Kamis, 04 April 2024

Equityworld Futures | Rilis Laporan Pekerja hingga Harga Minyak Dunia Jadi Fokus Pasar, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Equityworld Futures | Rilis Laporan Pekerja hingga Harga Minyak Dunia Jadi Fokus Pasar, Wall Street Berakhir di Zona Merah


Equityworld Futures | Bursa saham AS atau Wall Street berakhir di zona merah pada penutupan perdagangan Kamis (4/4/2024) waktu setempat. Pelemahan indeks terjadi usai laporan pekerja Maret dirilis. 

Sentimen lain yang memperburuk pasar adalah lonjakan harga minyak dunia, dan kekhawatiran bahwa Federal Reserve akan menunda penurunan suku bunga. 


Equityworld Futures | Setelah 4 Hari Cetak Rekor, Harga Emas Akhirnya Turun


Dow Jones Industrial Average (DJIA) turun 530,16 poin, atau 1,35 persen. &P 500 melemah 1,23 persen, dan Nasdaq Komposit yang terkoreksi 1,4 persen. 

Ketiga indeks rata-rata utama mengalami penurunan tajam di akhir sesi, atau turun lebih dari 2 persen dari nilai tertinggi intradaynya.


Harga minyak mentah melonjak pada hari Kamis, yang bertepatan dengan pembalikan stok. Minyak WTI mencapai 86 dollar AS per barrel dan mencapai level tertinggi sejak Oktober. Kenaikan harga minyak dunia ini meningkatkan kekhawatiran mengenai harga energi yang mendorong kenaikan inflasi. 


Presiden The Fed Minneapolis Neel Kashkari juga berkomentar pada Kamis sore bahwa ia bertanya-tanya apakah bank sentral harus memangkas suku bunga jika inflasi tetap stabil. 


Imbal hasil Treasury AS tenor 10 tahun naik dari posisi terendah sesi ini karena komentar Kashkari itu. Pada perdagangan terakhir Imbal hasil Treasury AS tenor 10 tahun berada di 4,3 persen. Patokan imbal hasil Treasury sempat menyentuh 4,429 persen pada hari Rabu, yang merupakan level tertinggi baru untuk tahun ini.


“Investor saat ini sedang mengambil sikap menunggu dan melihat,” kata kepala strategi investasi CFRA Research Sam Stovall, dikutip dari CNBC. 


“Imbal hasil (yield) 10 tahun adalah kekuatan pendorong utama karena kekhawatiran The Fed yang menyiratkan bahwa mereka tidak terburu-buru untuk menurunkan suku bunganya, dan oleh karena itu menegaskan bahwa The Fed akan lebih lambat dalam menurunkan suku bunga,” tambah dia.


Stovall menambahkan, pasar sejauh ini masih mahal, mengingat S&P 500 diperdagangkan dengan premi 33 persen dari rata-rata jangka panjangnya. 

“Saya pikir ini hanya masalah waktu, sebelum kita akhirnya mencerna sebagian dari keuntungan ini,” tambah dia. 


Dalam pekan ini, S&P 500 turun 2 persen, dimana dalam tiga hari terakhir berada di zona merah. 30 saham Dow telah kehilangan sekitar 3 persen minggu ini, sementara Nasdaq merosot 2 persen hingga penutupan Kamis. 


Ketua Fed Jerome Powell pada hari Rabu menyatakan bahwa meskipun masih ada ruang untuk penurunan suku bunga tahun ini, para pembuat kebijakan memerlukan lebih banyak bukti bahwa inflasi bergerak menuju pedoman bank sentral sebesar 2 persen sebelum suku bunga dapat diturunkan.


Equityworld Futures | Setelah 4 Hari Cetak Rekor, Harga Emas Akhirnya Turun

Equityworld Futures | Setelah 4 Hari Cetak Rekor, Harga Emas Akhirnya Turun


Equityworld Futures | Harga emas terpantau melemah pada perdagangan Kamis (4/4/2024), setelah selama empat hari beruntun mencetak rekor tertinggi sepanjang masanya.


Equityworld Futures | Setelah 4 Hari Cetak Rekor, Harga Emas Akhirnya Turun


Merujuk data Refinitiv, harga emas ditutup di posisi US$ 2.289,43 per troy ons atau melemah 0,42%. Dengan ini, maka emas yang sebelumnya mencetak rekor selama empat hari beruntun pun resmi terhenti.


Pelemahan ini juga mengakhiri rally panjang emas selama tujuh hari berhenti dengan penguatan harga menembus 6,3%.


Namun pada Jumat pagi hari ini sekitar pukul 06:07 WIB, harga emas kembali menguat tetapi tipis-tipis yakni 0,06% menjadi US$ 2.290,89 per troy ons. Tetapi, pada pagi hari ini masih berada di bawah harga rekor terakhir di US$ 2.299,17 atau nyaris menyentuh level psikologis US$ 2.300 per troy ons.


Reli harga emas terhenti kemarin karena investor mulai melakukan akumulasi setelah terus mencetak rekor tertingginya. Selain itu, investor menanti kejelasan lebih lanjut mengenai waktu pemangkasan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve (The Fed).


Hal ini terjadi setelah beberapa pejabat The Fed masih bernada hawkish, meski Ketua The Fed, Jerome Powell sebelumnya sempat meyakinkan pelaku pasar akan jalur pemangkasan suku bunga The Fed.


Sebelumnya pada Kamis kemarin, Presiden The Fed Richmond Thomas Barkin mengatakan bank sentral AS memiliki "waktu untuk menghilangkan masalah" inflasi sebelum mulai menurunkan suku bunga.


Sementara pada Rabu lalu, para pejabat The Fed termasuk Ketua The Fed, Jerome Powell tetap berpegang pada strategi penurunan suku bunga yang hati-hati.


"Ini merupakan kelanjutan dari gagasan... yang disebarkan oleh pidato Powell beberapa hari yang lalu bahwa Federal Reserve bersiap untuk menurunkan suku bunganya," kata Bart Melek, kepala strategi komoditas di TD Securities, dikutip dari Reuters.


Pejabat The Fed termasuk Powell pada Rabu lalu terus berfokus pada perlunya lebih banyak perdebatan dan data sebelum suku bunga diturunkan, sebuah langkah yang diperkirakan pasar keuangan akan terjadi pada bulan Juni.


Namun, peluang The Fed untuk memangkas suku bunga acuan pertama kali di pertemuan Juni kembali meningkat. Berdasarkan perangkat CME FedWatch, pasar saat ini melihat peluang sebesar 64,7% untuk penurunan suku bunga setidaknya 25 basis poin pada pertemuan Juni mendatang.


Sementara itu, harga emas mulai melandai setelah dirilisnya data klaim pengangguran mingguan untuk periode pekan yang berakhir 30 Maret 2024.


Data terbaru menunjukkan klaim tunjangan pengangguran negara meningkat menjadi 221.000 untuk pekan yang berakhir pada tanggal 30 Maret dibandingkan perkiraan 214.000 yang diperkirakan oleh para ekonom yang disurvei oleh Reuters


Ini menunjukkan bahwa pasar tenaga kerja mulai melambat, yang mendukung target penurunan suku bunga The Fed sebanyak tiga kali pada tahun ini.


Saat ini, fokus investor tertuju pada perilisan data penggajian non-pertanian (non-farm payroll/NFP) dan tingkat pengangguran untuk periode Maret 2024.


Ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan NFP untuk periode Maret lalu akan turun menjadi 200.000, dari sebelumnya sebesar 275.000 di Februari, sementara tingkat pengangguran kemungkinan akan tetap stabil di 3,9%.


Di lain sisi, pembelian yang kuat masih terjadi dari beberapa bank sentral dan arus masuk aset-aset safe-haven di tengah meningkatnya ketegangan geopolitik telah meningkatkan permintaan emas, membantu mendorong harga emas melesat lebih dari 25% sejak Oktober 2023.


"Ini sangat overbought (jenuh beli) dan perlu adanya koreksi untuk meredakan ketegangan. Menurut pandangan saya, pemangkasan suku bunga The Fed sudah diperhitungkan," kata analis StoneX, Rhona O'Connell, dilansir dari Reuters.

Rabu, 27 Maret 2024

Equityworld Futures | Wall Street Dibuka Hijau Saat Investor Harap-Harap Cemas

Equityworld Futures | Wall Street Dibuka Hijau Saat Investor Harap-Harap Cemas


Equityworld Futures | Pasar saham AS mengalami kenaikan sedikit pada pembukaan perdagangan hari Rabu (27/3) malam waktu Indonesia. Sebelumnya Wall Street mengalami penurunan ketika investor mencoba untuk melanjutkan reli yang membawa pasar ke level tertinggi setelah mengalami penurunan pada perdagangan sebelumnya.

Indeks S&P 500 naik 0,2%, Nasdaq Composite mengalami kenaikan sebesar 0,4%, dan Dow Jones Industrial Average melonjak 52 poin, atau 0,1%.

Equityworld Futures | Lagi-Lagi Emas Catat Rekor, Penyebab Lonjakan Harga Jadi Misteri

Ketiga indeks utama tersebut mengakhiri perdagangan kemarin dengan penurunan. Dow Jones yang terdiri dari 30 saham turun sebesar 0,4%, sedangkan S&P 500 dan Nasdaq Composite masing-masing mengalami penurunan sekitar 0,3%. Ini merupakan kali kedua berturut-turut Dow dan S&P 500 mengalami kerugian.


Meskipun demikian, indeks-indeks utama tersebut masih menuju ke arah bulan kemenangan kelima berturut-turut. Nasdaq Composite mengalami kenaikan sebesar 1,8% pada bulan ini, sementara Dow naik sebesar 0,8%.


Kenaikan ini ditopang oleh saham McCormick, yang naik sebesar 9% setelah mencatatkan kinerja positif pada kuartal pertama. Saham Seagate Technology juga naik sebesar 9% setelah mendapat upgrade ke overweight atau penilaian akan melampaui kinerja pasar di Morgan Stanley.


Begitu pula, saham Krispy Kreme melonjak 18% setelah perusahaan donat tersebut mengumumkan akan memperluas kemitraannya dengan McDonald's.

Saham Tesla naik 6% dalam mengalami rebound setelah mengalami tren penurunan bagi produsen kendaraan listrik tersebut yang sejauh ini mengalami kesulitan pada tahun ini.


Namun beberapa kekhawatiran reli pasar telah melampaui level harga wajar, para investor masih belum dapat menghindari ekuitas saat ini, menurut Warren Pies, salah satu pendiri 3Fourteen Research.


"Ada banyak orang yang memiliki alokasi saham yang kurang atau terlalu sedikit terpapar di pasar [saham] ini, dan mereka akan berusaha untuk terpapar," kata Pies kepada "Closing Bell: Overtime" CNBC International. "Saya pikir kombinasi antara pendaratan lunak, Federal Reserve yang mendukung, dan strategis dan institusi yang masih kurang terinvestasi berarti bahwa reli ini dapat terus berlanjut."


Data ekonomi AS menunjukkan, pesanan barang tahan lama di AS naik sebesar 1,4% pada Februari, melampaui konsensus sebesar 0,8% dari para ekonom, menurut StreetAccount.

Rabu, 20 Maret 2024

Equityworld Futures | Harga Emas Dunia Naik Lagi 1%, The Fed Bakal Turunkan Suku Bunga

Equityworld Futures | Harga Emas Dunia Naik Lagi 1%, The Fed Bakal Turunkan Suku Bunga


Equityworld Futures | Harga emas naik lebih dari 1% pada hari Rabu setelah Federal Reserve AS mengindikasikan bahwa mereka memperkirakan akan menurunkan suku bunga sebesar tiga perempat poin persentase pada akhir tahun 2024, sehingga menyebabkan dolar dan imbal hasil Treasury lebih rendah.


Equityworld Futures | Harga Komoditas Hari Ini (21/3): Emas Tembus US$2.200, CPO Menguat


Dikutip dari CNBC, Kamis (21/3/2024), harga emas di pasar spot naik 1,2% menjadi USD 2,183.02 per ounce pada pukul 15:23 siang. EDT (19.23 GMT). Emas berjangka AS ditutup 0,1% lebih tinggi pada USD 2,161.


Federal Reserve mempertahankan suku bunga stabil pada hari Rabu, tetapi para pengambil kebijakan mengisyaratkan mereka masih memperkirakan akan menurunkan suku bunga sebesar tiga perempat poin persentase pada akhir tahun 2024.


“Emas mendapat kabar baik ganda hari ini; The Fed masih memproyeksikan penurunan suku bunga sebanyak tiga kali pada tahun ini dan proyeksi suku bunga yang lebih tinggi ke depan menunjukkan kekhawatiran nyata bahwa inflasi akan lebih sulit dikendalikan,” kata Tai Wong, pedagang logam independen yang berbasis di New York.


Wong menambahkan pasar cukup optimis setelah dot plot baru mempertahankan tiga kali penurunan suku bunga sebesar 25 bps pada tahun ini.


Ketua The Fed Jerome Powell mengatakan dalam pandangan sebagian besar orang, kemungkinan besar masih akan ada penurunan suku bunga tahun ini, tetapi hal itu tergantung pada data.


Meskipun emas merupakan lindung nilai inflasi tradisional, suku bunga yang lebih rendah mendorong investasi pada emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil.

Jumat, 15 Maret 2024

Equityworld Futures | Terseret Data Inflasi, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Equityworld Futures | Terseret Data Inflasi, Wall Street Berakhir di Zona Merah


Equityworld Futures | Bursa saham AS atau Wall Street berakhir di zona merah pada penutupan perdagangan Kamis (14/3/2024). Penurunan indeks terjadi menyusul data inflasi AS yang memanas. 


Equityworld Futures | Harga Emas Melemah Jelang Akhir Pekan Karena Inflasi AS yang Lebih Tinggi


Dow Jones Industrial Average turun pada akhir perdagangan, dan menghentikan kenaikan beruntun 3 hari setelah rilis data inflasi AS. Rilis data inflasi AS yang diluar perkiraan mendorong imbal hasil Treasury AS menjadi lebih tinggi, yang juga menekan harga saham Nvidia 


Indeks yang berisi 30 saham itu turun 137,66 poin, atau 0,35 persen dan ditutup pada level 38.905,66. Nasdaq Komposit melemah 0,3 persen menjadi 16.128,53, dan S&P 500 terkoreksi 0,29 persen dan ditutup pada level 5.150,48. 


Indeks harga produsen bulan Februari, yang merupakan ukuran inflasi grosir, naik 0,6 persen dari bulan lalu. Sementara inflasi yang tidak termasuk harga pangan dan energi, PPI inti naik 0,3 persen di bulan Februari.


Ekonom yang disurvei oleh Dow Jones memperkirakan kenaikan 0,3 persen untuk IHP utama dan kenaikan 0,2 persen untuk inflasi inti. Saham-saham pada awalnya tangguh setelah laporan tersebut, namun melemah tak lama setelah pembukaan. 


“Pertanyaannya sekarang adalah, akankah para investor memikirkan kembali seberapa cepat The Fed akan menurunkan suku bunganya, dan apakah hal itu akan memperlambat reli pasar saham dengan cara yang berarti?” kata direktur pelaksana perdagangan dan investasi di E-Trade dari Morgan Stanley Chris Larkin, dikutip dari CNBC. 


Laporan inflasi yang panas membuat imbal hasil obligasi lebih tinggi, dengan benchmark Treasury AS tenor 10 tahun bertambah sekitar 10 basis poin menjadi 4,29 persen. Saham Nvidia melemah untuk sesi terakhir dan turun lebih dari 3 persen. 


“Saya pikir pertanyaannya adalah, apakah imbal hasil (yield) akan terus meningkat, dan jika hal tersebut terjadi, apakah pasar akan mengalami penurunan yang lebih besar? Saya pikir jawabannya adalah ya untuk keduanya,” kata ahli strategi FX dan suku bunga global di Macquarie Thierry Wizman.


Laporan PPI adalah data ekonomi besar terakhir yang dirilis sebelum pertemuan kebijakan Federal Reserve mendatang, yang dijadwalkan pada 19-20 Maret. 


Investor memborong saham teknologi besar seperti Apple dan Microsoft pada perdagangan Kamis. Platform perdagangan Robinhood juga melonjak 5 persen setelah perusahaan melaporkan peningkatan 16 persen pada aset yang disimpan pada bulan Februari dibandingkan bulan sebelumnya. 


Saham startup kendaraan listrik bermasalah, Fisker juga anjlok hampir 52 persen setelah The Wall Street Journal melaporkan bahwa perusahaan telah menyewa penasihat restrukturisasi untuk mempersiapkan potensi pengajuan kebangkrutan.


Kamis, 29 Februari 2024

Equityworld Futures | Wall Street Berakhir di Zona Hijau, Nasdaq Catat Rekor Pertama sejak 2021

Equityworld Futures | Wall Street Berakhir di Zona Hijau, Nasdaq Catat Rekor Pertama sejak 2021


Equityworld Futures | Bursa saham AS atau Wall Street berakhir di zona hijau pada penutupan perdagangan, Kamis (29/2/2024). Indeks Nasdaq mencatat rekor kenaikan pertama sejak November 2021. 


Equityworld Futures | Harga Emas Menguat Usai Rilis Data Inflasi AS


Indeks Nasdaq yang padat akan saham-saham teknologi melonjak 0,9 persen, dan ditutup pada level tertinggi sepanjang masa di posisi 16.091,92, karena saham-saham teknologi dan blue chip menguat menjelang penutupan. 


S&P 500 juga mencapai rekor penutupan, naik 0,52 persen menjadi berakhir pada 5.096,27. Sementara Dow Jones Industrial Average (DJIA) bertambah 0,12 persen menjadi 38.996,39. 


Sesi perdagangan hari Kamis ini mengakhiri perdagangan bulan Februari dan merupakan bulan keempat berturut-turut yang positif bagi Wall Street, meskipun serangkaian penurunan menimbulkan pertanyaan seputar keberlanjutan reli yang didorong oleh booming AI.


Nasdaq memimpin dengan kenaikan 6,12 persen dalam sebulan. S&P 500 naik 5,17 persen, sedangkan Dow bertambah 2,22 persen untuk kenaikan beruntun empat bulan pertamanya sejak Mei 2021. 


Kenaikan Nasdaq ke rekor tertingginya terjadi pada saat antusiasme terhadap kecerdasan buatan atau AI telah mengangkat sejumlah saham teknologi besar dan pasar yang lebih luas. Sepanjang tahun 2023 hingga tahun ini. 


“Magnificent 7,” yang mencakup Alfabet, Amazon, Apel, Platform Meta, Microsoft, Nvidia, dan Tesla, telah memimpin pemulihan Nasdaq dari tahun 2022 meskipun dibayangi kenaikan suku bunga dan ketakutan akan resesi. 


Saham perusahaan chip yang melonjak diantranya Advanced Micro Devices yang melesat lebih dari 9 persen, dan VanEck Semiconductor ETF (SMH) yang ditutup naik 2,2 persen.


Data yang dirilis pada hari Kamis menunjukkan ukuran inflasi pilihan Federal Reserve jauh di atas target bank sentral pada bulan Januari, namun setidaknya tidak melebihi perkiraan Wall Street. Ada juga tanda-tanda bahwa belanja konsumen tetap kuat. 


Indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi inti, yang merupakan ukuran inflasi pilihan Federal Reserve, meningkat 0,4 persen pada bulan ini dan 2,8 persen dari tahun lalu. Angka tersebut sesuai dengan perkiraan Dow Jones. 


PCE utama, yang mencakup kategori makanan dan energi, meningkat 0,3 persen setiap bulan dan 2,4 persen dalam basis 12 bulan, dibandingkan dengan perkiraan masing-masing sebesar 0,3 persen dan 2,4 persen. 


“Data pagi ini melegakan bagi para pembeli, yang khawatir inflasi akan kembali meningkat dan menyebabkan The Fed menunda penurunan suku bunga untuk waktu yang lebih lama,” kata kepala investasi Aliansi Penasihat Independen Chris Zaccarelli, dikutip dari CNBC. 


“Setidaknya untuk saat ini, semua sistem harus dihentikan dan pembeli harus muncul kembali," lanjutnya.


Rabu, 28 Februari 2024

Equityworld Futures | Wall Street Berakhir Merah, Saham UnitedHralth, Intel, dan Alphabet Melemah

Equityworld Futures | Wall Street Berakhir Merah, Saham UnitedHralth, Intel, dan Alphabet Melemah


Equityworld Futures | Bursa saham AS atau Wall Street berakhir di zona merah pada penutupan perdagangan Rabu (28/2/2024) waktu setempat. Penurunan harga saham - saham di AS terjadi karena pelaku pasar menantikan laporan inflasi yang akan dirilis pekan ini. 


Equityworld Futures | Harga Emas Datar pada Kamis (29/2) Pagi Jelang Rilis Data PCE


Indeks S&P 500 turun 0,17 persen menjadi ditutup pada level 5.069,76. Nasdaq Komposit melemah 0,55 persen menjadi berakhir di posisi 15.947,74. Sementara itu, Dow Jones Industrial Average (DJIA) terkoreksi 23,39 poin, atau 0,06 persen pada posisi 38.949,02. 


UnitedHealth ambles hampir 3 persen dan memimpin penurunan pada Dow Jones. Saham Intel dan Alphabet melemah masing-masing 1,7 persen dan 1,8 persen. Sementara itu, Urban Outfitters terkoreksi 12,8 persen setelah melaporkan hasil yang lebih rendah dari perkiraan untuk kuartal keempat 2023.


Investor menantikan data pengeluaran konsumsi pribadi untuk bulan Januari yang akan diumumkan pada hari Kamis, yang merupakan ukuran inflasi pilihan Federal Reserve. 


“Pasar jelas tidak bergerak menjelang laporan PCE,” kata CEO di Infrastructure Capital Advisors Jay Hatfield, dikutip dari CNBC. 


Laporan ini akan muncul ketika pasar mencoba untuk melanjutkan keuntungan yang membawa Dow dan S&P 500 ke rekor tertinggi. 


Namun minggu ini, pasar mengalami kesulitan, dan sedikit mengalami penurunan. Indeks-indeks utama sedang menuju minggu negatif kedua dalam tiga minggu terakhir.


Pelemahan yang terjadi baru-baru ini terjadi khususnya pada sektor teknologi. Ini telah menimbulkan pertanyaan tentang bertahannya reli yang dipicu oleh kegembiraan atas kecerdasan buatan. “Booming AI tidak berkelanjutan karena sebagian besar keuntungan saham lebih menyorot tentang pemasaran AI dan booming tersebut,” ungkap kepala investasi di The Bahnsen Group David Bahnsen. “Hanya satu atau dua perusahaan yang benar-benar mengalami peningkatan pendapatan tertentu dari AI,” lanjut Bahnsen.