Rabu, 02 Februari 2022

PT Equityworld | Bersiap, IHSG Menguat Terbatas

PT Equityworld | Pilarmas Investindo Sekuritas memprediksi indeks harga saham gabungan (IHSG) secara teknikal berpotensi menguat terbatas pada perdagangan Kamis (3/2). IHSG diperkirakan akan diperdagangkan pada kisaran 6.626 –6.739

Pada perdagangan Rabu (02/2), IHSG ditutup menguat 76 poin atau +1,15% menjadi 6.707. Sektor techonlogy, transportation & logistic, consumer cylicals, financial, basic materials, properties&real estate, healtcare, industrials, consumer non-cylicals, infrastructures bergerak positif dan mendominasi positif IHSG kali ini. Investor asing di seluruh pasar membukukan pembelian bersih sebesar Rp 326 miliar.

Saham Pilihan untuk Trading 3 Februari dan Target Harganya | PT Equityworld

Pelaku pasar masih menunggu langkah pemulihan ekonomi dari berbagai negara. Terakhir, Bank Sentral Australia memberikan isyarat untuk pertama kalinya bahwa tingkat suku bunga bisa naik pada tahun ini. Namun ada syaratnya pemirsa. Apabila pertumbuhan upah dapat terjadi lebih cepat sehingga dapat mengembalikan nilai inflasi secara berkelanjutan menuju target yang diinginkan yaitu 2% - 3%. Ini merupakan scenario yang ingin di capai oleh Bank Sentral Australia, namun semua itu tergantung bagaimana data perekonomian yang akan keluar nanti.

Tidak hanya itu, OPEC dan sekutunya setuju menghidupkan produksi minyak yang terhenti. Koalisi 23 negara yang dipimpin oleh Arab Saudi kemarin setuju untuk menetapkan untuk menaikkan nominal sebesar 400.000 barel per hari pada bulan Maret mendatang, namun beberapa negara anggota sebagian gagal dalam menaikkan tingkat produksinya. Kurangnya investasi dan kerusuhan milisi berdampak terhadap eksportir dari Nigeria ke Libya, sehingga beban produksi di berikan kepada rekan rekan di negara Timur Tengah. Kekurangan produksi tersebut telah membuat harga minyak mentah mengalami kenaikkan ke level tertingginya dalam kurun waktu 7 tahun terakhir ke atas $90 per barel.

Sentimen positif berasal dari pergerakan IHSG yang cenderung menguat seiring dengan rilis data PMI manufaktur Indonesia yang melanjutkan ekspansinya dari 53.5 pada bulan Desember 2021 menjadi 53.7 pada Januari 2022. Kenaikan tersebut memperpanjang ekspansi di riil sector yang telah bergerak positif selama lima bulan secara berturut – turut. Pertumbuhan output dipercepat lebih lanjut seiring dengan pesanan baru yang naik signifikan dalam tiga bulan dan penjualan asing meningkat pada kecepatan rekor. Naiknya permintaan dari luar negeri mendorong kenaikan pada output manufaktur. Kondisi ini mendorong naiknya aktivitas pembelian dan kenaikan pada tenaga kerja.

Selain itu, Pemerintah telah menargetkan nilai investasi sebesar Rp 1.200 triliun atau naik 30% dari target pada tahun 2021. Mengacu pada target investasi pada tahun lalu telah mencapai Rp 901.02 triliun atau 100.1% dari target yang telah ditetapkan pemerintah. Beberapa hambatan terkait realisasi investasi pada tahun 2022 tentu menjadi hal yang dicermati oleh pelaku pasar. Saat ini pelaku pasar akan mencermati risiko dari global yaitu adanya mutasi varian virus corona dan kebijakan bank sentral yang dinilai dapat memberikan fluktuasi pada pasar keuangan di negara emerging. Selain itu, pergerakan harga komoditas juga menjadi perhatian dimana kenaikan dari biaya energi dinilai dapat memberikan hambatan pada laju pemulihan ekonomi.

Realisasi investasi pada sector hilir tentu menjadi harapan dari pelaku pasar guna mendorong perputaran ekonomi dan menjadi dasar fundamental yang kuat bagi perekonomian Indonesia. Guna mendukung pertumbuhan tersebut, pemerintah dinilai perlu memberikan insentif bagi investor yang berencana menanamkan modalnya pada sector tersebut. Saat ini insentif pada multisector dibutuhkan guna menarik minat investor dan mempercepat akselerasi dari pertumbuhan yang diharapkan.

Pilarmas Investindo Sekuritas merekomendasiakn beberapa saham pilihan untuk diperdagangkan pada hari ini, yaitu ACES, PMMP, BBCA, TLKM, BBRI.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar