Senin, 30 Desember 2019

PT Equityworld | Harga Emas Bakal Terus Meroket di 2020

PT Equityworld | Harga Emas Bakal Terus Meroket di 2020

PT Equityworld | Harga emas naik pada perdagangan Senin (Selasa waktu Jakarta). Hal ini didorong oleh kekhawatiran pertumbuhan ekonomi global membuat harga emas bertahan di atas USD 1.500 per ounce dan ekspektasi kesepakatan perdagangan AS-China mengurangi pembelian safe haven dari melemahnya dolar.

Dikutip dari CNBC, Selasa (31/12/2019), harga emas di pasar spot naik 0,3 persen menjadi USD 1.515,42 per ounce. Di minggu sebelumnya, menandai minggu terbaik sejak awal Agustus.

Sedangkan harga emas berjangka AS tidak berubah pada USD 1.518,40 per ounce.

"Pendorong utama dibalik

Dia menambahkan, harga emas berpotensi melanjutkan kenaikan hingga 2020 jika perkembangan perdagangan antara kedua negara berbelok ke selatan.

"Kami belum mendengar detail (kesepakatan) dan pada saat yang sama belum ditandatangani di atas kertas," jelas dia.

Volume tipis akhir tahun memperburuk kelemahan luas dalam dolar, yang turun selama tiga sesi berturut-turut, dan pada hari Jumat mengalami penurunan satu hari terbesar sejak Maret.


PT Equityworld

Bursa Saham Asia Memerah | PT Equityworld



Meskipun rincian yang lebih baik dari perjanjian tersebut belum diungkapkan, South China Morning Post melaporkan pada hari Senin bahwa Wakil Perdana Menteri China Liu He akan mengunjungi Washington minggu ini untuk menandatangani pakta tersebut.

Harga emas telah naik sekitar 18 persen sepanjang 2019 meski dibayangi kekhawatiran resesi global yang dipicu oleh percekcokan perdagangan yang telah lama terjadi antara dua ekonomi terbesar dunia, dan pelonggaran kuantitatif oleh bank-bank sentral utama.

"Selama harga emas mampu bertahan di atas level psikologis USD 1.500 ini, kita akan melihat emas menantang USD 1.535 dan USD 1.550 selama kuartal I 2020," kata Otunuga dari FXTM.

Indikasi sentimen investor, kepemilikan dari dana yang diperdagangkan di bursa yang didukung emas terbesar di dunia, SPDR Gold Trust naik 0,1 persen menjadi 893,25 ton pada hari Jumat, tertinggi sejak 29 November.

"Emas telah menembus level USD 1.500 selama seminggu terakhir dan mendekati tertinggi dua bulan setelah pelarian teknis, ditambah dengan melemahnya dolar ..." kata analis INTL FCStone Rhona O'Connell.

Minggu, 29 Desember 2019

PT Equityworld | Hari Terakhir Bursa 2019, Seberapa Hebat IHSG di Asia?

PT Equityworld | Hari Terakhir Bursa 2019, Seberapa Hebat IHSG di Asia?

PT Equityworld | Perdagangan saham periode 2019 akan segera ditutup pada Senin sore ini (30/12/2019). Sejauh ini kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) positif meski terbilang tertinggal dibandingkan dengan kinerja bursa-bursa utama yang ada di Asia.

Kinerja IHSG sejak awal tahun mampu menorehkan pertumbuhan sebesar 2,18% ke level 6.329 pada Jumat (27/12/2019) akhir minggu lalu.

Kinerja tersebut hanya lebih baik dari Bursa Thailand yang menguat 0,6% dan Bursa Malaysia (FTSE BM) yang minus 4,73% dengan jangka waktu yang sama.

Catatan tersebut menempatkan IHSG ke posisi ke-11 dari 13 bursa utama yang ada di Asia Pasifik, jauh tertinggal dibandingkan dengan kinerja bursa Taiwan (TAIEX) yang menempati posisi pertama dengan penguatan 24,3%.

Sedangkan di Asia Tenggara IHSG hanya menempati posisi ke-4 dari enam bursa utama yang ada, yakni jauh tertinggal di bawah Bursa Filipina (+4,68%), Bursa Singapura (5,14%), dan bursa Vietnam 7,59%.

Meski cukup tertinggal dibandingkan bursa-bursa di Asia, kinerja IHSG selama bulan Desember terbilang membaik berkat fenomena yang dinamakan window dressing. Kinerja IHSG Sejak awal bulan Desember hingga satu hari sebelum berakhir, IHSG mencatatkan kenaikan 5,05%.

PT Equityworld

Catatan Pasar Saham RI Sepanjang 2019: 55 Emiten Baru, Tertinggi di Asia Tenggara | PT Equityworld


Dalam 10 tahun terakhir IHSG selalu menguat selama bulan Desember tersebut.

Penyebab penguatan IHSG pada bulan Desember ini karena masuknya dana dari investor asing (foreign). Dalam sebulan terakhir asing mencatatkan beli bersih Rp 2,95 triliun di pasar reguler.

Angka tersebut bahkan membengkak menjadi Rp 7,96 triliun di semua pasar jika ditambahkan transaksi yang ada di pasar negosiasi dan tunai.

Hingga penutupan bursa sesi I, IHSG ditutup turun 0,19% ke level 6.317 dengan nilai transaksi Rp 7,09 triliun, tentunya hal ini membuat kinerja IHSG serta usaha dalam memperbaiki posisi di bursa Asia semakin berat. Akan tetapi IHSG berpotensi tutup di zona hijau tahun ini dengan potensi penguatan di atas 2%.

Jumat, 27 Desember 2019

Equityworld Futures | IHSG diperkirakan akan cenderung berada dalam kerawanan (meski tak serius) dalam menjalani sesi perdagangan akhir pekan ini, Jumat (27/12).

Equityworld Futures | IHSG diperkirakan akan cenderung berada dalam kerawanan (meski tak serius) dalam menjalani sesi perdagangan akhir pekan ini, Jumat (27/12).

Equityworld Futures | Rekor Wall Street Tak Digubris Asia, IHSG Rawan di Akhir Pekan

Sesi perdagangan saham pagi akhir pekan ini, Jumat (27/12) di bursa saham utama Asia akhirnya diwarnai dengan gerak indeks yang masih terjebak di rentang gerak terbatas.  Pantauan terkini memperlihatkan,  seluruh indeks yang masih jauh dari mampu untuk melakukan gerak tajam, meski dilatari dengan sentimen positif dari Wall Street.

Sebagaimana dimuat dalam ulasan sebelumnya, indeks Wall Street dalam sesi perdagangan yang berakhir beberapa jam lalu yang mampu kembali mengukir rekor tertingginya sepanjang sejarah dengan hanya menguat tak terlalu tajam.

Laporan juga menyebutkan, sentimen dari perundingan dagang AS-China yang telah berhasil mencapai kesepakatan dagang tahap pertama yang masih menjadi andalan investor untuk melanjutkan aksi akumulasi.


Equityworld Futures


Nasdaq Cetak Rekor, Wall Street Menguat Usai Natal | Equityworld Futures



Namun seiring dengan masih sepinya perdagangan akibat investor yang lebih cenderung melakukan libur menjelang tahun baru, membuat sesi perdagangan di Asia kurang bergairah. Hingga sesi perdagangan pagi ini berlangsung, indeks Nikkei (Jepang)  terpeleset dengan turun tipis 0,05% untuk menjejak posisi 23.914,05, sementara indeks ASX 200 (Australia)  mencoba bangkit dengan menguat moderat 0,27% untuk menapak posisi 6.812,4, serta indeks KOSPI (korea Selatan) yang malah terpangkas tajam 0,65% untuk berada di 2.183,62.7

Dengan bekal masih mixednya indeks di bursa saham utama Asia tersebut, sesi perdagangan di bursa efek Indonesia yang akan dibuka beberapa menit ke derpan diyakini akan berada dalam kerawanan. Terlebih di sesi perdagangan kemarin, indeks harga saham gabungan (IHSG) yang hanya mampu menapak gerak penguatan moderat.

Rabu, 25 Desember 2019

Equityworld Futures | Rupiah masih dalam tren menguat selepas tengah hari

Equityworld Futures | Rupiah masih dalam tren menguat selepas tengah hari

Equityworld Futures | Rupiah makin menguat selepas tengah hari. Mengutip Bloomberg pada Kamis (26/12) pukul 13.38 WIB, rupiah bertengger di level Rp 13.974 per dolar AS.

Dengan begitu, rupiah sudah menguat 0,04% dari penutupan sebelumnya.

Rupiah menguat bersama sejumlah mata uang Asia lainnya pada hari ini. Mulai dari dolar Hong Kong, dolar Singapura, dolar Taiwan hingga won Korea Selatan.

Peso Filipina menjadi mata uang paling perkasa pada hari ini dengan menguat 0,21% di hadapan USD.

Ekonom Pefindo Fikri C. Permana memperkirakan kurs rupiah akan bergerak terbatas pada hari ini. Sebab, investor sudah berlibur dan pasar lebih sepi.


Equityworld Futures


Rekomendasi Saham dan Pergerakan IHSG Hari Ini, 26 Desember 2019 | Equityworld Futures



Rupiah menguat bersama sejumlah mata uang Asia lainnya pada hari ini. Mulai dari dolar Hong Kong, dolar Singapura, dolar Taiwan hingga won Korea Selatan.

Peso Filipina menjadi mata uang paling perkasa pada hari ini dengan menguat 0,21% di hadapan USD.

Ekonom Pefindo Fikri C. Permana memperkirakan kurs rupiah akan bergerak terbatas pada hari ini. Sebab, investor sudah berlibur dan pasar lebih sepi.

Ia memprediksi rupiah akan bergerak di Rp 13.930-Rp 14.010 per dolar AS.

Senin, 23 Desember 2019

Equityworld Futures | Wall Street cetak rekor tertinggi lagi, Boeing menyokong Dow Jones

Equityworld Futures | Wall Street cetak rekor tertinggi lagi, Boeing menyokong Dow Jones

Equityworld Futures | Indeks utama Wall Street kembali mencetak rekor tertinggi pada Senin (23/12) setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan bahwa kesepakatan dagang awal AS-China segera diteken. Harga saham Boeing yang melejit menjadi penyokong lonjakan Dow Jones.

Kemarin, Dow Jones menguat 0,34% ke 28.551,53. Indeks S&P 500 menguat 0m09% ke 3.224,01. Nasdaq Composite menguat 0,23% ke 8.945,65.

Harga saham Boeing menguat 2,91% setelah CEO Dennis Muilenburg dicopot dari jabatannya setelah krisis panjang yang melibatkan 737 MAX. Saham Boeing memiliki porsi besar pada Dow Jones dan sektor industri S&P 500.

Indeks S&P 500 mencapai rekor penutupan perdagangan baru dalam tiga hari berturut-turut. S&P 500 juga menyentuh angka tertinggi pada perdagangan intraday dalam delapan hari berturut-turut. Sedangkan Nasdaq mencapai angka penutupan tertinggi dalam delapan hari berturut-turut.


Equityworld Futures


Jelang Natal, Wall Street Dibuka Memasuki Jalur Hijau | Equityworld Futures


"Aliran berita baik terus berpihak pada kondisi bullish sehingga tidak sepenuhnya ada alasan bagi investor untuk menjual. Investor pun punya kekhawatiran akan ketinggalan reli pada satu setengah bulan terakhir," kata Chuck Carlson, chief executive officer Horizon Investment Services kepada Reuters.

Sentimen positif juga datang dari China yang akan menurunkan tarif impor berbagai produk mulai dari daging babi beku, alpukat, hingga sejumlah tipe semikonduktor pada tahun depan.

Mona Mahajan, US investment strategist Allianz Global Investors mengatakan bahwa kunci utama kelanjutan kondisi bursa dan bisnis yang positif adalah tarif tidak akan naik lebih tinggi dari posisi saat ini. "Ini adalah keyakinan bisnis yang penting," kata dia.

Meski bertebaran sentimen positif, ada data yang dirilis kurang oke pada awal pekan ini. Pesanan baru barang modal AS hanya naik tipis pada bulan November. Bahkan pengiriman turun. Hal ini menunjukkan bahwa investasi bisnis masih berpotensi menjadi pemberat pertumbuhan ekonomi kuartal keempat.

Equityworld Futures | Rupiah Senin Pagi Menguat ke Rp13.965/USD; Dollar Asia Bertahan Tipis

Equityworld Futures | Rupiah Senin Pagi Menguat ke Rp13.965/USD; Dollar Asia Bertahan Tipis

Equityworld Futures | Dalam pergerakan pasar uang awal pekan Senin pagi ini (23/12), nilai tukar rupiah terhadap dollar terpantau menguat kembali, sementara dollar AS di pasar Asia turun tipis setelah rebound di sesi global sebelumnya. Menjelang Natal, rupiah terhadap dollar AS pagi ini menguat 0,09% ke level Rp 13.965 dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 13.978.

Analis Vibiz Research Center melihat untuk hari ini perdagangan rupiah vs dollar dibuka menguat ke Rp 13.968, kemudian bergerak lemah ke Rp13.978, dan terakhir pagi ini WIB terpantau di posisi Rp13.965. Menguatnya rupiah terjadi sementara dollar tampak stabil di pasar uang Asia setelah sempat rebound oleh rilis data ekonomi AS yang solid yang menahan kemungkinan pemangkasan bunga the Fed berikutnya.

Indeks dollar, yang mengukur dollar terhadap keranjang enam mata uang saingan utamanya, pagi hari WIB ini turun tipis ke level 97,67, dibandingkan level penutupan sesi sebelumnya di 97,69.

Equityworld Futures


Makin sore, harga emas makin berbinar | Equityworld Futures



Sementara itu, IHSG Senin di sesi pertama, terpantau mendatar 0,01% atau 1,019 poin ke level 6.284,726, sedangkan bursa saham kawasan Asia umumnya menguat di antara munculnya kembali optimisme damai dagang.

Analis Vibiz Research Center melihat dollar AS terhadap rupiah hari ini melemah, dengan dollar di pasar Asia bertahan setelah rebound. Rupiah terhadap dollar seminggu ini terlihat akan berada dalam rentang antara Rp 13.905 – Rp 14.045.

Rabu, 18 Desember 2019

PT Equity World | Trump Dimakzulkan, Wall Street Tetap Akan Menghijau Hari Ini

PT Equity World | Trump Dimakzulkan, Wall Street Tetap Akan Menghijau Hari Ini

PT Equity World | Terlepas dari pemakzulan Presiden AS Donald Trump oleh DPR AS, bursa saham AS alias Wall Street tetap akan menghijau pada perdagangan hari ini, Kamis (19/12/2019).

Hingga pukul 11:15 WIB, kontrak futures indeks Dow Jones mengimplikasikan kenaikan sebesar 11,72 poin pada saat pembukaan perdagangan nanti malam, sementara S&P 500 dan Nasdaq Composite diimplikasikan naik masing-masing sebesar 2,31 dan 7,13 poin.

Untuk diketahui, perdagangan di bursa saham AS akan dimulai pada pukul 21:30 WIB.

Seperti yang diketahui, Pemakzulan Presiden AS Donald Trump menjadi isu yang begitu hangat dibicarakan belakangan ini, bukan hanya oleh pelaku pasar keuangan, namun juga masyarakat umum.

Tiga bulan sudah DPR AS melakukan investigasi terkait kepemimpinan Trump dan pada hari ini waktu Indonesia (19/12/2019) atau kemarin malam waktu setempat (18/12/2019), DPR AS resmi memutuskan untuk memakzulkan Trump.

Pada pagi hari ini waktu Indonesia, mayoritas anggota DPR AS memberikan persetujuan untuk mencopot Trump dari posisinya sebagai orang nomor satu di AS.

Ada dua alasan yang membuat anggota DPR AS memutuskan untuk melengserkan Trump. Pertama, Trump didakwa telah menyalahgunakan kekuasaannya ketika menahan bantuan pendanaan bagi Ukraina guna mendorong Ukraina meluncurkan investigasi terhadap lawan politiknya, Joe Biden.

Kedua, Trump juga didakwa karena dianggap menghalangi Kongres dalam melakukan penyelidikan terhadap dirinya. Hal ini dilakukan oleh Trump dengan melarang para pembantunya di Gedung Putih untuk memberikan kesaksian di sidang penyelidikan Trump.

Anggota DPR AS menggolkan pasal penyalahgunaan kekuasaan dengan skor 230-197. Sementara itu, pasal kedua yang menyebut bahwa Trump telah menghalangi Kongres dalam melakukan penyelidikan terhadap dirinya, digolkan dengan skor 229-198.

Jelas terlihat bahwa isu pemakzulan Trump tak termakan oleh pelaku pasar saham AS. Walaupun sudah didukung oleh DPR AS, memang sejatinya ada kemungkinan yang sangat besar bahwa Trump tak akan benar-benar lengser dari posisinya.

Pasalnya, AS mengadopsi sistem parlemen dua kamar yang terdiri dari DPR (House of Representatives) dan Senat (Senate).

Segala rancangan undang-undang di AS, jika ingin digolkan menjadi undang-undang, harus mendapatkan persetujuan baik dari DPR maupun Senat. Hal serupa juga berlaku dalam urusan memakzulkan presiden.


PT Equity World


Futures minyak mentah lebih tinggi selama sesi Asia | PT Equity World


Sebagai informasi, Senat AS diisi oleh sebanyak 100 senator. Dari sebanyak 100 senator yang membentuk Senat AS, sebanyak 53 senator berasal dari Partai Republik, sementara 47 berasal dari Partai Demokrat.

Trump sendiri merupakan anggota Partai Republik, sehingga bisa dikatakan bahwa Senat AS dikuasai oleh kubunya.

Berbeda dengan pemungutan suara di DPR AS yang hanya memerlukan suara sebanyak minimum 51% untuk memakzulkan presiden, pemungutan suara di Senat AS mengharuskan suara sebanyak minimum 2/3 (67%) guna memakzulkan presiden.

Berarti, harus ada sebanyak 67 senator yang mendukung pemakzulan Trump untuk benar-benar 'menendang' mantan pengusaha kelas kakap tersebut dari posisinya saat ini. Dengan asumsi bahwa seluruh senator yang berasal dari Partai Demokrat mendukung pemakzulan Trump, masih dibutuhkan minimum 20 senator asal Partai Republik yang membelot guna benar-benar melengserkan Trump.

Melansir CNBC International, hingga saat ini belum ada satupun senator asal Partai Republik yang memberikan sinyal bahwa mereka akan mendukung pemakzulan Trump.

Selasa, 17 Desember 2019

Equity World | Saham Asia Beragam Jelang Penutupan

Equity World | Saham Asia Beragam Jelang Penutupan

Equity World | Pasar di Asia diperdagangkan mixed menjelang penutupan pada Rabu (18/12) sore, ditengah risiko risiko Brexit yang tidak ada kesepakatan meningkat lagi dalam semalam.

Indeks Shanghai turun 0,16%, Indeks Nikkei 225 menurun 0,54%, Indeks Hang Seng, Kospi dan S&P/ASX 200 terpantu flat.

Secara keseluruhan, Indeks MSCI untuk saham Asia Pasifik di luar Jepang juga datar.

Data resmi yang dirilis pada hari Rabu menunjukkan ekspor Jepang turun 7,9% tahun ke tahun di bulan November, penurunan yang lebih kecil jika dibandingkan dari penurunan 8,6% yang diperkirakan oleh para ekonom dalam jajak pendapat Reuters. Pembacaan suram, didorong oleh pengiriman mobil dan mesin konstruksi ke Amerika Serikat yang lebih sedikit dan produk-produk kimia ke China, menandai jangka panjang penurunan ekspor sejak rentang 14 bulan hingga November 2016 silam.

Dalam hal volume, ekspor turun 5,0% pada tahun 2019 hingga bulan November, yang dimana dalam empat bulan berturut-turut menurun. Data pekan lalu menunjukkan bahwa perkonomian Jepang tumbuh pada kecepatan yang jauh lebih cepat daripada yang dilaporkan pada kuartal ketiga, sebagian besar berkat perbaikan dalam pengeluaran bisnis dan konsumsi swasta. Tetapi ada kekhawatiran kekuatan kuartal ketiga menutupi celah pelebaran dalam perekonomian setelah pemerintah melanjutkan kenaikan pajak nasional pada Oktober, memberikan pukulan besar pada sentimen perusahaan dan rumah tangga.

Sementara itu, risiko Brexit berkobar di tengah laporan bahwa Perdana Menteri Inggris Boris Johnson akan mengubah RUU Brexit, secara eksplisit mengesampingkan perpanjangan untuk periode transisi setelah Desember 2020 dan Inggris akan meninggalkan Uni Eropa pada 31 Januari.

Itu akan menyisakan sedikit waktu untuk mencapai kesepakatan perdagangan dengan Uni Eropa dan meningkatkan risiko Brexit tanpa kesepakatan.

Dari langkah strategis orang dapat berargumen bahwa ini adalah langkah cerdas oleh PM Boris Johnson, memaksa Uni Eropa untuk mendorong untuk kesepakatan pada tahun 2020 dalam meningkatkan resiko Brexit.

Equity World

Investor Cermati Sejumlah Data Ekonomi, Wall Street Ditutup Menghijau | Equity World



Pound Inggris turun lebih dari 1% menjadi $1,3188 terhadap dolar pada hari Selasa, sejak itu jatuh lebih dalam dan terakhir diperdagangkan pada posisi $1,3130.

Langkah ini menyarankan jalur GBP pada tahun 2020 tampaknya akan berubah-ubah, Brexit yang sulit tidak dapat dikesampingkan, tetapi kemungkinan resolusi Brexit positif juga meningkat dan kemungkinan tetap bahwa Johnson masih bisa memperkenalkan tagihan baru untuk perpanjangan tahun depan.

Indeks dolar AS, yang melacak greenback terhadap sekeranjang rekan-rekannya, terakhir dilevel 97,281 setelah menyentuh posisi terendah di bawah 97,0 pada awal pekan ini.

Yen Jepang diperdagangkan menguat 109,45 melawan dolar, aussie sedikit menguat $0,6844, menguat dilevel 0,6835.

Dan pada perdagangan bursa komoditi, Minyak mentah AS jatuh 0,61% menjadi $60,55 selama jam perdagangan Asia pagi hari, setelah didorong oleh harapan perdagangan dan pengurangan pasokan. Minyak mentah Brent turun 0,41% menjadi $65,83 per barel.

Senin, 16 Desember 2019

Equity World | Saham Asia Gagal Pertahankan Kenaikan Di Tengah Kekhawatiran Baru Perdagangan AS-China

Equity World | Saham Asia Gagal Pertahankan Kenaikan Di Tengah Kekhawatiran Baru Perdagangan AS-China

Equity World | Meskipun naik ke level tertinggi sejak April, saham Asia terlihat mundur saat menjelang pembukaan Eropa pada hari ini. Yang menjadi alasannya mungkin skeptisisme pasar atas hubungan perdagangan masa depan antara Amerika Serikat (AS) dan China. Yang juga berkontribusi terhadap langkah profit booking adalah kekhawatiran pelemahan di ekonomi Asia-Pasifik, seperti yang disampaikan oleh raksasa peringkat global Moody's dan Fitch. Wall Street didukung oleh optimisme fase satu pada hari Senin.

Keraguan atas hubungan perdagangan AS-China dapat dikaitkan dengan berita Reuters yang mengatakan, “Beberapa pejabat China mengatakan kata-kata perjanjian tetap merupakan masalah yang rumit dan diperlukan perhatian untuk memastikan ekspresi yang digunakan dalam teks tidak mengurangi ketegangan.”

Akibatnya, indeks MSCI untuk saham Asia-Pasifik mengoreksi kenaikan menjadi +1,19% sementara NIKKEI Jepang mencatat hampir setengah persen dari kenaikan menjadi 24.064. Lebih lanjut, saham China mendapat manfaat dari artikel editorial China Securities Journal yang mengatakan People's Bank of China (PBoC) diharapkan untuk menerapkan dua pemotongan rasio cadangan wajib (RRR) pada tahun 2020.

Equity World


Saham Asia Ditutup Beragam Pada Senin Sore | Equity World


Saham-saham di Australia dan Selandia Baru berjuang untuk membenarkan keraguan atas masa depan perdagangan AS-China dan ringkasan pertemuan kebijakan moneter dovish Reserve Bank of Australia (RBA). Selanjutnya, saham India mempertahankan kenaikan setelah Gubernur Bank Sentral India (RBI) mengemukakan, pada hari Senin, bahwa kemungkinan besar ada pelonggaran lebih lanjut.

Nada risiko pasar juga mendapat sambutan dari berita tentang Inggris Raya yang menyoroti kemungkinan Brexit keras. Dengan demikian, yield treasury AS 10-tahun memangkas lebih dari dua basis poin, menjadi 1,865%, dari lonjakan hari Senin.

Equity World | Bursa Asia Awal Pekan Mixed, Saham Australia dan China Cetak Rekor

Equity World | Bursa Asia Awal Pekan Mixed, Saham Australia dan China Cetak Rekor

Equity World | Bursa saham Asia awal pekan hari Senin (16/12) berakhir mixed  meskipun AS dan China mencapai kesepakatan bersejarah pada kesepakatan perdagangan fase pertama dan data ekonomi penting Tiongkok mengalahkan perkiraan.

Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer mengatakan pada hari Minggu bahwa perjanjian perdagangan fase satu AS-China  sepenuhnya selesai  dan hampir akan menggandakan ekspor AS ke China selama dua tahun ke depan.

Bursa saham China menguat dengan ditutup pada level tertinggi enam minggu, indeks Shanghai Composite naik 16,72 poin, atau 0,56 persen, menjadi 2.984,39, level tertinggi sejak 8 November. Indeks Hang Seng Hong Kong berakhir turun 0,65 persen pada 27.508,09.

Biro Statistik Nasional China umumkan produksi industri  dan penjualan ritel meningkat pada laju tercepat dalam lima bulan pada bulan November karena langkah-langkah yang diambil  pemerintah membantu meningkatkan permintaan domestik.

Perdagangan saham Jepang beringsut lebih rendah setelah mencapai tertinggi satu tahun di sesi sebelumnya.Indeks Nikkei turun 70,75 poin, atau 0,29 persen, menjadi 23.952,35 karena  survei yang menunjukkan sektor manufaktur di Jepang terus berkontraksi pada Desember, dan pada tingkat yang sedikit lebih cepat.

Saham pembuat obat menjadi top looser, dengan saham Sumitomo Dainippon Pharma Co jatuh 3,2 persen dan Daiichi Sankyo Co kehilangan 3 persen. Saham kelas berat pasar SoftBank Group Corp melonjak 1,6 persen.

Di bursa saham Korea Selatan, indeks saham berfluktuasi sebelum berakhir sedikit lebih rendah karena investor mencerna efek tak terduga dari perjanjian fase satu  AS-China. Indeks Kospi turun 0,11 persen ke posisi 2168.


Equity World


Ramai Sentimen Positif, Bursa Saham Asia Kompak Menghijau | Equity World



Pasar saham Australia menguat untuk mencapai tertinggi dua minggu setelah pembaruan anggaran terbaru menunjukkan pertumbuhan ekonomi Australia, upah, investasi dan pengeluaran rumah tangga semuanya telah merosot sejak anggaran April, meningkatkan harapan penurunan suku bunga lebih lanjut oleh Reserve Bank of Australia dalam beberapa bulan mendatang .

Indeks ASX 200 melonjak 110 poin  atau 1,63 persen menjadi 6.849,70 yang ditopang oleh penguatan saham empat bank besar   antara 1,4 persen dan 1,8 persen sementara saham pertambangan kelas berat BHP dan Rio Tinto masing-masing naik 1,6 persen dan 1,2 persen.

Pergerakan sebaliknya di kawasan Pasifik, bursa saham Selandia Baru sedikit turun, dengan indeks acuan  NZX 50 berakhir turun 14,76 poin  atau 0,13 persen pada posisi 11.226,83.

Untuk pergerakan bursa saham Indonesia, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,23 persen ke posisi 6211,59. Kekuatan indeks ditopang oleh pergerakan kuat saham-saham sektor perdagangan dan aneka industri.

Jumat, 13 Desember 2019

Equity World | Fluktuatif, Wall Street Berbalik Meroket Iringi Rapat Trump

Equity World | Fluktuatif, Wall Street Berbalik Meroket Iringi Rapat Trump

Equity World | Bursa saham Amerika Serikat (AS) dibuka melemah tipis pada Kamis (12/12/2019) sementara investor menunggu hasil pertemuan Presiden AS Donald Trump dengan penasihat perdagangannya jelang tenggat waktu 15 Desember.

Pada pukul 08:30 waktu setempat (21:30 WIB), Indeks Dow Jones Industrial Average melemah 37 poin (-0,1%), tetapi langsung berbalik naik 151,93 poin (0,54%) ke 28.063,23 selang 20 menit kemudian. Indeks Nasdaq menguat 41,91 poin (0,47%) ke 8.695,15 sementara indeks S&P 500 naik 16,74 poin (0,54%) ke 3.158,53.

Saham Apple tertekan 1% setelah Credit Suisse memperkirakan penjualan iPhone di China anjlok parah pada November, hingga -35,4% secara tahunan. Sebaliknya saham General Electric naik 3,1% setelah UBS merekomendasikan beli.

Mengutip laporan Reuters yang bersumber pada narasumber anonim, pertemuan Trump tersebut dilakukan untuk memuluskan kesepakatan fase pertama, dan mengantisipasi jika tidak ada kesepakatan yang diraih.

Laporan Bloomberg dan The Wall Street Journal menyebutkan bahwa AS berpeluang menunda pengenaan tarif tambahan, tetapi kemudian dibantah oleh penasihat ekonomi Gedung Putih Larry Kudlow pada Selasa.

Meski sentimen megatif perang dagang melanda bursa sejak 2018, sepanjang tahun ini Indeks S&P 500 dan Dow Jones tercatat menguat masing-masing 25,3% dan 19,7%. Di sisi lain, Nasdaq melompat 30%.


Equity World


Bursa Saham Asia Masih Terus Naik | Equity World


"Tahun depan bakal lebih liar... Akan menjadi tahun pemilu. Ingat 2016? Saat itu merupakan tahun berat ketika pasar terseok-seok mencetak return positif," tutur CIO CalSTRS Christopher Ailman kepada CNBC International.

Sentimen negatif juga muncul dari data pengangguran mingguan yang tercatat naik ke level tertingginya dalam 2 tahun, yakni sebesar 49.000, menjadi 252.000. Menurut data Departemen Tenaga Kerja AS, angka itu merupakan yang tertinggi sejak 30 September 2017.

Data itu keluar tepat setelah bank sentral AS menyatakan tidak akan mengubah suku bunga acuan hingga 2020. Fed Funds Rate periode Desember dipertahankan melalui keputusan mufakat bulat.

Kamis, 12 Desember 2019

Equity World | Fed Tahan Suku Bunga, Wall Street Menguat

Equity World | Fed Tahan Suku Bunga, Wall Street Menguat

Equity World | Indeks saham utama Wall Street berakhir menguat pada perdagangan 11 Desember 2019. Bursa saham AS menguat setelah Federal Reserve AS mempertahankan suku bunga dan mengisyaratkan bahwa biaya pinjaman kemungkinan akan tetap tidak berubah tanpa batas waktu.

Bank sentral AS mengatakan pertumbuhan ekonomi yang moderat dan pengangguran yang rendah diperkirakan akan berlanjut hingga pemilihan presiden tahun depan.

Setelah memotong suku bunga tiga kali awal tahun ini, Fed menahan suku bunga acuan pada kisaran target antara 1,50% dan 1,75%.

Langkah The Fed untuk melonggarkan kebijakan moneter tahun ini telah mendukung kenaikan saham ke rekor tertinggi. Indeks S&P 500 telah naik 25% pada 2019.

Dengan Fed diperkirakan akan menepati suku bunga saat ini, investor telah lebih fokus pada hubungan perdagangan AS-Cina, termasuk tarif baru pada barang-barang China. Presiden Donald Trump mengatakan tarif baru akan mulai berlaku pada 15 Desember, tetapi ketidakpastian masih tetap apakah akan diterapkan.

Pembuat kebijakan Fed mengatakan mereka akan terus memantau "perkembangan global" dalam memutuskan apakah suku bunga perlu diubah. Mereka juga mengatakan bahwa mereka akan mengawasi "tekanan inflasi".


Equity World

The Fed Optimistis Soal Ekonomi AS, Wall Street Naik | Equity World



Data pada hari Rabu menunjukkan harga konsumen A.S. meningkat solid pada bulan November.

Indeks Dow Jones Industrial Average naik 29,37 poin atau 0,11% menjadi 27.911,09, S&P 500 naik 9,1 poin atau 0,29% menjadi 3.141,62 dan Nasdaq Composite menambahkan 37,87 poin atau 0,44% menjadi 8.654,05, demikian dilansir Reuters, Kamis (12/12/2019).

Selasa, 10 Desember 2019

PT Equityworld | Tunggu Keputusan The Fed, Wall Street Terkoreksi

PT Equityworld | Tunggu Keputusan The Fed, Wall Street Terkoreksi

PT Equityworld | Saham-saham di Amerika Serikat (AS) sedikit melemah pada perdagangan Selasa waktu setempat. Investor menunggu keputusan penting dari Federal Reserve sambil mencerna sejumlah data ekonomi.

Melansir Xinhua, Rabu, 11 Desember 2019, indeksDow Jones Industrial Average turun 27,88 poin atau 0,10 persen menjadi 27.881,72. Sementara indeks S&P 500 turun 3,44 poin atau 0,11 persen menjadi 3.132,52. Indeks Komposit Nasdaq turun 5,64 poin atau 0,07 persen menjadi 8.616,18.

Delapan dari 11 sektor utama S&P 500 ditutup lebih rendah. Sektor real estat turun 0,68 persen dan menjadi yang paling menghambat gerak Wall Street. Sedangkan sektor perawatan kesehatan dan energi naik 0,15 persen, kelompok dengan kinerja terbaik.

Komite Pasar Terbuka Federal Federal Reserve memulai pertemuan kebijakan dua hari pada Selasa.


PT Equityworld


Wall Street jatuh terseret penurunan saham Apple, pasar "wait & see" | PT Equityworld


Pedagang di pasar saham dan keuangan secara luas berharap bank sentral mempertahankan suku bunga stabil pada akhir pertemuan Rabu. The Fed telah memangkas suku bunga untuk tiga kali berturut-turut dalam tahun ini.

Di sisi ekonomi, kepercayaan pemilik usaha kecil AS meningkat pada November, membukukan kenaikan bulan-ke-bulan terbesar sejak Mei 2018, menurut laporan oleh Federasi Nasional Bisnis Independen (NFIB).

Sementara indeks optimisme bisnis kecil NFIB berada di posisi 104,7 pada November, naik 2,3 poin dari bulan sebelumnya, kata laporan itu.

Senin, 09 Desember 2019

Equityworld Futures | Aksi Jual Landa Mayoritas Bursa Asia Siang Ini

Equityworld Futures | Aksi Jual Landa Mayoritas Bursa Asia Siang Ini

Equityworld Futures | Bursa saham regional Asia pada sesi siang ini Selasa (10/12/2019) bervariasi dengan kecenderungan melemah atau diwarnai aksi jual saham.

Mengacu data Bloomberg, hingga siang ini indeks Asia Pasifik di luar Jepang, MSCI index pukul 13.40 WIB melemah 0,9 poin (0,07 persen) mencapai 1.253,1. Sementara indeks Nikkei 225 Jepang turun 20,7 (0,09 persen) mencapai 23.410 poin, Shanghai SE composite di Tiongkok naik 1,5 poin (0,05 persen) mencapai 2.915.

Adapun indeks Hang Seng di Hong Kong melemah 4,9 (0,02 persen) mencapai 26.490, sedangkan Kospi di Korea Selatan naik 9,7 (0,45 persen) mencapai 2.098. Sementara bursa Australia ASX 200 Index turun 23,23 (0,34 persen) mencapai 6.706.


Equityworld Futures


Wall Street Ditutup Melemah Imbas Anjloknya Saham Apple | Equityworld Futures


Sementara bursa Malaysia KLCI melemah 1,41 poin (0,07 persen) mencapai 1.561,3, Strait Times Singapura naik 0,54 (0,02 persen) mencapai 3.180,1, bursa Thailand Thai set 50 index melemah 1,8 poin (0,17 persen) mencapai 1.047,41.

PT Equity World | Bursa Asia Menguat Dipicu Kenaikan Wall Street, Pertumbuhan Ekonomi Cina Disorot

PT Equity World | Bursa Asia Menguat Dipicu Kenaikan Wall Street, Pertumbuhan Ekonomi Cina Disorot

PT Equity World | Bursa Asia menguat tipis pada sesi perdagangan Senin pagi, mengikuti kenaikan dari Wall Street yang didorong data pekerjaan AS namun kenaikan regional masih dibatasi kekhawatiran tentang ekonomi Cina akibat perang dagang Cina-AS yang berkepanjangan.

Menurut data yang dilansir Reuters Senin (09/12), Nikkei (N225) naik 0,3% sementara indeks MSCI untuk saham Asia Pasifik di luar Jepang (MIAPJ0000PUS) naik 0,3%, dan saham Australia (AXJO) dan Kospi (KS11) Korea Selatan masing-masing naik 0,2% dan 0,6%.

Pertumbuhan pekerjaan AS meningkat paling besar dalam 10 bulan di bulan November karena industri perawatan kesehatan mendorong perekrutan dan produksi di General Motors (NYSE: GM) kembali beroperasi setelah mogok, yang mengisyaratkan ekonomi tidak dalam bahaya.

PT Equity World

Sebagian besar bursa Asia menguat di awal pekan ini | PT Equity World


Penasihat ekonomi utama Gedung Putih Larry Kudlow mengatakan pada hari Jumat bahwa tenggat waktu 15 Desember untuk putaran baru tarif AS pada barang-barang konsumen Cina masih tetap dijadwalkan, tetapi Presiden Donald Trump tetap memantau perundingan perdagangan dengan Cina.

Sementara itu, ekspor Cina menyusut untuk bulan keempat berturut-turut pada bulan November, menggarisbawahi tekanan terus-menerus pada produsen dari perang perdagangan yang berkepanjangan, meskipun pertumbuhan impor mungkin merupakan tanda bahwa upaya stimulus Beijing bekerja.

Jumat, 06 Desember 2019

Equity World | Sinyal Kesepakatan Perdagangan AS-China Menguat, Wall Street Dibuka Naik

Equity World | Sinyal Kesepakatan Perdagangan AS-China Menguat, Wall Street Dibuka Naik

Equity World | Bursa saham Amerika Serikat (AS), Wall Street dibuka lebih tinggi pada perdagangan Kamis waktu setempat, di tengah harapan kesepakatan perdagangan awal antara AS dan China. Dua negara ekonomi terbesar dunia itu lebih dekat menyetujui berapa banyak tarif yang akan dibatalkan dalam kesepakatan perdagangan di fase pertama.

Hal tersebut juga diperkuat pernyataan Presiden AS Donald Trump yang mengatakan pembicaraan dengan China berjalan sangat baik. Alhasil sentimen positif tersebut membuat tiga indeks utama Wall Street menguat.

Dow Jones naik 79 poin atau 0,29%. S&P 500 naik 8 poin atau 0,26% dan Nasdaq 100 naik 29,75 poin atau 0,36%.

"Sepertinya tidak ada pembicaraan negatif yang meningkat tentang China, jadi saya kira tidak adanya hal itu memungkinkan pasar bergerak lebih tinggi," kata Kepala Investasi Bokeh Capital Partners Kim Forrest, dikutip dari Reuters, Kamis (5/12/2019).

Namun, jika tidak ada kesepakatan yang dicapai segera, tarif lebih banyak pada barang-barang China akan mulai dari 15 Desember.


Equity World



Wall Street dibuka menghijau di tengah harapan yang cerah dari kesepakatan AS-China | Equity World

Saham perusahaan semikonduktor yang sensitif terhadap tarif tampaknya akan naik untuk duar hari berturut-turut. Di antaranya Micron Technology Inc, Advanced Micro Devices Inc dan Nvidia Corp masing-masing memperoleh sekitar kenaikan sekira 1%.

Selain itu, Dollar General Corp naik sekitar 2,7% setelah rantai toko diskon menaikkan perkiraan laba setahun penuh.Saham Nike Inc naik 2% setelah sebuah laporan mengatakan Goldman Sachs meningkatkan stok pembuat pakaian olahraga untuk membeli dari netral.

Kamis, 05 Desember 2019

Equityworld Futures | Lebih Parah dari IHSG, Bursa Saham Asia Juga Merah Membara

Equityworld Futures | Lebih Parah dari IHSG, Bursa Saham Asia Juga Merah Membara

Equityworld Futures | Bursa saham utama kawasan Asia merah membara pada penutupan perdagangan hari ini (4/12/2019) seiring dengan meningkatnya pesimisme investor atas hubungan dagang Amerika Serikat (AS) dan China.

Indeks Hang Seng mencatatkan koreksi paling dalam hingga 1,25%, disusul indeks Nikkei yang anjlok 1,05%, indeks Kospi terkoreksi 0,73%, indeks Straits Times turun 0,42%, dan indeks Shanghai melemah 0,23%.

Pasar saham negara-negara Benua Kuning diterpa aksi jual setelah Presiden AS Donald Trump mengatakan bahwa dirinya tidak akan terburu-buru untuk menekan kesepakatan dagang dengan China. Bahkan hal itu bisa menunggu hingga pemilihan umum (pemilu) presiden AS tahun depan.


"Saya tidak punya tenggat waktu, tidak. Bahkan, saya senang dengan ide menunggu sampai setelah Pemilu untuk mencapai kesepakatan dengan China. Namun mereka (China) ingin ada kesepakatan sekarang, jadi kita lihat saja," ungkap Trump kepada para jurnalis di London, seperti diberitakan Reuters.



Menteri Perdagangan AS, Wilbur Ross mengatakan yang menjadi fokus utama Washington adalah mencapai kesepakatan dagang yang layak, tidak peduli apakah akan terjadi di Desember ini atau Desember tahun depan.

"Poin yang dia (Trump) coba sampaikan adalah kita perlu kesepakatan yang layak, dan apakah itu terjadi Desember ini atau Desember mendatang, atau tanggal lain, lebih tidak penting daripada mendapatkan kesepakatan yang tepat," ujar Ross.

Saat ini dialog dagang terus berlanjut di level staf, namun tidak di level tinggi. Ross menambahkan bahwa pengenaan bea masuk atas produk impor China senilai US$ 156 miliar pada 15 Desember 2019 akan berlaku efektif jika tidak ada perkembangan signifikan terkait perjanjian damai dagang.

Merujuk informasi dari salah satu sumber yang paham terkait dialog dagang, perdebatan masih seputar penghapusan tarif atas produk impor asal China dan berapa banyak tambahan produk pertanian AS yang akan dibeli Negeri Tiongkok, dilansir CNBC International.

Sementara itu, Global Times (tabloid yang berafiliasi dengan pemerintah China), memberitakan bahwa Beijing akan segera merilis daftar entitas yang tidak dapat diandalkan, di mana perusahaan atau institusi akan diberikan sanksi jika terbukti mengganggu kepentingan China, dikutip dari Reuters.

Sebelumnya, salah satu pejabat China menyampaikan kepada Reuters di bulan Oktober bahwa daftar tersebut akan diumumkan ketika situasi dagang dengan AS berada di kondisi "paling tegang."


Equityworld Futures


Donald Trump Sebut Perdana Menteri Justin Trudeau Bermuka Dua | Equityworld Futures




Di lain pihak, indeks Hang Seng menjadi top losers pada perdagangan hari ini, karena tidak hanya ditekan sentimen perang dagang AS-China, tapi juga rilis data domestik yang mengecewakan.

Angka PMI versi Markit bulan November kembali terkontraksi ke level 38,5, dari sebelumnya 39,3 di bulan Oktober. Ini merupakan perolehan terendah sejak April 2003, dilansir Trading Economics.

Rabu, 04 Desember 2019

Equityworld Futures | IHSG Dibuka Melemah Terseret Sentimen Negatif Bursa Saham Asia

Equityworld Futures | IHSG Dibuka Melemah Terseret Sentimen Negatif Bursa Saham Asia

Equityworld Futures | Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka melemah tipis pada pagi ini. IHSG turun 12 poin atau melemah 0,23 persen ke level 6.121,33. Sedangkan LQ45 juga dibuka memerah di level 974,741 turun 16 poin atau 0,27 persen.

Mengawali perdagangan, Rabu (4/12/2019) terdapat 72 saham menguat, 103 saham melemah, dan 122 saham stagnan.
Transaksi perdagangan sebanyak 172 juta lembar saham dengan nilai mencapai Rp 128 miliar, pada level tersebut frekuensi perdagangan saham dilakukan sebanyak 18 ribu kali.

Sementara itu nilai tukar rupiah terhadap dolar juga dibuka menguat 18 poin atau 0,13 persen ke level Rp 14.123.

Head of Research Edwin Sebayang mengatakan, indikasi penundaan kesepakatan pembicaraan perdagangan antara China dan AS yang semula dijadwalkan tanggal 15 Desember menjadi awal tahun 2020 menjadi penyebab DJIA kembali turun sebesar -280.23 poin (1.01 persen), sehingga selama 3 hari DJIA turun 661.2 poin (-2.37 persen), berpotensi menjadi sentimen negatif untuk perdagangan Rabu (4/11/2019).

Equityworld Futures


IHSG masih di zona negatif di tengah memerahnya pasar saham Asia | Equityworld Futures


Sentimen negatif lain datang dari jatuhnya harga Nikel 2.57 persen, Coal 0.15 persen dan EIDO 0.29 persen (walaupun Selasa IHSG ditutup naik 0.06 persen).

Jatuhnya Bursa Asia Rabu pagi ini seperti Nikkei 1.18 persen, Kospi 0.70 persen & STI 0.47 persen menambah beban berat untuk IHSG.

"Mengetahui IHSG cukup berat melanjutkan penguatannya, kami tetap antusias merekomendasikan investor melakukan trading harian atas saham dari sektor TI, Bank, Kimia/Energi, Infrastruktur, Pakan Ayam, Konsumer, Rokok dan Farmasi untuk perdagangan dihari Rabu ini," kata Edwin dalam pesan singkatnya, Rabu (4/12/2019).

Senin, 02 Desember 2019

Equityworld Futures | Pasar Asia Anjlok, Imbas Keputusan Trump Terhadap Impor Dari Brasil Dan Argentina

Equityworld Futures | Pasar Asia Anjlok, Imbas Keputusan Trump Terhadap Impor Dari Brasil Dan Argentina

Equityworld Futures | Saham Asia anjlok pada hari Selasa siang ini, setelah Presiden AS Donald Trump mengejutkan pasar dengan memberlakukan tarif impor dari Brasil dan Argentina, menyalakan kembali kekhawatiran atas ketegangan perdagangan global, sementara data pabrik AS yang lemah menambah kesuraman investor.

Tetapi saham Eropa, yang juga merosot setelah pengumuman tarif Trump, yang diperkirakan akan naik pada hari Selasa. Pan-region Euro Stoxx 50 futures naik 0,41% pada awal perdagangan, sementara DAX futures Jerman menambahkan 0,45% dan FTSE futures naik 0,26%. S&P 500 futures saham e-mini AS juga menunjuk lebih tinggi, naik 0,2% menjadi 3.120,5.

Indeks MSCI dari saham Asia Pasifik di luar Jepang turun 0,43% karena saham Australia mencatat hari terburuk dalam dua bulan dengan penurunan 2,2%. Nikkei Jepang turun 0,64%. Tetapi beberapa indeks Asia rebound di perdagangan sore dari posisi terendah sesi sebelumnya.

Indeks CSI300 blue-chip China turun sebanyak 0,62% sebelum bangkit kembali untuk kenaikan yang kecil. Shanghai Composite Index turun 0,08% setelah sebelumnya mencapai titik terendah sejak 26 Agustus. Indeks Hang Seng Hong Kong adalah 0,24% lebih rendah setelah sebelumnya jatuh sebanyak 1,44%.

Dalam tweet pada hari Senin, Trump mengatakan ia akan mengenakan tarif impor baja dan aluminium dari Brasil dan Argentina, sebagai reaksi terhadap apa yang dilihatnya sebagai “devaluasi besar-besaran mata uang mereka kedua negara.” Bertentangan dengan pernyataan Trump, Brasil dan Argentina telah berusaha memperkuat mata uang mereka masing-masing terhadap dolar.

Steven Daghlian, analis pasar di CommSec di Sydney, mengatakan, sementara tarif Amerika Selatan mendominasi kekhawatiran pasar pada hari Selasa, tanggapan China terhadap dukungan AS terhadap para pemrotes anti-pemerintah di Hong Kong juga telah membekukan sentimen.

China mengatakan pada hari Senin kapal dan pesawat militer A.S. tidak akan diizinkan untuk mengunjungi Hong Kong, dan juga mengumumkan sanksi terhadap beberapa organisasi non-pemerintah AS karena mendorong para pemrotes untuk “terlibat dalam tindakan ekstremis, kekerasan dan kriminal.”

Ditengah memburuknya suasana, data dari Institute for Supply Management (ISM) menunjukkan sektor manufaktur AS mengalami kontraksi untuk bulan keempat berturut-turut pada bulan November.

Equityworld Futures



Saham Asia Tergelincir Menunggu Putusan RBA | Equityworld Futures


Sementara berita utama perang dagang telah menjadi pendorong utama pasar dalam beberapa pekan terakhir, sentimen positip secara luas masih bertahan. Indeks S&P 500 AS, Dow Jones Industrial Average, Nasdaq Composite dan Australia S & P / ASX 200 indeks semua menyentuh rekor tertinggi pekan lalu.

Pada hari Senin, indeks Dow Jones turun 0,68% menjadi 27.861,52, S&P 500 kehilangan 0,59% menjadi 3.122.45 dan Nasdaq turun 0,94% menjadi 8.584,20.

Di pasar mata uang, dolar naik 0,17% terhadap yen menjadi 109,16 dan euro turun 0,05%, membeli $ 1,1072. Indeks dolar, yang melacak greenback terhadap sekeranjang enam rival utama, naik 0,06% pada 97,917. Dolar Australia naik menjadi $ 0,68440 setelah Reserve Bank of Australia mempertahankan suku bunga tetap pada 0,75% dan terjebak dengan prospek optimis untuk ekonomi.

Harga minyak terus naik di tengah ekspektasi bahwa Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya mungkin setuju untuk memperdalam penurunan produksi pada pertemuan minggu ini.

Benchmark global, minyak mentah Brent naik 0,26% menjadi $ 61,08 per barel, dan minyak mentah West Texas Intermediate AS naik 0,38% menjadi $ 56,17 per barel.

Emas lebih rendah di pasar spot, menumpahkan 0,1% diperdagangkan pada $ 1,460.87 per ounce.

Equityworld Futures | Harga Emas Hari Ini Turun Kian Dalam, Makin Menjauh dari Level Tertinggi

Equityworld Futures | Harga Emas Hari Ini Turun Kian Dalam, Makin Menjauh dari Level Tertinggi

Equityworld Futures | Harga emas hari ini turun semakin dalam karena investor beralih ke aset berisiko, seiring muncul tanda-tanda pertumbuhan ekonomi menyusul laporan peningkatan kegiatan pabrik di China. Tambah lagi, penguatan dolar mengurangi permintaan emas.

Mengacu Bloomberg pukul 16.15 WIB, harga emas hari ini di pasar spot turun 0,6% menjadi US$ 1.455,23 per ons troi, setelah sebelumnya menyentuh level tertinggi sejak 22 November. Sementara emas berjangka AS merosot 0,76% ke posisi US$ 1.461.

Ekspansi yang tak terduga dalam aktivitas pabrik di China, ekonomi terbesar kedua di dunia dan pengguna emas terbesar, selama November mendorong investor ke pasar ekuitas. Ini mengikuti data resmi Pemerintah China pada Sabtu (30/11) yang juga menunjukkan ekspansi. 


Equityworld Futures


Lepas Saham, Asia Sejahtera Mina Melantai di Bursa Pagi Ini | Equityworld Futures



"Data positif dari China menciptakan optimisme bahwa pasar China membaik, yang memberi orang kepercayaan untuk berinvestasi dalam aset berisiko, dan pada gilirannya mengurangi permintaan safe-haven untuk emas," kata Hareesh V, Head of Commodity Research Geojit Financial Services, kepada Reuters.

Permintaan investor terhadap emas semakin tertekan oleh penguatan dolar AS, yang membuat emas dalam denominasi mata uang negeri uak Sam lebih mahal bagi pembeli yang menggunakan mata uang lainnya. 

Jumat, 29 November 2019

Equityworld Futures | Saham Asia Gagal Atasi Kegelisahan AS – China Di Tengah Beberapa Katalis

Equityworld Futures | Saham Asia Gagal Atasi Kegelisahan AS – China Di Tengah Beberapa Katalis

Equityworld Futures | Saham Asia muncul negatif dengan indeks MSCI dari saham Asia Pasifik (tidak termasuk-Jepang) menandai hampir 1,30% dari kerugian pada saat ulasan pra-sesi Eropa pada hari Jumat.

Alasannya adalah kekhawatiran akan hal terburuk yang akan terjadi setelah China memperingatkan untuk memasukkan daftar hitam para penulis UU Demokrasi Hak Asasi Manusia Hong Kong. Meski begitu, Wall Street Journal (WSJ) menerbitkan sebuah cerita mengutip bahwa tidak ada perubahan sentimen mengenai kesepakatan perdagangan antara Amerika Serikat (AS) dan Cina.

Tidak hanya pengukur ekuitas MSCI yang luas tetapi pasar di Jepang, India, China dan Hong Kong juga tetap merah. NIKKEI Jepang kehilangan 0,5% sementara saham China mengalami kerugian 1,0%. Lebih lanjut, HANG SENG Hong Kong mengalami kekalahan terbesar dengan -2,21% pada saat penulisan sementara Komposit BEI Indonesia meraup tren dengan kenaikan 0,72%. Dengan ini, imbal hasil Treasury 10-tahun AS menempel 1,77% pada saat ulasan.


Equityworld Futures


Bursa saham dunia jatuh pasca ketegangan AS dan China berkobar lagi  | Equityworld Futures


Selanjutnya, KOSPI Korea kehilangan 1,40% setelah Bank of Korea (BOK) mempertahankan kebijakan moneter tidak berubah sementara BSE SENSEX India turun 0,80% karena pasar mengantisipasi angka pertumbuhan India yang terendah 26 kuartal, untuk penerbitan pukul 12:00 GMT (19:00 WIB). Selain itu, Australia dan Selandia Baru tampaknya memiliki hasil yang beragam di belakang data ekonomi lapis kedua hari awal.

Kalender ekonomi memiliki lebih sedikit katalis, kecuali dari India, Jerman, dan Zona Euro, sementara setengah sesi perdagangan di AS juga dapat membatasi volatilitas pasar saat ini.

Rabu, 27 November 2019

Equityworld Futures | Ketegangan AS-China Goyahkan Saham Asia

Equityworld Futures | Ketegangan AS-China Goyahkan Saham Asia

Equityworld Futures | Saham Asia terpantau goyah di tengah kekhawatiran terhadap ketegangan yang meningkat antara AS-China terhadap aksi protes di Hong Kong.

Presiden AS Donald Trump pada Rabu (27/11/2019), menandatangani legislasi hukum yang mendukung pemrotes pro-demokrasi di Hong Kong. Kementerian Luar Negeri China segera memperingatkan kemungkinan langkah-langkah balasan yang tegas sebagai tanggapan dari kebijakan AS tersebut.

Ketegangan yang meningkat menghambat keuntungan selama sepekan untuk indeks MSCI dari saham Asia Pasifik, selain Jepang, turun hampir 0,1%.

Nikkei Jepang, Hang Seng Hong Kong, dan blue chip Shanghai keluar masuk wilayah positif, seiring dengan momentum yang melemah.

E-Mini futures untuk S&P 500 ESc1 turun 0,3%, sedangkan EUROSTOXX 50 futures STXEc1 turun 0,1%.

Di bagian selatan dunia, S&P/ASX 200 Australia dan NZ50 Selandia Baru justru mengikuti tren Wall Street ke rekor tertinggi.

Kay Van-Petersen, ahli strategi makro global di Saxo Capital Markets, Singapura, mengatakan kondisinya dapat berubah menjadi lebih buruk sambil para investor menunggu detil lebih lanjut tentang tanggapan China.

"Kita berpotensi melihat peluang lebih besar untuk pergerakan ke bawah berdasarkan apa yang terjadi dalam 24-48 jam ke depan," ujarnya, dikutip melalui Reuters, Kamis (28/11/2019).

Putaran berikutnya pada tarif impor AS untuk barang-barang asal China akan mulai berlaku pada 15 Desember.

Indeks Wall Street mencapai rekor tertinggi baru dalam semalam, didukung oleh harapan kesepakatan perdagangan dan data yang menunjukkan pertumbuhan ekonomi AS sedikit meningkat pada kuartal ketiga.


Equityworld Futures



JPMorgan: Saham di Asia Cemerlang di 2020, IHSG pun Oke! | Equityworld Futures

Data lain menunjukkan jumlah orang Amerika yang mengajukan klaim tunjangan pengangguran turun. Ada tanda-tanda penurunan investasi bisnis mungkin hampir berakhir dan The Fed mengatakan prospek ekonomi cerah.

"Kekhawatiran bahwa ekonomi AS mungkin akan melemah, ke titik di mana The Fed mungkin harus melanjutkan pelonggaran kebijakan tahun depan, telah sedikit mereda," kata Ray Attrill, kepala strategi FX di National Australia Bank.

Pasar mata uang dan komoditas bergerak lebih berhati-hati.

Dolar AS dan mata uang lain yang terekspos dengan perdagangan melemah setelah Trump menandatangani RUU Hong Kong menjadi undang-undang.

Undang-undang tersebut dianggap mendukung para pemrotes anti-pemerintah di kota itu, karena mereka mengancam sanksi untuk pelanggaran hak asasi manusia dan berusaha untuk melindungi otonomi Hong Kong.

Kebijakan Trump dikecam oleh China sebagai campur tangan Washington dalam urusan dalam negeri.

Yen naik 0,1% menjadi 109,46 yen per dolar AS, sedangkan mata uang berisiko seperti dolar Australia turun dengan margin yang sama menjadi US$0,6768.

Equityworld Futures | Wall Street Ditutup Merangkak Naik Menuju Rekor Tertinggi

Equityworld Futures | Wall Street Ditutup Merangkak Naik Menuju Rekor Tertinggi

Equityworld Futures | Saham AS merangkak lebih tinggi pada perdagangan Selasa (26/11/2019) waktu setempat. Hal ini dikarenakan komentar optimis oleh Presiden Donald Trump pada pembicaraan perdagangan mengalahkan sentimen negatif dari sejumlah data ekonomi yang lebih lemah dari perkiraan.

Melansir Reuters, New York, Rabu (27/11/2019), Dow Jones Industrial Average naik 55,21 poin, atau 0,2%, menjadi 28.121,68, S&P 500 naik 6,88 poin, atau 0,22%, menjadi 3.140,52 dan Nasdaq Composite menambahkan 15,45 poin, atau 0,18% menjadi 8.647,93.

Trump mengatakan Amerika Serikat dan China hampir mencapai kesepakatan pada fase pertama dari sebuah kesepakatan, sementara menekankan dukungan Washington untuk para pengunjuk rasa di Hong Kong, titik perselisihan antara dua ekonomi terbesar dunia.

"Saat ini karakterisasi adalah hal-hal yang cukup baik sehingga kami mendapatkan semacam itu, tetapi sampai selesai, itu tidak dilakukan," kata Scott Ladner, kepala investasi di Horizon Investments di Charlotte, North Carolina.

Walt Disney Co (DIS.N) naik 1,30% setelah sebuah laporan bahwa layanan streaming rata-rata hampir 1 juta pelanggan baru per hari. Saham membantu menjaga Dow Jones Industrial Average di sisi positifnya, memberikan sekitar 20 poin ke atas.

Meningkatnya harapan untuk kesepakatan perdagangan antara dua ekonomi terbesar di dunia, indikator ekonomi AS yang solid dan musim pendapatan perusahaan kuartal ketiga yang sebagian besar melampaui ekspektasi yang lebih rendah telah mendorong saham lebih tinggi. Tiga indeks utama kini telah mencatat rekor penutupan dalam lima dari delapan sesi terakhir.

Juga mendukung saham telah menjadi dovish oleh Federal Reserve, yang telah memangkas suku bunga tiga kali tahun ini. Ketua Fed Jerome Powell mengatakan pada hari Senin bahwa kebijakan moneter "diposisikan dengan baik" untuk mendukung pasar tenaga kerja yang kuat.

Investor mengamati tanda-tanda pada kesehatan konsumen untuk musim belanja liburan. Kepercayaan konsumen turun untuk bulan keempat berturut-turut di bulan November tetapi tetap pada level yang cukup untuk mendukung laju pengeluaran konsumen yang stabil, menurut data pada hari Selasa.

Sebuah laporan terpisah menunjukkan bahwa penjualan rumah baru secara tak terduga turun pada bulan Oktober, meskipun data untuk bulan sebelumnya direvisi naik, dengan pembelian mencapai level tertinggi dalam lebih dari 12 tahun.

Equityworld Futures

Bursa Saham Asia Menguat Pasca Komentar Trump Mengenai Kesepakatan Dagang | Equityworld Futures


Delapan dari 11 sektor S&P 500 besar lebih tinggi. Sektor diskresi konsumen naik 0,81% dan memberikan dorongan terbesar. Hal ini dipimpin oleh kenaikan 9,86% dalam saham Best Buy Co Inc (BBY.N) menyusul ramalan laba kuartal liburan yang kuat.

Sebaliknya, Dollar Tree Inc (DLTR.O) jatuh 15,24% setelah memproyeksikan laba kuartal liburan di bawah perkiraan, menandakan dampak dari sengketa perdagangan.

Selasa, 26 November 2019

Equityworld Futures | Harga Emas Butik Antam Semarang Hari Ini Rp 755 Ribu per Gram, Turun Rp 4.000 dari Harga Sebelumnya

Equityworld Futures | Harga Emas Butik Antam Semarang Hari Ini Rp 755 Ribu per Gram, Turun Rp 4.000 dari Harga Sebelumnya

Equityworld Futures | Harga Emas Antam Semarang hari Selasa (26/11/2019) berada diangka Rp 755 ribu per gram, turun Rp 4.000 dari harga sebelumnya.

Senin kemarin (25/11/2019), harga emas di Butik Antam Semarang berada diangka Rp 759 ribu per gram.

Sedangkan harga buyback berada diangka Rp 658 ribu per gram, turun Rp 3.500 dari harga sebelumnya (22/11/2019) Rp 661.500 per gram.

Tambahan informasi, Butik Emas Logam Mulia Semarang berlokasi di blok A7 DP Mall jl. Pemuda no. 150 Semarang.

Dengan jam operasional hari Senin-Kamis pukul 08.00 WIB-16.00 WIB, hari Jumat buka pukul 08.00 WIB-16.30 WIB, hari Sabtu buka pukul 09.00 WIB-14.00 WIB.


Equityworld Futures

Bursa Saham Global Dilirik, Harga Emas Dunia Bakal Kegencet! | Equityworld Futures



Sementara itu, untuk transaksi buyback hari Senin-Jumat mulai pukul 08.00 WIB-13.30 WIB (pukul 11.30 WIB-13.00 WIB tutup Salat Jumat), dan hari Minggu atau tanggal merah libur.

Berikut harga Emas di Butik Antam Semarang hari Selasa, (26/11/2019).

0,5 gram = Rp 405.000

1 gram = Rp 755.000

2 gram = Rp 1.460.000

3 gram = Rp 2.172.000

5 gram = Rp 3.596.000

10 gram = Rp 7.1091.000

25 gram = Rp 17.578.000

50 gram = Rp 35.006.000

100 gram = Rp 69.832.000

250 gram = Rp 174.280.000

500 gram = Rp 348.310.000

Senin, 25 November 2019

Equityworld Futures | Tragis IHSG, Merah Membara Saat Bursa Asia Bergerak Positif

Equityworld Futures | Tragis IHSG, Merah Membara Saat Bursa Asia Bergerak Positif

Equityworld Futures | Mengawali perdagangan hari ini (22/11/2019) dengan pelemahan terbatas, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terperosok semakin dalam, di mana pada penutupan perdagangan sesi I Bursa Efek Indonesia (BEI) IHSG tercatat terkoreksi 0,34% ke level 6.079,43 indeks poin.

Saham-saham yang turut menekan kinerja bursa saham acuan Indonesia dari sisi nilai transaksi termasuk PT Semen Indonesia Tbk/SMGR (-3,27%), PT United Tractors Tbk/UNTR (-2,42%), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk/TLKM (-1,73%), PT Trada Alam Minera Tbk/TRAM (-1,72%), PT Surya Citra Media Tbk/SCMA (-1,64%).

Performa IHSG berbanding terbalik dengan bursa saham utama di kawasan Asia yang kompak bergerak ke utara. Indeks Hang Seng melesat 1,76%, indeks Kospi menguat 1,95%, indeks Nikkei menguat 0,64%, indeks Shanghai naik 0,35%, dan indeks Straits Times naik 0,3%.

Indeks Hang Seng memimpin penguatan setelah hasil sementara pemilihan umum distrik memenangkan kandidat dari kubu pro demokrasi. Kandidat pro demokrasi memperoleh mayoritas suara dengan meraih 333 dari total 425 kursi yang diperebutkan. Sedangkan pro China hanya memenangkan 52 kursi., seperti diwartakan Reuters.

Hasil tersebut tentu mampu mengangkat kekhawatiran pelaku pasar bahwa setidaknya aksi demonstrasi atau kerusuhan dapat mereda sementara waktu.

Lebih lanjut, bursa saham Asia kompak mencatatkan penguatan adalah katalis dari perkembangan kesepakatan dagang interim antara Amerika Serikat (AS) dan China yang diperkirakan dapat ditekan dalam waktu dekat.

Presiden AS Donald Trump dalam wawancara dengan Fox News Channel baru-baru ini memberi sinyal bahwa kesepakatan dagang fase pertama sudah dekat.


Equityworld Futures



Trump-Xi Ingin Ada Kesepakatan, Bursa Saham Asia Hijau | Equityworld Futures


"Kita akan segera memperoleh kesepakatan dengan China, mungkin sudah dekat," kata Trump dalam acara tersebut, dikutip dari Reuters.

Kemudian, Robert O'Brien, Penasihat Pertahanan Gedung Putih, mengungkapkan bahwa perjanjian damai dagang AS-China Fase I bisa diteken pada akhir tahun ini. "Kami berharap bisa mencapai kesepakatan pada akhir tahun, saya masih merasa itu mungkin," ujar O'Brien.

Sebelumnya, Presiden China Xi Jinping mengatakan dirinya menginginkan adanya penandatanganan kesepakatan damai dagang dengan AS berdasar asas saling menghormati dan kesetaraan.

"Kami ingin mengupayakan kesepakatan fase pertama atas dasar saling menghormati dan kesetaraan," ujar Xi kepada reporter di forum New Economy di Beijing, dikutip dari Reuters.

Untuk segera mencapai hal tersebut, pihak Negeri Tiongkok diketahui telah mengundang perwakilan dagang AS Robert Lighthizer dan Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin untuk bertandang ke Beijing dan mengadakan diskusi lanjutan, dilansir CNBC International.

Kamis, 21 November 2019

PT Equity World | Mau Investasi Emas? Tahan Setahun Biar Untung

PT Equity World | Mau Investasi Emas? Tahan Setahun Biar Untung

PT Equity World | Emas merupakan salah satu instrumen yang cocok untuk pemula berinvestasi. Apalagi saat ini harganya sedang turun naik akibat kondisi global.

Perencana keuangan dari Mitra Rencana Edukasi (MRE) Andy Nugroho menjelaskan untuk mendapatkan keuntungan dari investasi emas biasanya dibutuhkan waktu tak sebentar.

Misalnya, investasi dilakukan minimum dalam jangka waktu satu tahun.

"Jadi kalau ada harga turun, bisa dibeli tapi ditahan 1 tahun itu minimum agar bisa dapat untung. Karena ke depan harga akan terus naik," kata Andy saat dihubungi detikcom, Jumat (22/11/2019).

Dia mengungkapkan investasi emas sama halnya dengan berinvestasi di reksa dana yang membutuhkan kesabaran untuk mendapatkan keuntungan.


PT Equity World

Perang Dagang Hingga Risalah The Fed Merahkan Bursa Asia | PT Equity World


Andy menjelaskan, untuk memiliki investasi emas saat ini bisa dilakukan dengan berbagai cara. Yang paling mudah dan murah bisa langsung mendatangi butik emas milik Antam.

Atau jika berada di luar kota, bisa memeriksa harga dengan membuka website resmi dan melakukan perbandingan harga.

"Biasanya mereka juga menyediakan pembelian secara online, biaya kirim bisa disesuaikan lah," jelas dia.

Kemudian alternatif lain adalah membeli emas lelang yang ada di Pegadaian. Biasanya setiap satu bulan sekali Pegadaian melakukan lelang emas-emas gadai yang tidak ditebus. Jika beruntung, maka bisa mendapatkan emas dengan harga yang miring.

Selain membeli langsung, investasi emas melalui platform digital juga menjadi salah satu alternatif. Pembelian emas bisa dilakukan dengan murah dan mudah mulai dari Rp 100.

Rabu, 20 November 2019

PT Equity World | Harga emas spot mulai bergerak tenggelam di US$ 1.470,63 per ons troi

PT Equity World | Harga emas spot mulai bergerak tenggelam di US$ 1.470,63 per ons troi

PT Equity World | Harga emas mulai bergerak tenggelam. Kamis (21/11) pukul 13.00 WIB harga emas spot berada di US$ 1.470,63 per ons troi, turun 0,07% dari penutupan kemarin..

Pergerakan harga emas ini didorong oleh rilis risalah Federal Reserve pada pertemuan Oktober yang mengarah pada penahanan suku bunga ke depan dan laporan penundaan kesepakatan perdagangan fase satu antara AS-China.


PT Equity World


Saham Global Tergelincir Dipicu Pertikaian Baru Washington – Beijing Berkenaan Dengan Hong Kong | PT Equity World


"Berita tentang kesepakatan perdagangan AS-China mendorong emas positif, sebelum rilis risalah The Fed," kata Bob Haberkonr, senior ahli strategi pasar RJO Futures seperti dikutip Reuters.

"Seandainya berita tentang kesepakatan AS-China tidak keluar sebelum The Fed merilis risalah FOMC, emas akan turun sedikitnya US$ 10-US$ 15. Kini pasar cenderung menginginkan informasi lebih lanjut tentang perdagangan AS-China," imbuhnya.

PT Equity World | Trump Bikin Harga Emas Antam Melesat Lagi Rp 702.000/gram

PT Equity World | Trump Bikin Harga Emas Antam Melesat Lagi Rp 702.000/gram

PT Equity World | Harga emas investasi ritel kepingan acuan yang diproduksi PT Aneka Tambang Tbk (ANTM/Antam) naik tipis ke Rp 702.000/gram pada perdagangan Rabu ini (20/11/2019) dari posisi Rp 700.000/gram pada Selasa kemarin. Kenaikan terjadi sejak kemarin dan mengembalikan posisi ke level psikologis Rp 700.000/gram.

Naik tipisnya harga emas ritel itu terjadi ketika hubungan politik dan ekonomi Amerika Serikat (AS)-China sedikit menghangat kemarin.

Drama perang dagang kali ini terkait dengan pernyataan mengancam Presiden AS Donald Trump yang justru berniat menaikkan tarif impor yang sudah berlaku September lalu jika China tidak juga menyepakati perundingan dagang.

Prospek damai dagang yang memudar itu dan potensi tidak tuntasnya perundingan tahun ini meningkatkan kekhawatiran pelaku pasar keuangan dunia, sehingga normalnya investor dan spekulator semakin memburu komoditas logam mulia tersebut dan menciptakan tekanan beli yang mengangkat harga emas dunia.

Data di situs logammulia milik Antam hari ini (20/11/19) menunjukkan besaran harga emas kepingan 100 gram berada pada Rp 70,2 juta/batang, naik dari Rp 70 juta/batang kemarin.

Hari ini, harga beli kembali (buy back) emas Antam di gerai resmi juga naik tipis Rp 2.000/gram menjadi Rp 667.000/gram dari Rp 665.000/gram kemarin.

Harga itu dapat menunjukkan harga beli yang harus dibayar Antam jika pemilik batang emas bersertifikat tersebut ingin menjual kembali investasinya.

Naiknya harga emas Antam tersebut mengekor harga emas di pasar spot global kemarin menjadi US$ 1.472,28 per troy ounce (oz) yang naik dari posisi sehari sebelumnya US$ 1.470,75/oz. Hari ini, harga emas masih turun menjadi US$ 1.473,39/oz.

Selain emas Antam biasa, Antam juga menawarkan emas batik dan emas tematik serta menampilkan harga hariannya di situs yang sama.

Di sisi lain, Antam juga menjual emas batangan dengan dasar ukuran mulai 1 gram hingga 500 gram di berbagai gerai yang tersedia di berbagai kota, dari Medan hingga Makassar.


PT Equity World
Mantan Pegawai Konsulat Inggris Mengaku Disiksa Polisi Cina | PT Equity World



Harga dan ketersediaan emas di tiap gerai bisa berbeda. Harga emas tersebut sudah termasuk PPh 22 0,9%. Masyarakat bisa menyertakan NPWP untuk memperoleh potongan pajak lebih rendah yaitu 0,45%.

Naik-turunnya harga emas ukuran kecil itu biasanya mengindikasikan risiko pada hari kerja sebelumnya.

Beberapa faktor yang mempengaruhi harga emas adalah nilai tukar rupiah, penawaran-permintaan, permintaan industri emas, isu global, tingkat inflasi, dan tingkat suku bunga.

Penguatan harga emas Antam biasanya mencerminkan kecenderungan masyarakat untuk memburu emas ritel ketika kondisi tidak kondusif, sehingga mencerminkan fungsi logam mulia sebagai instrumen yang dinilai lebih aman (safe haven) untuk masyarakat di dalam negeri.

Senin, 18 November 2019

PT Equity World | Kekuatiran Negosiasi AS-China Tekan Pasar Asia

PT Equity World | Kekuatiran Negosiasi AS-China Tekan Pasar Asia

PT Equity World | Saham-saham di Asia mendapat tekanan untuk turun pada perdagangan Selasa pagi di tengah kekhawatiran atas kondisi negosiasi perdagangan AS-China.

Nikkei 225 Jepang turun 0,21% pada awal perdagangan, dengan saham kelas berat indeks dan pembuat robot Fanuc turun lebih dari 1%. Indeks Topix juga turun 0,14%. Di Korea Selatan, Kospi tergelincir 0,49%.

S & P / ASX 200 di Australia melayang di sekitar garis datar. Risalah rapat dari Reserve Bank of Australia diharapkan akan dirilis sekitar jam 8:30 pagi HK / SIN.

Secara keseluruhan, indeks MSCI Asia ex-Jepang diperdagangkan 0,1% lebih rendah.

Reaksi investor terhadap perkembangan semalam di sekitar pembicaraan perdagangan AS-China akan diawasi. Eunice Yoon dari CNBC melaporkan pada hari Senin, mengutip sebuah sumber pemerintah, bahwa Beijing pesimis tentang kesepakatan perdagangan. China prihatin setelah Presiden AS Donald Trump mengatakan tidak akan ada pengembalian tarif, Beijing mengira kedua pihak sepakat secara prinsip, Yoon melaporkan.

Itu terjadi setelah sebuah laporan pada akhir pekan oleh media pemerintah China bahwa pembicaraan perdagangan “konstruktif” telah terjadi pada tingkat tinggi antara Beijing dan Washington. Kedua kekuatan ekonomi telah berupaya mencapai kesepakatan “fase satu”, yang diharapkan akan segera ditandatangani, menyusul perang tarif yang telah berlangsung selama lebih dari setahun dan melemahkan sentimen investor.


PT Equity World

Damai Dagang Terancam Kandas, Bursa Saham Asia Tertekan | PT Equity World


Semalam di Amerika Serikat, hari perdagangan saham di Wall Street ditutup sedikit berubah di tengah ketidakpastian perdagangan. Dow Jones Industrial Average menambahkan 31,33 poin menjadi 28.036,22. S&P 500 naik secara fraksional menjadi 3.122,03 sementara Nasdaq Composite naik 0,1% menjadi 8.549,94.

Indeks dolar AS, yang melacak greenback terhadap sekeranjang rekan-rekannya, berada di 97,794, mengikuti penurunan dalam beberapa hari terakhir dari level di sekitar 98,4.

Yen Jepang diperdagangkan pada 108,65 melawan dolar setelah menguat dari level di atas 108,8 pada sesi sebelumnya. Dolar Australia berpindah tangan pada $ 0,6806 mengikuti tertinggi di atas $ 0,681 yang terlihat kemarin.

Data ekonomi yang ditunggu dari Australia pada hari ini adalah risalah pertemuan Reserve Bank of Australia yang akan diumumkan pukul 8:30 pagi HK / SIN.

Minggu, 17 November 2019

PT Equity World | Sektor Infrastruktur Seret IHSG Turun 0,28 Persen pada Akhir Sesi I

PT Equity World | Sektor Infrastruktur Seret IHSG Turun 0,28 Persen pada Akhir Sesi I

PT Equity World | Sektor infrastruktur menekan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menetap di zona merah pada akhir sesi I perdagangan hari ini, Senin (18/11/2019).

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG melemah 0,28 persen atau 16,88 poin ke level 6.111,46 pada akhir sesi I dari level penutupan sebelumnya.

Pada perdagangan Jumat (15/11), IHSG mampu mengakhiri pergerakannya di level 6.128,34 dengan penguatan 0,48 persen atau 29,39 poin.

Indeks mulai tergelincir ke zona merah dengan dibuka turun tipis 1,93 poin atau 0,03 persen di posisi 6.126,41 pada Jumat (15/11). Sepanjang perdagangan sesi I, IHSG bergerak di level 6.100,07 – 6.134,31.

Delapan dari sembilan sektor menetap di zona merah pada akhir sesi I, dipimpin infrastruktur (-1,08 persen) dan perdagangan (-0,89 persen). Satu-satunya sektor yang dapat parkir di zona hijau adalah finansial dengan kenaikan 0,12 persen.

Adapun sebanyak 135 saham menguat, 231 saham melemah, dan 295 saham stagnan dari 661 saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia.

Saham PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) dan PT Charoen Popkhand Indonesia Tbk. (CPIN) yang masing-masing turun 1,72 persen dan 2,48 persen menjadi penekan utama pergerakan IHSG pada akhir sesi I.

Menurut Dennies Christoper Jordan, analis Artha Sekuritas, pergerakan IHSG diperkirakan masih akan terbatas di tengah tingginya ketidakpastian global. Namun demikian, ia memperkirakan IHSG juga bisa menguat.


PT Equity World


Bursa Asia Naik Setelah Tiongkok Pangkas Bunga Repo, IHSG Turun 0,28% | PT Equity World



“Secara teknikal, indikator stochastic mulai menyempit dan membentuk goldencross di sekitar area oversold mengindikasikan ada potensi penguatan jangka pendek,” terangnya, melalui riset harian.

Sementara itu, tim riset MNC Sekuritas memperkirakan potensi penguatan IHSG hari ini berada pada level 6.160-6.200.

“Namun, apabila IHSG belum sanggup menembus area 6.275 dan 6.350 maka IHSG masih dapat berpotensi terkoreksi kembali,” ungkap MNC Sekuritas.

Sejalan dengan IHSG, indeks Bisnis-27 melemah 0,20 persen atau 1,08 poin ke level 538,13, sedangkan indeks saham syariah Jakarta Islamic Index melemah 0,49 persen atau 3,34 poin ke posisi 676,99 pada akhir sesi I.

Indeks saham lain di Asia bergerak variatif cenderung menguat. Indeks Nikkei 225 Jepang naik 0,22 persen, indeks Topix turun tipis 0,03 persen, dan indeks Kospi Korea Selatan terkoreksi 0,34 persen.

Di China, dua indeks saham utamanya, Shanghai Composite dan CSI 300 masing-masing mampu menguat 0,61 persen dan 0,84 persen. Adapun indeks Hang Seng Hong Kong menanjak 0,82 persen.

Dilansir dari Reuters, bursa saham Asia bergerak ke posisi lebih tinggi setelah pemerintah China memangkas suku bunga acuan untuk pertama kalinya sejak 2015, sehingga memicu spekulasi stimulus lebih lanjut untuk negara berekonomi terbesar kedua di dunia ini.

Kabar tersebut membantu indeks saham blue chip Shanghai membalik penurunannya di awal perdagangan meskipun reaksi awal secara keseluruhan masih terkesan berhati-hati.

Jumat, 15 November 2019

Equity World | Bursa Asia kompak menguat pada perdagangan terakhir pekan ini

Equity World | Bursa Asia kompak menguat pada perdagangan terakhir pekan ini

Equity World | Bursa Asia kompak menguat pada perdagangan terakhir pekan ini. Jumat (15/11) pukul 8.39 WIB, indeks Nikkei 225 naik 0,78% ke 23.320.

Indeks Hang Seng menguat 0,80% le 26.533. Taiex naik 0,67% ke 11.526. Kospi menanjak 0,86% ke 2.157. Sedangkan Straits Times menguat 0,26% ke 3.240 dan FTSE Malaysia naik 0,11%.

Kekhawatiran pasar tampaknya mulai mereda seiring dengan masuknya investor ke pasar saham. Harga emas dan yen melemah yang menandakan bahwa investor mengendurkan posisi pada safe haven.

Di tengah spekulasi bahwa negosiasi Amerika Serikat (AS) dan China buntuk, penasihat ekonomi Gedung Putih Larry Kudlow mengatakan bahwa AS makin mendekati kesepakatan dagang dengan China.

Equity World

Damai Dagang Makin Abu-abu, Bursa Asia Ditutup Memerah | Equity World


Kemarin, kementerian perdagangan China mengatakan bahwa kedua negara tengah dalam diskusi mendalam tentang kesepakatan dagang dan bahwa pembatalan tarif merupakan syarat penting untuk mencapai kesepakatan. China juga mengakhiri larangan impor ternak dari AS. Kantor perwakilan perdagangan AS mengatakan bahwa pembukaan larangan ini akan mencapai nilai US$ 1 miliar pengiriman ke China.

Rabu, 13 November 2019

Equity World | Powell Puas dengan Suku Bunga Saat Ini, Namun Tetap ada Catatan Risiko

Equity World | Powell Puas dengan Suku Bunga Saat Ini, Namun Tetap ada Catatan Risiko

Equity World | Gubernur the Fed Jerome Powell konsisten pada pandangannya bahwa suku bunga mungkin ditahan setelah tiga pemangkasan berturut-turut mengindikasikan bahwa bank sentral AS dapat melanjutkan pelonggaran jika prospek pertumbuhan melemah.

"Kami memandang sikap kebijakan moneter saat ini sepertinya akan tetap sesuai selama data ekonomi secara luas konsisten dengan prospek kami. Namun, risiko penting yang perlu diperhatikan tetap ada," ujarnya kepada Komite Ekonomi Gabungan Kongres, dikutip melalui Bloomberg, Kamis (14/11/2019).

Pernyataan Powell yang senada dengan pidatonya pada 30 Oktober lalu mengatakan bahwa perlambatan pertumbuhan global dan perkembangan perdagangan menimbulkan risiko yang berkelanjutan.

Dia menambahkan bahwa inflasi yang terus-menerus rendah dapat menyebabkan penurunan pada ekspektasi publik terhadap inflasi jangka panjang.

Menurutnya, FOMC memangkas suku bunga, yang saat ini berada pada kisaran 1,5%-1,75%, untuk mendukung pertumbuhan dan mengembalikan inflasi pada target 2%.

Powell mengungkapkan bahwa komite siap untuk menanggapi penilaian ulang dari prospeknya, dan nada pernyataannya menunjukkan bahwa  risiko penurunan untuk saat ini lebih besar daripada kemungkinan overheating ekonomi.

Ketika ditanya apakah dia akan memberi sinyal penundaan perubahan kebijakan hingga tahun depan, Powell tidak memberikan jawaban spesifik dan hanya mengulang pernyataan bahwa kebijakan bank sentral akan tetap sesuai selama ekonomi tetap pada jalurnya.

"Kami pikir kebijakan moneter ada di tempat yang baik, tapi kami akan mengawasi data [ekonomi]yang masuk dengan sangat hati-hati," katanya.

Imbal hasil tresuri 10-tahun stabil sekitar 1,87% setelah Powell menyampaikan pernyataannnya, sementara saham AS terpantau lebih tinggi pada perdagangan di New York.

Powell dan the Fed telah menerima kritik tanpa henti dari Presiden Donald Trump, yang telah menyalahkan kebijakan bank sentral, dan bukan perang dagang AS-China, yang menyebabkan perlambatan ekonomi AS di saat dia sedang mempertaruhkan posisinya untuk pemilu 2020.

Powell mengatakan kepada anggota parlemen bahwa politik tidak memainkan peran apa pun dalam keputusan kebijakan the Fed, yang didasarkan pada analisis data, dan menambahkan bahwa suku bunga negatif  tidak akan sesuai dengan kondisi ekonomi AS saat ini.

Data ekonomi AS terus menunjukkan penguatan, khususnya pada ekonomi rumah tangga dan pasar keuangan yang telah mereda setelah saham menyentuh rekor tertinggi di Wall Street bulan ini.
Equity World



Data ekonomi China semakin memburuk, bursa saham Asia jatuh  | Equity World

Menurut indeks sentimen awal Universitas Michigan, sentimen konsumen meningkat untuk bulan ketiga pada November, sementara pengusaha menambahkan 128.000 pekerjaan baru pada bulan Oktober.

Powell mengatakan the Fed memperkirakan akan ada pelonggaran dalam laju kenaikan pekerjaan setelah pertumbuhan yang kuat tahun lalu.

Di sisi lain, investasi manufaktur dan bisnis terus tertinggal. Indeks manufaktur AS memberi sinyal sektor ini mengalami kontraksi untuk bulan ketiga berturut-turut dengan tingkat produksi terlemah sejak resesi terakhir.

“Prospeknya masih positif. Tidak ada alasan ekspansi ini tidak dapat dilanjutkan," kata Powell.

Selasa, 12 November 2019

Equity World | Saham Hong Kong Anjlok 2% Terpukul Kondisi Politik Terakhir

Equity World | Saham Hong Kong Anjlok 2% Terpukul Kondisi Politik Terakhir

Equity World | Saham Asia dan berjangka Wall Street jatuh pada hari Rabu, karena sinyal membingungkan atas kemajuan yang dicapai dalam pembicaraan perdagangan AS dan China serta meningkatnya keresahan di Hong Kong mengurangi permintaan untuk aset berisiko.

Indeks MSCI dari saham Asia Pasifik di luar Jepang turun 1,03% ke level terendah dalam lebih dari seminggu. Saham Hong Kong merosot 2% ke level terendah empat minggu, terpukul oleh kekhawatiran bahwa protes anti-pemerintah tampaknya berputar di luar kendali.

Pan-region Euro Stoxx 50 berjangka turun 0,57%, DAX Jerman berjangka turun 0,58%, dan FTSE futures turun 0,54%.

Dolar melayang di Asia setelah Presiden AS Donald Trump mengatakan kesepakatan perdagangan “dekat” tetapi tidak memberikan rincian baru tentang kapan atau di mana kesepakatan akan ditandatangani, mengecewakan investor dalam apa yang disebut sebagai pidato utama tentang kebijakan ekonomi pemerintahannya.

Trump juga mengguncang beberapa investor dengan mengancam China dengan tarif lebih tinggi jika mereka tidak menandatangani kesepakatan.

Harga minyak turun karena prospek yang semakin menurun untuk resolusi segera terhadap perang dagang selama 16 bulan antara dua ekonomi terbesar dunia itu menunjukkan berkurangnya permintaan energi di masa depan.

Harapan untuk kesepakatan perdagangan “fase satu” beberapa waktu bulan ini telah menjadi faktor utama yang mendukung saham dan aset berisiko baru-baru ini. Namun, kurangnya kemajuan material pada suatu perjanjian hanya meningkatkan keraguan tentang apakah suatu kesepakatan perdagangan akan terjadi.

Futures saham AS turun 0,26% di Asia setelah S&P 500 menguat 0,16% pada hari Selasa. S&P 500 dan Nasdaq mencapai puncak sepanjang masa selama perdagangan pada hari Selasa tetapi saham berakhir tertinggi sesi setelah pidato Trump.

Washington dan Beijing telah memberlakukan tarif pada barang satu sama lain dalam perselisihan pahit atas praktik perdagangan China yang menurut administrasi Trump tidak adil.

Kebuntuan ini telah mengguncang pasar keuangan global dan meningkatkan risiko resesi untuk beberapa ekonomi karena perdagangan global melambat.

Dalam beberapa minggu terakhir, kedua belah pihak telah mengindikasikan bahwa mereka membuat kemajuan menuju kesepakatan yang berpotensi mengurangi beberapa tarif, tetapi kurangnya informasi tambahan mulai meresahkan beberapa investor dalam ekuitas dan aset berisiko lainnya.

Dalam pengingat potensi gesekan lebih lanjut, Trump mengatakan pada hari Selasa bahwa ia akan menaikkan tarif barang-barang China “sangat substansial” jika China tidak menyetujui kesepakatan.

Yuan di pasar spot jatuh ke level terendah 7,0270 per dolar pada satu titik dalam perdagangan pagi, level terlemah sejak 5 November, dirugikan oleh kekhawatiran perdagangan China-AS yang baru.

Saham-saham Hong Kong merosot ketika para pemrotes berencana melumpuhkan bagian-bagian dari pusat keuangan Asia untuk hari ketiga, dengan transportasi, sekolah, dan banyak bisnis tutup setelah kekerasan meningkat di seluruh kota.

Para pengunjuk rasa dan polisi bertempur sepanjang malam di kampus-kampus universitas dan lokasi-lokasi lain hanya beberapa jam setelah Inspektur Senior polisi Kwong Wing-cheung mengatakan kota yang diperintah China itu telah didorong ke “tepi jurang kehancuran total”.


Equity World


Mana yang Lebih Cuan; Emas, Saham, atau Reksa Dana? | Equity World


Bekas koloni Inggris itu diguncang oleh hampir lima bulan protes terhadap pemerintahan China, dan ada kekhawatiran yang berkembang bahwa peluang penindasan oleh Beijing meningkat.

Saham China turun 0,18%, sedangkan saham Jepang turun 0,76%.

Dalam mata uang, dolar sedikit berubah pada level 109,09 yen, sedikit menjauh dari level tertinggi lima bulan yang dicapai pada 7 November.

Dolar Selandia Baru melonjak lebih dari 1% menjadi $ 0,6402 setelah Reserve Bank of New Zealand secara tak terduga membiarkan suku bunga ditahan pada 1%.

Imbal hasil catatan obligasi Treasury 10-tahun naik sedikit menjadi 1,9260% tetapi kemungkinan akan bergerak dalam kisaran sempit sebelum data yang akan dirilis Rabu nanti yang diperkirakan menunjukkan harga konsumen AS sedikit meningkat pada Oktober.

Minyak mentah AS turun 0,25% menjadi $ 56,66 per barel, sementara minyak mentah Brent turun 0,35% menjadi $ 61,84 per barel di tengah kekhawatiran tentang melemahnya permintaan untuk minyak dunia.

Senin, 11 November 2019

Equity World | Wall Street tertekan pernyataan Trump soal kesepakatan dengan China

Equity World | Wall Street tertekan pernyataan Trump soal kesepakatan dengan China

Equity World | Wall Street cenderung bergerak turun pada perdagangan awal pekan ini. Dari tiga indeks utama Wall Street, hanya Dow Jones Industrial Average yang menguat karena kenaikan harga saham Boeing Co sebesar 4,5%.

Senin (11/11), Dow Jones Industrial Average naik tipis 0,04% ke 27.691,49. Indeks S&P 500 turun 0,20% ke 3.087,01. Nasdaq Composite turun 0,13% ke 8.464,28.

Indeks S&P 500 dan Nasdaq turun dari rekor tertinggi di tengah munculnya lagi kekhawatiran akan kemunduran negosiasi dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China. 

Sabtu lalu, Presiden AS Donald Trump pada menyebutkan bahwa AS hanya akan membuat kesepakatan yang baik bagi AS. Dia pun menyebut ada laporan yang salah bahwa AS bersedia menarik tarif yang telah berlaku sebagai bagian dari kesepakatan fase satu.

Pernyataan Trump akhir pekan lalu tersebut menekan optimisme berakhirnya perang dagang AS-China yang sudah berlangsung 16 bulan. Trump menambahkan bahwa negosiasi dagang antara kedua negara berjalan lebih lambat daripada harapan dia, tapi keinginan China untuk mencapai kesepakatan lebih besar daripada keinginan dia.

"Kali ini, giliran Trump memupuskan harapan, bahwa tidak hanya kesepakatan bisa berakhir, tapi juga harapan bahwa tarif akan dihilangkan. Sulit untuk memperkirakan siapa yang akan lebih dirugikan jika kesepakatan runtuh," kata Craig Erlam, senior market analyst OANDA Corp kepada Reuters.


Equity World


Wall Street tertekan pernyataan Trump soal kesepakatan dengan China | Equity World


Michael Arone, chief investment strategist State Street Global Advisors mengatakan bahwa berita-berita baik global telah diperhitungkan pada kenaikan pasar saham sebelumnya, "Termasuk pemangkasan suku bunga, kinerja kuartal ketiga yang melebihi ekspektasi, tanda-tanda data ekonomi telah mencapai level terendah, serta antusiasme potensi resolusi perang dagang," kata dia kepada Reuters.

Sementara itu, harga saham Boeing Co melejit 4,5% setelah produsen pesawat ini memperkirakan regulator penerbangan AS akan menyetujui kembalinya layanan pesawat 737 MAX dalam beberapa pekan mendatang. Boeing memperkirakan, operasional pesawat yang dikandangkan berbulan-bulan ini akan dimulai pada Januari.

Saham Boeing merupakan komponen besar pada indeks Dow Jones. Lonjakan harga saham Boeing mengerek Dow Jones melanjutkan rekor pada perdagangan kemarin.

Investor akan menunggu komentar perdagangan dari Trump pada hari ini. Trump dijadwalkan berbicara pada The Economic Club of New York. Investor juga akan menunggu data ekonomi pekan ini dan testimoni Gubernur Federal Reserve Jerome Powell.

Equity World | Hong Kong Mencekam, Asing Obral Saham di Bursa RI Rp 110 M

Equity World | Hong Kong Mencekam, Asing Obral Saham di Bursa RI Rp 110 M

Equity World | Pasar saham domestik tampaknya masih tak kuasa menahan tekanan jual yang terjadi hari ini, Senin (11/11/2019). Investor asing tercatat kembali mengobral saham-saham dari bursa saham domestik, setelah menyimak perkembangan di Hong Kong yang semakin memanas.

Data perdagangan mencatat, asing tercatat melakukan aksi jual bersih (net sell) senilai Rp 110,21 miliar di seluruh pasar. Sementara di pasar reguler tercatat nilai net sell asing sebesar Rp 106,26 miliar.

Saham-saham yang paling banyak di lepas investor asing pada perdagangan sesi I antara lain, saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) senilai Rp 83,12 miliar. Lalu saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) senilai Rp 6,42 miliar, saham PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP) senilai Rp 6,17 miliar.

Lalu saham PT Surya Cipta Media Tbk (SCMA) senilai Rp 5,51 miliar dan saham PT Astra International Tbk (ASII) senilai Rp 5,25 miliar.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga melemah 0,6% ke level 6.141,02. Sejalan dengan bursa saham Asia lainnya.

Pemicu dari kehancuran pasar saham Asia hari ini adalah, gejolak di Hong Kong yang semakin memanas. Ini menyebabkan perekonomian Hong Kong amburadul ikut membuat pelaku pasar saham Asia memasang posisi defensif.

Beberapa waktu yang lalu, Departemen Sensus dan Statistik Hong Kong merilis pembacaan awal untuk data pertumbuhan ekonomi periode kuartal III-2019.

Pada 3 bulan ketiga tahun ini, perekonomian Hong Kong diketahui membukukan kontraksi sebesar 3,2% secara kuartalan (quarter-on-quarter/QoQ).

Sebagai informasi, resesi merupakan penurunan aktivitas ekonomi yang sangat signifikan yang berlangsung selama lebih dari beberapa bulan, seperti dilansir dari Investopedia. Sebuah perekonomian bisa dikatakan mengalami resesi jika pertumbuhan ekonominya negatif selama dua kuartal berturut-turut.

Lantaran pada kuartal II-2019 perekonomian Hong Kong sudah terkontraksi sebesar 0,4% secara kuartalan, pertumbuhan ekonomi yang kembali negatif secara kuartalan pada kuartal III-2019 resmi membawa Hong Kong mengalami resesi untuk kali pertama sejak tahun 2009, kala krisis keuangan global menerpa.


Equity World

Bursa Asia memerah kena imbas memanasnya Hong Kong | Equity World


Aksi demonstrasi besar-besaran yang terjadi di sana selama nyaris 5 bulan sukses menekan laju perekonomian dengan sangat signifikan, seiring dengan terkontraksinya sektor pariwisata dan ritel.

Untuk diketahui, aksi demonstrasi besar-besaran yang dalam beberapa waktu terakhir terjadi di Hong Kong pada awalnya dipicu oleh penolakan terhadap RUU ekstradisi.

Melansir World Economic Outlook edisi April 2018 yang dipublikasikan oleh International Monetary Fund (IMF), Hong Kong merupakan negara dengan nilai perekonomian terbesar ke-35 di dunia.

Walaupun tidak sebesar AS dan China yang kini tengah terlibat perang dagang, tentu posisi Hong Kong di tatanan perekonomian dunia tak bisa dianggap sepele. Hingga kini, aksi demonstrasi di Hong Kong masih saja terjadi sehingga semakin mengancam perekonomiannya.

Kamis, 07 November 2019

PT Equityworld | IHSG Jumat Pagi Melemah 0,3% ke 6143; Investor Asia Mencerna Hasil Nego Dagang

PT Equityworld | IHSG Jumat Pagi Melemah 0,3% ke 6143; Investor Asia Mencerna Hasil Nego Dagang

PT Equityworld | Dalam perdagangan bursa saham, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di akhir pekan Jumat pagi ini (8/11) terpantau melemah kembali 0,34% atau -21,230 poin ke level 6.143,727 setelah dibuka naik ke level 6.165,766. IHSG terkoreksi dalam tekanan sentiment negatif, sementara bursa kawasan Asia pagi ini variatif dengan investor mencerna perkembangan lanjutan nego dagang AS-China.

Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) pagi ini terpantau terkoreksi 0,21% ke level Rp 14.024, dengan dollar AS di pasar uang Asia tampak terkoreksi secara teknikal setelah menguat signifikan ke level 5 minggu tertingginya menjelang tercapainya kesepakatan dalam pembicaraan dagang AS – China. Rupiah melemah dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 13.995.

Mengawali perdagangannya, IHSG menguat 2 poin (0,04%) ke level 6.168. Indeks LQ45 turun 0,5 poin (0,06%) ke 977,805. Pagi ini IHSG terpantau melemah kembali 0,34% atau -21,230 poin ke level 6.143,727. Sementara LQ45 terlihat turun 0,66% atau -6,500 poin ke level 971,864.

Tercatat saat ini sebanyak 121 saham naik, 177 saham turun dan 150 saham stagnan.


PT Equityworld


Kepentok Dolar AS, Rupiah Terlemah Ketiga di Asia! | PT Equityworld


Sementara itu, bursa Wall Street yang ditutup Jumat subuh ini berakhir menguat setelah AS dan China terindikasi menyetujui untuk menghapus tarif dari kedua negara. Sedangkan, bursa regional pagi ini terlihat mixed, di antaranya Nikkei yang menguat 0,09%, dan Indeks Hang Seng yang turun 0,36%.

Analis Vibiz Research Center melihat pergerakan bursa kali ini terkoreksi dalam tekanan sentimen negatif, sementara bursa regional Asia mixed dengan investor mencerna perkembangan lanjutan nego dagang AS-China. Berikutnya IHSG nampaknya masih dalam bias melemah, dengan tetap mengacu kepada fundamental bursa kawasan. Resistance mingguan saat ini berada di level 6.304 dan 6.348. Sedangkan bila menemui tekanan jual di level ini, support ke level 6.099, dan bila tembus ke level 5.997.

PT Equityworld | Terjun Bebas, Harga Emas Hari Ini Sentuh Rekor Terendah

PT Equityworld | Terjun Bebas, Harga Emas Hari Ini Sentuh Rekor Terendah

PT Equityworld | Harga emas hari ini (7/11) terjun bebas menyentuh level US$ 1.470 per ons troi. Ini merupakan rekor terendah sejak 15 Juli lalu di posisi US$ 1.463,70 per ons troi.

Mengacu Bloomberg pukul 22.52 WIB, harga emas hari ini di pasar spot anjlok 1,35% menjadi US$ 1.470,44 per ons troi.

Emas benar-benar kehilangan daya tarik sebagai safe-haven, setelah tanda-tanda kemajuan dalam negosiasi perdagangan Amerika Serikat (AS)-China menghidupkan kembali reli di pasar saham.

PT Equityworld

Kabar Bagus dari China, Kabar Buruk Bagi Emas | PT Equityworld



Kementerian Perdagangan Tiongkok, Kamis (7/11) mengatakan, China dan AS sepakat untuk membatalkan secara bertahap tarif yang mereka kenakan selama perang dagang yang berlarut-larut, tapi belum menentukan jadwal.

"Ada kegembiraan atas perkembangan perdagangan AS-China dan itu mengurangi selera untuk aset safe-haven (emas)," kata Analis FXTM Lukman Otunuga kepada Reuters.

PT Equityworld | Kesepakatan Perdagangan Berpotensi Ditunda, Wall Street Berakhir Variatif

PT Equityworld | Kesepakatan Perdagangan Berpotensi Ditunda, Wall Street Berakhir Variatif

PT Equityworld | Bursa saham Amerika Serikat ditutup mixed dengan pergerakan yang relatif tipis pada perdagangan Rabu (6/11/2019) menyusul kemungkinan ditundanya kesepakatan perdagangan AS-China hingga Desember.

Indeks Dow Jones Industrial Average turun 0,07 poin menjadi 27.492,56, sedangkan indeks S&P 500 menguat 2,16 poin atau 0,07 persen persen ke level 3.076,78 dan Nasdaq Composite turun 24,05 poin atau 0,29 persen ke 8.410,63.

Dilansir Reuters,seorang pejabat senior pemerintahan Trump mengatakan kepada Reuters bahwa pertemuan antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden Cjoma Xi Jinping untuk menandatangani perjanjian perdagangan sementara bisa ditunda hingga Desember, karena diskusi mengenai persyaratan dan tempat masih berlanjut.

"Berita utama besar adalah Reuters melaporkan bahwa penandatanganan 'fase pertama berpotensi diundur ke Desember. Pasar mencerna berita tersebut tetapi tidak ada yang utama, dan saat ini investor berada dalam pola holding," kata Michael O'Rourke, kepala analis pasar di JonesTrading, seperti dikutip Reuters.

Pejabat pemerintahan Trump mengatakan masih mungkin kesepakatan "tahap pertama" tidak akan tercapai, tetapi kesepakatan masih lebih dicapai daripada tidak.

Reli baru-baru ini ke rekor tertinggi telah dipicu oleh tanda-tanda kemajuan dalam pembicaraan perdagangan AS-China bersama dengan serangkaian laporan keuangan emiten yang positif.

Pada hari Rabu, Humana Inc naik 3,5 persen karena firma asuransi kesehatan ini melaporkan laba kuartalan di atas estimasi menyusul penjualan asuransi kesehatan Mediacare Advantage yang lebih tinggi.

PT Equityworld


Wall Street Dibuka Menguat Ditopang Laporan Emiten di Atas Ekspektasi | PT Equityworld



CVS Health Corp naik 5,4 persen setelah jaringan farmasi ini membukukan laba kuartalan yang lebih baik dari perkiraan, didorong oleh bisnis asuransi kesehatan Aetna dan unit manajemen manfaat farmasi. Sektor kesehatan S&P naik 0,6 persen.

Indeks sektor keuangan S&P 500 masih bertahan di zona hijau dengan ditutpu menguat 0,4 persen, sedangkan indeks energi S&P 500 turun 2,3 persen menyusul penurunan harga minyak.

Match Group Inc turun 2,5 persen karena pemilik Tinder ini memperkirakan pendapatan kuartal keempat di bawah perkiraan dalam menghadapi persaingan yang ketat dari saingan layanan kencan online. Perusahaan induknya, IAC/InterActiveCorp, turun 4,3 persen.