Selasa, 30 Juli 2019

Equityworld Futures | Laba Melesat 27%, Ini Alasan Asing Borong Saham Telkom

Equityworld Futures | Laba Melesat 27%, Ini Alasan Asing Borong Saham Telkom

Equityworld Futures | PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), market leader di industri telekomunikasi, mulai menorehkan kinerja keuangan yang memuaskan dimana laba bersih tumbuh dua digit. Tampaknya inilah sentimen yang mendorong perseroan

TLKM membuktikan dapat beranjak dari keterpurukan yang dicatatkan tahun lalu. Sepanjang semester pertama tahun ini, total pendapatan perusahaan tumbuh 7,73% secara tahunan (year-on-year/YoY) menjadi Rp 69,35 triliun, dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 64,37 triliun.

Apabila ditilik dari segmen operasi, maka segmen mobile masih membukukan kontribusi tertinggi, yakni sebesar Rp 45,1 triliun atau tumbuh 5,54%. Kemudian disusul oleh segmen enterprise sebesar Rp 21,87 triliun (6,94% YoY), dan segmen WIB senilai Rp 14,04 triliun (11,98% YoY).


Untuk diketahui segmen WIB menyediakan jasa interkoneksi, sewa sirkit, satelit, VSAT, broadband access, teknologi informasi, data dan jasa internet yang diberikan ke operator telekomunikasi lainnya dan pelanggan internasional.

Sementara itu, jika dilihat dari segi sumber pendapatan, pendapatan jaringan mencatatkan pertumbuhan paling tinggi mencapai 43,43% YoY ke level Rp 938 miliar. Kemudian pendapatan interkoneksi yang melesat 39,65% menjadi Rp 3,3 triliun, dan pendapatan data yang naik 17,6% YoY menjadi Rp 44,23 triliun.

Lebih lanjut, kinerja keuangan perusahaan makin cemerlang karena pos pendapatan lainnya meroket 102,07% secara tahunan menjadi Rp 976 miliar di semester I-2019, dari Rp 483 miliar di semester I-2018.

Selain itu, bottom line perusahaan memiliki ruang yang lebih besar untuk tumbuh seiring dengan penurunan yang dicatatkan pada bos beban operasional jaringan dan beban karyawan yang masing-masing terkoreksi 0,42% YoY dan 7,78% YoY.

Dengan peningkatan yang dicatatkan pada pos pemasukan, dan tertekannya pos beban TLKM, alhasil pada paruh pertama tahun ini, perusahaan berhasil mencatatkan kenaikan laba bersih mencapai 27,36% secara tahunan.

Keuntungan yang diperoleh TLKM dalam enam bulan pertama tahun ini mencapai Rp 11,08 triliun dari sebelumnya Rp 8,7 triliun di semester I-2018. Alhasil, marjin bersih yang dicatatkan perusahaan tumbuh dari 13,51% menjadi 15,98%.

Equityworld Futures


IHSG Hari Ini Diprediksi Naik, Inilah Saham-saham Rekomendasi Broker | Equityworld Futures


Jika ditelusuri lebih dalam, total keuntungan kuartal II 2019 TLKM melesat 65,77% YoY menjadi Rp 4,85 triliun dari Rp 2,96 triliun pada kuartal II-2018. Sedangkan, pada kuartal pertama laba bersih perusahaan hanya naik 8,55% secara tahunan (YoY) menjadi Rp 6,22 triliun.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kinerja kuartal II-2019 yang cemerlang membantu mendongkrak performa keuangan perusahaan di semester I-2019.

Inilah yang membuat investor asing banyak melakukan akumulasi beli saham Telkom dari awal tahun. Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, total net buy (beli bersih) saham Telkom oleh investor asing mencapai Rp 3,08 triliun.

Sementara itu, harga saham perseroan pada periode yang sama tercatat mengalami peningkatan 13,6%.

Equity World | Indeks Acuan Saham Indonesia Diperkirakan Rebound

Equity World | Indeks Acuan Saham Indonesia Diperkirakan Rebound

Equity World | Pada perdagangan kemarin, bursa saham Amerika Serikat (AS) ditutup bervariasi dengan Dow Jones naik 0,11 persen, S&P turun 0,16 persen, dan Nasdaq melemah 0,44 persen. Sementara bursa Asia kompak ditutup melemah, Nikkei turun 0,19 persen, Hang Seng turun 1,03 persen, Shanghai turun 0,12 persen, dan Kospi melemah 1,78 persen.

Kemudian, pasar saham menanti dua pertemuan yaitu negosiasi dagang antara AS-Tiongkok yang digelar kemarin dan hari ini, serta rapat FOMC Juli yang digelar pada 30-31 Juli 2019. Pasar masih menanti arah kebijakan suku bunga dari the Fed, dengan ekspektasi pasar yang memperkirakan Fed memangkas suku bunga acuan sebesar 25 bps.

Dari dalam negeri, Samuel Research Team mengungkapkan, masih diwarnai penyesuaian bobot pada indeks LQ45 yang akan berlaku pada awal Agustus disertai aturan mengenai jumlah saham beredar minimal atau free float. Emiten dengan free float kecil akan berkurang bobot penilaiannya.

"Selain itu, pasar masih menunggu rilis laporan keuangan emiten-emiten yang akan rilis dalam dua hari ini. Bursa Jepang dan Korea dibuka menguat pagi ini. IHSG hari ini berpeluang rebound setelah ditutup melemah dua hari berturut-turut," sebut Samuel Research Team, seperti dikutip dari riset hariannya, di Jakarat, Selasa, 30 Juli 2019.

Di sisi lain, indeks Dow Jones Industrial Average naik 28,90 poin atau 0,11 persen menjadi 27.221,35. Indeks S&P 500 turun 4,89 poin atau 0,16 persen, menjadi 3.020,97. Indeks Komposit Nasdaq berakhir turun 36,88 poin atau 0,44 persen menjadi 8.293,33.

Mayoritas dari 30 saham unggulan di Dow Jones memperpanjang kenaikan jelang bel penutupan perdagangan, dengan saham Intel dan Johnson & Johnson masing-masing terangkat hampir 1,8 persen dan sekitar 1,75 persen, memimpin saham-saham yang naik.

Equity World

Perundingan Perang Dagang AS - China Berlanjut di Tengah Tekanan Trump | Equity World


Sebanyak tujuh dari 11 sektor utama S&P 500 diperdagangkan lebih rendah di sekitar penutupan pasar, dengan sektor keuangan turun hampir 0,8 persen, memimpin saham-saham yang merugi. Adapun saham Genomic Health melonjak lebih dari 6,4 persen.

Kondisi itu karena perusahaan diagnosa kanker AS, Exact Sciences akan membeli perusahaan riset genetik AS itu dalam bentuk transaksi tunai dan saham sebesar USD2,8 miliar, yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan Exact Sciences dalam pengujian kanker.

Equityworld Futures | Jelang Nego Dagang AS-China, Wall Street Ditutup Mixed

Equityworld Futures | Jelang Nego Dagang AS-China, Wall Street Ditutup Mixed

Equityworld Futures | Bursa Amerika Serikat (AS) bergerak bervariasi pada penutupan perdagangan Senin (29/7/2019). Ini karena investor Wall Street berhati-hati dalam mengambil keputusan jelang pembicaraan dagang antara AS dan China pekan ini. Selain itu para pelaku pasar juga sedang menanti keputusan kebijakan moneter terbaru dari Bank Sentral AS atau The Federal Reserve.

Indeks Dow Jones Industrial Average naik 28,90 poin atau sekitar 0,1% dan ditutup menjadi 27.221,35. Sementara indeks S&P 500 turun 0,16% menjadi 3.020,97.

Mengutip CNBC International, para pejabat AS dan China akan melakukan perundingan di Shanghai minggu ini untuk membuat kesepakatan dagang dan mengakhiri perang dagang mereka yang sudah berlangsung selama setahun lebih.

Sementara itu The Fed akan mengumumkan keputusan terbaru tentang arah kebijakan suku bunga pada jam Rabu (31/7/2019) pukul 14.00 waktu setempat. Gubernur The Fed Jerome Powell juga akan membahas keadaan ekonomi dalam konferensi pers setelah pengumuman hasil rapat kebijakan.

Meski ekonomi AS sehat dan tingkat pengangguran di bawah 4%, investor secara luas memproyeksikan Fed akan memangkas suku bunga acuan untuk pertama kali sejak 2008 sebesar 25 basis poin. The Fed, yang berupaya menjaga inflasi sekitar 2%, telah mengalami kesulitan mempertahankan pertumbuhan harga dalam beberapa bulan terakhir meskipun ekonomi sehat dan angka pengangguran rendah.

Hal itu mungkin mengisyaratkan tingkat suku bunga saat ini mungkin terlalu tinggi walaupun patokannya jauh di bawah norma historis. Beberapa ekonom dan pejabat The Fed berpikir bahwa suku bunga perlu diturunkan dalam menghadapi perlambatan angka produk domestik bruto (PDB) di AS dan prospek pertumbuhan yang lebih suram di luar negeri ketika perang dagang yang dipimpin AS berlanjut.

Investor juga cenderung memonitor apakah bank sentral akan memberi sinyal lebih banyak berupa pemotongan suku bunga dalam beberapa bulan mendatang. Sebagian besar ekonom mengantisipasi akan ada satu hingga tiga kali penurunan suku bunga tahun ini.


Equityworld Futures

Perang Dagang & The Fed Bawa Bursa Saham Asia Berguguran | Equityworld Futures


Pada Senin, Presiden AS Donald Trump telah melayangkan kritiknya melalui Twitter untuk The Fed. Ia menyebut kebijakan suku bunga Fed saat ini merugikan AS.

"Uni Eropa dan China akan menurunkan suku bunga lebih lanjut dan memompa uang ke dalam sistem mereka, sehingga lebih mudah bagi produsen mereka untuk menjual produk," kata Trump di Twitter. "Sementara itu, dan dengan inflasi yang sangat rendah, Fed kami tidak melakukan apa pun, dan mungkin akan melakukan sangat sedikit jika dibandingkan. Sangat buruk!."

Sementara itu di Eropa, Bursa Eropa ditutup ke zona hijau pada Senin (29/7/2019) sore seiring berita perundingan dagang AS-China kembali dilanjutkan.

Indeks Pan-European Stoxx 600 ditutup naik 0,14%. Sedangkan saham-saham sektor telekomunikasi dan jasa keuangan ditutup masing-masing melonjak 1,5% dan 1,7%.

Senin, 29 Juli 2019

Equity World | IHSG Turun 0,4% ke 6.296 dalam Tren Fluktuatif

Equity World | IHSG Turun 0,4% ke 6.296 dalam Tren Fluktuatif

Equity World | IHSG pada Senin pagi tidak dapat mempertahankan penguatan usai bel pembukaan setelah men yentuh level 6.349,36. Indeks saat ini turun 0,4% ke 6.296,41 dari pembukaan di 6.336,84.

Volume perdagangan mencapai 6,7 miliar saham senilai Rp1,7 triliun. Indeks bergerak seiring dengan 209 saham melemah. Sementara 121 saham menguat dan 127 saham belum berubah.

Perdagangan pagi ini mengalami net foreign sell sebesar Rp82,5 miliar. Dengan pembelian investor asing sebesar Rp116,17 miliar. Sementara penjualan investor asing mencapai Rp198,42 miliar.

Indeks LQ45 turun 0,2%, indeks IDX30 turun 0,2%, indeks ISSI melemah 0,6%, indeks JII turun 0,5% dan indeks SMInfra18 berkurang 0,1%.

Mayoritas sektor saham melemah hanya saham sektor aneka industri yang naik 0,5%. Sementara pelemahan terdalam terjadi pada saham sektor konsumer hingga 1,3% diikuti saham sektor manufaktur yang turun 0,8%.

Equity World
Prospek Saham Emiten Produsen Kertas Terimbas Perang Dagang | Equity World


Saham yang menguat seperti saham DWGL naik 16,5% ke Rp127, saham EAST menguat 8,7% ke Rp162, saham POSA menguat 6,5% ke Rp358, saham RAJA naik 5,6% ke Rp5,6% ke Rp262, saham KIAS naik 4,1% ke Rp100.

Untuk saham yang melemah seperti saham FREN turun 17,09% ke Rp165, saham FITT turun 10,8% ke Rp116, saham KPAS melemah 6,5% ke Rp129, saham KPAL turun 4,5% ke Rp458.

Minggu, 28 Juli 2019

Equityworld Futures | Tak Peduli Komposisi Indeks Saham, Lo Kheng Hong Punya Daftar Belanja Sendiri

Equityworld Futures | Tak Peduli Komposisi Indeks Saham, Lo Kheng Hong Punya Daftar Belanja Sendiri

Equityworld Futures | Perubahan komposisi anggota indeks saham biasanya menjadi perhatian investor saham. Namun, hal ini tidak berlaku bagi investor kawakan Lo Kheng Hong. Lo Kheng Hong bahkan sama sekali tidak peduli dengan adanya perubahan komposisi indeks saham. Tentu saja, Lo Kheng Hong punya alasan mengapa perubahan konstituen indeks saham bukanlah perkara penting baginya. Sebagai informasi, Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis (5/7/2019) lalu merilis hasil evaluasi beberapa indeks saham yang ada di bursa.

Hasilnya, beberapa indeks saham mengalami perubahan komposisi anggota saham. Di indeks LQ5, misalnya, ada tiga saham penghuni baru. Mereka adalah saham Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah (BTPS), Ciputra Development (CTRA), dan Japfa Comfeed Indonesia (JPFA). Masuknya tiga anggota baru membuat tiga anggota sebelumnya harus tersingkir. Tiga saham yang terdepak adalah Adhi Karya (ADHI), Elnusa (ELSA), dan Waskita Beton Precast (WSBP). Sementara di indeks IDX30, saham Medco Energi Internasional (MEDC) harus tersingkir digantikan oleh saham Erajaya Swasembada (ERAA). Menurut Lo Kheng Hong, investor saham tidak bisa mengetahui fundamental emiten dari indeks saham.

Investor, kata Lo Kheng Hong, baru bisa mengetahui fundamental perusahaan dari laporan tahunan alias annual report perusahaan. "Ketika saya membeli saham, saya tidak melihat indeks tapi melihat kinerja perusahaan," ujar dia. Yang menarik, alih-alih memedulikan indeks saham dan perubahan konstituennya, Lo Kheng Hong punya daftar sendiri yang berisi saham-saham yang ia harus beli. Pria yang kerap dijuluki Warren Buffett Indonesia itu bilang, daftar tersebut berisi sekitar 10 saham. Nah, saham-saham yang ada di daftar itulah yang harus Lo Kheng Hong beli setiap hari. Sayang, Lo Kheng Hong enggan membisikkan 10 saham yang ada di dalam daftar tersebut. Yang jelas, saham yang masuk ke dalam daftar harus memenuhi kriteria yang Lo Kheng Hong bikin.
Equityworld Futures



Meski Ramai Sentimen Positif, Bursa Tokyo Malah Melemah | Equityworld Futures

Apa kriterianya? Ternyata sederhana. Saham yang bisa masuk ke dalam daftar racikan Lo Kheng Hong adalah saham yang bagus dan murah. "Yang salah harga," ujar Lo Kheng Hong singkat. Yang menarik, sebagaimana BEI menggelar evaluasi dan perubahan komposisi indeks, Lo Kheng Hong juga melakukan rebalancing daftar sahamnya.

Equityworld Futures | Tak Peduli Komposisi Indeks Saham, Lo Kheng Hong Punya Daftar Belanja Sendiri

Equityworld Futures | Tak Peduli Komposisi Indeks Saham, Lo Kheng Hong Punya Daftar Belanja Sendiri

Equityworld Futures | Perubahan komposisi anggota indeks saham biasanya menjadi perhatian investor saham. Namun, hal ini tidak berlaku bagi investor kawakan Lo Kheng Hong. Lo Kheng Hong bahkan sama sekali tidak peduli dengan adanya perubahan komposisi indeks saham. Tentu saja, Lo Kheng Hong punya alasan mengapa perubahan konstituen indeks saham bukanlah perkara penting baginya. Sebagai informasi, Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis (5/7/2019) lalu merilis hasil evaluasi beberapa indeks saham yang ada di bursa.

Hasilnya, beberapa indeks saham mengalami perubahan komposisi anggota saham. Di indeks LQ5, misalnya, ada tiga saham penghuni baru. Mereka adalah saham Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah (BTPS), Ciputra Development (CTRA), dan Japfa Comfeed Indonesia (JPFA). Masuknya tiga anggota baru membuat tiga anggota sebelumnya harus tersingkir. Tiga saham yang terdepak adalah Adhi Karya (ADHI), Elnusa (ELSA), dan Waskita Beton Precast (WSBP). Sementara di indeks IDX30, saham Medco Energi Internasional (MEDC) harus tersingkir digantikan oleh saham Erajaya Swasembada (ERAA). Menurut Lo Kheng Hong, investor saham tidak bisa mengetahui fundamental emiten dari indeks saham.

Investor, kata Lo Kheng Hong, baru bisa mengetahui fundamental perusahaan dari laporan tahunan alias annual report perusahaan. "Ketika saya membeli saham, saya tidak melihat indeks tapi melihat kinerja perusahaan," ujar dia. Yang menarik, alih-alih memedulikan indeks saham dan perubahan konstituennya, Lo Kheng Hong punya daftar sendiri yang berisi saham-saham yang ia harus beli. Pria yang kerap dijuluki Warren Buffett Indonesia itu bilang, daftar tersebut berisi sekitar 10 saham. Nah, saham-saham yang ada di daftar itulah yang harus Lo Kheng Hong beli setiap hari. Sayang, Lo Kheng Hong enggan membisikkan 10 saham yang ada di dalam daftar tersebut. Yang jelas, saham yang masuk ke dalam daftar harus memenuhi kriteria yang Lo Kheng Hong bikin.

Equityworld Futures



Meski Ramai Sentimen Positif, Bursa Tokyo Malah Melemah | Equityworld Futures

Apa kriterianya? Ternyata sederhana. Saham yang bisa masuk ke dalam daftar racikan Lo Kheng Hong adalah saham yang bagus dan murah. "Yang salah harga," ujar Lo Kheng Hong singkat. Yang menarik, sebagaimana BEI menggelar evaluasi dan perubahan komposisi indeks, Lo Kheng Hong juga melakukan rebalancing daftar sahamnya.

Kamis, 25 Juli 2019

Equityworld Futures | Masuk UMA Saham Global Teleshop Meroket 24%, Digoreng?

Equityworld Futures | Masuk UMA Saham Global Teleshop Meroket 24%, Digoreng?

Equityworld Futures | Meski sudah masuk radar pengawasan Bursa Efek Indonesia (BEI), saham emiten perdagangan ponsel PT Global Teleshop Tbk (GLOB) liar lagi. Jelang perdagangan sesi I Kamis ini (25/7/2019) berakhir, sahamnya melejit 24,41%.

Data perdagangan BEI mencatat, saham GLOB melesat di level Rp 530/saham dengan nilai transaksi Rp 290,03 juta dengan volume perdagangan 580.300 saham.

Secara year to date atau tahun berjalan, saham GLOB melesat 64%, sementara dalam sepekan terakhir sahamnya naik 5%.

Pada 19 Juli, BEI sudah memasukkan saham GLOB dalam pengawasan karena terjadi peningkatan harga dan aktivitas saham yang di luar kebiasaan (unusual market activity/UMA).

Sebab itu BEI meminta investor untuk memperhatikan jawaban emiten terkait atas permintaan konfirmasi bursa, mencermati kinerja emiten tercatat, dan mengkaji kembali rencana aksi korporasi dan mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang dapat timbul di kemudian hari atas perusahaan tercatat.

Sehari sebelum pengawasan UMA ini, atau pada 18 Juli, saham GLOB melesat setelah ikut tren positif saham PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) dan PT Trikomsel Oke Tbk (TRIO). Dua saham itu sebelumnya terkena imbas positif isu pelarangan perdagangan ponsel ilegal yang membuat sahamnya juga melesat.

Belakangan, saham Trikomsel disuspensi atau dihentikan sementara sejak 17 Juli lalu hingga saat ini.

Equityworld Futures


Kemesraan AS-China Selamatkan Bursa Asia dari Zona Merah | Equityworld Futures


Penguatan saham-saham emiten ponsel ini diduga karena langkah pemerintah membuat regulasi tentang IMEI untuk ponsel-ponsel yang beredar di Indonesia, terutama ponsel ilegal.

Rencana pemerintah menerapkan aturan verifikasi dan nomor identitas asli ponsel melalui International Mobile Equipment Identity (IMEI) ini mampu mengangkat saham-saham penjualan ponsel. Rencananya regulasi ini akan diterapkan pada 19 Agustus 2019.

Dari sisi kinerja, pendapatan GLOB pada kuartal I-2019 amblas hingga menjadi Rp 57,93 miliar dari periode yang sama 2018 yakni Rp 160,97 miliar. Perseroan juga masih menderita rugi bersih Rp 6,46 miliar kendati berkurang dari rugi bersih kuartal I-2018 yakni rugi Rp 11,91 miliar.

Selasa, 23 Juli 2019

Equityworld Futures | IHSG Dibuka Menguat Seiring Naiknya Bursa Saham Regional Asia

Equityworld Futures | IHSG Dibuka Menguat Seiring Naiknya Bursa Saham Regional Asia

Equityworld Futures | Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) dibuka menguat pada Rabu pagi, seiring naiknya bursa saham regional Asia.

IHSG dibuka menguat 9,51 poin atau 0,15 persen ke posisi 6.413,32, sedangkan  kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak naik 2,32 poin atau 0,23 persen menjadi 1.028,43.

Kepala Riset Valbury Sekuritas Alfiansyah di Jakarta, mengatakan pergerakan indeks hari ini akan dipengaruhi bauran sentimen yang variatif baik dari dalam negeri dan luar negeri.

"Namun muncul katalis positif dari pasar AS atas kenaikan saham pada perdagangan Selasa, membuka peluang bagi pasar Asia dan juga dapat menjadi dorongan bagi pasar saham di BEI dengan indeks acuan IHSG untuk menguat pada perdagangan saham hari ini," ujar Alfiansyah di Jakarta, Rabu (24/7/2019).

Equityworld Futures


Komisaris Mundur, Saham Krakatau Steel Amblas 3,63% | Equityworld Futures


Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain indeks Nikkei melemah 108,87 poin (0,5 persen) ke 21.729,75, indeks Hang Seng melemah 253,15 poin atau 0,89 persen ke 28.719,63, dan indeks Straits Times melemah 8,86 poin (0,26 persen) ke posisi 3.381,99.

Equityworld Futures | IHSG Dibuka Menguat Seiring Naiknya Bursa Saham Regional Asia

Equityworld Futures | IHSG Dibuka Menguat Seiring Naiknya Bursa Saham Regional Asia

Equityworld Futures | Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) dibuka menguat pada Rabu pagi, seiring naiknya bursa saham regional Asia.

IHSG dibuka menguat 9,51 poin atau 0,15 persen ke posisi 6.413,32, sedangkan  kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak naik 2,32 poin atau 0,23 persen menjadi 1.028,43.

Kepala Riset Valbury Sekuritas Alfiansyah di Jakarta, mengatakan pergerakan indeks hari ini akan dipengaruhi bauran sentimen yang variatif baik dari dalam negeri dan luar negeri.

"Namun muncul katalis positif dari pasar AS atas kenaikan saham pada perdagangan Selasa, membuka peluang bagi pasar Asia dan juga dapat menjadi dorongan bagi pasar saham di BEI dengan indeks acuan IHSG untuk menguat pada perdagangan saham hari ini," ujar Alfiansyah di Jakarta, Rabu (24/7/2019).

Equityworld Futures


Komisaris Mundur, Saham Krakatau Steel Amblas 3,63% | Equityworld Futures


Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain indeks Nikkei melemah 108,87 poin (0,5 persen) ke 21.729,75, indeks Hang Seng melemah 253,15 poin atau 0,89 persen ke 28.719,63, dan indeks Straits Times melemah 8,86 poin (0,26 persen) ke posisi 3.381,99.

Senin, 22 Juli 2019

PT Equityworld | BEI Sebut Softex dan Gramedia Serius Mau Jual Saham ke Publik

PT Equityworld | BEI Sebut Softex dan Gramedia Serius Mau Jual Saham ke Publik

PT Equityworld | PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyatakan bahwa ada sebanyak 15 perusahaan yang mendaftar  Initial Public Offering (IPO) Masterclass dengan tema 'Funding Growth Through IPO' yang diselenggarakan Ernst & Young  Indonesia (EY).

Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna Setia mengatakan bahwa perusahaan-perusahaan yang terlihat bergabung yakni PT Softex Indonesia dan pemilik Gramedia.

"Tadi ada Softex, ada timnya Softex. Ada dari Gramedia juga," ucapnya, di Jakarta, Selasa (23/7/2019).

Kegiatan dilakukan selama dua hari pada 22-23 Juli 2019 ini merupakan pelatihan bagi perusahaan yang berniat mencatatkan sahamnya di pasar modal.


PT Equityworld

Semester II-2019, Bahana Prediksi Pasar Saham Naik | PT Equityworld


"Acara ini menarik sudah tiga kali kami mengadakan acara IPO master class jadi PT Ernst & Young Indonesia sudah 3 kali berkontribusi menyelenggarakan IPO Masterclass. Kami berikan preparation bagaimana menjadi perusahaan Go Public," terangnya.

Partner Transaction Advisory Services Iwan Margono menambahkan Masterclass ini merupakan bentuk kontribusi EY dalam mendukung pasar modal Indonesia terutama di hal penambahan jumlah emiten.

Riset Global penawaran umum perdana saham (Initial Public Offering/IPO) Trends Report kuartal II 2019 menyebutkan, pada 2018 Bursa Efek Indonesia (BEI) menduduki peringkat ke-10 dari total IPO secara global, lantaran pada tahun lalu ada 55 emiten baru yang mencatatkan saham di BEI.

Equityworld Futures | Usai Dua Hari Reli, JII Berakhir Melemah Hampir 1 Persen

Equityworld Futures | Usai Dua Hari Reli, JII Berakhir Melemah Hampir 1 Persen

Equityworld Futures | Indeks harga saham syariah, Jakarta Islamic Index (JII), mematahkan reli penguatannya dan berakhir melemah hampir 1 persen pada perdagangan hari ini, Senin (22/7/2019).

Berdasarkan data Bloomberg, JII ditutup melemah 0,94 persen atau 6,59 poin di level 693,27 dari level penutupan perdagangan sebelumnya. Pada perdagangan Jumat (19/7), JII masih mampu menguat 0,55 persen atau 3,86 poin di level 699,86, reli hari kedua.

Indeks syariah tersebut mulai tergelincir dari penguatannya dengan dibuka terkoreksi 0,05 persen atau 0,33 poin di posisi 699,53 pagi tadi. Sepanjang perdagangan hari ini, JII bergerak di level 691,34-700,43.

Sebanyak 5 saham menguat, 24 saham melemah, dan 1 saham stagnan dari 30 saham yang diperdagangkan.

Saham PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) dan PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk. (CPIN) yang masing-masing turun 1,15 persen dan 3,57 persen menjadi penekan utama pergerakan JII di akhir perdagangan.

Sejalan dengan JII, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tergelincir dari relinya dan ditutup di zona merah pada perdagangan hari ini).

IHSG berakhir turun 0,36 persen atau 22,99 poin di level 6.433,55 dari level penutupan perdagangan sebelumnya. Pada perdagangan Jumat (19/7), indeks masih menguat 0,83 persen atau 53,24 poin dan berakhir di posisi 6.456,54, reli hari kedua berturut-turut.

Equityworld Futures


Betah di Zona Merah, IHSG Turun 0,35 Persen ke 6.433  | Equityworld Futures


Sebelum tergelincir ke wilayah negatif indeks sempat melanjutkan penguatannya dengan dibuka naik tipis 0,08 persen atau 4,87 poin di posisi 6.461,41 pagi tadi. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak fluktuatif di level 6.420,35 – 6.468,25.

Tujuh dari sembilan sektor berakhir di wilayah negatif, dipimpin barang konsumsi (-1,09 persen) dan perdagangan (-0,99 persen). Adapun sektor industri dasar dan finansial masing-masing naik 0,25 persen dan 0,17 persen.

Dari 652 saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini, sebanyak 157 saham menguat, 263 saham melemah, dan 232 saham stagnan.

Saham PT HM Sampoerna Tbk. (HMSP) dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) yang masing-masing turun 2,54 persen dan 1,27 persen menjadi penekan utama pergerakan IHSG.

Jumat, 19 Juli 2019

Equityworld Futures | Dituduh Persekongkolan Jahat, Ini Jawaban Manajemen POSA

Equityworld Futures | Dituduh Persekongkolan Jahat, Ini Jawaban Manajemen POSA

Equityworld Futures | PT Bliss Properti Indonesia Tbk (POSA) menampik ada 'persekongkolan jahat' antara perseroan, penjamin emisi dan pihak pengendali perusahaan seperti yang ditudingkan pemegang saham ritel perusahaan.

Direktur Utama Bliss Properti Indonesia Johardy Lambert mengatakan dugaan tersebut dinilai tidak benar dan tidak berdasar oleh perusahaan. Sebab, pergerakan harga saham atau waran perusahaan dinilai hanya mekanisme pasar saja.

"Dengan tegas kami sampaikan dugaan-dugaan yang dilayangkan kepada kami sebagaimana disebutkan di atas adalah tidak benar dan tidak berdasar," kata Johardy dalam siaran persnya, dikutip CNBC Indonesia, Jumat (19/7/2019).

Johardy menyebut perusahaan tidak punya kendali untuk menaikkan atau menurunkan harga saham dan waran yang diterbitkannya. Sebab, pergerakan harga ini sepenuhnya merupakan mekanisme perdagangan yang terjadi di pasar modal.

Malah, dia menyebut penyebaran isu tersebut dinilai sebagai langkah merugikan bagi perusahaan sebab bisa menimbulkan opini negatif.

"Terakhir yang dapat kami sampaikan bahwa saat ini kami sedang mempelajari segala kemungkinan untuk menempuh jalur hukum yang dapat kami lakukan atas kerugian ini," terang dia.

Sebalumnya, di kalangan pelaku pasar beredar kabar bahwa pihak perusahaan dan penjamin emisi efek yakni PT NH Korindo Sekuritas Indonesia dianggap telah melakukan perdagangan semu atas saham POSA.

Apalagi waran perusahaan juga sempat 'terbang'. Pada 15 Mei lalu, waran POSA sempat mencatatkan nilai transaksi cukup fantastis yakni Rp 314,26 miliar. Nilai tersebut 33 kali lipat lebih tinggi dibandingkan transaksi harian saham POSA yang hanya Rp 9,37 miliar.

Fokus pelaku pasar soal POSA ditengarai karena saham ini terus-terusan mengalami pergerakan yang signifikan dan mengalami auto reject atas selama beberapa hari setelah listing. Kenaikan tersebut terjadi pada periode 10-15 Mei 2019.


Equityworld Futures

Perang Dagang Hingga Data Ekonomi Rontokkan Bursa Saham Asia | Equityworld Futures


Begitu juga dengan waran yang juga ditawarkan bersamaan dengan penawaran umum tersebut. Harga waran tersebut, menurut pelaku pasar, tiba-tiba mengalami penurunan drastis, dari Rp 490 menjadi Rp 15 sehingga telah menelan banyak korban.

Berdasarkan surat yang diterima CNBC Indonesia, kantor hukum Timotius & Partners Law Firm mengundang pihak-pihak terkait yakni manajemen POSA dan NH Korindo untuk melakukan mediasi.

Dalam surat tersebut, disebutkan kedua hal yang terjadi yakni pergerakan saham dan waran diduga kuat hanya dapat dilakukan oleh pihak-pihak tertentu atau pihak-pihak pengendali dengan menguasai POSA pada saat penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO).

Rabu, 17 Juli 2019

Equityworld Futures | Wall Street turun terseret CSX Corp yang memberi gambaran dampak dari perang dagang

Equityworld Futures | Wall Street turun terseret CSX Corp yang memberi gambaran dampak dari perang dagang

Equityworld Futures | Tiga indeks acuan Wall Street jatuh pada hari Rabu (17/7) karena hasil yang lemah dari laporan laba CSX Corp memicu kekhawatiran bahwa perang perdagangan yang berlarut-larut antara Amerika Serikat dan China dapat mengganggu pendapatan perusahaan.

Mengutip Reuters, Dow Jones Industrial Average turun 115,78 poin, atau 0,42%, menjadi 27.219,85, S&P 500 kehilangan 19,62 poin, atau 0,65%, menjadi 2.984,42 dan Nasdaq Composite turun 37,59 poin, atau 0,46%, menjadi 8.185,21.

Saham CSX jatuh 10,3%, penurunan satu hari terbesar sejak 2008, setelah perusahaan angkutan kereta api membukukan laba kuartalan lebih rendah dari yang diperkirakan dan memangkas proyeksi pendapatan setahun penuh.

Ketegangan perdagangan yang sedang berlangsung telah berkontribusi pada penurunan volume angkutan truk dan kereta api pada paruh pertama 2019.

CSX adalah salah satu hambatan terbesar pada indeks S&P 500, bersama dengan Union Pacific Corp dan Berkshire Hathaway Inc, yang memiliki BNSF Railway. Union Pacific, yang sahamnya turun 6,1%, melaporkan hasil pada hari Kamis.

Penurunan dalam saham perusahaan kereta api membantu menekan indeks industri S&P 500, yang penurunan 2,2% adalah yang terbesar di antara 11 sektor utama S&P. Dow Jones Transportation Average turun 3,6%.

Equityworld Futures

IHSG Turun Tipis Pada Akhir Sesi I, Rupiah Kokoh | Equityworld Futures


"Kekhawatiran perdagangan adalah ketidakpastian," kata Stephen Carl, principal and head of U.S. equity trading di Williams Capital Group di New York.

"Ini bisa jadi dampak negatif yang sangat besar. Biaya akan berasal dari tarif yang lebih tinggi."

Tetapi kekhawatiran terkait perdagangan yang terus-menerus adalah faktor penting yang mendukung penurunan suku bunga yang diharapkan dari Federal Reserve akhir bulan ini, kata Ed Campbell, manajer portofolio dan direktur pelaksana di QMA di Newark, New Jersey.

Selasa, 16 Juli 2019

Equity World | Investor Tunggu Data Ekonomi AS, Bursa Asia Menguat Terbatas

Equity World | Investor Tunggu Data Ekonomi AS, Bursa Asia Menguat Terbatas

Equity World | Sebagian besar pasar saham Asia menguat terbatas pada perdagangan Selasa (16/7/2019) karena investor menunggu data penjualan ritel dan pendapatan perusahaan AS.

Indeks MSCI Asia Pacific di luar Jepang bertahan menguat 0,3 persen, dengan pelemahan di bursa saham China membatasi kenaikan di bursa lain di regional.

Indeks CSI300 China melemah 0,3 persen karena investor cemas perlambatan pertumbuhan ekonomi China dan dampak dari perang perdagangan dengan  AS, bahkan ketika data baru menyoroti upaya Beijing untuk meningkatkan pengeluaran.

Sementara itu, indeks Kospi Korea Selatan menguat 0,4 persen dan saham di Taiwan naik 0,1 persen. Pasar Australia merosot 0,1 persen, tidak tergerak oleh rilis risalah yang dovish dari pertemuan Reserve Bank of Australia.

Sementara itu, indeks Nikkei 225 dan Topix Jepang melemah masing-masing 0,69 persen dan 0,48 persen.

Data ekonomi China yang dirilis Senin memberikan beberapa bantuan kepada investor yang khawatir tentang prospek ekonomi, tetapi tekanan pada bisnis global dan investasi serta perang perdagangan dan perlambatan pertumbuhan dunia memperkuat harapan pelonggaran kebijakan oleh bank sentral utama.

"Pemotongan suku bunga AS akan membuat bank sentral di Asia lebih mudah untuk melonggarkan kebijakan mereka, sehingga mendorong permintaan domestik di kawasan itu," kata Yukino Yamada, analis senior di Daiwa Securities, seperti dikutip Reuters.

"Kami masih tidak tahu apa yang diharapkan dari perang perdagangan AS-China... Tetapi ada harapan yang tidak jelas bahwa Trump akan diam selama musim panas dan masalah ini akan dikesampingkan hingga mendekati Hari Nasional China (di awal Oktober)," lanjutnya.

Kemarin malam, Presiden AS Donald Trump tidak menunjukkan tanda-tanda melunakkan sikapnya terhadap China, setelah memperingatkan bahwa Washington dapat memberikan lebih banyak tekanan jika pembicaraan perdagangan terhenti.

Equity World

AS-China Kian Mesra, Bursa Saham Asia Menghijau | Equity World


Data ekonomi AS pada hari Selasa diperkirakan menunjukkan bahwa penjualan ritel naik 0,1 persen pada bulan Juni, menurut estimasi median ekonom yang disurvei Reuters. Tetapi penurunan marjin bunga bersih yang dilaporkan oleh Citigroup dalam laporan triwulanan menggarisbawahi risiko bagi perusahaan keuangan di lingkungan dengan suku bunga yang lebih rendah.

Penurunan tersebut sebagian dibayangi angka laba yang lebih baik dari perkiraan, yang memicu jatuhnya saham bank di tengah kekhawatiran bahwa hal itu akan menurunkan laba di seluruh industri.

"Jelas risiko terbesar untuk reli terbaru adalah musim pendapatan," kata Ryan Felsman, ekonom senior di CommSec di Sydney.

Senin, 15 Juli 2019

PT Equityworld | Bursa China Coba Hijaukan Pasar Saham Asia

PT Equityworld | Bursa China Coba Hijaukan Pasar Saham Asia

PT Equityworld | Bursa saham China pulih dari penurunan sebelumnya ke perdagangan yang lebih tinggi pada Senin pagi (15/7/2019), setelah rilis data PDB yang menunjukkan ekonomi China tumbuh pada laju paling lambat dalam setidaknya 27 tahun.

Komposit Shanghai menambahkan 0,12%, sedangkan komponen Shenzhen naik 0,94%. Komposit Shenzhen juga naik 0,713%.

Indeks Hang Seng di bursa Hong Kong bertambah 0,12%, dengan kota ini masih terjebak dalam kekacauan seputar tagihan ekstradisi yang kontroversial. Financial Times melaporkan Minggu bahwa Beijing telah menolak untuk menerima pengunduran diri Ketua Eksekutif Hong Kong Carrie Lam, mengutip sumber-sumber.

Di tempat lain, Kospi di bursa Korea Selatan diperdagangkan sedikit lebih rendah.

Di Australia, indeks ASX 200 turun 0,39% karena sebagian besar sektor tergelincir. Saham manajer kekayaan AMP anjlok lebih dari 14% setelah perusahaan mengatakan "sangat tidak mungkin untuk melanjutkan" dengan penjualan asuransi jiwa dan bisnis perlindungan kekayaan.

Pasar di Jepang tutup pada hari Senin untuk liburan.

China merilis angka kuartal kedua pada hari Senin menunjukkan bahwa ekonominya melambat menjadi 6,2% - tingkat terlemah dalam setidaknya 27 tahun

Dari April hingga Juni, ekonomi China tumbuh 6,2% dari tahun lalu, kata biro statistik negara itu, Senin. Itu sejalan dengan analis yang disurvei oleh Reuters.

"Kita tahu bahwa ekonomi Tiongkok sedang melambat, ia menyeimbangkan kembali pertumbuhan domestik, jauh dari manufaktur," Colin Graham, kepala investasi solusi multi-aset di Eastspring Investments, tak lama setelah rilis data seperti mengutip cnbc.com.

"Kami melihat pihak berwenang benar-benar menempatkan rem pada ekonomi dan kemudian ketika terlalu jauh mereka akan melepaskan rem," kata Graham.

Itu datang di tengah meningkatnya harapan bahwa Federal Reserve AS akan memangkas suku bunga pada pertemuan kebijakan moneter akhir bulan ini. Ekspektasi pasar untuk tarif yang lebih rendah saat ini berada pada 100%, menurut alat FedWatch CME Group.

Indeks utama di Wall Street membukukan kenaikan kuat pekan lalu di tengah kesaksian dari pejabat tinggi Fed menandakan bahwa penurunan suku bunga akan datang. Dow Jones Industrial Average mengakhiri minggu perdagangannya pada rekor tertinggi, sementara S&P 500 menutup penutupan pertama di atas 3.000.

Sementara itu, Biro Keselamatan dan Penegakan Lingkungan AS pada hari Minggu mengatakan bahwa Badai Tropis Barry telah memangkas 73% produksi minyak mentah di wilayah yang diatur AS di Teluk Meksiko. Harga minyak melihat kenaikan kuat pekan lalu di tengah gangguan yang disebabkan oleh badai dan kekhawatiran geopolitik.


PT Equityworld


Ekonomi China Loyo, Bursa Asia Tetap Strong! | PT Equityworld


Di pagi hari jam perdagangan Asia pada hari Senin, harga minyak memangkas beberapa kenaikan minggu sebelumnya, dengan patokan internasional Brent crude futures tergelincir 0,25% menjadi US$66,55 per barel dan futures minyak mentah AS turun 0,42% menjadi US$59,96 per barel.

Indeks dolar AS, yang melacak greenback terhadap sekeranjang rekan-rekannya, berada di 96,860 mengikuti tertinggi di atas 97,5 yang terlihat pekan lalu.

Yen Jepang diperdagangkan pada 108,06 melawan dolar setelah melihat level di atas 108,8 pada minggu sebelumnya. Dolar Australia berada di $ 0,7031 mengikuti pantulan dari level di bawah $ 0,692 minggu lalu.

Jumat, 12 Juli 2019

PT Equityworld | Wall Street Bervariasi di Tengah Kesaksian Powell

PT Equityworld | Wall Street Bervariasi di Tengah Kesaksian Powell

PT Equityworld | Bursa saham di Wall Street bervariasi pada akhir perdagangan Kamis waktu setempat (Jumat WIB), karena investor mengkaji sejumlah data ekonomi penting, dan pasar juga terus didorong oleh harapan yang lebih besar untuk penurunan suku bunga setelah kesaksian kebijakan moneter Ketua Federal Reserve AS.

Mengutip Antara, Jumat, 12 Juli 2019, indeks Dow Jones Industrial Average naik 227,88 poin atau 0,85 persen, menjadi ditutup di 27.088,08 poin. Indeks S&P 500 bertambah 6,84 poin atau 0,23 persen, menjadi berakhir di 2.999,91 poin. Indeks Komposit Nasdaq turun 6,49 poin atau 0,08 persen, menjadi ditutup di 8.196,04 poin.

Di sisi ekonomi, klaim pengangguran AS turun minggu lalu ke tingkat terendah selama tiga bulan terakhir, menandakan pasar tenaga kerja yang kuat. Departemen Tenaga Kerja mengatakan dalam pekan yang berakhir 6 Juli, jumlah orang yang mengajukan tunjangan pengangguran tercatat 209.000 atau turun 13.000 dari tingkat direvisi minggu sebelumnya.

"Indeks Harga Konsumen (IHK) Amerika Serikat naik 0,1 persen pada Juni, kenaikan yang sama dengan Mei," kata Biro Statistik Tenaga Kerja AS.

Selama 12 bulan terakhir, indeks semua item meningkat 1,6 persen sebelum penyesuaian musiman. Peningkatan dalam indeks untuk tempat tinggal, pakaian, serta mobil dan truk bekas lebih dari mengimbangi penurunan indeks energi untuk bulan ini.

Selama hari kedua kesaksiannya pada Kamis waktu setempat, Ketua Fed Jerome Powell menegaskan bahwa bank sentral akan selalu melakukan apa yang benar untuk ekonomi AS dan menyerukan Kongres untuk menaikkan batas utang pada waktu yang tepat.


PT Equityworld

Sikap Dovish The Fed Masih Bisa Bantu Wall Street Reli Lagi | PT Equityworld

Kesaksiannya terus menopang pasar, karena investor telah memperhitungkan penguatan kasus untuk penurunan suku bunga pada pertemuan kebijakan Fed pada 30-31 Juli. Sembilan dari 11 sektor utama S&P 500 diperdagangkan lebih tinggi di sekitar penutupan pasar, dengan sektor industri naik lebih dari 0,7 persen, memimpin kenaikan.

Saham Delta Air Lines naik hampir 1,2 persen, setelah maskapai yang berbasis di Atlanta itu membukukan laba kuartal kedua yang mengalahkan estimasi para analis. Perusahaan juga meningkatkan prospek untuk laba tahunan, karena didorong oleh meningkatnya permintaan perjalanan.

Rabu, 10 Juli 2019

Equity World | Harga Emas Antam Melonjak Rp 12 Ribu per Gram

Equity World | Harga Emas Antam Melonjak Rp 12 Ribu per Gram

Equity World  | Harga emas PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau emas Antam dibanderol Rp 711 ribu per gram pada perdagangan Kamis (11/7/2019), hari ini. Harga tersebut naik Rp 12 ribu dari perdagangan Rabu (10/7/2019), kemarin.

Demikian juga harga buyback emas Antam juga tak bergeming Rp 640 ribu per gram. Harga buyback ini adalah jika Anda menjual emas, Antam akan membelinya di harga Rp 640 ribu per gram.

Saat ini, Antam menjual emas dengan ukuran mulai 0,5 gram hingga 1.000 gram. Hingga pukul 07.59 WIB, sebagian besar ukuran emas Antam masih tersedia.

Harga emas Antam ini berlaku di kantor Antam Pulogadung, Jakarta. Sementara, di gerai penjualan emas Antam lain bisa berbeda.

Sementara untuk harga emas Antam bercorak batik dengan ukuran 10 gram ditetapkan Rp 7.350.000. Sedangkan ukuran 20 gram dijual Rp 14.150.000.

Harga emas Antam sudah termasuk PPh 22 sebesar 0,9 persen. Sertakan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) untuk memperoleh potongan pajak lebih rendah (0,45 persen).

Equity World

Wall Street hampir mencetak rekor menyambut pernyataan Powell | Equity World


* Pecahan 0,5 gram Rp 380.000

* Pecahan 1 gram Rp 711.000

* Pecahan 2 gram Rp 1.371.000

* Pecahan 3 gram Rp 2.035.000

* Pecahan 5 gram Rp 3.375.000

* Pecahan 10 gram Rp 6.685.000

* Pecahan 25 gram Rp 16.305.000

* Pecahan 50 gram Rp 33.135.000

* Pecahan 100 gram Rp 66.200.000

* Pecahan 250 gram Rp 162.250.000

* Pecahan 500 gram Rp 330.300.000

* Pecahan 1.000 gram Rp 660.600.000.

Equityworld Futures | Rupiah Melemah Seiring Penantian Pernyataan Gubernur The Fed

Equityworld Futures  | Rupiah Melemah Seiring Penantian Pernyataan Gubernur The Fed

Equityworld Futures | Nilai tukar rupiah dibuka melemah pagi ini, Rabu (10/7), ke level Rp 14.109 per dolar AS. Hingga pukul 07.44 WIB, rupiah terus melemah di level Rp 14.130 per dolar AS. Nilai ini mengalami pelemahan sebesar 0,16% setelah penutupan perdagangan kemarin. Mengutip Bloomberg, saham-saham di Asia diperdagangkan beragam setelah sesi yang tenang di Wall Street, dengan investor menunggu petunjuk tentang kebijakan dari Gubernur Bank Sentral AS, Federal Reserve System (The Fed) Jerome Powell.

Penguatan dolar AS menyebabkan mata uang di Asia cenderung melemah. Tercatat, yen Jepang mengalami pelemahan 0,12% terhadap dolar AS, dolar Hongkong turun 0,04% dan dolar Singapura bergerak negatif 0,6%. Selain itu, won Korea Selatan turut mengalami perlemahan sebesar 0,05%, peso Filipina 0,07%, yuan Tiongkok 0,09%, ringgit Malaysia dan baht Thailand 0,06%. Hanya rupee India yang terlihat menguat sebesar 0,16%. Malam nanti, Powell akan bersaksi di depan Kongres AS tentang kebijakan moneter dan keadaan ekonomi negara itu. Esok harinya, ia akan menyampaikn hal yang sama di hadapan Senat AS.

Equityworld Futures


Rekomendasi Saham dan Pergerakan IHSG Hari Ini 10 Juli 2019 | Equityworld Futures


Dua hari pernyataan tahunan Powell di Kongres mengenai prospek ekonomi dan kebijakan akan menetapkan harapan untuk pertemuan kebijakan Fed pada akhir Juli nanti. Risalah Fed juga akan jatuh tempo pada hari ini.

Indeks harga konsumen (IHK) inti AS juga akan dirilis pada hari Kamis nanti. Ukuran utama inflasi AS ini diperkirakan telah meningkat 0,2% di bulan Juni dari bulan sebelumnya. Sementara IHK yang lebih luas diperkirakan akan tetap dan tidak berubah. Pasar saat ini berharap ada pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin dari The Fed. "Investor saat ini waswas menanti komentar Powell untuk mempertahankan atau memotong suku bunga," ujar Yutaka Miura, senior analis teknikal dari Mizuho Securites, seperti dikutip dari Reuters.

Selasa, 09 Juli 2019

Equityworld Futures | Wall Street terkoreksi saat Apple jatuh dan harapan pemangkasan suku bunga The Fed

Equityworld Futures | Wall Street terkoreksi saat Apple jatuh dan harapan pemangkasan suku bunga The Fed

Equityworld Futures | Indeks acuan Wall Street memerah mengawali perdagangan, Senin (8/7). Terseret oleh penurunan saham Apple dan Boeing serta sentimen pelaku pasar yang mengurangi taruhan pemotongan suku bunga yang agresif oleh Federal Reserve akhir bulan ini.

Mengutip Reuters, pukul 9:41 pagi waktu setempat, Dow Jones Industrial Average turun 169,38 poin, atau 0,63% pada 26.752,74, dan S&P 500 turun 16,97 poin atau 0,57% pada 2.973,44. Serta, Nasdaq Composite turun 76,06 poin atau 0,93% pada 8.085,73.

Sektor teknologi jatuh paling dalam di antara 11 sektor indeks acuan S&P. Terbebani oleh penurunan 2,2%  saham Apple Inc. Setelah Rosenblatt Securities menurunkan peringkat saham pembuat iPhone menjadi "sell" dari "neutral", dan mengatakan pihaknya memperkirakan perusahaan akan menghadapi "fundamental deterioration" dalam enam hingga dua belas bulan ke depan.

Saham Boeing Co tergelincir 1,1% setelah flyadeal, maskapai beranggaran rendah Arab Saudi mengatakan tidak akan melanjutkan dengan pesanan sementara senilai US$ 5,9 miliar untuk pesawat 737 MAX, sebagai gantinya memilih armada jet Airbus A320.
Equityworld Futures


Wall Street turun akibat rekomendasi jual saham Apple | Equityworld Futures


Di sisi lain, sentimen kuatnya data pekerjaan Juni telah memaksa para pelaku pasar untuk menilai kembali harapan penurunan suku bunga yang agresif, bahkan karena penurunan masih diperkirakan pada pertemuan kebijakan 30-31 Juli Fed.

Taruhan dari pemotongan 50 basis poin sekarang berkisar sekitar 7%, turun dari sekitar 20% sepekan lalu, menurut FedWatch CME Group.

“Hari ini minim sentimen, saya pikir pasar harus menunggu sampai kita mendengar kesaksian dari Gubernur Powell,” ujar Art Hogan, chief market strategist National Securities.

Senin, 08 Juli 2019

Equityworld Futures | Merah Padam! Takut The Fed Tak Agresif, Bursa Asia Amblas

Equityworld Futures | Merah Padam! Takut The Fed Tak Agresif, Bursa Asia Amblas

Equityworld Futures | Seluruh bursa saham utama kawasan Asia ambruk pada perdagangan hari ini, Senin (8/7/2019). Indeks Nikkei turun 0,98%, indeks Shanghai ambruk 2,58%, indeks Hang Seng melemah 1,54%, indeks Straits Times jatuh 0,97%, dan indeks Kospi terkoreksi 2,2%.

Memudarnya optimisme bahwa Federal Reserve selaku bank sentral AS akan memangkas tingkat suku bunga acuan sebesar 50 bps (basis poin) pada bulan ini menjadi faktor utama yang melandasi aksi jual di bursa saham Benua Kuning.

Pada hari Jumat (5/7/2019), angka penciptaan lapangan kerja AS (sektor non-pertanian) periode Juni 2019 diumumkan sebanyak 224.000, jauh di atas ekspektasi yang sebanyak 162.000, seperti dilansir dari Forex Factory. Capaian tersebut juga jauh mengalahkan capaian pada bulan Mei yang sebanyak 72.000 saja.


Data tenaga kerja menjadi sangat penting lantaran dipantau dengan ketat oleh The Fed guna merumuskan kebijakan suku bunga acuannya.

Kini, The Fed hanya diekspektasikan memangkas tingkat suku bunga acuan sebesar 25 bps dalam pertemuannya pada akhir bulan ini.

Mengutip situs resmi CME Group yang merupakan pengelola bursa derivatif terkemuka di dunia, berdasarkan harga kontrak fed fund futures per 8 Juli 2019, probabilitas bahwa The Fed akan memangkas tingkat suku bunga acuan sebesar 25 bps pada pertemuan bulan ini berada di level 96,1%, melonjak dari posisi pada minggu lalu yang mencapai 80,1%.

Sementara itu, peluang suku bunga acuan diturunkan hingga 50 bps kini hanya tersisa 3,9%, dari yang sebelumnya 19,9% pada pekan lalu.

Absennya pemangkasan tingkat suku bunga acuan yang signifikan dikhawatirkan bisa membuat perekonomian AS mengalami yang namanya hard landing.


Equityworld Futures

Investor Wall Street Rewel Dolar AS Masih Bandel di Kisaran Rp14000 an | Equityworld Futures


Sebelumnya, Bank Dunia (World Bank) memproyeksikan perekonomian AS tumbuh sebesar 2,5% pada tahun 2019, sebelum kemudian turun drastis menjadi 1,7% pada tahun 2020. Pada tahun 2018, perekonomian AS tumbuh hingga 2,9%, menandai laju pertumbuhan tertinggi sejak tahun 2015 silam.

Kala AS selaku negara dengan nilai perekonomian terbesar di dunia mengalami hard landing, dipastikan laju perekonomian negara-negara lain, termasuk negara-negara kawasan Asia, akan tertekan.

Apalagi, sejauh ini perang dagang AS-China belum juga bisa diselesaikan, walau memang ada gencatan senjata yang disetujui oleh Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping selepas berbincang di sela-sela gelaran KTT G20 di Jepang belum lama ini.

Lebih lanjut, rilis data ekonomi yang mengecewakan ikut memantik aksi jual di bursa saham regional. Pada hari ini, penjualan barang-barang mesin inti Jepang periode Mei 2019 diumumkan jatuh hingga 7,8% secara bulanan, lebih dalam ketimbang konsensus yang memperkirakan koreksi sebesar 4,7% saja, seperti dilansir dari Trading Economics.

Kamis, 04 Juli 2019

Equity World | Mayoritas Bursa Asia Positif, IHSG Ditutup Rebound

Equity World | Mayoritas Bursa Asia Positif, IHSG Ditutup Rebound

Equity World | Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mempertahankan rebound-nya hingga akhir perdagangan hari ini, Kamis (4/7/2019).

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG ditutup menguat 0,21 persen atau 13,34 poin ke level 6.375,97 dari level penutupan perdagangan sebelumnya.

Dari 638 saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini, sebanyak 208 saham menguat, 194 saham melemah, dan 236 saham stagnan.

Saham PT HM Sampoerna Tbk. (HMSP) dan PT Sarana Menara Nusantara Tbk. (TOWR) yang masing-masing menguat 1,28 persen dan 6,94 persen menjadi penopang utama penguatan IHSG.

Sementara itu, indeks Bisnis-27 ditutup melemah 0,21 persen atau 1,16 poin di level 564,22, setelah dibuka melemah 0,63 persen atau 3,58 poin ke level 561,81.

IHSG menguat sejalan dengan pergerakan positif mayoritas bursa saham Asia. Indeks Nikkei 225 dan Topix ditutup menguat masing-masing 0,3 persen dan 0,65 persen. Adapun indeks Kospi ditutup menguat 0,61 persen.

Di sisi lain, indeks Shanghai Composite melemah 0,33 persen dan indeks CSI 300 turun 0,52 persen. Adapun indeks Hang Seng melemah 0,21 persen.

Dilansir Reuters, bursa Asia menguat pada perdagangan Kamis mengikuti kenaikan kuat di Wall Street setelah data ekonomi yang lemah di AS mendukung prospek penurunan suku bunga oleh Federal Reserve bulan ini.


Equity World

Buntuti Bursa Asia, IHSG Melaju Positif ke 6.366  | Equity World

Di Wall Street, yang ditutup pada tengah hari pada hari Rabu untuk malam Hari Kemerdekaan, ketiga indeks saham utama berakhir pada rekor penutupan tertinggi karena tumbuhnya ekspektasi pelonggaran kebijakan The Fed.

Sebuah laporan oleh ADP menunjukkan perusahaan-perusahaan AS menambah pekerjaan pada Juni, tetapi lebih sedikit dari perkiraan para analis, sehingga meningkatkan kekhawatiran pasar tenaga kerja yang melemah.

"Saham dan obligasi menguat bersama karena pasar bertaruh pada penurunan suku bunga di Bank Sentral Eropa dan Federal Reserve AS," kata Noriko Miyoshi, kepala pendapatan tetap di Simplex Asset Management, seperti dikutip Reuters.

"Kecepatannya terlihat terlalu cepat. Investor di seluruh dunia bergegas untuk mengambil bagian dalam permainan perburuan imbal hasil," katanya.

Selasa, 02 Juli 2019

Equity World | Wall Street Menguat di Tengah Perselisihan Dagang AS

Equity World | Wall Street Menguat di Tengah Perselisihan Dagang AS

Equity World | Bursa saham Amerika Serikat (AS) Wall Street pada perdagangan Selasa malam waktu setempat atau Rabu pagi WIB (3/7/2019) ditutup menguat.

Mengacu data Bloomberg, Dow Jones Industrial Average (DJIA) ditutup naik 69,3 poin (0,26 persen) mencapai 26.787, Nasdaq composite index naik 17,9 (0,22 persen) mencapai 8.109 sedangkan S&P 500 index naik 8,7 (0,29 persen) mencapai 2.973.

Indeks S&P 500 mencatat rekor baru, atau telah reli hampir tujuh persen pada Juni meski kekhawatiran perdagangan membatasi kenaikan tersebut.

Pasalnya, AS mengancam menerapkan tarif tambahan pada barang-barang Eropa, sehingga mengurangi optimisme baru-baru ini soal gencatan perdagangan Washington-Beijing.

Usulan tarif Washington atas barang-barang Uni Eropa senilai US$ 4 miliar dalam mengenai subsidi pesawat, datang ketika ketegangan perdagangan dengan Tiongkok mulai berkurang.


Equity World

Wall Street naik tipis dibayangi memudarnya optimisme perang dagang AS-China | Equity World


Wall Street khawatir bahwa potensi tarif AS ke Eropa akan merusak prospek ekonomi dan berdampak pada pendapatan perusahaan.

Fokus investor sekarang akan beralih ke kebijakan moneter dan musim laba perusahaan yang akan datang.

Investor menunggu laporan pekerjaan bulanan pada Jumat (5/7/2019), yang diperkirakan akan menunjukkan sektor swasta menambahkan 160.000 pekerjaan pada Juni, setelah penurunan tajam dalam pertumbuhan pekerjaan pada Mei.

Equityworld Futures | Negosiasi AS-China Cegah Dampak Terburuk Perang Dagang

Equityworld Futures | Negosiasi AS-China Cegah Dampak Terburuk Perang Dagang

Equityworld Futures | Pengusaha menyambut baik kesepakatan antara Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dengan Presiden China Xi Jinping untuk memulai kembali perundingan tentang perang dagang. Hal ini dinilai akan memberikan angin segar bagi negara lain termasuk Indonesia.

Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Bidang Hubungan Internasional Shinta Widjaja Kamdani mengatakan, dengan keinginan kedua negara untuk kembali melakukan perundingan, diharapkan mampu menahan dampak perang dagang menjadi lebih luas.

"Ini berita baik bahwa komitmen untuk melanjutkan negosiasi penyelesaian perang dagang datang langsung dari kedua kepala negara AS dan China Komitmen politik tersebut penting untuk memastikan trade war tidak semakin meruncing atau meluas dalam waktu dekat," ujar dia saat berbincang dengan Liputan6.com di Jakarta.

Menurut Shinta, meskipun perang dagang membuka peluang perolehan akses pasar atau potensi peningkatan investasi bagi Indonesia, namun secara keseluruhan berpotensi merugikan pertumbuhan ekonomi nasional.

"Namun, perlu diperhatikan bahwa Presiden Trump dan Presiden Xi hanya memberikan komitmen politik untuk melanjutkan negosiasi penyelesaian trade war bukan trade war itu sendiri. Komitmen untuk terus negosiasi dan komitmen untuk menyelesaikan perang dagang adalah dua hal yang berbeda. Jadi penyelesaian perang dagang itu sendiri tetap akan tergantung pada mandat negosiasi dan negotiator kedua negara," kata dia.

Untuk itu, lanjut Shinta, Indonesia perlu mengelola ekspektasi penyelesaian perang dagang dengan bijak.

"Tidak bisa terlalu hopeful tapi juga tidak bisa terlalu pesimis, terlebih karena hal yang sama pernah terjadi sebelumnya di tahun 2018 yang melahirkan negosiasi penyelesaian perang dagang itu sendiri namun berakhir dengan stagnasi negosiasi AS-China pada Maret-April lalu," tandas dia.


Amerika Serikat (AS) telah sepakat untuk tidak memberlakukan tarif dagang baru untuk China. Selain itu, AS dan China kini sedang melakukan pembahasan terkait masalah ketegangan dagang yang sudah terjadi beberapa waktu lalu.

Lead Economist World Bank Indonesia, Frederico Gil Sander, mengatakan bahwa turunnya tensi perang dagang AS-China merupakan dampak positif dari Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20. Sebagai informasi pertemuan tersebut diselenggarakan di Osaka, Jepang.

"Apa dampak dari pertemuan G20 bagi hubungan, perdagangan global dan sektor eksternal Indonesia. Sangat jelas itu merupakan perkembangan yang sangat positif," kata dia, di Jakarta, Senin (1/7/2019).

Meredanya tensi perang dagang, lanjut dia memberikan sinyal positif bagi turunnya ketidakpastian dalam ekonomi global.

"Resolusi tensi perdagangan antara AS dan China bisa merupakan perkembangan yang sangat yang sangat positif bagi ekonomi global," jelas dia.


Kemilau Emas Antam Kembali Meredup ke Rp694 Ribu/Gram | Equityworld Futures



Equityworld Futures

Dia menjelaskan, ketidakpastian dalam ekonomi global bakal mengganggu para investor yang hendak menanamkan modal. Ketidakpastian tentu mengganggu rencana bisnis dan investasi. Hal ini tentu akan berdampak negatif bagi perekonomian dunia, termasuk Indonesia.

"Investor, baik investor yang melakukan FDI maupun yang financial investor, ketidakpastian merupakan sesuatu yang merugikan," urai dia.

Karena itu, pihaknya berharap agar perkembangan positif tersebut dapat terus berlanjut sehingga tensi perang dagang terus menurun dan pihak yang bertikai dapat menemukan solusi dari masalah yang sedang terjadi.

"Kita harap akan terjadi resolusi (perang dagang)," tandasnya.

Senin, 01 Juli 2019

Equityworld Futures | Kompak dengan Bursa Asia, IHSG Dibuka Menghijau ke 6.384

Equityworld Futures | Kompak dengan Bursa Asia, IHSG Dibuka Menghijau ke 6.384

Equityworld Futures | Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) memasuki awal pekan perdagangan, Senin (1/7/2019) pagi, melaju positif. Saat preopening, indeks naik 22,55 poin atau 0,35 persen ke 6.381,18.

Pada pembukaan perdagangan, indeks menambah poin penguatan menjadi 6.384,77 dan sekitar pukul 09.21 WIB bergerak ke 6.383,94 atau naik 25,31 poin (0,39 persen). Dari 410 saham yang diperdagangkan, 187 di antaranya menguat, 89 melemah dan 134 stagnan. Frekuensi perdagangan tercatat 64.487 kali dengan nilai transaksi Rp1,09 triliun dan 2,37 miliar lembar saham diperjualbelikan.

10 indeks sektoral penggerak IHSG hampir seluruhnya menguat, sementara aneka industri menjadi satu-satunya yang mencatatkan penguatan atau naik 0,71 persen.

Kontributor utama yang membawa indeks ke zona hijau, yakni sektor infrastruktur yang naik 0,88 persen diikuti tambang 0,58 persen. Investor asing mewarnai perdagangan pagi dengan aksi beli bersih Rp18,85 miliar.

Adapun saham yang masuk daftar top gainers, yaitu PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) naik Rp150 atau 1,63 persen ke Rp9.350, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) naik Rp40 atau 0,92 persen ke Rp4.400, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) naik Rp60 atau 1,45 persen ke Rp4.200 dan PT Vale Indonesia Tbk (INCO) naik Rp60 atau 1,92 persen ke Rp1.060.

Sementara, saham-saham yang masuk dalam jajaran top losers, yakni PT Astra International Tbk (ASII) turun Rp75 atau 1,01 persen ke Rp7.375, PT Bank Danamon Tbk (BDMN) turun Rp40 atau 0,83 persen ke Rp4.760, PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) turun Rp40 atau 0,85 persen ke Rp4.690 dan PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah Tbk (BTPS) turun Rp70 atau 2,03 persen ke Rp3.380.


Equityworld Futures

Miris! Semester I-2019, IHSG Nyaris Terburuk di Asia | Equityworld Futures


Pasar saham Asia sementara itu mayoritas dibuka naik setelah Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping sepakat untuk menunda mengenakan tarif tambahan dalam upaya untuk melanjutkan pembicaraan perdagangan.

Pasar Saham China Daratan melonjak pada awal perdagangan dengan indeks komposit Shanghai naik 1,74 persen, sementara indeks komposit Shenzhen juga menguat 2,424 persen. Adapun indeks Hang Seng Hong Kong turun 0,28 persen.

Selanjutnya, indeks Nikkei 225 Jepang melonjak 1,64 persen, sementara indeks Topix juga naik 1,46 persen.

Indeks Kospi Korea Selatan menguat 0,1 persen, sementara indeks ASX 200 Australia naik 0,58 persen.