Rabu, 15 Juni 2022

Equity World | Wall Street Naik Tajam Usai The Fed Naikkan Suku Bunga

Equity World | Wall Street Naik Tajam Usai The Fed Naikkan Suku Bunga

Equity World | Saham-saham di bursa Amerika Serikat (AS), Wall Street, naik pada perdagangan Rabu waktu setempat, setelah Federal Reserve menyampaikan kenaikan suku bunga terbesar dalam hampir tiga dekade di tengah melonjaknya inflasi.

Equity World | Bursa Asia Naik Mengikuti Jejak Wall Street, Setelah Kenaikan Suku Bunga The Fed

Melansir Xinhua, Kamis, 16 Juni 2022, indeks Dow Jones Industrial Average naik 303,70 poin atau 1,00 persen menjadi 30.668,53. Indeks S&P 500 menguat 54,51 poin atau 1,46 persen menjadi 3.789,99. Sementara indeks komposit Nasdaq naik 270,80 poin atau 2,50 persen menjadi 11.099,15.

Sepuluh dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir di zona hijau, dengan layanan konsumen dan komunikasi masing-masing naik 3,02 persen dan 2,36 persen. Sedangkan sektor energi tergelincir 2,13 persen, satu-satunya kelompok yang menurun.

The Fed pada Rabu menaikkan suku bunga acuan sebesar 75 basis poin, kenaikan suku bunga paling tajam sejak 1994, karena berlomba untuk meredam inflasi yang berjalan ke level tertinggi dalam empat dekade.

Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC), badan pembuat kebijakan Fed, memutuskan untuk menaikkan kisaran target suku bunga dana federal menjadi 1,5 persen hingga 1,75 persen dan mengantisipasi kenaikan berkelanjutan akan sesuai.

Ketua Fed Jerome Powell memperkirakan kenaikan suku bunga 50 atau 75 basis poin kemungkinan besar akan ada pada pertemuan kebijakan bank sentral berikutnya pada Juli. Dia menambahkan, komite akan membuat keputusan berdasarkan data ekonomi yang masuk.

Proyeksi ekonomi triwulanan The Fed yang baru dirilis menunjukkan proyeksi median FOMC untuk suku bunga dana federal akhir tahun telah melonjak menjadi 3,4 persen, jauh lebih tinggi dari yang diproyeksikan pada Maret sebesar 1,9 persen.

"The Fed menggarisbawahi keseriusan misinya dengan kenaikan suku bunga 75 basis poin pertama sejak 1994, karena berusaha membalikkan inflasi yang sudah jauh di atas target," ujar Kepala Ekonom di FHN Financial, Chris Low, dalam sebuah catatannya.

Ekuitas AS telah berada di bawah tekanan luar biasa baru-baru ini, karena data minggu lalu menunjukkan akselerasi ulang yang tidak terduga dalam inflasi AS meningkatkan kekhawatiran tentang kemampuan Fed untuk mendinginkan harga tanpa memicu resesi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar