Senin, 05 Agustus 2019

PT Equityworld | Sudah Tiga Kali Beri Peringatan, BEI Bekukan Saham AirAsia Indonesia

PT Equityworld | Sudah Tiga Kali Beri Peringatan, BEI Bekukan Saham AirAsia Indonesia

PT Equityworld | Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan sementara perdagangan saham PT AirAsia Indonesia Tbk (CMPP).

Penghentian ini dilakukan karena maskapai penerbangan asal Malaysia ini tak memenuhi kewajiban pemenuhan yang ditetapkan BEI.

"Berdasarkan pemantauan BEI hingga 30 Juni 2019, perseroan belum memenuhi ketentuan V.I Peraturan Bursa No.I-A Atas dasar hal tersebut Bursa melakukan penghentian sementara perdagangan efek PT AirAsia Indonesia Tbk di pasar reguler dan pasar tunai sejak sesi I perdagangan efek tanggal 5 Agustus 2019," tulis pengumuman tersebut, dikutip, Senin (5/9/2019).

Ketentuan bursa efek V.I No.I-A adalah tentang pencatatan saham Tambahan yang berasal dari Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu atau Rigts Issue.

Ada beberapa ketentuan misalnya penetapan harga pelaksanaan saham baru yang dikeluarkan, penawaran umum saham hingga perdagangan saham sejak tanggal pencatatan.

Bursa Efek Indonesia juga telah memberikan peringatan tertulis III dan denda kepada PT AirAsia Indonesia Tbk atas belum terpenuhinya ketentuan tersebut dan memberikan batas waktu untuk memenuhi ketentua tersebut sampai dengan tanggal 30 Juni 2019.

Sebelumnya PT AirAsia Indonesia Tbk (CMPP) masih menderita kerugian. Hingga kuartal I-2019 maskapai alas Malaysia ini masih menderita kerugian hingga Rp 93,79 miliar.

PT Equityworld

Ekonomi Lesu & IHSG Jatuh, Saham-saham Big Cap Berguguran! | PT Equityworld


Dari sisi pendapatan usaha AirAsia Indonesia sebenarnya naik cukup signifikan. Tercatat pendapatan usaha naik 58% dari Rp 843 miliar menjadi Rp 1,33 triliun. "Revenue naik sebesar 58% melonjak (jadi) Rp 1,3 triliun. Tentunya dari sisi EBITDA kami mengalami perbaikan," kata Direktur Utama AirAsia Indonesia Dendy Kurniawan.

Sayangnya, beban usaha perusahaan juga ikut meningkat. Beban usaha tercatat naik dari Rp 1,12 triliun menjadi Rp 1,4 triliun.

Kenaikan beban usaha itu didorong paling besar dari bahan bakar. Biaya bahan bakar AirAsia Indonesia di kuartal I-2019 naik dari Rp 361,3 miliar di periode yang sama tahun lalu menjadi Rp 576,5 miliar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar