Equity World | Wall Street Berkabung, 3 Indeks Saham Utama Kompak Tak Bernyali Menguat
Equity World | Bursa saham Amerika Serikat (AS) jatuh dalam perdagangan yang fluktuatif pada akhir perdagangan Senin waktu setempat (Selasa pagi WIB). Kondisi itu terjadi karena para investor bertaruh pada pengetatan kebijakan agresif dari Federal Reserve dalam beberapa bulan mendatang di tengah inflasi yang tinggi.
Equity World | Punya Jimat Sakti Anti Koreksi! Mampu Gak IHSG Nanjak Lagi?
Mengutip Xinhua, Selasa, 19 April 2022, indeks Dow Jones Industrial Average turun sebanyak 39,54 poin atau 0,11 persen menjadi 34.411,69. Kemudian indeks S&P 500 kehilangan 0,90 poin atau 0,02 persen menjadi 4.391,69. Indeks Komposit Nasdaq turun 18,72 poin atau 0,14 persen menjadi 13.332,36.
Sebanyak enam dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir di area merah, dengan sektor perawatan kesehatan turun 1,12 persen, memimpin penurunan. Sedangkkan sektor energi naik 1,51 persen, kelompok berkinerja terbaik.
Perusahaan Tiongkok yang terdaftar di AS diperdagangkan sebagian besar lebih rendah, dengan delapan dari 10 saham teratas menurut beratnya di indeks S&P AS Listed Tiongkok 50 mengakhiri hari dengan catatan suram. Reaksi pasar itu karena kekhawatiran atas inflasi AS yang tinggi dan Fed yang hawkish tetap menjadi fokus di Wall Street.
Pasar ekuitas AS ditutup pada Jumat lalu waktu setempat untuk memperingati Jumat Agung. Untuk pekan perdagangan yang dipersingkat hari libur yang berakhir Kamis waktu setempat, Dow dan S&P 500 masing-masing tergelincir 0,8 persen dan 2,1 persen, sementara Nasdaq yang sarat teknologi turun 2,6 persen.
Di sisi lain, emas menguat ke level tertinggi satu bulan akhir perdagangan Senin waktu setempat (Selasa pagi WIB), hanya sedikit dari level USD2.000 per ons. Kondisi itu terjadi karena kekhawatiran seputar konflik Rusia-Ukraina dan meningkatnya tekanan inflasi mengangkat permintaan terhadap aset aman logam mulia.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Juni di divisi Comex New York Exchange, bertambah USD11,5 atau 0,58 persen menjadi USD1.986,40 per ons. Emas berjangka tergelincir USD9,8 atau 0,49 persen menjadi USD1.974,90 pada Kamis, 14 April, menjelang libur Paskah.
Berakhirnya konflik Rusia-Ukraina tampaknya semakin jauh, setelah tenggelamnya kapal utama Armada Laut Hitam Rusia pekan lalu, mendorong investor untuk memburu aset-aset aman. Kenaikan emas tertahan di akhir sesi oleh lonjakan imbal hasil obligasi Pemerintah AS 10-tahun dan kenaikan lebih lanjut dolar, yang memperlemah selera terhadap emas.
"Peningkatan kecil dalam ketegangan karena perang Rusia-Ukraina bersama tekanan inflasi meningkatkan permintaan safe haven untuk emas," kata Direktur Perdagangan Logam High Ridge Futures David Meger.
"Kekhawatiran atas pukulan ekonomi dari pembatasan yang diakibatkan covid di Tiongkok juga mendukung logam mulia," pungkas Meger.
Senin, 18 April 2022
Equity World | Wall Street Berkabung, 3 Indeks Saham Utama Kompak Tak Bernyali Menguat
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar