Equityworld Futures | Bursa Asia Start Mixed, Indeks Hang Seng-Shanghai Merah!
Equityworld Futures | Bursa Asia dibuka bervariasi pada perdagangan Kamis (15/4/2021), setelah bursa saham Amerika Serikat (AS) mayoritas ditutup melemah pada perdagangan Rabu (14/4/2021) waktu setempat akibat ambruknya saham teknologi AS.
Tercatat indeks Nikkei Jepang dibuka melemah 0,16%. Namun selang beberapa menit setelah dibuka, indeks Nikkei berhasil menguat 0,31%. Sedangkan untuk indeks Hang Seng Hong Kong dibuka melemah 0,26% dan Shanghai Composite China terkoreksi 0,42%.
Sementara untuk indeks Straits Times Singapura dibuka menguat 0,27% dan KOSPI Korea Selatan dibuka naik 0,16%.
Beralih ke Negara Adidaya, bursa saham AS (Wall Street) berakhir variatif mayoritas melemah pada perdagangan Rabu (14/4/2021) waktu setempat.
Indeks S&P 500 yang mencatat rekor tertinggi di hari Selasa (13/4/2021) harus turun, sementara Nasdaq yang kedatangan "penghuni baru" malah merosot. Anjloknya saham-saham teknologi membuat kedua indeks tersebut berakhir di zona merah.
Indeks Dow Jones pada Selasa lalu berakhir melemah, tetapi kemarin mampu menguat 0,16% ke 33.730,89. Bahkan sebelumnya sempat melesat 200 poin dan menyentuh rekor tertinggi sepanjang masa. Indeks S&P 500 berakhir di 4.124,66, melemah 0,41%. Nasdaq anjlok 1% di 13.857,84.
Turun Rp 5.000, Ini Rincian Harga Emas Antam Terbaru Mulai dari 0,5 Kg Hingga 1 Kg | Equityworld Futures
Saham-saham teknologi berguguran pada perdagangan Rabu kemarin. Facebook dan Netflik turun masing-masing 2%, kemudian Amazon, Microsoft hingga Apple melemah setidaknya 1%.
Sementara itu saham-saham perbankan justru melesat, setelah melaporkan earning yang lebih baik dari ekspektasi pasar. Saham Goldman Sachs naik lebih dari 2%, kemudian Wells Fargo melesat 5,5%.
Meski demikian, kenaikan tersebut belum mampu membuat Wall Street menghijau.
Dari kabar seputar virus corona (Covid-19), Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS memutuskan untuk menunda keputusan tentang vaksin Covid-19 Johnson and Johnson (J&J) pada Rabu (14/4/2021) waktu setempat,
namun berpotensi mengancam nyawa pada enam wanita yang divaksin J&J.
Pada Selasa lalu, Badan Pengawas Obat dan Makanan AS meminta negara bagian untuk menghentikan sementara penggunaan vaksin Covid-19 J&J 'karena berbahaya'.
Hal itu terjadi disaat dunia sedang berlomba-lomba untuk menginokulasi populasi mereka saat virus terus menyebar, dengan tentunya semakin banyaknya varian virus corona baru.
Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) pun memperingatkan bahwa pandemi Covid-19 'tumbuh secara eksponensial'
Kamis, 15 April 2021
Equityworld Futures | Bursa Asia Start Mixed, Indeks Hang Seng-Shanghai Merah!
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar