Minggu, 30 Januari 2022

Equityworld Futures | Sudah 5 Hari Emas Antam Jeblok, Kapan Naiknya?

Equityworld Futures | Harga emas batangan produksi PT Antam Tbk (ANTM) anjlok pada perdagangan hari ini (31/1/2021). Gerak emas Antam senada dengan emas dunia yang masih tertekan.

Melansir data dari situs resmi milik PT Antam, logammulia.com, harga emas batangan hari ini turun Rp 1.000/gram. Emas dengan berat 1 gram dijual Rp 927.000/batang, turun 0,11%.

Harga Emas Antam Turun Rp 1.000 Menjadi Rp 927.000 Per Gram Pada Hari Ini (31/1) | Equityworld Futures

PT Antam menjual emas mulai ukuran 0,5 gram hingga 1.000 gram. Harga jual tersebut belum termasuk pajak 0,9% bagi pembelian tanpa menggunakan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), dan 0,45% dengan NPWP.

Harga emas sepanjang pekan kemarin mencatatkan penurunan terburuk sejak akhir November. Meningkatnya ekspektasi untuk kenaikan suku bunga AS mendorong dolar ke level tertinggi sejak Juli 2020, membuat emas batangan kurang menarik bagi pembeli dengan mata uang lain.

Pada Jumat (29/1/2021), harga emas di pasar spot ditutup anjlok 0,3% menjadi US$ 1.791/troy ons. Sepanjang pekan harga emas acuan dunia turun 2,3%.

"Lingkungan pasar saat ini sangat merugikan emas. Investor sepenuhnya menilai kembali ekspektasi Fed," kata Edward Moya, analis pasar senior di broker OANDA.

Kenaikan suku bunga meningkatkan biaya peluang memegang emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil.

Ke depan, sepertinya prospek harga emas tidak terlalu baik. Sebab, harga aset safe haven ini sudah menembus titik support.

Wang Tao, Analis Teknikal Reuters, menilai titik support harga emas ada di US$ 1.792/troy ons. Penembusan ke bawah ini akan membuat harga jauh ke US$ 1.777/troy ons.

Meski begitu, Wang masih meyakini bahwa harapan kenaikan harga emas tetap terbuka. Bukan tidak mungkin harga bisa bangkit dan menuju ke US$ 1.803/troy ons,

"Kebangkitan akan menjadi bukti bahwa pergerakan ke bawah jalur pendakian palsu belaka. Ketika ini terjadi, maka target bullish ada di US$ 1.815-1.830/troy ons," tegas Wang.

"Logam ini mungkin stabil di sekitar support di $1.781, mungkin untuk melanjutkan tren naiknya setelahnya," tulis Wang dalam risetnya.

Sementara itu, analis Saxo Bank Ole Hansen mengatakan harga emas masih berpotensi dilirik investor karena volatilitas pasar saham saat menyesuaikan diri di tengah lingkungan suku bunga rendah.

PT Equityworld | Bursa Asia Bergerak Hati-Hati di Pagi Ini (31/1), Simak Sentimen Penggeraknya

PT Equityworld | Bursa Asia bergerak hati-hati pada awal perdagangan hari ini. Senin (31/1) pukul 08.21 WIB, indeks Nikkei 225 terlihat naik 0,47% ke 26.844,08. Serupa, indeks Hang Seng juga menguat 0,31% ke 23,624,14.

Sedangkan indeks ASX 200 melemah 0,28% ke 6.968,5. Sementara itu, FTSE Straits Times naik 0,48% ke 3.261,90 dan FTSE Malay KLCI stabil di level 1.520,02.

Saham Asia awali pekan ini dengan hati-hati, minyak terus menguat | PT Equityworld

Pasar saham Asia cenderung hati-hati di awal pekan ini. Selan karena sentimen dari pasar saham global, sejumlah bursa di kawasan juga ditutup untuk menyambut malam Tahun Baru Imlek, yakni bursa China daratan dan Kospi Korea Selatan.

Di sisi lain, sejumlah sentimen diprediksi berpotensi menekan bursa di kawasan jelang libur Imlek. Di mulai dari potensi kenaikan suku bunga yang dilakukan Bank of England (BoE), laporan beragam tentang tenaga kerja dan manufaktur AS hingga lonjakan harga minyak yang menambah kekhawatiran atas inflasi.

Belum lagi, data dari kawasan pun kurang menggembirakan. Minggu (30/1), data aktivitas pabrik di China pada bulan Januari 2022 melambat karena kebangkitan kasus Covid-19 dan penguncian yang ketat memukul produksi dan permintaan.

Kebuntuan atas keadaan di Ukraina tetap menjadi duri di sisi pasar, dengan kekhawatiran invasi Rusia juga akan memotong pasokan gas penting ke kawasan Eropa barat.

Sementara itu, pasar saham Asia juga masih akan dipengaruhi oleh potensi Federal Reserve menaikkan suku bunga hingga lima kali. Namun, untuk tahun ini, investor memperkirakan, suku bunga acuan bisa berada di level 1,25%. Meskipun masih ada investor yang melihat tingkat puncak ada di kisaran 1,75-2,0%.

Analis di BofA berpikir itu hampir tidak cukup hawkish.

"Kami menunjukkan bahwa pasar telah meremehkan kenaikan Fed pada awal dua siklus kenaikan terakhir dan kami pikir itu akan terjadi lagi," kata Chief Economist BofA Ethan Harris.

"Mulai Maret, kami memperkirakan The Fed akan mulai menaikkan suku bunga sebesar 25 bp pada setiap pertemuan yang tersisa tahun ini dengan total tujuh kenaikan, dengan empat kenaikan lagi tahun depan," tambahnya.

"Ini akan membawa tingkat kisaran menjadi 2,75%-3,00% pada akhir 2023, yang seharusnya memperlambat pertumbuhan dan inflasi," jelas Harris.

Rabu, 26 Januari 2022

Equityworld Futures | Harga Emas Dunia Anjlok Imbas Komentar Bos The Fed

Equityworld Futures |  Harga emas dunia kembali jatuh pada perdagangan hari Rabu setelah dolar dan imbal hasil obligasi pemerintah AS menguat cukup signifikan usai sikap hawkish bank sentral AS The Fed.

Sejumlah petinggi The Fed "berpikiran" untuk menaikkan suku bunga pada pertemuan 15-16 Maret, Powell mengatakan pada konferensi pers setelah rilis pernyataan kebijakan terbaru The Fed, memicu lonjakan yield surat utang dan dolar.

Harga Emas Anjlok, Tertekan Pernyataan The Fed soal Suku Bunga | Equityworld Futures

Mengutip CNBC, Kamis (27/1/2022) harga emas di pasar spot anjlok 1,6 persen menjadi USD1.818,66 per ounce setelah meluncur sebanyaknya 1,8 persen ke level terendah dalam seminggu di USD1.815,06 per ounce.

Sementara, emas berjangka Amerika Serikat ditutup melorot 1,2 persen menjadi USD1.829,70 per ounce. Perak menyusut 1 persen menjadi USD23,59 per ounce.

"Komentar hawkish Powell pada dasarnya hampir menjamin kenaikan suku bunga Maret, menekankan kekuatan ekonomi dan mencatat bahwa balance sheet The Fed terlalu besar dan perlu dikurangi," kata trader logam mulia independen yang berbasis di New York, Tai Wong.

Kenaikan suku bunga meningkatkan opportunity cost memegang emas yang tidak memberikan imbal hasil.

"Kendati permintaan fisik dan ETF tetap kuat, komentar hawkish Powell tampaknya akan membatasi emas di kisaran USD1.850 dalam jangka pendek." Tambah dia.

Sementara itu paladium naik 6,1 persen menjadi USD2.334,89 per ounce, setelah mencapai level tertinggi sejak 8 September di USD2.382,82, sedangkan platinum naik 0,8 persen menjadi USD1.033,72 per ounce.

Selasa, 25 Januari 2022

Equityworld Futures | Bursa Asia Mulai Bangkit! Tapi Nikkei Masih Loyo

Equityworld Futures | Mayoritas bursa Asia dibuka menguat pada perdagangan Rabu (26/1/2022), di tengah kembali terkoreksinya bursa saham Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Selasa waktu setempat karena investor menanti hasil dari rapat bank sentral AS.

Indeks Hang Seng Hong Kong dibuka menguat 0,51%, Shanghai Composite China bertambah 0,34%, Straits Times Singapura naik 0,22%, dan KOSPI Korea Selatan terapresiasi 0,38%.

Wajah Bursa Asia Beragam, Investor Menantikan Hasil Rapat The Fed | Equityworld Futures

Sedangkan untuk indeks Nikkei Jepang dibuka turun tipis 0,05% pada pagi hari ini.

Kabar kurang menggembirakan datang dari barat, di mana Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF) memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini, karena kembali meningkatnya kasus virus corona (Covid-19), masih terganggunya rantai pasokan, dan inflasi global yang masih meninggi.

IMF dalam laporan yang diterbitkan Selasa kemarin memperkirakan Produk Domestik Bruto (PDB) global akan tumbuh sebesar 4,4% pada 2022, lebih rendah dari prediksi sebelumnya sebesar 5,9%.

Di lain sisi, pergerakan bursa Asia pada hari ini cenderung berlawanan arah dari pergerakan bursa saham AS, Wall Street pada perdagangan Selasa kemarin waktu setempat, di mana Wall Street kembali terkoreksi, setelah sempat bangkit pada Senin lalu waktu AS.

Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) ditutup turun 0,19% ke level 34.297,73, S&P 500 ambles 1,22% ke 4.356,43, dan Nasdaq Composite yang paling parah yakni ambruk 2,28% ke posisi 13.539,29.

Investor akan berfokus pada rapat Komite Pasar Terbuka Federal (Federal Open Market Committee/FOMC) bank sentral AS (The Federal Reserve/The Fed), di mana The Fed akan mengumumkan hasil rapatnya pada Rabu siang waktu AS atau Kamis dini hari waktu Indonesia.

Investor menanti hasil rapat tersebut untuk kejelasan mengenai agenda kenaikan suku bunga. Mereka masih khawatir dengan potensi pengetatan kebijakan moneter oleh The Fed.

Stimulus moneter yang digelontorkan The Fed saat pandemi penyakit virus corona (Covid-19) melanda membuat Wall Street pada tahun lalu mencatat rekor tertinggi sepanjang masa berkali-kali.

Kini, stimulus tersebut sudah mulai dikurangi dan likuiditas bisa kembali terserap. Quantitative easing (QE) akan berakhir pada bulan Maret, dan The Fed diperkirakan akan langsung menaikkan suku bunga, bahkan bisa bertindak lebih agresif lagi.

Dalam notula rapat kebijakan moneter edisi Desember yang dirilis pada awal bulan ini, terungkap tidak hanya akan mengerek suku bunga sebanyak 3 kali di tahun ini, The Fed juga kemungkinan akan mengurangi nilai neracanya (balance sheet).

Sejak rilis notula The Fed, Wall Street terus mengalami kemerosotan.

Selain dari kekhawatiran pasar akan pengetatan kebijakan moneter The Fed, ketegangan geopolitik juga menambah ketidakpastian investor, dengan NATO menempatkan pasukan dengan status siaga. AS menempatkan pasukan dalam siaga tinggi sebagai tanggapan atas penumpukan pasukan Rusia di sepanjang perbatasan Ukraina.

Ketegangan di Ukraina ini membuat harga minyak mentah dunia melonjak pada perdagangan pagi hari ini.

Per pukul 07:41 WIB, harga minyak jenis Brent berada di US$ 88,2 per barel. Melesat 2,24% dari posisi penutupan perdagangan hari sebelumnya.

Sedangkan minyak jenis Light Sweet atau West Texas Intermediate (WTI), harganya melonjak 2,29% menjadi US$ 85,6 per barel.

Senin, 24 Januari 2022

Equityworld Futures | Ditopang Sektor Ritel & Energi, Wall Street Ditutup Rebound

Equityworld Futures | Bursa saham Amerika Serikat ditutup menguat pada perdagangan Senin (24/1/2022) setelah meredanya aksi jual saham terbesar dalam dua tahun terakhir.

Berdasarkan data Bloomberg, indeks Dow Jones Industrial Average ditutup menguat 0,29 persen ke level 34.364,50, sedangkan indeks  S&P 500 menguat 0,28 persen ke 4.410,13 dan Nasdaq Composite naik 0,63 persen ke 13.855,13.

Wall Street berbalik arah, berakhir lebih tinggi di reli akhir | Equityworld Futures

Indeks S&P 500 rebound setelah jatuh hingga 4 persen pekan lalu. Sektor ritel, energi dan industri memimpin kenaikan indeks. Sebelum rebound, indeks melemah lebih dari 10 persen di bawah rekor 3 Januari.

BlackRock Investment Institute mengatakan kekhawatiran atas kenaikan suku bunga acuan oleh Fed yang akan segera terjadi membebani aset berisiko. Suku bunga yang lebih tinggi menimbulkan ancaman bagi ekuitas. Di sisi lain, indeks masih berpeluang untuk menguat bahkan ketika imbal hasil Treasury melanjutkan pergerakannya.

Tim ahli strategi Oppenheimer yang dipimpin oleh John Stoltzfus menulis pada hari Senin bahwa pemulihan indeks mungkin datang lebih cepat dari yang diharapkan.

“Lihat kondisi oversold yang kita hadapi, dan tren kenaikan jangka panjang yang masih ada di pasar, dan gabungkan itu dengan fakta bahwa spread kredit sangat baik saat ini,” tulis kepala strategi pasar Crossmark Global Investments Victoria Fernandez, dilansir Bloomberg, Selasa (25/1/2022).

"Masih ada sejumlah dukungan untuk pasar saham, hanya akan ada sedikit volatilitas," lanjutnya.

Spekulan yang membatalkan ekspektasi bullish pada dolar saat ini kehilangan reli mata uang menjelang keputusan Fed pada hari Rabu. Posisi spekulatif net-long terhadap mata uang utama telah turun paling banyak sejak Juni 2020, menurut data terbaru dari Komisi Perdagangan Berjangka Komoditi.

Sementara itu, Pakta Pertahanan Atlantik Utara atau NATO mengatakan akan meningkatkan penempatan pasukan di Eropa timur dalam upaya untuk mencegah invasi baru Rusia di Ukraina. Sementara itu, Pentagon mengumumkan menempatkan 8.500 tentara dalam siaga tinggi. Di sisi lain, Presiden Rusia Vladimir Putin membantah merencanakan serangan.

Kamis, 20 Januari 2022

PT Equity World | Harga Emas Bertahan di Level Tertinggi Berkat Kekhawatiran Inflasi

PT Equity World | Harga emas dan perak menyentuh posisi tertinggi dalam dua bulan pada perdagangan Kamis (20/1). Komoditas logam mulia itu terangkat oleh kekhawatiran seputar inflasi dan ketegangan Rusia-Ukraina.

Kamis (20/1), harga emas spot ditutup turun tipis 0,07% menjadi US$ 1.839,29 per ons troi. Emas sempat menyentuh US$ 1,841,45 per ons troi, level tertinggi sejak 22 November.

Harga Emas Cetak Rekor Tertinggi dalam 2 Bulan karena Potensi Inflasi | PT Equity World

Sementara itu, harga emas berjangka untuk kontrak pengiriman Februari juga bergerak tipis dan ditutup di US$ 1.842,60 per ons troi.

Di saat yang sama, harga perak spot naik 2,1% menjadi US$ 24,63 per ons troi.

Faktor utama yang mendorong emas adalah inflasi, yang meningkatkan daya tariknya sebagai lindung nilai terhadap kenaikan harga, kata Daniel Pavilonis, Senior Market Strategist di RJO Futures.

"Pasar sepertinya ingin terus bergerak lebih tinggi, dan ini adalah putaran yang terpenuhi dengan sendirinya dengan lebih banyak data yang keluar dan menunjukkan bahwa inflasi tinggi tidak sementara."

Data pada hari Kamis menunjukkan, jumlah orang Amerika Serikat (AS) yang mengajukan klaim baru untuk tunjangan pengangguran naik di minggu lalu.

Mencerminkan selera investor, kepemilikan ETF emas terbesar, SPDR Gold Trust, melonjak ke level tertinggi sejak pertengahan Desember.

Meningkatnya ketidakstabilan geopolitik, terutama ketegangan Rusia-Ukraina, juga mendukung emas, kata Analis Senior ActivTrades, Ricardo Evangelista.

Rusia telah mengerahkan pasukan di perbatasan dengan Ukraina, dan negara-negara Barat khawatir Moskow merencanakan serangan baru.

Namun, kenaikan suku bunga tetap menjadi hambatan potensial karena hal itu berarti biaya peluang yang lebih tinggi untuk menahan emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil.

Federal Reserve dapat memperketat kebijakan moneter lebih cepat dari yang diharapkan ketika bertemu minggu depan, jajak pendapat Reuters menunjukkan.

Harga komoditas logam mulia lainnya pun terlihat mulai reli. Di mana, platinum naik 2,4% menjadi US$ 1.046,53 per ons troi dan paladium melonjak 3,6% ke US$ 2.072,62 per ons troi. Kedua komoditas itu mencapai level tertinggi dalam dua bulan. Palladium menguat lebih dari 7% pada hari Rabu, sementara platinum melonjak 5%.

Reli bisa jadi terkait dengan kekhawatiran pasokan karena ketegangan Rusia-Ukraina, kata Commerzbank dalam sebuah catatan. Itu menambahkan potensi sanksi Barat terhadap produsen paladium utama Rusia dan larangan ekspor logam penting untuk industri otomotif dapat menyebabkan penurunan yang parah di pasar.

Rabu, 19 Januari 2022

PT Equity World | Pasar saham Asia menguat setelah China pangkas suku bunga hipotek

PT Equity World | Pasar saham Asia menguat pada perdagangan Kamis pagi, menghentikan penurunan lima hari beruntun mengabaikan penurunan di Eropa dan di Wall Street semalam karena China menggarisbawahi gambaran moneter dan ekonomi yang menyimpang dengan memangkas suku bunga acuan hipoteknya.

Meskipun awal yang stabil di Asia, analis di ING mengatakan risiko geo-politik, terutama kemungkinan Rusia menginvasi Ukraina, dapat terus membebani saham global, menambah tekanan yang ada dari prospek kenaikan suku bunga.

Bursa Asia Mixed di Perdagangan Pagi Ini (20/1) | PT Equity World

"Pasar akan segera mulai mempertimbangkan risiko yang lebih besar dari konflik yang berkobar antara Rusia dan Ukraina, yang merupakan salah satu alasan mengapa saham dapat terus dijual dan mengapa imbal hasil obligasi pemerintah tidak naik satu arah."

Presiden AS Joe Biden memperkirakan pada Rabu (19/1/2022) bahwa Rusia akan mengambil tindakan terhadap Ukraina, dengan mengatakan invasi skala penuh akan menjadi "bencana bagi Rusia" tetapi menyatakan mungkin ada biaya yang lebih rendah untuk "serangan kecil."

Ekspektasi bahwa Federal Reserve AS akan bergerak lebih cepat untuk menaikkan suku bunga untuk memerangi inflasi memukul saham teknologi sangat keras semalam, mendorong Nasdaq turun lebih dari 1,0 persen ke wilayah koreksi.

Aksi jual juga memukul obligasi, mendorong imbal hasil obligasi pemerintah AS ke tertinggi dua tahun pada Rabu (19/1/2022), dan membawa imbal hasil obligasi 10-tahun Jerman ke wilayah positif untuk pertama kalinya sejak Mei 2019 karena investor bertaruh pembuat kebijakan akan mengekang stimulus bertahun-tahun untuk memerangi kenaikan inflasi yang diperburuk oleh gangguan rantai pasokan.

"Ada saatnya ketika Anda melepas, Anda mungkin ingin berhenti melepas. Jika obligasi mulai sedikit menguat, dan Anda melihat imbal hasil turun kemarin di AS, rasanya seperti ... dapatkan tindak lanjut hari ini," kata Matt Simpson, analis pasar senior di City Index di Sydney.

Sangat kontras dengan langkah global menuju kebijakan yang lebih ketat dan suku bunga yang lebih tinggi, China pada Kamis memangkas suku bunga acuan hipoteknya untuk pertama kalinya dalam hampir dua tahun. Langkah tersebut menyusul pemotongan mengejutkan pada suku bunga bank sentral untuk pinjaman jangka menengah satu tahun pada Senin (17/1/2022).

Otoritas moneter China telah mengisyaratkan bahwa mereka akan mengambil langkah-langkah pelonggaran lebih banyak tahun ini untuk menopang pertumbuhan yang melambat di ekonomi terbesar kedua di dunia itu.

Data yang dirilis pada awal pekan menunjukkan pelemahan dalam sektor konsumsi dan properti menggelapkan prospek meskipun angka pertumbuhan utamanya kuat.

Indeks saham unggulan China CSI300 naik 0,7 persen pada Kamis pagi dan indeks Hang Seng Hong Kong bertambah lebih dari 1,4 persen. Kenaikan saham China mendorong indeks MSCI saham Asia di luar Jepang menguat 0,54 persen.

KOSPI Korea Selatan naik tipis 0,1 persen dan saham Australia turun dengan margin yang sama. Di Tokyo, indeks Nikkei 225 bertambah 0,17 persen.

Kenaikan moderat di Asia terjadi setelah investor di Wall Street melihat pendapatan yang kuat mengalahkan prospek inflasi dan kenaikan suku bunga.

Selasa, 18 Januari 2022

PT Equity World | Wall Street Ambruk Lagi, Bursa Asia Dibuka Mixed

PT Equity World | Bursa Asia dibuka cenderung bervariasi pada perdagangan Rabu (19/1/2022), di tengah koreksinya kembali bursa saham Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Selasa kemarin waktu setempat.

Indeks Nikkei Jepang dibuka ambles 1,19%, Shanghai Composite China turun tipis 0,08%, dan KOSPI Korea Selatan merosot 0,77%.

Wall Street Anjlok Tersengat Lonjakan Imbal Hasil US Treasury | PT Equity World

Sedangkan untuk indeks Hang Seng Hong Kong dibuka naik 0,18% dan Straits Times (STI) Singapura menguat 0,36%.

Cenderung variatifnya bursa Asia pagi hari ini terjadi di tengah koreksinya kembali bursa AS, Wall Street pada perdagangan Selasa kemarin waktu setempat, setelah pada perdagangan Senin lalu tidak dibuka karena sedang libur memperingati hari Martin Luther King (MLK).

Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) ditutup ambles 1,51% ke level 35.368,469, S&P 500 ambruk 1,84% ke 4.577,11, dan Nasdaq Composite anjlok 2,6% ke posisi 14.506,90.

"Pasar ekuitas global kembali terkoreksi, karena pelaku pasar menduga bahwa bank sentral Amerika Serikat akan menaikkan suku bunganya lebih cepat untuk mengendalikan inflasi yang masih panas," tulis ANZ Research dalam laporan riset hariannya, dikutip dari CNBC International.

Koreksinya kembali bursa saham Negeri Paman Sam terjadi di tengah melonjaknya kembali imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS (Treasury), di mana pada perdagangan kemarin, yield Treasury bertenor 10 tahun sudah berada di kisaran level 1,8%.

Dilansir dari CNBC International, yield Treasury bertenor 10 tahun naik sebesar 10,5 basis poin (bp) ke level 1,877% pada pukul 16:00 waktu setempat.

Bahkan, Treasury berjatuh tempo 2 tahun saja naik ke atas level 1% untuk pertama kalinya sejak Februari 2020, atau sebulan sebelum pengumuman pandemi yang mengirim ekonomi AS ke dalam resesi.

Treasury tenor 2 tahun sensitif terhadap kenaikan suku bunga acuan. Treasury ini dipandang sebagai patokan di mana bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) akan menetapkan suku bunga pinjaman jangka pendek.

Melonjaknya yield Treasury membuat investor melepas saham-saham teknologi di AS dan turut memperberat pergerakan indeks Nasdaq kemarin.

Selain itu, perilisan kinerja keuangan beberapa perusahaan di AS pada kuartal IV-2021 yang cenderung mengecewakan bagi pelaku pasar juga menjadi salah satu penyebab Wall Street terkoreksi kembali.

Seperti halnya di perusahaan bank investasi AS, yakni Goldman Sachs, di mana pendapatan kuartal keempat bank tersebut meleset dari ekspektasi analis. Sedangkan, biaya operasional Goldman melonjak 23% seiring kenaikan gaji para karyawan Wall Street.

Hal ini membuat saham Goldman sendiri ditutup ambles nyaris 7% dan menjadi salah satu saham pemberat indeks Dow Jones kemarin.

Senin, 17 Januari 2022

PT Equity World | Era Baru Perdagangan Fisik Emas Digital di Bursa Berjangka Dimulai

PT Equity World | Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) memulai era baru dalam perdagangan fisik emas digital di bursa berjangka. Kini investasi emas tidak terbatas pada kepemilikan fisik, tetapi juga dapat bertransaksi secara daring melalui perdagangan fisik emas digital.

Meski dilakukan secara digital, investor tidak perlu khawatir karena fisik emasnya ada di lembaga penjaminan. 

Harga Emas Dunia Tetap Menguat, Meski The Fed Lakukan Pengetatan | PT Equity World

Kementerian Perdagangan menjamin perdagangan fisik emas digital ini mudah, aman, dan dapat dipertanggungjawabkan.

Plt Kepala Bappebti Indrasari Wisnu Wardhana mengungkapkan, investasi fisik emas digital diharapkan dapat diterima dan dijadikan alternatif investasi oleh berbagai lapisan masyarakat termasuk investor milenial.

“Melalui perdagangan fisik emas digital ini, Bappebti berkomitmen menciptakan sarana berinvestasi yang mudah, aman, dan terjangkau bagi masyarakat serta memfasilitasi pertumbuhan dan perkembangan industri perdagangan fisik emas digital melalui bursa berjangka,” kata Wisnu dalam keterangan tertulis, Selasa (18/1).

Wisnu bilang, saat ini Bappebti telah memberikan persetujuan kepada PT Indonesia Logam Pratama (merek dagang Treasury) dan PT Sehati Indonesia Sejahtera (Sakumas) sebagai pedagang fisik emas digital. Dengan terbitnya persetujuan tersebut, masyarakat sudah dapat membeli langsung emas digital ke pedagang fisik emas digital yang telah mendapat persetujuan dari Bappebti.

Lebih lanjut, pemberian persetujuan ini sesuai amanat Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor 119 Tahun 2018 tentang Kebijakan Umum Perdagangan Pasar Fisik Emas Digital di Bursa Berjangka serta Peraturan Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi Nomor 4 Tahun 2019 Tentang Ketentuan Teknis Penyelenggaraan Pasar Fisik Emas Digital di Bursa Berjangka dan perubahannya.

Sebelumnya, Bappebti juga sudah memberikan persetujuan kepada PT Bursa Berjangka Jakarta (BBJ) dan PT Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia (BKDI) untuk melakukan kegiatan penyelenggaraan pasar fisik emas digital serta memberikan persetujuan sebagai Lembaga Kliring dan Penjaminan Penyelesaian Transaksi Pasar Fisik Emas Digital kepada PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero) dan PT Indonesia Clearing House.

“Adanya bursa dan kliring pada perdagangan fisik emas digital di Indonesia diharapkan mampu memberikan kepastian hukum sekaligus perlindungan bagi masyarakat yang bertransaksi di pasar fisik emas digital di Indonesia. Meskipun diperdagangkan secara digital, emas fisiknya ada di lembaga penjaminan,” imbuhnya.

Wisnu menjelaskan perdagangan fisik emas digital bisa melalui dua cara, yaitu matching di pedagang emas digital dan matching di bursa berjangka.

Sementara bagi para pedagang fisik emas digital yang akan melakukan transaksi jual beli emas digital, wajib menempatkan sejumlah emas sebanyak 10.000 gram atau 10 kg.

Sedangkan untuk perdagangan fisik emas digital di bursa berjangka, market maker (peserta) wajib menempatkan sejumlah emas sebanyak 20.000 gram atau 20 kg. 

Emas yang akan diperdagangkan baik melalui pedagang fisik emas digital maupun melalui bursa berjangka ditempatkan pada pengelola tempat penyimpanan yang telah disetujui Bappebti.

Kepala Biro Pembinaan dan Pengembangan Pasar Tirta Karma Senjaya menambahkan, berdasarkan peraturan Bappebti, beberapa persyaratan yang harus dipenuhi untuk menjadi calon pedagang fisik emas digital diantaranya berbentuk badan usaha berbadan hukum (PT), memiliki sistem dan mekanisme transaksi fisik emas digital, memiliki modal sebesar Rp20 miliar, dan mampu mempertahankan modal akhir sebesar Rp16 miliar atau 2/3 dari total pengelolaan emas (mana yang lebih tinggi nilainya).

"Sementara itu, persyaratan yang harus dipenuhi untuk menjadi bursa berjangka yaitu memiliki modal awal sebesar Rp 100 miliar, memiliki peraturan dan tata tertib perdagangan emas digital, membentuk komite pasar fisik, memiliki fasilitas perdagangan untuk penyelenggaraan perdagangan emas digital, memiliki sistem pengawasan dan pelaporan, serta mendapat persetujuan Bappebti," pungkas Tirta.

Minggu, 16 Januari 2022

PT Equity World | Harga Emas Antam Turun Rp 1.000 menjadi Rp 937.000 Per Gram Pada Hari Ini (17/1)

PT Equity World | Harga emas batangan bersertifikat Antam keluaran Logam Mulia PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) turun pada Senin (17/1).

Mengutip situs Logam Mulia, harga pecahan satu gram emas Antam berada di Rp 937.000. Harga emas Antam ini turun Rp 1.000 dari harga Minggu (16/1) yang berada di level Rp 938.000 per gram.

Bursa Asia Cenderung Menguat di Pagi Ini (17/1), Pasar Menanti Data Ekonomi China | PT Equity World

Sementara harga buyback emas Antam berada di level Rp 836.000 per gram. Harga tersebut juga turun Rp 1.000 dibandingkan dengan harga buyback pada Minggu (16/1) yang juga ada di Rp 837.000 per gram.

Berikut harga emas batangan Antam dalam pecahan lainnya per Senin (17/1) dan belum termasuk pajak:

Harga emas 0,5 gram: Rp 518.500

Harga emas 1 gram: Rp 937.000

Harga emas 5 gram: Rp 4.460.000

Harga emas 10 gram: Rp 8.865.000

Harga emas 25 gram: Rp 22.037.000

Harga emas 50 gram: Rp 43.995.000

Harga emas 100 gram: Rp 87.912.000

Harga emas 500 gram: Rp 438.820.000

Harga emas 1.000 gram: Rp 877.600.000

Kamis, 13 Januari 2022

Equity World | Bursa Asia Dibuka Melemah, Investor Tunggu Neraca Dagang Tiongkok

Equity World | Bursa Asia dibuka melemah pada perdagangan hari ini, Jumat (14/1/2022). Pelaku pasar menunggu data neraca perdagangan Tiongkok.

Nikkei 225 Tokyo turun 1,33%, indeks komposit Shanghai turun 0,42%, Hang Seng Hong Kong turun 1,1%, S&P/ASX 200 Australia turun 0,83%, Kospi Korsel turun 0,99%, Straits Times Singapura naik 0,56%.

Saham Amazon Sampai Tesla Rontok, Wall Street Loyo | Equity World

Bank sentral Korea Selatan menaikkan suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin menjadi 1,25%, tertinggi sejak Maret 2020 dan kembali ke tingkat sebelum pandemi.

Wall Street ditutup pada hari Kamis (13/1/2022). Rebound di sektor teknologi memudar, menghapus kenaikan yang diakumulasi sejak awal pekan ini.

S&P 500 turun 1,42% menjadi 4.659,03, sedangkan Nasdaq Composite turun 2,51% menjadi 14.806,81. Dow Jones Industrial Average turun 176,70 poin menjadi 36.113,62 setelah naik lebih dari 200 poin pada hari sebelumnya.

Harga minyak mentah dunia turun tipis pada hari Kamis (13/1/2022) karena investor mengambil keuntungan setelah dua hari naik di tengah kekhawatiran kenaikan suku bunga AS yang agresif.

Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS ditutup 0,63% lebih rendah ke $82,12 per barel, setelah naik 5,6% selama 2 hari terakhir.

Minyak mentah berjangka Brent 0,24% lebih rendah di $84,47 per barel. Brent telah naik 4,7% selama Selasa dan Rabu.

Rabu, 12 Januari 2022

Equity World | Investor Cermati Data Inflasi AS, Wall Street Menguat

Equity World |  Bursa Wall Street naik moderat pada akhir perdagangan Rabu waktu setempat (Kamis pagi WIB). Data menunjukkan inflasi AS berada pada level tertinggi dalam beberapa dekade dan mendinginkan beberapa kekhawatiran The Fed harus menarik kembali dukungan moneternya bahkan lebih kuat dari yang diperkirakan.

Mengutip Antara, Kamis, 13 Januari 2022, indeks Dow Jones Industrial Average meningkat 38,30 poin atau 0,11 persen 36.290,32. Indeks S&P 500 bertambah 13,28 poin atau 0,28 persen menjadi 4.726,35. Indeks Komposit Nasdaq menguat 34,94 poin atau 0,23 persen menjadi 15.188,39.

Harga Emas Diramal Melompat Tinggi Jelang Imlek, Inikah Saatnya Beli? | Equity World

Sebanyak 10 dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir di zona hijau, dengan sektor material terangkat 0,95 persen, memimpin kenaikan. Sementara itu, sektor perawatan kesehatan tergelincir 0,26 persen, merupakan satu-satunya kelompok yang menurun.

Data dari Departemen Tenaga Kerja menunjukkan indeks harga konsumen (IHK) meningkat 0,5 persen bulan lalu setelah naik 0,8 persen pada November. Sementara dalam 12 bulan hingga Desember, IHK melonjak 7,0 persen merupakan kenaikan tahun-ke-tahun tertinggi dalam hampir empat dekade.

Ekonom yang disurvei oleh Reuters telah memperkirakan kenaikan IHK sebesar 0,4 persen untuk Desember dan 7,0 persen pada basis tahun-ke-tahun.

"Investor bersiap menghadapi inflasi yang bahkan lebih panas dari apa yang sebenarnya kita lihat. Seburuk apapun angkanya dan sebanyak tekanan inflasi yang ada dalam perekonomian, ada sedikit kelegaan dalam hal itu," kata Ahli Strategi Pasar Global Ameriprise Financial Anthony Saglimbene, di Troy, Michigan.

"Laporan inflasi hari ini memvalidasi lintasan Fed dan berarti mereka tidak harus lebih agresif daripada yang sudah diperkirakan," tambahnya.

Rencana bank sentral untuk melonggarkan akomodasi untuk melawan inflasi termasuk menaikkan suku bunga, yang diperkirakan para analis akan dimulai segera setelah Maret, serta mengurangi program pembelian obligasi dan mengurangi kepemilikan asetnya.

Imbal hasil obligasi Pemerintah AS

Untuk sebagian besar sektor saham, ini juga membantu imbal hasil obligasi Pemerintah AS yang berjangka lebih panjang turun pada Rabu, 12 Januari. Dalam beberapa pekan terakhir, kenaikan tajam dalam imbal hasil 10-tahun AS telah membebani saham, terutama di sektor pertumbuhan yang sensitif terhadap suku bunga seperti teknologi.

"Fakta imbal hasil pasar obligasi turun mungkin merupakan sinyal bagi investor ekuitas untuk mengambil sedikit lebih banyak risiko hari ini," kata Kepala Investasi Cresset Capital Management Jack Ablin, di Chicago.

Tetapi dengan indeks kecil Russell 2000 berkinerja buruk hingga berakhir turun 0,82 persen, Ablin melihat beberapa kehati-hatian. "Investor saham tetap menginginkan kualitas. Ini tidak gratis untuk semua," kata Ablin.

Saham-saham pertumbuhan dan teknologi telah bangkit kembali minggu ini, dengan investor mengamati berbagai metrik untuk memutuskan apakah akan membeli reli atau bersiap untuk penurunan lebih lanjut.

Selasa, 11 Januari 2022

Equity World | Rekomendasi Emas 12 Januari 2022: Naik karena Faktor di luar Pasar Emas

Equity World | Harga emas naik pada awal perdagangan sesi AS hari Selasa, didukung oleh hal-hal yang positip secara harian di luar pasar emas, termasuk naiknya harga minyak mentah, melemahnya dollar AS dan turunnya yields treasury AS.

Emas berjangka kontrak bulan Februari naik $16.30 ke $1,817.90 per troy ons. Sementara perak Comex bulan Maret naik $0.233 ke $22.69 per ons.

Setelah 5 Hari Terkoreksi, Wall Street Akhirnya Menguat | Equity World

Pasar saham global bervariasi dalam perdagangan semalam. Indeks saham AS mengarah naik pada saat pembukaan perdagangan sesi New York dimulai. Para trader dan investor lebih berhati-hati pada minggu ini, mencoba untuk menyesuaikan diri terhadap kebijakan moneter yang diperketat oleh bank sentral pada tahun 2022, ditengah naiknya inflasi.

Kepala the Fed, Powell mengatakan di depan Kongres AS bahwa pada tahun ini mereka akan menormalkan kebijakan moneter mereka termasuk dengan menaikkan tingkat bunga dan mulai menciutkan neraca. Akibat dari pernyataan Powell ini, pasar bergerak dengan dollar AS berada pada tekanan jual yang kuat yang mendorong naik harga emas.

“Support” terdekat menunggu di $1,800 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,789 dan kemudian $1,753

“Resistance” terdekat menunggu di $1,825 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,835 dan kemudian $1,850.

Senin, 10 Januari 2022

Equity World | Bursa Saham Asia Lesu Imbas Investor Khawatir Kebijakan The Fed

Equity World | Bursa saham Asia-Pasifik mayoritas susut di awal perdagangan Selasa (11/1/2022) dipicu investor masih mengkhawatirkan inflasi dan kemungkinan pengetatan kebijakan dari bank sentral Amerika Serikat atau the Federal Reserve AS (The Fed).

Indeks Nikkei 225 Jepang tergelincir 0,28 persen. Indeks Topix turun lebih banyak 0,33 persen. Penguatan indeks saham di Jepang usai bursa saham dibuka kembali setelah libur.

Emas Dunia Kian Berkilau Jelang Rilis Data Inflasi AS | Equity World

Indeks Kospi Korea Selatan melawan tren penurunan, dengan menguat mencapai 0,27 persen pada pembukaan pasar.

Sementara itu, indeks Kosdaq senasib dengan Nikkei 225 dan Indeks Topix. Indeks Kosdaq merosot 0,6 persen. Demikian mengutip dari laman CNBC, Selasa pekan ini.

Di kawasan Australia, indeks saham ASX 200 jatuh 0,62 persen. Indeks sektor keuangan turun lebih buruk sebanyak 1,19 persen/

Dua saham di Australia turut mengalami kemerosotan. Saham Commonwealth Bank of Australia jatuh 1,96 persen dan ANZ anjlok 1,23 persen.

Kondisi pergerakan ke zona merah oleh saham-saham Asia menyusul penurunan di bursa saham Amerika Serikat (AS) pada Senin malam, 10 Januari 2022. Indeks Dow Jones Industrial Average dan indeks S&P 500 kompak merosot. Sementara Nasdaq berhasil naik lebih tinggi selama perdagangan reguler.

Kenaikan imbal hasil obligasi juga berkontribusi menekan saham-saham di pekan sebelumnya. Imbal hasil Treasury 10 tahunan acuan menyusut 1,76 persen pada Senin sore, 10 Januari 2022 di Amerika Serikat.

Sebelumnya imbal hasil obligas AS itu 1,8 persen. Sebagai perbandingan, imbal hasil obligasi 10-tahunan berakhir pada 2021 di level 1,51 persen.

Indeks Dolar AS

Indeks dolar AS menutup perdagangan senilai 95,991 atas sekelompok mata uang utama dunia lainnya. Indeks dolar AS turun tipis dari tingkat sebelumnya di atas 96.00.

Yen Jepang terihat menguat dari 115,21 per dolar menjadi 115,80 per dolar. Harga minyak naik selama jam perdagangan di Asia dengan harga minyak mentah AS naik 0,41 persen menjadi USD 78,55 per barel. Harga minyak turun sebelumnya karena kekhawatiran permintaan di tengah meningkatnya kasus COVID-19 global.

"Investor mengamati dengan cermat penyebaran Omicron di China, karena kebijakan dapat memicu lebih banyak pembatasan perjalanan,” tulis Analis ANZ Research.

Namun, pasar masih bisa mendapatkan keuntungan dari pasokan lebih ketat dan risiko pasikan dari Rusia. ANZ menyebutkan produksi OPEC terus menyusut dari komitmen. Pada Desember 2021, produksi meningkat 70.000 barel per hari.

Equity World | Dibayangi Omicron, Wall Street Ditutup Melemah Pada Pekan Pertama 2022

Equity World | Indeks utama Wall Street ditutup melemah pada perdagangan minggu pertama 2022, Jumat (7/1). Pelemahan terjadi karena investor khawatir tentang kenaikan suku bunga AS dan varian COVID-19 Omicron yang sedang berlangsung.

Dikutip dari Reuters, Senin (10/1), Dow Jones Industrial Average turun 4,81 poin, atau 0,01 persen menjadi 36.231,66, S&P 500 kehilangan 19,02 poin, atau 0,41 persen menjadi 4.677,03 dan Nasdaq Composite turun 144,96 poin, atau 0,96 persen menjadi 14.935,90.

Pasar saham Asia dibuka melemah, investor tunggu data inflasi AS | Equity World

Dalam pekan ini, Dow turun 0,3 persen, S&P 500 turun 1,9 persen, dan Nasdaq turun 4,5 persen.

Nasdaq membukukan persentase penurunan mingguan terbesar sejak Februari 2021 dan memimpin penurunan harian di indeks utama. Adapun harga saham jatuh pada hari Jumat setelah AS melaporkan bahwa data pekerjaan pada bulan Desember meleset dari ekspektasi.

Meski demikian kondisi tersebut masih dipandang cukup kuat untuk mempertahankan jalur pengetatan Federal Reserve.

Departemen Tenaga Kerja pada Jumat kemarin menunjukkan data bahwa pasar pekerjaan AS mendekati maksimum meskipun pekerjaan naik jauh lebih rendah dari yang diharapkan pada bulan Desember. Artinya AS masih mengalami kekurangan pekerja.

Sebelumnya, dalam pertemuan The Fed pada 14-15 Desember lalu, para pejabat di bank sentral AS memandang kondisi pasar tenaga kerja sangat ketat dan mengisyaratkan bahwa The Fed mungkin harus menaikkan suku bunga lebih cepat dari yang diharapkan.

Sektor konsumer dan teknologi memimpin penurunan pada S&P 500 pada hari Jumat. Sementara itu perusahaan teknologi telah diuntungkan karena suku bunga masih rendah.

Di sisi lain, sektor keuangan dan indeks perbankan S&P 500 memperpanjang kenaikan baru-baru ini dan mencapai rekor penutupan tertinggi. Indeks bank bahkan naik 9,4 persen dalam minggu ini, mencatat persentase kenaikan mingguan terbesar sejak November 2020.

Meningkatnya kasus pada varian Omicron dari virus corona juga menyebabkan kegelisahan investor minggu ini. Investor juga telah merotasi portofolio mereka. Para investor mulai meninggalkan saham emiten teknologi dan mulai beralih ke saham yang lebih berorientasi nilai. Sektor ini menurut mereka mungkin lebih baik apabila AS masuk era suku bunga tinggi.

Indeks nilai S&P 500 naik 1 persen minggu ini, mengungguli indeks pertumbuhan S&P 500 yang turun 4,5 persen yang merupakan persentase penurunan mingguan terbesar sejak Oktober 2020.

Sektor energi S&P 500 naik tajam untuk minggu ini yaitu 10,6 persen, kenaikan terbaik sejak November 2020.

Saham GameStop Corp melonjak 7,3 persen setelah pengecer video game mengatakan akan meluncurkan divisi untuk mengembangkan pasar dan membangun kemitraan dengan cryptocurrency.

Volume perdagangan di Wall Street mencapai 10,21 miliar saham, lebih rendah dibandingkan rata-rata perdagangan saham selama 20 hari terakhir sebanyak 10,4 miliar saham.

Kamis, 06 Januari 2022

PT Equityworld | Harga Emas Anjlok karena Sinyal The Fed

PT Equityworld | Harga emas turun ke level terendah dalam dua minggu pada perdagangan Kamis. Pelemahan harga emas ini terjadi karena reli imbal hasil surat utang AS yang didorong oleh isyarat dari Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve (the Fed).

Untuk diketahui, Bank Sentral AS atau the Fed memberikan sinyal hawkish atau berencana menaikkan suku bunga lebih cepat dari rencana awal setelah melihat data-data ekonomi terutama inflasi.

Wall Street jatuh setelah aksi jual sebelumnya, S&P 500 hampir datar | PT Equityworld

Mengutip CNBC, Jumat (7/1/2022), harga emas di pasar spot turun 1,2 persen ke level USD 1.788.25 per ounce pada pukul 18.47 GMT, setelah sebelumnya mencapai level terendah sejak 22 Desember.

Sedangkan harga emas berjangka AS menetap 2 persen lebih rendah ke level USD 1.789,20 per ounce.

Saat ini, titik fokus utama para investor adalah jumlah kenaikan suku bunga dan seberapa agresif Fed akan menaikkan suku bunga. Analis senior OANDA Ed Moya mengatakan bahwa isyarat dari the Fed ini telah menempatkan emas dalam posisi rentan.

"Jika pergerakan imbal hasil surat utang AS jauh lebih tinggi dalam jangka pendek, itu akan sangat mengganggu perdagangan emas," kata Moya.

Emas merupakan aset yang tidak memberikan bunga. Keuntungan yang didapat hanya dari kenaikan harga. Hal ini cenderung tidak disukai investor saat suku bunga naik.

Risalah The Fed

Risalah pertemuan bulanan Bank Sentral AS yang dirilis pada hari Rabu menunjukkan para pejabat telah membahas penyusutan kepemilikan aset keseluruhan bank sentral. Selain itu, dalam rapat tersebut juga dibahas kenaikan suku bunga lebih cepat dari yang diharapkan untuk melawan inflasi.

TD Securities menuliskan dalam sebuah catatan, harga emas dan perak tertekan karena pelaku pasar berusaha menekan kenaikan suku bunga untuk 2022, Kendala pertumbuhan pasokan uang akan semakin melemahkan selera untuk semua barang koleksi termasuk emas dan perak.

Harga perak di pasar spot turun 2,9 persen menjadi USD 22,12 per ounce, level terendah sejak 16 Desember.

Sedangkan harga platinum turun 2,3 persen menjadi USD 959,91 per ounce dan paladium turun 0,5 persen menjadi USD 1.874,26.

Rabu, 05 Januari 2022

PT Equityworld | Kamis Pagi, Mayoritas Saham Asia Pasifik Dibuka Koreksi

PT Equityworld | Saham di kawasan Asia-Pasifikpada perdagangan Kamis pagi (6/1/2022) dibuka terkoreksi, menyusul kerugian semalam yang membuat Dow Jones Industrial Average mencatat penurunan pertama pada tahun 2022.

Di Jepang, Nikkei 225 tergelincir 0,92% di awal perdagangan, sedangkan indeks Topix turun 0,69%.

Kinclong Nih! Harga Emas Lanjutkan Kenaikan di Minggu Pertama 2022 | PT Equityworld

Kospi Korea Selatan turun 0,85%.

Di Australia, S&P/ASX 200 turun 0,92% pada perdagangan pagi.

Indeks MSCI dari saham Asia Pasifik di luar Jepang diperdagangkan 0,36% lebih rendah.

Investor akan memantau saham pengembang yang dililit utang China, Evergrande Group. Reuters melaporkan bahwa perusahaan akan mencari penundaan enam bulan dalam melakukan pembayaran obligasi dalam negeri.

Risalah dari pertemuan Desember Federal Reserve AS yang dirilis Rabu menunjukkan para pejabat siap untuk secara agresif mengurangi kebijakan longgar.

Indeks utama di Wall Street turun tajam setelah rilis risalah, dengan S&P 500 turun 1,94% menjadi 4.700,58. Dow Jones Industrial Average turun 392,54 poin menjadi 36.407,11 sementara Nasdaq Composite jatuh 3,34% menjadi 15.100,17.

Sementara itu, imbal hasil Treasury AS 10-tahun menyentuh 1,7% pada hari Rabu, terakhir duduk di 1,6981%. Imbal hasil bergerak berbanding terbalik dengan harga.

Mata Uang

Indeks dolar AS, yang melacak greenback terhadap sekeranjang rekan-rekannya, berada di 96,171 — turun dari level di atas 96,3 yang terlihat di awal minggu.

Yen Jepang diperdagangkan pada 116,13 per dolar, lebih lemah dari level di bawah 115,5 yang terlihat terhadap greenback awal pekan ini. Dolar Australia berpindah tangan pada $0,7219, masih lebih tinggi dari level di bawah $0,72

Selasa, 04 Januari 2022

PT Equityworld | Kelakuan The Fed Meredupkan Kilau Harga Emas

PT Equityworld | Komoditas mengawali tahun ini dengan pergerakan yang kurang atraktif. Analis menilai, tren melemahnya harga emas belum berhenti.

Harga emas di pasar spot ditutup di level US$ 1.800,85/troy ons awal pekan ini, Senin (3/1/2022). Level ini 1,51% lebih rendah dibandingkan dengan harga akhir pekan lalu. Level harga ini juga menjadi koreksi harian terdalam sejak 22 November 2021.

IHSG diproyeksikan menguat di tengah variasi bursa saham kawasan | PT Equityworld

Sehari setelahnya, Selasa(4/1/2022), harga emas berbalik arah. Namun, perubahan arah di awal perdagangan kemarin ini cenderung stagnan setelah harga emas dunia di pasar spot hanya mencatat kenaikan 0,01% ke level US$ 1.801,1/troy ons.

Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain indeks Nikkei menguat 11,43 poin atau 0,04 persen ke 29.313,22, indeks Hang Seng turun 258,07 poin atau 1,11 persen ke 23.031,77, dan indeks Straits Times terkoreksi 5,6 atau 0,18 persen ke 3.175,53.

Analis Global Kapital Investama Alwi Assegaf menyebut, emas memang masih menjadi safe haven di tengah belum pudarnya kekhawatiran akan dampak penyebaran virus Covid-19 varian Omicron. "Di sisi lain, emas juga terbebani oleh ekspektasi kebijakan moneter ketat The Fed," ujar Alwi.

Asal tahu saja, emas merupakan aset non bunga. Sehingga, ketika The Fed menaikkan bunga acuan setelah mengakhiri pembelian aset di bulan Maret, kilau instrumen investasi emas memudar lantaran ada imbal hasil yang lebih menjanjikan.

Kilau prospek emas semakin meredup lantaran harga emas juga tertekan penguatan bursa saham dan kenaikan yield obligasi. "Ekspektasi pengetatan moneter The Fed akan meningkat menjelang rilis FOMC minutes minggu ini. Ini bisa membuat dolar AS menguat, tapi negatif untuk emas," terang Alwi.

Setali tiga uang, analis DC Futures Lukman Leong menjelaskan, pasar saat ini mulai fokus pada pengetatan kebijakan moneter The Fed dan ekspektasi kenaikan suku bunga antara dua atau tiga kali sepanjang tahun ini. "Hal ini akan menekan harga emas, meski kekhawatiran penyebaran Omicron masih mendukung harga emas," imbuhnya.

Menjelang rilis data non-farm payrolls, pasar juga mengantisipasi data tenaga kerja yang cukup optimistis, yakni konsensus memperkirakan adanya penambahan sebesar 400 ribu pekerjaan. "Dengan itu kami perkirakan harga emas masih akan tertekan minggu ini," tandas Lukman.

Mempertimbangkan situasi tersebut, Lukman memperkirakan harga emas hari ini, Rabu (5/1/2022) akan bergerak pada rentang US$ 1.780/troy ons-US$ 1.805/troy ons. Sedang perkiraan dari Alwi ada pada rentang US$ 1.786/troy ons-US$ 1.815/troy ons.

Senin, 03 Januari 2022

PT Equityworld | Wall Street Merekah, Indeks S&P 500 dan Dow Jones Tembus Rekor Tertinggi

PT Equityworld |  Wall Street menguat pada akhir perdagangan Senin waktu setempat (Selasa pagi WIB), dengan indeks S&P 500 dan Dow Jones Industrial Average membukukan rekor penutupan tertinggi di hari perdagangan pertama tahun ini. Kondisi itu dibantu oleh kenaikan saham Tesla Inc dan perbankan.

Mengutip Antara, Selasa, 4 Januari 2022, indeks Dow Jones Industrial Average meningkat 246,76 poin atau 0,68 persen menjadi 36.585,06. Indeks S&P 500 bertambah 30,38 poin atau 0,64 persen menjadi 4.796,56. Indeks Komposit Nasdaq melonjak 187,83 poin atau 1,20 persen menjadi 15.832,80.

Hari Pertama Perdagangan Wall Street 2022, Dow Jones dan S&P 500 Cetak Rekor Tertinggi | PT Equityworld

Sebanyak enam dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir di zona merah, dengan sektor material dan perawatan kesehatan masing-masing merosot 1,37 persen dan 0,98 persen, memimpin penurunan. Sementara itu, sektor energi dan consumer discretionary masing-masing melonjak 3,1 persen dan 2,76 persen, melampaui sektor lainnya.

Apple Inc menjadi perusahaan pertama yang mencapai kapitalisasi pasar USD3 triliun tetapi mengakhiri hari sedikit di bawah itu. Sahamnya berakhir terdongkrak 2,5 persen pada USD182,01 setelah naik setinggi USD182,88 selama sesi.

Saham Tesla melonjak 13,5 persen setelah pengiriman kuartalan pembuat mobil listrik itu mengalahkan perkiraan analis, mengatasi kekurangan cip global karena meningkatkan produksi di Tiongkok.

Kedua saham memberikan dorongan terbesar pada S&P 500, tetapi pengamat pasar mengatakan meredanya kekhawatiran investor tentang dampak ekonomi dari varian virus korona Omicron juga membantu sentimen pasar, bahkan dengan meningkatnya jumlah kasus covid-19.

"Berita sebenarnya adalah orang-orang merasa putaran terakhir covid-19 ini sepertinya tidak akan melemahkan ekonomi ketika banyak pembatasan dan penguncian akan diperlukan," kata Wakil Presiden Senior Wedbush Securities Stephen Massocca, di San Francisco.

Di antara perkembangan terbaru, Badan Pengawas Obat dan Makanan AS mengesahkan dosis ketiga vaksin Pfizer Inc dan BioNTech untuk anak-anak berusia 12 tahun hingga 15 tahun. Ribuan sekolah di AS telah menunda jadwal kembali ke ruang kelas minggu ini setelah liburan atau beralih ke pembelajaran jarak jauh karena varian Omicron mendorong tingkat rekor covid-19.

Massocca mengatakan kekuatan pasar tidak mengejutkan ketika tahun baru dimulai, mengingat efek Januari, atau kepercayaan oleh beberapa investor bahwa saham akan naik bulan itu lebih dari bulan-bulan lainnya. "Ini pertanda baik untuk melihat pasar begitu tangguh," katanya.

Indeks utama Wall Street

Semua indeks utama Wall Street mengakhiri 2021 dengan kenaikan bulanan, triwulanan dan tahunan, mencatat kenaikan tiga tahun terbesar sejak 1999.

Sektor energi dan keuangan termasuk di antara yang memperoleh keuntungan tertinggi, dengan saham bank naik bersama dengan imbal hasil obligasi Pemerintah AS karena investor bersiap untuk apa yang bisa menjadi kenaikan suku bunga lebih awal dari perkiraan oleh Federal Reserve tahun ini meskipun ada lonjakan baru-baru ini dalam kasus covid-19.

Saham energi naik karena harga minyak mentah menguat dan prospek permintaan yang optimistis. Saham Wells Fargo terangkat 5,7 persem, juga dibantu oleh peningkatan peringkat sahamnya menjadi overweight oleh Barclays.

Indeks acuan S&P 500 naik 27 persen pada 2021 dan melaporkan 70 penutupan rekor tertinggi, yang kedua terbanyak, dalam tahun yang penuh gejolak yang dilanda varian baru covid-19 dan kekurangan rantai pasokan. Indeks Dow Jones naik 18,7 persen untuk tahun 2021i dan Komposit Nasdaq yang padat teknologi meningkat 21,4 persen.

Minggu, 02 Januari 2022

PT Equityworld | Bagus untuk IHSG, Bursa Asia Mayoritas Dibuka Hijau

PT Equityworld | Mengawali perdagangan perdana di tahun 2022, bursa Asia dibuka cenderung menguat pada perdagangan Senin (3/1/2022), setelah sepanjang tahun 2021 mencatatkan kinerja positif.

Indeks Hang Seng Hong Kong dibuka melesat 0,87%, Shanghai Composite China naik tipis 0,01%, Straits Times Singapura menguat 0,19%, dan KOSPI Korea Selatan terapresiasi 0,72%.

Harga Emas Hari Ini, Senin 3 Januari 2022 | PT Equityworld

Sementara untuk indeks Nikkei Jepang pada hari ini masih belum dibuka karena masih adanya libur nasional.

Pada hari ini, beberapa data ekonomi di kawasan Asia telah dirilis. Di Korea Selatan, data aktivitas manufaktur yang tercermin pada Indeks Manajer Pembelian (Purchasing Manager's Index/PMI) periode Desember 2021 versi Markit tercatat kembali berekspansi.

IHS Markit melaporkan PMI manufaktur Negeri Ginseng naik menjadi 51,9 pada Desember 2021, dari sebelumnnya pada November 2021 di angka 50,9.

Aktivitas manufaktur Korea Selatan terbilang berkembang pada laju tercepat dalam tiga bulan terakhir, terhitung hingga Desember 2021, meskipun ekonomi Negeri Ginseng masih berjuang untuk mengumpulkan momentum karena meningkatnya kasus virus corona (Covid-19) global dan masih terkendalanya rantai pasokan.

Namun, survei pada hari ini menunjukkan bahwa output terus menyusut karena masih adanya kendala rantai pasokan, dengan perusahaan menghadapi kekurangan chip semikonduktor dan permintaan yang lemah, meskipun lajunya paling ringan dalam tiga bulan.

"Data survei menunjukkan pesanan ekspor baru turun untuk pertama kalinya sejak September 2020, yang dikaitkan oleh perusahaan sebagai akibat dari meningkatnya kasus Covid-19 global, padatnya traffic kontainer di pelabuhan, dan kurangnya kontainer pengiriman yang tersedia," kata Joe Hayes, ekonom senior di IHS Markit, dikutip dari Reuters.

Sementara itu di Singapura, data awalperekonomian Negeri Singa pada kuartal IV-2021 tercatat tumbuh sedikit lebih dari yang diharapkan oleh pasar sebelumnya.

Kementerian Perdagangan Singapura melaporkan Produk domestik bruto (PDB) tumbuh 5,9% pada kuartal IV-2021 secara tahunan (year-on-year/YoY). Angka ini lebih besar sedikit dari perkiraan ekonom dalam survei Reuters yang memperkirakan pertumbuhan 5,4%.

Sedangkan secara basis kuartalan (quarter-to-quarter/QoQ), PDB Negeri Singa tumbuh 2,6% pada kuartal IV-2021.

Pusat keuangan dan transportasi mengalami pemulihan yang tidak merata pada tahun lalu, ketika negara-negara di seluruh dunia mengubah strategi darurat Covid-19 mereka untuk hidup berdamai dengan pandemi.

Dari pergerakannya, mayoritas bursa Asia mencatatkan kinerja positif pada tahun 2021, di mana indeks TAIEX Taiwan memimpin penguatan bursa Asia pada tahun 2021. Terkhusus untuk indeks utama di Asia, Nikkei melesat hingga 7,07% dan Shanghai Composite China melesat 4,8%.

Hanya indeks Hang Seng Hong Kong dan indeks saham Filipina yang mencatatkan kinerja negatif pada tahun 2021, di mana Hang Seng ambles 14,08% dan indeks saham Filipina merosot 1,04% sepanjang tahun 2021.