Equity World | Indeks utama Wall Street ditutup melemah pada perdagangan minggu pertama 2022, Jumat (7/1). Pelemahan terjadi karena investor khawatir tentang kenaikan suku bunga AS dan varian COVID-19 Omicron yang sedang berlangsung.
Dikutip dari Reuters, Senin (10/1), Dow Jones Industrial Average turun 4,81 poin, atau 0,01 persen menjadi 36.231,66, S&P 500 kehilangan 19,02 poin, atau 0,41 persen menjadi 4.677,03 dan Nasdaq Composite turun 144,96 poin, atau 0,96 persen menjadi 14.935,90.
Pasar saham Asia dibuka melemah, investor tunggu data inflasi AS | Equity World
Dalam pekan ini, Dow turun 0,3 persen, S&P 500 turun 1,9 persen, dan Nasdaq turun 4,5 persen.
Nasdaq membukukan persentase penurunan mingguan terbesar sejak Februari 2021 dan memimpin penurunan harian di indeks utama. Adapun harga saham jatuh pada hari Jumat setelah AS melaporkan bahwa data pekerjaan pada bulan Desember meleset dari ekspektasi.
Meski demikian kondisi tersebut masih dipandang cukup kuat untuk mempertahankan jalur pengetatan Federal Reserve.
Departemen Tenaga Kerja pada Jumat kemarin menunjukkan data bahwa pasar pekerjaan AS mendekati maksimum meskipun pekerjaan naik jauh lebih rendah dari yang diharapkan pada bulan Desember. Artinya AS masih mengalami kekurangan pekerja.
Sebelumnya, dalam pertemuan The Fed pada 14-15 Desember lalu, para pejabat di bank sentral AS memandang kondisi pasar tenaga kerja sangat ketat dan mengisyaratkan bahwa The Fed mungkin harus menaikkan suku bunga lebih cepat dari yang diharapkan.
Sektor konsumer dan teknologi memimpin penurunan pada S&P 500 pada hari Jumat. Sementara itu perusahaan teknologi telah diuntungkan karena suku bunga masih rendah.
Di sisi lain, sektor keuangan dan indeks perbankan S&P 500 memperpanjang kenaikan baru-baru ini dan mencapai rekor penutupan tertinggi. Indeks bank bahkan naik 9,4 persen dalam minggu ini, mencatat persentase kenaikan mingguan terbesar sejak November 2020.
Meningkatnya kasus pada varian Omicron dari virus corona juga menyebabkan kegelisahan investor minggu ini. Investor juga telah merotasi portofolio mereka. Para investor mulai meninggalkan saham emiten teknologi dan mulai beralih ke saham yang lebih berorientasi nilai. Sektor ini menurut mereka mungkin lebih baik apabila AS masuk era suku bunga tinggi.
Indeks nilai S&P 500 naik 1 persen minggu ini, mengungguli indeks pertumbuhan S&P 500 yang turun 4,5 persen yang merupakan persentase penurunan mingguan terbesar sejak Oktober 2020.
Sektor energi S&P 500 naik tajam untuk minggu ini yaitu 10,6 persen, kenaikan terbaik sejak November 2020.
Saham GameStop Corp melonjak 7,3 persen setelah pengecer video game mengatakan akan meluncurkan divisi untuk mengembangkan pasar dan membangun kemitraan dengan cryptocurrency.
Volume perdagangan di Wall Street mencapai 10,21 miliar saham, lebih rendah dibandingkan rata-rata perdagangan saham selama 20 hari terakhir sebanyak 10,4 miliar saham.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar