PT Equityworld | Komoditas mengawali tahun ini dengan pergerakan yang kurang atraktif. Analis menilai, tren melemahnya harga emas belum berhenti.
Harga emas di pasar spot ditutup di level US$ 1.800,85/troy ons awal pekan ini, Senin (3/1/2022). Level ini 1,51% lebih rendah dibandingkan dengan harga akhir pekan lalu. Level harga ini juga menjadi koreksi harian terdalam sejak 22 November 2021.
IHSG diproyeksikan menguat di tengah variasi bursa saham kawasan | PT Equityworld
Sehari setelahnya, Selasa(4/1/2022), harga emas berbalik arah. Namun, perubahan arah di awal perdagangan kemarin ini cenderung stagnan setelah harga emas dunia di pasar spot hanya mencatat kenaikan 0,01% ke level US$ 1.801,1/troy ons.
Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain indeks Nikkei menguat 11,43 poin atau 0,04 persen ke 29.313,22, indeks Hang Seng turun 258,07 poin atau 1,11 persen ke 23.031,77, dan indeks Straits Times terkoreksi 5,6 atau 0,18 persen ke 3.175,53.
Analis Global Kapital Investama Alwi Assegaf menyebut, emas memang masih menjadi safe haven di tengah belum pudarnya kekhawatiran akan dampak penyebaran virus Covid-19 varian Omicron. "Di sisi lain, emas juga terbebani oleh ekspektasi kebijakan moneter ketat The Fed," ujar Alwi.
Asal tahu saja, emas merupakan aset non bunga. Sehingga, ketika The Fed menaikkan bunga acuan setelah mengakhiri pembelian aset di bulan Maret, kilau instrumen investasi emas memudar lantaran ada imbal hasil yang lebih menjanjikan.
Kilau prospek emas semakin meredup lantaran harga emas juga tertekan penguatan bursa saham dan kenaikan yield obligasi. "Ekspektasi pengetatan moneter The Fed akan meningkat menjelang rilis FOMC minutes minggu ini. Ini bisa membuat dolar AS menguat, tapi negatif untuk emas," terang Alwi.
Setali tiga uang, analis DC Futures Lukman Leong menjelaskan, pasar saat ini mulai fokus pada pengetatan kebijakan moneter The Fed dan ekspektasi kenaikan suku bunga antara dua atau tiga kali sepanjang tahun ini. "Hal ini akan menekan harga emas, meski kekhawatiran penyebaran Omicron masih mendukung harga emas," imbuhnya.
Menjelang rilis data non-farm payrolls, pasar juga mengantisipasi data tenaga kerja yang cukup optimistis, yakni konsensus memperkirakan adanya penambahan sebesar 400 ribu pekerjaan. "Dengan itu kami perkirakan harga emas masih akan tertekan minggu ini," tandas Lukman.
Mempertimbangkan situasi tersebut, Lukman memperkirakan harga emas hari ini, Rabu (5/1/2022) akan bergerak pada rentang US$ 1.780/troy ons-US$ 1.805/troy ons. Sedang perkiraan dari Alwi ada pada rentang US$ 1.786/troy ons-US$ 1.815/troy ons.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar