Equityworld Futures | Reli Saham Teknologi Dongkrak Wall Street
Equityworld Futures | Bursa saham Amerika Serikat (AS) berakhir lebih tinggi pada perdagangan Senin waktu setempat (Selasa WIB). Kondisi ini terjadi di tengah naiknya kasus covid-19. Penguatan di bursa saham Wall Street karena reli saham teknologi berkontribusi pada pasar.
Mengutip Xinhua, Selasa, 7 Juli 2020, indeks Dow Jones Industrial Average melonjak 459,67 poin atau 1,78 persen menjadi 26.287,03. Sedangkan S&P 500 naik 49,71 poin atau 1,59 persen menjadi 3.179,72. Indeks Komposit Nasdaq meningkat 226,02 poin atau 2,21 persen menjadi 10.433,65.
Saham raksasa teknologi AS, kelompok FAANG yang terdiri dari Facebook, Apple, Amazon, Netflix dan Google-parent Alphabet, semuanya ditutup lebih tinggi. Dari 11 sektor utama S&P 500, sektor layanan teknologi dan komunikasi masing-masing naik 1,8 persen dan 2,15 persen, menjadi kelompok-kelompok yang berkinerja terbaik.
Lonjakan Kasus Covid-19, Pasar Saham India Terkoreksi | Equityworld Futures
Sementara itu, perusahaan Tiongkok yang terdaftar di AS sebagian besar diperdagangkanlebih tinggi pada Senin. Delapan dari 10 saham teratas berdasarkan berat dalam indeks S&P AS terdaftar di China 50 yang mengakhiri hari dengan optimistis.
Di sisi data, Institute for Supply Management (ISM) melaporkan aktivitas ekonomi di sektor non-manufaktur AS tumbuh pada Juni setelah dua bulan berturut-turut kontraksi. Indeks non-manufaktur ISM tercatat sebesar 57,1 persen atau 11,7 poin lebih tinggi dari pembacaan Mei 45,4 persen, melampaui konsensus pasar.
Pekan lalu secara rata-rata Wall Street menguat, dengan Dow Jones naik 3,3 persen, S&P 500 naik empat persen, dan Nasdaq melonjak 4,6 persen. Langkah itu dilakukan meskipun jumlah infeksi covid-19 melonjak di negara ini.
Pusat Sains dan Teknik Sistem di Universitas Johns Hopkins mencatat lebih dari 2,9 juta kasus covid-19 yang dikonfirmasi telah dilaporkan di Amerika Serikat, dengan lebih dari 130 ribu kematian, pada Senin sore.
Di sisi lain, Presiden Federal Reserve St Louis James Bullard memperingatkan semakin banyak kebangkrutan akibat wabah virus korona yang dapat menyebabkan krisis keuangan. Upaya terus menerus untuk memutus mata rantai penyebaran virus mematikan itu penting, agar tidak memberikan efek negatif lebih dalam.
"Tanpa manajemen risiko yang lebih terperinci dari kebijakan kesehatan, kita bisa terkena gelombang kebangkrutan substansial dan itu dapat menjadi sumber krisis keuangan," kata Bullard.
Dia memperingatkan adanya 'tikungan' dalam krisis kesehatan. "Mungkin bijaksana dalam menjaga fasilitas pinjaman kami tetap ada untuk saat ini, meskipun memang benar bahwa likuiditas telah meningkat secara dramatis di pasar keuangan," ucapnya.
The Fed bergerak agresif untuk mendukung ekonomi AS dengan memangkas suku bunga acuan mendekati nol persen, membeli triliunan dolar dalam bentuk obligasi, dan meluncurkan serangkaian alat pinjaman darurat untuk menjaga penyaluran kredit tetap mengalir ke rumah tangga dan dunia bisnis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar