PT Equityworld | IHSG Juara Asia! Matur Nuwun, Pak Jokowi...
PT Equityworld | Bursa saham Asia bergerak menguat pada perdagangan hari ini. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pun jadi yang terbaik di Asia.
IHSG melesat dengan penguatan di atas 1% sejak pagi hari. Namun IHSG tambah perkasa setelah pengumuman dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Hari ini, Jokowi memerintahkan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati untuk menyiapkan kebutuhan anggaran vaksinasi anti-virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19). Kepala Negara ingin agar vaksin bisa dinikmati secara gratis untuk seluruh rakyat Indonesia.
Bursa Saham Asia Merekah Ikuti Pergerakan Wall Street || PT Equityworld
"Saya menginstruksikan dan memerintahkan kepada Menteri Keuangan untuk
sehingga tidak ada alasan bagi masyarakat untuk tidak mendapatkan vaksin. Saya juga ingin tegaskan lagi, nanti saya yang akan menjadi penerima pertama divaksin pertama kali. Hal ini utk memberikan kepercayaan dan keyakinan kepada masyarakat bahwa vaksin yang digunakan aman," jelas Jokowi.
Rabu, 16 Desember 2020
PT Equityworld | IHSG Juara Asia! Matur Nuwun, Pak Jokowi...
Minggu, 13 Desember 2020
PT Equityworld | Mayoritas bursa Asia menguat, disokong sentimen stimulus AS dan rilis vaksin Covid-19
PT Equityworld | Mayoritas bursa Asia menguat, disokong sentimen stimulus AS dan rilis vaksin Covid-19
PT Equityworld | Bursa Asia dibuka bervariasi pada awal perdagangan Senin (14/12), dengan mayoritas indeks menguat. Pukul 08.30 WIB, indeks Nikkei 225 naik 120,49 poin atau 0,45% ke 26.773,34, Taiex turun 35,51 poin atau 0,25% ke 14.226,18, Kospi naik 0,46 poin atau 0,02% ke 2.770,52, ASX 200 naik 34,52 poin atau 0,52% ke 6.677,40, Straits Times naik 37,69 poin atau 1,33% ke 2.860,30, FTSE Malaysia naik 5,25 poin atau 0,31% ke 1.689,83.
Mayoritas indeks di bursa Asia naik lantaran investor mengukur peluang tambahan stimulus fiskal dan moneter AS,.
Kemajuan vaksin virus corona juga mendukung sentimen risiko, dimana pengiriman perdana vaksin corona di AS akan dimulai Senin (14/12).
ursa Asia Menguat Ditopang Sentimen Vaksin | PT Equityworld
Sementara itu, Inggris dan Uni Eropa setuju untuk melanjutkan pembicaraan tentang perdagangan pasca Brexit melampaui batas waktu.
"Kasus dasar kami tetap bahwa perjanjian perdagangan bebas 'tipis' akan dicapai sebelum akhir tahun," tulis analis di Goldman Sachs dalam sebuah catatan seperti dikutip Reuters.
"Yang mengatakan, ada banyak ketidakpastian dan ekonom kami, mengingat kurangnya kemajuan dalam beberapa pekan terakhir, sekarang melihat peningkatan risiko dari hasil tanpa kesepakatan."
Jumat, 11 Desember 2020
Equityworld Futures | Dengan Susah Payah, IHSG Akhirnya Tutup Pekan Ini di Zona Hijau
Equityworld Futures | Dengan Susah Payah, IHSG Akhirnya Tutup Pekan Ini di Zona Hijau
Equityworld Futures | Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup perdagangan pekan ini, Jumat, 11 Desember 2020 dengan apresiasi 0,08% ke level 5.938,33. Sebelumnya, IHSG menyentuh level terendah di 5.924,37 dan level tertinggi di 5.976,57.
Kendati begitu, IHSG mencatatkan apresiasi sebesar 1,84% dalam sepekan terakhir. Hal ini kemudian dimanfaatkan pelaku pasar untuk menarik keuntungan dengan net sell sebesar Rp1,31 triliun dalam sehari. Nilai tersebut setara dengan Rp1,83 triliun dalam sepekan. Baca Juga: Pasrah! Saham Rokok Terbakar Parah, Gudang Garam Paling Berdarah-Darah!
Emas Dunia Diramal US$ 2.200, Emas Antam kok Makin Ambrol? | Equityworld Futures
Sejumlah 27,62 miliar saham diperdagangkan dengan frekuensi 1.321.095 kali dan membukukan nilai transaksi harian sebesar Rp19,88 triliun. Pergerakan saham yang terpantau meliputi 205 saham naik, 266 saham turun, dan 157 saham lainnya stagnan. Baca Juga: Triliunan Rupiah Digondol Keluar Pasar Saham, IHSG Berakhir Runyam!
Bersama dengan IHSG, indeks Hang Seng naik 0,36% dan Strait Times naik 0,35%. Namun, indeks Nikkei turun 0,39% dan Shanghai turun 0,77%.
Rabu, 09 Desember 2020
Equityworld Futures | Saham Asia Tergerus Pergerakan Raksasa Teknologi AS
Equityworld Futures | Saham Asia Tergerus Pergerakan Raksasa Teknologi AS
Equityworld Futures | Saham Asia tergelincir, Kamis (10/12/2020), setelah raksasa teknologi AS menyeret indeks Wall Street lebih rendah di tengah meredupnya prospek stimulus baru. Poundsterling jatuh di tengah kebuntuan negosiasi Brexit.
Saham di Korea Selatan mengalami penurunan yang paling berat dengan indeks Kospi terpangkas 1,2 persen. Sementara di Jepang dan Australia mengalami penurunan yang lebih tipis yakni masing-masing 0,3 persen dan 0,6 persen.
S&P 500 berjangka sedikit berubah setelah indeks turun dari rekor, dan Nasdaq 100 mengalami penurunan terbesar dalam sebulan.
Saham Facebook Inc. tenggelam setelah dituntut oleh pejabat antitrust AS, sementara Tesla Inc. jatuh karena JPMorgan Chase & Co. menyebutnya overvalued secara dramatis. Dolar stabil dan imbal hasil US Treasury berdetak lebih rendah.
Kejutan Mnuchin Bikin Wall Street Tancap Gas Lagi | Equityworld Futures
Pembicaraan antara Perdana Menteri Inggris Boris Johnson dan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen berakhir tanpa terobosan kemarin malam karena masih ada celah besar antara kedua belah pihak. Mereka setuju untuk melanjutkan pembicaraan selama beberapa hari ke depan.
Ekuitas berada di bawah tekanan karena kesepakatan stimulus AS tetap sulit dipahami di tengah negosiasi paling intens atas paket Covid-19 sejak Hari Pemilihan.
Anggota parlemen Demokrat dan Republik yang mengerjakan rencana bantuan memberikan ringkasan proposal mereka yang lebih rinci, tetapi belum menyelesaikan kebuntuan terkait perisai tanggung jawab bisnis serta bantuan kepada pemerintah negara bagian dan lokal.
"Idenya di sini adalah bahwa Anda tidak akan melihat paket stimulus yang besar. Anda mungkin akan menyelesaikan sesuatu, tetapi itu mungkin tidak akan cukup untuk memberikan banyak tekanan pada tarif secara keseluruhan,” kata Matt Brill, manajer portofolio senior di Invesco, dilansir Bloomberg.
Bank Sentral Eropa malam ini akan menggekar pertemuan dan konferensi pers. Ekonom secara luas memperkirakan bank sentral akan meningkatkan dan memperpanjang program pembelian obligasi pandemi.
Senin, 07 Desember 2020
Equityworld Futures | Bursa Wall Street Diyakini Terus Menguat Jelang Tutup Tahun
Equityworld Futures | Bursa Wall Street Diyakini Terus Menguat Jelang Tutup Tahun
Equityworld Futures | Yardeni Research percaya harga tertinggi sepanjang masa yang sedang terjadi di pasar saham bisa dibenarkan. Bahkan, Yardeni Research percaya pasar saham akan terus menguat jelang akhir tahun lantaran investor terus mendapat sentimen positif, termasuk berupaya mendiversifikasi portofolio investasinya,
Hal itu terlepas dari jumlah kasus virus korona yang menembus rekor baru dan adanya kekhawatiran seputar laporan pekerjaan November yang kurang menggembirakan. Presiden Yardeni Research Ed Yardeni meyakini pemulihan berbentuk 'V' sedang berlangsung.
"Saya benar-benar tidak begitu kecewa," katanya, dikutip dari CNBC, Selasa, 8 Desember 2020.
Saham Intel Paling Jeblok, Wall Street Ditutup di Melemah | Equityworld Futures
Yardeni, yang menghabiskan beberapa dekade di Wall Street dengan menjalankan strategi investasi untuk perusahaan seperti Prudential dan Deutsche Bank, percaya bahwa kebijakan moneter global yang disinkronkan akan terus memberikan dukungan besar-besaran terhadap gerak pasar saham.
"Ada bank sentral besar yang hanya mengucurkan likuiditas. Saya tidak hanya mengawasi neraca Federal Reserve setiap minggu. Saya mengamati ECB (Bank Sentral Eropa), dan Bank Sentral Jepang. Mereka semua terus memperluas neraca mereka," jelasnya.
Sedangkan untuk sisa tahun ini, Yardeni berspekulasi pasar saham akan terus naik karena investor ingin melakukan diversifikasi lebih lanjut. "November adalah salah satu bulan terbaik yang pernah ada untuk pasar. Ini memperluas saham kapitalisasi kecil dan saham tengah secara dramatis. Itu adalah bulan yang luar biasa dan hebat untuk pasar (saham)," pungkasnya.
Minggu, 06 Desember 2020
Equityworld Futures | Bursa Asia Mixed di Awal Perdagangan Pekan Ini
Equityworld Futures | Bursa Asia Mixed di Awal Perdagangan Pekan Ini
Equityworld Futures | Bursa Asia dibuka bervariasi pada perdagangan Senin (7/12/2020) ditoipang oleh sentimen distribusi vaksin Covid-19 dan harapan stimulus AS.
Nikkei 225 Tokyo turun 0,13%, indeks komposit Shanghai naik 0,08%, Hang Seng Hong Kong turun 0,13%, ASX 200 Australia naik 0,7% dan Kospi turun 0,03%.
Pasar bergerak positif ditopang harapan stimulus AS dan vaksin yang mulai didistribusikan bulan ini. Tetapi masih banyak tantangan ke depan seperti data ketenagakerjaan AS yang tidak sesuai harapan dan meningkatnya kasus Covid-19.
AS Ancam Sanksi China, Saham Asia Langsung Anjlok | Equityworld Futures
Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME) di Fakultas Kedokteran University of Washington memperkirakan korban jiwa mencapai 539.000 pada 1 April nanti, naik dari 279.000 orang saat ini. Menurut data Johns Hopkins University (yang dijadikan acuan resmi), Covid-19 sudah menjangkiti 14,3 juta orang. Data tidak resmi dari Worldometers, menunjukkan 15 juta kasus Covid-19 di AS.
Pemerintah AS diperkirakan menyetujui dan mulai mendistribusikan beberapa vaksin mulai bulan ini. IHME mengatakan vaksin akan mengurangi proyeksi angka kematian sebesar 9.000 sebelum 1 April. Distribusi vaksin yang lebih cepat kepada individu-individu berisiko tinggi bisa menyelamatkan hingga 14.000 orang.
Indeks berjangka AS menguat pada perdagangan Senin malam waktu setempat (6/12/2020). Dow Jones futures naik 0,2%, S&P 500 naik 0,2%, dan Nasdaq 100 futures naik 0,3%.
Kamis, 03 Desember 2020
PT Equity World | Alert! Bursa Jepang & China Merah, Bikin IHSG Makin Goyah
PT Equity World | Alert! Bursa Jepang & China Merah, Bikin IHSG Makin Goyah
PT Equity World | Bursa saham Asia dibuka bervariasi pada perdagangan Jumat (4/12/2020), setelah perusahaan farmasi raksasa Pfizer mengumumkan hanya akan mampu mengirim setengahnya dari total target vaksin corona (Covid-19) nya pada tahun ini.
Hanya dua indeks utama Asia yang hari ini dibuka melemah, yakni indeks Nikkei Jepang yang dibuka terkoreksi 0,3% dan Shanghai Composite China yang dibuka melemah 0,16%.
Sedangkan sisanya dibuka menguat, yakni KOSPI Korea Selatan yang dibuka menguat 0,35%, Hang Seng Hong Kong tumbuh 0,28% dan STI Singapura yang naik tipis 0,08%.
Beralih ke Negeri Adidaya (AS), bursa saham Wall Street ditutup mixed pada perdagangan Kamis (3/12/2020) waktu setempat, setelah perusahaan farmasi raksasa Pfizer mengumumkan hanya akan mampu mengirim setengah dari total target vaksin Covid-19 nya pada tahun ini.
Siapkan Parasut! IHSG Bisa Terjun Bebas Hari Ini | PT Equity World
Indeks Dow Jones Industrial Average naik 85,73 poin atau 0,29% menjadi 29.969,52. Sementara S&P 500 turun 2,29 poin atau 0,06% menjadi 3.666,72, dan Nasdaq Composite naik 27,82 poin atau 0,23% menjadi 12.377,18.
Hal ini terjadi setelah perusahaan farmasi raksasa Pfizer mengumumkan hanya akan mampu mengirim setengah dari total target vaksin Covid-19 nya pada tahun ini.
Pfizer mengatakan vaksin yang dikembangkan bersama BioNTech ini kekurangan bahan baku mentahnya, di mana yang tersedia saat ini tidak sesuai dengan standar yang telah ditetapkan, seperti dilansir dari Wall Street Journal.
Perusahaan farmasi raksasa tersebut berharap untuk dapat mengirimkan hanya 50 juta dosis tahun ini dan menghapus harapan pemulihan ekonomi yang cepat pasca kehadiran virus corona yang tentunya sangat diperlukan untuk memutar kembali roda perekonomian.
Meskipun demikian kabar baik datang dari Nancy Pelosi dan Pemimpin Partai Mayoritas di Senat AS, Mitch McConnell yang memperbincangkan paket stimulus corona serta harapan agar tidak terjadi government shutdown.
Dikabarkan paket stimulus fiskal jumbo senilai US$ 908 miliar ini siap digolkan oleh kedua partai politik mayoritas di AS untuk menyokong bisnis kecil, dan pengangguran di AS.
Selanjutnya angka klaim pengangguran di AS akhirnya mengalami penurunan pertama dalam 2 pekan terakhir, meskipun penurunan kali ini masih rapuh.
Per 28 November tercatat 712 ribu masyarakat AS mengajukan asuransi pengangguran, turun 75 ribu dari posisi sebelumnya di angka 787 ribu dan lebih rendah dari ekspektasi pasar di angka 775 ribu.
Rabu, 02 Desember 2020
PT Equity World | Bye China di Wall Street, AS Sahkan UU 'Neraka' Alibaba Cs
PT Equity World | Bye China di Wall Street, AS Sahkan UU 'Neraka' Alibaba Cs
PT Equity World | Amerika Serikat (AS) sepertinya tak main-main dengan China. Buktinya, setelah banyak sanksi diterapkan Presiden AS Donald Trump ke Beijing di waktu-waktu akhir pemerintahan, kini perusahaan Tirai Bambu selangkah lagi akan didepak dari bursa saham Wall Street.
DPR AS, pada Rabu (2/12/2020) kemarin telah mengesahkan RUU yang dapat menutup akses pasar saham dan uang dari perusahaan China. UU dengan nama "The Holding Foreign Companies Accountable Act" kini berada di meja Trump untuk ditanda tangani secara resmi setelah sebelumnya juga sudah disahkan Senat.
UU ini sendiri diperkenalkan Senator Republik Louisiana John Kennedy pada 2019. Di mana perusahaan asing yang terdaftar di bursa saham AS harus mematuhi persyaratan akuntansi dari Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC).
Gerak Bursa Asia Tak Seragam Pagi Ini, Hati-hati IHSG! | PT Equity World
Banyak perusahaan asing sudah memenuhi standar tersebut namun tidak dengan perusahaan China. Pasalnya ini akan mengungkap apakah perusahaan China yang listed dimiliki oleh Partai Komunis atau tidak.
Bila perusahaan China enggan transparan, ini akan menjadi 'neraka' bagi emiten tersebut. Pasalnya perusahaan akan segera didepak dari bursa Wall Street.
Mengutip DPR AS, sebanyak 217 perusahaan China terdaftar di bursa saham Wall Street pada awal Oktober, senilai total US$ 2,2 triliun berdasarkan harga saham. Salah satunya adalah raksasa Alibaba, yang melakukan IPO (penawaran umum perdana) tahun 2014.
Sebenarnya SEC juga telah merumuskan proposal yang serupa dengan aturan UU. Belum ada komentar terbaru dari China soal ini.
Selasa, 01 Desember 2020
PT Equity World | Wall Street Menguat Nasdaq Capai Rekor Tertinggi
PT Equity World | Wall Street Menguat Nasdaq Capai Rekor Tertinggi
PT Equity World | Wall Street melonjak pada akhir perdagangan Selasa (1/12), dengan indeks S&P 500 dan Nasdaq ditutup pada rekor tertinggi. Ini terjadi saat investor bertaruh vaksin Covid-19 segera tersedia, dan lebih percaya diri tentang pemulihan ekonomi yang cepat menyusul data pabrik China yang positif.
Indeks Dow Jones Industrial Average meningkat 185,28 poin atau 0,63 persen menjadi ditutup pada 29.823,92 poin. Indeks S&P 500 bertambah 40,82 poin atau 1,13 persen, menjadi berakhir di 3.662,45 poin.
Indeks Komposit Nasdaq terangkat 156,37 poin atau 1,28 persen, menjadi menetap di 12.355,11 poin. Indeks S&P 500 dan Nasdaq mencatatkan rekor penutupan tertinggi.
Sepuluh dari 11 sektor utama S&P 500 menguat, dengan layanan komunikasi dan keuangan ditutup masing-masing terdongkrak 1,96 persen dan 1,57 persen, mengungguli sektor lainnya. Sektor industri mundur 0,17 persen, satu-satunya kelompok yang menurun.
Vaksin & Stimulus AS, Mayoritas Bursa Asia Sumringah Pagi Ini | PT Equity World
Investor tetap fokus pada pembaruan tentang beberapa kandidat vaksin dan awal pengiriman global saat pembuat obat menyerahkan dokumen untuk persetujuan regulasi. Pfizer Inc melonjak hampir tiga persen setelah pembuat obat itu dan BioNTech SE Jerman meminta persetujuan darurat kandidat vaksin mereka dari regulator Eropa.
Para mitra bersaing ketat dengan saingannya Moderna Inc, yang juga mengajukan permohonan persetujuan darurat dari regulator Eropa. Sahamnya anjlok hampir delapan persen dari rekor tertinggi sehari sebelumnya.
“Ada optimisme tentang apa artinya itu, ketika kita melihat berita seputar vaksin muncul,” kata Bill Northey, direktur investasi senior di Bank Wealth Management AS di Minneapolis.
Sebelumnya pada hari itu, ekuitas global mendapat dorongan dari data yang menunjukkan aktivitas pabrik China pada November meningkat pada laju tercepatnya dalam satu dekade. Beberapa negara lain juga melaporkan peningkatan tajam dalam aktivitas pabrik.
Data AS menunjukkan pemulihan dalam aktivitas manufaktur kehilangan momentum pada November. Investor juga fokus pada pernyataan Menteri Keuangan AS Steve Mnuchin dan Ketua Federal Reserve Jerome Powell di Komite Perbankan Senat, di mana mereka menyetujui perlunya lebih banyak bantuan untuk usaha kecil.
Senin, 30 November 2020
PT Equity World | Hilangnya Rasa dan Bau Merupakan Gejala Covid-19? Berikut Penjelasannya
PT Equity World | COVID-19, penyakit pernapasan yang disebabkan oleh virus corona baru dan memiliki berbagai gejala. Jenis gejala dan tingkat keparahannya dapat berbeda dari untuk setiap orang.
Selain gejala gangguan pernapasan seperti batuk dan sesak napas, COVID-19 juga bisa memiliki gejala lain, salah satunya adalah kehilangan indra penciuman atau perasa.
Apakah hilangnya penciuman atau rasa merupakan gejala awal COVID-19?
Wall Street Jatuh di Akhir November, Namun Dow Jones Cetak Kenaikan Bulanan Terbesar Sejak 1987 | PT Equity World
Tidak jarang infeksi saluran pernapasan bagian atas seperti flu biasa, diperkirakan bahwa kehilangan penciuman sementara terjadi di lebih dari 60 persen karena infeksi sinus dan pilek.
Faktanya, kehilangan penciuman bisa sangat memengaruhi indra perasa. Kehilangan penciuman dapat terjadi secara tiba-tiba pada penderita COVID-19 dan sering kali disertai dengan hilangnya indra perasa.
PT Equity World | IHSG Siap Colek 5.800! Panjat Perlahan, Bahaya Longsor...
PT Equity World | IHSG Siap Colek 5.800! Panjat Perlahan, Bahaya Longsor...
PT Equity World | Kenaikan IHSG sendiri tentunya tak lepas dari sentimen positif yang datang dari bursa saham acuan global, Wall Street. Indeks Dow Jones berhasil terapresiasi 2.21% sepekan terakhir, S&P 200 reli 2,27%, dan Indeks Nasdaq terbang 2,96%.
Meskipun naik tidak setinggi bursa lokal, melesatnya indeks acuan Wall Street perlu diberi acungan jempol sebab perdagangan pekan kemarin hanya selama tiga setengah hari karena libur Thanksgiving Day di Negara Paman Sam.
Kenaikan Dow pada pekan ini juga patut diacungi dua jempol sebab indeks acuan perusahaan konvensional di AS ini berhasil melesat menembus level tertinggi sepanjang masanya alias all time high yakni tembus di level 30.000 meskipun pada perdagangan pekan ini Dow harus rela ditutup sedikit di bawah 30.000 yakni di angka 29.910.
Sentimen positif bursa Paman Sam juga mirip-mirip dengan sentimen penggerak IHSG pada pekan ini yang sudah dijelaskan pada halaman pertama, karena memang Paman Sam sebagai negara dengan ekonomi terbesar di dunia akan menjadi acuan para pelaku pasar.
Wall Street Menguat karena Festival Belanja Black Friday | PT Equity World
Katalis penggerek Dow dan kawan-kawan yakni dimulainya proses transisi Presiden terpilih Joe Biden serta empat vaksin corona yang disebut-sebut memiliki efektivitas di atas 90%.
Meskipun banyak sentimen positif, ancaman utama pasar modal yakni virus corona masih menghantui. Kasus positif corona di AS kembali memecahkan rekor dengan total 205.460 kasus positif dalam sehari dengan total 13,3 juta warga yang terjangkit nCvo-19.
Selain itu libur Thanksgiving Day yang identik dengan memakan kalkun panggang ini juga ditakutkan akan menjadi sumber penyebaran kasus corona baru sebab biasanya pada perayaan ini para keluarga akan berkumpul dan bertemu dengan orang tua dan sanak saudara mereka untuk makan kalkun bersama.
Hal ini tentu ditakutkan akan memicu penyebaran corona, sehingga banyak pihak yang sudah mewanti-wanti agar perayaan Thanksgiving pada tahun ini dilakukan dalam versi daring saja.
Kamis, 26 November 2020
Equity World | Minim Sentimen Positif, Bursa Asia Dibuka Naik Tipis
Equity World | Minim Sentimen Positif, Bursa Asia Dibuka Naik Tipis
Equity World | Bursa saham Asia mayoritas dibuka terkoreksi pada perdagangan Jumat (27/11/2020), seiring sikap pelaku pasar Asia yang masih menunggu rilis data industri China periode Oktober 2020 dan mencermati perkembangan kabar vaksin virus corona (Covid-19).
Hanya indeks Shanghai Composite di China yang dibuka di zona hijau hari ini, yakni menguat 0,12%.
Sedangkan sisanya dibuka di zona merah, yakni Nikkei di Jepang dibuka melemah tipis 0,09%, Hang Seng Hong Kong terkoreksi 0,3%, Straits Times Index (STI) Singapura terpangkas 0,36% dan KOSPI Korea Selatan terdepresiasi 0,11%.
Bursa saham Amerika Serikat (AS), Wall Street tidak dibuka pada Kamis (26/11/2020) waktu AS, karena sedang libur nasional memperingati hari Thanksgiving, sehingga pelaku pasar Asia lebih memfokuskan ke regional Asia sendiri, di mana saat ini pasar Asia masih menunggu rilis data industri periode Oktober 2020 di Negeri Panda.
Data keuntungan industri China untuk bulan Oktober akan keluar sekitar pukul 09.30 pagi waktu Hong Kong. Investor menunggu data tersebut sebagai sinyal pemulihan ekonomi.
Pasar Asia juga merespons kritikan dari beberapa ilmuwan yang meragukan meragukan efektivitas vaksin AstraZeneca yang bekerja sama dengan Universitas Oxford. Sebelumnya vaksin ini disebut efektif 90% lebih.
Pandangan terbaru ilmuwan ini bukan tanpa sebab. Pasalnya, ada kesalahan yang dilakukan di awal. Hal ini bermula saat sekelompok kecil relawan menerima
Tapi pada kelompok yang lebih besar dengan dosis normal, tingkat keberhasilan malah lebih rendah hanya 62%. Banyak ilmuwan mengartikan pengujian di hasil kelompok kecil dapat diartikan 'menghasilkan pembacaan palsu'.
"Yang harus dilakukan hanyalah merilis data terbatas," kata Peter Openhaw, profesor kedokteran eksperimental di Imperial College London, dikutip Reuters, Jumat (27/11/2020).
"Kami harus menunggu data lengkap dan untuk melihat bagaimana regulator melihat hasilnya."
Hal tersebut mengundang keprihatinan Kepala Operation Warp Speed (tim khusus penanganan corona Presiden Donald Trump), Moncef Slaoui. Ia mengatakan kemanjuran 90% itu ternyata ditampilkan oleh kelompok dengan risiko terendah, sebanyak 2.741 orang di bawah 55%.
CEO AstraZeneca Pascal Soriot mengatakan raksasa farmasi Inggris kemungkinan akan menjalankan uji coba global tambahan untuk mengevaluasi kemanjuran vaksin, sebagaimana dikutip CNBC International dari Bloomberg.
Juru Bicara AstraZeneca juga menolak kritik yang dilontarkan. Perusahaan mengaku pengujian sudah sesuai standar Data Safety Monitoring Board (DSMB).
Equity World | Wall Street loyo, Dow Jones dan S&P 500 melemah dari rekor tertinggi sepanjang masa
Equity World | Wall Street loyo, Dow Jones dan S&P 500 melemah dari rekor tertinggi sepanjang masa
Equity World | Wall Street cenderung melemah pada penutupan perdagangan Rabu (25/11). Dua dari tiga indeks utama di bursa saham Amerika Serikat (AS) tersebut ditutup melemah dari posisi tertingginya sepanjang masa.
Indeks Dow Jones Industrial Average turun 173,77 poin atau 0,58% menjadi 29.872,47. Serupa, indeks S&P 500 melemah 5,76 poin atau 0,16% ke 3.629,65. Hanya indeks Nasdaq Composite yang naik 57,08 poin atau 0,47% jadi 12.094,40.
Dari 11 sektor utama pada indeks S&P 500, tujuh mengakhiri sesi di zona merah, dengan energi mengalami persentase kerugian terbesar.
Sektor perbankan yang sensitif secara ekonomi juga melemah, dengan indeks S&P 500 Banks turun 0,7%.
Indeks S&P 500 ditutup melemah setelah jumlah pemutusan hubungan kerja (PHK) di pekan lalu melonjak. Ini membuat klaim pengangguran di AS bertambah setelah penguncian baru yang dilakukan sejumlah negara bagian untuk menahan lonjakan infeksi C0vid-19.
Ini membuat pelaku pasar pun kehilangan minat terhadap aset berisiko. Alhasil, indeks Dow Jones dan S&P 500 pun melemah dari rekor penutupan tertinggi yang dibuat pada sesi perdagangan Selasa (24/11).
Wall Street Kurang Gairah, IHSG Bisa Ikut Merah? | Equity World
Sementara itu, sektor teknologi yang tahan terhadap dampak pandemi virus corona dan perusahaan pemimpin pasar yang terkait dengan teknologi membantu menjaga indeks Nasdaq tetap melaju di zona hijau.
"Ini adalah pergulatan berkelanjutan antara virus dan vaksin," kata Tim Ghriskey, Chief Investment Strategist Inverness Counsel di New York.
"Ada kenyataan yang terjadi bahwa sementara vaksin akan mulai didistribusikan dengan cukup cepat, virus tidak segera hilang dan oleh karena itu waktu untuk perbaikan ekonomi semakin didorong," lanjut Ghriskey.
Berbagai data yang dirilis sebelum liburan Thanksgiving, didominasi oleh kenaikan klaim pengangguran yang tidak terduga selama dua minggu berturut-turut. Ini menunjukkan bahwa pembatasan baru untuk memerangi lonjakan kasus virus corona dapat menghambat pemulihan pasar tenaga kerja yang sedang kesulitan.
"Data ekonomi tidak bagus, dan kami tahu itu tidak akan baik untuk beberapa waktu mengingat gelombang baru virus ini," tambah Ghriskey.
Pasar tampaknya mengulang perdagangan di dua minggu sebelumnya, yang dimulai dengan aksi beli yang didorong oleh berita vaksin yang menjanjikan. Tetapi akhirnya beralih kembali ke permainan yang lebih mengutamakan keuntungan saat tetap di rumah pada realitas pandemi jangka pendek dan kurangnya stimulus fiskal baru.
Sebelumnya, perkembangan vaksin dan penghapusan ketidakpastian seputar pemilihan presiden AS telah mendorong indeks Wall Street ke rekor penutupan tertinggi, dan menempatkan kinerja S&P 500 pada bulan November di jalur perdagangan terbaik yang pernah ada.
Pelaku pasar percaya saham AS memiliki lebih banyak ruang untuk naik. Jajak pendapat Reuters baru-baru ini menunjukkan, analis percaya S&P 500 akan naik 9% antara sekarang dan akhir 2021.
Indeks telah melonjak sekitar 66% sejak anjlok yang disebabkan oleh virus corona pada bulan Maret dan naik sekitar 12% sepanjang tahun ini.
Tesla Inc, yang melampaui $ 500 miliar kapitalisasi pasar pada hari Selasa, memperpanjang keuntungannya sebesar 3,4%. Ini bahkan terjadi setelah pembuat mobil listrik menarik kembali sekitar 9.500 kendaraan.
Perusahaan juga berencana untuk mulai memproduksi pengisi daya kendaraan listrik di China mulai tahun depan, menurut dokumen yang diserahkan ke otoritas Shanghai.
Selasa, 24 November 2020
Equity World | Selasa Pagi, Saham Asia Pasifik Dibuka Menguat, Nikkei Melesat
Equity World | Saham-saham di Asia Pasifik pada perdagangan Selasa (24/11/2020) dibuka menguat dengan Nikkei 225 di Jepang langsung melesat, memimpin kenaikan.
Sentimen vaksin dan calon Menkeu AS Janet Yellen menjadi katalis kenaikan karena dianggap bisa mempercepat pemulihan ekonomi. Pilihan presiden terpilih Joe Biden kepada Janet Yellen sebagai Menteri Keuangan AS dipandang sebagai kemenangan bagi pasar. Mantan ketua Federal Reserve tersebut dinilai akan fokus pada perbaikan ekonomi daripada agenda Demokrat progresif yang ditakuti oleh beberapa investor. Yellen dianggap lebih pro-pasar. Pada awal perdagangan, Nikkei 225 melonjak 2,35% karena saham pembuat robot Fanuc naik 2,22%. Indeks Topix naik 2,18%. Pasar di Jepang tutup pada Senin karena libur. Kospi Korea Selatan pada awal perdagangan naik 0,28%. Di tempat lain di Australia, S & P / ASX 200 naik sekitar 1%.
Optimisme Vaksin Kembali Kerek Bursa Saham Asia | Equity World
Indeks MSCI dari saham Asia Pasifik di luar Jepang diperdagangkan 0,15% lebih tinggi. Fokus investor pada hari Selasa kemungkinan akan terus berlanjut pada momentum positif seputar perlombaan untuk vaksin virus corona. AstraZeneca mengatakan, vaksin virus corona produksinya memiliki kemanjuran rata-rata 70% dalam melindungi terhadap virus. Sebelumnya, uji coba tahap akhir dari Pfizer-BioNTech dan Moderna menunjukkan kandidat vaksin Covid-19 masing-masing sekitar 95% efektif. Sementara itu, berita bahwa Biden telah memilih mantan Ketua Fed AS Yellen menjadi Menteri Keuangan juga dapat meningkatkan sentimen investor pada hari Selasa. Jika dikonfirmasi oleh Senat, dia ditetapkan menjadi wanita pertama yang memimpin departemen. "Semangat kerja sama yang kuat antara Fed dan Departemen Keuangan adalah salah satu hal yang sekarang dapat kami yakini," tulis Ray Attrill, kepala strategi valuta asing di National Australia Bank, dalam sebuah catatan. Semalam, tiga indeks utama saham di Wall Street menguat dengan Dow memimpin kenaikan. Dow Jones Industrial Average ditutup 327,79 poin lebih tinggi pada 29,591.27. S&P 500 mengakhiri hari perdagangannya 0,6% lebih tinggi pada 3.577,59, sedangkan Nasdaq Composite naik 0,2% menjadi ditutup pada 11.880,63. Indeks dolar AS, yang melacak greenback terhadap sekeranjang mata uang sejenis, terakhir di 92,505 menyusul lonjakan sebelumnya dari level di bawah 92,4.
Senin, 23 November 2020
Equity World | Tak Perlu Repot Lagi, Beli Emas Antam Bisa Diantar ke Rumah
Equity World | Tak Perlu Repot Lagi, Beli Emas Antam Bisa Diantar ke Rumah
Equity World | Product Development Manager PT Antam (Persero) Tbk Betri Eryo Pratama menjelaskan saat ini ada program Duduk Santai Emas Antam Sampai yang memudahkan konsumen dalam berinvestasi.
"Tidak perlu repot-repot lagi mengantre di Butik Emas untuk membeli emas. Sekarang bisa duduk santai emas antam sampai ke rumah," kata Betri dalam dialog daring, Senin (23/11/2020).
Menurutnya, upaya ini dilakukan dalam rangka mendukung hidup kebiasaan baru.
Betri menekankan pihaknya pun menjamin keamanan hingga keaslian emas.
"Saya bilang ini exactly langsung dari Antam, jadi dengan kita yang handle langsung, jadi ini aman kita jamin sampai. Kurir kita akan sampaikan, dan perusahaan memastikan kalau emasnya asli," tutur dia.
Bursa Asia dibuka menguat, optimisme vaksin Covid-19 topang pergerakan | Equity World
Namun, apabila konsumen ingin membeli produk Logam Mulia Antam dengan langsung datang Butik Antam juga tetap bisa.
Antam saat ini memiliki 15 butik emas bisa melayani pembelian di kota-kota besar di Indonesia.
"Kalau jaman dulu kita ingat beli Antam itu di Pulo Gadung. Sekarang sudah ada di 15 titik," urai Betri.
Selain itu, Antam juga menyediakan penawaran custom product atau emas batang yang diukir nama atau wajah.
Kamis, 19 November 2020
PT Equityworld | Stimulus Redakan Kekhawatiran Lockdown, Wall Street Menguat
PT Equityworld | Stimulus Redakan Kekhawatiran Lockdown, Wall Street Menguat
PT Equityworld | Wall Street berakhir di wilayah positif pada Kamis (20/11). Penguatan terjadi ketika harapan stimulus baru mendukung sentimen investor menjelang akhir sesi yang penuh dengan kekhawatiran atas peningkatan penutupan dan pemutusan hubungan kerja terkait dengan melonjaknya tingkat infeksi Covid-19.
Indeks Dow Jones Industrial Average naik 44,81 poin atau 0,15 persen menjadi ditutup pada 29.483,23 poin. Indeks S&P 500 bertambah 14,08 poin atau 0,39 persen, menjadi berakhir di 3.581,87 poin. Indeks Komposit Nasdaq ditutup 103,11 poin atau 0,87 persen lebih tinggi, menjadi 11.904,71 poin.
Sembilan dari 11 sektor utama S&P 500 menguat, dengan sektor energi dan teknologi ditutup masing-masing 1,53 persen dan 0,84 persen lebih tinggi, melampaui sisanya. Namun, sektor utilitas tergelincir 1,03 persen, menjadi kelompok dengan kinerja terburuk.
Ketiga indeks utama mendapat dorongan yang sehat setelah Pemimpin Minoritas Senat Chuck Schumer mengatakan Pemimpin Mayoritas Senat Mitch McConnell telah setuju untuk menghidupkan kembali pembicaraan guna menyusun paket bantuan fiskal baru.
“Kami telah melihat pedoman ini sebelumnya, di mana investor berduyun-duyun ke (saham-saham) teknologi yang aman dan tumbuh ketika ekonomi menunjukkan tanda-tanda melambat,” kata Ahli Strategi Pasar Senior LPL Financial,Ryan Detrick, di Charlotte, North Carolina.
Tapi semuanya berubah sekarang karena ada harapan untuk rencana stimulus berikutnya. "Jelas pasar melambung pada optimisme itu," katanya lagi.
Bursa Asia Dibuka bervariasi dengan Mayoritas Indeks Melemah | PT Equityworld
Meski begitu tingkat infeksi Covid-19 yang melonjak membuat investor beralih ke saham-saham pertumbuhan terkemuka di pasar yang telah menunjukkan ketahanan terhadap pandemi. Saham-saham raksasa teknologi AS termasuk Facebook, Apple, Amazon, Netflix, dan perusahaan induk Google, Alphabet, naik.
Indeks Semikonduktor SE Philadelphia, yang berkembang pesat selama krisis kesehatan, dengan mudah mengungguli pasar yang lebih luas, naik 1,6 persen.
Jumlah pekerja AS yang mengajukan klaim baru untuk tunjangan pengangguran secara tak terduga naik minggu lalu. Data tersebut melukiskan gambaran suram tentang peningkatan PHK yang semakin kuat karena lonjakan kasus Virus Corona dan penutupan selanjutnya terus membuat pincang pasar tenaga kerja.
Rekor jumlah infeksi telah menyebabkan rawat inap Covid-19 melonjak hingga 50 persen dan telah mendorong sekolah dan bisnis ditutup lagi. Ini menggagalkan pemulihan ekonomi terbesar dunia dari resesi terdalam sejak Depresi Hebat.
PT Equityworld | Kasus Corona Naik Lagi di AS, Wall Street 'Tiarap'
PT Equityworld | Kasus Corona Naik Lagi di AS, Wall Street 'Tiarap'
PT Equityworld | Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau Wall Street kembali 'tiarap' karena kasus baru virus Corona (COVID-19) di negara tersebut kembali tinggi. Mulai dari indeks saham Dow Jones Industrial Average (DJIA), S&P 500, dan Nasdaq Composite harus menghadapi reli penurunan dua hari berturut-turut sejak Selasa (17/11), sampai perdagangan semalam, Rabu (18/11).
Dilansir dari CNBC, Kamis (19/11/2020), Dow Jones Industrial Average turun 344,93 poin, atau 1,2% menjadi 29.438,42 dalam sesi yang tidak stabil, setelah naik sebanyak 147 poin pada sesi tertinggi. S&P 500 turun 1,2%, atau 41,74 poin, menjadi 3.567,79. Kemudian, Nasdaq Composite turun 0,8%, atau 97,74 poin, menjadi 11.801,60.
Wall Street berbalik turun tajam setelah Wali Kota New York City Bill de Blasio mengumumkan sekolah-sekolah di Big Apple itu harus kembali menerapkan sekolah dari rumah atau school frome home (SFH). Blasio mengatakan, pemerintah setempat hanya berupaya untuk menekan kasus baru Corona.
Berdasarkan data John Hopkins University, AS sedang bergulat kembali dengan tingginya infeksi COVID-19 ketika akan memasuki musim dingin. John Hopkins mencatat ada sekitar 157.000 kasus Corona baru per hari di AS. Angka tersebut mencetak rekor baru, dan hampir 30% lebih tinggi dari pertumbuhan kasus baru Corona pada pekan sebelumnya.
Meski Wall Street 'terbakar', beberapa saham yang mendukung aktivitas di rumah kembali melonjak. Misalnya saja saham Zoom Video menguat lebih dari 3%, sementara Peloton (aplikasi olahraga di rumah) naik hampir 2%.
Sayangnya, kenaikan itu tak dirasakan oleh saham-saham teknologi seperti Apple, Microsoft, Alphabet (Google), dan Facebook, semuanya turun setidaknya 1%.
Optimisme terhadap Vaksin Menurun, Bursa Saham Asia Jatuh | PT Equityworld
Di sisi lain, Pfizer mengumumkan kandidat vaksin COVID-19 yang dikembangkannya bersama BioNTech efektif 95% untuk menyembuhkan pasien Corona. Pfizer juga akan segera mengajukan permohonan izin penggunaan darurat kepada BPOM AS dalam beberapa hari ke depan.
Pakar Strategi Investasi dari Schroders Bill Callahan mengatakan, berita vaksin ini memberikan hal yang cukup menjanjikan. Harapannya, para investor akan kembali memperoleh optimisme di bursa saham.
"Yang paling penting adalah pengumuman vaksin dapat melenyapkan ketidakpastian jangka panjang yang selama ini membuat investor berhati-hati," ujar Callahan.
Selain saham-saham yang mendukung aktivitas di rumah naik, saham Boeing dalam indeks DJIA melonjak hingga 4%. Hal itu terjadi usai Federal Aviation Administration (FAA) atau Administrasi Penerbangan Federal mencabut larangan terbang bagi Boeing 737 Max setelah 20 bulan mendekap di kandang karena dua kecelakaan mematikan.
Sementara itu, saham Target naik sekitar 2% setelah pendapatan kuartal ketiga perusahaan melampaui perkiraan karena penjualan digital yang meningkat pesat.
Selasa, 17 November 2020
PT Equityworld | 'Kamehame' Terakhir Trump ke China, Tendang Alibaba dkk
PT Equityworld | 'Kamehame' Terakhir Trump ke China, Tendang Alibaba dkk
PT Equityworld | Meski petahana Donald Trump masih punya amunisi untuk melawan China di detik-detik berakhirnya pemerintahan.
Teranyar, sebagaimana dimuat Bloomberg dari sumber, Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) AS bakal mengeluarkan aturan yang mendorong rencana 'untuk mengeluarkan perusahaan China' dari bursa AS akhir tahun ini.
Langkah ini disebut tak biasa karena sebagian lembaga AS biasanya berhenti mengeluarkan kebijakan baru setelah pemilihan presiden dilakukan.
SEC akan mengeluarkan aturan yang bisa menghapus perusahaan di Wall Street karena tidak mematuhi aturan audit AS.
Selama satu dekade, China selalu menolak pengawas dari Badan Akuntansi Perusahaan Publik untuk meninjau Alibaba dkk yang berdagang di pasar AS.
Digodok sejak Agustus, batasan baru itu akan berlaku 2022. Padahal masa jabatan Trump berakhir 20 Januari, meski ia kerap tak mengakui kemenangan Biden dan menolak transisi.
Duh! Bursa Asia Tak Kompak, IHSG Bisa Goyang Nih | PT Equityworld
Sebelumnya, pejabat AS dan China telah berulang kali gagal menghasilkan kompromi soal ini, padahal perusahaan China terus go public melalui bursa saham AS meskipun undang-undang Amerika diabaikan.
Laporan The Working Group on Financial Markets AS mendorong SEC merekomendasikan bahwa bursa seperti New York Stock Exchange dan Nasdaq menetapkan standar yang disempurnakan untuk mencegah pencatatan perusahaan yang tidak mematuhi aturan Paman Sam.
Laporan tersebut meminta SEC untuk mengeluarkan aturan baru meski belum akan berlaku hingga Januari 2022 untuk mencegah gangguan pasar.
Di bawah kepemimpinan Trump, AS dan China kerap berselisih. Pekan lalu, AS juga mengancam sanksi baru lagi ke China karena pemecatan legislator Hong Kong pro oposisi.
PT Equityworld | Didorong Berita Vaksin, Wall Street Melejit
PT Equityworld | Didorong Berita Vaksin, Wall Street Melejit
PT Equityworld | Wall Street menguat tajam dengan S&P 500 dan Dow Jones mencatat rekor penutupan tertinggi pada akhir perdagangan Senin (16/11), saat berita tentang vaksin virus corona lain yang menjanjikan memicu harapan untuk memberantas Covid-19. Sementara lonjakan infeksi dan penutupan baru mengancam pemulihan resesi akibat pandemi.
Ketiga indeks utama saham-saham AS naik dengan rekor penutupan barunya. Saham unggulan Dow adalah yang terakhir dari tiga indeks utama yang merebut kembali level yang dicapai pada Februari, sebelum lockdown mengirim pasar jatuh bebas.
Indeks Dow Jones Industrial Average melonjak 470,63 poin atau 1,60 persen, menjadi berakhir pada 29.950,44 poin. Indeks Komposit Nasdaq berakhir 94,84 poin atau 0,80 persen lebih tinggi menjadi menetap di 11.924,13 poin.
Pasar Saham Asia Menguat Ikuti Jejak Wall Street Yang Cetak Rekor | PT Equityworld
Sementara itu, indeks 30 saham dan S&P 500 ditutup pada rekor tertinggi. Indeks S&P 500 meningkat 41,76 poin atau 1,16 persen, menjadi berakhir di 3.626,91 poin.
Sepuluh dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir lebih tinggi, dengan energi ditutup melonjak 6,5 persen, melampaui sektor lainnya. Sedangkan, kelompok perawatan kesehatan turun 0,19 persen, satu-satunya sektor yang mencatat penurunan.
Moderna Inc mengatakan vaksin Covid-19 eksperimentalnya 94,5 persen efektif dalam mencegah infeksi berdasarkan data status akhir sementara. Moderna adalah pembuat obat kedua dalam hampir seminggu-minggu, setelah Pfizer Inc, mengumumkan data percobaan yang menjanjikan dalam pengembangan vaksin untuk mengalahkan pandemi. Sahamnya naik 9,6 persen.
Gabungan, menunggu data lebih lanjut dan tinjauan peraturan, Amerika Serikat dapat memiliki sebanyak 60 juta dosis darurat yang tersedia tahun ini. “Lebih banyak berita vaksin mendorong saham-saham siklikal, kapitalisasi dan nilai kecil, yang akan diprioritaskan jika ekonomi dibuka kembali lebih cepat dari yang diharapkan, mengembalikan kita ke beberapa rasa normal,” kata Robert Pavlik, manajer portofolio senior di Dakota Wealth di Fairfield, Connecticut.
Saham-saham terkait perjalanan, yang telah dihancurkan oleh pembatasan untuk menahan penyebaran pandemi, sangat diminati. Saham United Airlines Holdings Inc, American Airlines Group Inc, Carnival Corp dan Norwegian Cruise Line Holdings Ltd melonjak antara 4,5 persen hingga dan 9,7 persen.
Tetapi Covid-19 terus mengamuk di AS, dengan kasus melonjak melewati 11 juta dan mencatat infeksi di 40 negara bagian. Ini mendorong negara bagian untuk memperketat kewajiban menjaga jarak sosial.
"Wall Street menunggu enam hingga 12 bulan ke depan," tambah Pavlik.
Senin, 16 November 2020
PT Equityworld | Wall Street Melesat, Masih Diwarnai Euforia Kemenangan Biden
PT Equityworld | Wall Street Melesat, Masih Diwarnai Euforia Kemenangan Biden
PT Equityworld | Ketiga indeks saham Wall Street meningkat pada pekan lalu. Ketiga saham utama AS itu didorong optimisme investor terhadap kemenangan Joe Biden dan Kamala Harris serta harapan vaksin COVID-19.
Mengutip Reuters, Senin (16/11), Dow Jones Industrial Average naik 378,85 poin atau 1,3 persen menjadi 29.459,02, indeks S&P 500 naik 46,99 poin atau 1,33 persen menjadi 3.584, dan Nasdaq bertambah 113,97 poin atau 0,97 persen menjadi 11.823,55.
Selain harapan vaksin, peningkatan Wall Street juga didukung laporan kinerja Cisco Systems Inc, yang menunjukkan lonjakan permintaan akibat banyak masyarakat yang bekerja dari rumah.
Ini Penyebab Wall Street Terus Menguat | PT Equityworld
Walt Disney Co juga meningkat, seiring peningkatan bisnis video streaming dan pemulihan sebagian di taman hiburan.
"Sentimen vaksin dikombinasikan dengan pengumuman pendapatan perusahaan yang menguat, membuat investor berharap ekonomi dapat terus pulih," kata Michael Arone, kepala strategi investasi di State Street Global Advisors.
Kinerja sektor energi, industri, dan teknologi juga mengindikasikan optimisme ekonomi yang kembali pulih.
Sebelumnya, ketiga indeks saham utama AS jatuh pada Kamis (12/11) karena lebih dari 12 negara bagian AS melaporkan kenaikan kasus COVID-19 hingga dua kali lipatnya dalam dua minggu terakhir. Bahkan Wali kota Chicago mengeluarkan nasihat tinggal di rumah selama sebulan.
Kamis, 12 November 2020
Equityworld Futures | Wall Street Ditutup Bervariasi, Big Tech Reversal
Equityworld Futures | Wall Street Ditutup Bervariasi, Big Tech Reversal
Equityworld Futures | Setelah beberapa hari terkoreksi cukup tajam, saham-saham teknologi mengalami reversal, kembali naik untuk menopang S&P500 dan Nasdaq. Sebaliknya, Dow terkoreksi tipis sehingga tiga indeks utama Wall Street ditutup bervariasi pada perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB). Dow yang mengukur blue chips turun 0,8% menembus titik psikologis 30000 dan ditutup pada 29.397,63. Sementara itu, Nasdaq melonjak 2% menjadi 11.786,43 dan S&P 500 menguat 0,77% menjadi 3572,66. Saham Apple melesat 3%. Netflix naik 2,2%. Facebook dan Amazon masing-masing naik 1,5% dan 3,4%. Alphabet ditutup 0,6% lebih tinggi, dan Microsoft naik 2,6%. Sebaliknya, American Express turun 4,2% untuk memimpin penurunan Dow.
Terbaru, Harga Emas Hari Ini, Kamis 12 November 2020, Rata-rata Turun, Investasi Nggak Ya? | Equityworld Futures
Boeing dan Disney sama-sama kehilangan setidaknya 3%. Pergerakan saham hari Rabu terjadi setelah sesi kuat back-to-back yang kuat untuk Dow yang dipicu oleh pengumuman Pfizer dan BioNTech tentang vaksin Covid-19 yang lebih dari 90% efektif. Berita tersebut menyebabkan investor keluar dari saham big tech yang selama ini diuntungkan oleh Covid yang menyebabkan orang harus tinggal di rumah. Rotasi siklikal beralih ke saham yang sensitif terhadap pemulihan ekonomi. "Guncangan positif makro yang tiba-tiba, seperti yang kita lihat minggu ini, dapat mengangkat semua nilai saham untuk sementara waktu," tulis Inigo Fraser-Jenkins, salah satu kepala tim strategi portofolio di Bernstein, dalam sebuah catatan. "Namun, menurut kami prospek tahun depan harus lebih bernuansa." Sementara itu, pasar obligasi Rabu tutup karena liburan Hari Veteran. Awal pekan ini, imbal hasil Treasury 10-tahun mencapai level tertinggi sejak Maret karena para pedagang menjual Treasurys. Berita vaksin dan obat antibodi muncul ketika Amerika Serikat sekali lagi menduduki rekor hari sebelumnya dari infeksi Covid-19 baru setiap hari, pada rata-rata tujuh hari. Bahkan, pada Senin angkan infeksi baru melebihi 10 juta kasus.
Selasa, 10 November 2020
Equityworld Futures | Wall Street bervariasi, rally S&P 500 mulai mereda
Equityworld Futures | Wall Street bervariasi, rally S&P 500 mulai mereda
Equityworld Futures | Wall Street bergerak variasi pada awal perdagangan Selasa (10/11) denganDow Jones Industrial Average naik, sementara S&P 500 dan Nasdaq Composite terkoreksi.
Mengutip Reuters, Selasa (10/11), S&P 500 turun pada pembukaan perdagangan Selasa karena kegembiraan atas tanda-tanda keberhasilan uji coba vaksin Covid-19 mulai memudar, sementara investor terus menarik uang dari perusahaan teknologi besar yang paling diuntungkan selama masa pandemi.
Dow Jones Industrial Average naik 96,20 poin, atau 0,33%, pada bel pembukaan ke level 29.254,17. S&P 500 dibuka lebih rendah 7,24 poin, atau 0,20% pada level 3.543,26, sedangkan Nasdaq Composite turun 91,34 poin, atau 0,78%, ke level 11.622,44 pada bel pembukaan.
Saham-saham yang berfokus pada teknologi, yang mendapat keuntungan dari aktivitas kerja-dari-rumah tahun ini dan mendorong Wall Street ke level yang lebih tinggi.
Saham Netflix Inc, Amazon.com Inc, Facebook Inc, dan Apple Inc turun antara 1,8% dan 2,3% karena investor beralih ke sektor-sektor yang diharapkan mendapatkan keuntungan dari pembukaan kembali ekonomi secara penuh seperti sektor perjalanan, energi dan keuangan.
"Rotasi kali ini bisa berbeda karena didasarkan pada fakta bahwa kami memiliki bukti untuk mengatakan bahwa segala sesuatunya akan menjadi lebih baik," kata Art Hogan, kepala strategi pasar di National Securities di New York seperti dikutip Reuters.
Wall Street Variatif, Straits Times & Hang Seng Melorot! | Equityworld Futures
Indeks utama AS mencapai rekor baru pada hari Senin karena data dari uji coba vaksin Covid-19 tahap akhir Pfizer mendorong taruhan pemulihan ekonomi yang cepat tahun depan. Kemenangan Joe Biden dalam pemilihan presiden AS juga menambah keceriaan pasar.
Biden memuji kemajuan dalam vaksin, tetapi mendesak kehati-hatian dengan mengatakan itu akan butuh "beberapa bulan lagi" sebelum vaksinasi luas tersedia. Sementara itu, kasus baru AS harian mencapai 100.000 untuk hari keenam berturut-turut.
Regulator AS pada hari Senin juga mengizinkan penggunaan darurat obat antibodi eksperimental pertama untuk Covid-19 yang dikembangkan oleh Eli Lilly & Co, mendorong sahamnya naik 3,4%.
Saham bank-bank besar AS, yang sensitif terhadap prospek ekonomi yang lebih luas, naik tipis sementara operator jalur pelayaran dan maskapai penerbangan yang terpukul oleh pembatasan perjalanan naik antara 1% dan 4,3%.
Senin, 09 November 2020
Equityworld Futures | Seirama dengan Bursa Asia, IHSG Dibuka Melonjak ke 5.383,17
Equityworld Futures | Seirama dengan Bursa Asia, IHSG Dibuka Melonjak ke 5.383,17
Equityworld Futures | Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di zona hijau pada pembukaan perdagangan di awal pekan ini. Gerak IHSG pada hari ini seirama dengan bursa Asia.
Pada prapembukaan perdagangan Senin (9/11/2020), IHSG menguat 36,89 poin atau 0,84 persen ke level 5.383,17. Pada pembukaan perdagangan pukul 09.00 WIB, IHSG masih tetap menguat dengan naik 51,02 poin atau 1,02 persen ke level 5.390,24.
Sementara indeks saham LQ45 juga menguat 1,56 persen ke posisi 847,36. Seluruh indeks acuan berada di zona hijau.
Di awal perdagangan ini, IHSG berada di posisi tertinggi pada level 5.595,50. Sedangkan terendah 5.368,06.
Sebanyak 216 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Kemudian 39 saham melemah dan 133 saham diam di tempat.
Total frekuensi perdagangan saham cukup ramai yaitu 33.919 kali dengan volume perdagangan 551,4 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 590,5 miliar.
Tercatat, investor asing beli saham di pasar regular mencapai Rp 40 miliar. Sedangkan nilai tukar rupiah berada di 14.282 per dolar AS.
Bursa Saham Asia Melonjak Tanggapi Kemenangan Joe Biden | Equityworld Futures
Dari 10 sektor pembentuk IHSG, hanya ada satu sektor yang melemah yaitu aneka industri yang turun 0,23 persen.
Sektor yang menguat dipimpin oleh sektor infrastruktur yang melonjak 1,70 persen. Kemudian disusul sektor keuangan yang menguat 1,42 persen dan sektor pertambangan menguat0,90 persen.
Saham-saham yang menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau antara lain CANI naik 9,52 persen ke Rp 115 per lembar saham. Kemudian CSMI naik 9,26 persen ke Rp 590 per saham dan STAR naik 9,17 persen ke Rp 119 per saham.
Sedangkan saham-saham yang melemah antara lain PGLI turun 6,98 persen ke Rp 250 per lembar saham, INTD yang turun 6,98 persen ke Rp 120 per lembar saham dan NZIA turun 6,95 persen ke Rp 174 per saham.
Dalam riset Ashmore, bursa saham AS ditutup sedikit berubah pada pekan kemarin. Penasihat ekonomi Gedung Putih Larry Kudlow mengatakan pemerintahan Trump menentang stimulus fiskal USD 2 triliun setelah angka ekonomi yang lebih kuat dari perkiraan.
Sementara Ketua DPR AS Nancy Pelosi kembali menolak paket bantuan pandemi yang diperkecil.
Sebanyak 5 dari 11 sektor utama dalam indeks S&P 500 ditutup lebih tinggi.
Jumat, 06 November 2020
PT Equity World | Pilpres AS Memanas, Bursa Asia Mixed, Hang Seng Loyo
PT Equity World | Pilpres AS Memanas, Bursa Asia Mixed, Hang Seng Loyo
PT Equity World | Bursa saham Asia bergerak mixed pada pukul 11:00 WIB di tengah mulai tidak kondusifnya proses perhitungan suara pilpres Amerika Serikat (AS).
Pada pukul 11:01 WIB, data perdagangan mencatat, hanya 2 indeks utama yang masih mencatatkan kenaikan, yakni indeks Nikkei di Jepang yang menguat 0,91% dan KOSPI Korea Selatan yang naik tipis 0,07%.
Sedangkan sisanya, yakni indeks Hang Seng Hong Kong melemah 0,18%, Shanghai Composite China terpangkas 0,71% dan Straits Times Index (STI) Singapura terkoreksi 0,6%.
Sementara itu,
0,45% ke level 5.283,94. Saat ditutup pukul 11.30 WIB, IHSG menguat 0,54% di posisi 5.288.
Bursa saham Asia bergerak mixed karena pasar merespons proses perhitungan suara di pilpres AS yang mulai tidak kondusif dan adanya perpecahan politik di AS setelah pilpres.
Sebelumnya, pada Rabu (5/11/2020) malam waktu setempat, di tengah proses perhitungan suara pilpres AS, massa kedua kubu, sudah turun ke jalan untuk berdemonstrasi.
Hingga Kamis (6/11/2020) pagi waktu setempat, aksi yang sebelumnya damai akhirnya berujung kerusuhan akibat dari buntut kontroversi penghitungan suara.
Hal ini terjadi setelah Tim Pemenangan Trump memutuskan untuk menggugat proses perhitungan suara di Pennsylvania dan Minchigan, karena adanya masalah.
Hingga kini belum ada perkembangan besar dalam pemilihan presiden AS karena lima negara bagian masih belum selesai melakukan penghitungan suara yang dikirim melalui pos.
Biden Menuju Gedung Putih, IHSG Peringkat 3 Asia | PT Equity World
Di sisi lain, mengutip AFP, setelah pertemuan dua hari, Federal Reserve (The Fed) menyatakan kembali janjinya untuk menggunakan semua alatnya untuk membantu ekonomi AS pulih dari pandemi virus corona, meski tidak mengumumkan tindakan baru apa pun.
Sementara itu, data ekonomi yang dirilis Kamis menunjukkan aplikasi baru untuk tunjangan pengangguran pekan lalu masih stabil di 751.000.
Data tersebut dirilis satu hari setelah AS melaporkan lebih dari 99.000 kasus virus corona baru, memperburuk gelombang wabah di negara tersebut.
Kamis, 05 November 2020
PT Equity World | Bursa Asia Menguat di Tengah Kenaikan Ekspor Australia
PT Equity World | Bursa Asia Menguat di Tengah Kenaikan Ekspor Australia
PT Equity World | Bursa Asia Pasifik menguat pada perdagangan Kamis pagi (5/11/2020) di tengah penantian hasil Pemilu Amerika Serikat (AS).
Di Jepang, Nikkei 225 naik 0,99%, sementara indeks Topix menguat 0,45%. Di Korea Selatan, Kospi juga menguat 1,54%.
Sementara bursa saham Australia S&P/ASX 200 menguat 0,95%. Kenaikan ini di tengah ekspor barang dan jasa Australia bulan September yang menguat 4% menurut data Biro Statistik negara tersebut Kamis.
Indeks MSCI dari saham Asia Pasifik di luar Jepang diperdagangkan naik 0,51%.
Fokus investor kemungkinan tetap pada Pilpres Amerika meski hasil pemilihan tidak bisa didapat dalam waktu dekat. Beberapa negara bagian memakan waktu hingga akhir pekan ini untuk menyelesaikan penghitungan resmi, menurut para pejabat.
Semalam di Wall Street, Dow Jones Industrial Average melonjak 367,63 poin atau 1,3% menjadi 27.847,66 setelah sempat mencapai level tertinggi naik 800 poin. S&P 500 naik 2,2%, atau 74,42 poin, menjadi 3.443,44. Nasdaq Composite melonjak 3,9%, atau 430,21 poin, menjadi 11.590,78
Mata Uang
Indeks dolar AS, yang melacak greenback terhadap sekeranjang mata uang lainnya di 93,407 dari level di atas 93,6.
Yen Jepang diperdagangkan pada 104,32 per dolar setelah menguat dari 104,8 melawan greenback. Dolar Australia ditransaksikan US$ 0,7179 menyusul kenaikan dari level US$ 0,712.
Rabu, 04 November 2020
PT Equity World | Wall Street Tak Suka Joe Biden Unggul, DJI Futures Merah
PT Equity World | Wall Street Tak Suka Joe Biden Unggul, DJI Futures Merah
PT Equity World | Indeks kontrak berjangka Dow Futures anjlok sebesar 0,89% usai exit poll menunjukkan electoral vote Biden unggul melawan Trump. Merahnya Dow Futures biasanya mengindikasikan nanti malam Dow Jones akan dibuka terkoreksi.
Sempat menghijau jelang penghitungan suara, Dow Futures bergerak liar dan bergoyang naik turun keluar masuk ke zona merah sebelum akhirnya pada pukul 9:30 Dow Fut anjlok di zona merah terkoreksi 0,75%.
Unggulnya Biden tidak bisa dipungkiri menjadi pukulan telak bagi investor Wall Street. Pasalnya kebijakan Partai Republik yang doyan memangkas seluruh jenis pajak termasuk pajak korporasi menyebabkan perusahaan-perusahaan besar senang tidak akan kembali berlanjut di bawah kepemimpinan Joe Biden yang dijagokan Partai Demokrat.
Menanti hasil pemilu AS, mayoritas bursa Asia menghijau Rabu (4/11) pagi | PT Equity World
Selama kepemimpinan Trump sebelum diserang Covid-19, sang taipan properti sendiri adalah Wall Street darling dimana indeks acuan Paman Sam berterbangan dibandingkan dengan kepemimpinan Presiden Obama karena beban pajak yang perlu dibayarkan perusahaan akan turun apabila presidennya orang Republican.
Apabila benar nantinya Biden terpilih, para pelaku pasar serta korporasi raksasa bisa berekspektasi bahwa pajak mereka akan kembali dinaikkan untuk menyuplai gelontoran stimulus fiskal yang disiapkan Partai Demokrat.
Sementara ini
yang hanya memiliki 92 electoral votes. Meskipun demikian total pemilih trumo (popular vote) terpantau lebih banyak yakni 27,9 juta dibandingkan dengan 27,1 juta milik Joseph Biden.
Selasa, 03 November 2020
PT Equity World | IHSG melaju 0,55% di awal perdagangan Selasa (3/11), mengekor bursa Asia
PT Equity World | IHSG melaju 0,55% di awal perdagangan Selasa (3/11), mengekor bursa Asia
PT Equity World | Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) rebound pada awal perdagangan Selasa (3/11). Mengikuti jejak bursa regional dan Wall Street semalam.
Mengutip RTI pukul 09.18 WIB, indeks naik 0,55% ke level 5.143,48. Total volume perdagangan 1,8 miliar saham dengan nilai transaksi capai Rp 1,09 triliun.
Sembilan dari 10 indeks sektoral mengangkat IHSG. Sektor perdagangan memimpin laju kenaikan 1,23%. Sementara, hanya sektor konstruksi yang memerah, turun 0,60%.
Sayangnya, aksi jual investor masih membebani langkah IHSG. Di pasar reguler, net sell asing sekitar Rp 103,924 miliar dan Rp 103,962 miliar keseluruhan market.
IHSG berpeluang menguat seiring kenaikan cukup tajam Dow Jones (DJIA) sebesar 1,62% di tengah naiknya harga komoditas. Di antaranya: minyak 3,58%, batubara 0,84%, emas 0,97%, dan Timah 0,56% sehingga berpotensi mendorong naik saham di bawah komoditas tersebut.
Jelang pemilu AS, bursa saham Asia bergerak stabil | PT Equity World
Pagi ini, bursa saham Asia-Pasifik lebih tinggi karena investor menunggu keputusan suku bunga Reserve Bank of Australia.
Indeks Hang Seng Hong Kong melonjak 1,57% di awal perdagangan. Saham China Daratan juga lebih tinggi, dengan Shanghai Composite naik 0,76% dan Shenzhen Component bertambah 0,123%.
Indeks Kospi Korea Selatan juga bertambah 1,54%. Di Australia, S & P / ASX 200 di Australia naik hampir 2%.
Indeks MSCI dari saham Asia Pasifik kecuali Jepang diperdagangkan lebih tinggi 0,84%. Pasar Jepang tutup untuk hari libur pada hari Selasa.
Investor kemungkinan akan fokus pada hari Selasa pada keputusan suku bunga Reserve Bank of Australia, yang akan keluar sekitar pukul 11:30 pagi HK / SIN.
Menjelang pengumuman itu, dolar Australia berpindah tangan pada US$ 0,7045, dibandingkan dengan level di bawah US$ 0,702 yang terlihat kemarin.
Pemilihan presiden AS yang akan datang antara petahana Donald Trump dan mantan Wakil Presiden Joe Biden juga akan membebani sentimen investor.
Minggu, 01 November 2020
PT Equity World | Ambles Gak Kira-kira! Harga Emas di Pegadaian Bikin Syok
PT Equity World | Ambles Gak Kira-kira! Harga Emas di Pegadaian Bikin Syok
PT Equity World | Harga emas batangan yang dijual di Pegadaian merosot pada perdagangan Senin (2/10/2020).
Ada 3 jenis emas Antam serta emas UBS berbagai satuan yang dijual Pegadaian, semuanya turun tajam, 2% hingga lebih dari 3%.
Melansir data dari situs resmi Pegadaian, emas Antam standar hari ini penurunannya paling tajam. Satuan 2 gram dibanderol Rp 1.972.000/batang, turun Rp 62 ribu atau 3.05%. Sementara penurunan terbesar, 3,57%, terjadi di satuan 1.000 gram yang dibanderol Rp 945.986.000/batang.
Emas Antam retro juga turun di tetapi tidak sebesar emas Antam standar. Satuan 1 gram dihargai Rp 940.000/batang, turun Rp 25 ribu atau 2,59%. Sementara satuan 100 gram turun 2,54% ke Rp 93.938.000/batang.
Pasar Nantikan Pilpres AS, Bursa Asia Menguat Pagi Ini | PT Equity World
Emas Antam retro merupakan emas kemasan lama, di mana keping emas dan sertifikatnya terpisah. Emas retro ini terakhir kali diproduksi pada tahun 2018. Emas retro juga menjadi jenis emas Antam yang paling sering naik-turun.
Kemudian emas Antam batik satuan 0,5 gram dihargai Rp 631.000/batang, turun 3,37%, dan satuan 1 gram Rp 1.169.000/batang, turun 3,47%.
Emas batik merupakan jenis emas Antam yang paling mahal di bandingkan jenis standard dan retro. Pegadaian hanya menjual emas Antam batik satuan 0,5 gram dan 1 gram.
Emas UBS juga bernasib sama, turun di semua satuan, dengan rata-rata penurunan 2,4%. Berikut daftar lengkap harga emas batangan yang dijual di Pegadaian beserta perubahannya.
Kamis, 29 Oktober 2020
Equity World | Investor Amati Perusahaan Teknologi, Wall Street Bangkit
Equity World | Investor Amati Perusahaan Teknologi, Wall Street Bangkit
Equity World | Transaksi Wall Street lebih tinggi pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB) ditopang reli perusahaan-perusahaan teknologi terkemuka menjelang laporan laba dan data ekonomi domestik yang positif. Kondisi tersebut menenangkan kegelisahan investor di tengah lonjakan kasus Covid-19 di Amerika Serikat (AS).
Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup naik 139,16 poin atau 0,52 persen, menjadi 26.659,11 poin. Indeks S&P 500 bertambah 39,08 poin atau 1,19 persen menjadi 3.310,11 poin. Indeks Komposit Nasdaq ditutup terangkat 180,73 poin atau 1,64 persen menjadi 11.185,59 poin.
Sepuluh dari 11 sektor utama Indeks S&P 500 naik, dengan sektor energi ditutup terangkat 3,2 persen, memimpin kenaikan. Sedangkan sektor perawatan kesehatan turun 0,71 persen, merupakan kelompok dengan kinerja terburuk.
Rebound terjadi setelah penurunan lebih dari tiga persen sehari sebelumnya pada indeks-indeks utama Wall Street. Hal itu menggarisbawahi volatilitas pasar yang meningkat menjelang pemilihan Presiden AS pekan depan dan meningkatnya kekhawatiran akan perlambatan lain akibat Covid-19.
Saham-saham reli ketika investor mengantisipasi hasil kinerja yang kuat dari sederet nama terbesar korporasi AS seperti Apple Inc, Amazon.com Inc, induk Google Alphabet Inc dan Facebook Inc yang dirilis setelah pasar tutup.
Bursa Asia Kemarin Merah, Pasar Saham Singapura Terparah! | Equity World
"Musim laba sejauh ini telah menghasilkan kejutan positif yang signifikan dan memicu reli hari ini," kata Kepala Strategi Investasi di Inverness Counsel, Tim Ghriskey, di New York, AS.
Perusahaan teknologi telah melihat lonjakan permintaan untuk produk dan layanan mereka dari orang-orang yang terjebak di rumah selama pandemi. Laba yang lebih baik dari perkiraan juga terjadi pada Pinterest Inc. Saham perusahaan berbagi gambar ini melonjak lebih dari 26,9 persen.
Pendapatan kuartal ketiga Amazon mengalahkan perkiraan Wall Street. Karena pandemi mendorong lebih banyak orang untuk berbelanja bahan makanan dan barang penting lainnya secara daring di platform itu. Penjualan bersih naik menjadi 96,15 miliar dolar AS dari 69,98 miliar dolar AS setahun sebelumnya.
Alphabet melaporkan pendapatan naik menjadi 46,17 miliar dolar AS dari 40,5 miliar dolar AS tahun sebelumnya ketika perusahaan kembali ke pertumbuhan penjualan pada kuartal ketiga. Padahal, bisnis Alphabet sempat tertatih-tatih akibat pandemi Covid-19. Saham Alphabet melonjak 7,9 persen setelah bel penutupan perdagangan Wall Street, tetapi saham Amazon jatuh.
Rabu, 28 Oktober 2020
Equity World | Stimulus Raksasa AS Gak Jelas, Wall Street Galau
Equity World | Stimulus Raksasa AS Gak Jelas, Wall Street Galau
Equity World | Bursa saham Amerika Serikat (AS), Wall Street ditutup 'mix' Selasa (27/10/2020). Meski demikian, sebagian masih berada di zona merah, setelah turun tajam Senin (26/10/2020).
Dow Jones Industrial Average masih merosot 0,8% ke 27.463,19 sedangkan S&P turun 0,3% ke 3.390,68. Nasdaq berada di zona hijau di mana indeks naik 0,6% ke 11.413,35.
Belum lagi, corona meningkat di seluruh Eropa, di mana pemerintah memberlakukan aturan pembatasan baru.
Mundurnya ketok palu stimulus ekonomi AS juga memengaruhi. Presiden AS Donald Trump mengatakan Kongres akan menyetujui paket penyelamatan pandemi itu setelah 3 November.
Bursa Asia Ambles karena Investor Waspadai Corona | Equity World
"Kemunduran yang kita lihat adalah karena langkah risk-off akibat paket stimulus yang sekarang dikesampingkan," kata kepala strategi pendapatan tetap di Wisdom Tree Investments Kevin Flanagan, seraya menyebut ini membuat investor kecewa.
Sementara itu, data kepercayaan konsumen AS di bulan Oktober tertinggal dari ekspektasi analis.
"Penilaian konsumen terhadap kondisi saat ini membaik sementara ekspektasi menurun, terutama didorong oleh melemahnya prospek pekerjaan jangka pendek," kata Direktur Senior Indikator Ekonomi The Conference Board Lynn Franco dikutip dari AFP.
Di antara individu emiten, saham Xilink melonjak paling signifikan 8,6%. Ini terjadi pascaperusahaan mencapai kesepakatan untuk diakuisisi oleh pembuat chip saingan, AMD, senilai US$ 35 miliar.
Selasa, 27 Oktober 2020
Equity World | Mayday Mayday! Wall Street Terjun Bebas, IHSG Siapkan Parasut
Equity World | Mayday Mayday! Wall Street Terjun Bebas, IHSG Siapkan Parasut
Equity World | Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan awal pekan
Data perdagangan mencatat, investor asing melakukan aksi beli bersih sebesar Rp 175 miliar di pasar reguler dengan nilai transaksi mencapai Rp 7,1 triliun.
Hari ini, Selasa (27/10/2020) adalah perdagangan terakhir pekan ini, mulai besok pasar akan libur karena pada 29 Oktober 2020 bertepatan dengan perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW, lalu pemerintah memberlakukan kebijakan cuti bersama sejak 28 hingga 30 Oktober.
Tantangan IHSG untuk menguat lagi cukup berat, sebab sentimen pelaku pasar sedang memburuk. Hal tersebut tercermin dari merosotnya bursa saham Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Senin waktu setempat.
Indeks Dow Jones bahkan ambles lebih dari 2%, dan membukukan hari terburuk sejak awal September lalu.
Sementara itu indeks S&P 500 dan Nasdaq merosot 1,8% dan 1,6%.
Terjun bebasnya Wall Street yang merupakan kiblat bursa saham dunia terjadi akibat peningkatan jumlah kasus penyakit virus corona (Covid-19) di AS serta di Eropa.
Emas Dunia Kinclong di Tengah Lonjakan Kasus Covid-19 | Equity World
Belum Lagi stimulus fiskal di AS yang tidak akan cair dalam waktu dekat, serta pemilihan presiden AS di awal bulan depan yang tentunya memicu ketidakpastian.
Kombinasi tersebut tentunya memicu aksi jual di bursa saham AS dan merembet ke beberapa bursa Asia yang sudah dibuka pagi ini. IHSG juga terancam nyemplung jelang libur panjang.
Secara teknikal, IHSG pada pekan lalu berbalik naik setelah nyaris menyentuh support (batas bawah) di 5.060, yang juga merupakan rerata pergerakan 100 hari (moving average/MA100) yang ditunjukkan garis warna oranye muda.
Setelah mendekati level tersebut, IHSG langsung rebound yang menjadi indikasi support kuat.
IHSG kini bergerak di atas rerata pergerakan 50 hari (moving average/MA50) yang ditunjukkan dengan garis hijau.
MA 50 berada di kisaran 5.110 hingga 5.120, Selama bertahan di atasnya IHSG berpeluang menguat kembali menuju kisaran 5.163 yang menjadi resisten (batas atas) kuat sebab merupakan Fibonnaci Retracement 50%.
Senin, 26 Oktober 2020
Equity World | Elizabeth Warren: Calon Menkeu Biden, Mimpi Buruk Wall Street
Equity World | Elizabeth Warren: Calon Menkeu Biden, Mimpi Buruk Wall Street
Equity World | Wall Street terhindar dari peluru ketika kampanye Elizabeth Warren untuk Gedung Putih gagal. Namun tetap saja, sosok Warren, seorang kritikus keras terhadap bank-bank besar, masih bisa memainkan peran yang kuat dalam membentuk kebijakan dalam pemerintahan Biden yang potensial.
Jika Joe Biden menang Pilpres Amerika Serikat 2020 pada November, Elizabeth Warren adalah figur “favorit” untuk menjadi Menteri Keuangan perempuan pertama negara itu, menurut Cowen Washington Research Group.
“Kami yakin Warren akan menjadi Menteri Keuangan yang sangat kuat dengan Biden kemungkinan bakal mendelegasikan tanggung jawab utamanya untuk kebijakan keuangan dan ekonomi,” tutur Jaret Seiberg, analis kebijakan di Cowen, sebagaimana dilansir dari CNN.
Potensi Warren untuk memimpin Departemen Keuangan menggarisbawahi perubahan tiba-tiba dalam kebijakan keuangan yang kemungkinan menyertai kekalahan Presiden Donald Trump. Setelah bertahun-tahun penegakan yang lemah dan regulasi centang perenang, bank-bank besar sekali lagi bisa berada di bawah pengawasan ketat.
Bursa Asia menguat di tengah kekhawatiran lonjakan kasus Covid-19 di Eropa dan AS | Equity World
Politisi Partai Demokrat dari Massachusetts itu adalah pendukung vokal untuk membubarkan bank-bank besar, meningkatkan regulasi, memaksa pemberi pinjaman untuk menangguhkan dividen yang mereka dambakan, dan menerapkan pajak kekayaan.
Belum lagi seruan Warren untuk membatasi kompensasi eksekutif, memperkuat persyaratan modal, dan menguji kesiapan bank untuk menghadapi risiko perubahan iklim.
“Jika Warren menjadi Menteri Keuangan, kami memperkirakan saham keuangan akan berada di bawah tekanan, terutama bank,” ungkap James Shanahan, analis perbankan di Edward Jones pada sumber serupa.
Terkait klaim tersebut, kampanye Biden maupun kantor Warren tidak menanggapi permintaan komentar.
Jumat, 23 Oktober 2020
PT Equityworld | Pembicaraan Stimulus Berlanjut, Wall Street Menguat
PT Equityworld | Pembicaraan Stimulus Berlanjut, Wall Street Menguat
PT Equityworld | Saham-saham di Wall Street menguat pada akhir perdagangan Kamis (22/10), dalam perdagangan berombak. Investor menyambut prospek lebih banyak stimulus fiskal untuk mendukung ekonomi AS yang rusak akibat pandemi, dengan lebih banyak data menunjukkan pemulihan pasar tenaga kerja yang melambat.
Indeks Dow Jones Industrial Average terangkat 152,84 poin atau 0,54 persen menjadi ditutup pada 28.363,66 poin. Indeks S&P 500 bertambah 17,93 poin atau 0,52 persen, menjadi berakhir di 3.453,49 poin. Indeks Komposit Nasdaq ditutup 21,31 poin atau 0,19 persen lebih tinggi, menjadi 11.506,01 poin.
Delapan dari 11 sektor utama S&P 500 menguat, dengan energi ditutup naik 4,16 persen, melampaui sisanya. Real estat tergelincir 0,77 persen, menjadi kelompok dengan kinerja terburuk.
Perdagangan di Wall Street minggu ini telah didorong oleh banyaknya laporan terkait dengan perkembangan pembicaraan stimulus. Ketua Dewan Perwakilan Rakyat AS Nancy Pelosi melaporkan kemajuan dalam pembicaraan dengan pemerintahan Trump untuk putaran bantuan keuangan lainnya dan mengatakan undang-undang dapat diselesaikan "segera".
Namun, penasihat ekonomi Gedung Putih Larry Kudlow memperingatkan "perbedaan kebijakan yang signifikan" tetap ada, yang tidak mungkin diselesaikan sebelum pemilihan 3 November.
Bursa Asia Dibuka Beragam, Menanti Penanganan Kasus Covid-19 | PT Equityworld
"Rumor stimulus ini terus berputar. Tapi saya pikir pasar mulai terbiasa dengan rumor ini dan setiap rumor baru memiliki dampak yang lebih kecil daripada sebelumnya," kata Mike Zigmont, kepala perdagangan di Harvest Volatility Management.
Dia juga tidak yakin bahwa kesepakatan stimulus tambahan akan membuka jalan bagi tren bullish lain di saham. “Stimulus kedua sebagai topik telah beredar begitu lama. Sebagian besar konsekuensi ekonomi telah dimasukkan ke dalam harga saham,” kata Zigmont.
Pelosi dan Menteri Keuangan Steven Mnuchin telah merundingkan rancangan undang-undang bantuan mendekati angka dua triliun dolar, jumlah yang ditentang oleh Senat Partai Republik yang telah menyatakan keprihatinan tentang defisit federal.
Investor akan memantau debat presiden terakhir pada Kamis malam waktu setempat antara Trump dan penantang Demokrat Joe Biden yang unggul dalam jajak pendapat nasional.
Setelah bel penutupan, saham Gilead Sciences Inc naik 3,16 persen ketika Badan Pengawas Obat dan Makanan AS pada sore hari menyetujui obat antivirus Veklury, atau remdesivir, untuk pengobatan pasien dengan COVID-19, yang memerlukan rawat inap. Sementara itu, sekitar seperlima dari perusahaan S&P 500 telah melaporkan hasil kuartal ketiga, 84,1 persen di antaranya mengalahkan perkiraan laba, menurut data IBES Refinitiv.
Rabu, 21 Oktober 2020
PT Equityworld | Saham Spanyol balik merosot, Indeks IBEX 35 ditutup anjlok 1,67 persen
PT Equityworld | Saham Spanyol balik merosot, Indeks IBEX 35 ditutup anjlok 1,67 persen
PT Equityworld | Madrid – Saham-saham Spanyol ditutup lebih rendah pada perdagangan Rabu (21/10/2020), berbalik jatuh dari keuntungan selama tiga hari berturut-turut, dengan acuan Indeks IBEX 35 di Bursa Efek Madrid merosot 1,67 persen atau 115,80 poin, menjadi menetap di 6.811,50 poin.
Indeks IBEX 35 naik 0,98 persen atau 67,10 poin menjadi 6.927,30 poin pada Selasa (20/10/2020), setelah terangkat 0,15 persen atau 10,50 poin menjadi 6.860,20 poin pada Senin (19/10/2020), dan menguat 0,48 persen atau 32,90 poin menjadi 6.849,70 poin pada Jumat (16/10/2020).
Dari 35 saham perusahaan-perusahaan besar pilihan yang tergabung dalam komponen Indeks IBEX 35, sebanyak 31 saham menderita kerugian dan hanya empat saham yang berhasil membukukan keuntungan.
Pharma Mar SA, perusahaan farmasi Spanyol menderita kerugian terbesar ( top loser ) di saham-saham unggulan atau blue chips, dengan nilai sahamnya anjlok 6,96 persen.
Rekomendasi Saham & Pergerakan IHSG Hari Ini, 22 Oktober 2020 | PT Equityworld
Disusul oleh saham International Consolidated Airlines Group SA, biasanya disingkat menjadi IAG, perusahaan induk maskapai penerbangan multinasional Inggris-Spanyol, yang jatuh 5,29 persen, serta perusahaan milik negara yang mengelola bandara dan heliport untuk kepentingan umum di Spanyol berkurang 3,65 persen.
Di sisi lain, CIE Automotive SA, grup industri internasional yang merancang dan memproduksi komponen dan sub-rakitan otomotif mencatat keuntungan terbesar ( top gainer ), dengan harga sahamnya terangkat 1,06 persen.
Baca juga: Saham Inggris berbalik jatuh, Indeks FTSE 100 anjlok 1,91 persen
Diikuti oleh saham perusahaan manufaktur baja multinasional ArcelorMittal SA yang menguat 0,21 persen, serta perusahaan jasa keuangan dan perbankan Spanyol Bankinter naik tipis 0,17 persen.
Selasa, 20 Oktober 2020
PT Equityworld | Wall Street Merekah di Tengah Negosiasi Paket Bantuan Covid-19
PT Equityworld | Wall Street Merekah di Tengah Negosiasi Paket Bantuan Covid-19
PT Equityworld | New York: Rata-rata indeks saham utama Wall Street ditutup lebih tinggi pada akhir perdagangan Selasa waktu setempat (Rabu WIB). Penguatan terjadi karena investor menaruh harapan pada kesepakatan terkait paket bantuan covid-19 yang baru.
Mengutip Xinhua, Rabu, 21 Oktober 2020, indeks Dow Jones Industrial Average naik 113,37 poin atau 0,40 persen menjadi 28.308,79. Kemudian S&P 500 naik 16,20 poin atau 0,47 persen menjadi 3.443,12. Indeks Komposit Nasdaq naik 37,61 poin atau 0,33 persen menjadi 11.516,49 poin.
Sebanyak 10 dari 11 sektor utama S&P 500 menguat, dengan sektor energi ditutup naik 1,13 persen, memimpin kenaikan. Sedangkan sektor bahan pokok konsumen turun 0,11 persen, satu-satunya kelompok yang menurun.
Perusahaan Tiongkok yang terdaftar di AS sebagian besar diperdagangkan lebih tinggi, dengan sembilan dari 10 saham teratas berdasarkan bobot dalam indeks 50 Tiongkok yang terdaftar di S&P AS mengakhiri hari dengan catatan optimistis.
Ketua DPR AS Nancy Pelosi dan Menteri Keuangan Steven Mnuchin terus mempersempit perbedaan mereka pada putaran berikutnya mengenai paket bantuan covid-19 dalam negosiasi pada Senin waktu setempat. Menurut Drew Hammill, juru bicara Pelosi dan wakil kepala staf, mereka dijadwalkan kembali melakukan pembahasan pada Selasa waktu setempat.
Wall Street Ditutup Menguat Usai Adanya Angin Segar Akan Stimulus Ekonomi AS | PT Equityworld
Pada Minggu waktu setempat, Pelosi mengatakan bahwa Gedung Putih dan anggota parlemen Kongres harus mencapai kesepakatan dalam 48 jam jika mereka ingin mengesahkan paket bantuan covid-19 baru sebelum Pemilihan Presiden (Pilpres) pada November.
Negosiasi stimulus telah menjadi fokus utama bagi investor baru-baru ini karena mereka berharap paket bantuan lanjutan akan membantu memerangi efek ekonomi yang disebabkan oleh pandemi covid-19. Bantuan tersebut memiliki efek positif terhadap upaya pemulihan ekonomi AS yang terhantam pandemi covid-19.
Sementara itu, menurut penghitungan Universitas Johns Hopkins, lebih dari 8,25 juta kasus covid-19 telah dilaporkan di Amerika Serikat dengan kematian lebih dari 220 ribu pada Selasa sore.
PT Equityworld | Batas Waktu Stimulus tanpa Kesepakatan, Wall Street Melemah
PT Equityworld | Batas Waktu Stimulus tanpa Kesepakatan, Wall Street Melemah
PT Equityworld | Indeks-indeks utama Wall Street ditutup lebih rendah pada perdagangan Senin (19/10). Anggota parlemen Washington masih tampak berjuang untuk mencapai kesepakatan tentang stimulus virus corona menjelang tenggat waktu Selasa yang akan memungkinkan paket bantuan menjelang pemilihan 3 November.
Indeks Dow Jones Industrial Average jatuh 410,89 poin atau 1,44 persen menjadi berakhir di 28.195,42 poin. Indeks S&P 500 terpangkas 56,89 poin atau 1,63 persen, menjadi ditutup pada 3.426,92 poin. Indeks Komposit Nasdaq berakhir turun 192,67 poin atau 1,65 persen, menjadi 11.478,88 poin.
Semua 11 sektor utama S&P 500 mundur, dengan energi merosot 2,1 persen, memimpin penurunan diikuti oleh indeks layanan komunikasi, turun 1,9 persen. Hanya sektor utilitas yang defensif, turun 0,9 persen, berakhir dengan penurunan kurang dari satu persen.
Ketua DPR AS Nancy Pelosi mengatakan Ahad (18/10) bahwa untuk mendorong kesepakatan sebelum pemilihan, itu harus diselesaikan pada Selasa. Pelosi dan Menteri Keuangan Steve Mnuchin terus mempersempit perbedaan mereka dalam percakapan pada Senin (19/10) dan Pelosi berharap pada Selasa sore akan ada "kejelasan" tentang apakah stimulus virus corona mungkin dilakukan sebelum pemilihan 3 November, menurut juru bicara untuk Pelosi.
Investor juga khawatir tentang meningkatnya kasus virus corona di beberapa bagian Amerika Serikat dan tentang apakah Presiden AS Donald Trump pada akhirnya akan merebut hasil pemilihan. “Kurangnya berita tentang stimulus mengkhawatirkan yang diperparah oleh tren virus yang memburuk dan ketidakpastian menjelang pemilihan,” kata Mona Mahajan, Ahli Strategi Investasi AS, Allianz Global Investors, New York.
Wall Street Merah, Bursa Asia Semuanya "Terbakar" | PT Equityworld
Pekan lalu, Gedung Putih mengusulkan paket stimulus senilai 1,8 triliun dolar AS yang ditolak Pelosi karena tidak memenuhi permintaan bantuan sebesar 2,2 triliun dolar AS. “Ada kasus yang lumayan bahwa terlepas dari siapa yang menang jika stimulus tidak terjadi sebelum pemilihan, itu akan terjadi sesudahnya,” kata Mahajan.
Ketika Wisconsin berjuang melawan salah satu lonjakan virus corona terburuk di Amerika Serikat, seorang hakim pada Senin (19/10) memberlakukan kembali pembatasan. Di New Mexico, gubernur memperingatkan bahwa sumber daya perawatan kesehatan negara bagian itu mungkin tidak cukup jika kasus terus meningkat dengan kecepatan saat ini.
Jumlah kasus baru Covid-19 di Amerika Serikat minggu lalu melonjak 13 persen menjadi lebih dari 393.000, mendekati level yang terakhir terlihat selama puncak musim panas, menurut analisis Reuters.
Saham-saham yang terbang tinggi, Apple Inc, Microsoft Corp dan Amazon.com semuanya turun lebih dari dua persen dan menciptakan hambatan terbesar pada S&P 500.
Pengukur ketakutan Wall Street ditutup lebih tinggi untuk sesi keenam berturut-turut dan berakhir di atas 29 untuk pertama kalinya sejak 6 Oktober saat kampanye pemilu AS semakin meningkat.
Senin, 19 Oktober 2020
PT Equityworld | Wall Street Bervariasi, Perkembangan Vaksin Corona di AS Mulai Jelas
PT Equityworld | Wall Street Bervariasi, Perkembangan Vaksin Corona di AS Mulai Jelas
PT Equityworld | Indeks utama Wall Street bervariasi pada penutupan perdagangan akhir pekan lalu. Dow dan S&P mencatat kenaikan karena adanya kejelasan waktu untuk perkembangan vaksin corona dan data penjualan ritel yang lebih baik dari proyeksi.
Mengutip laporan Reuters, Senin (19/10), Dow Jones Industrial Average naik 112,11 poin atau 0,39 persen menjadi 28.606,31, S&P 500 naik 0,47 poin atau 0,01 persen menjadi 3.483,81. Sementara Nasdaq turun 42,32 poin atau 0,36 persen menjadi 11.671,56.
Pfizer Inc mengumumkan dapat mengajukan otorisasi AS untuk vaksin corona yang dikembangkannya dengan mitra Jerman, BioNTech, pada November. Saham Pfizer naik 3,8 persen.
"Dua penggerak pasar tingkat tertinggi adalah jadwal vaksin dan optimisme stimulus," kata Ross Mayfield, ahli strategi investasi di Baird di Louisville, Kentucky.
Sementara itu, penjualan ritel pada September 2020 melampaui ekspektasi analis dan permintaan konsumen untuk bulan ini juga meningkat menurut dua laporan ekonomi terpisah.
Meski demikian, kenaikannya diperkirakan tidak terlalu tinggi, mengingat stimulus fiskal tambahan juga belum mencapai kesepakatan.
"Dari data penjualan ritel itu kita dapat melihat bahwa konsumen tertatih-tatih dalam waktu yang lama. Saya tidak tahu berapa lama ini dapat berlanjut tanpa stimulus," tambah Mayfield.
Terkait stimulus, Menteri Keuangan AS, Steven Mnuchin, mengatakan kepada Ketua DPR Nancy Pelosi bahwa Presiden Donald Trump dan Pemimpin Mayoritas Senat Mitch McConnell mempertimbangkan kesepakatan stimulus fiskal tambahan untuk pandemi.
Sementara itu, Pemimpin Partai Republik Kevin McCarthy mengatakan, kesepakatan tak akan tercapai sebelum pilpres 3 November mendatang.
Saham Asia-Pasifik Menguat karena Investor Menunggu Data PDB China | PT Equityworld
Di kuartal ketiga ini, sebanyak 46 perusahaan di S&P 500 telah melaporkan laporan keuangan. Dari jumlah tersebut, 86 persen berada di atas ekspektasi.
Perusahaan jasa minyak Schlumberger NV membukukan kerugian di kuartal ketiga karena jatuhnya harga minyak mentah dan anjloknya permintaan. Sahamnya turun 8,8 persen.
Operator kereta api Kansas City Southern merosot 2,7 persen. Sementara perusahaan transportasi dan logistik J.B. Hunt Transport Services Inc anjlok 9,7 persen, setelah hasil kuartalan perusahaan terpukul akibat turunnya permintaan pengiriman.
Indeks Dow Jones Transport, yang dianggap sebagai barometer kesehatan ekonomi, turun 1,3 persen.
Saham perusahaan kebugaran, Peloton Interactive Inc, kehilangan 3,7 persen setelah mengumumkan penarikan kembali pedal yang rusak pada sepeda olahraga populernya.
Volume di bursa saham AS adalah 8,82 miliar saham, lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata 9,31 miliar selama 20 hari perdagangan terakhir.
Jumat, 16 Oktober 2020
Equityworld Futures | Wall Street dibuka jatuh, indeks Dow Jones anjlok lebih dari 300 poin
Equityworld Futures | Wall Street dibuka jatuh, indeks Dow Jones anjlok lebih dari 300 poin
Equityworld Futures | Saham-saham di Bursa Efek New York, Wall Street, Amerika Serikat, dibuka turun tajam pada pembukaan perdagangan Kamis pagi, berada di jalur kerugian hari ketiga beruntun.
Sesaat setelah bel pembukaan, Indeks Dow Jones Industrial Average terjun 302,76 poin atau 1,06 persen menjadi 28.211,24. Indeks S&P 500 jatuh 45,52 poin atau 1,30 persen menjadi 3.443,15 dan Indeks Komposit Nasdaq merosot 202,79 poin atau 1,72 persen menjadi 11.565,94.
Semua 11 sektor utama Indeks S&P 500 diperdagangkan lebih rendah, dengan sektor energi turun 1,9 persen pada perdagangan pagi, menjadi pemimpin kerugian.
Investor semakin khawatir atas ketidakpastian nasib kesepakatan stimulus virus corona AS.
"Sementara optimisme bertahan atas kesepakatan stimulus akhir, tampaknya tidak mungkin kita akan mendapatkan sebelum pemilihan," kata Kevin Matras, analis di Zacks Investment Research, dalam sebuah catatan Kamis, dikutip dari Xinhua.
Wall Street jatuh pada Kamis (15/10), terseret kebuntuan stimulus | Equityworld Futures
Ia menambahkan tidak adanya kesepakatan yang akan segera terjadi akan menghapus kesepakatan segera, dan katalisator pada pasar.
Sentimen pasar juga tertekan karena klaim pengangguran mingguan AS datang lebih buruk dari yang diperkirakan.
Departemen Tenaga Kerja, Kamis, melaporkan klaim pengangguran awal AS, sebuah cara kasar untuk mengukur PHK, meningkat 53.000 menjadi 898.000 dalam pekan yang berakhir 10 Oktober. Ekonom yang disurvei oleh MarketWatch memperkirakan klaim baru jatuh ke 825.000.
"Klaim naik ke level tertinggi dalam dua bulan pekan lalu, menunjukkan pemulihan kehilangan tenaga," kata Kepala Ekonom FHN Financial Chris Low.
Rabu, 14 Oktober 2020
Equityworld Futures | Wall Street: Dow Jones, S&P serta Nasdaq Turun Karena Investor Beralih ke Safe Haven
Equityworld Futures | Wall Street: Dow Jones, S&P serta Nasdaq Turun Karena Investor Beralih ke Safe Haven
Equityworld Futures | Indeks utama Wall Street yakni Dow Jones Industrial Average, S&P 500 serta Nasdaq Composite mundur pada Hari Rabu (14/10) waktu Amerika Serikat (AS) karena rekor jumlah infeksi Virus Corona baru di beberapa bagian Eropa. Investor beralih dari aset berisiko ke safe haven tradisional seperti emas dan yen Jepang.
Wall Street Kompak Menguat, Dolar AS Malah Keok | Equityworld Futures
Kekhawatiran akan kebangkitan kembali pandemi Covid-19 dapat menyebabkan pemerintah kembali menutup ekonomi. Hal itu bisa memicu aksi ambil untung. Terutama, setelah reli bursa saham baru-baru ini.
Equityworld Futures | Uji Coba Vaksin Disetop, Wall Street Langsung Anjlok
Equityworld Futures | Uji Coba Vaksin Disetop, Wall Street Langsung Anjlok
Equityworld Futures | Indeks utama Wall Street melemah pada perdagangan Selasa (13/10/2020). Hal itu menyusul dihentikannya uji coba vaksin COVID-19 dan perjanjian stimulus AS yang yang belum menemukan titik cerah sehingga membebani sentimen.
Melansir Reuters, Rabu (14/10/2020), ketiga indeks saham utama ditutup di zona merah. Syukurnya keuntungan saham Microsoft Corp membantu mengurangi kerugian Nasdaq yang sangat berat.
Dow Jones Industrial Average turun 157,71 poin atau 0,55% menjadi 28.679,81, S&P 500 kehilangan 22,29 poin atau 0,63% menjadi 3.511,93, dan Nasdaq Composite turun 12,36 poin atau 0,1% menjadi 11.863,90.
Johnson & Johnson mengumumkan pada hari Senin bahwa mereka menghentikan uji klinis kandidat vaksin COVID-19 karena penyakit yang tidak dapat dijelaskan pada peserta penelitian. Penundaan tersebut membebani saham perusahaan. Harga saham perusahaan melemah 2,3%.
Di akhir sesi perdagangan, saingannya Eli Lilly & Co mengatakan pihaknya juga menghentikan uji coba antibodi virus Corona karena masalah keamanan, membuat harga saham mereka turun 2,9%.
Wall Street turun akibat pengujian vaksin dan stimulus AS yang tertahan | Equityworld Futures
Harga saham JPMorgan dan Citigroup masing-masing turun 1,6% dan 4,8%. Indeks Perbankan S&P yang lebih luas kehilangan 2,7% nilai saham.
Apple Inc yang meluncurkan inkarnasi terbaru dari gadget andalannya, iPhone 12 dengan konektivitas 5G tak mampu menghalau sentimen dari penundaan vaksin dan stimulus COVID-19. Sahamnya turun 2,7%.
"Kami mengalami lonjakan baru-baru ini dalam kasus virus Corona bertepatan dengan perusahaan obat besar menghentikan uji coba vaksin," kata Robert Pavlik, kepala strategi investasi di SlateStone Wealth LLC di New York. "Itu membuat pasar gugup dan sebagai tanggapan," sambungnya.
Sementara harapan untuk pengesahan paket bantuan virus Corona baru telah memudar ketika Ketua DPR AS Nancy Pelosi menolak proposal bantuan virus Corona senilai US$ 1,8 triliun dari Gedung Putih.
Selasa, 13 Oktober 2020
Equityworld Futures | Menanti Rilis Data Perdagangan China, Bursa Asia Menghijau
Equityworld Futures | Menanti Rilis Data Perdagangan China, Bursa Asia Menghijau
Equityworld Futures | Bursa saham di kawasan Asia Pasifik naik tipis pada pembukaan perdagangan Selasa pagi ini. Investor tengah menunggu data perdagangan China untuk periode September.
Mengutip CNBC, Selasa (13/10/2020), di awal perdagangan, indeks Nikkei 225 Jepang naik 0,24 persen. Sedangkan indeks Topix Jepang juga menguat 0,33 persen.
Sedangkan Kospi Korea Selatan naik 0,35 persen dan indeks saham Australia S&P/ASX 200 naik sekitar 1 persen.
Indeks MSCI Asia-Pasifik di luar Jepang yang merupakan indeks acuan bursa saham Asia diperdagangkan 0,11 persen lebih tinggi.
Selasa Pagi, Saham Asia Pasifik Dibuka di Zona Hijau | Equityworld Futures
Investor tengah menunggu data perdagangan China yang akan dirilis pada Selasa siang.
Saham pemasok Apple di Asia-Pasifik menguat pada perdagangan Selasa pagi. Di Jepang, saham Murata Manufacturing naik 0,83 persen sementara Taiyo Yuden bertambah 0,84 persen. LG Display Korea Selatan juga naik 0,94 persen.
Penguatan tersebut terjadi setelah saham Apple di Amerika Serikat juga melonjak pada perdagangan hari Senin. Raksasa teknologi yang berbasis di Cupertino diharapkan untuk mengungkapkan jajaran iPhone barunya minggu ini.
Minggu, 11 Oktober 2020
Equityworld Futures | Bursa Asia Semarak di Awal Pekan, kok Nikkei Merah Sendirian?
Equityworld Futures | Bursa Asia Semarak di Awal Pekan, kok Nikkei Merah Sendirian?
Equityworld Futures | Bursa saham Asia pada perdagangan Senin (12/10/2020) awal pekan ini mayoritas dibuka menguat, mengikuti bursa saham acuan global, Wall Street yang menguat pada perdagangan akhir pekan lalu (9/10/2020).
Tercatat indeks Nikkei Jepang dibuka melemah 0,15%, Hang Seng di Hong Kong menguat 0,41%, Shanghai China naik 0,47% STI Singapura terapresiasi 0,15% dan KOSPI Korea Selatan menguat 0,46%.
Beralih ke Bursa saham Amerika Serikat (AS), Wall Street yang berakhir di zona hijau pada perdagangan Jumat akhir pekan lalu, setelah Gedung Putih kembali bersedia membahas paket stimulus dengan Capitol Hill.
Indeks Dow Jones Industrial Average menguat 161 poin atau 0,57% ke level 28.586,9, S&P 500 naik 0,88% atau 30 poin ke 3.477,13 dan Nasdaq tumbuh 1,39% atau naik 159 poin ke 11.579,94.
Pemerintah AS kini sedang mengajukan paket stimulus bernilai US$ 1,8 triliun, naik ketimbang proposal sebelumnya yakni US$ 1,6 triliun. Pekan ini, Menkeu Keuangan AS Steve Mnuchin dan Ketua DPR AS Nancy Pelosi akan melanjutkan pembicaraan.
Anies Longgarkan PSBB, IHSG Terancam Babak Belur Hari Ini | Equityworld Futures
"Kami ingin berprasangka bahwa Ketua House punya itikad bak sehingga kita bisa mencapai kemajuan dalam waktu dekat," ujar Alyssa Farah, Juru Bicara Gedung Putih, seperti dikutip dari Reuters.
Selain itu, sepertinya pelaku pasar mulai mengambil posisi karena peluang kemenangan Joseph 'Joe' Biden dalam pemilihan presiden (pilpres) AS semakin besar.
Jajak pendapat yang digelar Reuters dan Ipsos per 6 Oktober menunjukkan, 44,2% calon pemilih akan memberikan suara bagi Biden jika pilpres dilakukan sekarang. Suara yang memilih Trump hanya 37,1%.
"Setiap kali angka polling untuk Biden naik, begitu pula investasi di pasar modal," ujar Robert Phipps, Direktur Per Stirling Capital yang berbasis di Texas, sebagaimana diwartakan Reuters.
Pelaku pasar melihat ada satu kebijakan Biden yang bakal mencolok dibandingkan Trump, yaitu dalam hal perdagangan. Saat Biden, kemungkinan, jadi presiden Negeri Adidaya, maka perang dagang dengan berbagai negara (terutama China) akan selesai.
Jadi satu risiko besar di perekonomian dunia, yaitu perang dagang, bisa dicoret dari daftar. Ekonomi pun bisa lebih stabil.
Pelaku pasar sepertinya sedang mengamati data ekonomi di AS, dimana pada pekan ini, AS sudah memasuki musim laporan keuangan (earnings seasons). Selain itu, ketidakpastian terkait deal stimulus fiskal AS masih menghantui pasar global.