Equity World | Bursa Saham Asia Beragam Jelang Rilis Data Aktivitas Sektor Jasa China
Equity World | Bursa saham Asia Pasifik diperdagangkan beragam pada Senin (5/9/2022) seiring investor menantikan hasil survei swasta tentang aktivitas sektor jasa China.
Equity World | Wajah Bursa Asia Beragam Pagi Ini, Jelang Rilis Survei Aktivitas Jasa China
Indeks Hong Kong Hang Seng turun 1,29 persen pada awal perdagangan. Indeks Hang Seng teknologi susut lebih dari dua persen. Indeks Nikkei 225 di Jepang turun 0,21 persen, dan indeks Topix kehilangan 0,17 persen.
Indeks Shenzhen di bursa saham China melemah 0,77 persen. Indeks Shanghai susut 0,32 persen. Indeks S&P/ASX 200 di Australia naik 0,24 persen. Di Korea Selatan, indeks Kospi naik 0,3 persen dan Kosdaq turun 0,93 persen.
Indeks MSCI dari saham Asia Pasifik di luar Jepang sedikit lebih rendah. Indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang melemah 0,68 persen.
Indeks Manajer Pembelian Layanan Caixin China akan dirilis pada Senin. Indeks Juli datang di 55,5, mewakili pertumbuhan aktivitas. PMI non-manufaktur resmi untuk Agustus adalah 52,6.
Pada Jumat di Amerika Serikat, nonfarm payrolls untuk Agustus naik 315.000, sedikit di bawah perkiraan Dow Jones. Pengangguran beringsut lebih tinggi.
"Pasar aset awalnya pulih karena kenaikan tingkat pengangguran AS karena tingkat partisipasi yang lebih tinggi dipandang sebagai tanda potensial dari berkurangnya tekanan inflasi di pasar tenaga kerja AS," kata ANZ Research dalam catatan Senin, dikutip dari CNBC, Senin (5/9/2022).
"(Namun) suasana hati yang membaik tidak berlangsung lama, karena muncul berita bahwa Gazprom tidak berencana memulai kembali aliran gas melalui Nord Stream 1,” tulis catatan itu.
Negara-negara G7 mengumumkan pada Jumat bahwa mereka mencapai kesepakatan untuk membatasi harga minyak Rusia.
“Kurangnya reaksi harga minyak global menunjukkan tingkat skeptisisme tentang dampaknya,” tulis ANZ Research.
Indeks Aktivitas Bisnis IMP Layanan Global Australia yang disesuaikan secara musiman berada di 50,2 pada Agustus, lebih rendah dari 50,9 Juli, menandai tingkat pertumbuhan paling lambat dalam tujuh bulan.
Laporan S&P Global mencatat permintaan keseluruhan hanya tumbuh sedikit pada Agustus.
“Ekspansi yang lamban pada Agustus dalam aktivitas bisnis adalah tanda bahwa tekanan inflasi dan kenaikan suku bunga baru-baru ini membebani penjualan,” Ekonom di S&P Global Market Intelligence, Laura Denman, mengatakan dalam siaran pers.
Meskipun tekanan inflasi mereda dari rekor tertinggi yang terlihat awal tahun ini, kepercayaan bisnis secara keseluruhan telah mencapai level terendah sejak April 2020, menurut laporan itu.
Menurut Kepala penasihat ekonomi Allianz, Mohamed El-Erian, dengan valuasi saham dan obligasi jatuh secara bersamaan, investor harus mencari untuk keluar dari "pasar yang terdistorsi”.
“Ada saat ketika semua harga aset naik saham dan obligasi dan kita lupa tentang korelasinya. Mengapa peduli dengan korelasi ketika Anda dibayar untuk memegang aset berisiko dan aset mitigasi risiko? Ini dunia yang indah," katanya kepada Steve Sedgwick dari CNBC, Jumat.
"Tapi babak pertama mengajari kami,dan apa yang kami pelajari lagi sejak pertengahan Agustus, [adalah] bahwa mereka berdua bisa turun secara bersamaan,” tambahnya.
Sementara itu, menurut El-Erian, investor yang mencari alternatif memiliki beberapa pilihan.
Sebelumnya, bursa saham Asia Pasifik bervariasi pada perdagangan Jumat, 2 September 2022 seiring investor antisipasi rilis data tenaga kerja Amerika Serikat pada Agustus 2022. Ini menjadi salah satu indikator sebelum the Federal Reserve (the Fed) atau bank sentral AS memutuskan kebijakan suku bunga September 2022.
Indeks harga konsumen Korea Selatan melambat dari yang diharapkan pada Agustus 2022. Inflasi Korea Selatan tercatat 5,7 persen dari prediksi analis oleh Reuters di posisi 6,1 persen.
Indeks Jepang Nikkei cenderung mendatar di posisi 27.650,84. Sementara itu, indeks Topix melemah 0,27 persen ke posisi 1.930,17. Indeks Hang Seng tergelincir 0,66 persen dan indeks Hang Seng teknologi susut 1,28 persen.
Di Australia, indeks ASX 200 melemah 0,25 persen ke posisi 6.828,70. Indeks Kospi merosot 0,26 persen ke posisi 2.409,41 dan indeks Kosdaq tergelincir 0,31 persen ke posisi 785,88. Bursa saham China cenderung menguat. Indeks Shanghai naik ke posisi 3.186,48 dan indeks Shenzhen melemah ke posisi 11.702,39. Indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang susut 0,52 persen.
Harga minyak Amerika Serikat dan Brent naik lebih dari dua persen pada perdagangan Jumat sore. Ekonom prediksi ada tambahan 318 ribu tenaga kerja pada Agustus 2022. Data tenaga kerja ini lebih rendah dari posisi Juli 2022, menurut Dow Jones. Sedangkan tingkat pengangguran tetap 3,5 persen.
Sebelumnya, bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street melemah pada perdagangan Jumat, 2 September 2022. Wall street tertekan setelah laporan pekerjaan AS pada Agustus 2022 yang solid gagal meredakan kekhawatiran the Federal Reserve (the Fed) atau bank sentral AS akan terus menaikkan suku bunga secara agresif untuk melawan inflasi.
Pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones melemah 337,98 poin atau 1,1 persen ke posisi 31.318,44. Indeks S&P 500 melemah 1,1 persen ke posisi 3.924,26, terendah sejak Juli 2022. Indeks Nasdaq melemah 1,3 persen ke posisi 11.630,86, dan mencatat penurunan beruntun dalam enam hari sejak 2019.
Semua indeks acuan rata-rata melemah dalam sepekan sehingga menjadikannya minggu negatif dalam tiga minggu berturut-turut setelah merosot pada akhir Agustus 2022. Indeks Dow Jones dan S&P 500 masing-masing turun 3 persen dan 3,3 persen. Indeks Nasdaq tergelincir 4,2 persen.
“Masih ada banyak kegelisahan tentang apa yang akan kita lihat selama beberapa bulan ke depan,” ujar Analis Investasi AS di eToro, Callie Cox dikutip dari CNBC, Sabtu (3/9/2022).
Ia mengatakan, inflasi dan pasar kerja kembali seimbang tetapi beberapa biayanya menjadi pertanyaan. “Pasar masih mencari tahu itu. Lebih buruk lagi, S&P 500 terjebak di zona bahaya, di bawah tiga rata-rata pergerakan besarnya,” kata dia.
Wall street tertekan selama sepekan ini oleh komentar hawkish dari pejabat the Federal Reserve (the Fed) yang menunjukkan kenaikan suku bunga tidak akan hilang dalam waktu dekat.
Senin, 05 September 2022
Equity World | Bursa Saham Asia Beragam Jelang Rilis Data Aktivitas Sektor Jasa China
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar