Selasa, 23 Juni 2020

Equity World | Wall Street Cetak Rekor, IHSG Bakal Ngegas ke Level 4.960

Equity World | Wall Street Cetak Rekor, IHSG Bakal Ngegas ke Level 4.960

Equity World | Kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Rabu (24/6/2020) berpeluang masuk zona hijau mengikuti penguatan bursa Wall Street AS karena investor merespons positif pernyataan penasihat ekonomi Gedung putih Lawrence 'Larry' Kudlow.

Dalam wawancara bersama CNBC International, Kudlow menyebut bahwa tidak ada gelombang serangan kedua (second wave outbreak) virus corona di AS.

"Memang ada beberapa hotspot, kami terus menanganinya dan kami sekarang tahu caranya. Kita sudah bertahan dan melalui musim dingin, tidak ada second wave yang bakal datang," tegas Kudlow.

Sebelumnya, pada perdagangan Selasa kemarin (23/6/2020) IHSG terkoreksi 39,7 poin atau 0,81% ke level 4.879,13 menyusul kekhawatiran bakal memanasnya lagi hubungan dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China.

Berdasarkan catatan data dari Bursa Efek Indonesia (BEI), nilai transaksi pada perdagangan Selasa kemarin mencapai Rp 6,52 triliun, investor asing kembali jual bersih (net sell) sebesar Rp 527,90 miliar di pasar reguler dan negosiasi. Ada sebanyak 249 saham yang mencatatkan penurunan, sementara naik sebanyak 147 saham dan stagnan sebanyak 172.

Wall Street Rekor, Ini Bocoran Saham Potensi Cuan Hari Ini | Equity World



Saham-saham yang mengalami penurunan di antaranya PT Andalan Sakti Primaindo Tbk (ASPI) (-6,80%), PT Ciputra Development Tbk (CTRA) (-6,52%), PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) (-5,30%), Sedangkan PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WEGE) (-5,29%) dan PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS) (-4,23%).

Penurunan IHSG ini terpicu oleh pernyataan dari Penasihat Perdagangan Gedung Putih Peter Navarro yang mengungkapkan bahwa perjanjian damai dagang AS-China sudah selesai. Pada pertengahan Januari lalu, AS-China sudah meneken kesepakatan dagang fase I di Washington. Namun dengan pernyataan Navarro, sepertinya tidak akan ada fase-fase berikutnya.

"Sudah selesai. Mereka mengirimkan ratusan orang ke negara ini untuk menyebarkan virus. Beberapa menit setelah pesawat mereka lepas landas untuk kembali ke negaranya, saat itulah kami mulai mendengar soal pandemi ini," tegas Navarro dalam wawancara dengan Fox, seperti dikutip dari Reuters.

Washington sepertinya masih jengkel dan menyalahkan China atas penyebaran virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19) di Negeri Adidaya. Bahkan Navarro sampai berteori para delegasi China yang hadir dalam penandatanganan perjanjian damai dagang fase I menjadi biang keladi penularan virus corona.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar