Selasa, 30 November 2021

Equityworld Futures | Bursa Asia Dibuka Hijau, Tetap Hati-Hati Guys!

Equityworld Futures | Mayoritas pasar saham Asia dibuka menguat pada perdagangan Rabu (1/12/2021), di tengah ambruknya kembali pasar saham Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Selasa (30/11/2021) kemarin karena investor terus menilai dampak dari virus corona (Covid-19) varian Omicron.

Indeks Nikkei Jepang dibuka menguat 0,22%, Hang Seng Hong Kong bertambah 0,4%, Straits Times Singapura tumbuh 0,42%, dan KOSPI Korea Selatan terapresiasi 0,55%.

Seberapa Bahaya Omicron Belum Jelas Bikin Wall Street Berakhir Memerah | Equityworld Futures

Sedangkan untuk indeks Shanghai Composite China dibuka turun tipis 0,06% pada perdagangan hari ini. Shanghai diperdagangkan cenderung flat jelang rilis data aktivitas manufaktur versi Caixin/Markit.

Dari China, setelah NBS merilis data aktivitas manufaktur dan jasa kemarin, pada hari ini giliran versi dari Caixin/Markit yang akan merilis data aktivitas manufaktur yang tergambarkan pada Indeks Manajer Pembelian (Purchasing Manager's Index/PMI) periode November 2021.

PMI manufaktur China versi Caixin pada November akan dirilis pukul 09:45 waktu setempat atau pukul 08:45 WIB.

Selain China, beberapa negara di Asia seperti Jepang dan Korea Selatan juga telah merilis data PMI manufaktur periode November pada hari ini.

Dari Jepang, PMI manufaktur versi Jibun Bank/Markit tercatat naik atau berekspansi ke angka 54,5 pada bulan ini, dari sebelumnya pada bulan lalu yakni Oktober di angka 53,2.

Sedangkan dari Korea Selatan, PMI manufaktur versi Markit dilaporkan juga naik atau ekspansi ke angka 50,9 pada November, dari sebelumnya pada Oktober lalu di angka 50,2.

Data PMI menggunakan angka 50 sebagai ambang batas. Di atas 50 artinya ekspansi, sementara di bawahnya berarti kontraksi.

Masih dari Korea Selatan, ekspor Negeri Ginseng tumbuh pada laju tercepatnya dalam tiga bulan terakhir per November dan tumbuh dua digit dalam sembilan bulan berturut-turut.

Naiknya kembali ekspor Negeri Ginseng terjadi karena pemulihan pasca-pandemi di mitra dagang utama yang mendorong permintaan di perusahaan produsen chip Korea Selatan dan produk petrokimia.

Ekspor pada November melonjak 32,1% secara tahunan (year-on-year/yoy), dari tahun sebelumnya sebesar 24,1% dan lebih besar dari Oktober lalu sebesar 24%.

Angka ekspor ini juga mengalahkan perkiraan pasar dalam survei Reuters yang memperkirakan ekspor Korea Selatan tumbuh 27,7%.

Data dari pekan lalu menunjukkan penjualan semikonduktor melonjak 32,5%, produk minyak bumi melesat 113,6%, dan penjualan kapal di luar negeri meroket 252,2%.

Beralih ke AS, bursa saham Wall Street kembali ditutup berjatuhan pada perdagangan Selasa (30/11/2021) waktu setempat, di tengah kekhawatiran soal efektivitas vaksin terkini untuk mengatasi infeksi varian Omicron.

Indeks Dow Jones ambles 1,86% ke level 34.483,72, S&P 500 ambruk 1,9% ke posisi 4,566,99, dan Nasdaq Composite ambrol 1,55% menjadi 15.537,69.

Pembalikan arah bursa saham AS pada perdagangan kemarin terjadi setelah CEO Moderna, Stephane Bancel mengatakan kepada Financial Times bahwa vaksin yang ada kurang efektif terhadap varian baru.

Bancel mengatakan kepada CNBC International pada Senin (29/11/2021) lalu bahwa dibutuhkan waktu berbulan-bulan untuk mengembangkan dan mengirimkan vaksin khusus Omicron.

"Pasar saham sangat terfokus pada aliran berita yang terkait dengan Omicron," kata Jim Paulsen, kepala strategi investasi untuk Leuthold Group.

Selain soal Omicron, merosotnya 3 indeks saham utama Negeri Paman Sam juga terjadi setelah Ketua bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed), Jerome Powell mengatakan, bank sentral akan membahas percepatan pengurangan pembelian obligasi (tapering off) pada pertemuan Desember mendatang.

Dalam pidato di hadapan komite Senat, Powell mengatakan dia berpikir pengurangan laju pembelian obligasi bulanan bisa dilakukan lebih cepat daripada jadwal US$ 15 miliar per bulan yang diumumkan awal bulan ini.

"Pada titik ini, ekonomi sangat kuat dan tekanan inflasi lebih tinggi, dan oleh karena itu, menurut pandangan saya, mempertimbangkan untuk mengakhiri pembelian aset kami ... mungkin beberapa bulan lebih cepat," kata Powell, dilansir CNBC International.

Dengan demikian, komentar Powell di atas menunjukkan bahwa fokus The Fed kini telah berubah untuk memerangi inflasi dan dampak negatifnya ketimbang potensi gangguan dalam kegiatan ekonomi akibat adanya varian baru Covid-19.

Senin, 29 November 2021

Equityworld Futures | AS Tidak Akan Lockdown karena Omicron, Wall Street Rebound

Equityworld Futures | Pasar modal AS menguat pada perdagangan Senin (29/11/2021) di Wall Street, setelah sempat terkena aksi jual besar-besaran Jumat lalu. Presiden Joe Biden mengatakan tidak perlu melakukan lockdown dalam merespons Covid-19 varian omicron.

Dow Jones Industrial Average naik 0,68% ke 35.135,94. S&P 500 naik 1,32% ke 4.655,27. Nasdaq naik 1,88% ke 15.782,83.

Rekomendasi Emas 30 November 2021: Turun karena Menguatnya USD | Equityworld Futures

Presiden Joe Biden mengatakan pemerintah tidak perlu melakukan lockdown jika semua orang divaksinasi dan memakai masker. Biden juga mengatakan tidak ada pembatasan perjalanan.

Jumat lalu, Dow Jones terkoreksi dalam hingga 2,5%, S&P 500 turun 2,3%, Nasdaq minus 2,2%.

Saham teknologi menjadi penopang kenaikan Senin. Tesla naik 5,1%, Microsoft naik 2,1%, Amazon naik 1,6%, Apple naik 2,2%. Twitter justru turun 2,7% setelah pengumuman CEO Jack Dorsey akan mengundurkan diri.

Omicron telah diklasifikasikan sebagai "variant of concern" oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yang berarti lebih menular, lebih ganas atau lebih terampil menghindari tindakan kesehatan masyarakat, vaksin dan terapi.

Minggu, 28 November 2021

Equityworld Futures | Harga Emas Bisa Naik, Tapi Nggak Lama! Main Cantik Ya

Equityworld Futures | Harga emas dunia bergerak turun pada perdagangan pagi ini. Tren koreksi harga sang logam mulia sudah terjadi sejak minggu lalu.

Pada Senin (29/11/2021) pukul 06:26 WIB, harga emas dunia di pasar spot tercatat US$ 1.784,46/troy ons. Turun 0,41% dari posisi akhir pekan lalu.

Dunia Ngeri Sama Omicron, Harga Emas Antam Terbang Pekan Ini? | Equityworld Futures

Sepanjang minggu kemarin, harga emas terkoreksi lebih dari 2%. Sepertinya tren penurunan harga bisa berlanjut hari ini.

Akan tetapi, bukan berarti harapan telah sirna. Wang Tao, Analis Komoditas Reuters, memperkirakan harga emas berpeluang bangkit.

"Harga emas mungkin akan menguji titik resistance di US$ 1.803/troy ons. Penembusan di titik ini akan membawa harga naik ke US$ 1.817/troy ons," tegas Wang dalam risetnya.

Akan tetapi, lanjut Wang, investor harus tetap waspada. Sebab untuk sementara harga emas masih akan bergerak dekat dengan US$ 1.786/troy ons. Bahkan ada risiko harga turun lagi menuju kisaran US$ 1.758-1.777/troy ons.

"Harga emas sedang menjalani gelombang C, gelombang terakhir dari pola yang terbentuk sejak 7 Agustus. Dalam kekuatan penuh, gelombang ini bisa membawa harga menuju US$ 1.684/troy ons. Jadi, rebound harga emas sepertinya tidak akan bertahan lama," ungkap Wang.

Kamis, 25 November 2021

PT Equity World | Seluruh bursa Asia melemah, ini sentimen yang menyeretnya

PT Equity World | Seluruh Bursa Asia mencatatkan pelemahan pada awal perdagangan hari ini. Jumat (26/11) pukul 08.22 WIB, indeks Nikkei 225 melemah 1,84% ke 28.955,36.

Serupa, indeks Hang Seng juga turun 0,96% ke 24.502,68. Indeks Taiex pun turun 0,42% ke 17.580,85. Sedangkan indeks Kospi melemah 0,55% ke 2.963,98. Dan indeks ASX 200 turut melemah 0,91% ke 7.340.

Jelang Akhir Pekan, IHSG Masih Berpeluang Menguat | PT Equity World

Sementara itu, FTSE Straits Times koreksi 0,74% ke 3.197,57 dan FTSE Malay KLCI melemah 0,25% menjadi 1.513,8.

Pelemahan bursa saham di Asia kali ini dipimpin oleh indeks Nikkei 225, yang sempat hampir turun lebih dari 2% pada pagi ini.

Koreksi di bursa saham Jepang terjadi setelah saham Fast Retailing dan SoftBank Group masing-masing turun lebih dari 2% pada awal perdagangan hari ini.

Salah satu faktor yang menyeret pergerakan bursa di kawasan adalah kekhawatiran kebangkitan virus corona (Covid-19). Terlebih, WHO mengungkapkan sedang memantau varian baru dengan “sejumlah besar mutasi.” Sebuah pertemuan khusus dijadwalkan pada hari Jumat untuk membahas implikasinya terhadap vaksin dan perawatan.

Di sisi lain, pasar saham di Amerika Serikat (AS) ditutup pada hari Kamis untuk liburan Thanksgiving.

Rabu, 24 November 2021

PT Equity World | Jangan Resah, Jangan Gundah! Harga Emas Nanti Naik Kok

PT Equity World | Harga emas dunia naik tipis pada perdagangan pagi hari ini. Ke depan, bagaimanakah prospek harga sang logam mulia?

Pada Kamis (25/11/2021) pukul 07:37 WIB, harga emas dunia di pasar spot tercatat US$ 1.791,46/troy ons. Naik 0,17% dari posisi hari sebelumnya.

Harga emas ditutup melemah terseret data AS yang kuat dan taruhan kenaikan suku bunga | PT Equity World

Namun kenaikan ini terjadi usai harga emas melorot selama lima hari perdagangan beruntun. Dalam lima hari tersebut, harga ambles 5,75%.

Hari ini, ada peluang harga emas bakal naik. Wang Tao, Analis Komoditas Reuters, memperkirakan target harga emas hari ini di US$ 1.803/troy ons.

"Harga emas berpeluang rebound menuju titik resistance US$ 1.803/troy ons. Ini karena harga mulai stabil di atas titik support US$ 1.786/troy ons," sebut Wang dalam risetnya.

Harga emas yang anjlok berhari-hari, tambah Wang, sepertinya tidak berkelanjutan. Pasar sudah menemukan keseimbangan dan harga kini bergerak di atas titik support. Ini bisa menjadi sinyal harga bakal bergerak dalam tren naik.

"Akan tetapi, kenaikan ini juga rasanya akan terbatas. Mungkin akan berakhir di kisaran US$ 1.803-1.817/troy ons," lanjut Wang.

Selasa, 23 November 2021

PT Equity World | Wall Street Bervariasi, Dow Naik Hampir 200 Poin

PT Equity World | Tiga indeks utama saham di Bursa Wall Street ditutup bervariasi pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB) dengan Dow naik hampir 200 poin. Saham perbankan dan energi mengangkat Dow, sementara saham teknologi kembali tertekan oleh kenaikan yield obligasi AS.

Indeks teknologi berat yang diukur Nasdaq Composite turun 0,50% menjadi 15.775,14, sedangkan S&P 500 naik 0,17% menjadi 4.690,70. Dow Jones Industrial Average naik 194,55 poin menjadi 35.813,80 karena penguatan saham bank dan energi.

Bursa Wall Street Berakhir Mixed; Nasdaq Turun Terendah 1 Minggu | PT Equity World

Penurunan saham teknologi dan pertumbuhan lainnya terjadi karena imbal hasil Treasury melonjak menyusul keputusan Presiden Joe Biden untuk memilih Ketua Fed Jerome Powell untuk masa jabatan kedua pada hari Senin.

“Kami telah melihat sedikit tekanan pada saham teknologi karena imbal hasil obligasi pemerintah jangka panjang telah reli untuk hari kedua, ”kata Angelo Kourkafas, ahli strategi investasi di Edward Jones.

Raksasa media sosial Meta, perusahaan induk Facebook, turun 1,1%, sementara saham Roku dan biotek Moderna turun lebih dari 2%. Saham Zoom Video Communications jatuh 14,7% sehari setelah perkiraan pendapatan melambat seiring pandemi Covid mereda dan permintaan untuk kontak jarak jauh menurun

Di sisi lain, saham bank naik seiring dengan suku bunga, dengan saham JPMorgan melonjak hampir 2,4%.

Stok energi naik bahkan setelah Presiden Joe Biden mengumumkan pada hari Selasa bahwa ia akan memanfaatkan cadangan minyak strategis dalam upaya untuk menurunkan harga gas pada saat inflasi berjalan pada level tertinggi dalam tiga dekade. Harga minyak telah menurun dalam beberapa hari terakhir di tengah desas-desus bahwa Biden akan mengambil langkah ini tetapi berbalik lebih tinggi pada hari Selasa.

Pencalonan Powell

Pencalonan kembali Powell secara umum disambut baik oleh Wall Street, tetapi pergerakan di pasar Treasury sangat tajam. Imbal hasil Treasury 10-tahun diperdagangkan mendekati 1,67% pada hari Selasa, naik dari sekitar 1,54% pada hari Jumat. Yield bergerak berlawanan dengan harga.

“Pasar mengharapkan respons yang lebih hawkish terhadap inflasi saat ini, waktu akan memberi tahu apakah itu akan cukup, karena Powell mapan dalam kebijakan FOMC yang dovish,” kata manajer portofolio Aptus Capital Advisors John Luke Tyner dalam sebuah catatan kepada klien.

Selasa menandai hari kedua berturut-turut untuk koreksi Nasdaq, yang turun 1,26% pada hari Senin. Indeks masih positif untuk bulan ini.

Sementara perdagangan kemungkinan akan melambat karena ini adalah minggu Thanksgiving dan keputusan utama Fed berada di belakang pasar, investor akan mengamati beberapa data ekonomi yang keluar akhir pekan ini, termasuk klaim pengangguran mingguan, pembaruan PDB, pendapatan pribadi, dan kepercayaan konsumen.

Pasar AS akan ditutup untuk liburan Thanksgiving pada hari Kamis. Pasar saham tutup lebih awal pada pukul 1 siang. ET pada hari Jumat.

Senin, 22 November 2021

PT Equity World | Bursa Asia mixed, mayoritas indeks melemah pasca pencalonan kembali Jerome Powell

PT Equity World | Bursa Asia bergerak mixed dengan mayoritas indeks melemah pada perdagangan Selasa (23/11) pagi. Pukul 08.33 WIB, indeks Hang Seng turun 223,58 poin atau ,91% ke 24.722,99.

Taiex turun 39,23 poin atau 0,22% ke 17.763,03, Kospi turun 14,56 poin atau 0,48% ke 2.996,48, ASX 200 naik 45,92 poin atau 0,62% ke 7,399,00, Straits Times turun 3,30 poin atau 0,10% ke 3.233,72, FTSE Malaysia naik 3,11 poin atau 0,20% ke 1.529,54.

Waspada! Bursa Asia Pagi Ini Mayoritas Merah | PT Equity World

Bursa Asia bergerak mixed setelah imbal hasil US Treasury dan dolar AS melonjak pasca pencalonan kembali Jerome Powell untuk memimpin Federal Reserve memicu taruhan pada pengetatan kebijakan yang lebih cepat.

Saham naik di Australia, tetapi di Korea Selatan jatuh. Indeks Jepang libur.

Mengutip Bloomberg, Presiden AS Joe Biden memilih kesinambungan di The Fed dengan memilih Powell untuk masa jabatan kedua sebagai Gubernur dan menganggak Brainard menjadi wakil gubernya. 

Mereka menghadapi tantangan untuk mengekang tekanan harga yang kuat sambil memelihara pemulihan dari pandemi dan mencegah dislokasi pasar keuangan.

"Sementara investor tidak perlu lagi bertanya-tanya tentag siapa yang akan memimpin Federal Reserve selama beberapa tahun depan, dilema besar berikutnya yang dihadapi bank sentral adalah bagaimana menormalkan kebijakan moneter tanpa mengganggu pasar." kata Robert Schein, kepala investasi di Blanke Schein Wealth Management dalam risetnya.

Minggu, 21 November 2021

PT Equity World | Prediksi Harga Emas Pekan Ini, Bakal Naik atau Turun?

PT Equity World | Harga emas sedang menunggu katalis berikutnya untuk membawanya naik ke level USD 1.900 per ounce, di mana pasar tengah mengincar volatilitas akhir tahun. Pada akhir pekan lalu, harga emas menutup perdagangan dengan turun 1 persen.

Harga emas berjangka Comex Desember diperdagangkan terakhir di USD 1,848.60, turun 0,69 persen hari ini.

Pergerakan Harga Emas Hari Ini, Senin 22 November 2021 | PT Equity World

Rintangan yang berpotensi menghalangi kenaikan harga emas pada pekan ini adalah libur perdagangan, dengan pasar mereda untuk merayakan liburan Thanksgiving AS.

"Aktivitas perdagangan akan tipis, dan kita bisa memiliki beberapa pergerakan berlebihan di sini. Kita tidak akan melihat tren baru muncul minggu depan kecuali kita mendapatkan kejutan Brainard. Jika tidak, emas bisa terjebak dalam pola konsolidasi itu," kata Moya dikutip dari Kitco, Senin (22/11/2021).

Menurut dia, harga emas akan berada dalam perdagangan bergejolak karena pasar mencoba untuk menentukan seberapa dovish The Fed akan berakhir tahun depan karena tekanan inflasi meningkat.

"Tindakan harga cukup banyak dijamin akan berombak apakah kita menunggu untuk melihat apakah The Fed harus tunduk pada tekanan inflasi atau tidak. Menunggu beberapa bulan ke depan dari laporan harga untuk mendapatkan penanganan yang lebih baik," kata Moya.

"Sampai kita memiliki pegangan yang lebih kuat tentang apa prospek jangka pendek untuk bank sentral, itu akan menjadi fluktuasi bagi harga emas," ungkap dia.

Prediksi Harga Emas

Setiap menurunan harga emas kemungkinan akan dilihat sebagai peluang untuk membeli.

"Sementara hambatan bisa muncul kembali, risiko penurunan pertumbuhan, ditambah inflasi yang meningkat dan ekspektasi kami untuk USD melemah dan imbal hasil riil tetap sangat negatif, menunjukkan penurunan harga kemungkinan akan dilihat sebagai peluang pembelian yang baik," kata Analis Logam Standard Chartered Suko Cooper.

Jika emas turun di bawah USD 1.840 per ounce pekan ini, logam mulia bisa berisiko mengalami aksi jual lebih lanjut, kata ahli strategi di TD Securities.

Moya mengungkapkan, pekan ini harga emas kemungkinan akan tetap antara USD 1.840 dan USD 1.890 per ounce.

"Saya tidak akan terkejut jika kita menguji area USD 1.890 dan kembali ke tempat kita berada sekarang. Jika kita melihat beberapa pelemahan yang lebih luas pada emas, seharusnya ada support yang cukup kuat di USD 1.840-USD 1.850."

Juga, bitcoin di bawah USD 60.000 mungkin merupakan kabar baik untuk emas. "Risiko pelemahan lebih lanjut untuk bitcoin masih ada. Jika kita melihat penurunan lain pada bitcoin, itu sendiri bisa menjadi berita bagus untuk emas," kata Moya.

Kamis, 18 November 2021

Equity World | Wall Street Beragam, Indeks S&P-Nasdaq Tembus Rekor Tertinggi

Equity World | Wall Street beragam pada akhir perdagangan Kamis waktu setempat (Jumat pagi WIB). Indeks S&P 500 dan Nasdaq mencatat rekor penutupan tertinggi setelah penurunan sesi sebelumnya, ketika investor fokus pada pendapatan optimistis ritel dan teknologi yang mengalahkan komentar inflasi hawkish dari pembuat kebijakan Federal Reserve.

Mengutip Antara, Jumat, 19 November 2021, indeks Dow Jones Industrial Average merosot 60,10 poin atau 0,17 persen, menjadi menetap di 35.870,9. Indeks S&P 500 bertambah 15,87 poin atau 0,34 persen, menjadi 4.704,54. Indeks Komposit Nasdaq terdongkrak 72,14 poin atau 0,45 persen, menjadi 15.993,71.

Wall Street Mixed, Pasar Tunggu Ketua the Fed Baru | Equity World

Sebanyak tujuh dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir di zona merah, dengan sektor energi dan utilitas keduanya merosot 0,54 persen, memimpin penurunan. Sedangkan sektor consumer discretionary melonjak 1,49 persen, menjadikannya kelompok berkinerja terbaik.

Indeks Dow tertinggal dari rekan-rekannya karena kerugian tajam di pembuat peralatan jaringan Cisco, yang jatuh 5,5 persen setelah memperkirakan pendapatan kuartal saat ini di bawah ekspektasi karena kekurangan dan penundaan rantai pasokan.

Inflasi tetap menjadi prioritas utama bagi investor, dan pasar saham awalnya tergelincir setelah Presiden Bank Federal Reserve New York John Williams mengatakan inflasi menjadi lebih luas dan ekspektasi untuk kenaikan harga-harga di masa depan meningkat.

Baik S&P maupun Nasdaq telah bangkit kembali pada pagi hari, dengan yang terakhir didukung oleh Nvidia. Pembuat cip itu melonjak 8,2 persen setelah mengalahkan estimasi kuartalan dan memperkirakan pendapatan kuartal keempat yang lebih kuat.

Memimpin kenaikan

Sektor consumer discretionary memimpin kenaikan di antara rekan-rekannya karena pendapatan ritel positif dari Macy's dan Kohl's bergabung dengan laporan positif dari Walmart Inc dan Target Corp awal pekan ini.

Macy's Inc melonjak 21,1 persen, persentase kenaikan satu hari terbesar dalam beberapa dekade, setelah menaikkan panduan perolehan laba tahunan dan menandai rencana untuk potensi pemisahan divisi e-commerce-nya. Jaringan ritel Kohl's Corp juga melambung 10,6 persen setelah menaikkan perkiraannya.

Indeks ritel S&P 500 terangkat 2,8 persen, memecahkan rekor puncaknya untuk sesi ketiga minggu ini, karena investor memandang pendapatan sebagai sinyal permintaan konsumen kuat yang telah bertahan melalui kenaikan inflasi, dan bahwa pengecer ditetapkan untuk musim liburan yang kuat.

"Konsumen lebih kuat dari yang diharapkan; ini kabar baik bagi negara secara keseluruhan. Konsumen yang lebih kuat adalah cerminan dari kebangkitan ekonomi yang kuat," kata Kepala Penelitian dan Perdagangan Harvest Volatility Management Mike Zigmont, di New York.

Namun, kekhawatiran atas kenaikan lebih lanjut dalam tekanan harga, bersama dengan ketidakpastian atas rencana pengetatan Fed telah membuat Wall Street lesu minggu ini. "Kami pasti mencapai wilayah overbought dan memastikan akan sehat bagi kami untuk mengambil langkah berikutnya," kata Kepala Investasi SpiderRock Advisors Eric Metz, yang berbasis di Chicago.

Rabu, 17 November 2021

Equity World | Waspada! Bursa Asia Dibuka Berjatuhan, Bisa Nular ke IHSG

Equity World | Bursa Asia kembali dibuka di zona merah pada perdagangan Kamis (18/11/2021), menyusul pelemahan kembali bursa saham Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Rabu (17/11/2021) waktu setempat.

Indeks Nikkei Jepang dibuka melemah 0,3%, Hang Seng Hong Kong ambles 1,16%, Shanghai Composite China terkoreksi 0,27%, Straits Times Singapura turun 0,18%, dan KOSPI Korea Selatan terdepresiasi 0,34%.

Bursa Saham Asia Beragam Imbas Wall Street yang Lesu | Equity World

Dari China, perusahaan raksasa properti di Negeri Panda, China Evergrande Group mengatakan bahwa unitnya akan menjual seluruh sahamnya di HengTen Network Holdings seharga HK$ 2,13 miliar atau sekitar US$ 273,47 juta (Rp 3,89 triliun, asumsi kurs Rp 14.250/US$).

Evergrande telah tersandung masalah likuiditas dengan kewajiban lebih dari US$ 300 miliar dalam sekitar tiga bulan terakhir, di mana US$ 19 miliar di antaranya adalah obligasi pasar internasional.

Unit pengembang properti menandatangani perjanjian dengan Allied Resources Investment Holdings Ltd untuk menjual sebanyak 1,66 miliar saham HengTen pada HK$1,28 per saham, dengan diskon 24% dari harga penutupan pada Rabu (17/11/2021).

Perusahaan menambahkan bahwa 20% dari pertimbangan kesepakatan akan dibayarkan dalam waktu lima hari kerja sejak tanggal perjanjian, sedangkan sisanya akan diselesaikan dalam waktu dua bulan.

Bursa saham Asia cenderung mengikuti pergerakan bursa saham AS, Wall Street yang ditutup terkoreksi pada perdagangan Rabu (17/11/2021) waktu AS.

Tingginya inflasi kembali menjadi perhatian pelaku pasar membuat ketiga indeks utama di Wall Street berakhir di zona merah.

Indeks Dow Jones memimpin pelemahan sebesar 0,58% ke 35.931,05, kemudian Nasdaq minus 0,33% ke 15.921,57, dan S&P 500 turun 0,26% ke 4.688,67.

Inflasi yang tinggi tidak hanya dialami oleh AS, tetapi juga negara-negara Benua Biru.

Biro Statistik Inggris siang kemarin melaporkan inflasi yang dilihat dari consumer price index (CPI) atau Indeks Harga Konsumen (IHK) melesat 4,2% di bulan Oktober dari tahun sebelumnya (year-on-year/YoY), dan dari bulan sebelumnya 3,1% YoY. Kenaikan tersebut bahkan lebih tinggi dari hasil polling Reuters yang memprediksi 3,9% YoY.

Inflasi Inggris di bulan Oktober menjadi yang tertinggi dalam satu dekade terakhir, tepatnya sejak November 2011. Inflasi tersebut lebih dari dua kali lipat dari target bank sentral Inggris (Bank of England/BOE).

Hal yang sama juga terjadi di zona euro, dimana inflasinya tumbuh 4,1% YoY, jauh di atas target bank sentral Eropa (European Central Bank/ECB) sebesar 2%.

Selain itu, pelaku pasar juga melihat kembali laporan earning raksasa ritel AS. Setelah Walmart dan Home Depot yang melaporkan penjualan yang lebih tinggi dari ekspektasi, kemarin giliran Target mengumumkan hal yang sama.

Namun, CEO Target mengatakan kenaikan inflasi akan berdampak pada laba perusahaan ke depannya, sebab kenaikan harga-harga tersebut akan ditanggung Target tidak dibebankan ke konsumen. Saham Target pun ambles hingga 4,7%, menyusul pengumuman tersebut.

Selasa, 16 November 2021

Equity World | Harga emas terkoreksi, dipicu pernyataan pejabat The Fed soal percepatan tapering

Equity World | Harga emas terkoreksi pada perdagangan Rabu (17/11) pagi. Pukul 07.25 WIB, harga emas untuk pengiriman Desember 2021 di Commodity Exchange ada di US$ 1.852,60 per ons troi, turun 0,08% dari sehari sebelumnya yang ada di US$ 1.854,10 per ons troi.

Koreksi harga emas dipicu oleh pernyataan pejabat Federal Reserve yang mengatakan bahwa bank sentral harus mempercepat pengurangan stimulus moneter dalam menghadapi lonjakan inflasi.

Habis Naik 7 Hari Beruntun, Gerak Emas Kok Rada Seret Ya | Equity World

Mengutip Bloomberg, Presiden Fed St Louis James Bullard mengatakan bahwa bank sentral AS harus lebih agresif dalam mengelola risiko inflasi.

Bullard berpartisipasi dalam komite pasar terbuka Federal, yang menetapkan arah kebijakan moneter AS dan akan menjadi anggota pemungutan suara tahun depan.

"Saya pikir komite harus bergerak ke arah yang lebih hawkish dalam beberapa pertemuan berikutnya sehingga kami mengelola risiko inflasi dengan tepat," kata Bullard seperti dikutip Bloomberg.

"Mengingat bahwa harga emas telah meningkat lebih jauh sejak tanggal pelaporan, posisi beli bersih lebih lanjut juga kemungkinan telah meningkat." kata Daniel Briesemann, analis Commerzbank AG dalam sebuah catatan.

Senin, 15 November 2021

Equity World | Wall Street Merah, Hasil Virtual Meeting Joe Biden dan Xi Jinping Dinanti

Equity World | Bursa saham di Amerika Serikat parkir di zona merah pada akhir perdagangan Senin (15/11/2021) waktu setempat saat imbal hasil obligasi AS naik dan dolar AS menguat di tengah kekhwatiran bahwa inflasi yang memanas akan membuat penarikan stimulus oleh The Fed lebih cepat.

Berdasarkan data Bloomberg pada Selasa (16/11/2021), indeks Dow Jones Industrial Average ditutup turun 0,04 persen atau 12,86 poin ke 36.087,45, S&P 500 cenderung mendatar 0,05 poin atau 0,00 persen ke 4.682,80, dan Nasdaq tergelincir 0,04 persen atau 7,11 poin ke 15.853,85.

Wall Street ditutup turun tipis, tertekan naiknya yield obligasi AS | Equity World

Saham Tesla Inc. mendekati sesi bearish setelah Chief Executive Officer Elon Musk mengemukakan gagasan untuk menjual lebih banyak sahamnya.

Kurva imbal hasil obligasi AS meningkat pada spekulasi Federal Reserve mungkin harus mempercepat pengetatan kebijakan untuk melawan tekanan harga yang meluas terkait pandemi. Data manufaktur New York yang lebih kuat dari perkiraan menambah kasus untuk kenaikan suku bunga sebelumnya.

Pelaku pasar sedang menunggu hasil pertemuan puncak virtual antara Presiden AS Joe Biden dan pemimpin China Xi Jinping yang akan menstabilkan hubungan. Tanda-tanda perbaikan apa pun dapat membantu sentimen, tetapi efeknya mungkin berumur pendek mengingat kekhawatiran yang lebih luas di pasar atas inflasi dan dampak dari upaya “kemakmuran bersama” Xi untuk mengatasi ketidaksetaraan.

Reli ekuitas telah berhenti di dekat rekor tertinggi karena meningkatnya kekhawatiran tentang apakah pembuat kebijakan membuat kesalahan historis dengan memperlakukan tekanan harga yang meningkat sebagai sementara. Mantan pemimpin Fed New York William Dudley dan mantan Presiden Richmond Jeffrey Lacker menyarankan bahwa Fed harus mempercepat pengurangan. Gubernur Bank of England Andrew Bailey mengatakan dia sangat tidak nyaman dengan situasi inflasi.

“Inflasi kemungkinan akan membuat suku bunga The Fed naik dengan cepat tetapi kemudian mereka bisa berhenti setelah beberapa kenaikan dan pasar bisa tenang," Edward Moya, analis pasar senior Oanda, mengutip Bloomberg.

Saham Boeing (BA) naik setelah pimpinan divisi komersial produsen pesawat tersebut mengatakan kepada Bloomberg bahwa dia berharap China akan melanjutkan pesanan 737 Max setelah lebih dari dua tahun dilarang beroperasi. Perusahaan juga mengatakan telah memesan sejumlah pesanan usai Dubai Airshow 2021, termasuk untuk dua 777 Freighter dengan Emirates. Data ekonomi China yang lebih kuat dari perkiraan juga membantu mengangkat sentimen pedagang di awal minggu. Ekonomi terbesar kedua di dunia itu melihat penjualan ritel dan produksi industri secara tak terduga meningkat pada Oktober dibandingkan tahun lalu. Ini menunjukkan dampak ekonomi dari berbagai gelombang Covid-19 dan efek pembatasan mulai mereda.

Namun, harga rumah baru di China turun sekitar 0,25 persen pada Oktober 2021 dibandingkan September 2021, menandai penurunan terbesar dalam lebih dari enam tahun karena pasar real estat negara itu terus berada di bawah tekanan.

Investor pada pekan ini juga akan menerima data baru dari Departemen Perdagangan tentang penjualan ritel AS. Laporan tersebut kemungkinan akan menunjukkan kenaikan 1,3 persen secara bulanan dalam penjualan untuk Oktober setelah kenaikan 0,7 persen yang lebih optimistis pada September. Dan hasil pendapatan ritel dari nama-nama besar termasuk Walmart (WMT), Target (TGT), Home Depot (HD) dan Lowe's (LOW) akan menawarkan rincian tambahan tentang keadaan konsumen.

Untuk saham-saham di Wall Street, minggu lalu menandai jeda singkat setelah  rekor kenaikan. S&P 500 mencatat penurunan mingguan untuk pertama kalinya dalam enam minggu, tetapi tetap dalam 0,8 persen dari tertinggi intraday sepanjang masa pada penutupan Jumat. Dow dan Nasdaq juga tidak jauh dari level rekor mereka sendiri.

Minggu, 14 November 2021

Equity World | Tunggu Neraca Dagang, IHSG Rekor atau Longsor?

Equity World | Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhirnya sukses mencatat rekor tertinggi sepanjang masa. Bahkan ini terjadi dua kali, di hari Kamis pekan lalu kemudian sehari setelahnya.

Rekor IHSG sebelumnya 6.693,466 dicapai pada 20 Februari 2018, sementara rekor terbaru di 6.714.158 yang dicapai Jumat (12/11/2021). Namun sayangnya setelah mencapai rekor tersebut IHSG justru terkoreksi ke 6.651.054. Dalam sepekan, IHSG sukses mencatat penguatan 1,05%. Investor asing juga melakukan aksi beli bersih nyaris Rp 2 triliun.

Simak harga emas Antam dan UBS hari ini di Pegadaian, Senin 15 November 2021 | Equity World

IHSG berpeluang mendekati lagi rekor tertinggi sepanjang masa pada perdagangan Senin (14/11/2021), melihat bursa saham Amerika Serikat (AS) yang menguat di hari Jumat. Wall Street bahkan masih mampu menguat meski data menunjukkan sentimen konsumen di AS turun ke level terendah dalam satu dekade terakhir.

"Pergerakan pasar di hari Jumat merupakan rebound dari pada yang terjadi sebelumnya. Kita mungkin mulai melihat puncak dari kecemasan terhadap rantai pasokan," kata Victoria Fernadez, kepala ahli strategi di Crossmark Global Investments, sebagaimana dilansir CNBC International.

Jika benar masalah rantai pasokan sudah mencapai puncaknya, maka inflasi kemungkinan akan melandai, dan tentunya menjadi kabar bagus, tidak hanya bagi Amerika Serikat, tetapi juga bagi negara lainnya.

Dari dalam negeri, data neraca dagang Indonesia akan menjadi perhatian. Badan Pusat Statistik (BPS) akan merilis data perdagangan internasional Indonesia periode Oktober 2021. Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia memperkirakan ekspor tumbuh 46,06% dibandingkan Oktober 2020 (year-on-year/yoy). Melambat dibandingkan September yang tumbuh 47,64%.

Sedangkan impor diperkirakan tumbuh 58,35%. Jauh lebih tinggi ketimbang bulan sebelumnya yang tumbuh 40,31%.

Meski impor tumbuh lebih cepat ketimbang ekspor, tetapi neraca perdagangan diperkirakan masih surplus US$ 3,89 miliar. Kalau terwujud, maka neraca perdagangan Indonesia akan mengalami surplus selama 18 bulan beruntun alias 1,5 tahun.

Secara teknikal, IHSG akhirnya sukses memecahkan rekor tertinggi dan mencapai 6.700 untuk pertama pada pekan lalu. Tetapi setelah mencatat rekor tertinggi yang baru, IHSG malam membentuk pola Doji, dan mengalami koreksi cukup dalam di hari Jumat (12/11).

Pola Doji memberikan sinyal netral. Artinya, pelaku pasar masih ragu-ragu menentukan arah, apakah lanjut naik atau balik turun. Tetapi, mengingat Doji muncul saat posisi IHSG sedang tinggi, memang risiko koreksi menjadi lebih besar.

Kabar baiknya, indikator Stochastic pada grafik 1 jam sudah mencapai wilayah jenuh jual (oversold). Stochastic merupakan leading indicator, atau indikator yang mengawali pergerakan harga. Ketika Stochastic mencapai wilayah overbought (di atas 80) atau oversold (di bawah 20), maka harga suatu instrumen berpeluang berbalik arah.

Kabar baiknya, indikator Stochastic pada grafik 1 jam sudah mencapai wilayah jenuh jual (oversold). Stochastic merupakan leading indicator, atau indikator yang mengawali pergerakan harga. Ketika Stochastic mencapai wilayah overbought (di atas 80) atau oversold (di bawah 20), maka harga suatu instrumen berpeluang berbalik arah.

Kamis, 11 November 2021

PT Equityworld | Rekomendasi Emas 12 November 2021: Naik karena Ketakutan akan Naiknya Inflasi

PT Equityworld | Harga emas naik dan mendekati ketinggian beberapa bulan pada minggu ini di awal perdagangan sesi AS hari Kamis. Para trader dan investor berebut mengambil assets keras seperti emas karena meningkatnya ketakutan adan inflasi harga yang problematik.

Emas berjangka kontrak bulan Desember naik $12.90 ke $1,861.30 per troy ons. Sementara perak Comex bulan Desember naik $0.223 ke $24.99 per ons.

Wall Street “Mixed”, Bursa Eropa Menguat | PT Equityworld

Pasar saham global mendatar mengarah sedikit naik dalam perdagangan semalam. Indeks saham AS mengarah menguat ketika perdagangan sesi New York dimulai. Fokus pasar sekarang berada pada meningkatnya kemungkinan inflasi harga yang lebih tinggi dan bahkan problematik yang mendunia. Dua laporan inflasi AS pada minggu ini memanas dan menggaris bawahi inflasi sedang memperkuat cengkramannya terhadap perekonomian dunia. Consumer Price Index (CPI) AS yang dirilis pada hari Rabu menunjukkan bahwa inflasi sedang bergerak di ketinggian selama 30 tahun lebih.

Harga emas menyentuh ketinggian selama 5 bulan dengan para trader dan investor mencari lindung nilai terhadap inflasi ke asset keras. Pendapat bahwa Federal Reserve akan terpaksa menaikkan tingkat bunga lebih cepat daripada yang dikatakan oleh bank sentral baru-baru ini.

“Support” terdekat menunggu di $1,850 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,845 dan kemudian $1,800. “Resistance” terdekat menunggu di $1,870 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,875 dan kemudian $1,900.

Rabu, 10 November 2021

PT Equityworld | Harga Emas Naik Hampir 1% Jadi USD1.848/Ounce

PT Equityworld | Harga emas melonjak ke level tertinggi dalam lima bulan terakhir di akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB). Harga logam mulia naik setelah data harga-harga konsumen AS melonjak sehingga meningkatkan daya tarik emas sebagai tempat lindung nilai dari inflasi.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi Comex New York Exchange, bertambah USD17,5 atau 0,96% menjadi USD1.848,30 per ounce. Harga ini berada di level tertinggi sejak 16 Juni dan memperpanjang kenaikan untuk sesi kelima berturut-turut.

Harga emas naik dalam enam hari perdagangan hingga Kamis (11/11) | PT Equityworld

"Sekali lagi kami memiliki data inflasi yang panas. Emas menjadi lindung nilai klasik terhadap inflasi, kami percaya inflasi adalah lingkungan positif yang mendasari yang akan mendorong reli pasar emas di minggu-minggu dan bulan-bulan mendatang," ujar Direktur Perdagangan Logam High Ridge Futures, David Meger, dikutip dari Antara, Kamis (11/11/2021). Departemen Tenaga Kerja AS mencatat bahwa indeks harga konsumen AS naik 0,9% pada Oktober. Ini menjadi kenaikan terbesar dalam empat bulan.

Inflasi AS mencapai level tertinggi 30 tahun pada Oktober dengan pada tingkat tahunan naik 6,2% tingkat tertinggi sejak November 1990.

Harga-harga konsumen AS meningkat pada Oktober karena orang Amerika membayar lebih banyak untuk bensin dan makanan, yang mengarah ke kenaikan tahunan terbesar dalam 31 tahun.

"Lingkungan ini adalah pedang bermata dua karena data inflasi terus keluar lebih panas dari yang diperkirakan, kekhawatirannya adalah apakah Federal Reserve mengurangi likuiditas lebih cepat dari yang diperkirakan," kata Meger.

Rally emas tampak melewati penguatan dolar AS, yang biasanya menumpulkan permintaan emas dari pemegang mata uang lainnya, untuk sebagian besar sesi, tetapi akhirnya menyerah untuk melepaskan sebagian dari kenaikan saat greenback mencapai level tertinggi dalam lebih dari setahun.

Emas juga mendapat dukungan dari penurunan imbal hasil riil pada obligasi pemerintah AS dan sentimen penghindaran risiko keseluruhan yang menekan indeks-indeks utama Wall Street.

Penembusan emas di atas level resistensi utama 1.835 dolar AS per ounce adalah penting dan penutupan di atas 1.851 dolar AS dapat memicu momentum kenaikan menuju 1.900 dolar AS, kata analis Standard Chartered, Suki Cooper.

"Emas memiliki dasar yang kuat untuk membangun momentum harga mengingat permintaan musiman yang kuat dari India," katanya.

Adapun harga logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Desember naik 45,4 sen atau 1,87% menjadi USD24,772 per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari naik USD15,6 atau 1,47% menjadi USD1.077 per ounce.

Selasa, 09 November 2021

PT Equityworld | Saham di Asia-Pasifik pada perdagangan Rabu pagi (10/11/2021) dibuka bervariasi. Investor menunggu rilis data inflasi China dan AS untuk Oktober.

Nikkei 225 di Jepang turun 0,18% di awal perdagangan sementara indeks Topix sedikit berubah.

Wall Street stop reli panjang, Indeks Dow Jones merosot 112,24 poin | PT Equityworld

Kospi Korea Selatan turun 0,37%.

Saham di Australia naik tipis, dengan S&P/ASX 200 naik sekitar 0,2%.

Indeks MSCI dari saham Asia Pasifik di luar Jepang diperdagangkan mendekati datar.

China akan merilis data inflasi untuk Oktober pukul 9:30 pagi HK/SIN.

Data inflasi Amerika untuk Oktober juga akan dirilis Rabu malam waktu AS.

Semalam di Amerika Serikat, Dow Jones Industrial Average turun 112,24 poin menjadi 36.319,98 sementara S&P 500 turun 0,35% menjadi 4.685,25. Nasdaq Composite turun 0,6% menjadi 15.886,54.

Mata Uang

Indeks dolar AS, yang melacak greenback terhadap sekeranjang rekan-rekannya, berada di 93,955 menyusul pemantulan sebelumnya dari sekitar 93,9.

Yen Jepang diperdagangkan pada 112,90 per dolar, lebih kuat dari level di atas 113,5 terhadap greenback pada awal pekan perdagangan. Dolar Australia berada di $0,7376 menyusul penurunan baru-baru ini dari atas $0,74.

Senin, 08 November 2021

PT Equityworld | Indeks Berjangka Wall Street Datar Jelang Pembukaan Bursa Asia

PT Equityworld | Indeks berjangka Wall Street bergerak datar pada perdagangan Minggu (7/11/2021) atau menjelang pembukaan perdagangan di bursa Asia, Senin (8/11/2021). Indeks-indeks acuan AS sebelumnya ditutup menguat ke rekor tertinggi Jumat lalu.

Dow Jones futures naik 0,04%, S&P futures turun 0,04%, dan Nasdaq futures turun 0,15%.

The Fed Bersikap Akomodatif, Harga Emas Dunia Melejit ke Level Tertingginya | PT Equityworld

Jumat lalu, DPR AS meloloskan RUU infrastruktur senilai US$ 1 triliun dan akan segera diteken Presiden Joe Biden. Anggaran ini akan mencakup pembangunan transportasi, utilitas, jaringan internet pita lebar, dll.

Pekan lalu, Dow Jones naik 0,6%, S&P 500 naik 0,4%, dan Nasdaq naik 0,2%. Reli ditopang data ketenagakerjaan Oktober yang lebih baik dari perkiraan, di mana tenaga kerja AS bertambah 531.000, atau di atas perkiraan Dow Jones di 450.000. Tingkat pengangguran turun ke 4,6%.

The Fed akan mulai melakukan tapering akhir bulan ini setelah perekonomian AS dinilai sudah cukup kuat, di mana langkah ini sudah diantisipasi investor. The Fed juga mengindikasikan tidak akan menaikkan suku bunga hingga proses tapering selesai pertengahan tahun 2022.

Minggu, 07 November 2021

Equity World | Harga emas Antam berada di Rp 946.000 per gram pada hari ini (7/11)

 Equity World | Harga emas Antam berada di Rp 946.000 per gram pada hari ini (7/11)

Equity World | Harga emas batangan bersertifikat Antam keluaran Logam Mulia PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) stagnan pada Minggu (7/11).

Mengutip situs Logam Mulia, harga pecahan satu gram emas Antam berada di Rp 946.000. Harga emas Antam ini sama dengan harga Sabtu (6/11) yang berada di level Rp 946.000 per gram.


Senin Pagi, Saham Asia Pasifik Dibuka Bervariasi  | Equity World



Sementara harga buyback emas Antam berada di level Rp 839.000 per gram. Harga tersebut juga sama dengan dengan harga buyback pada Sabtu (6/11) yang ada di Rp 839.000 per gram.

Berikut harga emas batangan Antam dalam pecahan lainnya per Minggu (7/11) dan belum termasuk pajak:

    Harga emas 0,5 gram: Rp 523.000
    Harga emas 1 gram: Rp 946.000
    Harga emas 5 gram: Rp 4.505.000
    Harga emas 10 gram: Rp 8.955.000
    Harga emas 25 gram: Rp 22.262.000
    Harga emas 50 gram: Rp 44.445.000
    Harga emas 100 gram: Rp 88.812.000
    Harga emas 500 gram: Rp 443.320.000
    Harga emas 1.000 gram: Rp 886.600.000



Kamis, 04 November 2021

Equityworld Futures | Bursa Saham Asia Melambung Setelah The Fed Umumkan Tapering

Equityworld Futures | Bursa saham Asia Pasifik melambung pada perdagangan Kamis pagi (4/11/2021). Wall street menguat seiring bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve mengumumkan akan mulai tapering atau pengurangan pembelian obligasi pada akhir November 2021.

Di Jepang, indeks Nikkei naik 1,06 persen pada awal sesi perdagangan. Saham Fast Retailing melompat lebih dari dua persen. Indeks Topix melonjak 0,71 persen.

The Fed Umumkan Mulai Tapering Akhir Bulan, Wall Street Tembus Rekor Lagi! | Equityworld Futures

Indeks Korea Selatan Kospi melambung 1,09 persen. Indeks Australia ASX 200 mendaki 0,3 persen. Indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang menguat 0,3 persen.

Sedangkan bursa saham di Singapura, Malaysia dan India libur. Demikian dikutip dari laman CNBC, Kamis pekan ini.

The Fed mengumumkan akan mulai mengurangi laju pembelian obligasi bulanan akhir bulan ini. Langkah tersebut sejalan dengan ekspektasi pasar menyusul serangkaian sinyal sebelumnya dari bank sentral AS yang akan mulai hentikan program stimulus yang sebelumnya dirilis sebagai tanggapan terhadap pandemi COVID-19 pada Maret 2020.

Indeks utama di wall street naik ke rekor baru pada Rabu, 3 November 2021 setelah pengumuman the Fed. Indeks Dow Jones naik 104,95 poin menjadi 36.157,58. Indeks S&P 500 naik 0,65 persen menjadi 4.660,57. Indeks Nasdaq bertambah 1,04 persen menjadi 15.811,58.

Indeks dolar AS berada di posisi 93,84 setelah di posisi 94. Yen Jepang diperdagangkan di kisaran 114,06 per dolar AS.

Harga minyak melemah pada jam perdagangan di Asia dengan harga minyak Brent berjangka turun 0,71 persen ke posisi USD 81,42 per barel. Harga minyak berjangka Amerika Serikat merosot 0,74 persen ke posisi USD 80,26 per barel.

Rabu, 03 November 2021

Equityworld Futures | Harga Emas Naik Nih! Jangan Senang Dulu, Bakal Turun Lagi

Equityworld Futures | Harga emas dunia bergerak naik pada perdagangan pagi ini. Ke depan, seperti apa prospek harga sang logam mulia?

Pada Kamis (4/11/2021) pukul 07:55 WIB, harga emas dunia di pasar spot tercatat US$ 1.766,36/troy ons. Naik 0,39% dari posisi perdagangan kemarin.

Rekor Wall Street berlanjut setelah The Fed mengumumkan langkah tapering | Equityworld Futures

Dalam sepekan terakhir, harga emas masih membukukan koreksi 1,21% secara point-to-point. Namun selama sebulan ke belakang, harga naik 0,96%.

Akan tetapi, ada risiko harga minyak bakal turun lagi. Wang Tao, Analis Komoditas Reuters, memperkirakan harga emas bakal berada di bawah US$ 1.776/troy ons dan mungkin akan mengarah ke US$ 1.764/troy ons.

"Pola yang terbentuk cenderung ke arah penurunan, dengan target harga US$ 1.757/troy ons. Begitu harga emas menyentuh titik ini, maka baru terjadi pembalikan menjadi uptrend," sebut Wang dalam risetnya.

Melihat grafik harian, demikian Wang, harga emas cenderung melanjutkan pola bearish. Bukan tidak mungkin harga bisa menyentuh US$ 1.739/troy ons. Bahkan jauh di bawah US$ 1.684/troy ons.

Selasa, 02 November 2021

Equityworld Futures | Wall Street Ukir Rekor Tertinggi 3 Hari Berturut-turut

Equityworld Futures | Menjelang rapat bank sentral AS atau the Federal Reserve, S&P 500 naik ke rekor tertinggi pada perdagangan di Wall Street, Selasa (2/11/2021). Kinerja perusahaan-perusahaan yang positif turut mendorong kenaikan bursa.

Dow Jones Industrial Average naik 0,39% ke 36.052,63. S&P 500 naik 0,37% ke 4.630,65. Nasdaq naik 0,34% ke 15.649,6. Ini adalah hari ketiga berturut-turut di mana ketiga indeks acuan mencetak rekor tertinggi.

Harga Emas Hari Ini, Rabu 3 November 2021, Nantikan Rapat The Fed | Equityworld Futures

Saham Pfizer naik 4,1% setelah melaporkan kinerja kuartalan yang lebih baik dari ekspektasi. Pfizer juga merevisi ke atas target pendapatan 2021 dan laba per saham.

Perusahaan pakaian olah raga Under Armour naik 16,4% setelah merevisi ke atas proyeksi tahunan, setelah merek tersebut menjadi lebih terkenal di bawah CEO Patrik Frisk.

DuPont de Nemours naik 8,7% dan Estee Lauder naik 4,1% setelah melaporkan kinerja kuartalan yang positif.

Menurut catatan FactSet, 83% emiten S&P 500 yang telah mengumumkan laporan keuangan berhasil mencatat kinerja di atas ekspektasi.

Saham Tesla turun 3% setelah menguat 50% dalam sebulan terakhir. Penyebab turunnya Tesla adalah laporan terkait recall 11.700 mobil karena masalah komunikasi dan sebuah cuitan dari CEO Elon Musk yang memastikan bahwa Tesla belum menandatangani kontrak dengan Hertz.

Sementara itu, the Fed memulai rapat dua hari membahas rencana mengurangi stimulus US$ 120 miliar.

Senin, 01 November 2021

Equityworld Futures | Bursa Asia mixed pada awal perdagangan hari ini (2/11), simak sentimennya

Equityworld Futures | Bursa Asia cenderung bervariasi pada awal perdagangan hari ini. Selasa (2/11) pukul 08.21 WIB, indeks Nikkei 225 terlihat melemah 0,33% ke 29.549,72. Berbeda, indeks Hang Seng justru naik 1,81% ke 25.609,01.

Indeks Taiex turut menguat 0,65% ke 17.178,41. Sedangkan indeks Kospi menanjak 1,56% ke 3.025,52. Dan indeks ASX 200 melemah 0,45% ke 7.337,80.

Wall Street catat rekor penutupan tertinggi, fokus pada pertemuan Fed | Equityworld Futures

Sementara itu, FTSE Straits Times menguat 0,20% ke 3.225,36 dan FTSE Malay KLCI naik 0,49% menjadi 1.538,36.

Pergerakan bursa saham di kawasan cenderung bervariasi dengan kecenderungan menguat sambil menanti pengumuman suku bunga dari Reserve Bank of Australia pada siang ini.

Saham Australia pun jatuh ke wilayah negatif, karena S&P/ASX 200 menghapus kenaikan sebelumnya dan turun 0,45%.

Di saat yang sama, sejumlah bursa Asia lainnya mendapat dorongan kuat dari kinerja ciamik Wall Street. Pada sesi sebelumnya, tiga indeks utama bursa Amerika Serikat (AS) ditutup para rekor tertinggi.

Di mana, S&P 500 naik 0,18% ke rekor penutupan tertinggi 4.613,67. Dow Jones Industrial Average naik 94,28 poin menjadi 35.913,84, juga menyelesaikan hari perdagangan dengan rekor baru. Nasdaq Composite pun ditutup menguat 0,63% ke 15.595,92, juga rekor penutupan tertinggi baru.