret. Fokus pekan ini adalah pada angka inflasi AS terbaru.

Dikutip dari kitco.com, Senin (7/2/2022), titik data yang paling diantisipasi minggu lalu mengejutkan pasar pada hari Jumat, karena investor mencerna ekonomi AS yang melaporkan perekrutan yang kuat dan upah yang lebih tinggi, dengan 467.000 pekerjaan diciptakan pada Januari.

"Banyak di Wall Street mengharapkan angka negatif. Sebaliknya, kami melihat perekrutan yang kuat, upah yang lebih tinggi, dan lebih banyak orang Amerika kembali ke angkatan kerja. Imbal hasil Treasury meroket bersama dolar," kata analis pasar senior OANDA Edward Moya mengatakan kepada Kitco News.

Sebagai tanggapan, emas jatuh, tetapi minat beli yang kuat di bawah level USD 1.800 per ons telah membantu emas pulih. Emas berjangka Comex April terakhir diperdagangkan pada USD 1.806,20, naik 0,12 persen hari ini.

Mengingat data ketenagakerjaan yang kuat, pasar mulai memperkirakan kenaikan suku bunga 50 basis poin di bulan Maret.

"Untuk emas, tantangan terbesar selalu seberapa agresif Fed harus dengan kebijakan pengetatan. Dengan beberapa laporan inflasi yang lebih panas yang datang sebelum pertemuan FOMC Maret, kasus dasar dengan cepat menjadi kenaikan suku bunga pertama menjadi kenaikan suku bunga setengah poin,” jelas Moya.

Disamping itu, lingkungan dengan imbal hasil obligasi global yang melonjak tidak pernah baik untuk emas. Tetapi apa yang ditunjukkan oleh pola perdagangan baru-baru ini, adalah dengan emas dan imbal hasil obligasi, ini bukan lagi perdagangan satu arah.

 "Jika kita berbicara tentang imbal hasil Treasury naik 30 basis poin lagi, itu biasanya berarti emas di USD 1.650. Tapi bukan itu masalahnya dan bukan itu yang terjadi sekarang," kata Moya.

Kabar baik untuk emas adalah ada pembeli di bawah level USD 1.800. Namun, jika itu berubah, logam mulia bisa bermasalah. Ini akan menjadi periode berombak untuk saham dan emas memasuki bulan Maret.

“Kita mungkin akan melihat lebih banyak arus masuk ke emas hanya karena risiko geopolitik yang signifikan dan tekanan inflasi. Bitcoin mulai bersaing dengan emas lagi karena uang institusional mencoba menangkapnya. tawaran," kata Moya.

Tetapi pembeli emas muncul saat penurunan, menunjukkan bahwa bagi banyak investor, emas masih merupakan lindung nilai inflasi dan tempat berlindung yang aman.

Di atas ketidakpastian Fed, pasar juga menghadapi kemiringan hawkish dari Bank Sentral Eropa dan Bank Inggris.

Meskipun mempertahankan suku bunga utamanya tidak berubah pada -0,5 PERSEN minggu ini, presiden ECB Christine Lagarde mengatakan kepada wartawan, dia semakin khawatir dengan lonjakan inflasi baru-baru ini.

Komentarnya muncul setelah data inflasi zona euro menunjukkan biaya hidup melonjak ke rekor 5,1 persen pada Januari. Bank of England itu juga meningkatkan perjuangannya melawan inflasi tinggi selama tiga dekade di Inggris, dengan kenaikan suku bunga berturut-turut yang pertama sejak 2004, meningkatkan suku bunga kebijakan menjadi 0,5 persen.

"Pasar keuangan menilai BoE meningkat 50 basis poin di bulan Maret. Banyak pengetatan sulit untuk emas," kata Moya.

Kamis, 03 Februari 2022

PT Equityworld | Harga Emas Turun Tipis, Investor Fokus Data Pekerja AS

PT Equityworld | Harga emas berjangka berakhir lebih rendah untuk pertama kalinya dalam empat sesi pada Kamis (Jumat pagi WIB), tetapi masih bertahan di atas level kunci 1.800 dolar AS, karena investor menunggu data pekerjaan bulanan AS pada akhir pekan untuk membantu memandu langkah selanjutnya untuk harga logam.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman April di divisi Comex New York Exchange, tergelincir 6,20 dolar AS atau 0,3%, menjadi menetap di 1.804,10 dolar AS per ounce. Harga mundur setelah naik 0,5% pada Rabu (2/2/2022) ke tingkat penyelesaian tertinggi untuk kontrak teraktif sejak 26 Januari, data FactSet menunjukkan.

Kenaikan 3 Hari Beruntun Emas Terhenti karena Dolar | PT Equityworld

Pada Rabu (2/2/2022), emas berjangka terdongkrak 8,80 dolar AS atau 0,5% menjadi 1.810,30 dolar AS, setelah menguat 5,10 dolar AS atau 0,3% menjadi 1.801,50 dolar AS pada Selasa (1/2/2022), dan meningkat 9,80 dolar AS atau 0,6% menjadi 1.796,40 dolar AS pada Senin (31/1/2022).

Harga emas bertahan di atas 1.800 dolar AS, karena dolar yang lebih lemah dan sentimen penghindaran risiko (risk-off) di pasar ekuitas membantu melawan tekanan dari lonjakan imbal hasil obligasi pemerintah AS.

Indeks dolar turun 0,7% ke level terendah lebih dari dua minggu terhadap para pesaingnya, membuat emas lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya. Indeks saham AS juga melemah setelah prospek Facebook memicu kemerosotan di sektor teknologi.

Imbal hasil obligasi pemerintah AS 10-tahun melonjak menjadi 1,838%, tertinggi dalam hampir seminggu setelah kenaikan suku bunga hawkish oleh bank sentral Inggris (BoE) mendorong ekspektasi investor terhadap langkah serupa oleh bank sentral AS

"Emas sekali lagi terpukul oleh fakta bahwa bank sentral secara bertahap datang ke gagasan bahwa pengetatan akan dijamin untuk mengendalikan inflasi," kata Craig Erlam, analis pasar senior di OANDA.

"Jelas bank sentral adalah yang terbaru untuk menerimanya meremehkan masalah inflasi dan pasar sekarang memperkirakan dalam beberapa kenaikan," lanjutnya.

Emas sangat sensitif terhadap kenaikan suku bunga AS, karena hal ini meningkatkan peluang kerugian memegang emas yang tidak memberikan imbal hasil.

Investor sekarang mengamati laporan penggajian non-pertanian (NFP) AS yang diawasi ketat pada Jumat waktu setempat untuk Januari.

Angka penggajian non-pertanian AS pada Jumat "sangat mungkin buruk, tetapi para pedagang harus memperhatikan dengan cermat bagaimana pasar ekuitas akan bereaksi terhadapnya," kata Naeem Aslam, kepala analis pasar di AvaTrade.

"Ini cukup banyak mengingat sekarang bahwa angka NFP AS tidak akan menjadi besar, maka kita mungkin masih melihat reli risk-on, yang dapat mendorong harga emas lebih rendah,” katanya.

Emas bisa melihat peningkatan dari laporan pekerjaan AS yang lemah, memaksa pasar untuk memikirkan kembali seberapa agresif Fed perlu menjinakkan inflasi, kata analis Extinity, Han Tan. 

Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Maret turun 1,5% menjadi menetap di 22,375 dolar AS per ounce, menyusul kenaikan 0,5 persen hari sebelumnya. Platinum untuk pengiriman April turun 1,3% menjadi berakhir di 1.030,30 dolar AS per ounce.

Rabu, 02 Februari 2022

PT Equityworld | Bersiap, IHSG Menguat Terbatas

PT Equityworld | Pilarmas Investindo Sekuritas memprediksi indeks harga saham gabungan (IHSG) secara teknikal berpotensi menguat terbatas pada perdagangan Kamis (3/2). IHSG diperkirakan akan diperdagangkan pada kisaran 6.626 –6.739

Pada perdagangan Rabu (02/2), IHSG ditutup menguat 76 poin atau +1,15% menjadi 6.707. Sektor techonlogy, transportation & logistic, consumer cylicals, financial, basic materials, properties&real estate, healtcare, industrials, consumer non-cylicals, infrastructures bergerak positif dan mendominasi positif IHSG kali ini. Investor asing di seluruh pasar membukukan pembelian bersih sebesar Rp 326 miliar.

Saham Pilihan untuk Trading 3 Februari dan Target Harganya | PT Equityworld

Pelaku pasar masih menunggu langkah pemulihan ekonomi dari berbagai negara. Terakhir, Bank Sentral Australia memberikan isyarat untuk pertama kalinya bahwa tingkat suku bunga bisa naik pada tahun ini. Namun ada syaratnya pemirsa. Apabila pertumbuhan upah dapat terjadi lebih cepat sehingga dapat mengembalikan nilai inflasi secara berkelanjutan menuju target yang diinginkan yaitu 2% - 3%. Ini merupakan scenario yang ingin di capai oleh Bank Sentral Australia, namun semua itu tergantung bagaimana data perekonomian yang akan keluar nanti.

Tidak hanya itu, OPEC dan sekutunya setuju menghidupkan produksi minyak yang terhenti. Koalisi 23 negara yang dipimpin oleh Arab Saudi kemarin setuju untuk menetapkan untuk menaikkan nominal sebesar 400.000 barel per hari pada bulan Maret mendatang, namun beberapa negara anggota sebagian gagal dalam menaikkan tingkat produksinya. Kurangnya investasi dan kerusuhan milisi berdampak terhadap eksportir dari Nigeria ke Libya, sehingga beban produksi di berikan kepada rekan rekan di negara Timur Tengah. Kekurangan produksi tersebut telah membuat harga minyak mentah mengalami kenaikkan ke level tertingginya dalam kurun waktu 7 tahun terakhir ke atas $90 per barel.

Sentimen positif berasal dari pergerakan IHSG yang cenderung menguat seiring dengan rilis data PMI manufaktur Indonesia yang melanjutkan ekspansinya dari 53.5 pada bulan Desember 2021 menjadi 53.7 pada Januari 2022. Kenaikan tersebut memperpanjang ekspansi di riil sector yang telah bergerak positif selama lima bulan secara berturut – turut. Pertumbuhan output dipercepat lebih lanjut seiring dengan pesanan baru yang naik signifikan dalam tiga bulan dan penjualan asing meningkat pada kecepatan rekor. Naiknya permintaan dari luar negeri mendorong kenaikan pada output manufaktur. Kondisi ini mendorong naiknya aktivitas pembelian dan kenaikan pada tenaga kerja.

Selain itu, Pemerintah telah menargetkan nilai investasi sebesar Rp 1.200 triliun atau naik 30% dari target pada tahun 2021. Mengacu pada target investasi pada tahun lalu telah mencapai Rp 901.02 triliun atau 100.1% dari target yang telah ditetapkan pemerintah. Beberapa hambatan terkait realisasi investasi pada tahun 2022 tentu menjadi hal yang dicermati oleh pelaku pasar. Saat ini pelaku pasar akan mencermati risiko dari global yaitu adanya mutasi varian virus corona dan kebijakan bank sentral yang dinilai dapat memberikan fluktuasi pada pasar keuangan di negara emerging. Selain itu, pergerakan harga komoditas juga menjadi perhatian dimana kenaikan dari biaya energi dinilai dapat memberikan hambatan pada laju pemulihan ekonomi.

Realisasi investasi pada sector hilir tentu menjadi harapan dari pelaku pasar guna mendorong perputaran ekonomi dan menjadi dasar fundamental yang kuat bagi perekonomian Indonesia. Guna mendukung pertumbuhan tersebut, pemerintah dinilai perlu memberikan insentif bagi investor yang berencana menanamkan modalnya pada sector tersebut. Saat ini insentif pada multisector dibutuhkan guna menarik minat investor dan mempercepat akselerasi dari pertumbuhan yang diharapkan.

Pilarmas Investindo Sekuritas merekomendasiakn beberapa saham pilihan untuk diperdagangkan pada hari ini, yaitu ACES, PMMP, BBCA, TLKM, BBRI.

Selasa, 01 Februari 2022

PT Equityworld | Wall Street naik pasca-fluktuasi, Indeks Dow Jones naik 273,38 poin

PT Equityworld | Ketiga indeks utama Wall Street menguat pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), dengan indeks energi ditutup pada level tertinggi multi-tahun, meskipun perdagangan tampak berfluktuasi mencerminkan ketidakpastian investor tentang bagaimana memainkan pasar saat ini.

Indeks Dow Jones Industrial Average bertambah 273,38 poin atau 0,78 persen, menjadi menetap di 35.405,24 poin. Indeks S&P 500 terangkat 30,99 poin atau 0,69 persen, menjadi berakhir di 4.546,54 poin. Indeks Komposit Nasdaq meningkat 106,12 poin atau 0,75 persen, menjadi ditutup di 14.346,00 poin.

Bursa Amerika Awal Februari Cetak Gain Lanjutan, Tertinggi 2 Pekan | PT Equityworld

Sekali lagi, sektor energi memimpin 11 sektor utama S&P, melonjak 3,5 persen menjadi ditutup pada tertinggi multi-tahun. Indeks, sejauh ini, berkinerja terbaik pada tahun 2022, melonjak 23,2 persen, karena minyak mentah AS melayang di dekat level tertinggi tujuh tahun.

Sesi baru-baru ini telah berombak, karena prospek kampanye kenaikan suku bunga agresif oleh Federal Reserve (Fed) AS tampak besar dan investor berusaha untuk memposisikan diri mereka sesuai - tugas yang tidak mudah dengan pengaruh pandemi yang bertahan lama terhadap ekonomi dan ketegangan geopolitik di Eropa.

Tetapi meskipun kehilangan masing-masing 5,3 persen dan 3,3 persen pada Januari, Indeks S&P 500 dan Dow kini telah mencatat kenaikan tiga hari berturut-turut, dengan Nasdaq - yang turun 8,99 persen pada bulan pertama 2022 - membukukan empat sesi positif dalam lima hari terakhir.

Indeks tidak terlihat seperti yang akan terjadi di awal sesi, ketika ketiga indeks acuan diperdagangkan lebih rendah setelah data dari Departemen Tenaga Kerja dan indeks manajer pembelian (PMI) ISM dirilis.

"Anda mulai melihat bahwa ada banyak investor yang khawatir tentang valuasi ke depan, tetapi ada juga yang khawatir tentang pertumbuhan, jadi tampaknya dinding kekhawatiran terus tumbuh saat ekonomi keluar dari pandemi ini," kata Analis Pasar Senior OANDA,&Ed Moya.

Presiden Fed Philadelphia Patrick Harker mengatakan pada Selasa (1/2/2022) mungkin tepat bagi bank sentral AS untuk menaikkan suku bunga empat kali tahun ini, sementara Presiden Fed Atlanta Raphael Bostic mengatakan The Fed perlu bertindak "segera" untuk mengendalikan ekspektasi inflasi.

Pedagang bertaruh pada lima kenaikan suku bunga tahun ini, dengan beberapa analis Wall Street memperkirakan tujuh kenaikan.

"Ini akan menjadi tahun ketika Fed akan menarik kembali dukungan ... pasar tidak akan menggunakan steroid lagi dan mungkin akan melalui fase detoksifikasi," kata Ahl Strategi Investasi Global Commonwealth Financial Network, Anu Gaggar.

Ketegangan geopolitik menambah volatilitas pasar, dengan presiden Ukraina menandatangani dekrit untuk meningkatkan angkatan bersenjatanya sebanyak 100.000 tentara selama tiga tahun, ketika para pemimpin Eropa berbaris untuk mendukungnya dalam pertikaian dengan Rusia dan Amerika Serikat menuntut de-eskalasi Rusia segera.

Harga energi yang kuat telah membantu Exxon Mobil Corp membukukan laba kuartalan terbesarnya dalam tujuh tahun pada Selasa (1/2/2022). Akibatnya, sahamnya melonjak 6,4 persen, ditutup di atas 80 dolar AS per saham untuk pertama kalinya sejak April 2019.

Pada Selasa (1/2/2022) 184 perusahaan S&P 500 membukukan hasil kuartalan, di mana 78,8 persen melaporkan perolehan laba di atas ekspektasi analis, menurut Refinitiv.

Induk Google Alphabet menguat 1,7 persen menjelang laporan keuangan kuartalan yang dipublikasikan setelah bel penutupan perdagangan. Laporan keuangan kuartalan Amazon Inc dan Meta Platforms Inc juga siap diluncurkan akhir pekan ini.