Kamis, 31 Maret 2022

PT Equityworld | Indeks Utama Wall Street Terendah Sepekan, Klaim Pengangguran AS Meningkat

PT Equityworld | Aksi profit taking masih terus berlanjut di bursa saham Amerika hingga pada perdagangan yang berakhir Jumat dinihari (1/4/2022). Semua indeks utama ditutup melemah cukup signifikan dengan turun ke posisi terendah 1 bulan , dan sekaligus menunjukkan pelemahan secara kuartal sejak kuartal pertama 2020.

Indeks Dow Jones jatuh 550,46 poin atau 1,6 persen pada 34.678,35, indeks Nasdaq jatuh 221,76 poin atau 1,5 persen menjadi 14.220,52 dan indeks S&P 500 merosot 72,04 poin atau 1,6 persen menjadi 4.530,41. Secara kuartalan, Nasdaq anjlok 9,1 persen dan S&P 500 dan Dow masing-masing turun 4,9 persen dan 4,6 persen.

Gawat! Bursa Asia Dibuka Merah, Nikkei-Hang Seng Ambles 1% | PT Equityworld

Profit taking berlanjut oleh sentimen investor yang menilai kembali prospek inflasi dan pengetatan kebijakan moneter melihat proyeksi data NFP Maret yang akan dilaporkan hari Jumat malam. Sentimen semakin berat setelah rilis data klaim pengangguran AS meningkat,  naik tipis 14.000 menjadi 202.000, dari level minggu sebelumnya di 188.000.

Kemudian dipengaruhi data indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi di Amerika Serikat naik 6,4% tahun-ke-tahun di Februari 2022, lebih cepat dari kenaikan 6,0% di Januari dan data kenaikan paling tajam sejak Februari 1982.

Secara sektoral, saham perumahan turun tajam menyeret Indeks Sektor Perumahan Philadelphia turun 3,5 persen ke level penutupan terendah dalam lebih dari setahun. Disumbang oleh anjloknya Freddie Mac yang melaporkan hipotek suku bunga tetap 30 tahun rata-rata 4,67 persen dalam pekan yang berakhir 31 Maret, tertinggi sejak Desember 2018.

Kelemahan substansial juga terlihat di antara saham perangkat keras komputer dengan penurunan 3,2 persen oleh NYSE Arca Computer Hardware Index. Saham Dell  dan HP Inc.  membukukan kerugian tajam setelah Morgan Stanley menurunkan peringkat kedua pembuat peralatan komputer tersebut.

Saham keuangan juga bergerak lebih rendah seiring dengan imbal hasil obligasi, dengan KBW Bank Index dan NYSE Arca Broker/Dealer Index turun masing-masing sebesar 3,1 persen dan 2,5 persen.

Rabu, 30 Maret 2022

PT Equityworld | Harga Emas Naik Imbas Keraguan Gencatan Senjata Rusia-Ukraina

PT Equityworld | Harga emas melesat hampir 1 persen pada perdagangan Rabu, karena pelemahan dolar AS serta keraguan tentang kemungkinan gencatan senjata antara Rusia dan Ukraina.

Mengutip CNBC, Kamis (31/3/2022) harga emas di pasar spot naik 0,7 persen menjadi USD1.932,14 per ounce pada pukul 02.26 WIB. Sementara emas berjangka Amerika Serikat ditutup melonjak 1,1 persen menjadi USD1.939 per ounce.

Wall Street Terkoreksi, Nasdaq Paling Anjlok | PT Equityworld

Dolar AS turun 0,6 persen ke level terendah hampir dua minggu, membuat emas yang dihargakan dengan  greenback  lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya.

"Juga membantu emas, "situasi Rusia, yang tampaknya membaik kemarin, sekarang agak memburuk lagi," kata Edward Meir, analis ED&F Man Capital Markets.

Rabu, Kremlin menyambut baik bahwa Kyiv telah mengajukan tuntutannya untuk mengakhiri konflik di Ukraina dalam bentuk tertulis, tetapi mengatakan belum ada tanda-tanda terobosan.

Harga emas merosot sebanyaknya 1,8 persen pada sesi Selasa setelah Rusia berjanji untuk mengurangi operasi militer di sekitar Kyiv dan di Ukraina utara, tetapi logam kuning memangkas sebagian besar kerugian menjadi hanya 0,2 persen lebih rendah untuk hari itu.

Pasar juga mencermati kurva imbal hasil US Treasury bertenor 2-tahun dan 10-tahun, yang secara singkat terbalik pada sesi Selasa, ketika investor obligasi berspekulasi bahwa pengetatan agresif oleh Federal Reserve untuk mengekang lonjakan inflasi dapat merugikan ekonomi AS.

Selasa, 29 Maret 2022

PT Equityworld | Wall Street Ditutup Menguat, Harga Minyak Turun Setelah Pembicaraan Rusia-Ukraina

PT Equityworld | Pasar saham melonjak lebih tinggi di seluruh dunia terlebih Wall Street pada perdagangan Selasa (29/3/2022) dan membuat harga minyak turun USD2 per barel. Hal itu karena investor merayakan tanda-tanda kemajuan dalam negosiasi antara Rusia dan Ukraina yang mereka harapkan akan mengarah pada penyelesaian dalam konflik lima minggu.

Mengutip Reuters, Dow Jones Industrial Average melonjak 0,97%, S&P 500 melonjak 1,23%, dan Nasdaq Composite naik 1,8%. Indeks saham MSCI di seluruh dunia naik 1,54%.

Harga Emas Turun Tipis di Tengah Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina | PT Equityworld

Ketiga indeks utama S&P 500, Dow Jones dan Nasdaq berada di jalur untuk mengakhiri Maret lebih tinggi. Namun, mereka juga akan mencatat awal terburuk mereka untuk satu tahun dan bahkan setiap kuartal sejak awal 2020 ketika pecahnya pandemi virus corona mendatangkan malapetaka di pasar keuangan.

Meskipun pemerintah AS memperingatkan bahwa langkah terbaru Rusia adalah tanda bahwa mereka mengerahkan kembali, bukan menarik, pasukan, investor tetap menumpuk ke dalam aset berisiko, mengabaikan lonjakan inflasi dan kenaikan suku bunga yang akan segera terjadi yang dapat merusak prospek pertumbuhan dan meningkatkan daya apung pasar saham.

Sebagai tanda bahwa pasar saham yang bersemangat mungkin mengalami hambatan, bagian kurva imbal hasil AS yang diawasi dengan cermat secara singkat terbalik untuk pertama kalinya sejak September 2019, menandakan kemungkinan resesi di masa depan.

Memang, beberapa analis memperingatkan bahwa pertarungan optimisme terbaru mungkin salah tempat.

"Selama dua minggu terakhir, S&P telah menghasilkan salah satu reli tertajam dalam sejarah, lebih besar dari reli 10 hari terbesar di tujuh dari 11 pasar bearish S&P sejak 1927," kata analis di Bank of America Global Equity Derivatives Research.

"Itu telah dilakukan meskipun fundamental jelas lebih lemah (lebih banyak kenaikan, inflasi lebih tinggi, dan inversi kurva) dan The Fed bersandar pada kekuatan pasar ekuitas untuk naik lebih cepat," tulis mereka, menambahkan bahwa mereka berpikir kenaikan berkelanjutan dalam saham AS tidak mungkin.

Indeks saham AS melonjak lebih dari 1%, bursa utama Eropa menikmati kenaikan 1% hingga 2,5%, dan minyak jatuh hampir USD5 pada satu titik karena wakil menteri pertahanan Rusia muncul mengatakan Moskow telah memutuskan untuk secara drastis memotong aktivitas militer di sekitar ibukota Ukraina Kyiv dan juga Chernihiv .

Dengan reli Selasa, Wall Street  dibantu oleh data yang menunjukkan rebound kepercayaan konsumen AS pada Maret - mencatat kenaikan hari keempat berturut-turut. Asia juga terangkat semalam setelah Bank of Japan mempertahankan program stimulusnya yang luas, meskipun bulan terburuk yen sejak 2016 masih membuat sejarah.

Senin, 28 Maret 2022

PT Equityworld | Harga Emas Makin Tenggelam!

PT Equityworld | Harga emas makin tenggelam setelah sempat bergerak dinamis pada pekan lalu. Pada Selasa (29/3/2022) pukul 05:50 WIB, harga emas dunia di pasar spot berada di US$ 1.922,99/troy ons. Melemah tipis 0,01%% dari hari sebelumnya sekaligus jadi yang terendah sejak 22 Maret 2022.

Pada perdagangan kemarin, harga emas ditutup melemah signifikan 1,75% ke US$ 1.923,21/troy ons. Dalam sepekan terakhir, harga emas sudah turun 1,04% point to point.

Wall Street Ditutup Menguat, Indeks S&P 500 Melonjak | PT Equityworld

Jim Wycoff, analis senior dari Kitco Metals, mengatakan meskipun emas dianggap sebagai sarana lindung inflasi tetapi kenaikan suku bunga acuan The Fed menahan laju pergerakan emas. Pada pertengahan bulan ini, The Fed menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 bps, kenaikan pertama kali dalam tiga tahun.

Pasar berspekulasi The Fed akan menaikkan suku bunga sebesar 50 bps pada pertemuan Mei mendatang menyusul pernyataan Gubernur The Fed Jerome Powell bahwa bank sentral Amerika Serikat akan lebih agresif. Kenaikan suku bunga akan mengurangi daya tarik emas karena logam mulia tidak memiliki imbal hasil.

"Sejarah menunjukkan setiap kali tekanan inflasi naik seperti sekarang, logam mulia akan dicari pasar sehingga bisa mendorong kenaikan harga," tutur Jim Wycoff, seperti dikutip dari Reuters.

Harga emas juga tertekan karena adanya sinyal-sinyal perdamaian Rusia-Ukraina kendati belum menyelesaikan peperangan. Analis independen Ross Norman mengatakan pergerakan harga emas kini tengah menghadapi headwind (angin haluan) yang signifikan yang bisa menurunkan harga komoditas tersebut.

"Kita lihat faktor pendorong utama harga emas yang disebabkan ketegangan perang mungkin sudah hilang tetapi masih ada walaupun sedikit. Karena itulah, emas sekarang tengah menghadapi headwind yang signifikan," tutur Ross Norman, seperti dikutip dari Reuters.

Minggu, 27 Maret 2022

PT Equityworld | Rekomendasi Harian Indeks Nikkei 28 Maret 2022

PT Equityworld | Indeks spot Nikkei perdagangan akhir pekan lalu ditutup naik 0,14% menjadi 28.150. Demikian indeks Topix tidak berubah di 1.981.  Untuk indeks Nikkei berjangka bulan April 2022 bergerak positif  dengan menguat 70 poin atau 0,25% ke posisi 27910.

Sentimen investor beralih lebih positif pada aset berisiko meskipun ketidakpastian geopolitik dan prospek kenaikan suku bunga AS yang lebih agresif. Kekuatan Nikkei juga di-support laporan tingkat inflasi  Tokyo naik pada level tertinggi 2 tahun sebesar 0,8% di bulan Maret, didorong oleh melonjaknya biaya energi.

Rekomendasi Emas Mingguan 28 Maret – 1 April 2022: Bisakah Mencapai $2,000 Lagi? | PT Equityworld

Silahkan klik jika ingin join Telegram Vibiznews

Sebagai penggerak pasar hari ini, bursa saham Wall Street akhir pekan lalu cetak penguatan harian sekaligus gain mingguan, yang menerima sentimen positif dari pidato Menkeu AS Janet Yellen bahwa ekonomi negeri tersebut akan tetap tangguh meskipun terdapat dampak perang Rusia-Ukraina.

Harga minyak mentah rebound 1,4%  di posisi US$113,9 per barel merespon  laporan serangan rudal dan tembakan di fasilitas Saudi Aramco. Secara mingguan harga minyak melonjak  10,5% minggu ini, setelah merugi selama dua minggu terakhir.

Secara teknikal menurut analyst Vibiz Research Center indeks Nikkei berjangka hari ini menguat.  Dan awal sesi  dapat naik ke posisi 28090 dan jika tembus mendaki  ke R1 hingga R2.  Namun jika kemudian berbalik arah akan turun ke posisi 27760 dan jika tembus meluncur ke posisi  S1 hingga S2.

Kamis, 24 Maret 2022

Equityworld Futures | Wall Street berakhir menguat, indeks Nasdaq terangkat 269,24 poin

Equityworld Futures | Indeks-indeks utama di Wall Street menguat lebih dari satu persen pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), memperpanjang rebound pasar ketika investor memborong&saham-saham produsen&chip dan saham-saham ternama yang terpukul serta akibat penurunan harga minyak.

Indeks Dow Jones Industrial Average bertambah 349,44 poin atau 1,02 persen, menjadi menetap di 34.707,94 poin. Indeks S&P 500 menguat 63,92 poin atau 1,43 persen, menjadi berakhir di 4.520,16 poin. Indeks Komposit Nasdaq terangkat 269,24 poin atau 1,93 persen, menjadi ditutup di 14.191,84 poin.

Inflasi Inti di Tokyo Sentuh Level Tertinggi dalam 2 Tahun pada Maret | Equityworld Futures

Semua 11 sektor utama S&P 500 berakhir di zona hijau, dengan saham sektor teknologi dan material masing-masing terdongkrak 2,71 persen dan 1,96 persen, memimpin kenaikan.

Saham Nvidia Corp melonjak 9,8 persen, memimpin reli di seluruh sektor chip dan mencapai level tertinggi sejak pertengahan Januari. Intel Corp melonjak 6,9 persen, dan kedua saham tersebut membantu mendorong S&P 500 dan Nasdaq lebih tinggi.

Indeks semikonduktor Philadelphia SE meningkat 5,1 persen dalam persentase kenaikan harian terbesar sejak 15 Februari, sementara itu tetap turun sekitar 10 persen untuk sejauh tahun ini. Saham Apple naik untuk hari kedelapan berturut-turut setelah terpukul awal bulan ini.

Tiga indeks utama telah reli dalam enam dari delapan sesi terakhir, dengan ketiganya telah rebound setelah indeks S&P 500 dan Dow mengkonfirmasi bahwa mereka dalam koreksi dan Nasdaq menetapkannya dalam pasar bearish.

"Pasar bearish adalah penurunan untuk dibeli," kata Jake Dollarhide, chief executive officer Longbow Asset Management di Tulsa, Oklahoma, yang memiliki sekitar 50 juta dolar AS aset yang dikelola. "Orang-orang akhirnya berkata hei, ini adalah titik masuk yang bagus."

"Mereka melihat nilai lebih dalam (saham) teknologi untuk pertama kalinya dalam waktu yang lama," katanya.

Harga minyak turun setelah reli tajam pada Rabu (23/3/2022).

Data sebelumnya menunjukkan jumlah warga Amerika yang mengajukan klaim baru untuk tunjangan pengangguran turun ke level terendah 52,5 tahun pekan lalu, sementara daftar pengangguran terus menyusut.

Investor mengamati perkembangan selanjutnya dalam krisis Ukraina-Rusia. Para pemimpin Barat telah sepakat untuk meningkatkan bantuan militer ke Ukraina dan memperketat sanksi terhadap Rusia yang menginvasi tetangganya memasuki bulan kedua.

Volume transaksi di bursa AS relatif rendah pada 11,03 miliar saham, dibandingkan dengan rata-rata 14,3 miliar untuk sesi penuh selama 20 hari perdagangan terakhir.

Rabu, 23 Maret 2022

Equityworld Futures | Harga Emas Naik, Konflik Rusia-Ukraina dan Inflasi Tinggi Bikin Panik

Equityworld Futures | Harga emas terangkat lebih tinggi pada akhir perdagangan Rabu (23/3/2022) atau Kamis pagi WIB, karena inflasi yang tidak terkendali dan krisis Ukraina yang semakin intensif.

Kekhawatiran terhadap dua sentimen tersebut mendorong permintaan terhadap logam safe-haven, meskipun dolar yang lebih kuat dan imbal hasil obligasi yang tinggi membatasi kenaikan.

Wall Street Melemah, Dow Jones Jatuh Hampir 450 Poin | Equityworld Futures

Harga emas paling aktif untuk pengiriman April di divisi Comex New York Exchange, terangkat US$15,8 atau 0,82 persen menjadi ditutup pada US$1.937,30 per ounce. Ini merupakan persentase kenaikan harian terbesar, serta harga penutupan tertinggi kontrak berjangka emas sejak 17 Maret.

"Anda melihat sedikit permintaan safe-haven dan sedikit perburuan barang murah yang dirasakan pada tingkat harga yang lebih rendah di pasar emas," kata Jim Wyckoff, analis senior di Kitco Metals, mengutip Antara.

Logam kuning telah mencapai rekor tertinggi pada awal Maret tetapi mundur tajam dari level tersebut menjelang pertemuan Federal Reserve minggu lalu.

Harga telah bergerak ke kisaran yang lebih stabil karena pasar mencerna pandangan yang lebih hawkish dari pembuat kebijakan Fed.

Inflasi tinggi mendukung logam mulia dan "tidak akan hilang dalam waktu dekat," kata Wyckoff. Dia menambahkan bahwa kenaikan imbal hasil obligasi membatasi kenaikan emas dan bisa memaksa logam untuk diperdagangkan "menyamping dan berombak."

Imbal hasil pada obligasi pemerintah AS 10-tahun mencapai level tertinggi dalam hampir tiga tahun, namun turun menjadi 2,357 persen, meningkatkan peluang kerugian memegang emas dengan imbal hasil nol.

Dolar lebih tinggi pada hari ini, membuat emas menjadi lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.

Menambah daya tarik emas, indeks saham AS jatuh pada Rabu (23/3) karena harga minyak naik melebihi US$121 per barel.

Kepemilikan ETF emas terbesar di dunia, SPDR Gold Trust, mencapai level tertinggi sejak Maret 2021 minggu ini.

"Apa yang fenomenal saat ini dan indikator yang baik dari awal pasar emas bullish adalah permintaan ETF (exchange traded fund) tetap sangat kuat", kata analis independen Ross Norman.

Harga emas menemukan dukungan tambahan karena Departemen Perdagangan AS melaporkan pada Rabu (23/3) bahwa penjualan rumah baru AS turun 2,0 persen bulan ke bulan menjadi 772.000 pada Februari. Ini juga lebih rendah dari 805.000 yang diperkirakan para ekonom.

Selasa, 22 Maret 2022

Equityworld Futures | Bursa Asia Menguat, Investor Pantau Harga Minyak dan the Fed

Equityworld Futures | Bursa Jepang memimpin kenaikan di bursa Asia-Pasifik pada perdagangan Rabu pagi (23/2/2022). Investor terus memantau harga minyak dan kebijakan moneter Federal Reserve AS.

Indeks Nikkei 225 Tokyo naik 2,06%, S&P/ASX 200 Australia naik 0,46%, Kospi Korsel naik 0,81%.

Harga Emas Tergelincir, Dekati Level Terendah Seminggu | Equityworld Futures

Saham SoftBank Group di Jepang naik 4,96%.

Para menteri luar negeri Uni Eropa terpecah tentang apakah akan bergabung dengan Amerika Serikat dalam melarang minyak Rusia. Beberapa negara, termasuk Jerman, mengatakan blok itu terlalu bergantung pada bahan bakar fosil Rusia untuk melakukan embargo.

Pada Selasa pagi di Asia, Brent turun 0,65% ke US$ 114,7 dan WTI turun 0,32% ke US$ 111,8 per barel.

Wall Street rebound pada hari Selasa (22/3/2022) setelah Ketua Federal Reserve Jerome Powell mengatakan akan lebih agresif dalam menaikkan suku bunga, dari 25 bps menjadi 50 bps.

Goldman Sachs pada hari Senin menaikkan perkiraannya menjadi kenaikan 50 basis poin pada pertemuan Fed Mei dan Juni. UBS juga memperkirakan kenaikan suku bunga berikutnya akan sebesar 50 bps.

Dow Jones Industrial Average naik 254,47 poin, atau 0,7% menjadi 34.807,46. S&P 500 bertambah 1,1% menjadi ditutup pada 4.511,61. Nasdaq Composite menguat hampir 2% menjadi berakhir di 14.108,82.

Senin, 21 Maret 2022

Equityworld Futures | Wall Street merosot setelah pernyataan Ketua Fed terkait inflasi

Equityworld Futures | Saham-saham di bursa Wall Stret mengalami penurunan pada penutupan perdagangan Senin (21/3/2022), setelah Ketua Federal Reserve Jerome Powell mengatakan akan mengambil langkah ketat untuk mengendalikan inflasi.

Indeks Dow Jones Industrial Average turun 201,94 poin atau 0,58 persen menjadi 34.552,99 poin. Indeks S&P 500 turun 1,94 poin atau 0,04 persen menjadi 4.461,18. Indeks Komposit Nasdaq turun 55,38 poin, atau 0,40 persen, menjadi 13.838,46 poin.

Rekomendasi Harian Indeks Hang Seng 22 Maret 2022 | Equityworld Futures

Enam dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir dengan zona merah, di mana saham sektor konsumer turun 0,76 persen yang memimpin penurunan, sedangkan sektor energi melonjak 3,79 persen dan menjadi kelompok dengan kinerja saham terbaik.

Perusahaan China yang terdaftar di AS diperdagangkan lebih rendah di mana 10 saham teratas menurut bobot pada indeks S&P AS.

Pada pertemuan dengan Asosiasi Ekonomi Bisnis Nasional AS, Powell mengatakan bahwa inflasi sudah terlalu tinggi dan The Fed akan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk memastikan kembalinya stabilitas harga.

“Jika menyimpulkan untuk bergerak lebih agresif dengan menaikkan suku bunga dana Federal lebih dari 25 basis poin, maka kami akan melakukannya. Dan, jika kami memutuskan perlu melakukan pengetatan di luar tindakan netral yang umum dan menjadi sikap yang lebih membatasi, kami akan melakukannya juga”, katanya seperti dikutip Xinhua.

Pekan lalu, The Fed menaikkan suku bunga acuan untuk pertama kalinya sejak 2018 karena berupaya menjinakkan inflasi AS tertinggi dalam empat dekade.​​​​​​​

Sementara pada perdagangan Jumat (18/3), indeks Dow Jones dan S&P 500 masing-masing naik 5,5 persen dan 6,2 persen, sedangkan indeks Nasdaq melonjak 8,2 persen

Kamis, 17 Maret 2022

PT Equity World | The Fed Kerek Suku Bunga, Harga Emas Justru Menguat

PT Equity World | Harga emas meningkat hampir 1 persen pada perdagangan Kamis, didukung pelemahan dolar AS dan imbal hasil US Treasury.

Selain itu investor berhati-hati mencermati perkembangan dalam pembicaraan damai antara Rusia dan Ukraina.

Wall Street Kembali Cetak Kenaikan | PT Equity World

Mengutip CNBC, Jumat (18/3/2022) harga emas di pasar gold naik 0,8 persen menjadi USD1.943,30 per ounce pada pukul 24.41 WIB. Sedangkan emas berjangka Amerika Serikat ditutup melambung 1,8 persen menjadi USD1.943,20 per ounce.

"Dengan dolar yang lebih lemah dan situasi Ukraina masih menjadi latar belakang, orang-orang mulai menumpuk emas, kata Miguel Perez-Santalla, Head of Trading Sales and Marketing, Heraeus Metals Management di New York.

Tanda-tanda kemajuan dalam pembicaraan untuk mengakhiri perang di Ukraina, yang disebut Rusia sebagai "operasi militer khusus", membantu saham global melesat minggu ini, tetapi Kremlin mengatakan belum ada kesepakatan.

Dolar dan imbal hasil Treasury turun sehari setelah Federal Reserve menaikkan suku bunga acuan sebesar seperempat poin, dengan beberapa investor memperkirakan kenaikan suku bunga yang lebih kuat.

Kendati kenaikan suku bunga AS biasanya cenderung menekan emas karena meningkatkan opportunity cost memegang aset yang tidak memberikan imbal hasil, investor logam kuning tampaknya menyikapi kenaikan suku bunga The Fed dengan tenang, mengingat sebagian besar ditujukan untuk mengatasi melonjaknya inflasi.

Sementara, kepemilikan ETF emas terbesar di dunia, SPDR Gold Trust, melesat ke level tertinggi sejak Maret 2021 di 1.070,53 ton.

Sedangkan paladium melambung 4,1 persen menjadi USD2.507,42 per ounce, meski turun hampir USD1.000 dari level tertinggi Maret.

Sementara perak di pasar spot naik 1 persen menjadi USD25,31 per ounce, dan platinum bertambah 0,4 persen menjadi USD1.021,95. 

Rabu, 16 Maret 2022

PT Equity World | Bursa Asia Bergairah, Hang Seng Terbang Nyaris 7%, IHSG?

PT Equity World | Bursa Asia-Pasifik kembali dibuka di zona hijau pada perdagangan Kamis (17/3/2022), menyusuli bursa saham Amerika Serikat (AS) yang kembali menguat pada perdagangan kemarin setelah bank sentral AS resmi menaikan suku bunga acuannya untuk pertama kali dalam tiga tahun terakhir.

Indeks Nikkei Jepang dibuka melonjak 1,57%, Hang Seng Hong Kong meroket 6,89%, Shanghai Composite China melesat 1,4%, Straits Times Singapura terapresiasi 1,18%, ASX 200 Australia melompat 1,29%, dan KOSPI Korea Selatan melaju 1,71%.

Harga Emas Stabil Usai The Fed Dongkrak Suku Bunga | PT Equity World

Investor di Asia-Pasifik masih terus memantau perkembangan terbaru dari pandemi virus corona (Covid-19) di China dan perkembangan terbaru dari perang antara Rusia dengan Ukraina.

Dari seputaran perang Rusia-Ukraina, Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky mengatakan perjanjian damai mulai terdengar lebih realistis. Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov mengatakan bahwa ada beberapa harapan untuk mencapai kompromi.

Perang antara Rusia dan Ukraina telah meningkatkan kecemasan untuk pasar keuangan dengan mengerek harga komoditas naik tajam dan saham anjlok. Namun, beberapa komoditas telah mendingin dalam beberapa hari terakhir dan pasar ekuitas AS mencoba menemukan pijakannya.

Bursa Asia-Pasifik yang cenderung kembali cerah pada hari ini mengikuti pergerakan bursa saham AS, Wall Street yang kembali cerah pada perdagangan Rabu kemarin waktu AS.

Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) ditutup meelsat 1,55% ke level 34.063,1, S&P 500 melonjak 2,24% ke posisi 4.357,86, dan Nasdaq Composite terbang 3,77% menjadi 13.436,55.

Pada pukul 01.00 WIB Kamis dini hari tadi, bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) memutuskan untuk menaikan suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin (bp), dari sebelumnya di level mendekati nol. Hal ini menjadi kenaikan suku bunga The Fed pertama sejak 2018.

Jerome Powell cs juga mengatakan pihaknya mengharapkan untuk mulai melepas kepemilikan besar-besaran obligasi pemerintah dan efek beragun aset KPR (mortgage backed securities/MBS) pada pertemuan mendatang.

"The Fed tidak mengguncang perahu. Mereka menaikkan suku bunga seperti yang diharapkan, mereka menurunkan perkiraan PDB tahun ini, dan meningkatkan ekspektasi inflasi tetapi tidak ada yang mengejutkan," kata Ryan Detrick, kepala strategi pasar untuk LPL Financial di North Carolina, kepada Reuters.

Setelah The Fed mengumumkan keputusan kenaikan suku bunganya, imbal hasil (yield) Treasury AS acuan bertenor 10 tahun menyentuh 2,246%, menjadi yang tertinggi sejak Mei 2019, sebelum pada akhirnya turun ke level 2,192%.

The Fed juga memperkirakan adanya kenaikan suku bunga sebanyak 6 kali pada tahun ini dan mengharapkan tiga kenaikan lagi pada tahun 2023.

Dengan proyeksi kenaikan tersebut, sebagian besar pejabat The Fed memperkirakan suku bunga fed-funds akan naik setidaknya menjadi 1,875% pada akhir 2022 dan menjadi sekitar 2,75% pada akhir 2023.

Selasa, 15 Maret 2022

PT Equity World | Wall Street Ditutup "Hijau", Saham Microsoft, Netflix, Apple, dan American Arlines Melesat

PT Equity World | Bursa saham AS atau Wall Street ditutup "hijau" atau menguat pada perdagangan Rabu (15/3/2022). Hal ini terjadi karena sentimen harga minyak yang menunjukkan penurunan. Sementara itu, pasar juga masih mengamati konflik geopolitik antara Rusia dan Ukraina.

Sentimen juga muncul dari kenaikan kasus Covid-19 varian baru di China yang menambah tekanan pada saham-saham teknologi. Saat ini investor juga mengantisipasi keputusan moneter Federal Reserve, di mana bank sentral diperkirakan akan menaikkan suku bunga.

Wall Street Melesat, Dow Naik 600 Poin | PT Equity World

Dow Jones Industrial Average (DJIA) menguat 1,8 persen di posisi 33.544,34. Dilanjutkan oleh S&P 500 yang naik 2,14 persen, dan Nasdaq Komposit di posisi 12.948,62 atau naik 2,9 persen.

Melansir CNBC, Kepala strategi investasi CFRA Sam Stovall mengatakan, saat ini pasar yang bergejolak dan cukup membuat kebingungan pada investor, karena di tengah sentimen negatif, pasar saham berhasil reli sepanjang perdagangan.

"Pasar ini sangat lemah yang menyebabkan pasar benar-benar hijau hari ini adalah karena lelah untuk terus turun dalam waktu yang lama. Jadi, sangat tidak meyakinkan jika saham berbalik menguat,” kata Stovall Selasa.

Stovall menambahkan, penurunan harga minyak dan data inflasi menjadi katalis untuk reli saham di bursa AS pada Rabu. Selain itu, saat investor menantikan hasil pertemuan Fed, secara historis, Stovall mencatat pergerakan pasar saham cenderung naik pada bulan pertama, ketiga dan kedua belas setelah kenaikan suku bunga awal.

Saham teknologi memimpin penguatan dengan kenaikan Microsoft dan Netflix masing-masing 3,8 persen, saham Oracle melonjak 4,5 persen, perusahaan pembuat chip Nvidia juga naik 7,7 persen, dan Advanced Micro Devices naik 6,9 persen.

Disney dan McDonald's juga mengekor penguatan, masing–masing 4 persen dan 2,8 persen. Sementara itu, Peloton melonjak 11,9 persen. Saham maskapai juga turut menguat, United dan American Airline masing-masing naik lebih dari 9 persen, sementara Delta melonjak 8,7 persen.

Sementara itu, penurunan harga minyak memberikan tekanan pada saham energi. Chevron dan Exxon masing-masing turun sekitar 5 persen, SPDR Fund turun 3,7 persen.

Harga minyak mentah berjangka AS turun sekitar 6,4 persen menjadi menetap di 96,44 dollar AS per barel, setelah mencapai 130 dollar AS seminggu yang lalu. Sementara itu, patokan Brent internasional mulai stabil dengan penurunan 6,5 persen yakni 99,91 dollar AS per barel

Senin, 14 Maret 2022

PT Equity World | Pergerakan Harga Emas Selasa 15 Maret 2022, Tertekan Sentimen Risk-on

PT Equity World | Harga emas masih bergerak melemah pada awal perdagangan hari ini, Selasa (15/3/2022), setelah anjlok pada perdagangan sebelumnya.

Berdasarkan data Bloomberg, harga emas di divisi Comex New York Mercantile Exchange untuk kontrak April terpantau melemah 0,65 persen atau 12,8 poin ke posisi US$1.948 per troy ounce pada pukul 09.18 WIB.

Saham Asia-Pasifik Bergerak Beragam, Susul Wall Street, Nikkei 225 Tergelincir | PT Equity World

Sementara itu, harga emas di pasar spot melemah 0,4 persen ke level US$1.943,13 per troy ounce.

Harga emas melemah karena selera risiko investor meningkat menyusul meredanya guncangan awal atas perang Rusia-Ukraina. Rusia-Ukraina memberikan sinyal bahwa diplomasi kedua belah pihak mungkin benar-benar berhasil.

Kejutan awal konflik Rusia-Ukraina mereda ketika pejabat Rusia dan Ukraina memulai putaran keempat pembicaraan damai, memicu selera risiko investor.

"Ada beberapa perkembangan yang berpotensi positif di medan perang Rusia-Ukraina dan itu telah mendorong reli pasar ekuitas dan merusak pasar logam," analis senior Kitco Metals Jim Wyckoff menulis dalam sebuah catatan.

Harga emas juga tertekan imbal hasil acuan obligasi pemerintah AS 10-tahun melonjak, karena Federal Reserve diperkirakan akan menaikkan suku bunga minggu ini.

Investor juga menunggu penutupan dan pengumuman pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) pada Rabu (16/3/2022). Federal Reserve akan menaikkan suku bunga pada Rabu (16/3/2022) setelah pertemuan FOMC ditutup.

"Terlepas dari suasana risk-on (pengambilan risiko) di seluruh pasar, Saya belum akan menyebut ini (reli baru-baru ini) sebagai puncaknya emas, karena situasi (Ukraina) ini masih belum pasti. I," kata analis Julius Baer, Carsten Menke.

Minggu, 13 Maret 2022

PT Equity World | Bursa Jepang Bergerak Naik, Investor Masih Pantau Perkembangan Krisis Rusia-Ukraina

PT Equity World | Bursa Saham di Jepang bergerak positip sementara investor terus memantau perkembangan seputar perang Rusia-Ukraina dan gelombang Covid di China.

Kontrak berjangka Nikkei di Chicago berada di 25.090 sementara mitranya di Osaka berada di 24.910. Itu dibandingkan dengan penutupan terakhir Nikkei 225 di 25.162,78.

Harga Emas Turun Lagi dan Bakal Lanjut Turun, Lepas Dulu? | PT Equity World

Indeks Nikkei 225 pada pantauan layar RTI pukul 07:07 WIB terlihat telah melonjak sebesar 1.31% atau 330.49 poin ke level 25493.27. Dari penutupannya yang terakhir, di 25162.77.

Di Australia, S&P/ASX 200 melonjak 1,18% pada perdagangan pagi.

Konflik yang sedang berlangsung antara Rusia dan Ukraina, yang mengganggu pengiriman dan angkutan udara, kemungkinan akan terus membebani sentimen investor. Di tempat lain, pasar juga akan memantau gelombang infeksi Covid-19 baru-baru ini di China – termasuk kota besar Shenzhen.

Federal Reserve AS secara luas diperkirakan akan mengumumkan kenaikan suku bunga akhir pekan ini, langkah pertama sejak 2018.

Di Asia, Bank of Japan juga akan mengumumkan keputusan kebijakan moneternya akhir pekan ini.

Mata Uang

Indeks dolar AS, yang melacak greenback terhadap sekeranjang rekan-rekannya, berada di 99,034 setelah pemantulan baru-baru ini dari bawah 98.

Yen Jepang diperdagangkan pada 117,56 per dolar setelah melemah pekan lalu dari bawah 116 terhadap greenback. Dolar Australia berada di $0,7296 setelah tergelincir dari atas $0,732 akhir pekan lalu.

Kamis, 10 Maret 2022

Equity World | Susul Wall Street, Saham Asia-Pasifik Tergelincir pada Perdagangan Pagi Ini, Jumat (11/03)

Equity World | Saham di Asia-Pasifik tergelincir pada perdagangan Jumat (11/03) pagi, mengikuti penurunan di Wall Street karena perang Rusia-Ukraina terus membuat investor berhati-hati.

Nikkei 225 di Jepang turun lebih dari 1% pada awal perdagangan, menumpahkan sebagian dari kenaikan hampir 4% pada hari Kamis. Indeks Topix tergelincir 1,23 persen.

Wall Street Ditutup Merah, Saham Apple dan Meta Platform Rontok | Equity World

Di Korea Selatan, Kospi merosot 0,78%. S&P/ASX 200 Australia naik 0,4% di perdagangan pagi.

Indeks MSCI dari saham Asia Pasifik di luar Jepang diperdagangkan 0,16 persen.

Semalam di Amerika Serikat, S&P 500 tergelincir 0,43% menjadi 4.259.52 sementara Dow Jones Industrial Average turun 112,18 poin menjadi 33.174,07. Nasdaq Composite turun 0,95% menjadi 13.129,96.

Menteri Keuangan AS Janet Yellen Kamis memperingatkan bahwa Amerika akan menghadapi tahun inflasi “sangat tidak nyaman” di tengah perang Rusia-Ukraina. Pembicaraan antara Rusia dan menteri luar negeri Ukraina di Turki pada hari Kamis berakhir dengan kegagalan.

Pernyataan Yellen datang ketika konflik yang sedang berlangsung antara Rusia dan Ukraina telah menyebabkan lonjakan harga komoditas. Data yang dirilis Kamis juga menunjukkan inflasi konsumen AS melonjak pada Februari, dengan indeks harga konsumen untuk bulan itu naik 7,9% dibandingkan dengan tahun lalu, dan menjadi level tertinggi sejak Januari 1982.

Mata Uang

Indeks dolar AS, yang melacak greenback terhadap sekeranjang rekan-rekannya, berada di 98,507 setelah pemantulan baru-baru ini dari sekitar 97,8.

Yen Jepang diperdagangkan pada 116,17 per dolar, masih lebih lemah dari level di bawah 115,5 yang terlihat terhadap greenback awal pekan ini. Dolar Australia berada di $0,7364 setelah naik dari level di bawah $0,732 kemarin.

Rabu, 09 Maret 2022

Equity World | Bye! Emas Turun dari Level US$2.000 per Ounce

Equity World | Harga emas turun tajam sebesar hampir tiga persen pada akhir perdagangan Kamis pagi (10/3/2022) waktu Asia Tenggara, setelah penurunan harga minyak membantu aset-aset berisiko rebound.

Adapun, investor telah meraup untung setelah kenaikan emas dalam lima sesi beruntun.

Harga Emas Rebound Pada Perdagangan Kamis (10/3) Pagi, Setelah Koreksi Cukup Dalam | Equity World

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman April di divisi Comex New York Exchange, turun tajam US$55,1 atau 2,7 persen, menjadi ditutup pada US$1.988,2 per ounce.

Sehari sebelumnya, Rabu (9/3/2022), emas berjangka melonjak US$47,4 atau 2,37 persen menjadi pada US$2.043,30. Emas menetap di atas angka US$2.000 untuk pertama kalinya sejak Agustus 2020.

Ketika perang Rusia-Ukraina menunjukkan beberapa deeskalasi pada Rabu (9/3/2022) dan harga minyak jatuh dua digit. Hal ini memberikan beberapa bantuan kepada ekonomi AS yang dihantam oleh inflasi tanpa henti, dan harga emas pun perlahan menjadi lebih rendah.

"Kami sedikit terbawa oleh emas, tetapi kami berada pada pijakan yang jauh lebih kuat daripada sebelum konflik ini, terutama karena saya masih berpikir Federal Reserve dan bank sentral lainnya akan sangat berhati-hati tentang bagaimana mereka mengurangi likuiditas," kata Bart Melek, Kepala Strategi Komoditas di TD Securities.

Emas merosot setelah harga minyak mentah turun karena pernyataan perwakilan Uni Emirat Arab dan Irak bahwa mereka bersedia untuk meningkatkan produksi minyak mereka dan akan meminta hal yang sama dari aliansi penghasil minyak global OPEC+.

Analis logam mulia mengatakan emas bisa kembali US$2.000 dolar AS, meskipun tekanan ke bawah juga bisa bertahan.

"Emas akan tetap menjadi perdagangan yang sangat fluktuatif dan kemungkinan akan berputar di sekitar level US$2.000 ," kata Ed Moya, analis di platform perdagangan daring OANDA.

Saham AS juga rebound, dengan sektor teknologi besar Wall Street, yang diwakili oleh Indeks Komposit Nasdaq naik lebih dari 3,0 persen untuk reli satu hari terbesar sejak Maret 2021.

"Jika saham AS terus mempertahankan posisi terendah yang dibuat selama guncangan awal yang terjadi pada awal konflik Rusia-Ukraina, maka emas dapat terus sedikit lebih rendah [dan] dapat membentuk kisaran perdagangan antara level US$1.965 dolar dan US$2.050 dolar,” kata Moya.

Emas berada di bawah tekanan tambahan karena Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan pada Rabu (9/3/2022) bahwa ada 11,3 juta lowongan pekerjaan pada Januari, turun sedikit dari revisi bulan sebelumnya 11,4 juta dan tertinggi baru.

Selasa, 08 Maret 2022

Equity World | Wall Street Tergelincir, Investor Cermati Dampak Invasi Rusia ke Ukraina

Equity World | Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street melemah pada perdagangan Selasa, 8 Maret 2022. Indeks S&P 500 mencatat penurunan terburuk sejak Oktober 2020. Wall street yang tertekan itu seiring investor masih mencermati ketegangan geopolitik Rusia dan Ukraina serta kenaikan harga komoditas.

Pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones melemah 184,74 poin menjadi 32.632,64. Indeks Dow Jones sempat turun 585 poin pada awal sesi perdagangan. Indeks S&P 500 susut 0,7 persen menjadi 4.170,70 setelah masuk wilayah koreksi secara teknikal. Indeks Nasdaq tergelincir 0,3 persen menjadi 12.795,55.

Rekomendasi Harian Indeks Nikkei 9 Maret 2022 | Equity World

Sementara itu, indeks kapitalisasi kecil Russell 2000 naik 0,6 persen. Investor terus begulat dengan melonjaknya harga komoditas dan melambatnya pertumbuhan ekonomi yang berasal dari invasi Rusia ke Ukraina. Kenaikan harga minyak, bensin, gas alam, dan logam mulia seperti nikel dan palladium memicu kekhawatirna tentang perlambatan pertumbuhan global di tengah lonjakan inflasi.

"Konflik Rusia/Ukraina, lonjakan harga komoditas, kekhawatiran inflasi, dan prospek Fed yang sangat tidak pasti telah menyebabkan ketakutan resesi meningkat dengan cepat, dan pasar saham terjadi aksi jual,” ujar Chief Investment Strategist Wolfe Research, Chris Senyek, dalam catatannya dilansir dari CNBC, Rabu (9/3/2022).

Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) melonjak sekitar 7 persen menjadi di atas USD 128 per barel pada perdagangan Selasa, 8 Maret 2022. Hal ini seiring Presiden AS Joe Biden mengatakan, AS akan larang impor minyak Rusia.

Harga minyak melonjak mulai awal pekan ini dengan minyak mentah Amerika Serikat mencapai level tertinggi dalam 13 tahun ke posisi USD 130. Harga minyak berjangka Amerika Serikat ditutup naik 3,6 persen ke posisi USD 123,70.

Sektor Energi Menguat Tersengat Lonjakan Harga Minyak

Sektor energi pun menguat tertular melonjaknya harga minyak. Saham Chevron naik 5,2 persen. Saham Enphase Energy menguat 10,8 persen dan SunPower naik 18,7 persen. Kedua saham tersebut naik seiring kenaikan harga minyak yang berlanjut mengalihkan fokus ke sumber energi alternatif.

Saham maskapai dan pelayaran juga menguat. Saham Delta Air Lines naik 3,7 persen dan American Airlines bertambah 5,2 persen. Saham Southwest dan United Airlines masing-masing naik 5,3 persen dan 3,3 persen. Saham Norwegian Cruise Line juga naik hampir 3,8 persen.

"Kenaikan pada perdagangan Selasa pekan ini kemenangan kecil yang mungkin terjadi di level terendah, tetapi mungkin harus diuji lagi hari ini dan akhir pekan,” ujar Chief Investment Strategist Leuthold Group Jim Paulsen.

Lonjakan harga minyak mentah sudah mulai memukul dompet konsumen. Hal ini seiring harga gas naik menjadi USD 4,173. Rekor sebelumbya pada Juli 2008 sebesar USD 4,114. Harga komoditas lainnya juga menguat. Harga nikel sempat sentuh rekor baru di atas USD 100.000 per metrik ton.

"Mungkin ada sedikit kelegaan hanya AS yang menghentikan minyak dan gas Rusia segera. Sementara Inggris dan Uni Eropa mengimplementasikan rencana mereka selama beberapa kuartal,” ujar Pendiri Vital Knowledge, Adam Crisafulli.

Ia menambahkan, narasi mengenai Rusia dan Ukraina juga cukup suram dan gencatan senjata mulai berlaku.

Senin, 07 Maret 2022

Equity World | Rekomendasi Harian Indeks Hang Seng 8 Maret 2022

Equity World | Indeks Hang Seng perdagangan sebelumnya ditutup anjlok 848 poin atau 3,87 persen menjadi 21.045. Namun untuk indeks saham Cina Enterprise (HSCE) dengan 60 saham unggulan berakhir turun 274,28 poin atau 3,57% menjadi 7412,59. 

Untuk indeks Hang Seng berjangka bulan Maret 2022 bergerak negatif dengan anjlok 939 poin atau 4,30% ke posisi 20898.

Selasa Pagi, Mayoritas Saham Asia Pasifik Dibuka Koreksi | Equity World

Indeks Hang Seng anjlok 3 persen lebih di tengah aksi jual bursa global karena kekhawatiran investor akan kenaikan harga minyak mentah global akibat invasi Rusia ke Ukraina dan rekor tingkat infeksi covid-19.

Secara lokal, infeksi dan kematian COVID-19 terus mencapai rekor tertinggi pada hari Minggu dengan 31.008 kasus baru dan 153 kematian.

Sebagai penggerak pasar hari ini, untuk bursa saham  Wall Street semalam ditutup melemah dengan Dow Jones terendah 12 bulan oleh lonjakan harga minyak mentah. Harga minyak WTI melonjak ke atas $130 per barel, tertinggi sejak 2008 sebelum memangkas kenaikan menjadi sekitar $117 per barel setelah Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan AS dan sekutunya sedang mempertimbangkan embargo minyak Rusia sebagai tanggapan terhadap Ukraina.

Secara teknikal menurut analyst Vibiz Research Center, indeks Hang Seng berjangka akan melemah. Dan awal sesi dapat turun ke posisi 20758, jika tembus meluncur  ke posisi S1 hinnga S2. 

Namun jika kemudian bergerak positif akan naik ke posisi 21410 dan jika tembus akan ke lanjut ke R1 hingga R2.

Minggu, 06 Maret 2022

Equity World | Rekomendasi Emas Mingguan 7 – 11 Maret 2022: Akan Naik ke $2,000?

Equity World | Memulai minggu yang baru pada minggu lalu, di dalam kerendahan $1,897, emas mulai berbalik naik ke $1,924 pada hari Selasa karena meningkatnya permintaan safe-haven dengan situasi geopolitik di Rusia – Ukraina tetap menakutkan pasar.

Pada hari Kamis emas meneruskan kenaikannya ke $1,930 dengan padamnya minat terhadap resiko. Pada hari Jumat harga emas naik $35 ke $1,971 dengan munculnya berita bahwa militer Rusia telah mulai mengebom pabrik nuklir terbesar di Eropa sementara yield obligasi AS 10 tahun turun lebih dari 3%.

Sanksi Barat ke Rusia Jadi Penyebab Melesatnya Harga Paladium dan Emas | Equity World

Sayang sekali tidak ada tanda-tanda perang Rusia vs Ukraina akan terjadi de-eskalasi segera. Dampak dari perang ini terhadap ekonomi global bisa dilihat dengan meningkatnya keprihatinan terhadap pertumbuhan ekonomi global yang baru sedang berusaha bangkit dan juga tekanan inflasi yang sekarang sudah menjadi tema yang dominan.

Ada momentum ynag kuat pada emas untuk naik dengan para investor sedang mereposisi diri mreka menghadapi minggu yang baru yang penuh dengan ketidakpastian sementara semua mata sedang tertuju kepada penyerbuan Rusia ke Ukraina yang semakin meningkat.

Gambaran makro bagi emas saat ini adalah siap naik mencapai $2,000 per ons dengan meningkatnya harga – harga komoditi lainnya termasuk minyak mentah, palladium, nikel, gandum dan jagung. Ada begitu banyak komoditi kunci yang kemungkinan akan terus naik harganya. Harga – harga komoditi masih akan tetap tinggi dalam jangka pendek ini.

Dengan kenaikan harga-harga komoditi berdampak terhadap inflasi, para bank sentral akan terpaksa menaikkan tingkat bunga lebih agresif. Sementara itu bank sentral AS menunjukkan resistensi untuk menaikkan tingkat bunga dengan cepat karena harus menghitung resiko dari perang Rusia vs Ukraina. Ketidakpastian dan perdebatan mengenai tingkat bunga ini adalah hal yang positip bagi emas yang bisa membantu emas mengalami rally sampai menembus $2.000.

Salah satu hal penting yang menentukan untuk diperhatikan pada minggu ini adalah angka inflasi AS, consumer price index (CPI), yang diskedulkan akan dirilis pada hari Kamis.

Harga minyak mentah bisa saja dengan cepat naik menjadi $150. Inflasi akan menjadi jauh lebih tinggi dengan melejitnya harga energi. Angka CPI AS bisa naik lebih dari 8% dan angka inflasi tahunan akan bisa berada di antara 12% – 15%.

Minggu ini ditengah ketidakpastian, investor cemas mengenai reaktor nuklir yang dikabarkan ada bagian yang terbakarnya dan juga mengenai Rusia yang mulai mencaploki kota-kota kepunyaan Ukraina, mereka mulai memasang posisi beli terhadap emas dan minyak mentah dan memasang posisi jual terhadap saham.

Level yang harus diperhatikan pada saat harga emas bergerak naik ke $2,000 adalah $1,980 yang akan menjadi resistance jangka pendek. Begitu berhasil menembus $2,000, harga emas bisa lanjutk ke $2,050. Sementara apabila berbalik turun maka level yang harus diperhatikan adalah $1,882.

Dari data makro ekonomi, hari Kamis minggu ini adalah hari dimana banyak rilis makro ekonomi yang penting. Selain rilis data inflasi CPI AS, akan keluar juga data klaim pengangguran mingguan AS. Selain itu dari Eropa, akan ada keputusan mengenai tingkat bunga ECB.

“Support” terdekat menunggu di $1,955 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,931 dan kemudian $1,923.

“Resistance” terdekat menunggu di $1,980 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $2,000 dan kemudian $2,050.

Selasa, 01 Maret 2022

PT Equityworld | Wall Street Anjlok, Investor Cermati Perkembangan Konflik Rusia-Ukraina

PT Equityworld | Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street tergelincir pada perdagangan Selasa, 1 Maret 2022. Wall street yang melemah di tengah harga minyak menguat dan investor mengamati perkembangan konflik Rusia dan Ukraina.

Pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones anjlok 597,65 poin atau 1,76 persen ke posisi 33.294,95. Indeks S&P 500 melemah 1,55 persen menjadi 4.306,26. Indeks Nasdaq susut 1,59 persen menjadi 13.532,46.

Bursa Saham Asia Lesu Imbas Tekanan Wall Street | PT Equityworld

Wall street merosot seiring kamera satelit menangkap konvoi kendaraan militer Rusia yang tampaknya sedang perjalanan ke Kiev, ibu kota Ukraina. Seorang pejabat pertahanan AS mengatakan, 80 persen dari pasukan Rusia yang berkumpul di perbatasan Ukraina bulan lalu kini telah memasuki negara itu.

Invasi Rusia yang masih berlanjut mendorong harga minyak menguat, Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) melonjak pada perdagangan Selasa, dan sentuh level di atas USD 106 per barel. Harga minyak tersebut itu sentuh posisi tertinggi dalam tujuh tahun.

"Sebagian besar terjadi aksi jual di saham. Ketidakpastian Rusia dan Ukraina tetap menjadi fokus utama dan masih belum cukup kejelasan bagi saham untuk merasa nyaman dan stabil,” ujar Adam Crisafulli dari Vital Knowledge, dilansir dari CNBC, Rabu (2/3/2022).

Harga gandum juga melonjak pada perdagangan Selasa pekan ini. Kenaikan harga komoditas menambah kekhawatiran inflasi di Amerika Serikat dan Eropa.

Sektor Keuangan di Bawah Tekanan

Saham keuangan melemah pada Selasa, 1 Maret 2022. Saham Bank of America turun 3,9 persen. Diikuti saham Wells Fargo merosot 5,8 persen dan Charles Schwab susut 8 persen.

Tekanan terhadap saham keuangan seiring imbal hasil treasury yang menurun. Imbal hasil treasury turun tajam secara keseluruhan dengan imbal hasil bertenor 10 tahun susut di bawah 1,7 persen.

Imbal hasil bergerak berlawanan dengan harga, sehingga penurunan tersebut menunjukkan serbuan ke obligasi safe-haven di tengah gejolak pasar saham.

Imbal hasil obligasi yang lebih rendah berpotensi mengurangi keuntungan bank dan manajer investasi. Sementara, konflik di Eropa Timur dan sanksi terhadap Rusia membuat trader khawatir tentang gangguan di pasar kredit.

Direktur CFRA Ken Leon menuturkan, meski sebagian besar bank Amerika Serikat memiliki sedikit eksposur langsung ke perusahaan Rusia tidak jelas bagaimana sanksi pada sistem keuangan Rusia akan berdampak pada bank Eropa dan gilirannya Amerika Serikat.

"Ini adalah hubungan koresponden perbankan melalui Eropa, yang melakukan sedikit aktivitas pinjaman, bank Italia, bank Prancis, Austria dengan Rusia,” ujar Leon.

Di sisi lain saham American Express mencatat kinerja terburuk di indeks Dow Jones. Saham American Express melemah lebih dari 8 persen. Saham Boeing turun 5 persen.

Namun, pendapatan Target yang kuat mengimbangi penurunan di sejumlah saham. Saham Target melambung 9,8 persen. Saham energi naik tetapi pergerakannya relatif stabil dibandingkan kenaikan harga minyak. Saham Chevron naik hampir 4 persen, dan Exxon bertambah 1 persen.

Pejabat Ukraina dan Rusia mengakhiri putaran pembicaraan kritis pada Senin, 28 Februari 2022. Sanksi berat dari Amerika Serikat dan sekutunya memukul ekonomi Rusia dan bank sentral.