Equity World | Wall Street Lanjutkan Koreksi, Investor Khawatir The Fed Makin Agresif
Equity World | New York - Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street melemah pada perdagangan saham Kamis, 19 Januari 2023 seiring investor semakin khawatir the Federal Reserve (the Fed) akan terus menaikkan suku bunga meski ada tanda-tanda perlambatan inflasi.
Equity World | Wall Street Tertekan Fed yang di Posisi Keras Atas Inflasi
Pada penutupan perdagangan saham wall street, indeks Dow Jones merosot 252,40 poin atau 0,76 persen ke posisi 33.044,56, dan membukukan penurunan hari ketiga berturut-turut dan melepaskan keuntungannya dari reli sejak awal 2023. Indeks saham acuan tersebut sudah melemah 0,31 persen pada 2023.
Sementara itu, indeks S&P 500 merosot 0,76 persen ke posisi 3.898,85. Indeks Nasdaq terpangkas 0,96 persen ke posisi 10.852,27. Dua indeks acuan tersebut masih positif pada 2023.
Semua rata-rata indeks acuan alami penurunan mingguan pertama dalam tiga minggu. Indeks Dow Jones merosot 3,67 persen, dan menuju kinerja mingguan terburuk sejak September. Indeks S&P 500 dan Nasdaq masing-masing merosot lebih dari 2 persen setiap minggu.
"Setelah pasar secara praktis menyerempet perkiraan nilai wajar SPX jangka pendek intraday di 4.014 pada Selasa dan Rabu, saham turun dan bertindak seolah-olah membutuhkan istirahat,” ujar Head of Equity Strategy Wells Fargo Securities, Christopher Harvey dikutip dari laman CNBC, Jumat (20/1/2023).
Wall street memperpanjang penurunan pada Kamis, 19 Januari 2023 setelah pengajuan awal untuk asuransi pengangguran jatuh ke level terendah sejak September 2022, demikian laporan Departeman Tenaga Kerja AS. Hal ini memberi sinyal kepada investor kalau pasar tenaga kerja tangguh di tengah ekonomi yang melambat.
“Terlepas dari semua PHK pasca-pandemi teknologi besar, pasar tenaga kerja tetap panas,” ujar Senior Market Analyst Oanda, Ed Moya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar