Minggu, 13 Juni 2021

PT Equityworld | Pasar Saham Hong Kong-China Libur, Bursa Asia Menguat

 PT Equityworld | Pasar Saham Hong Kong-China Libur, Bursa Asia Menguat

PT Equityworld | Bursa Asia dibuka menguat pada perdagangan Senin (14/6/2021), di tengah liburnya dua bursa utama Asia hari ini, sehingga pasar saham Asia cenderung sepi.

Tercatat indeks Nikkei Jepang dibuka melesat 0,71%, Straits Times Singapura naik tipis 0,07%, dan KOSPI Korea Selatan menguat 0,14%.

Sementara untuk indeks Hang Seng Hong Kong dan Shanghai Composite China hari ini tidak dibuka karena sedang libur nasional memperingati hari festival Perahu Naga (Peh Cun).

Selagi bursa saham Hong Kong dan China sedang libur, pelaku pasar Asia akan memantau rilis data produksi industri Jepang pada periode April 2021 yang akan dirilis pada pukul 11:30 WIB.

Beralih ke Amerika Serikat (AS), Bursa saham Amerika Serikat (AS) sepanjang pekan lalu cenderung beragam, di mana Dow Jones melemah 0,8% menjadi 34.479 sementara S&P 500 bertambah 0,4% sehingga berahir pada level tertinggi baru 4.247. Nasdaq, yang berisi saham unggulan teknologi, melesat 1,9% ke 14.069.

Di pasar obligasi pemerintah AS (US Treasury) bergerak mengejutkan dengan kembali diburu pemodal, sehingga imbal hasil (yield) anjlok.



Bursa Asia Mixed, Sebagain Pasar Modal Libur  | PT Equityworld




Imbal hasil US Treasury berjatuh tempo 10 tahun, yang menjadi acuan pasar, melemah hingga 1,43%, setelah pada pertengahan Maret sempat menyentuh level tertinggi 2021 pada 1,75%.

"Saya berpikir seluruh pergerakan US Treasury ini cenderung teknikal dan tidak ada kaitannya dengan fundamental," tutur Aneta Markowska, Kepala Ekonom Jefferies. "Ada dana berlebih yang lantas diparkir ke surat utang bertenor lebih panjang, investor aslinya masih ingin jualan."

Pemicu pembelian sesaat ini, lanjut dia, adalah laporan data tenaga kerja Mei yang masih lebih rendah dari ekspektasi pasar sehingga memicu kekhawatiran bahwa ekonomi masih belum normal dalam waktu dekat. Investor pemburu yield pun masuk.

Bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) sebelumnya telah menyatakan akan tetap mempertahankan kebijakan pelonggaran moneter secara kuantitatif (quantitative easing/QE) selama data pengangguran masih belum positif, meski inflasi melewati patokan sebesar 2%.

Indeks Harga Konsumen (IHK) AS periode Mei mencapai 5% secara tahunan, menjadi laju yang tercepat sejak 2008. Inflasi inti yang mengecualikan harga makanan dan energi menguat 3,8% atau yang tercepat dalam 3 dekade. Angka ini jauh di atas polling ekonom oleh Dow Jones yang mengestimasikan angka 4,7%.

Pasar obligasi biasanya bergerak berlawanan dengan pasar saham, karena mencerminkan sikap defensif inestor sementara saham mencerminkan sikap agresif investor dalam menempatkan portofolionya.

Selama ekonomi tidak menentu, pasar obligasi diburu dan sebaliknya ketika ekonomi dipersepsikan segera membaik maka investor beralih ke saham untuk berburu keuntungan dari pergerakan harga aset (capital gain).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar