PT Equityworld | Fed Pertahankan Suku Bunga, Wall Street Merekah
PT Equityworld | Bursa saham Amerika Serikat (AS) berakhir lebih tinggi pada akhir perdagangan Rabu waktu setempat (Kamis WIB). Penguatan dapat terjadi setelah Federal Reserve mempertahankan suku bunganya tidak berubah mendekati nol persen.
Mengutip Xinhua, Kamis, 30 Juli 2020, indeks Dow Jones Industrial Average naik 160,29 poin atau 0,61 persen menjadi 26.539,57. Sedangkan S&P 500 naik 40,00 poin atau 1,24 persen menjadi 3.258,44. Indeks Komposit Nasdaq naik 140,85 poin atau 1,35 persen ke 10.542,94.
Semua 11 sektor utama S&P 500 berakhir lebih tinggi, dengan sektor energi dan keuangan naik lebih dari dua persen, memimpin kenaikan. Saham Apple, Amazon, Facebook dan Google-parent Alphabet semuanya naik lebih dari satu persen. Keuntungan datang ketika kepala eksekutif perusahaan-perusahaan bersaksi di sidang antimonopoli dalam membela praktik bisnis mereka.
Sementara itu, perusahaan Tiongkok yang terdaftar di AS sebagian besar diperdagangkanlebih tinggi, dengan delapan dari 10 saham teratas berdasarkan indeks S&P AS 50 mengakhiri hari dengan catatan optimistis.
Federal Reserve Amerika Serikat memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuannya pada level rekor terendah mendekati nol persen. Selain itu, bank sentral AS memperingatkan bahwa kebangkitan dalam kasus covid-19 mulai membebani pemulihan ekonomi.
"Jalur ekonomi akan sangat tergantung pada perjalanan virus. Krisis kesehatan masyarakat yang sedang berlangsung akan sangat membebani aktivitas ekonomi, lapangan kerja, menaikkan inflasi dalam waktu dekat, dan menimbulkan risiko yang cukup besar terhadap prospek ekonomi dalam jangka menengah," kata the Fed.
Thanks in Advance Mr. Powell, Rupiah Siap Menguat 8 Hari! | PT Equityworld
Bank sentral AS berencana mempertahankan kisaran target untuk tingkat suku bunga acuan pada 0-0,25 persen sampai yakin ekonomi AS telah melewati tekanan dan berada di jalur untuk mencapai level pekerjaan maksimum dan menuju harga yang stabil.
The Fed memangkas suku bunga mendekati nol persen pada dua pertemuan yang tidak dijadwalkan pada Maret silam dan mulai membeli sejumlah besar surat utang dan sekuritas yang didukung hipotek agen untuk memperbaiki pasar keuangan. Kemudian The Fed juga meluncurkan program pinjaman baru untuk menyediakan dana sebesar USD2,3 triliun guna mendukung ekonomi dalam menanggapi wabah virus korona.
Rabu, 29 Juli 2020
Selasa, 28 Juli 2020
PT Equityworld | Rabu Pagi, Saham Asia Bervariasi, Emas Reli
PT Equityworld | Rabu Pagi, Saham Asia Bervariasi, Emas Reli
PT Equityworld | Saham-saham di kawasan Asia Pasifik pada perdagangan Rabu (29/7/2020) dibuka bervariasi. Di sisi lain, harga emas kembali melejit mendekati US$ 2000/ounce. Investor menunggu pertemuan Federal Market Open Committee (FOMC) yang akan menentukan keputusan suku bunga Federal Reserve AS.
Keputusan diharapkan keluar pada Rabu di Amerika Serikat. Di Korea Selatan, Kospi naik 0,08% pada awal perdagangan. S & P / ASX 200 di Australia naik 0,23%. Saham Jepang tertinggal secara regional, dengan Nikkei 225 tergelincir 0,6% sementara indeks Topix turun 0,88%. Saham produsen mobil Jepang Nissan Motor anjlok lebih dari 6% setelah perusahaan pada hari Selasa memperkirakan kerugian 470 miliar yen untuk tahun fiskal 2020.
Secara keseluruhan, indeks MSCI Asia ex-Jepang diperdagangkan sekitar 0,1% lebih tinggi. "Pertemuan Fed akan menjadi fokus yang kuat dari para peserta pasar selama 24 jam ke depan," Kim Mundy, seorang ekonom di Commonwealth Bank of Australia, menulis dalam sebuah catatan. Ia berharap bahwa FOMC akan tetap dovish dan mengakui bahwa prospek ekonomi AS telah memburuk sejak pertemuan 11 Juni,. “Sejak 11 Juni, ada lebih dari 2 juta kasus virus corona baru di AS. Ini telah memperlambat upaya pembukaan kembali di beberapa negara bagian AS dan sebagai hasilnya, meningkatkan ketidakpastian seputar laju pemulihan ekonomi AS.
Mayoritas bursa Asia memerah, terseret penurunan Wall Street | PT Equityworld
" Di sisi data ekonomi, Indeks Harga Konsumen Australia untuk kuartal kedua diperkirakan akan dirilis sekitar pukul 9:30 pagi. HK / SIN pada hari Rabu Emas Di pasar komoditas, harga emas melanjutkan reli penguatan, naik lebih dari $ 125 per ounce dalam seminggu karena investor bertaruh Federal Reserve akan menegaskan kembali kebijakan super-akomodatif pada pertemuan dua hari yang berakhir pada hari Rabu.
Hal ini menandakan toleransi untuk inflasi yang lebih tinggi dalam jangka panjang. Emas melonjak ke rekor tertinggi $ 1.980,57 per ounce, meski kemudian terkoreksi 3,7% karena faktor teknikal. Indeks dolar terhadap sekeranjang mata uang USD naik 0,18% menjadi 93,71, setelah turun menjadi 93,47 pada hari Senin, terendah sejak Juni 2018. Harga minyak turun dengan Brent LCOc1 terakhir turun 0,32% menjadi $ 43,27 per barel sementara minyak mentah AS CLc1 tetap tidak berubah pada $ 41,04 per barel.
PT Equityworld | Saham-saham di kawasan Asia Pasifik pada perdagangan Rabu (29/7/2020) dibuka bervariasi. Di sisi lain, harga emas kembali melejit mendekati US$ 2000/ounce. Investor menunggu pertemuan Federal Market Open Committee (FOMC) yang akan menentukan keputusan suku bunga Federal Reserve AS.
Keputusan diharapkan keluar pada Rabu di Amerika Serikat. Di Korea Selatan, Kospi naik 0,08% pada awal perdagangan. S & P / ASX 200 di Australia naik 0,23%. Saham Jepang tertinggal secara regional, dengan Nikkei 225 tergelincir 0,6% sementara indeks Topix turun 0,88%. Saham produsen mobil Jepang Nissan Motor anjlok lebih dari 6% setelah perusahaan pada hari Selasa memperkirakan kerugian 470 miliar yen untuk tahun fiskal 2020.
Secara keseluruhan, indeks MSCI Asia ex-Jepang diperdagangkan sekitar 0,1% lebih tinggi. "Pertemuan Fed akan menjadi fokus yang kuat dari para peserta pasar selama 24 jam ke depan," Kim Mundy, seorang ekonom di Commonwealth Bank of Australia, menulis dalam sebuah catatan. Ia berharap bahwa FOMC akan tetap dovish dan mengakui bahwa prospek ekonomi AS telah memburuk sejak pertemuan 11 Juni,. “Sejak 11 Juni, ada lebih dari 2 juta kasus virus corona baru di AS. Ini telah memperlambat upaya pembukaan kembali di beberapa negara bagian AS dan sebagai hasilnya, meningkatkan ketidakpastian seputar laju pemulihan ekonomi AS.
Mayoritas bursa Asia memerah, terseret penurunan Wall Street | PT Equityworld
" Di sisi data ekonomi, Indeks Harga Konsumen Australia untuk kuartal kedua diperkirakan akan dirilis sekitar pukul 9:30 pagi. HK / SIN pada hari Rabu Emas Di pasar komoditas, harga emas melanjutkan reli penguatan, naik lebih dari $ 125 per ounce dalam seminggu karena investor bertaruh Federal Reserve akan menegaskan kembali kebijakan super-akomodatif pada pertemuan dua hari yang berakhir pada hari Rabu.
Hal ini menandakan toleransi untuk inflasi yang lebih tinggi dalam jangka panjang. Emas melonjak ke rekor tertinggi $ 1.980,57 per ounce, meski kemudian terkoreksi 3,7% karena faktor teknikal. Indeks dolar terhadap sekeranjang mata uang USD naik 0,18% menjadi 93,71, setelah turun menjadi 93,47 pada hari Senin, terendah sejak Juni 2018. Harga minyak turun dengan Brent LCOc1 terakhir turun 0,32% menjadi $ 43,27 per barel sementara minyak mentah AS CLc1 tetap tidak berubah pada $ 41,04 per barel.
PT Equityworld | Reli Saham Teknologi Dorong Wall Street Merekah
PT Equityworld | Reli Saham Teknologi Dorong Wall Street Merekah
PT Equityworld | Bursa saham Amerika Serikat (AS) menguat pada akhir perdagangan Senin waktu setempat (Selasa WIB), didukung oleh kenaikan kuat pada saham teknologi utama. Namun, para investor masih dihantui oleh kenaikan kasus infeksi covid-19 di AS.
Mengutip Xinhua, Selasa, 28 Juli 2020, indeks Dow Jones Industrial Average naik 114,88 poin atau 0,43 persen menjadi 26.584,77. Sedangkan S&P 500 naik 23,78 poin atau 0,74 persen menjadi 3.239,41. Indeks Komposit Nasdaq melonjak 173,09 poin atau 1,67 persen menjadi 10.536,27.
Saham raksasa teknologi AS, yang disebut kelompok FAANG yakni Facebook, Apple, Amazon, Netflix, dan Google-parent Alphabet, semuanya ditutup lebih tinggi. Sebanyak sembilan dari 11 sektor utama S&P 500 naik, dengan sektor teknologi naik 1,61 persen, melampaui yang lainnya.
Perusahaan-perusahaan Tiongkok yang terdaftar di AS sebagian besar diperdagangkanlebih tinggi, dengan sembilan dari 10 saham teratas berdasarkan indeks S&P AS 50 mengakhiri hari dengan catatan optimistis.
Wall Street bersiap untuk minggu yang sibuk, terutama menghadapi gelombang besar laporan pendapatan. Termasuk hasil kuartalan dari Apple, Amazon, dan Alphabet. Selain itu, investor juga memperhatikan lonjakan berkelanjutan pada infeksi virus korona di AS.
Menurut penghitungan Universitas Johns Hopkins, sekitar 4,27 juta kasus covid-19 dikonfirmasi telah dilaporkan di Amerika Serikat, dengan lebih dari 147 ribu kematian, pada Senin sore. Sedangkan pasar saham AS menurun dalam sepekan terakhir dengan Dow meluncur 0,8 persen, S&P 500 tenggelam 0,3 persen, dan Nasdaq kehilangan 1,3 persen.
Wall Street Menguat Tunggu Paket Stimulus AS | PT Equityworld
Di sisi lain, harga emas telah melambung 28 persen sepanjang tahun ini, menandai pergeseran dari sebelum pandemi. Emas harus bersaing dengan safe havens lain seperti dolar, terutama di tengah-tengah ketegangan Tiongkok-AS, yang membatasi aliran masuk ke dalam emas.
Adapun Tiongkok mengambil alih tempat konsulat AS di kota barat daya Chengdu sebagai pembalasan atas pengusiran Beijing pekan lalu dari konsulatnya di Houston, Texas.
Senat Republik AS diperkirakan meluncurkan paket bantuan virus korona senilai USD1 triliun. Investor juga akan mengawasi pertemuan The Fed AS mulai Selasa. Bank sentral dapat menandai perubahan kebijakan akomodatif lainnya.
Emas yang tidak memberikan imbal hasil (non-yielding) dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan penurunan nilai mata uang, dengan para analis juga menunjuk aliran besar-besaran ke dalam dana-dana yang diperdagangkan di bursa (ETF) berbasis emas sebagai pendorong di balik reli.
PT Equityworld | Bursa saham Amerika Serikat (AS) menguat pada akhir perdagangan Senin waktu setempat (Selasa WIB), didukung oleh kenaikan kuat pada saham teknologi utama. Namun, para investor masih dihantui oleh kenaikan kasus infeksi covid-19 di AS.
Mengutip Xinhua, Selasa, 28 Juli 2020, indeks Dow Jones Industrial Average naik 114,88 poin atau 0,43 persen menjadi 26.584,77. Sedangkan S&P 500 naik 23,78 poin atau 0,74 persen menjadi 3.239,41. Indeks Komposit Nasdaq melonjak 173,09 poin atau 1,67 persen menjadi 10.536,27.
Saham raksasa teknologi AS, yang disebut kelompok FAANG yakni Facebook, Apple, Amazon, Netflix, dan Google-parent Alphabet, semuanya ditutup lebih tinggi. Sebanyak sembilan dari 11 sektor utama S&P 500 naik, dengan sektor teknologi naik 1,61 persen, melampaui yang lainnya.
Perusahaan-perusahaan Tiongkok yang terdaftar di AS sebagian besar diperdagangkanlebih tinggi, dengan sembilan dari 10 saham teratas berdasarkan indeks S&P AS 50 mengakhiri hari dengan catatan optimistis.
Wall Street bersiap untuk minggu yang sibuk, terutama menghadapi gelombang besar laporan pendapatan. Termasuk hasil kuartalan dari Apple, Amazon, dan Alphabet. Selain itu, investor juga memperhatikan lonjakan berkelanjutan pada infeksi virus korona di AS.
Menurut penghitungan Universitas Johns Hopkins, sekitar 4,27 juta kasus covid-19 dikonfirmasi telah dilaporkan di Amerika Serikat, dengan lebih dari 147 ribu kematian, pada Senin sore. Sedangkan pasar saham AS menurun dalam sepekan terakhir dengan Dow meluncur 0,8 persen, S&P 500 tenggelam 0,3 persen, dan Nasdaq kehilangan 1,3 persen.
Wall Street Menguat Tunggu Paket Stimulus AS | PT Equityworld
Di sisi lain, harga emas telah melambung 28 persen sepanjang tahun ini, menandai pergeseran dari sebelum pandemi. Emas harus bersaing dengan safe havens lain seperti dolar, terutama di tengah-tengah ketegangan Tiongkok-AS, yang membatasi aliran masuk ke dalam emas.
Adapun Tiongkok mengambil alih tempat konsulat AS di kota barat daya Chengdu sebagai pembalasan atas pengusiran Beijing pekan lalu dari konsulatnya di Houston, Texas.
Senat Republik AS diperkirakan meluncurkan paket bantuan virus korona senilai USD1 triliun. Investor juga akan mengawasi pertemuan The Fed AS mulai Selasa. Bank sentral dapat menandai perubahan kebijakan akomodatif lainnya.
Emas yang tidak memberikan imbal hasil (non-yielding) dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan penurunan nilai mata uang, dengan para analis juga menunjuk aliran besar-besaran ke dalam dana-dana yang diperdagangkan di bursa (ETF) berbasis emas sebagai pendorong di balik reli.
Senin, 27 Juli 2020
Equity World | Bursa Asia 'Babak Belur' Gara-gara Corona, Jepang Paling Merana
Equity World | Bursa Asia 'Babak Belur' Gara-gara Corona, Jepang Paling Merana
Equity World | Perdagangan saham di bursa Asia terus mengalami gejolak karena sentimen negatif investor terhadap perkembangan pandemi virus Corona (COVID-19). Sejumlah investor terus mengamati perkembangan pandemi yang saat ini sudah menjangkit 16 juta pasien di dunia.
Dari keseluruhan indeks saham di bursa Asia, Jepang mengalami pukulan yang terbesar. Pada pembukaan perdagangan hari ini, Senin (27/7/2020), indeks saham Nikkei 225 dan Topix masing-masing anjlok lebih dari 1%, atau tepatnya 1,31%.
Rapat rutin Bank Sentral Jepang yang digelar pada pertengahan Juli lalu menghasilkan ringkasan opini yang baru dirilis hari ini, menyatakan perekonomian Jepang diperkirakan meningkat secara 'moderat' pada semester II-2020. Namun, Bank Sentral Jepang juga memprediksi perekonomian Jepang tak akan kembali normal seperti sebelum adanya pandemi COVID-19 hingga tahun fiskal 2022.
Sementara, indeks saham Kospi Korea Selatan naik 0,41%. Namun, indeks saham Australia, S & P / ASX 200 hanya melayang-layang di sekitar garis datar. Secara keseluruhan, indeks MSCI Asia ex-Jepang diperdagangkan 0,06% lebih tinggi.
Bursa Saham Asia Bergerak Variatif di Tengah Ketidakpastian Pandemi Corona| Equity World
Dilansir dari CNBC, para investor saat ini masih menaruh perhatian besarnya pada stimulus baru yang akan diterbitkan Amerika Serikat (AS) di tengah pandemi Corona ini. Pada minggu (26/7) kemarin, Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin menyatakan, Partai Republik telah merealisasikan dana bantuan COVID-19 sebesar US$ 1 triliun atau sekitar Rp 14.543 triliun (kurs Rp 14.600). Meski begitu, menurut data John Hopkins University, dari 16 juta orang yang terinfeksi Corona, seperempat dari angka itu merupakan kasus di AS.
Selain itu, hingga saat ini ketegangan antara AS dan China masih jadi pusat perhatian. Hal ini menyebabkan pada pekan lalu saham China anjlok pada perdagangan Jumat (24/7). Hal ini juga menjadi catatan bagi investor.
Namun, penurunan tajam di saham China akan berubah ke arah positif atau pun semakin parah. Hal itu tergantung pada angka keuntungan yang diperoleh industri di China pada bulan Juni yang akan dirilis pukul 09.30 pagi HK / SIN hari ini.
Equity World | Perdagangan saham di bursa Asia terus mengalami gejolak karena sentimen negatif investor terhadap perkembangan pandemi virus Corona (COVID-19). Sejumlah investor terus mengamati perkembangan pandemi yang saat ini sudah menjangkit 16 juta pasien di dunia.
Dari keseluruhan indeks saham di bursa Asia, Jepang mengalami pukulan yang terbesar. Pada pembukaan perdagangan hari ini, Senin (27/7/2020), indeks saham Nikkei 225 dan Topix masing-masing anjlok lebih dari 1%, atau tepatnya 1,31%.
Rapat rutin Bank Sentral Jepang yang digelar pada pertengahan Juli lalu menghasilkan ringkasan opini yang baru dirilis hari ini, menyatakan perekonomian Jepang diperkirakan meningkat secara 'moderat' pada semester II-2020. Namun, Bank Sentral Jepang juga memprediksi perekonomian Jepang tak akan kembali normal seperti sebelum adanya pandemi COVID-19 hingga tahun fiskal 2022.
Sementara, indeks saham Kospi Korea Selatan naik 0,41%. Namun, indeks saham Australia, S & P / ASX 200 hanya melayang-layang di sekitar garis datar. Secara keseluruhan, indeks MSCI Asia ex-Jepang diperdagangkan 0,06% lebih tinggi.
Bursa Saham Asia Bergerak Variatif di Tengah Ketidakpastian Pandemi Corona| Equity World
Dilansir dari CNBC, para investor saat ini masih menaruh perhatian besarnya pada stimulus baru yang akan diterbitkan Amerika Serikat (AS) di tengah pandemi Corona ini. Pada minggu (26/7) kemarin, Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin menyatakan, Partai Republik telah merealisasikan dana bantuan COVID-19 sebesar US$ 1 triliun atau sekitar Rp 14.543 triliun (kurs Rp 14.600). Meski begitu, menurut data John Hopkins University, dari 16 juta orang yang terinfeksi Corona, seperempat dari angka itu merupakan kasus di AS.
Selain itu, hingga saat ini ketegangan antara AS dan China masih jadi pusat perhatian. Hal ini menyebabkan pada pekan lalu saham China anjlok pada perdagangan Jumat (24/7). Hal ini juga menjadi catatan bagi investor.
Namun, penurunan tajam di saham China akan berubah ke arah positif atau pun semakin parah. Hal itu tergantung pada angka keuntungan yang diperoleh industri di China pada bulan Juni yang akan dirilis pukul 09.30 pagi HK / SIN hari ini.
Jumat, 24 Juli 2020
PT Equityworld | Wall Street Ditutup Turun Tajam Akibat Aksi Jual
PT Equityworld | Wall Street Ditutup Turun Tajam Akibat Aksi Jual
PT Equityworld | Wall Street turun tajam pada akhir perdagangan Kamis (23/7), karena investor melepas saham-saham teknologi terkemuka. Pelemahan juga didorong oleh beragamnya laporan keuangan emiten dan tanda-tanda pandemi corona kian memburuk, yang dapat mempertajam resesi ekonomi yang dalam.
Indeks Dow Jones Industrial Average jatuh 353,51 poin atau 1,31 persen menjadi ditutup pada 26.652,33 poin. Indeks S&P 500 merosot 40,36 poin atau 1,23 persen menjadi berakhir di 3.235,66 poin. Indeks Komposit Nasdaq ditutup terperosok 244,71 poin atau 2,29 persen, menjadi 10.461,42 poin.
Dari 11 sektor utama di S&P 500, delapan ditutup di zona merah, dengan saham teknologi mencatat penurunan persentase terbesar. Indeks S&P 500 tergelincir lebih dari satu persen, menghentikan kenaikan beruntun empat hari dengan penurunan persentase harian terbesar sejak 26 Juni. Ketiga indeks utama AS melemah, terutama terseret jatuhnya saham Apple, Microsoft Corp dan Amazon.com.
Aksi jual meningkat setelah kelompok pengawas teknologi melaporkan bahwa Apple Inc menghadapi penyelidikan perlindungan konsumen di berbagai negara. Saham Apple dan Microsoft anjlok lebih dari empat persen, memimpin kerugian dalam indeks 30-saham saham unggulan. Saham raksasa teknologi AS lainnya, termasuk Facebook, Amazon, Netflix, dan induks perusahaan Google Alphabet, semuanya ditutup lebih rendah.
Apple mengakhiri sesi dengan terpuruk 4,6 persen. Microsoft Corp jatuh 4,3 persen setelah melaporkan bisnis cloud computing Azure (anak perusahaan) melaporkan pertumbuhan kuartalan pertama kalinya di bawah 50 persen.
Data Pengangguran Kembali Memburuk, Wall Street Dibuka Merah | PT Equityworld
"Ada perbedaan nyata antara pertumbuhan dan nilai dan penyempitan telah dimulai," kata Wakil Presiden Senior Wedbush Securities,Stephen Massocca, di San Francisco. Departemen Tenaga Kerja mengungkapkan pengangguran AS secara tak terduga melonjak menjadi 1,416 juta pada pekan lalu. Jumlah tersebut tidak termasuk penerima Bantuan Pengangguran Pandemi yang akan berakhir pada 31 Juli.
Musim pelaporan laba kuartal kedua berjalan lancar, dengan 113 konstituen S&P 500 telah melaporkan. Data refinitiv menunjukkan bahwa 77 persen dari mereka telah mengalahkan ekspektasi yang sangat rendah.
American Airlines Group Inc melonjak 3,7 persen setelah mengumumkan akan mempertimbangkan kembali jumlah penerbangan yang akan ditambah pada Agustus dan September. Juga, ia melaporkan kerugian yang disesuaikan per saham sebesar 7,82 dolar. Twitter Inc juga melonjak 4,1 persen setelah melaporkan pertumbuhan pengguna harian tahunan tertinggi.
PT Equityworld | Wall Street turun tajam pada akhir perdagangan Kamis (23/7), karena investor melepas saham-saham teknologi terkemuka. Pelemahan juga didorong oleh beragamnya laporan keuangan emiten dan tanda-tanda pandemi corona kian memburuk, yang dapat mempertajam resesi ekonomi yang dalam.
Indeks Dow Jones Industrial Average jatuh 353,51 poin atau 1,31 persen menjadi ditutup pada 26.652,33 poin. Indeks S&P 500 merosot 40,36 poin atau 1,23 persen menjadi berakhir di 3.235,66 poin. Indeks Komposit Nasdaq ditutup terperosok 244,71 poin atau 2,29 persen, menjadi 10.461,42 poin.
Dari 11 sektor utama di S&P 500, delapan ditutup di zona merah, dengan saham teknologi mencatat penurunan persentase terbesar. Indeks S&P 500 tergelincir lebih dari satu persen, menghentikan kenaikan beruntun empat hari dengan penurunan persentase harian terbesar sejak 26 Juni. Ketiga indeks utama AS melemah, terutama terseret jatuhnya saham Apple, Microsoft Corp dan Amazon.com.
Aksi jual meningkat setelah kelompok pengawas teknologi melaporkan bahwa Apple Inc menghadapi penyelidikan perlindungan konsumen di berbagai negara. Saham Apple dan Microsoft anjlok lebih dari empat persen, memimpin kerugian dalam indeks 30-saham saham unggulan. Saham raksasa teknologi AS lainnya, termasuk Facebook, Amazon, Netflix, dan induks perusahaan Google Alphabet, semuanya ditutup lebih rendah.
Apple mengakhiri sesi dengan terpuruk 4,6 persen. Microsoft Corp jatuh 4,3 persen setelah melaporkan bisnis cloud computing Azure (anak perusahaan) melaporkan pertumbuhan kuartalan pertama kalinya di bawah 50 persen.
Data Pengangguran Kembali Memburuk, Wall Street Dibuka Merah | PT Equityworld
"Ada perbedaan nyata antara pertumbuhan dan nilai dan penyempitan telah dimulai," kata Wakil Presiden Senior Wedbush Securities,Stephen Massocca, di San Francisco. Departemen Tenaga Kerja mengungkapkan pengangguran AS secara tak terduga melonjak menjadi 1,416 juta pada pekan lalu. Jumlah tersebut tidak termasuk penerima Bantuan Pengangguran Pandemi yang akan berakhir pada 31 Juli.
Musim pelaporan laba kuartal kedua berjalan lancar, dengan 113 konstituen S&P 500 telah melaporkan. Data refinitiv menunjukkan bahwa 77 persen dari mereka telah mengalahkan ekspektasi yang sangat rendah.
American Airlines Group Inc melonjak 3,7 persen setelah mengumumkan akan mempertimbangkan kembali jumlah penerbangan yang akan ditambah pada Agustus dan September. Juga, ia melaporkan kerugian yang disesuaikan per saham sebesar 7,82 dolar. Twitter Inc juga melonjak 4,1 persen setelah melaporkan pertumbuhan pengguna harian tahunan tertinggi.
Kamis, 23 Juli 2020
PT Equityworld | Ketegangan AS-Tiongkok Tekan Pasar Saham Asia
PT Equityworld | Ketegangan AS-Tiongkok Tekan Pasar Saham Asia
PT Equityworld | Ketegangan hubungan antara AS-Tiongkok telah menekan pasar saham di kawasan Asia Pasifik. Pada perdagangan Kamis (23/7/2020), rata-rata indeks saham Asia dibuka melemah. Saham Australia ASX 200 dibuka turun 0,73%. Di Korea Selatan, indeks Kospi turun 0,55%. Indeks Shanghai Tiongkok dibuka turun 0,06% P Pasar saham di Jepang tutup karena hari libur.
"Harapan lebih banyak stimulus fiskal di AS dan optimisme tentang vaksin tergerus oleh kekhawatiran tentang meningkatnya ketegangan AS-Tiongkok semalam," tulis John Bromhead dari ANZ Research dalam catatan pagi.
CNBC melaporkan bahwa Partai Republik sedang mempertimbangkan untuk memperpanjang tunjangan pengangguran sebesar $ 400 per bulan hingga Desember. Namun, rincian mengenai paket stimulus dengan total anggaran sekitar US$ 1 triliun itu mendapat tantangan sengit dari kubu Partai Demokrat.
Bursa Saham di Asia Pasifik Bergerak Mendatar di Tengah Ketegangan AS-China | PT Equityworld
AS sedang menghadapi gelombang pengangguran yang tak terlihat dalam beberapa dekade, saat negara-negara menutup ekonomi mereka untuk memerangi pandemi coronavirus yang telah menginfeksi lebih dari 15 juta orang di seluruh dunia dan menewaskan lebih dari 620.000. Ketegangan antara Washington dan Beijing meningkat setelah Departemen Luar Negeri A.S.
tiba-tiba memerintahkan Tiongkok untuk menutup konsulatnya di Houston, yang mendapat kecaman dari kementerian luar negeri Tiongkok. Sementara sebuah sumber mengatakan Beijing sedang mempertimbangkan untuk menutup konsulat AS di Wuhan sebagai pembalasan. Saling balas antara Amerika Serikat dan Tiongkok kemungkinan akan semakin memperburuk prospek ekonomi global saat negara itu berada di bawah lonjakan Covid-19.
PT Equityworld | Ketegangan hubungan antara AS-Tiongkok telah menekan pasar saham di kawasan Asia Pasifik. Pada perdagangan Kamis (23/7/2020), rata-rata indeks saham Asia dibuka melemah. Saham Australia ASX 200 dibuka turun 0,73%. Di Korea Selatan, indeks Kospi turun 0,55%. Indeks Shanghai Tiongkok dibuka turun 0,06% P Pasar saham di Jepang tutup karena hari libur.
"Harapan lebih banyak stimulus fiskal di AS dan optimisme tentang vaksin tergerus oleh kekhawatiran tentang meningkatnya ketegangan AS-Tiongkok semalam," tulis John Bromhead dari ANZ Research dalam catatan pagi.
CNBC melaporkan bahwa Partai Republik sedang mempertimbangkan untuk memperpanjang tunjangan pengangguran sebesar $ 400 per bulan hingga Desember. Namun, rincian mengenai paket stimulus dengan total anggaran sekitar US$ 1 triliun itu mendapat tantangan sengit dari kubu Partai Demokrat.
Bursa Saham di Asia Pasifik Bergerak Mendatar di Tengah Ketegangan AS-China | PT Equityworld
AS sedang menghadapi gelombang pengangguran yang tak terlihat dalam beberapa dekade, saat negara-negara menutup ekonomi mereka untuk memerangi pandemi coronavirus yang telah menginfeksi lebih dari 15 juta orang di seluruh dunia dan menewaskan lebih dari 620.000. Ketegangan antara Washington dan Beijing meningkat setelah Departemen Luar Negeri A.S.
tiba-tiba memerintahkan Tiongkok untuk menutup konsulatnya di Houston, yang mendapat kecaman dari kementerian luar negeri Tiongkok. Sementara sebuah sumber mengatakan Beijing sedang mempertimbangkan untuk menutup konsulat AS di Wuhan sebagai pembalasan. Saling balas antara Amerika Serikat dan Tiongkok kemungkinan akan semakin memperburuk prospek ekonomi global saat negara itu berada di bawah lonjakan Covid-19.
Rabu, 22 Juli 2020
PT Equityworld | Bursa Asia Melempem Saat Eropa Capai Kesepakatan Stimulus
PT Equityworld | Bursa Asia Melempem Saat Eropa Capai Kesepakatan Stimulus
PT Equityworld | Bursa Asia Pasifik turun pada awal perdagangan Rabu (22/7/2020).
Nikkei 225 Jepang melemah 0,25 persen, sedangkan Topix turun 0,10 persen.
Saham di Australia S&P/ASX 200 juga tergerus 0,67 persen. Australia diperkirakan akan melaporkan penjualan ritel bulan Juni pagi ini. Di Korea Selatan, Kospi mendatar di awal perdagangan.
Pelemahan bursa Asia terjadi justru 27 pemerintah Uni Eropa mencapai kesepakatan stimulus fiskal menyusul pembicaraan maraton di Brussels selama empat hari.
Komisi Eropa telah ditugaskan untuk memanfaatkan pasar keuangan guna memperoleh 750 miliar euro (US$ 857 miliar) yang belum pernah terjadi sebelumnya. Dana tersebut akan didistribusikan pada negara dan sektor-sektor yang paling terdampak pandemi corona. Dana diberikan dalam bentuk hibah dan pinjaman.
Pasar saham Asia: Pembeli Tiongkok Hadapi Lainnya Di Tengah Sentimen Campuran | PT Equityworld
Selain dana pemulihan, UE mengatakan anggaran berikutnya, yang akan mendanai inisiatif antara 2021 dan 2027, akan berjumlah total 1,074 triliun euro. Jika digabungkan keduanya, akan membawa investasi ke level 1,824 triliun euro.
Pandemi belum menunjukkan tanda-tanda mereda dalam beberapa pekan terakhir, dimana wabah melonjak di AS dan mencapai rekor tertinggi. Di seluruh dunia, jumlah kasus mencapai lebih 14 juta dengan lebih 600.000 kematian, menurut data Johns Hopkins University.
“Paket stimulus yang belum pernah terjadi sebelumnya kemungkinan akan mendorong suku bunga riil lebih rendah. Ini terjadi di tengah lonjakan kasus Covid-19 yang mengancam menggagalkan pemulihan ekonomi karena pemerintah mengurangi pembatasan,” tulis Hayden Dimes dari ANZ Research.
Sementara bursa AS Wall Street bervariasi pada Selasa (21/7/2020). Dow Jones naik 159,53 poin, atau 0,6 persen menjadi 26.840,40. S&P 500 naik 0,2 persen menjadi 3.257,30. Baik Dow dan S&P 500 memangkas keuntungannya dalam 30 menit terakhir perdagangan. Nasdaq Composite, turun 0,8 persen menjadi 10.680,36.
PT Equityworld | Bursa Asia Pasifik turun pada awal perdagangan Rabu (22/7/2020).
Nikkei 225 Jepang melemah 0,25 persen, sedangkan Topix turun 0,10 persen.
Saham di Australia S&P/ASX 200 juga tergerus 0,67 persen. Australia diperkirakan akan melaporkan penjualan ritel bulan Juni pagi ini. Di Korea Selatan, Kospi mendatar di awal perdagangan.
Pelemahan bursa Asia terjadi justru 27 pemerintah Uni Eropa mencapai kesepakatan stimulus fiskal menyusul pembicaraan maraton di Brussels selama empat hari.
Komisi Eropa telah ditugaskan untuk memanfaatkan pasar keuangan guna memperoleh 750 miliar euro (US$ 857 miliar) yang belum pernah terjadi sebelumnya. Dana tersebut akan didistribusikan pada negara dan sektor-sektor yang paling terdampak pandemi corona. Dana diberikan dalam bentuk hibah dan pinjaman.
Pasar saham Asia: Pembeli Tiongkok Hadapi Lainnya Di Tengah Sentimen Campuran | PT Equityworld
Selain dana pemulihan, UE mengatakan anggaran berikutnya, yang akan mendanai inisiatif antara 2021 dan 2027, akan berjumlah total 1,074 triliun euro. Jika digabungkan keduanya, akan membawa investasi ke level 1,824 triliun euro.
Pandemi belum menunjukkan tanda-tanda mereda dalam beberapa pekan terakhir, dimana wabah melonjak di AS dan mencapai rekor tertinggi. Di seluruh dunia, jumlah kasus mencapai lebih 14 juta dengan lebih 600.000 kematian, menurut data Johns Hopkins University.
“Paket stimulus yang belum pernah terjadi sebelumnya kemungkinan akan mendorong suku bunga riil lebih rendah. Ini terjadi di tengah lonjakan kasus Covid-19 yang mengancam menggagalkan pemulihan ekonomi karena pemerintah mengurangi pembatasan,” tulis Hayden Dimes dari ANZ Research.
Sementara bursa AS Wall Street bervariasi pada Selasa (21/7/2020). Dow Jones naik 159,53 poin, atau 0,6 persen menjadi 26.840,40. S&P 500 naik 0,2 persen menjadi 3.257,30. Baik Dow dan S&P 500 memangkas keuntungannya dalam 30 menit terakhir perdagangan. Nasdaq Composite, turun 0,8 persen menjadi 10.680,36.
Selasa, 21 Juli 2020
PT Equityworld | Wall Street berakhir lebih tinggi, terangkat reli saham teknologi
PT Equityworld | Wall Street berakhir lebih tinggi, terangkat reli saham teknologi
PT Equityworld | Saham-saham Wall Street berakhir lebih tinggi pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB), ketika penguatan saham-saham terkait teknologi secara luas mengangkat pasar saham secara keseluruhan.
Indeks Dow Jones Industrial Average naik 8,92 poin atau 0,03 persen, menjadi ditutup di 26.680,87 poin. Indeks S&P 500 naik 27,11 poin atau 0,84 persen, menjadi berakhir di 3.251,84 poin. Indeks Komposit Nasdaq ditutup melonjak 263,90 poin atau 2,51 persen, menjadi 10.767,09 poin.
Saham Microsoft melonjak 4,3 persen, memimpin kenaikan dalam indeks 30-saham unggulan. Saham raksasa teknologi AS lainnya, yang disebut grup FAANG terdiri dari Facebook, Apple, Amazon, Netflix, dan induk perusahaan Google-Alphabet, semuanya ditutup lebih tinggi.
Sektor layanan teknologi dan komunikasi S&P 500 masing-masing melonjak 2,58 persen dan 1,25 persen, di antara kelompok yang berkinerja terbaik.
Wall Street Perkasa Dipimpin Saham Amazon | PT Equityworld
Perusahaan-perusahaan China yang tercatat di AS diperdagangkan sebagian besar lebih tinggi, dengan sembilan dari 10 saham teratas berdasarkan indeks 50 saham China dalam S&P AS mengakhiri hari dengan catatan positif.
Investor tampaknya mengabaikan kasus virus corona yang melonjak di Amerika Serikat. Lebih dari 3,8 juta kasus COVID-19 terkonfirmasi telah dilaporkan di Amerika Serikat, dengan lebih dari 140.000 kematian, pada Senin sore (20/7/2020), menurut penghitungan oleh Universitas Johns Hopkins.
Indeks-indeks utama Wall Street membukukan hasil beragam dalam sepekan terakhir karena investor mencerna laporan laba sambil menimbang dampak melonjaknya infeksi virus corona.
Untuk pekan yang berakhir Jumat (17/7/2020), Dow naik 2,3 persen, S&P 500 naik 1,3 persen, dan Nasdaq kehilangan 1,1 persen.
PT Equityworld | Saham-saham Wall Street berakhir lebih tinggi pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB), ketika penguatan saham-saham terkait teknologi secara luas mengangkat pasar saham secara keseluruhan.
Indeks Dow Jones Industrial Average naik 8,92 poin atau 0,03 persen, menjadi ditutup di 26.680,87 poin. Indeks S&P 500 naik 27,11 poin atau 0,84 persen, menjadi berakhir di 3.251,84 poin. Indeks Komposit Nasdaq ditutup melonjak 263,90 poin atau 2,51 persen, menjadi 10.767,09 poin.
Saham Microsoft melonjak 4,3 persen, memimpin kenaikan dalam indeks 30-saham unggulan. Saham raksasa teknologi AS lainnya, yang disebut grup FAANG terdiri dari Facebook, Apple, Amazon, Netflix, dan induk perusahaan Google-Alphabet, semuanya ditutup lebih tinggi.
Sektor layanan teknologi dan komunikasi S&P 500 masing-masing melonjak 2,58 persen dan 1,25 persen, di antara kelompok yang berkinerja terbaik.
Wall Street Perkasa Dipimpin Saham Amazon | PT Equityworld
Perusahaan-perusahaan China yang tercatat di AS diperdagangkan sebagian besar lebih tinggi, dengan sembilan dari 10 saham teratas berdasarkan indeks 50 saham China dalam S&P AS mengakhiri hari dengan catatan positif.
Investor tampaknya mengabaikan kasus virus corona yang melonjak di Amerika Serikat. Lebih dari 3,8 juta kasus COVID-19 terkonfirmasi telah dilaporkan di Amerika Serikat, dengan lebih dari 140.000 kematian, pada Senin sore (20/7/2020), menurut penghitungan oleh Universitas Johns Hopkins.
Indeks-indeks utama Wall Street membukukan hasil beragam dalam sepekan terakhir karena investor mencerna laporan laba sambil menimbang dampak melonjaknya infeksi virus corona.
Untuk pekan yang berakhir Jumat (17/7/2020), Dow naik 2,3 persen, S&P 500 naik 1,3 persen, dan Nasdaq kehilangan 1,1 persen.
Senin, 20 Juli 2020
PT Equityworld | IHSG ditutup melemah di tengah minimnya katalis positif
PT Equityworld | IHSG ditutup melemah di tengah minimnya katalis positif
PT Equityworld | Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin sore ditutup melemah di tengah minimnya katalis positif di pasar saham.
IHSG ditutup melemah 28,48 poin atau 0,56 persen ke posisi 5.051,11. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak turun 6,99 poin atau 0,88 persen menjadi 785,83.
Analis Bina Artha Sekuritas M Nafan Aji Gusta Utama di Jakarta, Senin, mengatakan pelemahan IHSG seiring minimnya data makroekonomi domestik maupun global yang memberikan dampak positif besar terhadap pasar.
"EU Economic Summit juga masih berlangsung. Pasar masih menantikan apakah KTT ini akan menghasilkan sebuah kesepakatan komprehensif atau sebaliknya," ujar Nafan.
Sentimen lainnya yaitu neraca perdagangan yang mengalami defisit 268,8 miliar Yen per Juni 2020 dibandingkan surplus 588,1 miliar Yen pada bulan yang sama tahun sebelumnya
Dibuka menguat, tak sampai sejam IHSG melemah dan tak mampu beranjak dari zona merah sepanjang sesi perdagangan hingga penutupan bursa saham.
Secara sektoral, delapan sektor terkoreksi di mana sektor aneka industri turun paling dalam yaitu minus 1,62 persen, diikuti sektor pertambangan dan sektor properti masing-masing minus 1,25 persen dan minus 1,02 persen.
IHSG Pada Hari Pertama Pekan Ini Ditutup Turun | PT Equityworld
Dua sektor meningkat yaitu sektor pertanian dan sektor konsumer masing-masing sebesar 2,99 persen dan 0,1 persen.
Penutupan IHSG sendiri diiringi aksi beli saham oleh investor asing yang ditunjukkan dengan jumlah beli bersih asing atau "net foreign buy" sebesar Rp243,57 miliar.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 629.206 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 9,16 miliar lembar saham senilai Rp6,6 triliun. Sebanyak 132 saham naik, 299 saham menurun, dan 148 saham tidak bergerak nilainya.
Sementara itu, bursa saham regional Asia sore ini antara lain indeks Nikkei menguat 21,06 poin atau 0,09 persen ke 22.717,48, indeks Hang Seng turun 31,18 poin atau 0,12 persen menjadi 25.057,99, dan indeks Straits Times melemah 3,1 poin atau 0,12 persen ke 2.615,38.
PT Equityworld | Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin sore ditutup melemah di tengah minimnya katalis positif di pasar saham.
IHSG ditutup melemah 28,48 poin atau 0,56 persen ke posisi 5.051,11. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak turun 6,99 poin atau 0,88 persen menjadi 785,83.
Analis Bina Artha Sekuritas M Nafan Aji Gusta Utama di Jakarta, Senin, mengatakan pelemahan IHSG seiring minimnya data makroekonomi domestik maupun global yang memberikan dampak positif besar terhadap pasar.
"EU Economic Summit juga masih berlangsung. Pasar masih menantikan apakah KTT ini akan menghasilkan sebuah kesepakatan komprehensif atau sebaliknya," ujar Nafan.
Sentimen lainnya yaitu neraca perdagangan yang mengalami defisit 268,8 miliar Yen per Juni 2020 dibandingkan surplus 588,1 miliar Yen pada bulan yang sama tahun sebelumnya
Dibuka menguat, tak sampai sejam IHSG melemah dan tak mampu beranjak dari zona merah sepanjang sesi perdagangan hingga penutupan bursa saham.
Secara sektoral, delapan sektor terkoreksi di mana sektor aneka industri turun paling dalam yaitu minus 1,62 persen, diikuti sektor pertambangan dan sektor properti masing-masing minus 1,25 persen dan minus 1,02 persen.
IHSG Pada Hari Pertama Pekan Ini Ditutup Turun | PT Equityworld
Dua sektor meningkat yaitu sektor pertanian dan sektor konsumer masing-masing sebesar 2,99 persen dan 0,1 persen.
Penutupan IHSG sendiri diiringi aksi beli saham oleh investor asing yang ditunjukkan dengan jumlah beli bersih asing atau "net foreign buy" sebesar Rp243,57 miliar.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 629.206 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 9,16 miliar lembar saham senilai Rp6,6 triliun. Sebanyak 132 saham naik, 299 saham menurun, dan 148 saham tidak bergerak nilainya.
Sementara itu, bursa saham regional Asia sore ini antara lain indeks Nikkei menguat 21,06 poin atau 0,09 persen ke 22.717,48, indeks Hang Seng turun 31,18 poin atau 0,12 persen menjadi 25.057,99, dan indeks Straits Times melemah 3,1 poin atau 0,12 persen ke 2.615,38.
Jumat, 17 Juli 2020
PT Equityworld | Klaim Tunjangan Pengangguran Bertambah, Wall Street Berakhir Turun
PT Equityworld | Klaim Tunjangan Pengangguran Bertambah, Wall Street Berakhir Turun
PT Equityworld | Bursa saham Amerika Serikat (AS) di Wall Street berakhir turun pada Kamis (16/7/2020) waktu setempat. Hal ini dipengaruhi data 1,3 juta orang AS yang mengajukan tunjangan pengangguran pekan lalu.
Mengutip Xinhua, Jumat (17/7/2020), Dow Jones Industrial Average turun 135,39 poin, atau 0,50 persen, menjadi 26.734,71. S&P 500 turun 10,99 poin, atau 0,34 persen, menjadi 3.215,57. Indeks Komposit Nasdaq merosot 76,66 poin, atau 0,73 persen, menjadi 10.473,83.
Enam dari 11 sektor S&P 500 ditutup lebih rendah, dengan teknologi dan real estate masing-masing turun 1,22 persen dan 1,19 persen, memimpin pelemahan. Sektor utilitas naik 1,33 persen, memimpin penguatan.
Bursa Asia menghijau pada perdagangan Jumat (17/7) pagi | PT Equityworld
Klaim pengangguran awal AS, cara kasar untuk mengukur Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), mencapai 1,3 juta pada pekan yang berakhir 11 Juli, menyusul revisi 1,31 juta pada minggu sebelumnya, Departemen Tenaga Kerja melaporkan, Kamis. Ekonom yang disurvei oleh MarketWatch memperkirakan 1,24 juta klaim baru.
Selama empat bulan terakhir, lebih dari 51 juta orang AS telah mengajukan klaim pengangguran baru karena pandemi Covid-19 terus membebani pasar tenaga kerja.
PT Equityworld | Bursa saham Amerika Serikat (AS) di Wall Street berakhir turun pada Kamis (16/7/2020) waktu setempat. Hal ini dipengaruhi data 1,3 juta orang AS yang mengajukan tunjangan pengangguran pekan lalu.
Mengutip Xinhua, Jumat (17/7/2020), Dow Jones Industrial Average turun 135,39 poin, atau 0,50 persen, menjadi 26.734,71. S&P 500 turun 10,99 poin, atau 0,34 persen, menjadi 3.215,57. Indeks Komposit Nasdaq merosot 76,66 poin, atau 0,73 persen, menjadi 10.473,83.
Enam dari 11 sektor S&P 500 ditutup lebih rendah, dengan teknologi dan real estate masing-masing turun 1,22 persen dan 1,19 persen, memimpin pelemahan. Sektor utilitas naik 1,33 persen, memimpin penguatan.
Bursa Asia menghijau pada perdagangan Jumat (17/7) pagi | PT Equityworld
Klaim pengangguran awal AS, cara kasar untuk mengukur Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), mencapai 1,3 juta pada pekan yang berakhir 11 Juli, menyusul revisi 1,31 juta pada minggu sebelumnya, Departemen Tenaga Kerja melaporkan, Kamis. Ekonom yang disurvei oleh MarketWatch memperkirakan 1,24 juta klaim baru.
Selama empat bulan terakhir, lebih dari 51 juta orang AS telah mengajukan klaim pengangguran baru karena pandemi Covid-19 terus membebani pasar tenaga kerja.
Kamis, 16 Juli 2020
PT Equityworld | Bursa Asia Boleh Terkapar, Tapi IHSG Terus Bersinar!
PT Equityworld | Bursa Asia Boleh Terkapar, Tapi IHSG Terus Bersinar!
PT Equityworld | Bursa regional terkapar di zona merah pada Kamis, 16 Juli 2020 siang. Tekanan jual membuat empat indeks saham Asia jatuh signifikan, yakni Nikkei turun 0,78%, Hang Seng turun 1,17%, Shanghai turun 1,41%, dan Strait Times turun 0,54%.
Kendati demikian, bursa domestik tidak ikut jatuh bersama yang lain. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir dengan apresiasi 0,37% ke level 5.094,75. Sepanjang sesi I, IHSG terus bersinar terang dengan capaian level tertinggi di angka 5.075,83.
Bursa Saham di Asia Melemah Jelang Rilis Data Ekonomi China | PT Equityworld
Aktivitas ambil untung juga tidak terlalu signifikan pada hari ini. Bursa mencatat, sampai dengan jeda siang, net sell yang terhimpun sebesar Rp43,29 miliar atau setara dengan Rp803,77 miliar dalam sepekan.
Sejumlah 5,38 juta saham diperdagangkan dengan frekuensi 368.909 kali dan membukukan nilai transaksi harian sebesar Rp3,35 triliun. Pergerakan saham yang terpantau meliputi 188 saham naik, 207 saham turun, dan 161 saham lainnya stagnan.
PT Equityworld | Bursa regional terkapar di zona merah pada Kamis, 16 Juli 2020 siang. Tekanan jual membuat empat indeks saham Asia jatuh signifikan, yakni Nikkei turun 0,78%, Hang Seng turun 1,17%, Shanghai turun 1,41%, dan Strait Times turun 0,54%.
Kendati demikian, bursa domestik tidak ikut jatuh bersama yang lain. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir dengan apresiasi 0,37% ke level 5.094,75. Sepanjang sesi I, IHSG terus bersinar terang dengan capaian level tertinggi di angka 5.075,83.
Bursa Saham di Asia Melemah Jelang Rilis Data Ekonomi China | PT Equityworld
Aktivitas ambil untung juga tidak terlalu signifikan pada hari ini. Bursa mencatat, sampai dengan jeda siang, net sell yang terhimpun sebesar Rp43,29 miliar atau setara dengan Rp803,77 miliar dalam sepekan.
Sejumlah 5,38 juta saham diperdagangkan dengan frekuensi 368.909 kali dan membukukan nilai transaksi harian sebesar Rp3,35 triliun. Pergerakan saham yang terpantau meliputi 188 saham naik, 207 saham turun, dan 161 saham lainnya stagnan.
Rabu, 15 Juli 2020
PT Equityworld | Pasar Asia Ditutup Variatif, Bursa China Anjlok 1,56 Persen
PT Equityworld | Pasar Asia Ditutup Variatif, Bursa China Anjlok 1,56 Persen
PT Equityworld | Mayoritas bursa saham Asia mampu melanjutkan tren positif dan menutup perdagangan hari ini di zona hijau.
Dilansir dari Bloomberg pada Rabu (15/7/2020), indeks S&P/ASX 200 Australia menutup perdagangan hari ini dengan penguatan 1,88 persen di level 6.052,90.
Menyusul di belakangnya adalah indeks Topix Jepang yang naik 1,56 persen dan bertengger di angka 1.589,51. Sementara itu, bursa Kospi Korea Selatan juga ditutup di zona hijau setelah menguat 0,84 persen di level 2.201,88.
Di sisi lain, indeks Shanghai Composite ditutup melemah 1,56 persen di kisaran 3.361,30. Hal serupa juga terjadi pada Hang seng Hong Kong yang terkoreksi 0,39 persen dan menutup perdagangan hari ini di 25.378,47.
Perdagangan hari ini ditopang oleh optimisme pelaku pasar terhadap pemulihan ekonomi yang berasal dari kucuran stimulus pemerintah dan bank sentral. Hal ini dinilai menekan kekhawatiran pasar terhadap kasus-kasus positif virus corona yang baru di dunia.
Seiring dengan kenaikan angka kasus positif tersebut, sejumlah negara telah memberlakukan pembatasan sosial pada beberapa wilayah guna mencegah penyebaran virus lebih lanjut.
Wall Street berakhir naik, sektor energi dan material jadi penopangnya | PT Equityworld
Co-Chief Investment Strategist di John Hancock Investment Management Matt Miskin menyatakan sentimen pengembangan vaksin virus corona dan lonjakan kasus positif pandemi ini masih mendominasi perdagangan pasar global dalam beberapa waktu ke depan.
Sementara itu, Presiden Amerika Serikat, Donald Trump menerbitkan peraturan yang mengakhiri perlakuan khsusus AS untuk Hong Kong. Ia juga menandatangani peraturan yang memperbolehkan AS menindak para pejabat China yang dianggap menekan aksi demonstrasi di Hong Kong.
PT Equityworld | Mayoritas bursa saham Asia mampu melanjutkan tren positif dan menutup perdagangan hari ini di zona hijau.
Dilansir dari Bloomberg pada Rabu (15/7/2020), indeks S&P/ASX 200 Australia menutup perdagangan hari ini dengan penguatan 1,88 persen di level 6.052,90.
Menyusul di belakangnya adalah indeks Topix Jepang yang naik 1,56 persen dan bertengger di angka 1.589,51. Sementara itu, bursa Kospi Korea Selatan juga ditutup di zona hijau setelah menguat 0,84 persen di level 2.201,88.
Di sisi lain, indeks Shanghai Composite ditutup melemah 1,56 persen di kisaran 3.361,30. Hal serupa juga terjadi pada Hang seng Hong Kong yang terkoreksi 0,39 persen dan menutup perdagangan hari ini di 25.378,47.
Perdagangan hari ini ditopang oleh optimisme pelaku pasar terhadap pemulihan ekonomi yang berasal dari kucuran stimulus pemerintah dan bank sentral. Hal ini dinilai menekan kekhawatiran pasar terhadap kasus-kasus positif virus corona yang baru di dunia.
Seiring dengan kenaikan angka kasus positif tersebut, sejumlah negara telah memberlakukan pembatasan sosial pada beberapa wilayah guna mencegah penyebaran virus lebih lanjut.
Wall Street berakhir naik, sektor energi dan material jadi penopangnya | PT Equityworld
Co-Chief Investment Strategist di John Hancock Investment Management Matt Miskin menyatakan sentimen pengembangan vaksin virus corona dan lonjakan kasus positif pandemi ini masih mendominasi perdagangan pasar global dalam beberapa waktu ke depan.
Sementara itu, Presiden Amerika Serikat, Donald Trump menerbitkan peraturan yang mengakhiri perlakuan khsusus AS untuk Hong Kong. Ia juga menandatangani peraturan yang memperbolehkan AS menindak para pejabat China yang dianggap menekan aksi demonstrasi di Hong Kong.
Selasa, 14 Juli 2020
PT Equityworld | IHSG Berpotensi Upside, Saham Perbankan Layak Dicermati
PT Equityworld | IHSG Berpotensi Upside, Saham Perbankan Layak Dicermati
PT Equityworld | Di tengah kondisi ekonomi global dan domestik yang masih dibayang-bayangi dampak pandemi Covid-19, PT Sucor Asset Management merekomendasikan saham sektor perbankan, infrastruktur dan utilitas, serta barang konsumen untuk dicermati.
Jemmy Paul Wawointana, Presiden Direktur Sucor Asset Management, mengatakan pada akhir tahun ini Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang menuju 5.500 atau mengalami kenaikan sekitar 8,5 persen dari level saat ini. Menurutnya, saham-saham perbankan yang menguasai hampir setengah kapitalisasi pasar di IHSG akan menjadi tolok ukur pergerakan indeks.
Adapun perhitungan target IHSG ke level 5.500 itu berdasarkan perhitungan PBV (Price to Book Value) sebesar 1,12 kali. Jemmy menjelaskan pihaknya tidak menggunakan rasio PE (Price to Earning Ratio) untuk menghitung valuasi IHSG karena bobot saham perbankan di IHSG mencapai 40 persen.
“Banyak yang memperkirakan [IHSG] ke 3.500 itu berdasarkan PE. Kalau kita lihat struktur kapitalisasi pasar IHSG sekarang didominasi oleh perbankan, hampir 40 persen dari market cap [kapitalisasi pasar] IHSG,” jelas Jemmy dalam acara BizInsight Online bersama Sucor AM dan Bank Commonwealth secara daring, Selasa (14/7/2020).
Dia menjelaskan penggunaan PBV untuk menghitung valuasi saham perbankan mengingat dalam laba bersih bank sudah ada komponen yang dikurangi. Lagipula, aksi merger dan akuisisi (M&A) untuk perbankan di Indonesia juga masih menggunakan perhitungan PBV.
Apabila dilihat secara historis, PBV Indonesia pada saat IHSG menyentuh level 3.900 adalah sebesar 1,12 kali atau lebih rendah dibandingkan 2002 yang sebesar 1,16 kali dan 2008 sebesar 1,27 kali.
Bursa Asia Dibuka Melemah, Investor Menunggu Data Perdagangan China | PT Equityworld
Untuk perbankan di Indonesia, Jemmy melihat potensi upside masih besar dan lebih baik dibandingkan perbankan di Amerika Serikat dan China. Bahkan dari sisi Net Interest Margin (NIM), rata-rata NIM perbankan Indonesia saat ini berada di kisaran 3,5 persen—4 persen atau lebih baik dibandingkan AS dan China yang sekitar 2,5 persen.
Posisi NIM itu diakui Jemmy bisa turun karena Covid-19 membuat pemerintah berencana menurunkan cost of fund. Namun demikian, penurunannya bakal terbatas pada 3 persen dan masih lebih baik ketimbang NIM di dua ekonomi terbesar di dunia.
“Harusnya [perbankan] ini menjadi sektor pilihan untuk asing dan investor global untuk masuk ke indonesia karena PBV-nya sangat menarik,” tutur Jemmy.
Selain sektor perbankan, Jemmy juga melihat sektor infrastruktur dan konsumer menarik untuk dikoleksi pada tahun ini.
Adapun sektor infrastruktur yang ditunjuknya adalah sektor telekomunikasi dan utilitas. Sementara untuk sektor konsumer, saham-saham emiten rokok disebut yang paling menonjol seperti GGRM dan HMSP.
“Kami bullish ke IHSG, strategi kami lebih ke blue chip. Saham-saham mid-small cap mungkin sedikit underperform,” tutur Jemmy.
PT Equityworld | Di tengah kondisi ekonomi global dan domestik yang masih dibayang-bayangi dampak pandemi Covid-19, PT Sucor Asset Management merekomendasikan saham sektor perbankan, infrastruktur dan utilitas, serta barang konsumen untuk dicermati.
Jemmy Paul Wawointana, Presiden Direktur Sucor Asset Management, mengatakan pada akhir tahun ini Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang menuju 5.500 atau mengalami kenaikan sekitar 8,5 persen dari level saat ini. Menurutnya, saham-saham perbankan yang menguasai hampir setengah kapitalisasi pasar di IHSG akan menjadi tolok ukur pergerakan indeks.
Adapun perhitungan target IHSG ke level 5.500 itu berdasarkan perhitungan PBV (Price to Book Value) sebesar 1,12 kali. Jemmy menjelaskan pihaknya tidak menggunakan rasio PE (Price to Earning Ratio) untuk menghitung valuasi IHSG karena bobot saham perbankan di IHSG mencapai 40 persen.
“Banyak yang memperkirakan [IHSG] ke 3.500 itu berdasarkan PE. Kalau kita lihat struktur kapitalisasi pasar IHSG sekarang didominasi oleh perbankan, hampir 40 persen dari market cap [kapitalisasi pasar] IHSG,” jelas Jemmy dalam acara BizInsight Online bersama Sucor AM dan Bank Commonwealth secara daring, Selasa (14/7/2020).
Dia menjelaskan penggunaan PBV untuk menghitung valuasi saham perbankan mengingat dalam laba bersih bank sudah ada komponen yang dikurangi. Lagipula, aksi merger dan akuisisi (M&A) untuk perbankan di Indonesia juga masih menggunakan perhitungan PBV.
Apabila dilihat secara historis, PBV Indonesia pada saat IHSG menyentuh level 3.900 adalah sebesar 1,12 kali atau lebih rendah dibandingkan 2002 yang sebesar 1,16 kali dan 2008 sebesar 1,27 kali.
Bursa Asia Dibuka Melemah, Investor Menunggu Data Perdagangan China | PT Equityworld
Untuk perbankan di Indonesia, Jemmy melihat potensi upside masih besar dan lebih baik dibandingkan perbankan di Amerika Serikat dan China. Bahkan dari sisi Net Interest Margin (NIM), rata-rata NIM perbankan Indonesia saat ini berada di kisaran 3,5 persen—4 persen atau lebih baik dibandingkan AS dan China yang sekitar 2,5 persen.
Posisi NIM itu diakui Jemmy bisa turun karena Covid-19 membuat pemerintah berencana menurunkan cost of fund. Namun demikian, penurunannya bakal terbatas pada 3 persen dan masih lebih baik ketimbang NIM di dua ekonomi terbesar di dunia.
“Harusnya [perbankan] ini menjadi sektor pilihan untuk asing dan investor global untuk masuk ke indonesia karena PBV-nya sangat menarik,” tutur Jemmy.
Selain sektor perbankan, Jemmy juga melihat sektor infrastruktur dan konsumer menarik untuk dikoleksi pada tahun ini.
Adapun sektor infrastruktur yang ditunjuknya adalah sektor telekomunikasi dan utilitas. Sementara untuk sektor konsumer, saham-saham emiten rokok disebut yang paling menonjol seperti GGRM dan HMSP.
“Kami bullish ke IHSG, strategi kami lebih ke blue chip. Saham-saham mid-small cap mungkin sedikit underperform,” tutur Jemmy.
Senin, 13 Juli 2020
PT Equityworld | Abaikan lonjakan kasus baru corona di AS, bursa Asia tetap berseri
PT Equityworld | Abaikan lonjakan kasus baru corona di AS, bursa Asia tetap berseri
PT Equityworld | Bursa saham Asia diperdagangkan lebih tinggi pada Senin (13/7) pagi. Pasar mengabaikan kekhawatiran atas meningkatnya jumlah kasus baru virus corona di Amerika Serikat (AS).
Melansir CNBC, indeks Nikkei 225 Jepang naik 1,47% pada perdagangan pagi karena saham Softbank Group dan pembuat robot Fanuc masing-masing melonjak lebih dari 3%. Indeks Topix juga naik 1,55%. Kospi Korea Selatan naik 1,12%.
Bursa Asia Ditutup Menguat, Topix Jepang Naik 2,46 Persen | PT Equityworld
Saham China Daratan bervariasi pada awal perdagangan, dengan indeks Shanghai Composite turun 0,26% dan Shenzhen Component naik 0,742%. Indeks Hang Seng Hong Kong naik 0,47% karena saham HSBC melonjak 3,16%.
Sementara itu, S & P / ASX 200 Australia naik 0,87%. Secara keseluruhan, indeks MSCI Asia di luar Jepang diperdagangkan 0,49% lebih tinggi.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada hari Minggu melaporkan kenaikan harian kasus baru corona secara global, menurut Reuters.
Negara bagian Florida pada hari Minggu melaporkan lebih dari 15.000 kasus baru virus corona. "Berita infeksi Covid-19 AS yang terus suram terus diabaikan," tulis Ray Attrill, kepala strategi valuta asing di National Australia Bank, dalam sebuah catatan.
PT Equityworld | Bursa saham Asia diperdagangkan lebih tinggi pada Senin (13/7) pagi. Pasar mengabaikan kekhawatiran atas meningkatnya jumlah kasus baru virus corona di Amerika Serikat (AS).
Melansir CNBC, indeks Nikkei 225 Jepang naik 1,47% pada perdagangan pagi karena saham Softbank Group dan pembuat robot Fanuc masing-masing melonjak lebih dari 3%. Indeks Topix juga naik 1,55%. Kospi Korea Selatan naik 1,12%.
Bursa Asia Ditutup Menguat, Topix Jepang Naik 2,46 Persen | PT Equityworld
Saham China Daratan bervariasi pada awal perdagangan, dengan indeks Shanghai Composite turun 0,26% dan Shenzhen Component naik 0,742%. Indeks Hang Seng Hong Kong naik 0,47% karena saham HSBC melonjak 3,16%.
Sementara itu, S & P / ASX 200 Australia naik 0,87%. Secara keseluruhan, indeks MSCI Asia di luar Jepang diperdagangkan 0,49% lebih tinggi.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada hari Minggu melaporkan kenaikan harian kasus baru corona secara global, menurut Reuters.
Negara bagian Florida pada hari Minggu melaporkan lebih dari 15.000 kasus baru virus corona. "Berita infeksi Covid-19 AS yang terus suram terus diabaikan," tulis Ray Attrill, kepala strategi valuta asing di National Australia Bank, dalam sebuah catatan.
Selasa, 07 Juli 2020
PT Equityworld | Wall Street tergelincir, tersengat kasus baru virus corona di AS
PT Equityworld | Wall Street tergelincir, tersengat kasus baru virus corona di AS
PT Equityworld | Wall Street tergelincir pada perdagangan Selasa (7/7), setelah menorehkan kenaikan terpanjang indeks acuan S&P 500 tahun ini. Pasar kembali mengkhawatirkan tentang puluhan ribu kasus baru virus corona (Covid-19).
Melansir Reuters, pukul 10:00 waktu setempat, Dow Jones Industrial Average turun 208,12 poin atau 0,79% pada 26.078,91, S&P 500 turun 11,52 poin atau 0,36% pada 3.168,20, dan Nasdaq Composite turun 6,22 poin atau 0,06 % pada 10.427,43.
Wilayah Miami yang lebih besar dari Florida kini menjadi epicentrum baru corona di Amerika Serikat (AS). Sementara, Texas mencatat jumlah tertinggi sepanjang masa orang yang dirawat di rumah sakit karena Covid-19 selama delapan hari berturut-turut.
Wall Street anjlok setelah kasus virus corona di AS membludak | PT Equityworld
"Sementara kami memperkirakan volatilitas yang berkelanjutan, kami pikir ada alasan untuk optimisme bahwa ekonomi dan pasar dapat mengatasi percepatan kasus infeksi corona baru-baru ini," Mark Haefele, kepala investasi di UBS, mengatakan dalam sebuah catatan dilansir dari CNBC.
“Ada tanda-tanda bahwa sistem perawatan kesehatan mengatasi Covid-19 dengan lebih baik, mengurangi kebutuhan akan pembatasan kebebasan bergerak. Data ekonomi terus menunjukkan ketahanan. "
Departemen Tenaga Kerja merilis laporan terbaru tentang lowongan pekerjaan AS, yang menunjukkan tumbuh menjadi 5,4 juta pada Mei.
PT Equityworld | Wall Street tergelincir pada perdagangan Selasa (7/7), setelah menorehkan kenaikan terpanjang indeks acuan S&P 500 tahun ini. Pasar kembali mengkhawatirkan tentang puluhan ribu kasus baru virus corona (Covid-19).
Melansir Reuters, pukul 10:00 waktu setempat, Dow Jones Industrial Average turun 208,12 poin atau 0,79% pada 26.078,91, S&P 500 turun 11,52 poin atau 0,36% pada 3.168,20, dan Nasdaq Composite turun 6,22 poin atau 0,06 % pada 10.427,43.
Wilayah Miami yang lebih besar dari Florida kini menjadi epicentrum baru corona di Amerika Serikat (AS). Sementara, Texas mencatat jumlah tertinggi sepanjang masa orang yang dirawat di rumah sakit karena Covid-19 selama delapan hari berturut-turut.
Wall Street anjlok setelah kasus virus corona di AS membludak | PT Equityworld
"Sementara kami memperkirakan volatilitas yang berkelanjutan, kami pikir ada alasan untuk optimisme bahwa ekonomi dan pasar dapat mengatasi percepatan kasus infeksi corona baru-baru ini," Mark Haefele, kepala investasi di UBS, mengatakan dalam sebuah catatan dilansir dari CNBC.
“Ada tanda-tanda bahwa sistem perawatan kesehatan mengatasi Covid-19 dengan lebih baik, mengurangi kebutuhan akan pembatasan kebebasan bergerak. Data ekonomi terus menunjukkan ketahanan. "
Departemen Tenaga Kerja merilis laporan terbaru tentang lowongan pekerjaan AS, yang menunjukkan tumbuh menjadi 5,4 juta pada Mei.
Equityworld Futures | Reli Saham Teknologi Dongkrak Wall Street
Equityworld Futures | Reli Saham Teknologi Dongkrak Wall Street
Equityworld Futures | Bursa saham Amerika Serikat (AS) berakhir lebih tinggi pada perdagangan Senin waktu setempat (Selasa WIB). Kondisi ini terjadi di tengah naiknya kasus covid-19. Penguatan di bursa saham Wall Street karena reli saham teknologi berkontribusi pada pasar.
Mengutip Xinhua, Selasa, 7 Juli 2020, indeks Dow Jones Industrial Average melonjak 459,67 poin atau 1,78 persen menjadi 26.287,03. Sedangkan S&P 500 naik 49,71 poin atau 1,59 persen menjadi 3.179,72. Indeks Komposit Nasdaq meningkat 226,02 poin atau 2,21 persen menjadi 10.433,65.
Saham raksasa teknologi AS, kelompok FAANG yang terdiri dari Facebook, Apple, Amazon, Netflix dan Google-parent Alphabet, semuanya ditutup lebih tinggi. Dari 11 sektor utama S&P 500, sektor layanan teknologi dan komunikasi masing-masing naik 1,8 persen dan 2,15 persen, menjadi kelompok-kelompok yang berkinerja terbaik.
Lonjakan Kasus Covid-19, Pasar Saham India Terkoreksi | Equityworld Futures
Sementara itu, perusahaan Tiongkok yang terdaftar di AS sebagian besar diperdagangkanlebih tinggi pada Senin. Delapan dari 10 saham teratas berdasarkan berat dalam indeks S&P AS terdaftar di China 50 yang mengakhiri hari dengan optimistis.
Di sisi data, Institute for Supply Management (ISM) melaporkan aktivitas ekonomi di sektor non-manufaktur AS tumbuh pada Juni setelah dua bulan berturut-turut kontraksi. Indeks non-manufaktur ISM tercatat sebesar 57,1 persen atau 11,7 poin lebih tinggi dari pembacaan Mei 45,4 persen, melampaui konsensus pasar.
Pekan lalu secara rata-rata Wall Street menguat, dengan Dow Jones naik 3,3 persen, S&P 500 naik empat persen, dan Nasdaq melonjak 4,6 persen. Langkah itu dilakukan meskipun jumlah infeksi covid-19 melonjak di negara ini.
Pusat Sains dan Teknik Sistem di Universitas Johns Hopkins mencatat lebih dari 2,9 juta kasus covid-19 yang dikonfirmasi telah dilaporkan di Amerika Serikat, dengan lebih dari 130 ribu kematian, pada Senin sore.
Di sisi lain, Presiden Federal Reserve St Louis James Bullard memperingatkan semakin banyak kebangkrutan akibat wabah virus korona yang dapat menyebabkan krisis keuangan. Upaya terus menerus untuk memutus mata rantai penyebaran virus mematikan itu penting, agar tidak memberikan efek negatif lebih dalam.
"Tanpa manajemen risiko yang lebih terperinci dari kebijakan kesehatan, kita bisa terkena gelombang kebangkrutan substansial dan itu dapat menjadi sumber krisis keuangan," kata Bullard.
Dia memperingatkan adanya 'tikungan' dalam krisis kesehatan. "Mungkin bijaksana dalam menjaga fasilitas pinjaman kami tetap ada untuk saat ini, meskipun memang benar bahwa likuiditas telah meningkat secara dramatis di pasar keuangan," ucapnya.
The Fed bergerak agresif untuk mendukung ekonomi AS dengan memangkas suku bunga acuan mendekati nol persen, membeli triliunan dolar dalam bentuk obligasi, dan meluncurkan serangkaian alat pinjaman darurat untuk menjaga penyaluran kredit tetap mengalir ke rumah tangga dan dunia bisnis.
Equityworld Futures | Bursa saham Amerika Serikat (AS) berakhir lebih tinggi pada perdagangan Senin waktu setempat (Selasa WIB). Kondisi ini terjadi di tengah naiknya kasus covid-19. Penguatan di bursa saham Wall Street karena reli saham teknologi berkontribusi pada pasar.
Mengutip Xinhua, Selasa, 7 Juli 2020, indeks Dow Jones Industrial Average melonjak 459,67 poin atau 1,78 persen menjadi 26.287,03. Sedangkan S&P 500 naik 49,71 poin atau 1,59 persen menjadi 3.179,72. Indeks Komposit Nasdaq meningkat 226,02 poin atau 2,21 persen menjadi 10.433,65.
Saham raksasa teknologi AS, kelompok FAANG yang terdiri dari Facebook, Apple, Amazon, Netflix dan Google-parent Alphabet, semuanya ditutup lebih tinggi. Dari 11 sektor utama S&P 500, sektor layanan teknologi dan komunikasi masing-masing naik 1,8 persen dan 2,15 persen, menjadi kelompok-kelompok yang berkinerja terbaik.
Lonjakan Kasus Covid-19, Pasar Saham India Terkoreksi | Equityworld Futures
Sementara itu, perusahaan Tiongkok yang terdaftar di AS sebagian besar diperdagangkanlebih tinggi pada Senin. Delapan dari 10 saham teratas berdasarkan berat dalam indeks S&P AS terdaftar di China 50 yang mengakhiri hari dengan optimistis.
Di sisi data, Institute for Supply Management (ISM) melaporkan aktivitas ekonomi di sektor non-manufaktur AS tumbuh pada Juni setelah dua bulan berturut-turut kontraksi. Indeks non-manufaktur ISM tercatat sebesar 57,1 persen atau 11,7 poin lebih tinggi dari pembacaan Mei 45,4 persen, melampaui konsensus pasar.
Pekan lalu secara rata-rata Wall Street menguat, dengan Dow Jones naik 3,3 persen, S&P 500 naik empat persen, dan Nasdaq melonjak 4,6 persen. Langkah itu dilakukan meskipun jumlah infeksi covid-19 melonjak di negara ini.
Pusat Sains dan Teknik Sistem di Universitas Johns Hopkins mencatat lebih dari 2,9 juta kasus covid-19 yang dikonfirmasi telah dilaporkan di Amerika Serikat, dengan lebih dari 130 ribu kematian, pada Senin sore.
Di sisi lain, Presiden Federal Reserve St Louis James Bullard memperingatkan semakin banyak kebangkrutan akibat wabah virus korona yang dapat menyebabkan krisis keuangan. Upaya terus menerus untuk memutus mata rantai penyebaran virus mematikan itu penting, agar tidak memberikan efek negatif lebih dalam.
"Tanpa manajemen risiko yang lebih terperinci dari kebijakan kesehatan, kita bisa terkena gelombang kebangkrutan substansial dan itu dapat menjadi sumber krisis keuangan," kata Bullard.
Dia memperingatkan adanya 'tikungan' dalam krisis kesehatan. "Mungkin bijaksana dalam menjaga fasilitas pinjaman kami tetap ada untuk saat ini, meskipun memang benar bahwa likuiditas telah meningkat secara dramatis di pasar keuangan," ucapnya.
The Fed bergerak agresif untuk mendukung ekonomi AS dengan memangkas suku bunga acuan mendekati nol persen, membeli triliunan dolar dalam bentuk obligasi, dan meluncurkan serangkaian alat pinjaman darurat untuk menjaga penyaluran kredit tetap mengalir ke rumah tangga dan dunia bisnis.
Senin, 06 Juli 2020
Equityworld Futures | Kasus Corona Tembus Rekor Tertinggi dalam Sehari, Saham di Asia Bergerak Variatif
Equityworld Futures | Kasus Corona Tembus Rekor Tertinggi dalam Sehari, Saham di Asia Bergerak Variatif
Equityworld Futures | Bursa saham di Asia Pasifik bergerak beragam pada perdagangan Senin pagi. Hal ini setelah Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan pada akhir pekan lalu sebagai rekor tertinggi jumlah kasus virus corona dalam 24 jam.
Dikutip dari CNBC, Senin (6/7/2020), di Jepang, Nikkei 225 naik 0,36 persen pada awal perdagangan karena saham konglomerat Softbank Group melonjak sekitar 1,5 persen. Sedangkan indeks Topix naik 0,45 persen.
Kospi di Korea Selatan naik 0,58 persen. Sementara itu, saham di Australia menurun, karena S&P/ASX 200 tergelincir 0,15 persen.
Secara keseluruhan, indeks MSCI Asia ex-Jepang diperdagangkan 0,05 persen lebih tinggi.
Perkembangan seputar pandemi virus corona cenderung terus membebani sentimen investor. Pada Sabtu pekan lalu, WHO mengatakan lebih dari 200 ribu kasus virus corona dikonfirmasi selama 24 jam, menjadi sebuah rekor.
Di AS, negara bagian Florida dan Texas melaporkan lonjakan rekor harian dalam kasus virus cirona pada Sabtu. Lonjakan kasus baru-baru ini telah menimbulkan kekhawatiran tentang kemungkinan lockdown diterapkan kembali untuk mengekang penyebaran virus namun dapat dapat mengurangi prospek pemulihan ekonomi.
IHSG Sesi I Naik 0,43% Terdongkrak Optimisme Pemulihan Ekonomi Asia | Equityworld Futures
Ketegangan antara Washington dan Beijing juga akan diawasi, dengan Reuters melaporkan pada akhir pekan lalau bahwa dua kapal induk AS dikirim ke Laut Cina Selatan selama latihan China.
Sementara untuk harga minyak bergerak bervariasi pada Senin pagi di jam perdagangan saham Asia, dengan patokan minyak mentah berjangka internasional Brent naik 0,4 persen menjadi USD 42,97 per barel.
Sedangkann harga minyak mentah berjangka AS turun 0,57 persen menjadi USD 40,42 per barel.
Equityworld Futures | Bursa saham di Asia Pasifik bergerak beragam pada perdagangan Senin pagi. Hal ini setelah Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan pada akhir pekan lalu sebagai rekor tertinggi jumlah kasus virus corona dalam 24 jam.
Dikutip dari CNBC, Senin (6/7/2020), di Jepang, Nikkei 225 naik 0,36 persen pada awal perdagangan karena saham konglomerat Softbank Group melonjak sekitar 1,5 persen. Sedangkan indeks Topix naik 0,45 persen.
Kospi di Korea Selatan naik 0,58 persen. Sementara itu, saham di Australia menurun, karena S&P/ASX 200 tergelincir 0,15 persen.
Secara keseluruhan, indeks MSCI Asia ex-Jepang diperdagangkan 0,05 persen lebih tinggi.
Perkembangan seputar pandemi virus corona cenderung terus membebani sentimen investor. Pada Sabtu pekan lalu, WHO mengatakan lebih dari 200 ribu kasus virus corona dikonfirmasi selama 24 jam, menjadi sebuah rekor.
Di AS, negara bagian Florida dan Texas melaporkan lonjakan rekor harian dalam kasus virus cirona pada Sabtu. Lonjakan kasus baru-baru ini telah menimbulkan kekhawatiran tentang kemungkinan lockdown diterapkan kembali untuk mengekang penyebaran virus namun dapat dapat mengurangi prospek pemulihan ekonomi.
IHSG Sesi I Naik 0,43% Terdongkrak Optimisme Pemulihan Ekonomi Asia | Equityworld Futures
Ketegangan antara Washington dan Beijing juga akan diawasi, dengan Reuters melaporkan pada akhir pekan lalau bahwa dua kapal induk AS dikirim ke Laut Cina Selatan selama latihan China.
Sementara untuk harga minyak bergerak bervariasi pada Senin pagi di jam perdagangan saham Asia, dengan patokan minyak mentah berjangka internasional Brent naik 0,4 persen menjadi USD 42,97 per barel.
Sedangkann harga minyak mentah berjangka AS turun 0,57 persen menjadi USD 40,42 per barel.
Rabu, 01 Juli 2020
PT Equity World | Nikkei Jepang dibuka lebih tinggi ikuti kenaikan Wall Street
PT Equity World | Nikkei Jepang dibuka lebih tinggi ikuti kenaikan Wall Street
PT Equity World | Indeks Nikkei dibuka lebih tinggi pada perdagangan Rabu pagi, mengikuti kenaikan Wall Street semalam, ketika data ekonomi yang lebih positif menunjukkan peningkatan kepercayaan konsumen AS membantu mengimbangi kekhawatiran atas kebangkitan kasus COVID-19.
Pada pukul 09.15 waktu setempat, indeks acuan Nikkei 225 di Bursa Efek Tokyo (TSE) bertambah 37,52 poin atau 0,17 persen, dari tingkat penutupan Selasa (30/6/2020), menjadi diperdagangkan di 22.325,66 poin. Indeks Nikkei 225 naik 293,10 poin atau 1,33 persen menjadi 22.288,14 poin sehari sebelumnya.
Didorong Sektor Teknologi, Wall Street Menguat | PT Equity World
Sementara itu, dikutip dari Xinhua, indeks Topix yang lebih luas dari seluruh saham papan utama di pasar Tokyo turun tipis 1,07 poin atau 0,07 persen menjadi diperdagangkan pada 1.557,70 poin, setelah naik 9,55 poin atau 0,62 persen menjadi 1.558,77 poin pada Selasa (30/6/2020).
Saham-saham yang berhubungan dengan perusahaan sekuritas dan logam non-besi paling banyak mencatat keuntungan di menit-menit pembukaan setelah bel perdagangan pagi.
PT Equity World | Indeks Nikkei dibuka lebih tinggi pada perdagangan Rabu pagi, mengikuti kenaikan Wall Street semalam, ketika data ekonomi yang lebih positif menunjukkan peningkatan kepercayaan konsumen AS membantu mengimbangi kekhawatiran atas kebangkitan kasus COVID-19.
Pada pukul 09.15 waktu setempat, indeks acuan Nikkei 225 di Bursa Efek Tokyo (TSE) bertambah 37,52 poin atau 0,17 persen, dari tingkat penutupan Selasa (30/6/2020), menjadi diperdagangkan di 22.325,66 poin. Indeks Nikkei 225 naik 293,10 poin atau 1,33 persen menjadi 22.288,14 poin sehari sebelumnya.
Didorong Sektor Teknologi, Wall Street Menguat | PT Equity World
Sementara itu, dikutip dari Xinhua, indeks Topix yang lebih luas dari seluruh saham papan utama di pasar Tokyo turun tipis 1,07 poin atau 0,07 persen menjadi diperdagangkan pada 1.557,70 poin, setelah naik 9,55 poin atau 0,62 persen menjadi 1.558,77 poin pada Selasa (30/6/2020).
Saham-saham yang berhubungan dengan perusahaan sekuritas dan logam non-besi paling banyak mencatat keuntungan di menit-menit pembukaan setelah bel perdagangan pagi.
Langganan:
Postingan (Atom)