Kamis, 31 Juli 2025

Equityworld Futures | Wall Street Merosot Meskipun Laba Microsoft dan Meta Melonjak

Equityworld Futures | Wall Street Merosot Meskipun Laba Microsoft dan Meta Melonjak

Equityworld Futures | Indeks S&P 500 ditutup melemah setelah mundur dari rekor tertinggi intraday pada perdagangan Kamis, 31 Juli 2025. Bahkan ketika Meta Platforms dan Microsoft melonjak setelah melaporkan hasil kuartalan yang luar biasa.

Equityworld Futures | Harga Emas Bangkit Tapi Dibayangi Rekor Buruk

Dikutip dari Investing.com, Jumat, 1 Agustus 2025, Dow Jones Industrial Average turun 330 poin atau 0,7 persen, indeks S&P 500 turun 0,01 persen setelah mencapai rekor tertinggi 6.427,02, dan NASDAQ Composite turun 0,03 persen.

Hasil pertama dari grup yang disebut "Magnificent Seven" muncul setelah penutupan sesi sebelumnya, dengan raksasa teknologi Microsoft dan Meta Platforms yang mengesankan setelah hasil dan proyeksi kuartal kedua yang luar biasa.

Saham Meta Platforms melonjak setelah kekuatan di bisnis periklanan penting milik pemilik Facebook tersebut mendorong penjualan yang lebih baik dari perkiraan pada periode April-Juni dan meningkatkan harapan bahwa investasi kecerdasan buatan perusahaan mulai membuahkan hasil.

AI juga memainkan peran penting dalam hasil dari Microsoft, dengan teknologi yang baru lahir ini meningkatkan kinerja di divisi komputasi awan raksasa perangkat lunak tersebut.

Apple dan Amazon.com akan melaporkan hasil mereka setelah penutupan perdagangan pada hari Kamis.

Demo Ewf 

Selasa, 29 Juli 2025

Equityworld Futures | Wall Street Ditutup Melemah: Dow, S&P 500 dan Nasdaq Terbebani Laporan Kinerja Emiten

Equityworld Futures | Wall Street Ditutup Melemah: Dow, S&P 500 dan Nasdaq Terbebani Laporan Kinerja Emiten

Equityworld Futures | Wall Street ditutup melemah setelah beberapa laporan laba perusahaan yang mengecewakan. Di sisi lain, investor menunggu pernyataan kebijakan Federal Reserve (The Fed).

Equityworld Futures | Harga Emas Tiba-Tiba Tembus Segini, Ada Apa?

Selasa (29/7), indeks Dow Jones Industrial Average ditutup turun 204,57 poin atau 0,46% menjadi 44.632,99, indeks S&P 500 melemah 18,91 poin atau 0,30% ke 6.370,86 dan indeks Nasdaq Composite melemah 80,29 poin atau 0,38% ke 21.098,29. 

Sejumlah komponen pada indeks Dow melaporkan laba, dengan saham UnitedHealth, Boeing, dan Merck ditutup melemah setelah merilis hasil kuartalan. 

Perusahaan asuransi kesehatan UnitedHealth merosot 7,5% dan menjadi beban terbesar bagi indeks Dow setelah proyeksi laba yang mengecewakan, sementara indeks Boeing turun 4,4% meskipun melaporkan kerugian kuartal kedua yang lebih kecil. 

Setali tiga uang, saham Merck merosot 1,7% setelah perusahaan farmasi tersebut melaporkan hasil kuartalan dan mengatakan akan memperpanjang penangguhan pengiriman vaksin HPV Gardasil ke China hingga setidaknya akhir tahun 2025 karena melemahnya permintaan yang terus berlanjut.

"Rilis kinerja cukup beragam. Data ekonomi juga agak beragam, tetapi tidak cukup untuk menggerakkan pasar terkait The Fed," kata Tim Ghriskey, ahli strategi portofolio senior di Ingalls & Snyder di New York.

"Dua hari ke depan, ada Microsoft, Meta, Apple, Amazon - mereka adalah perusahaan-perusahaan besar, dan akan menggerakkan pasar tergantung pada kinerja laba dan prospeknya."

Laporan keuangan dari perusahaan megacap seperti Meta, Microsoft, Amazon, dan Apple akan dirilis minggu ini dan kemungkinan akan memiliki pengaruh yang kuat terhadap arah pasar karena bobot pasar mereka yang besar.

Saham United Parcel Service anjlok 10,6% karena perusahaan pengiriman paket tersebut melaporkan pendapatan dan kembali menolak untuk merilis proyeksi pendapatan dan margin tahunan, yang memperdalam kekhawatiran bahwa kebijakan perdagangan Presiden AS Donald Trump yang terus berubah membebani perusahaan.

Hal ini turut menekan Dow Jones Transport Average sebesar 2,3%, mencatat penurunan persentase harian terbesar sejak 21 Mei. 

Demikian pula, saham Whirlpool anjlok 13,4% setelah produsen peralatan rumah tangga ini memangkas proyeksi pendapatan dan dividen tahunannya, dengan alasan tekanan dari peningkatan impor oleh para pesaing menjelang tarif Trump. 

Saham Procter & Gamble turun 0,3%, karena produsen barang konsumsi seperti sabun cuci piring dan tisu toilet ini memperkirakan hasil tahunan di bawah perkiraan dan mengatakan akan menaikkan harga beberapa produk untuk mengimbangi dampak tarif. 

Di sisi lain, hampir 200 komponen pada indeks S&P 500 telah melaporkan pendapatan dan membukukan hasil 6,4% di atas ekspektasi, menurut data LSEG, dibandingkan dengan rata-rata 6,3% selama empat kuartal terakhir. 

Di sisi ekonomi, kepercayaan konsumen pada bulan Juli meningkat lebih dari yang diperkirakan menjadi 97,2. Pada bulan Juni, data lowongan kerja dan perekrutan AS, atau JOLTS, menurun, yang menunjukkan perlambatan lebih lanjut dalam aktivitas pasar tenaga kerja.

Laporan JOLTS merupakan yang pertama dari serangkaian data pasar tenaga kerja minggu ini, yang puncaknya pada laporan penggajian pemerintah pada hari Jumat.

The Fed diperkirakan akan mempertahankan suku bunga acuan pada pengumuman kebijakannya hari Rabu. 

Pernyataan Ketua Fed Jerome Powell akan dipantau secara ketat untuk mengukur waktu potensi penurunan suku bunga. 

Negosiasi penting antara AS dan China memasuki hari kedua di Stockholm karena kedua negara ekonomi terkemuka dunia tersebut berupaya menyelesaikan konflik perdagangan. 

Trump mengatakan bahwa ia diberitahu oleh Menteri Keuangan Scott Bessent bahwa pertemuan Bessent dengan para pejabat China berjalan sangat baik. 

Demo Ewf 

Minggu, 27 Juli 2025

Dolar Melemah Ditengah Penguatan Euro Pasca Kesepakatan AS-UE

Equityworld Futures | Dolar Melemah Ditengah Penguatan Euro Pasca Kesepakatan AS-UE

Equityworld Futures | Indeks dolar AS turun ke sekitar 97,5 pada hari Senin (28/7), yang mundur pasca kenaikan dua hari beruntun, seiring euro menguat setelah kesepakatan perdagangan AS-UE yang diumumkan pada akhir pekan.

Equityworld Futures | Ramalan Harga Emas: Sedikit Melemah, tapi Bakal Terbang Lagi

Kesepakatan ini, yang memberlakukan tarif 15% pada sebagian besar ekspor Eropa, turun dari tarif 30% yang sebelumnya diancamkan, meredakan ketegangan perdagangan transatlantik dan meningkatkan permintaan terhadap euro.

Sementara itu, investor beralih fokus ke minggu penting bagi kebijakan moneter AS dan data ekonomi.

Federal Reserve diperkirakan akan mempertahankan suku bunga tidak berubah pada hari Rabu, namun pasar akan memantau dengan cermat sinyal terkait kemungkinan pemotongan suku bunga pada bulan September.

Di sisi data, laporan Personal Consumption Expenditures (PCE), yang dianggap sebagai indikator inflasi favorit Fed, akan memberikan gambaran tentang bagaimana tarif memengaruhi harga konsumen. Sejumlah indikator pasar tenaga kerja juga dijadwalkan untuk dirilis minggu ini, yang puncaknya akan berakhir dengan laporan pekerjaan bulanan yang sangat diperhatikan pada hari Jumat.

Demo Ewf 

Demo Equityworld

Source : *News Maker 23 - Indonesia News Portal for Traders*

Rabu, 23 Juli 2025

Equityworld Futures | Wall Street Menguat Usai AS-Jepang Teken Kesepakatan Dagang

Equityworld Futures | Wall Street Menguat Usai AS-Jepang Teken Kesepakatan Dagang


Equityworld Futures | Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau Wall Street ditutup menguat pada perdagangan Rabu (23/7). Sentimen pasar membaik setelah tercapainya kesepakatan dagang antara AS dan Jepang, serta laporan adanya kesepakatan serupa dengan Uni Eropa. Hal ini dipandang sebagai kemajuan dalam negosiasi tarif Presiden Donald Trump yang berlangsung di berbagai lini.


Equityworld Futures | Harga Emas Dunia Melemah


Mengutip Reuters, indeks Dow Jones Industrial Average naik 455 poin atau 1,02 persen menjadi 44.958,01. Indeks S&P 500 menguat 43,85 poin atau 0,69 persen ke 6.353,42, dan Nasdaq Composite bertambah 108,17 poin atau 0,52 persen ke level 21.000,85.


Dari tiga indeks utama Wall Street tersebut, kenaikan Nasdaq cenderung terbatas karena investor menanti laporan keuangan kuartalan dari Alphabet dan Tesla yang dijadwalkan rilis setelah penutupan bursa.


Harga emas melemah dari level tertinggi dalam lima pekan karena investor mulai beralih dari aset aman ke aset berisiko seiring membaiknya sentimen pasar.


Trump mencapai kesepakatan dagang dengan Jepang menjelang tenggat waktu 1 Agustus. Dalam perjanjian itu, Jepang terhindar dari tarif baru terhadap mobil dan sejumlah barang lainnya. Sebagai gantinya, Jepang akan mengucurkan paket investasi dan pinjaman senilai USD 500 miliar ke AS. Kesepakatan ini menjadi yang paling signifikan sejak pengumuman tarif besar-besaran yang disebut Trump sebagai “Hari Pembebasan”.


Uni Eropa dan AS juga dilaporkan semakin dekat mencapai kesepakatan serupa, yang akan memberlakukan tarif 15 persen atas impor dari Eropa namun membebaskan sejumlah produk dari bea masuk. Hal ini mengikuti perjanjian dagang AS dengan Filipina dan meningkatkan harapan akan lebih banyak kesepakatan yang tercapai.


“Awan mendung mulai terbelah dan situasi makro tampaknya membaik. Jepang sudah teken perjanjian, harapannya Uni Eropa menyusul, dan investor optimistis akan ada lebih banyak kesepakatan sebelum 1 Agustus atau setidaknya penundaan diberlakukan,” ujar Sam Stovall, Kepala Strategi Investasi di CFRA Research, New York.


Musim laporan keuangan kuartal II tengah berlangsung. Sekitar 23 persen perusahaan di indeks S&P 500 telah melaporkan kinerjanya, dengan 85 persen di antaranya melampaui ekspektasi analis, menurut data LSEG.


Analis saat ini memproyeksikan pertumbuhan laba S&P 500 secara tahunan mencapai 7,5 persen, meningkat dari proyeksi sebelumnya sebesar 5,8 persen pada awal Juli.


Investor juga menanti laporan dari dua raksasa teknologi, Alphabet dan Tesla, khususnya terkait proyeksi ke depan dan strategi mereka dalam investasi kecerdasan buatan (AI).


Seiring perusahaan-perusahaan teknologi besar mengumumkan hasil kinerja, ketergantungan Wall Street terhadap segelintir saham momentum akan kembali diuji.


Optimisme terhadap kesepakatan dagang AS-Uni Eropa turut mengangkat bursa Eropa, dengan saham otomotif memimpin penguatan. Namun jika negosiasi gagal, Uni Eropa disebut tengah menyiapkan langkah balasan.

Imbal hasil obligasi pemerintah AS naik setelah turun selama tiga hari terakhir. Kenaikan ini dipicu oleh meningkatnya minat risiko di kalangan investor.


Yield obligasi tenor 10 tahun naik 4,4 basis poin ke level 4,38 persen, sementara obligasi 30 tahun naik 4 basis poin ke 4,943 persen. Yield surat utang 2 tahun yang biasanya mencerminkan ekspektasi terhadap suku bunga The Fed juga naik 4,5 basis poin menjadi 3,876 persen.


Sementara itu, nilai tukar dolar AS melemah seiring menguatnya yen Jepang dan euro di tengah kemajuan pembicaraan dagang.


Indeks dolar, yang mengukur kekuatan greenback terhadap sekeranjang mata uang utama termasuk yen dan euro, turun 0,27 persen ke level 97,20. Euro naik 0,16 persen menjadi USD 1,1772, sedangkan terhadap yen Jepang, dolar melemah 0,18 persen ke level 146,39.


Di pasar kripto, harga bitcoin turun 1,25 persen ke USD 118.284,89, sedangkan ethereum melemah 2,82 persen ke USD 3.602,74.


Harga minyak turun seiring meredanya ketidakpastian perdagangan. Minyak mentah AS (WTI) turun tipis 0,09 persen ke USD 65,25 per barel. Brent ditutup di USD 68,51 per barel, melemah 0,12 persen.


Harga emas spot turun 1,07 persen menjadi USD 3.394,52 per ons, sementara emas berjangka AS melemah 1,29 persen ke level USD 3.395 per ons.

Demo Ewf 

Selasa, 22 Juli 2025

Equityworld Futures | Mengekor Wall Street, Bursa Saham Asia Pasifik Dibuka Cerah

Equityworld Futures | Mengekor Wall Street, Bursa Saham Asia Pasifik Dibuka Cerah

Equityworld Futures | Bursa saham Asia-Pasifik dibuka lebih tinggi setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memuji kesepakatan perdagangan dengan Jepang.

Equityworld Futures | Harga Minyak Naik pada Rabu (23/7) Pagi, Investor Cermati Kemajuan Perundingan Dagang

Bursa saham Asia-Pasifik menguat setelah Donald Trump mengumumkan telah menyelesaikan "Kesepakatan Besar" dengan Jepang, yang menetapkan tarif sebesar 15% atas ekspor negara tersebut ke AS.

Dikutip dari CNBC, Rabu (23/7/2025), bursa saham Jepang menguat dan memulai perdagangan di zona hijau. Indeks saham Jepang, Nikkei 225 naik 1,71% pada pembukaan perdagangan. Sementara Topix naik 1,87% hingga pukul 09.09 waktu Jepang.

Indeks saham Kospi Korea Selatan menguat 0,89% dan indeks Kosdaq yang berkapitalisasi kecil menguat 0,22%.

Indeks saham S&P/ASX 200 Australia naik 0,34%.

Semalam, indeks saham acuan AS S&P 500 kembali mencatat rekor tertinggi.

Demo Ewf 

Minggu, 20 Juli 2025

Equityworld Futures | Harga Emas Stabil, Ini Sinyal Breakout yang Perlu Dicermati !

 Equityworld Futures | Harga Emas Stabil, Ini Sinyal Breakout yang Perlu Dicermati !


Equityworld Futures | Harga emas dunia tercatat stabil pada perdagangan Senin (21/7), di tengah penantian pelaku pasar terhadap perkembangan kebijakan perdagangan Amerika Serikat dan keputusan bank sentral utama dunia. Harga emas spot berada di kisaran $3.352 hingga $3.358 per troy ounce, dengan tren jangka pendek yang masih condong ke arah penguatan.


Equityworld Futures | Harga Emas Menuju US$ 3.400, Ini Pemicunya


Kestabilan harga emas ditopang oleh ketidakpastian global, terutama menyangkut negosiasi perdagangan AS yang mengalami penundaan serta potensi pengenaan tarif baru terhadap negara mitra seperti Uni Eropa dan Meksiko. Kondisi ini mendorong investor kembali melirik emas sebagai aset lindung nilai (safe haven).


Di sisi lain, data ekonomi Amerika Serikat yang menunjukkan kekuatan, seperti penurunan angka klaim pengangguran dan penguatan belanja konsumen, menekan harga emas melalui penguatan dolar AS. Namun, sinyal dovish dari beberapa pejabat Federal Reserve memberikan sedikit ruang bagi emas untuk bertahan.


"Ketegangan dagang yang belum mereda serta prospek pelonggaran moneter dari sejumlah bank sentral besar membuat emas tetap menarik bagi investor jangka panjang," ujar seorang analis dari FXStreet.


Selain itu, pembelian emas oleh bank sentral, terutama dari negara berkembang seperti China dan India, serta lonjakan inflow ke ETF emas global yang mencapai US$38 miliar pada semester pertama 2025, turut menopang harga logam mulia ini.


Dari sisi teknikal, emas saat ini bergerak dalam pola ascending triangle dengan batas bawah di area $3.335–$3.352 dan resistance kritis di $3.365. Jika harga mampu menembus batas atas tersebut, potensi penguatan lanjutan menuju $3.400 terbuka lebar.


"Jika level $3.365 dapat ditembus hari ini, emas berpotensi menguji resistance psikologis di $3.400 dalam beberapa sesi ke depan," jelas analis teknikal dari FX Empire.


Pergerakan harga emas hari ini sangat bergantung pada berita terbaru seputar kebijakan perdagangan dan ekspektasi suku bunga. Investor disarankan untuk mencermati rilis data makro AS serta pernyataan pejabat bank sentral guna menyesuaikan strategi mereka di pasar logam mulia.(mrv)

Demo Ewf 

Kamis, 17 Juli 2025

Equityworld Futures | Pasokan Irak Tergerus, Namun Kekhawatiran Tarif Tekan Harga Minyak

Equityworld Futures | Pasokan Irak Tergerus, Namun Kekhawatiran Tarif Tekan Harga Minyak

Equityworld Futures | Harga minyak sedikit berubah pada hari Jumat(18/7) setelah naik pada sesi sebelumnya karena kekhawatiran serangan pesawat nirawak di ladang minyak Irak utara akan mengurangi pasokan, diimbangi dengan kekhawatiran potensi penurunan permintaan di tengah ketidakpastian kebijakan tarif AS.

Equityworld Futures | Harga Emas Tertekan Penguatan Dolar dan Data Ekonomi AS

Harga minyak mentah Brent berjangka turun 4 sen, atau 0,06%, menjadi $69,48 per barel pada pukul 02.39 GMT, sementara harga minyak mentah West Texas Intermediate AS turun tipis 3 sen, atau 0,04%, menjadi $67,51 per barel.

Serangan pesawat nirawak selama empat hari di ladang minyak di Kurdistan Irak yang menghentikan setengah dari produksi wilayah tersebut telah mendukung harga, mendorong kedua kontrak naik $1 pada hari Kamis.

Selain itu, permintaan perjalanan musiman telah menopang pasar. Dalam dua minggu pertama bulan Juli, permintaan minyak global rata-rata mencapai 105,2 juta barel per hari (bph), naik 600.000 bph dari tahun sebelumnya dan sebagian besar sesuai dengan perkiraan, ungkap analis JPMorgan dalam sebuah catatan riset.

Namun, ketidakpastian seputar kebijakan tarif final AS, yang tampaknya baru akan selesai setelah 1 Agustus, membebani pasar, seiring dengan rencana produsen minyak utama untuk menghapus pemangkasan produksi yang akan menambah pasokan seiring berakhirnya permintaan musim panas di Belahan Bumi Utara. Untuk minggu ini, baik Brent maupun WTI turun lebih dari 1%.

"Fundamental minyak jangka pendek tetap mendukung, dengan pasar diperkirakan akan tetap cukup ketat sepanjang kuartal ini, sebelum pasokannya membaik sejak tiga bulan terakhir tahun ini," ujar analis ING dalam sebuah catatan. Produksi minyak di wilayah semi-otonom Kurdistan telah dipangkas antara 140.000 dan 150.000 barel per hari, menurut dua pejabat energi, lebih dari separuh produksi normal wilayah tersebut yang sekitar 280.000 barel per hari.

Para pejabat menuding milisi yang didukung Iran sebagai kemungkinan sumber serangan minggu ini di ladang minyak di Kurdistan Irak, meskipun belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab.

Terlepas dari serangan tersebut, pemerintah federal Irak mengatakan pada hari Kamis bahwa Kurdistan Irak akan melanjutkan ekspor minyak melalui pipa ke Turki setelah penghentian selama dua tahun.

Demo Ewf 

Selasa, 15 Juli 2025

Equityworld Futures | Wall Street Menguat Pasca Rilis Data Inflasi, Fokus Investor ke Laporan Kinerja Bank

Equityworld Futures | Wall Street Menguat Pasca Rilis Data Inflasi, Fokus Investor ke Laporan Kinerja Bank

Equityworld Futures | Indeks utama Wall Street dibuka menguat pada perdagangan Selasa (15/7), setelah rilis data inflasi terbaru. Sementara itu, saham-saham perbankan terkemuka bersiap memulai musim laporan keuangan kuartal II-2025.

Equityworld Futures | Harga Emas Bikin Frustasi: Kehilangan Arah, Gak Tahu Kapan Naiknya

Mengutip Reuters, pada pukul 09.30 ET, indeks Dow Jones Industrial Average naik 11,63 poin, atau 0,03% ke level 44.471,28, S&P 500 naik 32,72 poin, atau 0,53% ke level 6.301,28, dan Nasdaq Composite naik 195,02 poin, atau 0,95%, ke level 20.835,34. 

Sebuah laporan Departemen Tenaga Kerja menunjukkan harga konsumen AS naik sesuai perkiraan secara bulanan di bulan Juni. Secara tahunan, inflasi naik 2,7%, dibandingkan dengan perkiraan kenaikan 2,6%.

Inflasi inti, yang tidak termasuk komponen makanan dan energi yang volatil, naik 0,2% secara bulanan dan 2,9% dari tahun sebelumnya, tetapi kenaikannya di bawah perkiraan.

"Ada sedikit bukti bahwa inflasi tarif mulai merayap masuk," kata Peter Cardillo, kepala ekonom pasar di Spartan Capital Securities.

"Jadi, intinya adalah, aspek inflasi tarif masih perlu dipantau."

Peluang penurunan suku bunga di bulan Juli hampir nol, sementara pasar masih memperkirakan peluang penurunan suku bunga di bulan September sekitar 60%, menurut CME FedWatch.

Wall Street memulai musim laporan keuangan lainnya dengan lembaga-lembaga keuangan besar yang melaporkan hasil kinerja keuangan. 

Saham JPMorgan Chase turun 0,3%, meskipun perusahaan tersebut menaikkan proyeksi pendapatan bunga bersihnya untuk tahun 2025.

Laba Wells Fargo naik pada kuartal kedua karena menyisihkan lebih sedikit dana untuk melindungi dari potensi kredit macet. Namun, sahamnya turun 3,6%.

Sementara itu, aset kelolaan BlackRock mencapai titik tertinggi baru, mencapai US$ 12,53 triliun pada kuartal kedua di tengah prospek kesepakatan perdagangan dan pemotongan suku bunga di Amerika Serikat. Sahamnya turun 2,8%.

Laba Citigroup melonjak pada kuartal kedua karena para pedagangnya mendapatkan keuntungan tak terduga dari pasar yang bergejolak. Saham perusahaan pemberi pinjaman ini naik 1%.

Meskipun Presiden Donald Trump kembali mengancam tarif, yang kali ini ditujukan kepada Rusia, pasar sebagian besar mengabaikan retorika tersebut, dan berfokus pada terobosan dari negosiasi dengan mitra dagang AS.

Harapan menguat setelah Trump mengisyaratkan kesediaannya untuk berunding, menyusul peringatannya di akhir pekan tentang tarif 30% untuk Uni Eropa dan Meksiko mulai 1 Agustus. 

Demo Ewf 

Senin, 14 Juli 2025

Equityworld Futures | Wall Street Menghijau, Investor Berharap dengan Negosiasi Tarif Trump

Equityworld Futures | Wall Street Menghijau, Investor Berharap dengan Negosiasi Tarif Trump

Equityworld Futures | Pasar saham Amerika Serikat (AS) atau yang lebih dikenal dengan Wall Street menguat pada perdagangan yang berakhir Senin sore waktu tempat (Selasa pagi WIB).

Equityworld Futures | Harga Emas Akhirnya Runtuh, Takluk oleh “Musuh Abadi” nya

Dilaporkan CNBC, indeks S&P 500 naik tipis setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengancam akan mengenakan tarif tinggi pada lebih banyak negara selama akhir pekan. 

Kerugian tetap terkendali karena investor bertaruh bahwa tarif tersebut pada akhirnya akan dinegosiasikan lebih rendah dan menantikan minggu yang sibuk untuk musim laporan keuangan kuartal II-2025.

Indeks S&P 500 naik 0,14 persen dan ditutup pada level 6.268,56. Sementara itu, Nasdaq Composite naik 0,27 persen dan ditutup pada level 20.640,33. 

Kemudian, indeks Dow Jones Industrial Average naik 88,14 poin atau 0,20 persen dan berakhir pada 44.459,65.

Investor terus memantau perkembangan terbaru mengenai tarif, setelah Trump mengumumkan pada hari Sabtu bahwa AS akan mengenakan tarif 30 persen terhadap Uni Eropa dan Meksiko mulai 1 Agustus 2025. 

Para pemimpin Uni Eropa dan Meksiko mengindikasikan bahwa mereka berniat untuk terus berunding dengan pemerintahan Trump bulan ini dalam upaya menyepakati tarif yang lebih rendah. 

Pengumuman presiden AS ini muncul menjelang pembacaan inflasi minggu ini yang akan memberi investor gambaran lebih baik tentang bagaimana tarif Trump yang sudah berlaku dirasakan di seluruh perekonomian.

Perhatian juga tertuju pada serangkaian laporan pendapatan yang akan dirilis minggu ini. Bank-bank besar, termasuk JPMorgan Chase, akan menyampaikan laporan kuartalan mulai Selasa. 

Di sisi lain,faktor potensial lain yang perlu dipantau investor adalah keretakan antara pemerintahan Trump dan Federal Reserve. 

Pada hari Minggu, Direktur Dewan Ekonomi Nasional Kevin Hassett mengatakan bahwa Trump dapat memecat Ketua Fed Jerome Powell jika ada alasan yang kuat. 

Para pejabat Trump sedang menyelidiki biaya renovasi gedung utama Federal Reserve di Washington, DC, sementara presiden telah berulang kali mengkritik Powell karena tidak menurunkan suku bunga. Bank sentral telah menepis beberapa kritik terhadap proyek renovasi tersebut.

Pergerakan pasar saham hari Senin terjadi setelah minggu yang negatif untuk saham, meskipun rata-rata utama masih mendekati rekor tertinggi.

Demo Ewf 

Kamis, 10 Juli 2025

Equityworld Futures | Bursa Saham Asia Siap Menguat, Susul Reli Tertinggi Wall Street

Equityworld Futures | Bursa Saham Asia Siap Menguat, Susul Reli Tertinggi Wall Street

Equityworld Futures | Bursa saham Asia diperkirakan menguat pada Jumat (11/7/2025) setelah laporan perusahaan yang optimistis mendorong Wall Street ke level tertinggi baru menjelang musim laporan keuangan.

Equityworld Futures | Harga Emas Spot Naik ke US$3.333,6 Jumat (11/7), Trump Kenakan Tarif 35% untuk Kanada

Indeks saham berjangka Jepang, Australia, dan Hong Kong semuanya masuk zona hijau, mengikuti kenaikan 0,3% S&P 500 pada Kamis. Indeks acuan AS ini meroket 6,8% tahun ini setelah menghapus penurunan yang dipicu oleh pengumuman tarif resiprokal Presiden Donald Trump tiga bulan lalu.

Kenaikan ini menandakan investor mulai mengalihkan fokusnya dari kekhawatiran akan pertumbuhan yang lebih rendah dan inflasi yang lebih tinggi akibat tarif, ke persiapan menghadapi musim laporan keuangan korporasi, yang secara tidak resmi akan dimulai dalam beberapa hari ke depan.

Sentimen ini didukung oleh proyeksi optimis dari Delta Air Lines Inc, sementara Tesla Inc berencana memperluas layanan Robotaxi-nya ke California dan Arizona. Nvidia Corp naik dan ditutup di atas US$4 triliun nilai pasar untuk pertama kalinya. Jensen Huang, CEO produsen cip tersebut, dilaporkan bertemu dengan Trump sebelum terbang ke China.

"Ketahanan luar biasa konsumen AS—dan pada gilirannya perusahaan AS—menjadi pahlawan di paruh pertama tahun ini," kata Kristy Akullian, Kepala Strategi Investasi iShares, Amerika. "Memasuki musim laporan keuangan kuartal kedua, saham bisa mendapat dorongan tambahan dari ekspektasi yang rendah."

Treasury berakhir datar atau melemah di seluruh kurva imbal hasil pada Kamis, meski penurunan yang lebih tajam di awal sesi terkoreksi setelah lelang obligasi bertenor 30 tahun menarik permintaan yang kuat. 

Hasil penjualan tersebut menegaskan minat yang kuat terhadap utang jangka panjang, yang tahun ini menghadapi kekhawatiran akan defisit AS dan dampak tarif.

Dolar AS berfluktuasi, emas menguat, minyak melemah, dan Bitcoin memperpanjang rekor kenaikannya. Penurunan harga minyak mentah terjadi setelah laporan media menunjukkan OPEC+ mungkin menghentikan kenaikan produksi. 

Sementara itu, otoritas Hong Kong melakukan intervensi keempat kalinya dalam dua pekan terakhir untuk mencegah mata uang kota tersebut melemah di luar batas perdagangan resminya.

Penurunan klaim pengangguran selama periode yang mencakup libur Hari Kemerdekaan AS direspons dengan tenang.

Gubernur Federal Reserve (The Fed) Bank of San Francisco, Mary Daly mengatakan dia masih melihat dua kali pemotongan suku bunga sebagai kemungkinan tahun ini dan mengecilkan potensi dampak inflasi dari tarif.

Gubernur The Fed Bank of St. Louis, Alberto Musalem memandang masih terlalu dini untuk mengetahui apakah tarif akan berdampak berkelanjutan pada harga.

"Kejelasan lebih lanjut tentang tarif akan muncul seiring berlanjutnya perundingan perdagangan," kata Mark Haefele dari UBS Global Wealth Management. "Penurunan ketidakpastian kebijakan secara historis berdampak positif bagi saham, dan kami pikir kebijakan perdagangan AS akan bergerak menuju stabilitas yang lebih baik pada paruh kedua tahun ini."

Dalam berita korporasi Asia, Nissan Motor Co mengumpulkan US$4,5 miliar dari penjualan junk-bond dalam dolar AS dan euro. Produsen mobil yang sedang mengalami kesulitan ini menawarkan kupon dengan tingkat bunga tertinggi dalam sejarah pada setidaknya salah satu bagian dari transaksi tersebut guna meningkatkan permintaan.

Di sisi lain, JPMorgan Chase & Co sedang mempertimbangkan untuk mengurangi bobot penerbit obligasi dalam indeks pasar berkembangnya—termasuk China dan India—untuk menunjukkan rentang utang negara berkembang yang lebih luas.

Demo Ewf 

Selasa, 08 Juli 2025

Equityworld Futures | Wall Street Ditutup Turun Senin (7/7), Akibat Ketegangan Tarif dan Saham Tesla

Equityworld Futures | Wall Street Ditutup Turun Senin (7/7), Akibat Ketegangan Tarif dan Saham Tesla

Equityworld Futures | Wall Street ditutup terkoreksi pada Senin (7/7) waktu setempat, menyusul pengumuman Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump terkait tarif baru terhadap Jepang, Korea Selatan, dan sejumlah mitra dagang lainnya.

Equityworld Futures | Meski Harga Emas Dunia Turun, Investor Berhasil Pangkas Kerugian

Saham Tesla juga anjlok usai CEO Elon Musk mengumumkan pembentukan partai politik baru di Amerika Serikat. 

Melansir Reuters, Dow Jones anjlok 422,17 poin atau 0,94% ke level 44.406,36, S&P 500 turun 49,37 poin atau 0,79% ke 6.229,98, dan Nasdaq terperosok 188,59 poin atau 0,91% ke 20.412,52. 

Saham Tesla menjadi pemberat terbesar di indeks S&P 500, jatuh 6,8%, usai Musk mengumumkan pembentukan partai baru bernama "America Party", yang memperuncing ketegangan antara dirinya dan Presiden Trump.

Ini menjadi penurunan harian terbesar Tesla sejak 5 Juni, sekaligus penutupan terendah sejak tanggal tersebut.

Penurunan semakin dalam setelah Trump mengumumkan rincian tarif terhadap impor dari Jepang dan Korea Selatan yang akan berlaku mulai 1 Agustus.

Ketidakpastian pasar kian membesar ketika Trump juga mengumumkan tarif terhadap Malaysia, Kazakhstan, Afrika Selatan, Laos, dan Myanmar di sesi perdagangan sore.

Pekan lalu, Nasdaq dan S&P 500 sempat mencetak rekor penutupan harian dalam tiga sesi berturut-turut, didorong oleh laporan ketenagakerjaan yang kuat pada Kamis (4/7). 

“Pasar sebelumnya menilai risiko tarif sudah mereda. Namun, dengan kembalinya isu tarif, pasar menjadi lebih gelisah,” ujar Emily Roland, Co-Chief Investment Strategist di Manulife John Hancock Investments, Boston.

“Investor sempat memasuki fase optimisme berlebih, dan sekarang mulai menarik diri.”

Namun, menurut Roland, investor masih berharap bahwa pengumuman ini belum final.

“Pola sebelumnya menunjukkan, Trump kerap mengumumkan tarif agresif lalu melunak. Siklus itu bisa terulang,” tambahnya.

Investor kini menanti pengumuman tarif lainnya, setelah Trump mengatakan bahwa AS hampir menyelesaikan sejumlah kesepakatan dagang dan akan mengumumkan tarif tambahan pada 9 Juli, untuk diberlakukan mulai 1 Agustus.

Trump juga mengancam akan memberlakukan tarif tambahan 10% terhadap negara-negara yang “bersekutu dengan kebijakan anti-Amerika” dari kelompok BRICS (Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan).

Pada April lalu, pengumuman tarif awal sebesar 10% hingga 50% juga mengguncang pasar. Nasdaq sempat memasuki pasar bearish, sebelum pulih dan mencetak rekor baru pada akhir Juni. 

Demo Ewf 

Minggu, 06 Juli 2025

Equityworld Futures | Arah Gerak Wall Street Pekan Ini, Investor Waspadai Tenggat Tarif Trump

Equityworld Futures | Arah Gerak Wall Street Pekan Ini, Investor Waspadai Tenggat Tarif Trump

Equityworld Futures | Perkembangan kebijakan tarif dari Washington akan menjadi perhatian utama bagi pasar saham Amerika Serikat (AS) pekan ini, seiring berakhirnya masa penangguhan sementara atas pungutan impor.

Equityworld Futures | Dolar Melemah, Harga Emas Melejit Jelang Tenggat Tarif AS

Melansir Reuters, Senin (7/7/2025), indeks S&P 500 naik 2,09% sepanjang perdagangan pekan lalu, 30 Juni - 4 Juli 2025, sedangkan indeks Dow Jones Industrial Average menguat 3,04% dan Nasdaq naik 1,7% dalam sepekan. 

Indeks S&P 500 telah naik sekitar 26% sejak posisi terendah pada 8 April lalu, setelah pengumuman tarif agresif dari Trump pada 2 April. 

Setelah melewati semester pertama yang penuh gejolak, indeks S&P 500 kini memasuki periode historis yang cenderung kuat. Dalam dua dekade terakhir, bulan Juli menjadi bulan terbaik untuk indeks tersebut, dengan rerata kenaikan 2,5%, berdasarkan analisis Reuters terhadap data LSEG.

Pergerakan Wall Street pekan ini akan dipengaruhi oleh tenggat tarif impor yang ditetapkan Presiden Donald Trump. Negosiator dari lebih dari selusin negara mitra dagang utama AS tengah berpacu untuk mencapai kesepakatan dengan pemerintahan Trump sebelum batas waktu tersebut, guna menghindari pemberlakuan tarif yang lebih tinggi. 

Di sisi lain, Trump dan timnya terus meningkatkan tekanan dalam beberapa hari terakhir.

Pada Rabu pekan lalu, Trump mengumumkan kesepakatan dengan Vietnam yang disebutnya akan memberlakukan tarif sebesar 20% terhadap banyak produk ekspor Vietnam — lebih rendah dari level yang sempat dijanjikan sebelumnya. 

Sementara itu, kesepakatan dengan India masih dalam proses, sedangkan pembicaraan dengan Jepang — mitra dagang terbesar keenam AS sekaligus sekutu utama di Asia — dilaporkan mengalami hambatan. 

Kekhawatiran investor terhadap tarif sempat memudar dan berganti menjadi aksi beli yang mendorong pasar saham AS kembali mencetak rekor tertinggi. Kinerja keuangan korporasi dan ketahanan ekonomi AS sejauh ini melebihi ekspektasi banyak pihak, meskipun terjadi perubahan kebijakan yang signifikan. 

Meski indeks mencetak rekor baru, posisi kepemilikan saham masih jauh di bawah level Februari, menurut estimasi Deutsche Bank. Hal ini mencerminkan sikap kehati-hatian investor dalam menambah eksposur terhadap ekuitas.

Lisa Shalett, Chief Investment Officer di Morgan Stanley Wealth Management menyebut, reli pekan lalu cenderung bersifat spekulatif. Dalam satu pekan terakhir, reli lebih banyak digerakkan oleh investor ritel ketimbang institusi. Posisi institusi saat ini masih tergolong rata-rata.

Analis menyebut meski masih banyak faktor yang membuat investor bersikap waspada — seperti kekhawatiran terhadap pertumbuhan ekonomi AS dan valuasi saham yang tinggi — tercapainya tenggat tarif tanpa eskalasi besar akan mengurangi satu risiko dalam jangka pendek. 

“Saya rasa mungkin akan tetap ada ancaman dan gertakan, tetapi itu belum tentu menjadi ancaman besar bagi pasar saat ini,” kata Irene Tunkel, Kepala Strategi Ekuitas AS di BCA Research. 

Kendati demikian, para investor tidak menganggap tenggat tarif ini akan sepenuhnya mengakhiri ketegangan perdagangan. 

Julian McManus, manajer portofolio di Janus Henderson Investors menilai, tenggat tarif tersebut bukan merupakan tenggat mutlak. Penundaan 90 hari sebelumnya dilakukan karena pasar sempat anjlok, dan pembuat kebijakan butuh waktu untuk bernapas dan merundingkan kesepakatan atau mencari jalan keluar. 

Sikap hati-hati investor dalam meningkatkan eksposur ekuitas saat ini dinilai mirip dengan perilaku mereka setelah kejatuhan pasar akibat pandemi pada Maret 2020, ketika alokasi terhadap saham tertinggal dari pemulihan indeks pasar, ujar Parag Thatte, ahli strategi Deutsche Bank.

“Artinya, masih ada ruang bagi eksposur ekuitas untuk terus meningkat, yang merupakan sinyal positif bagi pasar saham secara keseluruhan,” kata Thatte. 

Dalam waktu dekat, investor juga akan memantau data ekonomi, khususnya inflasi dan laporan keuangan kuartal II/2025, sebagai indikator kesehatan ekonomi AS dan arah kebijakan suku bunga Federal Reserve. 

“Kita berada di titik di mana investor institusi harus mengambil keputusan, apakah mereka percaya dengan reli pasar ini atau tidak,” ujar Shalett dari Morgan Stanley.

Demo Ewf 

Kamis, 03 Juli 2025

Equityworld Futures | Wall Street Meroket, S&P 500 dan Nasdaq Reli Rekor Tertinggi

Equityworld Futures | Wall Street Meroket, S&P 500 dan Nasdaq Reli Rekor Tertinggi

Equityworld Futures | Indeks-indeks Wall Street meroket pada perdagangan Kamis (3/7/2025). Kenaikan itu seiring rilis data ketenagakerjaan yang lebih kuat dari perkiraan. Optimisme terhadap ketahanan ekonomi AS mendorong S&P 500 dan Nasdaq reli rekor tertinggi sepanjang masa (all time high/ATH).

Equityworld Futures | Harga Emas Akhirnya Ambruk, Investor Mulai Kehilangan Harapan

Dikutip dari CNBC internasional, Dow Jones Industrial Average melonjak 344,11 poin (0,77%) ke level 44.828,53. Sementara itu, S&P 500 melejit 0,83% menjadi 6.279,35 dan Nasdaq Composite melambung 1,02% ke 20.601,10. Kedua indeks terakhir menutup perdagangan di rekor tertinggi.

Kenaikan bursa terjadi setelah laporan nonfarm payrolls (NFP) menunjukkan adanya tambahan 147 ribu lapangan kerja pada Juni, melampaui proyeksi ekonom sebesar 110 ribu. Angka ini juga lebih tinggi dari revisi naik bulan Mei sebesar 144 ribu. Tingkat pengangguran pun turun ke 4,1%, padahal sebelumnya diprediksi naik ke 4,3%.

Laporan ketenagakerjaan yang kuat ini menyebabkan lonjakan imbal hasil obligasi AS dan mengurangi ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed dalam waktu dekat. Menurut FedWatch CME Group, pasar kini memperkirakan peluang 95% The Fed mempertahankan suku bunga pada pertemuan bulan ini.

“Laporan pekerjaan ini membuat kemungkinan pemangkasan suku bunga pada Juli praktis tertutup. Bahkan, masih jadi tanda tanya apakah suku bunga akan dipangkas tahun ini sama sekali,” ujar manajer portofolio di Argent Capital Management Jed Ellerbroek.

Laporan resmi ini datang sehari setelah data ADP menunjukkan penurunan 33 ribu tenaga kerja sektor swasta, yang sempat memicu kekhawatiran pasar. Namun, data pemerintah berhasil menepis kekhawatiran tersebut.

Kesepakatan Dagang AS

Di sisi lain, pasar juga menyambut positif pengumuman kesepakatan dagang antara AS dan Vietnam oleh Presiden Donald Trump, sehari sebelum batas waktu kebijakan penangguhan tarif berakhir pada awal Juli. Meski ada potensi risiko dari negosiasi lanjutan, pelaku pasar tetap optimistis.

“Dampak tarif pasti akan terasa bagi banyak bisnis, tetapi pasar tampaknya cukup siap mencerna itu tanpa gejolak besar,” kata Ellerbroek.

Investor juga mencermati perkembangan RUU pemangkasan pajak besar-besaran Trump, yang sudah disetujui Senat dan kini menuju pemungutan suara final di DPR AS yang dikuasai Partai Republik.

Perdagangan Kamis ditutup lebih awal pukul 13.00 waktu New York karena libur Hari Kemerdekaan AS pada Jumat (4/7/2025). Ketiga indeks utama AS berhasil mencatatkan kinerja positif sepanjang pekan ini. S&P 500 dan Nasdaq naik masing-masing 1,7% dan 1,6%, sementara Dow Jones melonjak 2,3%.

Demo Ewf 

Rabu, 02 Juli 2025

Equityworld Futures | Wall Street Ditutup Bervariasi, AS dan Vietnam Capai Kesepakatan Dagang

Equityworld Futures | Wall Street Ditutup Bervariasi, AS dan Vietnam Capai Kesepakatan Dagang

Equityworld Futures | Bursa saham Amerika Serikat (AS), Wall Street, ditutup bervariasi pada perdagangan Rabu (2/7), dengan S&P 500 dan Nasdaq ditutup pada rekor tertinggi. Indeks saham ini didorong oleh kenaikan saham teknologi serta kesepakatan dagang antara AS dan Vietnam, yang meredakan kekhawatiran atas ketegangan dagang yang berkepanjangan.

Equityworld Futures | Harga Emas Kembali Merajalela, Terbang 3 Hari Beruntun

Mengutip Reuters, indeks S&P 500 (.SPX) menguat 29,41 poin atau 0,47 persen menjadi 6.227,42, sementara Nasdaq Composite (.IXIC) melonjak 190,24 poin atau 0,94 persen ke level 20.393,13. Dow Jones Industrial Average (.DJI) turun tipis 10,52 poin atau 0,02 persen ke 44.484,42.

Di Bursa Efek New York, tercatat 358 saham mencetak harga tertinggi baru dan 41 saham mencapai titik terendah baru. Meski ditutup melemah, Dow Jones masih berada dalam jarak 1,18 persen dari rekor penutupan tertingginya pada 4 Desember.

Wall Street telah mencatatkan serangkaian rekor tertinggi dalam beberapa pekan terakhir, mencerminkan selera risiko investor yang tetap kuat di tengah volatilitas pasar dan ketidakpastian terkait inflasi, defisit, serta arah kebijakan moneter.

Nasdaq memperbarui rekor tertingginya dari 30 Juni, didorong oleh lonjakan saham Nvidia, Apple, dan Tesla. ETF berisiko tinggi TSLL yang memberikan imbal hasil harian dua kali lipat dari saham Tesla dan dirancang untuk perdagangan jangka pendek, menjadi salah satu saham yang paling aktif diperdagangkan.

Kini, perhatian investor tertuju pada laporan non-farm payrolls yang akan dirilis Kamis (3/7) untuk mencari petunjuk tentang kemungkinan penurunan suku bunga oleh Federal Reserve dalam waktu dekat.

Ekonomi yang melemah, menurut Jim Awad, Direktur Senior Clearstead Advisors LLC di New York, merupakan “situasi yang penuh pertimbangan campuran,” jelasnya.

Pasar sempat dibuka melemah setelah laporan non-kunci menunjukkan bahwa sektor swasta AS secara tak terduga mengalami penurunan perekrutan di bulan Juni, sementara pertumbuhan lapangan kerja bulan sebelumnya juga direvisi lebih rendah.

Namun, pasar berbalik arah menjelang siang setelah AS dan Vietnam mencapai kesepakatan dagang yang menetapkan tarif sebesar 20 persen untuk banyak komoditas ekspor dari negara Asia Tenggara tersebut.

Pemerintahan Presiden AS Donald Trump juga mengisyaratkan bahwa kesepakatan serupa dengan India akan segera diumumkan, meskipun beberapa negara lain dinilai belum siap sebelum batas waktu 9 Juli.

“Perkembangan dagang menjadi perhatian investor,” ujar Michael Arone, Kepala Strategi Investasi di State Street Global Advisors, Boston. “Ada rasa lega terkait kemajuan perdagangan. Kesepakatan dengan Vietnam adalah kabar yang disambut baik,” tambahnya.

Saham Tesla naik 5 persen setelah sebelumnya sempat anjlok awal pekan ini, meski laporan pengiriman kendaraan kuartal kedua menunjukkan penurunan tajam. Namun, beberapa pelaku pasar menilai angka tersebut masih lebih baik dari prediksi para analis yang pesimistis. Meski demikian, saham Tesla telah turun lebih dari 20 persen sepanjang tahun ini.

Sementara itu, saham perusahaan asuransi kesehatan Centene merosot 40 persen ke level terendah dalam delapan tahun terakhir, setelah perusahaan mencabut proyeksi pendapatan tahun 2025 akibat data yang menunjukkan penurunan signifikan dalam estimasi pendapatan dari layanan asuransi di marketplace mereka.

Fokus investor kini beralih ke laporan non-farm payrolls yang lebih komprehensif yang dirilis lebih awal dari biasanya karena pasar akan tutup pada 4 Juli untuk perayaan Hari Kemerdekaan AS.

Menurut jajak pendapat Reuters terhadap para ekonom, laporan tersebut diperkirakan akan menunjukkan pertumbuhan lapangan kerja AS yang melambat di bulan Juni dan tingkat pengangguran yang naik ke 4,3 persen. “Investor kemungkinan berharap hal ini mendorong The Fed untuk segera memangkas suku bunga,” kata Michael.

Volume perdagangan di bursa AS tercatat sebesar 16,95 miliar saham, sedikit di bawah rata-rata harian 17,82 miliar saham selama 20 hari perdagangan terakhir.

Demo Ewf 

Selasa, 01 Juli 2025

Equityworld Futures | Pasar Asia-Pasifik ‘Mixed’ di Tengah Euforia Wall Street

Equityworld Futures | Pasar Asia-Pasifik ‘Mixed’ di Tengah Euforia Wall Street

Equityworld Futures | Pasar Asia-Pasifik bergerak ‘mixed’ pada Selasa (1/7/2025), saat investor mencerna reli bersejarah Wall Street dan dampak global dari kebijakan tarif Presiden AS Donald Trump, menjelang berakhirnya masa tenggang tarif 90 hari pada pekan depan.

Equityworld Futures | RUU Trump Melenggang, Harga Emas Terbang 1%

Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, sebelumnya menyatakan bahwa beberapa negara “sedang bernegosiasi dengan itikad baik.” Namun, ia menegaskan tarif dapat kembali “melonjak” ke level yang diumumkan pada 2 April “jika kesepakatan gagal dicapai karena pihak lain bersikap keras kepala.”

Dikutip dari CNBC, indeks acuan Nikkei 225 Jepang terkoreksi 1,03% setelah mencetak level tertinggi dalam 11 bulan pada sesi sebelumnya. Indeks Topix juga turun 0,56%.

Di Korea Selatan, indeks Kospi naik 1,67% sementara Kosdaq yang berkapitalisasi kecil menguat 0,66%.

Sementara itu, indeks S&P/ASX 200 Australia naik 0,15%. Pasar di Hong Kong tutup karena hari libur umum.

Kontrak berjangka saham AS sempat melemah tipis di awal sesi Asia, setelah dua dari tiga indeks utama Wall Street mencetak rekor baru pada Senin malam waktu New York.

Indeks S&P 500 menguat 0,52% dan ditutup di 6.204,95, sementara Nasdaq Composite naik 0,47% ke rekor 20.369,73. Dow Jones Industrial Average melonjak 275,50 poin atau 0,63% ke 44.094,77.

Kenaikan Wall Street terjadi setelah Kanada secara tiba-tiba mencabut pajak layanan digitalnya untuk membuka jalan negosiasi dagang dengan AS. Sebelumnya, Trump mengancam menghentikan seluruh pembicaraan dagang dengan Ottawa. Pembayaran pertama pajak tersebut seharusnya mulai dilakukan pada Senin, dan akan berlaku bagi perusahaan seperti Google, Meta, dan Amazon.

Demo Ewf