Equity World | IHSG Merah Terus, Hijaunya Kapan?
Equity World | Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengawali perdagangan hari ini (20/12) dengan dibuka melemah. Isu kekhawatiran akan resesi tahun depan masih menjadi sentimen utama pendorong pelemahan IHSG.
Equity World | Saham Blue Chip Loyo, IHSG Terpuruk di Zona Merah pada Sejam Perdagangan
IHSG kembali melemah melanjutkan tren perdagangan kemarin. Pukul 09.02 WIB, IHSG melemah 18 poin atau 0,27% ke 6761,5. IHSG terus berada di zona merah tepatnya di level 6761.9 pada satu menit setelahnya.
Pada pukul 09.05, IHSG masih berada di teritori merah ke level 6772.02 atau melemah 0,26% perdagangan pagi ini mencatatkan sebanyak 1 miliar saham diperdagangkan dengan frekuensi perpindahan tangan sebanyak 54 ribu kali dan nilai kapitalisasi pasar senilai 400 miliar.
Perdagangan mencatatkan sebanyak 142 saham turun, 172 saham naik dan 213 saham tidak berubah.
Pada perdagangan hari ini, Pelaku pasar mesti mencermati jika ancaman resesi masih menaungi pasar keuangan global, termasuk Indonesia.
China kembali kembali diprediksi mengalami lonjakan kasus penyakit akibat virus corona (Covid-19). Negeri Tiongkok diprediksi bakal mengalami tahun yang sulit, People's Bank of China (PboC) hari ini akan mengumumkan suku bunga menjadi perhatian utama.
Survei terbaru dari Reuters yang melibatkan 40 ekonom menunjukkan perekonomian China diperkirakan tumbuh 3,2% di 2022, jauh dibawah target pemerintah 5,5%.
Jika tidak memperhitungkan tahun 2020, ketika dunia dilanda pandemi penyakit akibat virus corona (Covid-19), maka pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) tersebut menjadi yang terendah sejak 1976.
China sebagai negara dengan perekonomian terbesar kedua di dunia juga terus melaporkan data negatif. Kondisi China bisa memberikan dampak signifikan ke perekonomian global. Selain itu, China merupakan teman dekat Indonesia, terutama jika dilihat dari sisi perdagangan.
Bursa saham AS (Wall Street) melemah 4 hari beruntun pada perdagangan Senin. Artinya, Wall Street tidak pernah menguat sejak bank sentral AS (The Fed) menaikkan lagi suku bunganya.
Indeks Dow Jones turun 0,4% ke 32.757,54, S&P 500 merosot 0,9% ke 3.817,66, dan Nasdaq jeblok hingga 1,5% ke 10.546,03
The Fed pada Kamis pelan lalu menaikkan suku bunga sebesar 50 basis poin menjadi 4,25% - 4,5%.
Kenaikan tersebut memang lebih rendah dari sebelumnya yakni 75 basis poin 4 kali berturut-turut, tetapi memproyeksikan suku bunga kedepannya berada di kisaran 5% - 5,25% dan akan dipertahankan hingga 2024.
Merosotnya Wall Street tentunya menjadi kabar buruk. Sebagai kiblat bursa saham dunia, ketika Wall Street merosot artinya aka nada kekhawatiran investor terhadap prospek ekonomi di masa depan, yang dapat menurunkan minat investor untuk berinvestasi di pasar finansial. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya penurunan harga saham di bursa efek, sehingga dapat mempengaruhi pergerakan IHSG.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar