Senin, 20 Desember 2021

PT Equity World | Pergerakan Harga Emas 21 Desember 2021, Investor Antisipasi The Fed

PT Equity World | Harga emas fluktuatif pada awal perdagangan Selasa (21/12/2021), setelah melemah pada Senin.

Berdasarkan data Bloomberg, kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Februari 2022 di Comex New York Exchange melemah 0,27 persen atau 4,8 poin ke level US$1.789,80 per troy ounce pada pukul 08.29 WIB.

Kasus Omicron Meningkat, Dow Turun 430 Poin | PT Equity World

Di sisi lain, harga emas di pasar spot menguat tipis 0,09 poin ke level US$1.791,02 per troy ounce.

Harga emas sebelumnya melemah karena investor mengantisipasi rencana kenaikan suku bunga acuan pada pada 2022 dan mengukur dampak melonjaknya kasus virus corona varian omicron terhadap perekonomian.

Emas Comex melemah 10,3 poin atau 0,57 persen pada Senin ke level US$1.794,60. Investor menghabiskan hari dengan menjual logam mulia untuk melindungi posisi dalam mengantisipasi tiga kenaikan suku bunga Federal Reserve pada 2022.

Analis pasar juga mengaitkan kurangnya dorongan karena menyusutnya likuiditas di pasar menjelang liburan, daripada murni sikap yang lebih bearish terhadap logam mulia.

Ekuitas global juga mundur di tengah kekhawatiran atas dampak pembatasan Covid-19 yang lebih ketat, tetapi arus masuk ke aset safe-haven emas tampaknya terhenti.

Namun demikian, emas menemukan sedikit dukungan dari dolar yang lebih rendah.

Ini berbeda dengan Jumat (17/12), ketika kekhawatiran yang dipicu omicron mendorong harga emas ke puncaknya sejak 26 November.

"Emas memiliki sedikit reli yang bagus dan sekarang kita memasuki periode liburan sehingga tidak ada lagi partisipasi penuh dari para pedagang dan Anda mungkin akan melihat berkurangnya selera terhadap risiko yang tidak banyak membantu emas," kata Ed Moya, analis pasar senior di broker OANDA.

Perdagangan yang berombak kemungkinan akan bertahan hingga akhir tahun sebelum akhirnya konsolidasi di atas level psikologis US$1.800 pada bulan depan atau lebih di tengah berita utama omicron, kata Moya menambahkan.

Meskipun emas dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan ketidakpastian yang lebih tinggi, kenaikan suku bunga akan meningkatkan peluang kerugian memegang emas yang tidak memberikan imbal hasil.

Tetapi ketidakpastian akibat omicron dapat menyebabkan narasi bank sentral yang lebih dovish pada tahun 2022, yang akan membantu emas.

"Kita masih bisa melihat kenaikan moderat untuk logam mulia karena kecenderungan posisi yang bearish menunjukkan logam mungkin lebih responsif terhadap keraguan yang mulai muncul seputar kemampuan Fed untuk memberikan sikap hawkish mereka," kata TD Securities dalam sebuah catatan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar