Kamis, 27 Februari 2020

PT Equity World | Wall Street turun hampir 10% dalam sepekan terakhir

PT Equity World | Wall Street turun hampir 10% dalam sepekan terakhir

PT Equity World | Wall Street melanjutkan penurunan di tengah penyebaran virus corona yang makin luas. Kamis (27/2) pukul 21.57 WIB, Dow Jones Industrial Average turun 1,86% ke 26.469.

Indeks S&P 500 turun 1,82% ke 3.059. Sedangkan Nasdaq Composite turun 2,25% ke 8,779.

Dalam sepekan terakhir, Dow Jones sudah anjlok 9,52%. S&P 500 turun 9,44% pada periode yang sama. Sedangkan penurunan Nasdaq telah mencapai 10,10% dalam lima hari terakhir.



Ketiga indeks utama bursa AS kini 10% di bawah rekor tertinggi intraday yang tercapai di bulan Februari.

"Dari optimisme yang tak tergoyahkan di awal tahun, investor berbalik arah ke pesimisme kurang dari sepekan," kata Michael Hewson, chief market analyst CMC Markets UK kepada Reuters.

PT Equity World


Corona Jadi Momok, Wall Street Karam | PT Equity World



Tak cuma bursa saham Amerika Serikat (AS), pasar saham Eropa pun merah. Lebih dari 97% konstituen indeks European STOXX 600 turun harga. Saham-saham travel anjlok. Harga saham pemilik British Airways, IAG, saham easyJet, dan saham Air France turun antara 10%-11%.

PT Equity World | Lagi-lagi Bursa Saham Asia Jeblok Karena Corona

PT Equity World | Lagi-lagi Bursa Saham Asia Jeblok Karena Corona

PT Equity World | Penyebaran virus corona yang semakin masif, membuat para investor terus menerus khawatir. Akibatnya, bursa saham Asia kembali dibuka melemah pada perdagangan Kamis (27/2).

Indeks Han Seng Hongkong terkoreksi 0,6 persen atau 1,672 poin, menjadi 26,529.17. Sebaliknya, Indeks Shanghai Composite justru naik 0,3 persen, atau 7,55 poin, menjadi 2.995,47 dan Indeks Senzhen Composite menambahkan 0,5 persen, atau 9,00 poin, ke 1,899.60.

Sementara itu, Nikkei Jepang turun 1,4 persen menjadi 1,578.63. Indeks Kospi Korea Selatan melemah 0,69 persen menjadi 2,062.34. Straits Times Singapura terkoreksi 0,41 persen menjadi 3,104.87. Ideks Taiex Taiwan turun 0,26 persen menjadi 11,403.96.


PT Equity World



Masih Dibayangi Korona, Saham Asia Pasifik Melemah | PT Equity World



Meski begitu, bursa saham Malaysia FTSE justru dibuka menguat pada pagi ini, yakni sebesar 0.48 menjadi 1,502.35.

"Pasar berpuas diri sampai pekan lalu, karena bank sentral dan pemerintah terus memberikan stimulus untuk menyelamatkan perekonomian Cina," kata kepala strategi mikro di Jefferies di Hong Kong, Desh Peramunetilleke, dikutip Reuters, Kamis (27/2).

"Namun, meningkatnya kasus-kasus infeksi di luar pantai Cina tentu saja meningkatkan risiko pandemi. Perkiraan penghasilan saat ini belum memperhitungkan risiko seperti itu dan karena itu rentan terhadap penurunan peringkat lebih lanjut," katanya.

Rabu, 26 Februari 2020

PT Equity World | Bursa Asia jatuh mengikuti jejak Wall Street karena kekhawatiran virus corona

PT Equity World | Bursa Asia jatuh mengikuti jejak Wall Street karena kekhawatiran virus corona

PT Equity World | Bursa saham Asia jatuh pada perdagangan Rabu (26/2). Peringatan dari pemerintah Amerika Serikat (AS) ke warganya untuk mempersiapkan kemungkinan epidemi virus corona telah menyeret Wall Street.

Indeks  S&P 500 dan Dow Jones Industrial Average keduanya turun lebih dari 3% pada perdagangannya Selasa (25/2) di sesi keempat berturut-turut.

Melansir Reuters, indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang turun 0,6%. Saham Australia turun 1,77%, sedangkan indeks saham Nikkei Jepang turun 1,1%.

Imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun dan 30 tahun bergerak mendekati rekor terendah karena kekhawatiran tentang dampak ekonomi dari wabah virus mendorong aset safe-haven.

Sementara, harga minyak pulih beberapa kerugian baru-baru ini di pasar Asia, tetapi ada kekhawatiran bahwa pengurangan produksi yang diharapkan oleh produsen minyak utama tidak akan cukup untuk mengimbangi penurunan permintaan energi global yang disebabkan oleh virus.


PT Equity World



Giliran Taiwan Menutup Langitnya Sementara untuk Korea Selatan  | PT Equity World



Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan epidemi telah memuncak di China, tetapi penyebarannya semakin cepat di negara-negara lain kemungkinan tetap akan membuat investor cemas.

"Apa yang kami lihat adalah pasar saham sedang mengejar ketinggalan," kata Michael McCarthy, analis CMC Markets di Sydney.

"Pasar aset lain telah memancarkan tanda peringatan selama berminggu-minggu. Bouncing korektif dalam ekuitas mungkin terjadi, tetapi kami masih memiliki banyak momentum penurunan."

Jumat, 21 Februari 2020

Equity World | Gas Poll...! Emas Antam Dekati Rekor Tertinggi Sepanjang Masa

Equity World  | Gas Poll...! Emas Antam Dekati Rekor Tertinggi Sepanjang Masa

Equity World | Harga emas acuan yang diproduksi PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau Antam menguat mendekati rekor tertinggi sepanjang masa pada perdagangan Jumat (21/2/2020). Harga emas dunia yang terus melesat naik mengerek harga emas Antam.

Berdasarkan harga Logam Mulia di gerai Butik Emas LM - Pulo Gadung di situs logammulia.com milik Antam, harga tiap gram emas Antam ukuran 100 gram naik menjadi Rp 74,4 juta juta per batang atau 744.000/gram, naik Rp 5.000/gram atau 0,68% dibandingkan Kamis kemarin.

Dua hari sebelumnya, harga emas Antam juga naik Rp 5.000/gram, sehingga total dalam 3 hari sudah naik Rp 15.000/gram.

Emas Antam kepingan 100 gram lumrah dijadikan acuan transaksi emas secara umum, rekor harga tertinggi sepanjang dicapai pada 8 Januari lalu Rp 75 juta atau Rp 750.000/gram. Ini berarti harga emas Antam hari ini berjarak Rp 6.000/gram dari rekor tertinggi tersebut.

Harga emas dunia kembali menguat ke level tertinggi dalam tujuh tahun terakhir Kamis kemarin akibat kecemasan akan pelambatan ekonomi global yang dipicu oleh wabah virus corona di China.

Dalam tiga hari hingga Kamis kemarin, harga emas dunia sudah menguat 2,42% ke US$ 1.619,40/troy ons. Level tersebut merupakan yang tertinggi sejak 15 Februari 2013.


Equity World



Wall Street Jatuh Imbas Anjloknya Saham Microsoft hingga Amazon | Equity World



Selain harga emas dunia beberapa faktor yang mempengaruhi harga emas Antam adalah nilai tukar rupiah, penawaran-permintaan, permintaan industri emas, isu global, tingkat inflasi, dan tingkat suku bunga.

Nilai tukar rupiah juga sedang terus tertekan, hingga Kamis kemarin sudah melemah 3 hari beruntun dengan total 0,37% di Rp 13.700/US$. Ketika rupiah melemah, maka harga emas dunia yang dibanderol dolar AS akan menjadi lebih mahal, dan tentunya menaikkan harga emas di dalam negeri.

Pada perdagangan hari ini, rupiah kembali melemah dan diperdagangkan di atas Rp 13.700/US$, sementara harga emas dunia kembali menguat, sehingga harga emas Antam berpeluang naik lagi Sabtu besok.

Selain emas Antam biasa, PT Aneka Tambang juga menawarkan emas batik dan emas tematik serta menampilkan harga hariannya di situs yang sama.

Di sisi lain, Antam juga menjual emas batangan dengan dasar ukuran mulai 1 gram hingga 500 gram di berbagai gerai yang tersedia di berbagai kota, dari Medan hingga Makassar.

Harga dan ketersediaan emas di tiap gerai bisa berbeda. Harga emas tersebut sudah termasuk PPh 22 0,9%. Masyarakat bisa menyertakan NPWP untuk memperoleh potongan pajak lebih rendah yaitu 0,45%.

Kamis, 20 Februari 2020

Equity World | Kekhawatiran Penyebaran COVID-19 Mereda, Wall Street Menguat

Equity World | Kekhawatiran Penyebaran COVID-19 Mereda, Wall Street Menguat

Equity World | Wall Street menguat pada Rabu (19/2/2020) dipicu meredanya kekhawatiran penyebaran virus Corona (COVID-19).

Seperti dilaporkan Reuters, indeks Dow Jones Industrial Average di Bursa Efek New York, Amerika Serikat, meningkat 115,84 poin, atau sekitar 0,40 persen, menjadi 29.348,03. Indeks S&P 500 menguat 15,86 poin, atau sekitar 0,47 persen, menjadi 3.386,15. Indeks komposit Nasdaq naik 84,44 poin, atau sekitar 0,87 persen, menjadi 9.817,18.

Meski jumlah korban meninggal dunia akibat COVID-19 telah mencapai 2.014 orang, dengan dua korban meninggal di Iran dan Hong Kong dan satu korban meninggal di Jepang, Taiwan, Perancis, dan Filipina, namun kasus baru penyebaran virus tersebut mulai berkurang.

Total jumlah kasus penularan mencapai 75.309 kasus sampai Rabu, hanya meningkat 1.880 kasus dari hari sebelumnya.

Harga emas berjangka di COMEX New York Mercantile Exchange meneruskan peningkatan dengan harga emas untuk pengiriman April 2020 naik 0,6 persen menjadi US$1.612,90 per ons.

Peningkatan harga emas berjangka terbatasi penguatan nilai tukar dolar AS. Indeks dolar AS mengalami peningkatan 0,15 persen dari hari sebelumnya.



Equity World



Didera Koreksi Tiga Hari Terakhir, Wall Street Dibuka Menguat | Equity World


Bursa saham Eropa menguat pada Rabu, dengan indeks STOXX 600 Eropa naik 0,8 persen, seiring meredanya kekhawatiran penyebaran COVID-19.

Indeks FTSE 100 di Bursa Efek London, Inggris, melonjak 75,01 poin, atau sekitar 1,02 persen, menjadi 7.457,02. Indeks Dax 30 di Bursa Efek Frankfurt, Jerman, meningkat 107,81 poin, atau sekitar 0,79 persen, menjadi 13.789.

Indeks Ibex 35 di Bolsa de Madrid, Spanyol, naik 77,80 poin, atau sekitar 0,78 persen, menjadi 10.083,60. Indeks Cac 40 di Euronext, Paris, Perancis, menguat 54,42 poin, atau sekitar 0,90 persen, menjadi 6.111,24.

Nilai tukar pound sterling melemah 0,5 persen terhadap dolar AS menjadi US$1,2933 per pound. Sedangkan terhadap euro, nilai tukar pound melemah 0,5 persen menjadi 1,1990 euro per pound.

Rabu, 19 Februari 2020

Equity World | Harga Emas 24 Karat Antam Hari Ini, 19 Februari 2020

Equity World | Harga Emas 24 Karat Antam Hari Ini, 19 Februari 2020

Equity World | Harga emas batangan PT Aneka Tambang Tbk. (Antam) pada hari  ini, Rabu (19/2/2020) berhasil menguat setelah bergerak cenderung stabil pada perdagangan sebelumnya.

Berdasarkan informasi Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia Antam, harga emas Antam berada di level Rp783.000 per gram, naik Rp4.000 per gram dari perdagangan Selasa (18/2/2020) di level Rp779.000 per gram.

Equity World

Wow, Harga Tembus US$1.600, Cermati Harga Emas 19 Februari | Equity World



Untuk satuan paling kecil, 0,5 gram, harga emas Antam dibanderol Rp416.000 atau naik Rp2.000 dibandingkan dengan perdagangan terakhir. Untuk satuan 2 gram, 5 gram, 10 gram, dan 25 gram juga mengalami kenaikan. Harga emas Antam tersebut berlaku di Butik Emas LM Antam Pulo Gadung, Jakarta.

Adapun, harga jual kembali (buyback) emas Antam naik Rp5.000 per gram dari posisi sebelumnya. Saat ini, harga jual kembali dipatok pada kisaran Rp702.000 per gram.


Harga jual kembali ini belum mempertimbangkan pajak jika nominalnya lebih dari Rp10 juta. Sesuai dengan PMK No 34/PMK.10/2017 penjualan kembali emas batangan ke PT Antam Tbk dengan nominal lebih dari Rp 10 juta, dikenakan PPh 22 sebesar 1,5 persen (untuk pemegang NPWP dan 3 persen untuk non NPWP). PPh 22 atas transaksi buyback  dipotong langsung dari total nilai buyback.

Selasa, 18 Februari 2020

Equity World | Perusahaan Indonesia Melantai di Bursa Saham Wall Street

Equity World | Perusahaan Indonesia Melantai di Bursa Saham Wall Street

Equity World | Untuk pertama kali, perusahaan Indonesia dibidang sektor minyak dan gas bumi terdaftar dalam bursa saham terbesar di dunia, The New York Stock Exchange (NYSE), Wall Street, kota New York.

Setelah melalui proses selama hampir satu tahun, perusahaan Indonesia Energy Corporation Limited berhasil melantai dan meyakinkan para investor asing untuk membeli saham dan berinvestasi ke Indonesia.

Peresmian saham perdana atau listing kepada publik melalui initial public offering (IPO) ini ditandai dengan penandatanganan pencatatan saham tersebut dan pemukulan lonceng oleh CEO Indonesia Energy Corporation (IEC) Dr. Wirawan Jusuf.

Ia didampingi oleh Sekjen Dewan Energi Nasional Djoko Siswanto, Konsul Jendral Republik Indonesia untuk New York, Arifi Saiman dan duta besar Perwakilan Tetap RI untuk PBB, Dian Triansyah Djani.

“Kita berharap dengan perusahaan kami disini, bukan hanya (untuk) IPO saja. IPO hanya sebuah permulaan dalam perjalanan yang sangat panjang”, kata Dr Wirawan Jusuf, CEO dari IEC.

“Kita harus membuat nama Indonesia bangga dengan cara membuat semua investor mendapatkan deviden yang bagus, profit yang bagus dari hasil pembelian saham IEC”, tambah Dr Wirawan yang juga co-founder dari IEC.

Pendaftaran Bursa Saham New York, Wall Street. (Foto: VOA/Naratama)

Sementara Sekjen Dewan Energi Nasional, DR Djoko Siswanto sangat antusias dengan IPO dari perusahaan migas.


Equity World


Bursa Saham Asia Cerminkan Dampak Virus Corona  | Equity World


“Pemerintah Indonesia sangat mendukung adanya IPO perusahaan energi, karena ini pertama kali. Kita sangat mendukung dan mudah-mudahan ini akan membawa investasi ke Indonesia untuk melakukan eksplorasi migas”, kata Djoko Siswanto yang datang khusus ke New York untuk acara ini.

Peresmian saham IEC dengan kode “INDO” dalam lantai bursa saham New York ini, mendapat sambutan dari para pelaku keuangan dan ekonomi kota New York. Bahkan, bendera Merah Putih dikibarkan berdampingan dengan bendera Ameria di depan gedung bursa yang menghadap ke area pusat keuangan, Wall Street.

“Ini adalah event bersejarah yang luar biasa bukan hanya untuk Indonesia Energy Company tapi juga untuk Indonesia. Ini adalah perusahaan pertama Indonesia yang melakukan direct listing dalam bursa saham New York, dan IPO terakhir dalam dekade ini”, ujar Frank Ingriselli, Presiden dari IEC.

Dukungan juga datang dari Kantor Konsulat Republik Indonesia untuk New York. “Ini akan mendorong perusahaan atau dunia usaha lain yang ada di Indonesia, untuk bisa mengikuti jejak dari perusahaan ini untuk bisa hadir di kota New York, khususnya di bursa efek New York,” ujar Konjen RI Arifi Saiman.

Perusahaan Indonesia lainnya yang pernah tercatat dalam bursa saham NYSE adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang telekomunikasi yaitu PT Indosat dan PT Telkom. Namun PT Indosat resmi mundur pada tahun 2013. 

Senin, 17 Februari 2020

Equity World | Pasar Global Bergerak Naik Didukung Bursa Eropa Yang Capai Rekor Tertinggi

Equity World | Pasar Global Bergerak Naik Didukung Bursa Eropa Yang Capai Rekor Tertinggi

Equity World | Saham global bergerak naik pada hari Senin karena janji kebijakan stimulus lebih lanjut untuk menangkal pukulan ekonomi dari wabah coronavirus menenangkan investor yang gelisah.

Baik indeks STOXX 600 pan-Eropa dan DAX Jerman mencapai rekor tertinggi. MSCI All-Country World Index, yang melacak saham di 47 negara juga naik 0,04 persen. Di Asia, indeks MSCI dari saham Asia Pasifik di luar Jepang naik 0,17% mendekati puncak minggu lalu di 558,30, tertinggi sejak akhir Januari.

Kenaikan bursa-bursa saham di Asia dipimpin oleh China, yang indeks blue-chipnya naik 2,25% setelah bank sentral negara itu menurunkan suku bunga utama dan menyuntikkan lebih banyak likuiditas ke dalam sistem keuangan dalam negeri. Ditambah lagi keluarnya pengumuman oleh menteri keuangan China pada hari Minggu bahwa Beijing akan mengeluarkan pemotongan pajak.

Kekhawatiran tentang sentakan terhadap ekonomi dunia dari virus korona tetap ada meskipun jumlah kasus baru yang dilaporkan di China naik menjadi 2.048 pada hari Minggu dari 2.009 hari sebelumnya.

Indeks utama Nikkei 225 Jepang turun 0,7% setelah ekonominya menyusut pada laju tercepat dalam hampir enam tahun pada kuartal yang berakhir di bulan Desember. Perlambatan ekonomi terbesar ketiga di dunia itu terjadi di tengah kekhawatiran dampak virus corona akan mengganggu hasil produksi dan pariwisata yang memicu kekhawatiran Jepang akan jatuh ke dalam resesi.


Equity World
Bursa Saham Asia Berpesta, IHSG Merana | Equity World



Coronavirus juga menyebabkan Singapura yang bergantung pada sektor perdagangannya menurunkan prediksi pertumbuhan ekonomi 2020-nya. Demikian juga dengan tingkat pertumbuhan ekonomi Tiongkok, diperkirakan akan melambat tajam.

Indeks KOSPI Korea Selatan berakhir mendatar. Indeks saham Australia, Singapura dan Malaysia ditutup melemah. Namun kesengsaraan Asia belum menyebar ke Amerika Serikat. Indeks Wall Street mencatat rekor tertinggi.

Sementara itu, di pasar mata uang, dolar naik terhadap yen pada 109,84 dan pound pada $ 1,3034. Namun dolar AS melemah terhadap euro dan berada di posisi $ 1,0838. Aussie yang peka terhadap risiko, yang juga dimainkan sebagai proksi likuid untuk aset Tiongkok, naik 0,1% menjadi $ 0,6729.

Di pasar komoditas, emas turun 0,25% menjadi $ 1.580 per ons. Minyak mentah Brent lebih tinggi pada $ 57,41 per barel dan minyak mentah AS naik 0,25% menjadi $ 52,22 per barel.

Jumat, 14 Februari 2020

PT Equityworld | Wall Street Dibuka Anjlok di Tengah Kekhawatiran Kasus Virus Korona

PT Equityworld | Wall Street Dibuka Anjlok di Tengah Kekhawatiran Kasus Virus Korona

PT Equityworld | Wall Street dibuka melemah pada perdagangan hari ini. Hal ini dikarenakan lonjakan kematian dari kasus virus Korona membuat investor bergegas untuk cari tempat yang aman untuk berinvestasi.

Mengutip Reuters, Jakarta, Kamis (13/2/2020), Dow Jones turun 169 poin atau 0,57%, sedangkan S&P 500 turun 18,5 poin atau 0,55%. Sedangkan, Nasdaq 100 turun 71,5 poin, atau 0,74%.

Sementara itu, emas dan treasury AS diminati karena metode diagnostik baru mendorong jumlah infeksi baru di provinsi Hubei China menjadi 14.840 pada hari Kamis, naik dari 2.015 kasus yang dilaporkan pada hari Rabu, sementara jumlah kematian naik menjadi 1.367.

Ketidakpastian baru tentang skala epidemi tampaknya akan menggagalkan reli di ekuitas. Di mana, sehari setelah investor melihat tanda-tanda bahwa penyebaran virus melambat.

"Berita virus yang keluar dari Tiongkok sedikit memprihatinkan, terutama ketika investor berpikir itu semua di belakang mereka," kata Paul Nolte, manajer portofolio di Kingsview Asset Management di Chicago.


PT Equityworld

Wall Street tergelincir, dipicu kekhawatiran meningkatnya jumlah korban virus corona | PT Equityworld


Menambah suasana suram adalah pendapatan yang kurang baik dan perkiraan laba dari komponen Dow, Cisco Systems Inc (CSCO.O). Saham pembuat roda jaringan turun 5,5% dalam perdagangan premarket.

NetApp Inc (NTAP.O) anjlok 13,2% karena perkiraan laba kuartal kedua peralatan penyimpanan data jauh dari harapan.

Di antara saham lainnya, Caterpillar Inc (CAT.N) naik 0,4% setelah Goldman Sachs meningkatkan saham pembuat peralatan konstruksi dan pertambangan menjadi "beli".

Tesla Inc (TSLA.O) turun 4,2% karena rencana pembuat mobil listrik untuk mengumpulkan $ 2 miliar dengan menjual saham melalui penawaran umum.

Musim pendapatan kuartal keempat mereda dengan 351 perusahaan S&P 500 telah melaporkan sejauh ini. Dari mereka, 70,9% telah melampaui estimasi laba, menurut data IBES dari Refinitiv.

Pasar mengabaikan laporan dari Departemen Tenaga Kerja yang menunjukkan harga konsumen yang mendasari naik pada bulan Januari, mendukung pendapat Federal Reserve bahwa inflasi akan secara bertahap naik menuju target 2%.

Kamis, 13 Februari 2020

Equity World | IHSG Terpuruk 0,67% pada Sesi I Terseret Bursa Saham Asia yang Memerah

Equity World | IHSG Terpuruk 0,67% pada Sesi I Terseret Bursa Saham Asia yang Memerah

Equity World | Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan sesi pertama Kamis (13/2) terkoreksi 39,79 poin atau 0,67% ke level 5.873,29. Terkoreksinya IHSG terseret kinerja bursa saham utama Asia yang turun dipicu sentimen virus corona. Mayoritas bursa saham Asia terhenti reli positifnya setelah pemerintah Tiongkok mengumumkan lonjakan harian terbesar korban meninggal akibat virus corona. Komisi kesehatan provinsi Hubei, Tiongkok, melaporkan jumlah korban meninggal akibat virus yang bernama resmi covid-19 itu bertambah 242 menjadi 1.310 orang hingga Rabu (12/2).

Sebelumnya tambahan jumlah korban meninggal terbesar sebelumnya yaitu 103 orang pada Senin 10 Februari 2020. Adapun jumlah korban terinfeksi hampir mencapai 60.000 orang di Tiongkok. Koreksi bursa saham Asia hari ini dipimpin indeks Shanghai Composite yang turun 0,69%, kemudian Strait Times turun 0,31%, serta Hang Seng dan Nikkei 225 sama-sama turun 0,26%. Hanya indeks Kospi Korea Selatan yang melaju positif, naik 0,14%.

Direktur Riset dan Investasi Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus menyampaikan, salah satu sentimen yang mempengaruhi investor pada perdagangan hari ini yaitu catatan defisit Amerika Serikat yang semakin besar. Data Departemen Keuangan AS yang dirilis Rabu waktu setempat, defisit keuangan AS sudah mencapai US$ 389,2 miliar dalam empat bulan pertama tahun fiskal 2020. Selama 12 bulan terakhir, Pemerintah telah mencetak defisit anggaran hingga U$ 1,06 triliun.

"Sejauh ini total utang Amerika menjadi US$ 23,3 triliun. Memang secara penerimaan, AS mengalami kenaikkan yaitu US$ 1,18 triliun hingga Januari dan meningkat kalau kita bandingkan dengan U$ 1,1 triliun pada tahun lalu," kata Nico dalam risetnya. Sementara dari dalam negeri relatif minim sentimen. Satu-satunya sentimen yang dapat mempengaruhi investor lokal yaitu aksi jual investor asing pada aset berisiko.


Equity World

Pegadaian mencetak laba bersih Rp3,1 triliun | Equity World

Tercatat pada perdagangan sesi pertama hari ini, total volume saham yang diperdagangkan mencapai 2,88 miliar unit dengan nilai transaksi Rp 2,72 triliun. Ada 120 saham yang naik, 240 saham turun, dan 128 saham yang tak bergerak alias stagnan. Adapun, investor asing tercatat melakukan penjualan pada saham-saham di seluruh pasar Rp 167,74 miliar, yakni Rp 39,77 miliar di pasar reguler dan Rp 127,97 miliar di pasar negosiasi/tunai. Investor asing terpantau membeli bersih (net buy) saham Bank Central Asia Tbk (BBCA) Rp 44,5 miliar. Namun di sisi lain mereka memborong saham Bank Mandiri Tbk (BMRI) Rp 61,3 miliar. Saham yang menjadi penyebab terkoreksinya indeks pada hari ini, yaitu saham-saham sektor infrastruktur yang turun 1,54%. Koreksi pada sektor ini dipimpin saham Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) yang turun 1,83% menjadi Rp 3.750 per saham. Selain itu saham Garuda Indonesia Tbk (GIAA) turun 3,26% menjadi Rp 356 per saham, XL Axiata Tbk (EXCL) turun 4,54% menjadi Rp 2.730 per saham, serta Transcoal Pacific Tbk (TCPI) turun 5,75% menjadi Rp 6.150 per saham.

Selasa, 11 Februari 2020

Equity World | Wall Street Cetak Rekor Lagi, IHSG Berani ke Zona Hijau

Equity World | Wall Street Cetak Rekor Lagi, IHSG Berani ke Zona Hijau

Equity World | Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengawali perdagangan ketiga di pekan ini, Rabu (12/2/2020), di zona hijau.

Pada pembukaan perdagangan, IHSG menguat tipis 0,04% ke level 5.957,06.

Kinerja IHSG senada dengan mayoritas bursa saham utama kawasan Asia yang juga mengawali hari di zona hijau. Pada pembukaan perdagangan, indeks Nikkei naik 0,23%, indeks Hang Seng menguat 0,48%, indeks Straits Times terapresiasi 0,22%, dan indeks Kospi bertambah 0,13%.

Bursa saham Benua Kuning sukses mengekor jejak Wall Street yang ditutup menguat pada perdagangan kemarin, Selasa (11/2/2020). Pada perdagangan kemarin, indeks S&P 500 menguat 0,17%, indeks Nasdaq Composite terapresiasi 0,11%, sementara indeks Dow Jones ditutup flat. Indeks S&P 500 dan Nasdaq Composite ditutup di level tertinggi sepanjang masa.

Rilis data ekonomi yang menggembirakan sukses memantik aksi beli di bursa saham AS. Menjelang akhir pekan kemarin, penciptaan lapangan kerja periode Januari 2020 (di luar sektor pertanian) versi resmi pemerintah AS diumumkan sebanyak 225.000, jauh di atas ekspektasi yang sebanyak 163.000, seperti dilansir dari Forex Factory.

Rilis data ekonomi yang menggembirakan tersebut memberikan harapan bahwa laju perekonomian AS akan membaik di tahun 2020.

Belum lama ini, pembacaan awal atas angka pertumbuhan ekonomi AS periode kuartal IV-2019 diumumkan di level 2,1% (QoQ annualized), sesuai dengan konsensus yang dihimpun oleh Dow Jones.

Untuk keseluruhan tahun 2019, perekonomian AS hanya tumbuh 2,3%, menandai laju pertumbuhan terlemah dalam tiga tahun. Untuk diketahui, pada tahun 2017 perekonomian AS tumbuh sebesar 2,4%, diikuti pertumbuhan sebesar 2,9% pada tahun 2018.

Laju pertumbuhan tersebut juga berada di bawah target yang dipatok oleh pemerintahan Presiden AS Donald Trump. Pasca resmi memangkas tingkat pajak korporasi dan individu pada tahun 2017, Gedung Putih memproyeksikan pertumbuhan ekonomi untuk setidaknya berada di level 3%.

Di sisi lain, terus meluasnya infeksi virus Corona menjadi faktor yang membatasi aksi beli di bursa saham Asia. Virus Corona sendiri merupakan virus yang menyerang sistem pernafasan manusia. Gejala dari paparan virus Corona meliputi batuk, sakit tenggorokan, sakit kepala, dan demam, seperti dilansir dari CNN International.


Equity World



Persebaran Corona Melambat, Wall Street Dibuka Naik 120 Poin | Equity World


Berpusat di China, kasus infeksi virus Corona juga dilaporkan telah terjadi di negara-negara lain. Melansir publikasi Johns Hopkins, hingga kini setidaknya sebanyak 28 negara telah mengonfirmasi terjadinya infeksi virus Corona di wilayah mereka.

China, Hong Kong, Korea Selatan, Taiwan, Thailand, AS, Vietnam, Prancis, Jerman, Inggris, Nepal, dan Kanada termasuk ke dalam daftar negara yang sudah melaporkan infeksi virus Corona.

Melansir CNBC International, hingga hari Senin (10/2/2020) sebanyak 1.016 orang di China telah meninggal akibat infeksi virus Corona, dengan jumlah kasus mencapai lebih dari 42.000.

Dari dalam negeri, pelaku pasar patut mewaspadai rilis data ekonomi yang mengecewakan. Sepanjang Desember 2019, Bank Indonesia (BI) mencatat bahwa penjualan barang-barang ritel terkontraksi 0,5% secara tahunan.

Untuk periode Januari 2020, angka sementara dari BI menunjukkan bahwa penjualan barang-barang ritel terkontraksi hingga 3,1% secara tahunan.

Mengingat lebih dari setengah perekonomian Indonesia dibentuk oleh konsumsi rumah tangga, tentu tekanan terhadap konsumsi akan berdampak signifikan terhadap laju pertumbuhan ekonomi.

Equity World | Sektor Agri Seret IHSG Turun 0,79%, Terdalam di Antara Bursa Asia

Equity World | Sektor Agri Seret IHSG Turun 0,79%, Terdalam di Antara Bursa Asia

Equity World | Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan awal pekan, Senin (10/2), turun 47,52 poin atau 0,79% ke level 5.952,08. Kinerja IHSG sejalan dengan bursa saham Asia lainnya masih diliputi kekhawatiran seiring terus bertambahnya korban meninggal virus corona. Adapun di Asia hanya indeks saham Tiongkok, Shanghai Composite Index, yang berhasil ditutup naik 0,51%. Sedangkan indeks Nikkei 225 turun 0,60%, Hang Seng turun 0,59%, diikuti Strait Times turun 0,58%, serta Kospi turun 0,49%.

"Penyebaran corona virus yang menyebabkan korban jiwa yang mencapai 908 orang meninggal, turut memberikan sentimen negatif bagi pasar," kata analis Binaartha Sekuritas Nafan Aji Gusta di Jakarta, sore ini, seperti dikutip Antara. IHSG tidak mampu melawan arus koreksi bursa Asia, bahkan terkoreksi paling dalam meskipun didukung sentimen dari dalam negeri. Sentimen tersebut yaitu defisit neraca transaksi berjalan (CAD) 2019 yang menyusut menjadi 2,72% terhadap produk domestik bruto (PDB), dari 2,92% setahun sebelumnya.

Sementara itu indeks Shanghai berhasil mencatatkan kinerja positif lantaran aktivitas bisnis di sana sudah dimulai kembali setelah pemerintah mencabut sejumlah restriksi. Termasuk sarana transportasi publik yang mulai beroperasi meski jumlah korban virus corona terus bertambah. Jumlah korban meninggal virus corona per hari ini naik menjadi 908, sedangkan 40.171 lainnya positif terinfeksi. Namun ada jumlah kasus baru positif virus corona per harinya terus berkurang ditangkap pasar sebagai tanda keberhasilan pemerintah Tiongkok menahan penyebarannya.


Equity World


Kekhawatiran Virus Corona Mereda, IHSG dan Bursa Asia Kompak Naik | Equity World



Adapun transaksi saham di bursa domestik sepanjang hari ini mencapai 6,79 miliar saham dengan nilai Rp 6,39 triliun. Sebanyak 294 saham harganya turun, 121 saham naik, dan 124 lainnya tak bergerak alias stagnan. Koreksi IHSG dipimpin sektor agri yang anjlok 3,37%, diikuti sektor aneka industri turun 2,46%, industri dasar 1,33%, perdagangan 1,26%, tambang 0,91%, properti 0,80%, serta consumer 0,72%.

Beberapa saham yang paling signifikan menarik turun indeks di antaranya Astra International Tbk (ASII) yang anjlok 3,12%, Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) turun 1,1%, H.M. Sampoerna Tbk (HMSP) turun 1,72%. Kemudian saham Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) turun 2,35%, serta Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) anjlok 6,9% menjadi Rp 5.400 per saham. Sementara itu investor asing membukukan pembelian bersih (net buy) saham sebesar Rp 330,42 miliar. Namun seluruh pembelian tersebut terjadi di pasar negosiasi/tunai Rp 380,25 miliar, sedangkan di pasar reguler asing membukukan penjualan bersih (net sell) Rp 49,83 miliar.

Senin, 10 Februari 2020

Equity World | Libur "Ekstra Panjang" Imlek Usai, Saatnya Bergeliat China!

Equity World | Libur "Ekstra Panjang" Imlek Usai, Saatnya Bergeliat China!

Equity World | Bursa saham Amerika Serikat kemarin menemukan momentum penguatan, setelah selama sebulan pertama tahun 2020 tertekan hingga 1,3% oleh wabah virus corona China. Indeks Dow Jones selama sepekan kemarin, yang merupakan pekan pertama transaksi saham pada Februari, tercatat menguat 3% ke 29.103.

Pelaku pasar melakukan pengukuran ulang dampak wabah virus Wuhan tersebut, dan proyeksi dampaknya terhadap perekonomian dunia. Selama sepekan kemarin, mereka cenderung setuju pada Presiden AS Donald Trump yang mengatakan bahwa pihaknya percaya pemerintah China bisa mengatasi krisis corona tersebut sendirian.

Apalagi, pendanaan bukan masalah bagi China dalam menangani wabah corona. Dalam pernyataan online, Kementerian Keuangan China menyatakan telah menggelontorkan dana senilai US$ 1,6 miliar (Rp 22,4 triliun) untuk subsidi kesehatan, pembelian alat-alat kesehatan dan membiayai berbagai upaya lain untuk mengontrol epidemi yang sedang terjadi.

Bank sentral China juga menyatakan telah dan sedang dalam proses pemberian stimulus untuk membantu aktivitas bisnis dan ekonomi negara tersebut terus mengapung, dan bukannya tenggelam akibat krisis Corona.


Equity World


Ikuti Wall Street, saham Tokyo ditutup 0,60 persen lebih rendah | Equity World



Faktor musim laporan keuangan (earning season) juga memberikan alasan bagi pelaku pasar sepanjang pekan lalu untuk masuk ke pasar. Beberapa saham yang sudah merilis neraca keuangan mereka dan melampaui ekspektasi pasar pun diborong.

Sejauh ini, lebih dari 70% perseroan yang menjadi konstituen S&P 500 membukukan kinerja di atas ekspektasi pasar. Refinitiv menunjukkan bahwa pertumbuhan rata-rata laba bersih emiten AS tersebut mencapai 2,3% atau lebih baik dari perkiraan awal di mana banyak yang memprediksi rerata laba emiten AS per kuartal IV-2019 bakal turun.

Positifnya pergerakan indeks S&P 500 biasanya bakal diikuti oleh pemodal domestik dengan membeli saham-saham di Tanah Air,

Jumat, 07 Februari 2020

Equity World | Virus Corona Masih Mengancam, Wall Street Pantang Melemah

Equity World | Virus Corona Masih Mengancam, Wall Street Pantang Melemah

Equity World | Bursa Wall Street Amerika Serikat (AS) berhasil memperbarui rekornya pada perdagangan Kamis (6/2/2020), meskipun dampak ekonomi akibat wabah virus corona (coronavirus) jenis baru tetap suram.

Indeks S&P 500 berakhir menguat 0,33 persen di level 3.345,78, indeks Nasdaq Composite menanjak 0,67 persen ke level 9.572,15, dan indeks Dow Jones Industrial Average ditutup naik 0,3 persen di posisi 29.379,77.

Baik indeks S&P 500 dan Dow Jones pada perdagangan sehari sebelumnya, Rabu (5/2/2020) mampu mencatatkan rekor level penutupan tertinggi di tengah harapan atas upaya mengatasi wabah virus tersebut.

Dilansir Bloomberg, indeks S&P 500 mencatat reli empat hari beruntun sebesar 3,7 persen didorong laporan kinerja korporasi yang solid dan tanda-tanda bahwa bank-bank sentral siap untuk bertindak jika pertumbuhan terdampak wabah virus corona.

Di sisi lain, ada peringatan tentang perasaan euforia di antara investor, terutama karena epidemi virus corona terus menyebar dan ekonomi China tetap terkunci.

Hal tersebut sedikit mengangkat pamor aset investasi aman (safe haven) dengan mendorong naik obligasi dan harga emas.


Equity World

Wall Street menguat ke level tertinggi | Equity World



“Banyak pergerakan pekan ini telah dijelaskan oleh reli bantuan bahwa coronavirus tampaknya agak melambat. Jelas ada banyak ketidakpastian yang tertanam dalam perilaku pasar yang masuk,” ujar Mark Heppenstall, chief investment officer di Penn Mutual Asset Management.

“Masih terdapat sejumlah keraguan di luar sana,” tambahnya.

Terkait laporan korporasi, saham Boeing naik 3,6 persen setelah mengatakan pihaknya memperbaiki bug perangkat lunak di dalam pesawat-pesawat yang telah dilarang terbang.

Saham Twitter bahkan melonjak 15 persen setelah melampaui proyeksi untuk pendapatan kuartal keempat. Laporan kinerja korporasi yang kuat turut membantu mendorong indeks Stoxx Europe 600 mencapai rekornya.

Sejalan dengan Wall Street, indeks Stoxx Europe 600 naik 0,4 persen, indeks MSCI Asia Pacific naik tajam 1,8 persen, sedangkan indeks MSCI Emerging Market menanjak 1,3 persen.

Rabu, 05 Februari 2020

Equity World | Kinerja Emiten AS Positif, Wall Street Dibuka Naik 270 Poin

Equity World | Kinerja Emiten AS Positif, Wall Street Dibuka Naik 270 Poin

Equity World | Bursa saham Amerika Serikat (AS) dibuka menguat pada perdagangan Rabu (05/02/2020), menyusul makin meredanya kekhawatiran seputar efek ekonomi virus corona dan membaiknya data lapangan kerja AS.

Indeks Dow Jones Industrial Average melesat 270 poin (1%) pada pembukaan perdagangan pukul 08:30 waktu setempat (21:30 WIB), dan sedikit menipis menjadi 259,4 poin (0,9%) selang 15 menit kemudian ke 29.063,94. Indeks Nasdaq naik 35,6 poin (0,4%) ke 9.509,9 dan S&P 500 tumbuh 24,1 poin (0,7%) ke 3.321,57.

Kenaikan itu terjadi setelah Reuters mengutip stasiun TV China melaporkan bahwa tim riset Universitas Zhejiang menemukan obat yang efektif untuk merawat penderita corona strain baru itu. Namun, Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) dalam pernyataan resmi mengatakan: "Tidak ada terapi yang diketahui efektif melawan 2019-nCoV."

"Kami menilai angka kasus yang dilaporkan akan menjadi penanda kritis," tutur Niall MacLeod, perencana investasi UBS, dalam laporan risetnya sebagaimana dikutip CNBC International. Dia memberi contoh bahwa kekhawatiran pasar seputar virus SARS berangsur hilang pada 2003.

Pasar masih memantau perkembangan epidemi virus Wuhan tersebut setelah jumlah penderita di China melonjak mencapai 25.000, dan korban tewas mencapai 490 orang. Presiden AS Donald Trump pada Selasa dalam pidatonya mengatakan bahwa AS "erat bekerja" dengan pemerintah China untuk menangani virus tersebut.

Bursa saham menguat pada Selasa setelah pasar pulih dari aksi jual masif Jumat pekan lalu, hingga indeks Dow Jones dalam 2 hari kemarin menguat 407,82 poin. Laba emiten AS masih menjadi fokus utama.

Equity World


Wall Street melejit, S&P 500 dan Nasdaq mencetak rekor | Equity World



Rumah produksi Disney pada Selasa melaporkan kinerja per kuartal IV-2019 yang melampai ekspektasi analis baik dari sisi pendapatan maupun laba bersih. Namun, perseroan mengingatkan bahwa wabah Corona bisa memukul potensi pendapatan sebesar US$ 175 juta untuk divisi taman wisatanya.

Di sisi lain, saham Ford anjlok setelah produsen mobil tersebut membukukan rugi bersih kuartal terakhir tahun lalu dan mengumumkan target 2020 yang tidak terlalu menggembirakan, sebagai efek dari penutupan lini manufakturnya akibat virus Wuhan.

Saham produsen sepatu Nike juga tertekan setelah perseroan mengumumkan bahwa pihaknya telah menutup semua tokonya di China, mengatakan bahwa langkah itu bakal memiliki "dampak material" terhadap operasinya di seluruh negara.

Pelaku pasar juga menyambut positif rilis tenaga kerja versi ADP dan Moody's Analytics yang menyebutkan angka slip gaji swasta di AS pada Januari bertambah 291.000, menjadi kenaikan bulanan yang terbesar nyaris dalam 5 tahun terakhir.

Laporan ADP dan Moody's Analytics dianggap sebagai gambaran awal data lapangan kerja versi pemerintah, yang baru akan dirilis pada Jumat pagi. "Karena data hari ini melampaui ekspektasi pasar, rilis ini sepertinya menginspirasi para perumus proyeksi mengubah prediksinya," tutur Ward McCarthy, Kepala Ekonom Keuangan Jefferies.

PT Equityworld | Virus Corona Diabaikan, Bursa Saham Asia Kompak Menghijau

PT Equityworld | Virus Corona Diabaikan, Bursa Saham Asia Kompak Menghijau

PT Equityworld | Seluruh bursa saham utama kawasan Asia kompak menutup perdagangan ketiga di pekan ini, Rabu (5/2/2020), di zona hijau.

Pada penutupan perdagangan, indeks Nikkei terapresiasi 1,02%, indeks Shanghai naik 1,25%, indeks Hang Seng menguat 0,42%, indeks Straits Times terkerek 1,38%, dan indeks Kospi bertambah 0,36%.

Bursa saham Benua Kuning mengekor jejak Wall Street yang ditutup menguat pada perdagangan kemarin, Selasa (4/2/2020). Pada penutupan perdagangan kemarin, indeks Dow Jones naik 1,44%, indeks S&P 500 menguat 1,5%, dan indeks Nasdaq Composite terapresiasi 2,1%.

Rilis data ekonomi yang menggembirakan menjadi faktor yang memantik aksi beli di bursa saham AS. Pada awal pekan ini, Manufacturing PMI AS periode Januari 2020 versi Institute for Supply Management (ISM) diumumkan di level 50,9, di atas konsensus yang sebesar 48,5, seperti dilansir dari Forex Factory.

Sebagai informasi, angka di atas 50 berarti aktivitas manufaktur membukukan ekspansi jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya, sementara angka di bawah 50 menunjukkan adanya kontraksi.

Ekspansi aktivitas manufaktur AS pada bulan lalu menandai ekspansi pertama dalam enam bulan.

Tanda-tanda pulihnya perekonomian AS praktis menjadi kabar yang menggembirakan sekaligus melegakan bagi pelaku pasar. Pasalnya, The Federal Reserve (The Fed) selaku bank sentral AS pada pekan kemarin memutuskan untuk menahan tingkat suku bunga acuan di rentang 1,5%-1,75%.

Di sepanjang tahun 2019, The Fed memangkas tingkat suku bunga acuan sebanyak tiga kali, masing-masing sebesar 25 bps, yakni pada bulan Juli, September, dan Oktober. Jika ditotal, federal funds rate sudah dipangkas sebesar 75 bps oleh Jerome Powell (Gubernur The Fed) dan koleganya di bank sentral.

Perang dagang AS-China, perlambatan ekonomi global, dan inflasi yang rendah menjadi faktor yang membuat The Fed memangkas tingkat suku bunga acuan sebesar 75 bps tersebut.


PT Equityworld


Wall Street melesat, Dow Jones mencatat kenaikan harian tertinggi dalam lima bulan | PT Equityworld


Jika tingkat suku bunga acuan kembali dipangkas, bank akan semakin terdorong untuk menurunkan tingkat suku bunga kredit sehingga memacu dunia usaha untuk melakukan ekspansi. Selain itu, masyarakat juga akan semakin terdorong untuk meningkatkan konsumsinya. Pada akhirnya, roda perekonomian akan berputar lebih kencang.

Kini, absennya pemangkasan tingkat suku bunga acuan oleh The Fed lantas berpotensi untuk semakin menekan laju perekonomian AS. Praktis, rilis data ekonomi yang menggembirakan menjadi sesuatu yang melegakan bagi pelaku pasar.
Bursa saham Asia sukses menguat kala ada sentimen negatif yang datang dari infeksi virus Corona yang terus meluas. Virus Corona sendiri merupakan virus yang menyerang sistem pernafasan manusia. Gejala dari paparan virus Corona meliputi batuk, sakit tenggorokan, sakit kepala, dan demam, seperti dilansir dari CNN International.

Berpusat di China, kasus infeksi virus Corona juga dilaporkan telah terjadi di negara-negara lain. Dilansir dari halaman resmi Center for Disease Control and Prevention (CDC), hingga kini setidaknya sebanyak 27 negara telah mengonfirmasi terjadinya infeksi virus Corona di wilayah mereka.

China, Hong Kong, Korea Selatan, Taiwan, Thailand, AS, Vietnam, Prancis, Jerman, Inggris, Nepal, dan Kanada termasuk ke dalam daftar negara yang sudah melaporkan infeksi virus Corona.

Melansir publikasi dari Johns Hopkins, hingga kini sebanyak 491 orang di China telah meninggal akibat infeksi virus Corona, dengan jumlah kasus mencapai lebih dari 24.000.

Selasa, 04 Februari 2020

Equityworld Futures | Aktivitas manufaktur AS naik di luar dugaan, Wall Street rebound

Equityworld Futures | Aktivitas manufaktur AS naik di luar dugaan, Wall Street rebound

Equityworld Futures | Wall Street naik 1% pada perdagangan Senin (3/2) setelah mengalami minggu terburuk dalam empat bulan terakhir karena kekhawatiran akan wabah virus corona. Kenaikan Wall Street ditopang  kenaikansaham Amazon dan Nike dan aktivitas manufaktur Amerika Serikat menunjukkan kenaikan yang mengejutkan.

Mengutip Reuters, pada pukul 10:16 waktu setempat, Indeks Dow Jones Industrial Average naik 319,06 poin, atau 1,13%, menjadi 28.575,09, Indeks S&P 500 naik 35,54 poin, atau 1,10%, menjadi 3.261,06. Sementara indeks Nasdaq Composite naik 131,46 poin, atau 1,44%, menjadi 9.282,40.

Berdasarkan data ISM menunjukkan sektor manufaktur AS pada bulan Januari berkembang setelah mengalami kontraksi dalam lima bulan berturut-turut. Kenaikan sektor manufaktur ini memberikan harapan bahwa kemerosotan investasi yang berkepanjangan mungkin telah mencapai titik terendahnya.

Saham Alphabet Inch naik 2,6% karena pendapatan kuartalnya meningkat. Kemudian saham Nike Inch rebound 4,1% setelah JP Morgan menambahkan perusahaan produsen sepatu tersebut ke daftar fokus mereka yang turut memberikan dorongan terbesar bagi Dow Industrials.

Equityworld Futures


Wall Street Rebound, Investor Tetap Gelisah | Equityworld Futures



Indeks diskresi konsumen SPLRCD naik 1,6% dan menjadi kenaikan terbesar di antara 11 indeks S&P utama.

Langkah-langkah bank sentral China yang meningkatkan likuiditas dan mengurangi tekanan pada ekonominya karena dampak virus corona juga turut menambah laju Wall Street.

Robert Pavlik, kepala strategi investasi dan manajer portofolio senior di SlateStone Wealth LLC di New York mengatakan kenaikan Wall Street terjadi karena banyak trader dan investor yang meliaht saat ini waktunya untuk masuk dan melakukan sedikit pembelian.

Tapi Robert mengingatkan bahwa kekhawatiran akan dampak virus corona masih menjadi perhatian utama investor.

Senin, 03 Februari 2020

Equityworld Futures | Saham Tokyo dibuka lebih rendah setelah kemerosotan Wall Street

Equityworld Futures | Saham Tokyo dibuka lebih rendah setelah kemerosotan Wall Street

Equityworld Futures | Saham-saham Tokyo dibuka lebih rendah pada perdagangan Senin, mengikuti kemerosotan Wall Street akhir pekan lalu, karena data ekonomi AS gagal mengesankan di tengah hasil laba perusahaan yang beragam.

Pada menit-menit pembukaan perdagangan, indeks acuan Nikkei 225 di Bursa Efek Tokyo (TSE) jatuh 357,53 poin atau 1,54 persen, dari tingkat penutupan Jumat lalu (31/1/2020), menjadi diperdagangkan di 22.847,65 poin.

Sementara itu, indeks Topix yang lebih luas dari seluruh saham papan utama di pasar Tokyo kehilangan 23,60 poin atau 1,40 persen, menjadi diperdagangkan pada 1,660,84 poin.



Equityworld Futures


Bursa Pagi: China Dibuka Longsor, Asia Berguguran, Tekan Peluang Rebound IHSG | Equityworld Futures



Saham-saham yang berhubungan dengan transportasi laut, aneka produk, serta besi dan baja paling banyak mengalami penurunan pada awal perdagangan.
Saham-saham di Wall Street melemah tajam pada akhir perdagangan Jumat (31/1/2020), dengan Dow anjlok lebih dari 600 poin di tengah aksi jual tajam pasar yang dipimpin oleh saham-saham energi.

Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup turun 603,41 poin atau 2,09 persen, menjadi 28.256,03 poin. Indeks 30-saham unggulan mencatat hari terburuk sejak Agustus tahun lalu.

Indeks S&P 500 turun 58,14 poin atau 1,77 persen, menjadi berakhir di 3.225,52 poin. Indeks Komposit Nasdaq tergelincir 148,00 poin atau 1,59 persen, menjadi ditutup di 9.150,94 poin.