Selasa, 14 Maret 2023

Equity World | Mengekor Wall Street & Bursa Asia, IHSG Dibuka di Zona Hijau

Equity World | Mengekor Wall Street & Bursa Asia, IHSG Dibuka di Zona Hijau

Equity World | Jakarta, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) membuat awalan positif pada pembukaan perdagangan hari ini, Rabu (15/3/23). IHSG dibuka naik 0,69% menjadi 6.687,43.

Equity World | Wall Street Bangkit Ditopang Inflasi AS yang Mendingin dan Kegelisahan Bank Surut

Pada pukul 09.03, indeks terus diperdagangkan di zona positif terapresiasi 0,89% ke level 6.701,12. Perdagangan menunjukkan terdapat hanya 247 saham menguat, 110 saham turun sementara 333 lainnya mendatar.

Perdagangan juga mencatatkan sebanyak satu miliar saham terlibat dengan nilai perdagangan baru mencapai Rp 497 miliar.

Pasar keuangan Tanah Air hari ini diperkirakan akan dipengaruhi oleh sejumlah sentimen baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Sentimen utama dari luar negeri adalah meredanya gejolak di bursa Wall Street dan data inflasi AS yang melandai.

Sementara itu, sentimen dari dalam negeri yang akan menopang pasar adalah data neraca perdagangan Februari, prospek pertumbuhan ekonomi yang baik, Rapat Dewan Gubernur BI, dan RUPS sejumlah perusahaan.

Investor perlu mencermati keadaan di Wall Street yang akan mempengaruhi pasar keuangan Tanah Air. Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup menguat 336,26 poin atau 1,06% ke posisi 32.155,4. Indeks S&P menguat 64,8 poin atau 1,68% ke 3.920,56 sementara indeks Nasdaq terbang 239,31 poin atau 2,14% ke posisi 11.428,15.

Sektor keuangan pada bursa saham Indonesia yang ambles pada perdagangan Selasa kemarin diharapkan rebound pada hari ini. Pemerintah maupun OJK sudah memastikan bahwa sistem perbankan nasional kuat meski ada krisis SVB dan Signature Bank di AS.

Meski demikian, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengingatkan bahwa bank dengan skala apapun bisa menimbulkan gelombang kepanikan yang berujung krisis.

Inflasi AS yang melandai menjadi 6% pada Februari 2023 diperkirakan akan membuat The Fed melunak. Inflasi yang masih jauh dari target The Fed di kisaran 2% ini akan menjadi modal positif bagi pergerakan pasar hari ini.

Pasar kini berekspektasi The Fed hanya akan menaikkan suku bunga sebesar 25 bps pada pekan depan. Namun, dengan inflasi yang melandai dan krisis SVB, agresivitas The Fed diproyeksi berkurang.

Data neraca perdagangan Februari, prospek pertumbuhan ekonomi yang baik, Rapat Dewan Gubernur BI, dan RUPS sejumlah perusahaan akan menopang sentimen dari dalam negeri.

Meski demikian, investor perlu tetap waspada terhadap keadaan di luar negeri yang mempengaruhi pasar keuangan Tanah Air. Sentimen positif dari dalam negeri akan menjadi penopang pasar keuangan Tanah Air.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar