Selasa, 24 Januari 2023

Equity World | Wall Street Hijau, Sentimen Asia Menggembirakan, IHSG Lompat?

Equity World | Wall Street Hijau, Sentimen Asia Menggembirakan, IHSG Lompat?

Equity World | Jakarta, Bursa saham Jepang dan Australia dibuka kembali menguat pada perdagangan Selasa (24/1/2023), meski sebagian besar pasar saham di Asia-Pasifik masih libur Imlek 2022.

Equity World | Wall Street Memperpanjang Reli, Didukung Rebound Sektor Teknologi

Cerahnya bursa saham Jepang dan Australia juga terjadi di tengah cerahnya bursa saham Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Senin kemarin.

Indeks Nikkei 225 Jepang dibuka melesat 1,09%, sedangkan indeks ASX 200 Australia dibuka naik 0,11%.

Pasar saham China, Hong Kong, Korea Selatan, dan Singapura pada hari ini masih belum dibuka karena masih libur Imlek 2023. Sedangkan untuk pasar saham Indonesia pada hari ini menjadi awal perdagangan di pekan ini.

Dari Jepang, aktivitas manufaktur tidak banyak berubah dan masih cenderung lesu pada Januari 2023 karena pelemahan ekspor bertahan di tengah prospek global yang memburuk.

Data flash reading dari aktivitas manufaktur yang tergambarkan pada purchasing manager's index (PMI) versi Jibun Bank periode Januari 2023 tercatat masih sama seperti pada Desember 2022, yakni di angka 48,9. Hal ini menandakan bahwa sektor manufaktur di Jepang masih berkontraksi pada bulan ini

Aktivitas pabrik yang masih cenderung lemah mengaburkan harapan para pembuat kebijakan bahwa pembicaraan upah utama di bulan-bulan mendatang akan mengimbangi tekanan kepada konsumen dari inflasi tertinggi 41 tahun dan membantu mempertahankan pemulihan pasca-pandemi yang rapuh.

Selain data aktivitas manufaktur, Jepang juga telah merilis data flash reading dari data aktivitas jasa (PMI Jasa) periode Januari 2023, di mana angkanya cenderung meningkat menjadi 52,4, dari sebelumnya pada Desember 2022 di angka 51,1. Dengan ini, maka sektor jasa Jepang makin berekspansi.

PMI menggunakan angka 50 sebagai ambang batas. Di bawahnya berarti kontraksi, sementara di atasnya ekspansi.

Hal ini tentunya berbanding terbalik dengan sektor manufaktur di Jepang. Sektor jasa Jepang kembali bergeliat setelah adanya pelonggaran pembatasan Covid-19 yang membuat para pelancong mancanegara kembali berbondong-bondong berwisata kembali ke Jepang.

Bursa Jepang dan Australia yang cenderung menguat terjadi di tengah cerahnya bursa saham AS pada perdagangan Senin kemarin, karena investor semakin optimis jika bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) akan mulai mengendurkan kebijakan moneternya.

Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) ditutup menguat 0,76%, S&P 500 melesat 1,18%, dan Nasdaq Composite melejit 2,01%.

Saham-saham penopang menghijaunya Wall Street di antaranya adalah Tesla dan Apple. Kedua perusahaan raksasa tersebut melesat sejalan dengan optimisme perekonomian China. Saham Tesla melesat 7,74% sementara Apple menguat 2,3%.

Bursa juga menghijau karena investor semakin optimis jika The Fed akan mulai mengendurkan kebijakan moneternya. Polling CME Group Data menunjukkan kemungkinan The fed menaikkan suku bunga 25 basis poin (bp) kini mengarah 100%.

Sebagai catatan, The Fed sudah menaikkan suku bunga acuan sebesar 425 bp sejak Maret 2022 menjadi 4,25-4,50%.

The Fed menaikkan suku bunga secara agresif sebesar 75 bp pada periode Juni, Juli, September, dan Oktober 2022. Kenaikan suku bunga diturunkan sebesar 50 bps pada Desember 2022.

The Fed akan menggelar rapat Federal Open Market Committee (FOMC) pada 31 Januari-1 Februari 2023.

"Investor saat ini sangat nyaman dan yakin jika kenaikan suku bunga akan lebih rendah. Saham tentu saja akan memiliki kinerja baik di kondisi seperti itu, terutama saham-saham besar yang menggerakkan pasar," tutur Peter Tuz, president of Chase Investment Counsel, dikutip dari Reuters.

Selain The Fed, faktor lain yang akan berdampak kepada pergerakan Wall Street pekan ini adalah rilis laporan keuangan perusahaan. Sekitar 40% perusahaan diperkirakan akan merilis laporan keuangan mereka pekan ini.

Di antara perusahaan besar yang akan mengumumkan laporan keuangan pada pekan ini adalah Microsoft, Tesla, Union Pacific Corp, Boeing, dan Northrop Grumman.

Sebanyak 57 perusahaan di indeks S&P sudah merilis laporan keuangan kuartal IV-2022. Sebanyak 63% dari mereka menunjukkan pencapaian di atas eksprektasi.

Analis memperkirakan pendapatan perusahaan di indeks S&P pada kuartal IV-2022 akan turun 3% dibandingkan periode sebelumnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar