Equityworld Futures | Wall Street: S&P 500 catatkan rekor baru 4 hari berturut-turut
Equityworld Futures | Indeks acuan S&P 500 mencapai rekor tertinggi untuk sesi keempat berturut-turut pada perdagangan Selasa (29/6), terangkat saham perusahaan teknologi kelas berat dan bank.
Sementara laporan kepercayaan konsumen yang optimistis memberikan nada positif untuk laporan utama pekerjaan pada akhir pekan.
Melansir Reuters pada pukul 10:23 waktu setempat, Dow Jones Industrial Average naik 131,17 poin atau 0,38% pada 34.414,44 dan S&P 500 naik 5,52 poin atau 0,13% pada 4.296,13.
Sedangkan, Nasdaq Composite turun 14,93 poin atau 0,10% pada 14.485,58, setelah mencapai level tertinggi sepanjang masa di awal sesi.
Kepercayaan konsumen Amerika Serikat (AS) meningkat pada bulan Juni ke level tertinggi sejak pandemi Covid-19 dimulai lebih dari setahun yang lalu, memperkuat ekspektasi untuk pertumbuhan ekonomi yang kuat pada kuartal kedua.
Analis Junior Salah Satu Bank di Wall Street Ini Digaji Rp 1,5 Miliar | Equityworld Futures
Pelaku pasar mengamati dengan cermat laporan penggajian non-pertanian pada hari Jumat, yang dapat membuka jalan bagi sikap kebijakan Federal Reserve AS yang bergantung pada pemulihan pasar tenaga kerja.
"Jumlah besar adalah jumlah pekerjaan dan kami akan menyeimbangkan di sini sampai kami mendapatkan informasi itu pada hari Jumat," kata Kim Forrest, kepala investasi di Bokeh Capital Partners di Pittsburgh.
Sepuluh dari 11 sektor utama S&P naik di awal perdagangan, dengan energi, material, dan industri di antara kenaikan tertinggi setelah tertinggal dalam beberapa sesi terakhir.
Saham Morgan Stanley melonjak 4% setelah menggandakan dividennya menjadi 70 sen per saham pada kuartal ketiga. JPMorgan Chase & Co, Bank of America Corp dan Goldman Sachs Group juga menaikkan pembayaran mereka.
Sebelumnya, ketiga indeks acuan Wall Street ditetapkan untuk kenaikan kuartal kelima berturut-turut, didorong oleh kebijakan moneter ultra-longgar, ekonomi AS yang rebound, dan pendapatan perusahaan yang kuat.
Dengan indeks acuan S&P 500 naik hampir 14% pada paruh pertama tahun ini, fokus akan beralih ke musim pendapatan kuartal kedua, dimulai pada bulan Juli, yang dapat menentukan jalan untuk langkah selanjutnya dari pasar ekuitas.
Rabu, 30 Juni 2021
Equityworld Futures | Wall Street: S&P 500 catatkan rekor baru 4 hari berturut-turut
Selasa, 29 Juni 2021
Equityworld Futures | Bursa Saham Asia Lesu Abaikan Penguatan Wall Street
Equityworld Futures | Bursa Saham Asia Lesu Abaikan Penguatan Wall Street
Equityworld Futures | Bursa saham Asia Pasifik melemah pada perdagangan saham Selasa pagi (29/6/2021). Hal ini berlawanan dengan bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street yang bervariasi dengan indeks S&P 500 dan Nasdaq mencetak rekor tertinggi.
Di Jepang, indeks saham Nikkei turun 1,03 persen pada awal perdagangan, sementara itu indeks topix melemah 1,11 persen, dan indeks saham Korea Selatan Kospi turun 0,17 persen.
Di Australia, indeks saham ASX 200 merosot 0,31 persen. Indeks saham MSCI Asia Pasifik di luar Jepang turun 0,06 persen. Demikian dikutip dari laman CNBC, Selasa (29/6/2021).
Sebelumnya, bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street bervariasi pada perdagangan Senin, 28 Juni 2021. Wall street dibayangi sentimen Facebook yang menang dalam pengadilan dan mendorong saham teknologi menguat.
Pada penutupan perdagangan wall street, indeks S&P 500 naik 0,23 persen ke posisi 4.290,61. Indeks Nasdaq menanjak 0,98 persen ke posisi 14.500,51. Indeks Dow Jones melemah 150,57 poin menjadi 34.283,27 karena saham energi dan transportasi yang tertekan.
Rabu Pagi, Saham Asia Pasifik Dibuka Menguat | Equityworld Futures
Sektor saham teknologi menjadi pendorong wall street pada awal pekan ini. Saham Apple dan Salesforce naik lebih dari satu persen. Saham Facebook melompat lebih dari empat persen setelah pengadilan federal AS menolak kasus antimonopoly terhadap perusahaan dari Komisi Perdagangan Federal. Sentimen itu mendorong kenaikan harga saham Facebook sehingga membentuk kapitalisasi pasar di atas USD 1 triliun.
Saham semikonduktor berada titik terang dengan Nvidia naik lima persen dan Broadcom menguat lebih dari dua persen.
Saham Boeing membebani indeks Dow Jones dengan turun lebih dari tiga persen. Hal ini setelah regulator mengatakan tidak mungkin menerima sertifikasi untuk pesawat jarak jauh hingga pertengahan akhir 2023. CEO Boeing Dave Calhoun memperkirakan sertifikasi pada kuartal IV 2023.
Kepala Investasi di Bryn Mawr Trust, Jeff Mills menuturkan, kekuatan baru-baru ini untuk teknologi dapat menjadi bagian dari berlanjutnya penurunan kinerja saham siklikal dari awal tahun.
"Saya pikir jika Anda melihat keuangan, yang merupakan contoh yang sangat bagus, saya pikir itu menjadi perdagangan yang ramai. Di sisi lain, Anda melihat Amazon, dan banyak grafik itu telah menyimpang selama enam bulan,” ujar dia dilansir dari CNBC, Selasa (29/6/2021).
Pergerakan wall street pada awal pekan juga didukung imbal hasil obligasi AS yang melemah. Imbal hasil obligasi AS bertenor 10 tahun melemah 1,48 persen.”Di tingkat sektor, imbal hasil menghasilkan kinerja lebih baik dari saham dengan hasil dividen tinggi seperti utilitas. Sementara keuangan tertinggal. Energi adalah sektor dengan kinerja terburuk karena perdagangan yang lebih luas ditunda,” tulis Chris Hussey dari Goldman Sachs dalam sebuah catatan kepada klien.
Selain kenaikan wall street juga didorong investor semakin yakin inflasi saat ini di Amerika Serikat bukan ancaman ekonomi yang berkelanjutan, tetapi kenaikan sementara. Indeks S&P 500 mencapai rekor tertinggi, sedangkan Nasdaq bertambah 2,35 persen dalam sepekan.
Kenaikan juga terjadi setelah Departemen Perdagangan melaporkan inflasi naik 3,4 persen pada Mei, dan merupakan kenaikan tercepat sejak awal 1990.
Lonjakan dalam indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi inti dapat membuat investor khawatir. Hal ini karena bank sentral AS atau the Federal Reserve suka mengawasi tanda-tanda inflasi. Namun, kenaikan month-over-month sebenarnya menekankan apa yang diperkirakan oleh para ekonom yang disurvei oleh Dow Jones dan memperkuat investor kalau inflasi cenderung bersifat sementara dan dapat dikelola.
Di sisi lain, kesepakatan infrastruktur bipartisan besar-besaran muncul direvitalisasi pada Minggu malam setelah Presiden AS Joe Biden klarifikasi dia tidak berencana untuk memveto undang-undang jika itu datang tanpa RUU rekonsialisais terpisah yang disukai oleh Partai Demokrat. Senator Republik kemudian mengatakan, kesekapatan tersebut dapat dilanjutkan.
“Perjanjian infrastruktur bipartisan yang disepakati di Washington DC tampaknya memiliki beberapa peluang untuk menjadi kenyataan,” tulis Kepala Strategi Investasi Oppenheimen Asset Management, John Stoltzfus.
Ia menambahkan, program ini dapat melayani pemerintah dalam jangka pendek dan panjang dalam menciptakan lapangan kerja, mendorong pertumbuhan ekonomi.
Selain itu, menopang pendapatan perusahaan, serta meningkatkan kemampuan AS untuk bersaing dengan negara lain pada abad ke-21 yang masih relatif baru tetapi hiperkompetitif.
Pada pekan ini, investor juga akan mencermati laporan pekerjaan Juni yang akan rilis pada Jumat. Ekonom perkirakan data nonfarm payrolss meningkat menjadi 683.000 pada Juni. Investor juga akan mempelajari laporan Juni untuk tanda-tanda inflasi upah karena pengusaha berjuang untuk menemukan pekerja yang dapat mengisi lowongan pekerjaan dan tunjangan pengganguran era pandemi COVID-19 berkurang di beberapa negara bagian.
Senin, 28 Juni 2021
Equityworld Futures | Selasa Pagi, Saham Asia Pasifik Dibuka Turun, Nikkei Jatuh 1%
Equityworld Futures | Selasa Pagi, Saham Asia Pasifik Dibuka Turun, Nikkei Jatuh 1%
Equityworld Futures| Saham di kawasan Asia-Pasifik pada perdagangan Selasa pagi (29/6/2021) dibuka turun, dengan Nikkei jatuh lebih dari 1%. Pada awal pembukaan Nikkei 225 turun 1,03%, sementara indeks Topix turun 1,11%. Kospi Korea Selatan juga turun 0,17%. Di Australia, S&P/ASX 200 turun 0,31%. Indeks MSCI dari saham Asia Pasifik di luar Jepang diperdagangkan 0,06% lebih rendah. Semalam di bursa Wall Street ditutup bervariasi. Saham padat teknologi memimpin kenaikan yang membawa S&P 500, Nasdaq Composite mencetak rekor tertinggi baru. S&P 500 naik 0,23% ke level 4.290,61.Nasdaq Composite naik 0,98% ke rekor penutupan tertinggi 14.500,51. Namun Dow Jones Industrial Average tertinggal, jatuh 150,57 poin menjadi 34.283,27.
Harga emas terkoreksi, dipicu penguatan dolar AS | Equityworld Futures
Mata Uang dan Minyak Indeks dolar AS, yang melacak greenback terhadap sekeranjang rekan-rekannya, berada di 91,873 – berjuang untuk pulih ke level di atas 92,1 yang terlihat di awal bulan. Yen Jepang diperdagangkan pada 110,54 per dolar, lebih kuat dari level di atas 110,8 yang terlihat kemarin terhadap greenback. Dolar Australia berpindah tangan pada $0,7568, menguat dari level di bawah $0,755 yang terlihat minggu lalu. Harga minyak sedikit lebih rendah di pagi hari jam perdagangan Asia, dengan patokan internasional berjangka minyak mentah Brent tergelincir sedikit ke $74,63 per barel. Minyak mentah berjangka AS berada di bawah garis datar, diperdagangkan pada $72,89 per barel.
Minggu, 27 Juni 2021
Equityworld Futures | Wall Street Menguat, S&P 500 Pecah Rekor
Equityworld Futures | Wall Street Menguat, S&P 500 Pecah Rekor
Equityworld Futures | Wall Street ditutup menguat pada penutupan perdagangan Jumat (25/6/2021). Pelaku pasar memperkirakan inflasi tinggi hanya sementara saja di tengah pemulihan ekonomi Amerika Serikat (AS).
Indeks S&P 500 bahkan menyentuh rekor tertinggi, naik 0,33% menjadi 4.280,69. Ini adalah minggu terkuat S&P 500 sejak awal Februari.
Bukan hanya itu, Dow Jones Industrial Average juga naik 0,69% menjadi pada 34.433,84 poin. Meski begitu, Nasdaq Composite turun 0,06%, menjadi 14.360,39.
Bursa AS pulih pada pekan ini karena investor menyambut pernyataan dari bos bank sentral The Fed, Jerome Powell. Ia mengisyaratkan tidak ada rencana mendadak dalam kebijakan mereka.
Naik Rp2.000, Harga Emas Hari Ini, Senin 28 Juni 2021 di Pegadaian Mulai Menguat | Equityworld Futures
"Fed mengindikasikan optimisme tentang inflasi," kata Chris Low dari FHN Financial dikutip dari Reuters.
"Saat ini, tidak ada cara untuk mengetahui dengan pasti mana yang lebih dekat dengan kebenaran."
Sementara itu, saham Nike Inc melonjak 15,5% ke level tertinggi sepanjang masa. Ini setelah apparel olahraga itu memperkirakan penjualan fiskal setahun penuh lebih tinggi dari prediksi Wall Street.
Sementara Virgin Galactic melonjak 38,9%. Ini setelah pejabat AS mengizinkan perusahaan untuk membawa pelanggan ke luar angkasa, menyetujui lisensi komersial pertama untuk perjalanan ruang angkasa.
Sayangnya FedEx turun 3,6%. Perusahaan memperingatkan biaya tenaga kerja yang lebih tinggi, meski melaporkan laba yang lebih baik dari yang diharapkan.
Jumat, 25 Juni 2021
PT Equity World | Bisi International Tebar Dividen Rp 38 per Saham, Cek Jadwal Pembagiannya
PT Equity World | Bisi International Tebar Dividen Rp 38 per Saham, Cek Jadwal Pembagiannya
PT Equity World | PT Bisi International Tbk (BISI) akan membagikan dividen tunai untuk tahun buku 2020 sebesar Rp 114 miliar.
Dividen itu setara Rp 38 per saham yang dibayarkan atas 3.000.000.000 saham. Pembagian dividen itu telah diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Bisi International Tbk pada 23 Juni 2021. Demikian mengutip dari keterbukaan informasi BEI, Jumat (25/6/2021).
PT Bisi Internasional Tbk mencatat laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk turun 10,22 persen menjadi Rp 275,45 miliar pada 2020 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 306,82 miliar.
Perseroan mencatat penjualan bersih merosot 20,23 persen menjadi Rp 1,81 triliun pada 2020 dari periode 2019 sebesar Rp 2,27 triliun.
Jadwal pembagian dividen tunai antara lain:
Wall Street berseri, S&P 500 dan Nasdaq dibuka pada rekor tertinggi | PT Equity World
-Cum dividen tunai di pasar regular dan negosiasi: 1 Juli 2021
-Ex dividen tunai di pasar regular dan negosiasi: 2 Juli 2021
-Cum dividen tunai di pasar tunai: 5 Juli 2021
-Ex dividen tunai di pasar tunai: 6 Juli 2021
-Daftar pemegang saham yang berhak atas dividen tunai: 5 Juli 2021
-Pembayaran dividen tunai: 13 Juli 2021
Pada perdagangan Jumat, 25 Juni 2021 pukul 14.38 WIB, saham BISI stagnan Rp 1.120. Saham BISI dibuka stagnan Rp 1.120. Saham BISIS berada di posisi tertinggi Rp 1.125 dan terendah Rp 1.110 per saham. Total frekuensi perdagangan 52 kali dengan nilai transaksi Rp 169,5 juta.
Kamis, 24 Juni 2021
PT Equity World | Wall Street menguat, Nasdaq cetak rekor baru setelah pernyataan Powell
PT Equity World | Wall Street menguat, Nasdaq cetak rekor baru setelah pernyataan Powell
PT Equity World | Wall Street menguat pada perdagangan Selasa (22/6) dan Nasdaq mencapai rekor tertinggi setelah Gubernur Federal Reserve Jerome Powell menegaskan bahwa bank sentral tidak akan menaikkan suku bunga terlalu cepat hanya berdasarkan ketakutan akan inflasi yang akan datang.
Dow Jones Industrial Average naik 0,2% dan berakhir pada 33.945,58. Sedangkan S&P 500 naik 0,51% menjadi 4.246,44. Nasdaq Composite naik 0,79% menjadi 14.253,27.
Nasdaq berakhir pada rekor tertinggi pada hari Selasa, terangkat oleh Amazon, Microsoft dan perusahaan teknologi papan atas lainnya karena investor mengalihkan fokus mereka ke saham pertumbuhan.
Harga saham Microsoft naik 1,1% dan nilai pasar sahamnya sempat menembus US$ 2 triliun untuk pertama kalinya. Sementara harga saham Apple, Facebook, dan Amazon juga masing-masing menguat lebih dari 1%.
Menurut Adobe Digital Economy Index, Amazon memiliki total penjualan online lebih dari US$ 5,6 miliar di Amerika Serikat pada hari pertama acara promosi Prime-nya.
Untung-Rugi Ambisi Indonesia Bentuk Bank Emas | PT Equity World
Dalam sidang kongres, Powell menegaskan kembali niat bank sentral AS untuk mendorong pemulihan pasar kerja yang luas dan inklusif. Dia menambahkan bahwa bank sentral tidak menaikkan suku bunga terlalu cepat hanya berdasarkan ketakutan akan inflasi yang akan datang.
Saham-saham yang diharapkan mendapat manfaat dari pemulihan ekonomi, telah unggul pada tahun 2021. Sementara saham pertumbuhan, termasuk nama-nama teknologi utama seperti Apple dan Nvidia, telah menguat sejak The Fed pekan lalu mengambil sikap tentang kenaikan suku bunga yang dilihat oleh banyak orang lebih agresif daripada yang diharapkan. "Pasar tidak waspada dengan komentar hawkish Fed," kata Andrew Mies, kepala investasi 6 Meridian kepada Reuters.
Dia menambahkan bahwa semua orang terkejut tentang betapa hawkishnya The Fed. "Sekarang mereka menyesuaikan portofolio mereka," kata Mies.
GameStop melonjak 10% setelah pengecer videogame mengatakan telah mengumpulkan lebih dari US$ 1 miliar dalam penawaran saham terbarunya. GameStop meraup keuntungan pada lonjakan harga saham yang didorong oleh Reddit tahun ini.
Sanderson Farms menguat sekitar 10% ke rekor tertinggi setelah JPMorgan menaikkan target harga saham. Sebuah sumber mengatakan kepada Reuters bahwa produsen unggas ini sedang menjajaki penjualan.
Rabu, 23 Juni 2021
PT Equity World | Harga Emas Antam Turun Jadi Rp 930.000 per Gram
PT Equity World | Harga Emas Antam Turun Jadi Rp 930.000 per Gram
PT Equity World| Harga emas Antam pada Rabu (23/6/2021) untuk ukuran satu gram dibanderol di harga Rp 930.000.
Harga emas Antam hari ini terpantau turun 2.000 dibandingkan dengan harga jual hari Selasa (22/6/2021) kemarin.
Sementara itu, harga Buyback (beli kembali) emas Antam dibanderol di harga Rp 827.000 per gram.
Bursa Hong Kong dan Taiwan Pimpin Kenaikan di Asia | PT Equity World
Harga buyback tersebut juga turun Rp 2.000 dibandingkan dengan harga buyback hari Selasa kemarin.
Seperti dilansir dari laman resmi Logam Mulia Antam, berikut adalah harga jual emas batangan pada hari ini.
emas 0,5 gram Rp 515.000.
emas 2 gram Rp 1.800.000.
emas 3 gram Rp 2.675.000.
emas 5 gram Rp 4.425.000.
emas 10 gram Rp 8.795.000.
emas 25 gram Rp 21.862.000.
emas 50 gram Rp 43.645.000.
emas 100 gram Rp 87.212.000.
emas 250 gram Rp 217.765.000.
emas 500 gram Rp 435.320.000.
emas 1.000 gram Rp 870.600.000.
Senin, 21 Juni 2021
PT Equity World | IHSG Menguat Terkerek Kenaikan Wall Street
PT Equity World | IHSG Menguat Terkerek Kenaikan Wall Street
PT Equity World | Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau pada perdagangan pagi ini, Selasa (22/6). IHSG dibuka menguat dan terus naik sebesar 0,65 persen ke level 6.035,03. Sementara indeks LQ45 naik sebesar 0,41 persen.
Pergerakan IHSG ini sejalan dengan indeks saham utama Wall Street yang menguat pada perdagangan semalam. "DJIA lompat lebih dari 550 poin sehingga mencatatkan kenaikan harian terbesar dalam lebih dari tiga bulan terakhir," tulis Phillip Sekuritas Indonesia dalam risetnya, Selasa (22/6).
Penguatan DJIA itu juga diikuti oleh indeks S&P 500 yang naik hingga 1,40 persen dan Nasdaq naik 0,79 persen. Sementara dari Eropa, FTSE 100 London turut menguat 0,64 persen dan Xetra Dax Frankfurt menguat 1,00 persen.
Selasa Pagi, Saham Asia Pasifik Dibuka Naik, Nikkei Loncat 2% | PT Equity World
Menurut riset, investor kembali memburu saham-saham di sektor energi dan sektor-sektor lain yang bersifat siklikal. Hal tersebut seiring dengan pulihnya ekonomi Amerika Serikat (AS) dari dampak pandemi Covid-19.
Pejabat bank sentral AS mulai membanjiri pasar dengan berbagai komentar, termasuk Gubernur The Fed Jerome Powell yang di jadwalkan melakukan rapat dengar pendapat dengan DPR AS. Hal ini sangat mempengaruhi pergerakan pasar beberapa hari terakhir.
Presiden The Fed dari St. Louis, James Bullard, mengatakan bank sentral tidak mungkin menaikkan suku bunga acuan pada saat yang bersamaan dengan melakukan pengurangan (tapering) program pembelian obligasi.
Di pasar komoditas, menurut riset, harga minyak mentah naik tajam di dorong oleh berhentinya pembicaraan untuk mengakhiri sanksi ekonomi AS atas Iran. Selain itu, kenaikan tajam juga dipicu oleh pelemahan nilai tukar mata uang dolar AS dari level tertingginya dalam dua bulan.
Selisih (spread) antara harga kontrak berjangka (futures) minyak mentah jenis WTI untuk pengiriman bulan September dan pengiriman bulan Oktober menyentuh 1,12 per dolar AS barel pada Senin (21/6). Pelaku pasar pun bereaksi atas kenaikan harga tersebut.
"Sejumlah investor dan pelaku pasar berpandangan bahwa persediaan minyak mentah di AS akan mengalami pengetatan secara signifikan," tulis riset.
Minggu, 20 Juni 2021
PT Equity World | Harga Emas Hari Ini, Senin 21 Juni 2021, Dibayangi Hawkish The Fed
PT Equity World | Harga Emas Hari Ini, Senin 21 Juni 2021, Dibayangi Hawkish The Fed
PT Equity World | Harga emas diperkirakan masih cenderung tertekan pada perdagangan Senin (21/6/2021) seiring dengan rencana kenaikan suku bunga Federal Reserve. Pada perdagangan Senin (21/6/2021) pukul 08.13 WIB, harga emas spot naik 0,51 persen atau 8,92 poin menjadi US$1.773,08 per troy ounce. Harga emas Comex kontrak Agustus 2021 naik 0,22 persen atau 3,9 poin menuju US$1.772,9 per troy ounce. Laporan Monex Investindo Futures menyebutkan harga emas turun US$8,63 ke level penutupan US$1.764,31 pada akhir sesi Jumat (18/6/2021), setelah anggota The Fed Bullard kembali memberikan pernyataan peluang kenaikan suku bunga yang lebih cepat daripada komentar Powell.
"Namun kenaikan lebih tinggi dari level resisten tersebut berpeluang memicu aksi beli terhadap harga emas menguji resisten selanjutnya US$1.785. Rentang perdagangan potensial di sesi Asia US$1.750 - US$1.785,
IHSG awal pekan terkoreksi menembus bawah level psikologis 6.000| PT Equity World
Dari dalam negeri, harga emas batangan 24 karat yang dijual di Pegadaian pada hari ini, Senin (21/6/2021) untuk cetakan UBS dan Antam tidak mengalami perubahan dengan harga sebelumnya.
Berdasarkan informasi yang ada pada laman resmi Pegadaian, harga emas 24 karat UBS ukuran terkecil yakni 0,5 gram dipatok seharga Rp499.000, sama dengan posisi kemarin. Sedangkan emas Antam terkecil dibanderol Rp533.000, stagnan.
Kamis, 17 Juni 2021
Equity World | Emas Anjlok 4,65%, Dolar AS Menguat
Equity World | Emas Anjlok 4,65%, Dolar AS Menguat
Equity World | Harga emas berjangka anjlok pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), karena investor mempercepat aksi jual mereka sehari setelah membukukan keuntungan moderat, terseret oleh mengguatnya dolar setelah Federal Reserve (Fed) AS memberikan nada hawkish pada strategi moneternya. Kontrak harga emas paling aktif untuk pengiriman Agustus di divisi Comex New York Exchange, terjun US$ 86,6 atau 4,65% menjadi US$ 1.774,80 per ounce. Sehari sebelumnya, Rabu (16/6/2021) emas berjangka naik US$ 5 atau 0,27% menjadi US$ 1.861,40 per ounce. Penguatan dolar AS menyebabkan emas terpuruk setelah mayoritas dari 11 pejabat Fed pada Rabu (16/6/2021) memproyeksikan setidaknya dua seperempat poin kenaikan suku bunga untuk tahun 2023.
Jumat Pagi, Saham Asia Pasifik Dibuka Bervariasi | Equity World
Meskipun demikian, para pejabat berjanji untuk menjaga kebijakan tetap mendukung untuk saat ini guna mendorong pemulihan lapangan pekerjaan. Pengumuman itu mengangkat dolar ke level tertinggi lebih dari dua bulan, mengikis daya tarik emas bagi mereka yang memegang mata uang lainnya, dan mendorong lonjakan imbal hasil obligasi pemerintah AS, meningkatkan peluang kerugian memegang emas yang tidak memberikan imbal hasil. "Dot plot the Fed memberikan perubahan nada yang jelas, pada akhirnya menunjukkan bahwa meskipun The Fed terus menegaskan kembali bahwa inflasi bersifat sementara, penilaian formal mereka terhadap risiko terhadap ekonomi jelas lebih hawkish," kata Ahli Strategi Komoditas TD Securities, Daniel Ghali. Menambah tantangan bagi emas, bank sentral AS mengatakan akan mempertimbangkan apakah akan mengurangi pembelian asetnya pada setiap pertemuan kebijakan berikutnya.
Managing Partner CPM Group Jeffrey Christian juga mengatakan skala aksi jual emas ditekankan oleh teknikal bearish dan bahwa penurunan tajam dalam emas berjangka “mencerminkan fakta bahwa Anda memiliki lebih banyak volume perdagangan dan investor yang lebih berorientasi teknikal di pasar berjangka daripada di tempat lain.” Harga logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Juli turun US$ 1,956 atau 7,03% menjadi US$ 25,856 per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli anjlok US$ 86,7 atau 7,59% menjadi US$ 1.055,2 per ounce.
Rabu, 16 Juni 2021
Equity World | Wall Street Dibuka Variatif, Investor Lirik Saham Teknologi
Equity World | Wall Street Dibuka Variatif, Investor Lirik Saham Teknologi
Equity World | Bursa saham Amerika Serikat (AS) dibuka variatif pada perdagangan Rabu (16/6/2021), jelang pernyataan pejabat bank sentral (Federal Reserve/The Fed) terkait arah kebijakan moneter ke depan dini hari nanti.
Indeks Dow Jones Industrial Average melemah 48 poin (-0,14%) pada pukul 08:30 waktu setempat (20:30 WIB) dan selang 30 menit menjadi minus 45,7 poin (-0,13%) ke 34.253,63. S&P 500 turun 0,3 poin (-0,01%) ke 4.246,26. Sebaliknya, Nasdaq yang berisi saham-saham raksasa teknologi naik 39 poin (+0,28%) ke 14.111,84.
Pada Selasa kemarin, indeks S&P 500 melemah 0,2% setelah menyentuh rekor baru sementara Dow Jones anjlok nyaris 100 poin. Nasdaq tertekan 0,7% di tengah pelemahan saham emiten teknologi raksasa.
Bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) bakal mengakhiri rapat Komite Pasar Terbuka Federal (Federal Open Market Committee/FOMC) malam nanti. Suku bunga acuan diprediksi tak berubah, tetapi pasar memantau komentar para pejabatnya seputar inflasi dan kemungkinan pengurangan pembelian (tapering) surat berharga di pasar sekunder.
IHSG Masih Dibuka Loyo Pagi Ini, Merah di Level 6.057 | Equity World
The Fed juga akan merilis proyeksi baru yang bisa mengindikasikan kemungkinan kenaikan suku bunga acuan pertama kali pada 2023. Konferensi pers akan digelar pukul 14:30 waktu setempat, atau pukul 02:30 pagi WIB. Sebelumnya, pejabat The Fed belum mencapai kesepakatan mengenai peluang kenaikan pada tahun tersebut.
Rapat dijalankan di tengah kenaikan inflasi Mei ke level 5% yang merupakan tertinggi nyaris dalam 11 tahun terakhir. Meski demikian, inflasi tersebut dinilai tidak mencerminkan kondisi ekonomi sebenarnya, dan cenderung misleading di tengah gelontoran stimulus pemerintah.
"Drama pekan ini adalah mengenai apakah The Fed akan duduk diam atau mengakui bahwa inflasi meningkat dan The Fed perlu pengetatan [kebijakan moneter]," tutur Brad McMillan, Direktur Investasi Commonwealth Financial Network, seperti dikutip CNBC International.
Namun untuk saat ini, lanjut dia, bank sentral terkuat di dunia tersebut akan memilih mengarahkan kebijakannya untuk menyasar isu pengangguran, sehingga masih akan mempertahankan moneter longgar untuk membantu ekonomi bergulir.
Wells Fargo Investment Institute dalam proyeksi 2021 menyebutkan pemulihan ekonomi akan terakselerasi pada tahun depan berkat vaksinasi. Risiko yang membayangi adalah inflasi, pajak, dan suku bunga acuan meski dinilai belum akan mengganggu pergerakan pasar.
Selasa, 15 Juni 2021
Equity World | Sentimen Beragam, Hari Ini Kinerja Bursa Asia Tak Kompak
Equity World | Sentimen Beragam, Hari Ini Kinerja Bursa Asia Tak Kompak
Equity World | Mayoritas bursa Asia ditutup menguat pada perdagangan Selasa (15/6/2021), di tengah sikap investor yang menanti rapat pejabat bank sentral Amerika Serikat (AS) yang dimulai malam nanti dan hasilnya diumumkan pada Rabu (16/6/2021) waktu AS.
Tercatat indeks Nikkei Jepang ditutup melesat 0,96% ke level 29.441,30, Straits Times Singapura menguat 0,69% ke 3.174,87, KOSPI Korea Selatan terapresiasi 0,2% ke 3.258,63, dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir naik 0,14% ke 6.089,04.
Sementara untuk indeks saham Hang Seng Hong Kong dan Shanghai Composite China hari ini ditutup di zona merah. Hang Seng berakhir melemah 0,71% ke posisi 28.638,53 dan Shanghai merosot 0,92% ke 3.556,56.
Pasar saham Jepang memimpin penguatan bursa Asia hari ini, didukung oleh saham teknologi dan saham berorientasi pertumbuhan, menyusul penguatan indeks saham AS, Nasdaq pada penutupan perdagangan Senin (14/6/2021) waktu setempat, sementara saham pembuat obat memperpanjang kenaikannya.
Saham teknologi Jepang, yakni Tokyo Electron, yang merupakan perusahaan pemasok peralatan pembuatan chip ternama di Negeri Sakura tersebut memimpin penguatan saham teknologi Jepang, yakni ditutup melesat 1,68%.
IHSG Diramal Menguat, Analis Rekomendasikan Saham Bank dan Properti | Equity World
Sedangkan saham pembuat obat, Eisai melonjak 6,59%, memimpin penguatan saham pembuat obat di indeks Nikkei.
Sementara di China dan Hong Kong, pasar saham kedua negara tersebut berakhir melemah pada hari ini karena karena ketegangan antara China dengan negara-negara barat kembali memuncak, setelah para pemimpin negara anggota G-7 berencana mengatasi manuver China di kancah global.
Mereka juga sepakat menghadang China terkait dengan "praktik ekonomi non-pasar" mereka, dan "pelanggaran" Hak Azasi Manusia (HAM) terhadap aktivis pro-demokrasi di Hongkong dan kalangan minoritas Uyghur, Xinjiang.
Di lain sisi, investor di global akan memantau jalannya rapat Komite Pasar Terbuka Federal (Federal Open Market Committee/FOMC) bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) yang akan digelar pada Selasa malam nanti hingga Rabu besok, dan diperkirakan tak akan mengubah kebijakan moneternya ataupun mengurangi pembelian surat berharga di pasar.
Namun demikian, pasar bakal memantau komentar para pejabat bank sentral untuk melihat apakah ada sinyal kekhawatiran melihat inflasi yang telah menyentuh 5% dan peluang dikuranginya pembelian obligasi dari pasar sekunder (tapering).
Salah seorang bos pengelola dana di Wall Street, Paul Tudor Jones menilai Jerome Powell bisa kehilangan tahtanya sebagai Ketua The Fed jika dia salah mengambil kebijakan dan memicu aksi jual besar-besaran di pasar dunia.
"Jika mereka di jalur yang benar dengan berkata 'kami menerima data masuk, sudah menyelesaikan misi dan mulai menyelesaikan misi pembukaan lapangan kerja secepatnya' maka akan ada taper tantrum," tutur Jones sebagaimana dikutip CNBC International.
Senin, 14 Juni 2021
PT Equityworld | Bursa Asia Ditutup Mixed, Nikkei-KOSPI Hijau & STI-IHSG Merah
PT Equityworld | Bursa Asia Ditutup Mixed, Nikkei-KOSPI Hijau & STI-IHSG Merah
PT Equityworld | Pasar saham Asia ditutup bervariasi pada perdagangan Senin (14/6/2021), dengan pasar saham China dan Hong Kong libur memperingati hari raya.
Tercatat indeks Nikkei Jepang ditutup melesat 0,74% ke level 29.161,80 dan KOSPI Korea Selatan berakhir naik tipis 0,09% ke posisi 3.252,13.
Sedangkan indeks Straits Times Singapura ditutup melemah 0,15% ke posisi 3.153,14 dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir terkoreksi 0,25% ke level 6.080,38.
Pasar saham di Asia cenderung sepi karena bursa saham utama Hong Kong dan China sedang libur memperingati hari festival Perahu Naga (Peh Cun).
Di Jepang, saham Toshiba ditutup menguat 2,7%, setelah manajemen perusahaan teknologi ternama di Jepang tersebut mengatakan bahwa dua dewan direksi telah diberhentikan karena adanya krisis tata kelola.
Pemberhentian ini terjadi setelah penyelidikan menemukan adanya upaya meminta bantuan pemerintah Jepang. Ini untuk mempengaruhi pemungutan suara di ruang rapat.
Wall Street Bervariasi, Indeks S&P dan Nasdaq Cetak Rekor Tertinggi | PT Equityworld
Toshiba pernah menjadi simbol teknologi maju dan kekuatan ekonomi Jepang. Namun kini skandal dan kerugian muncul di kala perusahaan mencoba melakukan pemulihan beberapa tahun terakhir.
Kelompok industri telah mengatasi kesulitan keuangannya dan memperkuat tata kelolanya, dengan dewan yang sekarang sebagian besar terdiri dari direktur eksternal.
Mereka kini menghadapi tekanan dari pemegang saham aktif yang ingin melihat pertumbuhan yang lebih cepat dan strategi jangka panjang yang lebih jelas.
Sementara itu dari Amerika Serikat (AS), Komite Pasar Terbuka Federal (Federal Open Market Committee/FOMC) bank sentral AS akan menggelar rapat pada Selasa dan Rabu mendatang.
Diperkirakan bank sentral AS tak akan mengubah kebijakan moneternya ataupun mengurangi pembelian surat berharga di pasar. Namun, pasar bakal memantau ada-tidaknya kekhawatiran pejabat bank sentral demi melihat inflasi yang menyentuh 5%.
Di lain sisi, pertemuan negara kelompok G-7 menyepakati tiga hal, yang pada intinya adalah mengatasi manuver China di kancah global.
Pertama, mereka menyepakati dana untuk membagikan 1,1 miliar vaksin bagi negara miskin dan berkembang, berkebalikan dari kebijakan mereka sebelumnya yang cenderung proteksionistis dengan mendesak produsen vaksin mengutamakan pasokan bagi negara Eropa dan AS.
Selain itu, mereka juga sepakat menghadang China terkait dengan "praktik ekonomi non-pasar" mereka, dan "pelanggaran" Hak Azasi Manusia (HAM) terhadap aktivis pro-demokrasi di Hongkong dan kalangan minoritas Uyghur, Xinjiang.
Terakhir, mereka memberlakukan pajak minimal 15% bagi perusahaan lintas negara (multinational corporation/MNC).
Minggu, 13 Juni 2021
PT Equityworld | Pasar Saham Hong Kong-China Libur, Bursa Asia Menguat
PT Equityworld | Pasar Saham Hong Kong-China Libur, Bursa Asia Menguat
PT Equityworld | Bursa Asia dibuka menguat pada perdagangan Senin (14/6/2021), di tengah liburnya dua bursa utama Asia hari ini, sehingga pasar saham Asia cenderung sepi.
Tercatat indeks Nikkei Jepang dibuka melesat 0,71%, Straits Times Singapura naik tipis 0,07%, dan KOSPI Korea Selatan menguat 0,14%.
Sementara untuk indeks Hang Seng Hong Kong dan Shanghai Composite China hari ini tidak dibuka karena sedang libur nasional memperingati hari festival Perahu Naga (Peh Cun).
Selagi bursa saham Hong Kong dan China sedang libur, pelaku pasar Asia akan memantau rilis data produksi industri Jepang pada periode April 2021 yang akan dirilis pada pukul 11:30 WIB.
Beralih ke Amerika Serikat (AS), Bursa saham Amerika Serikat (AS) sepanjang pekan lalu cenderung beragam, di mana Dow Jones melemah 0,8% menjadi 34.479 sementara S&P 500 bertambah 0,4% sehingga berahir pada level tertinggi baru 4.247. Nasdaq, yang berisi saham unggulan teknologi, melesat 1,9% ke 14.069.
Di pasar obligasi pemerintah AS (US Treasury) bergerak mengejutkan dengan kembali diburu pemodal, sehingga imbal hasil (yield) anjlok.
Bursa Asia Mixed, Sebagain Pasar Modal Libur | PT Equityworld
Imbal hasil US Treasury berjatuh tempo 10 tahun, yang menjadi acuan pasar, melemah hingga 1,43%, setelah pada pertengahan Maret sempat menyentuh level tertinggi 2021 pada 1,75%.
"Saya berpikir seluruh pergerakan US Treasury ini cenderung teknikal dan tidak ada kaitannya dengan fundamental," tutur Aneta Markowska, Kepala Ekonom Jefferies. "Ada dana berlebih yang lantas diparkir ke surat utang bertenor lebih panjang, investor aslinya masih ingin jualan."
Pemicu pembelian sesaat ini, lanjut dia, adalah laporan data tenaga kerja Mei yang masih lebih rendah dari ekspektasi pasar sehingga memicu kekhawatiran bahwa ekonomi masih belum normal dalam waktu dekat. Investor pemburu yield pun masuk.
Bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) sebelumnya telah menyatakan akan tetap mempertahankan kebijakan pelonggaran moneter secara kuantitatif (quantitative easing/QE) selama data pengangguran masih belum positif, meski inflasi melewati patokan sebesar 2%.
Indeks Harga Konsumen (IHK) AS periode Mei mencapai 5% secara tahunan, menjadi laju yang tercepat sejak 2008. Inflasi inti yang mengecualikan harga makanan dan energi menguat 3,8% atau yang tercepat dalam 3 dekade. Angka ini jauh di atas polling ekonom oleh Dow Jones yang mengestimasikan angka 4,7%.
Pasar obligasi biasanya bergerak berlawanan dengan pasar saham, karena mencerminkan sikap defensif inestor sementara saham mencerminkan sikap agresif investor dalam menempatkan portofolionya.
Selama ekonomi tidak menentu, pasar obligasi diburu dan sebaliknya ketika ekonomi dipersepsikan segera membaik maka investor beralih ke saham untuk berburu keuntungan dari pergerakan harga aset (capital gain).
Kamis, 10 Juni 2021
PT Equityworld | Wall Street Kompak Menguat, Investor Abaikan Data Inflasi AS
PT Equityworld | Wall Street Kompak Menguat, Investor Abaikan Data Inflasi AS
PT Equityworld | Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street kompak menguat pada perdagangan Kamis, 10 Juni 2021. Indeks S&P 500 naik ke level tertinggi sepanjang masa seiring investor mengabaikan laporan inflasi utama yang menunjukkan kenaikan tekanan harga yang lebih besar dari perkiraan.
Pada penutupan perdagangan wall street, indeks S&P 500 naik 0,5 persen ke rekor penutupan tertinggi di 4.239,18. Indeks S&P 500 juga mencapai rekor intraday di posisi 4.249,74, melampaui level tertinggi pada 7 Mei 2021 setelah pasar diperdagangkan sideway selama sebulan.
Indeks Dow Jones naik 19,10 poin atau kurang dari 0,1 persen menjadi 34.466,24. Indeks Nasdaq naik 0,8 persen menjadi 14.020,33.
Harga konsumen untuk Mei berakselerasi pada laju tercepat sejak musim panas 2008 di tengah pemulihan ekonomi dari resesi yang dipicu pandemi COVID-19.
Indeks harga konsumen atau inflasi yang mewakilii makanan, energi, bahan makanan dan harga barang naik lima persen dari tahun lalu. Ekonom yang disurvei oleh Dow Jones telah mengharapkan kenaikan 4,7 persen.
"Saya pikir ada banyak orang yang menahan diri, yang ingin melihat angka inflasi yang lebih panas,” ujar Jim Cramer dari CNBC, dilansir Jumat (11/6/2021).
Wall Street: S&P 500 cetak rekor tertinggi, investor abaikan data kenaikan inflasi | PT Equityworld
Kekhawatiran lonjakan inflasi telah membebani wall street pada bulan lalu. Investor khawatir lonjakan harga akan menaikkan biaya bagi perusahaan memicu kenaikan suku bunga dan menyebabkan the Federal Reserve atau bank sentral Amerika Serikat menghapus kebijakan kelonggaran moneternya.
"CPI ini tidak akan mengubah narasi secara dramatis, dan masih ada indikasi bahwa momentum inflasi akan mereda dalam beberapa bulan mendatang,” ujar Pendiri Vital Knowledge, Adam Crisafulli dilansir dari CNBC.
Banyak ekonom juga mengatakan lonjakan biaya mobil bekas dapat mencondongkan pembacaan inflasi.. Harga mobil dan truk bekas melonjak lebih dari 7 persen.
Lonjakan harga mobil bekas kemungkinan mencerminkan fenomena sementara terkait pandemi COVID-19 dan pasokan mobil.
Sebuah laporan terpisah yang dirilis pada Kamis pekan ini menunjukkan klaim pengangguran untuk pekan terakhir 5 Juni mencapai 376.000. Angka ini lebih tinggi dibandingkan perkiraan Dow Jones mencapai 370.000. Jumlah tersebut masih menjadi yang terendah pada era pandemi COVID-19.
Di sisi lain, saham UPS naik sekitar 1 persen setelah kenaikan dari JPMorgan. Saham Boeing menguat, tetapi Delta Airlines tergelincir.
Sementara itu, saham ritel video game dan meme GameStop turun 27 persen bahkan setelah perusahaan menunjuk mantan eksekutif Amazon Matt Furlong untuk menjadi CEO berikutnya dan mengatakan penjualan naik 25 persen pada kuartal terakhir. Perusahaan juga menyatakan akan menjual hingga 5 juta saham tambahan.
Rabu, 09 Juni 2021
PT Equityworld | Bursa Saham Asia Beragam Imbas Wall Street yang Lesu
PT Equityworld | Bursa Saham Asia Beragam Imbas Wall Street yang Lesu
PT Equityworld | Bursa saham Asia Pasifik sedikit berubah pada perdagangan saham Kamis pagi, (10/6/2021) setelah bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street melemah.
Di Jepang, indeks saham Nikkei 225 menguat. Indeks saham Topix melemah 0,1 persen. Indeks saham Korea Selatan Kospi menanjak 0,1 persen. Sementara itu, indeks ASX 200 melemah. Indeks saham MSCI Asia Pasifik di luar Jepang cenderung mendatar.
Di wall street, indeks saham Dow Jones melemah 152,68 poin ke posisi 34.447,14. Indeks saham S&P 500 tergelincir 0,18 persen ke posisi 4.219,55. Indeks saham Nasdaq susut 0,1 persen ke posisi 13.922,75. Demikian dilansir dari CNBC, Kamis (10/6/2021).
Pergerakan wall street yang melemah ini jelang data inflasi AS. Data inflasi akan diumumkan pada Kamis waktu setempat. Diharapkan inflasi mencapai 4,7 persen.
Indeks dolar AS berada di posisi 90,14. Level tersebut meningkat dari posisi sebelumnya 90. Yen Jepang diperdagangkan di kisaran 109,65 per dolar AS.
Di sisi lain, harga minyak melemah pada jam perdagangan Asia. Harga minyak Brent melemah 0,22 persen ke posisi USD 72,09 per barel. Harga minyak berjangka AS melemah 0,29 persen ke posisi USD 69,76 per barel.
Pergerakan Harga Emas Hari Ini, Kamis 10 Juni 2021 | PT Equityworld
Sebelumnya, bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street melemah pada perdagangan Rabu, 9 Juni 2021 seiring pelaku pasar berjuang untuk keluar dari posisi yang ketat.Pelaku pasar menanti data inflasi Mei 2021.
Pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones turun 152,68 poin atau 0,4 persen menjadi 34.447,15. Indeks Dow Jones mencatat koreksi selama tiga hari berturut-turut. Indeks S&P 500 melemah 0,2 persen menjadi 4.219,55 di bawah posisi tertinggi intraday pada 7 Mei 2021. Indeks Nasdaq merosot 0,1 persen menjadi 13.911,75.
Sektor industri dan keuangan mencatat penurunan terbesar di antara 11 sektor saham S&P 500 sehingga menekan bursa saham. Kenaikan saham meme berlanjut pada perdagangan Rabu, 9 Juni 2021.
Kali ini kenaikan dialami saham Clean Energy Fuels yang naik lebih dari 31 persen. Saham Clover Health mendaki lebih dari 85 persen pada sesi sebelumnya, dan turun 23 persen pada perdagangan Rabu waktu setempat.
Namun, banyak orang di wall street percaya saham meme terbaru harus tetap berisi beberapa nama, tidak seperti hiruk pikuk perdagangan GameStop pada Januari yang berdampak ke pasar yang lebih luas.
"Melihat rendahnya risiko penularan yang luas, kami melihat dampak dari tekanan singkat baru-baru ini adalah terbatas,” ujar Global Head of Equity Derivatives Barclays, Maneesh Deshpande dalam catatannya dilansir dari CNBC, Kamis, 10 Juni 2021.
Di sisi lain, investor menanti rilis data inflasi Mei 2021 untuk mengukur apakah tekanan harga yang lebih tinggi hanya bersifat sementara. Hal ini lantaran ekonomi terus pulih dari resesi yang disebabkan oleh pandemi COVID-19.
"Saham sebagian besar telah terjebak dalam kisaran yang mendatar sejak pertengahan April dan sepertinya tidak akan pecah dalam waktu dekat. Investor ingin melihat bagaimana tekanan harga yang panas atau inflasi dan seberapa banyak penurunan saham terjadi setelah tamper tantrum the Fed dimulai," ujar Analis Oanda, Edward Moya.
Indeks harga konsumen atau the consumer price index (CPI) pada Mei akan dirilis pada Kamis pekan ini. Ekonom mengharapkan CPI naik 4,7 persen dari tahun sebelumnya, menurut Dow Jones. Pada April, CPI meningkat 4,2 persen secara tahunan, dan alami kenaikan tercepat sejak 2008.
Dari sisi data, lowongan pekerjaan pada April 2021 melonjak ke rekor tertinggi baru dengan 9,3 juta lowongan di tengah pemulihan ekonomi.
Selasa, 08 Juni 2021
PT Equityworld | IHSG Diprediksi Masih Terkoreksi, Ini Enam Saham yang Layak Dicermati
PT Equityworld | IHSG Diprediksi Masih Terkoreksi, Ini Enam Saham yang Layak Dicermati
PT Equityworld | Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi akan kembali terkoreksi pada perdagangan hari ini. Pergerakan indeks akan berada di kisaran 5.946-6.049.
Analis Reliance Sekuritas, Lanjar Nafi, mengatakan, secara teknikal IHSG konfirmasi pulled back upper bollinger bands dan resistance level dengan break out support moving Average 5 hari sebagai konfirmasi. Indikator stochastic dan RSI menukik dengan dead-cross diarea overbought.
"Indikator MACD memberikan pergerakan bearish setelah dikonfirmasi adanya potensi cross over negatif pada MACD line. Sehingga diperkirakan IHSG masih berpotensi bergerak tertekan mencoba menutup gap yang terbentuk dengan support resistance 5.946-6.049," ujar Lanjar dalam risetnya, Rabu (9/6/2021).
Saham-saham yang masih dapat dicermati secara teknikal di antaranya; ACES, BSDE, LSIP, PWON, RALS, SMRA.
Sebelumnya, IHSG ditutup melemah signifikan 70,56 poin atau 1,16% ke level 5.999 setelah data cadangan devisa alami penurunan berlawan dengan ekspektasi. Investor merespon data Cadangan Devisa Indonesia yang alami penurunan menjadi USD136,4 miliar dari USD138,8 miliar di periode sebelumnya atau berkurang sekitar 1,7%.
Melandai, Saham-saham Kakap Tiongkok di Bursa AS | PT Equityworld
Penyebab turunnya cadangan devisa Indonesia pada bulan Mei 2021 dikarenakan oleh pembayaran utang luar negeri pemerintah meskipun demikian bank Indonesia menilai cadangan devisa masih mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjadi stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.
Pelemahan saham berkapitalisasi besar menjadi faktor di mana BBCA (-1.5%), HMSP (-6.8%), BBRI (-1.2%), BMRI (-2.0%) dan UNVR (-2.7%) alami koreksi lanjutan.
Sementara itu, indeks saham Asia ditutup terkonsolidasi cenderung tertekan. Indeks Nikkei (-0.19%), TOPIX (+0.09%), HangSeng (-0.02%), CSI300 (-0.86%) bergerak tertekan hingga akhir sesi perdagangan. Investor masih memperdebatkan dampak eskalasi lanjutan antara AS dan China pada pembatasan investasi perusahaan tiongkok di AS.
Burs Eropa dibuka bervariasi mengikuti bursa Asia dan berjangka AS. Indeks Eurostoxx (+0.07%), FTSE (+0.40%) dan CAC40 (+0.30%) naik tipis. Karena investor terus memperdebatkan dampak kebangkitan inflasi pada kebijakan moneter.
Fokus investor beralih ke data harga konsumen pada Kamis di AS yang mungkin menawarkan petunjuk tentang seberapa jauh Federal Reserve dapat menunda pengurangan stimulus.
Senin, 07 Juni 2021
PT Equityworld | Waspada! Faktor Eksternal Bisa jadi Pemicu Koreksi IHSG
PT Equityworld | Waspada! Faktor Eksternal Bisa jadi Pemicu Koreksi IHSG
PT Equityworld | Bursa saham domestik pada perdagangan Selasa ini diperkirakan masih akan mengalami tekanan seiring sentimen pelemahan bursa saham utama Amerika Serikat, Wall Street.
Pada perdagangan Senin, (7/6/2021), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), ditutup naik sebesar 0,08% ke level 6.069,93 poin dengan nilai transaksi Rp 11,63 triliun. Pelaku pasar asing melakukan pembelian bersih senilai Rp 124,10 miliar.
Pengamat pasar saham MNC Sekuritas, Edwin Sebayang berpendapat, IHSG berpeluang mengalami tekanan seiring terkoreksinya indeks Dow Jones sebesar 0,36% serta penurunan sejumlah harga komoditas seperti minyak mentah 0,57%, nikel 0,26% dan timah sebesar 0,20%.
Di sisi lain, kata Edwin, investor akan memburu saham berbasis batu bara yang diperkirakan akan berbalik menguat (rebound) menyusul naiknya harga komoditas tersebut sebesar 4,85% serta emiten yang mempunyai corporate action diperkirakan akan menjadi pilihan investor untuk trading Selasa ini.
PT Equityworld | Wall Street Ditutup 2 Arah, Nasdaq Naik 67 Poin
"IHSG diperkirakan akan bergerak pada rentang 6.029 - 6.120," kata Edwin, dalam risetnya, Selasa (8/6/2021).
Sementara itu, Direktur PT Indosurya Bersinar Sekuritas, William Surya Wijaya mengungkapkan, pergerakan IHSG hingga saat ini masih menunjukkan betah berada dalam rentang konsolidasi wajar, jika IHSG mampu menembus level resisten terdekat maka peluang kenaikan jangka pendek semakin terbuka lebar.
Selain itu, para investor asing masih mencatatkan capital inflow secara ytd yang menunjukkan minat para investor terhadap pasar modal Indonesia.
"Hal ini tentunya memberikan sentimen positif bagi pergerakan IHSG, hari ini IHSG berpotensi bergerak pada zona hijau," kata William.
Minggu, 06 Juni 2021
Equityworld Futures | Rekomendasi Harian Indeks Hang Seng 7 Juni 2021
Equityworld Futures | Rekomendasi Harian Indeks Hang Seng 7 Juni 2021
Equityworld Futures | Indeks Hang Seng perdagangan akhir pekan lalu ditutup turun 47,93 poin atau 0,17% lebih rendah menjadi 28.918,10. Namun untuk indeks saham Cina Enterprise (HSCE) dengan 60 saham unggulan berakhir turun 0,2% menjadi 10,805,64. Untuk indeks Hang Seng berjangka bulan April 2021 bergerak negatif dengan turun 53 poin atau 0,18% ke posisi 28805.
Sentimen investor dilemahkan oleh kekhawatiran atas inflasi yang lebih tinggi dan penarikan dana dari stimulus Federal Reserve AS. Indeks Hang Seng turun ke posisi terendah sepekan lebih, dan secara mingguan anjlok 0,71%. Ketegangan Cina-AS terbaru juga merusak sentimen investasi risiko, dimana Presiden AS menandatangani perintah eksekutif pada hari Kamis yang melarang entitas AS berinvestasi di lusinan perusahaan China yang diduga terkait dengan sektor teknologi pertahanan atau pengawasan.
Pergerakan Harga Emas Hari Ini, Senin 7 Juni 2021 | Equityworld Futures
Sebagai penggerak pasar hari ini semua indeks bursa saham Wall Street akhir pekan lalu melonjak merespon laporan NFP AS bulan Mei yang meningkat dibawah ekspektasi. Demikian untuk harga minyak mentah akhir pekan lalu ditutup menguat ke posisi tertinggi 2 tahun oleh laporan penurunan pasokan minyak mentah AS baik dari API maupun oleh EIA.
Secara teknikal menurut analyst Vibiz Research Center, indeks Hang Seng berjangka akan menguat. Dan awal sesi akan naik ke posisi 28990, dan jika tembus akan ke lanjut ke R1 hingga R2. Namun jika kemudian bergerak sebaliknya pair akan turun ke posisi 28685, jika tembus meluncur ke S1 hingga S2.
Kamis, 03 Juni 2021
Equityworld Futures | Naik Rp 3.000, Harga Emas Antam Hari Ini Rp 964.000 per Gram
Equityworld Futures | Naik Rp 3.000, Harga Emas Antam Hari Ini Rp 964.000 per Gram
Equityworld Futures | Harga emas Antam pada Kamis (3/6/2021) untuk ukuran satu gram dibanderol di harga Rp 964.000.
Harga emas Antam hari ini terpantau naik Rp 3.000 dibandingkan dengan harga jual Rabu (2/6/2021) kemarin.
Sementara itu, harga Buyback (beli kembali) emas Antam dibanderol di harga Rp 875.000 per gram.
Harga buyback tersebut juga naik Rp 4.000 dibandingkan dengan harga buyback hari Rabu kemarin.
Harga Emas Anjlok Menyusul Penguatan Dolar AS | Equityworld Futures
Seperti dilansir dari laman resmi Logam Mulia Antam, berikut adalah harga jual emas batangan pada hari ini.
emas 0,5 gram Rp 532.000.
emas 2 gram Rp 1.868.000.
emas 3 gram Rp 2.777,.000.
emas 5 gram Rp 4.595.000.
emas 10 gram Rp 9.135.000.
emas 25 gram Rp 22.712.000.
emas 50 gram Rp 45.345.000
emas 100 gram Rp 90.612.000.
emas 250 gram Rp 226.265.000.
emas 500 gram Rp 452.320.000.
emas 1.000 gram Rp 904.600.000.
Rabu, 02 Juni 2021
Equityworld Futures | Wall Street Menguat Tipis Jelang Data Ekonomi AS
Equityworld Futures | Wall Street Menguat Tipis Jelang Data Ekonomi AS
Equityworld Futures | Wall Street ditutup menguat tipis pada penutupan perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB). Penguatan ini menjelang data ekonomi utama AS yang akan dirilis akhir pekan ini ketika investor mempertimbangkan kekhawatiran inflasi dan lonjakan baru dalam apa yang disebut saham meme.
Indeks Dow Jones Industrial Average terangkat 25,07 poin atau 0,07 persen, menjadi berakhir di 34.600,38 poin. Indeks S&P 500 menguat 6,08 poin atau 0,14 persen, menjadi menetap pada 4.208,12 poin. Indeks Komposit Nasdaq ditutup bertambah 19,85 poin atau 0,14 persen, menjadi 13.756,33 poin.
Enam dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir di wilayah positif, dengan sektor energi terdongkrak 1,74 persen, memimpin kenaikan. Sementara itu, sektor material tergelincir 0,94 persen, merupakan kelompok dengan kinerja terburuk.
Indeks acuan S&P 500 naik sekitar 12 persen tahun ini, dan sekitar 1,0 persen dari rekor tertingginya, saat investor mengantisipasi rebound ekonomi dari pandemi virus corona.
Kinerja Bursa Asia Ditutup Tak Seragam, IHSG Moncer Sendiri | Equityworld Futures
Sektor energi S&P 500, kelompok berkinerja terbaik tahun ini, memperpanjang kenaikannya karena harga minyak didorong lebih tinggi. Sementara penurunan 3,0 persen pada saham Tesla Inc menyeret indeks S&P 500 dan Komposit Nasdaq.
Laporan pengangguran mingguan dan data gaji swasta Mei pada Kamis waktu setempat akan diikuti oleh angka pekerjaan bulanan pada Jumat (4/6/2021), dengan investor mencari tanda-tanda rebound ekonomi dan kenaikan inflasi.
"Kami menantikan laporan ketenagakerjaan Jumat (4/6/2021) dan mengantisipasi bahwa itu akan jauh lebih baik daripada laporan bulan lalu," kata Paul Nolte, manajer portofolio di Kingsview Investment Management di Chicago.
Equityworld Futures | Wall Street Variatif, Terseret Sektor Kesehatan
Equityworld Futures | Wall Street Variatif, Terseret Sektor Kesehatan
Equityworld Futures | Saham-saham di bursa Amerika Serikat (AS), Wall Street, berakhir beragam pada akhir perdagangan Selasa. Wall Street terseret oleh kelemahan secara keseluruhan di sektor perawatan kesehatan.
Melansir Xinhua, Rabu, 2 Juni 2021, indeks Dow Jones Industrial Average naik 45,86 poin atau 0,13 persen menjadi 34.575,31. Sementara indeks S&P 500 turun 2,07 poin atau 0,05 persen menjadi 4.202,04. Indeks Komposit Nasdaq turun 12,26 poin atau 0,09 persen menjadi 13.736,48.
Indeks Volatilitas Cboe, yang secara luas dianggap sebagai pengukur ketakutan terbaik di pasar saham, melonjak 6,8 persen menjadi 17,9. Pasar keuangan AS ditutup pada Senin untuk memperingati hari libur Memorial Day.
Di sisi ekonomi, PMI manufaktur AS (Indeks Manajer Pembelian) naik menjadi 61,2 persen pada Mei dari 60,7 persen pada April, Institute for Supply Management (ISM) melaporkan pada Selasa.
Wall Street Bervariasi, Investor Cermati Data Inflasi AS | Equityworld Futures
Adapun peningkatan bisnis di antara produsen AS termasuk yang terkuat dalam 14 tahun sejarah indeks.
Ekonom yang disurvei oleh Dow Jones dan The Wall Street Journal memperkirakan indeks ISM akan naik hingga 60,7 persen. Pembacaan lebih dari 50 persen ekspansi sinyal.