Rabu, 31 Januari 2024

Equityworld Futures | Harga Emas Tetap Berkilau Meski The Fed Bikin Kecewa

Equityworld Futures | Harga Emas Tetap Berkilau Meski The Fed Bikin Kecewa


Equityworld Futures | Harga emas tetap menguat meski bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed) belum memberi sinyal pemangkasan suku bunga pada Maret mendatang.


Equityworld Futures | Harga emas naik karena investor bersiap respons pertemuan FOMC


Pada perdagangan Rabu (31/1/2024) harga emas di pasar spot ditutup menguat 0,16% di posisi US$ 2039,32 per troy ons.


Sementara, hingga pukul 06.00 WIB Kamis (1/2/2024), harga emas di pasar spot bergerak lebih tinggi atau naik 0,04% di posisi US$ 2040,05 per troy ons.


The Fed pada Kamis dini hari waktu Indonesia memutuskan untuk menahan suku bunga di level 5,25%-5,50% untuk pertemuan keempat berturut-turut, sejalan dengan perkiraan para pelaku pasar.


The Fed dalam pernyataan resminya mengatakan pemangkasan suku bunga tidak layak dilakukan selama mereka belum yakin jika inflasi bergerak ke arah 2%.

"Komite sangat berkomitmen untuk membawa inflasi ke target sasaran 2%. Inflasi sudah melandai dalam setahun terakhir tetapi kamu masih memberi perhatian penuh terhadap risiko inflasi" tutur pernyataan The Fed dalam situs resminya.


Keinginan pelaku pasar melihat pemangkasan suku bunga dalam waktu dekat sepertinya belum akan terwujud.Chairman The Fed Jerome Powell dalam konferensi pers, Rabu waktu AS atau Kamis dini hari waktu Indonesia, mengatakan jika ekonomi AS saat ini masih sangat kuat.

Dengan ekonomi dan inflasi AS yang masih kuat, Powell menegaskan jika The Fed belum cukup percaya diri untuk memangkas suku bunga pada pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) Maret mendatang.


Pernyataan The Fed sebelumnya, yang dikeluarkan pada Desember 2023, mengatakan akan mempertimbangkan "penguatan kebijakan tambahan", dengan bahasa yang mengecualikan pertimbangan penurunan suku bunga. Pernyataan tersebut merupakan pukulan bagi investor yang memperkirakan penurunan suku bunga akan dimulai pada awal Maret 2024.


Harga emas sangat sensitif terhadap pergerakan suku bunga AS. Kenaikan suku bunga AS akan membuat dolar AS dan imbal hasil US Treasury menguat. Kondisi ini tak menguntungkan emas karena dolar yang menguat membuat emas sulit dibeli sehingga permintaan turun. Emas juga tidak menawarkan imbal hasil sehingga kenaikan imbal hasil US Treasury membuat emas kurang menarik.


Namun, suku bunga yang lebih rendah akan membuat dolar AS dan imbal hasil US Treasury melemah, sehingga dapat menurunkan opportunity cost memegang emas. Sehingga emas menjadi lebih menarik untuk dikoleksi.


Indeks dolar dan imbal hasil US Treasury tetap melemah meski The Fed belum mengindikasikan pemangkasan suku bunga. Indeks dolar ke possi 103,274 pada perdagangan kemarin, melemah dibandingkan Rabu di posisi 103,397.


Imbal hasil US Treasury melandai ke 3,965% dari 4,057% pada Rabu.

Equityworld Futures | Investor Kecewa! Ada Fokus Baru, Wall Street Dibuka Anjlok

Equityworld Futures | Investor Kecewa! Ada Fokus Baru, Wall Street Dibuka Anjlok


Equityworld Futures | Bursa saham Amerika Serikat (AS) Wall Street dibuka lebih rendah pada awal perdagangan setelah rilisnya laporan keuangan saham-saham di bursa AS yang beragam dan data pekerjaan AS menjadi fokus baru.


Equityworld Futures | Harga Emas Melonjak di Tengah Pelemahan Dolar AS


Pada perdagangan Selasa (30/1/2024), Dow Jones dibuka melemah 0,09% di level 38.298,23, begitu juga S&P 500 dibuka lebih rendah atau turun 0,13% di level 4.921,63, dan Nasdaq dibuka terdepresiasi 0,15% di level 15.604,08.


Sementara pada perdagangan Senin (29/1/2024) Dow Jones ditutup menguat 0,59% di level 38.333,26, S&P 500 naik 0,76% di level 4.927,93, begitu juga dengan Nasdaq melesat 1,12% di level 15.628,04.


Indeks utama Wall Street melemah pada pembukaan perdagangan Selasa karena investor menilai hasil laporan kinerja keuangan beragam dari perusahaan-perusahaan lama seperti United Parcel Service dan General Motors sambil menanti rilis laporan pekerjaan penting untuk mendapatkan wawasan mengenai kesehatan pasar tenaga kerja.


Selain itu, saham-saham global diperdagangkan pada level tertinggi dalam dua tahun pada hari Selasa menjelang pertemuan The Federal Reserve (The Fed), sementara ekuitas Asia terpukul oleh perintah pengadilan untuk melikuidasi raksasa properti China Evergrande.


Departemen Keuangan AS mendapat keuntungan dari banyaknya pembelian, mendorong imbal hasil lebih rendah, yang dapat menjaga dolar dalam kisaran yang ketat, setelah Departemen Keuangan mengatakan pihaknya perlu meminjam lebih sedikit dari yang diperkirakan sebelumnya.


Indeks MSCI All-World berada di wilayah positif dan merupakan level tertinggi sejak Januari 2022.


Namun pasar sedang tegang karena ketegangan di Timur Tengah membuat harga minyak berada di atas US$80 per barel, sementara investor merenungkan bagaimana perintah pengadilan Evergrande Group dapat berdampak pada pasar properti China yang rapuh.


Saham China sudah menuju penurunan sebesar 4% bulan ini, setelah mencapai titik terendah dalam empat tahun, dan imbal hasil obligasi pemerintah China berada pada posisi terendah dalam dua dekade, karena investor menunggu kemungkinan stimulus pemerintah untuk mendukung obligasi kedua di dunia yang merupakan perekonomian terbesar.


Peristiwa risiko lainnya pada pekan ini bagi investor termasuk keputusan The Fed dan Bank of England mengenai suku bunga, data ketenagakerjaan bulanan AS, dan berbagai laporan keuangan, khususnya dari pasar saham megacap seperti Apple (AAPL.O), Microsoft (MSFT.O), dan perusahaan induk Google, Alphabet (GOOGL).


The Fed pada bulan Desember mengejutkan pasar dengan sikap dovishnya, memproyeksikan penurunan suku bunga sebesar 75 basis poin pada tahun 2024, sehingga memicu reli risiko yang sangat besar di akhir tahun.


Namun banyaknya data ekonomi yang kuat, inflasi yang tinggi, dan kehati-hatian dari para gubernur bank sentral telah membuat pasar menilai kembali ekspektasi mereka.


Pasar memperkirakan peluang penurunan suku bunga Fed pada bulan Maret 2024 sebesar 47%, menurut alat CME FedWatch, turun dari 88% pada bulan sebelumnya. Mereka saat ini mengantisipasi penurunan sebesar 134 bps pada tahun ini, dibandingkan dengan pelonggaran sebesar 160 bps pada bulan lalu.


Minggu, 28 Januari 2024

Equityworld Futures | Harga Emas Hari Ini Potensi Rebound Tersengat Konflik Korsel-Korut

Equityworld Futures | Harga Emas Hari Ini Potensi Rebound Tersengat Konflik Korsel-Korut


Equityworld Futures | Harga emas global berpeluang rebound pada perdagangan awal pekan hari ini, Senin (29/1/2024) ditopang oleh sejumlah katalis, salah satunya memanasnya konflik antara Korea Selatan (Korsel) dan Korea Utara (Korut). 


Equityworld Futures | Pekan Sangat Menentukan Buat Emas, Harganya Bisa Kaya Roller Coaster


Pada perdagangan akhir pekan lalu, Jumat (26/1/2024), harga emas Comex kontrak April 2024 turun 0,03% atau 0,70 poin menjadi US$2.036,10 per troy ounce. Harga emas spot juga turun 0,11% atau 2,32 poin menuju US$2.018,52 per troy ounce. 


Tim riset Monex Investindo menyebut harga emas terkoreksi lebih dari US$11 sepanjang pekan lalu ke level US$ 2.018 per troy ons. Serangkaian data yang dirilis dari Amerika Serikat (AS) belum mampu meningkatkan probabilitas pemangkasan suku bunga pada Maret yang membuat harga emas tertekan. 


Salah satu data yang dirilis pada pekan lalu yakni inflasi inti berdasarkan personal consumption expenditure (PCE) yang menjadi acuan bank sentral AS (The Fed) dalam menetapkan suku bunga. Pada Desember, inflasi PCE inti dilaporkan tumbuh 2,9% year-on-year (YoY) lebih rendah dari bulan sebelumnya 3,2% YoY dan forecast di Trading Central 3,1% YoY.


"Rilis tersebut juga menjadi yang terendah sejak Februari 2021, meski menjadi sentimen positif tetapi masih belum mampu membuat harga emas naik kencang," kata Monex dalam riset harian, Senin (29/1/2024). 


Meski begitu, pada perdagangan hari ini, menurut Monex, harga emas berpotensi mendapat tambahan sentimen positif dari ketegangan geopolitik, harganya sudah "lompat" atau membentuk gap up di US$ 2.025,39 per troy ons. Level pembukaan yang jauh lebih tinggi dibandingkan penutupan sebelumnya disebut gap up.


Pimpinan Korea Utara dikabarkan merobohkan monumen reunifikasi dengan Korea Selatan, dan beberapa kali menembakan rudal jelajah di lepas pantai timur. Kemudian China mengirimkan pasukan mendekati Taiwan saat perundingan dengan Amerika Serikat sedang berlangsung. 


Pelaku pasar khawatir perang bisa pecah lagi yang membuat permintaan terhadap aset aman (safe haven) seperti gold meningkat. 


Pasar juga secara luas mengharapkan The Fed untuk mempertahankan suku bunga tidak berubah pada pertemuan kebijakannya pada 30-31 Januari. Namun, 

pasar juga telah mengurangi ekspektasi penurunan suku bunga pada bulan Maret, menurut CME FedWatch Tool. 


Suku bunga yang lebih rendah mengurangi biaya peluang untuk memegang emas batangan. Di sisi lain, suku bunga rendah akan menekan dolar AS sebagai aset aman sehingga beralih ke emas. 


Ole Hansen, kepala strategi komoditas Saxo Bank dalam sebuah catatan, menyampaikan dalam jangka pendek arah harga emas dan perak akan terus ditentukan oleh data ekonomi yang masuk dan dampaknya terhadap dolar AS, serta imbal hasil dan ekspektasi penurunan suku bunga.

Selasa, 23 Januari 2024

Equityworld Futures | Harga Emas Dunia Naik Tipis, Trader Pantau Isyarat Suku Bunga AS Turun

Equityworld Futures | Harga Emas Dunia Naik Tipis, Trader Pantau Isyarat Suku Bunga AS Turun


Equityworld Futures | Harga emas naik tipis karena para investor menunggu sejumlah data ekonomi AS minggu ini untuk mendapatkan lebih banyak isyarat mengenai jadwal pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve.


Equityworld Futures | Saham Teknologi Bikin S&P Tembus Rekor Tertinggi, Wall Street Bervariasi


Melansir laman CNBC, Rabu (24/1/2024), harga emas hari ini di pasar spot naik 0,2% menjadi USD 2.025,09 per ons. Sedangkan harga emas berjangka ditutup 0,2% lebih tinggi ke posisi USD 2025,8.


"Pasar emas berada di atas angka USD 2.000 dan tampaknya menjadi pasar yang netral. Setiap kali kita mulai menembus lebih tinggi, kita kembali turun," kata Daniel Pavilonis, ahli strategi pasar senior di RJO Futures.


Dia mengatakan, ada banyak ketidakpastian mengenai apa yang akan terjadi secara ekonomi di Amerika Serikat. Adapun fokus minggu ini adalah pada laporan PMI kilat AS, estimasi PDB kuartal keempat dan data pengeluaran konsumsi pribadi.


Pejabat Fed pada pekan lalu mengatakan bahwa bank sentral AS membutuhkan lebih banyak data inflasi sebelum keputusan penurunan suku bunga dapat diambil dan bahwa dasar untuk memulai penurunan suku bunga adalah pada kuartal ketiga.


Pasar memperkirakan bank sentral AS akan mempertahankan suku bunga tidak berubah pada akhir pertemuan kebijakan pada 30-31 Januari dan telah memangkas waktu penurunan suku bunga pertama, menurut FedWatch Tool CME.


"Rebound baru-baru ini (harga emas) tampaknya semakin dangkal, yang meningkatkan prospek pelemahan lebih lanjut jika bank sentral terus menekan ekspektasi pasar akan penurunan suku bunga," tulis Michael Hewson, Kepala Analis Pasar di CMC Markets.

Senin, 22 Januari 2024

Equityworld Futures | Wall Street Hijau, Dow Jones Sentuh Level Tertinggi

Equityworld Futures | Wall Street Hijau, Dow Jones Sentuh Level Tertinggi


Equityworld Futures | Bursa saham AS atau Wall Street berakhir di zona hijau pada penutupan perdagangan Senin (22/1/2024) waktu setempat atau Selasa pagi WIB. Pada perdagangan hari Senin, investor melanjutkan relly Wall Street di akhir Januari. 


Equityworld Futures | Harga Emas Turun dalam Menghadapi Suku Bunga Tinggi untuk Waktu Lebih Lama


Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) naik lebih dari 100 poin dan ditutup di atas 38.000 untuk pertama kalinya. Tepatnya, bertambah 138,01 poin, atau 0,36 persen, menjadi berakhir pada level 38.001,81. 


Kenaikan pada hari Senin mendorong harga saham-saham blue chip penghuni Dow Jones ke rekor baru dan di atas level 38.000 untuk pertama kalinya.


S&P 500 bertambah 0,22 persen menjadi berakhir pada posisi 4.850,43. Indeks tersebut juga mencapai level tertinggi baru sepanjang masa. Sementara itu, Nasdaq Komposit menguat 0,32 persen, dan ditutup pada level 15.360,29. 


Saham milik Macy’s naik lebih dari 3 persen usai menolak kerja sama dengan perusahaan ritel dengan nilai kesepakatan 5,8 miliar dollar AS. Saham Solar Edge melonjak sekitar 4 persen karena perusahaan mengumumkan akan memberhentikan 16 persen tenaga kerjanya.


sementara itu, saham Archer-Daniels-Midland anjlok lebih dari 24 persen setelah perusahaan memperkirakan pendapatan yang lebih rendah, di tengah penyelidikan CEO perusahaan Vikram Luthar terkait dengan praktik akuntansi. 


Saham B Riley Financial tergelincir sekitar 2,5 persen setelah Bloomberg melaporkan bahwa regulator sedang menyelidiki perusahaan tersrbut karena dugaan aksi penipuan sekuritas. 


Kenaikan harga saham pada hari Senin terjadi setelah indeks S&P 500 pada hari Jumat menembus rekor intraday dan mencapai penutupan tertinggi yang dicatat pada Januari 2022. 


Pergerakan ini menandakan bahwa Wall Street memang berada dalam tren bullish sejak Oktober 2022 setelah saham-saham anjlok pada awal tahun tersebut. 


“Ini hampir seperti ketakutan akan ketinggalan,” kata kepala manajemen investasi di Commonwealth Financial Brian Price mengutip CNBC. 


“Kami mengalami sedikit volatilitas di awal tahun karena investor mungkin menyeimbangkan kembali portofolionya dan berupaya merealisasikan beberapa keuntungan. Namun kini, sepertinya kita melanjutkan tren yang sudah jelas terjadi,” tambah dia.


Dia menambahkan, kekuatan Wall Street mungkin bergantung pada apakah bank sentral AS berhasil melakukan soft landing, mendinginkan perekonomian untuk menurunkan inflasi, sekaligus menghindari resesi. 


Para investor ritel memperkirakan sekitar 40 persen kemungkinan penurunan suku bunga Fed pada bulan Maret mendatang berdasarkan FedWatch Tool dari CME Group.


Itu menandai penurunan tajam dari hampir 81% pada minggu sebelumnya. Ada kemungkinan hampir 58 persen bahwa bank sentral akan mempertahankan suku bunga tetap stabil, naik dari sekitar 19 persen pada minggu sebelumnya. 


Investor akan mencermati serangkaian laporan ekonomi yang akan dirilis minggu ini, termasuk produk domestik bruto kuartal keempat pada hari Kamis dan ukuran inflasi favorit The Fed, hingga indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi bulan Desember yang akan dirilis Jumat pekan ini. Kedua laporan tersebut akan menentukan bagaimana The Fed memandang kebijakan moneter ke depan.

Rabu, 17 Januari 2024

Equityworld Futures | Wall Street Melemah, Data Penjualan Ritel AS Hambat Spekulasi Penurunan Suku Bunga

Equityworld Futures | Wall Street Melemah, Data Penjualan Ritel AS Hambat Spekulasi Penurunan Suku Bunga


Equityworld Futures | Indeks utama Wall Street ditutup melemah pada akhir perdagangan Rabu (17/1), setelah data penjualan ritel AS yang optimistis pada Desember 2023 menurunkan ekspektasi bahwa Federal Reserve akan memulai kampanye penurunan suku bunganya pada awal Maret.


Equityworld Futures | Harga Emas Dunia Turun ke Level Terendah dalam Sebulan


Mengutip Reuters, indeks S&P 500 turun 0,56% ke level 4.739,21, Nasdaq turun 0,59% ke level 14.855,62, dan Dow Jones Industrial Average turun 0,25% ke level 37.266,67.


Saham Amazon, Nvidia dan Alphabet merosot antara 0,5% dan 1% dan membebani S&P 500 karena imbal hasil Treasury 10-tahun naik menjadi lebih dari 4,1%, yang merupakan level tertinggi tahun ini.


Saham Tesla turun 2% setelah pembuat kendaraan listrik itu memangkas harga mobil Model Y di Jerman seminggu setelah menurunkan harga untuk beberapa model di China.


Indeks sektor real estate S&P 500 yang sensitif terhadap suku bunga anjlok 1,9%.


Volume perdagangan saham di bursa AS mecapai 11,8 miliar saham dengan rata-rata 11,9 miliar saham dalam 20 hari perdagangan terakhir.


Data menunjukkan diskon dari pengecer dan peningkatan pembelian kendaraan bermotor mendukung kenaikan penjualan ritel AS yang lebih tinggi dari perkiraan, sehingga menjaga perekonomian tetap kokoh pada tahun 2024.


Hal ini memperkuat pandangan bahwa The Fed mungkin tidak akan menurunkan suku bunga secepat perkiraan sebelumnya pada tahun ini.


Ekspektasi para pedagang terhadap suku bunga Fed sebesar 25 basis poin pada bulan Maret turun menjadi 55%, dari sekitar 60% sebelum data tersebut dirilis.


Dalam beberapa pekan terakhir, saham-saham AS telah melepaskan kenaikan dari dua bulan terakhir tahun 2023.


"Posisi masyarakat sedang moderat dari semuanya positif menjadi masih banyak ketidakpastian di luar sana," kata Tom Martin, manajer portofolio senior di Globalt Investments di Atlanta.


Dia mengutip pejabat Fed yang baru-baru ini meremehkan ekspektasi penurunan suku bunga yang cepat, dan data ekonomi yang beragam.


Aktivitas ekonomi AS sedikit berubah dari Desember hingga awal Januari, sementara perusahaan-perusahaan melaporkan tekanan harga beragam dan hampir semuanya menunjukkan tanda-tanda melemahnya pasar tenaga kerja, kata The Fed dalam laporan "Beige Book" pada hari Rabu.


Saham Morgan Stanley turun 1,8% setelah analis memangkas peringkat dan target harga mereka setelah laporan pendapatan kuartal keempat bank tersebut. Saham Bank of America dan Citigroup masing-masing turun sekitar 1%.


Saham Ford Motor turun 1,7% setelah UBS menurunkan peringkat sahamnya menjadi netral dari beli.


Sementara Boeing naik 1,3% setelah Administrasi Penerbangan Federal (FAA) mengatakan inspeksi awal pesawat 737 MAX 9 telah selesai.

Kamis, 11 Januari 2024

Equityworld Futures | Jelang Rilis Inflasi, Wall Street Ditutup pada Zona Hijau

 Equityworld Futures | Jelang Rilis Inflasi, Wall Street Ditutup pada Zona Hijau


Equityworld Futures | Bursa saham AS atau Wall Street berakhir di zona hijau pada penutupan perdagangan Rabu (10/1/2024). Pergerakan saham-saham di bursa AS dibayangi oleh penantian laporan inflasi dan laporan pendapatan korporasi yang dijadwalkan rilis pada Kamis. 


Equityworld Futures | Harga Emas Dunia Memudar Jelang Pengumuman Data Inflasi AS


S&P 500 naik 0,57 persen menjadi berakhir pada level 4.783,45, sedangkan Dow Jones Industrial Average (DJIA) bertambah 170,57 poin, atau 0,45 persen, menjadi ditutup pada level 37.695,73. Sementara itu, Nasdaq Komposit naik 0,75 persen menjadi berakhir pada level 14.969,65. 


Saham Intuitive Surgical dan Lennar menjadi pemberat indeks dimana keduanya melonjak masing-masing 10,3 persen dan 3,5 persen. Dalam laporan kinerjanya, Intuitive optimis mampu meningkatkan pertumbuhan kinerjanya untuk tahun fiskal 2024. Sementara itu, Lennar mengumumkan rencana perusahaan menaikkan dividen tahunannya. 


“Kami berada dalam kondisi tenang sebelum realisasinya,” kata Managing Partner dan ahli strategi global di MRB Partners Phillip Colmar, mengutip CNBC.


Dia mencatat bahwa aktivitas pasar cukup tenang mengingat rencana penurunan suku bunga Federal Reserve yang telah diperkirakan pada akhir tahun. 


“Saat ini, pasar cukup sepi, tapi menurut saya pasar tidak akan sepi sepanjang tahun,” lanjut Colmar. 


“Kami telah sepenuhnya memperkirakan skenario soft landing Goldilocks ini. Apa berikutnya? Ini mungkin 'tidak ada pendaratan', yang berarti imbal hasil obligasi mungkin tidak akan bertahan seperti semula," lanjut dia.


Dia menjelaskan, saat ini investor menunggu laporan indeks harga konsumen terbaru yang dijadwalkan dirilis pada Kamis. Ekonom yang disurvei oleh Dow Jones memperkirakan indeks CPI akan naik 3,2 persen dari tahun ke tahun di bulan Desember. Indeks harga produsen akan dirilis pada hari Jumat. 


Investor juga akan melihat laporan tersebut untuk mencari petunjuk kapan Federal Reserve akan mulai menurunkan suku bunganya. CME Group FedWatch mencatat 64 persen yakin The Fed akan menurunkan suku bunganya. 


“Pasar sedang melihat tarik menarik terhadap mereka yang melihat pertumbuhan ekonomi lebih lambat, namun masih tangguh, dan mereka yang melihat kemunduran ekonomi yang lebih sulit,” kata kepala strategi global LPL Financial Quincy Krosby. 


Musim laporan keuangan korporasi membayangi pasar dimana pada beberapa perusahaan keuangan seperti JPMorgan Chase dan Bank Amerika akan melaporkan kinerjanya keuangannya pada Jumat. Begitupun dengan UnitedHealth dan Delta Air Lines.

Kamis, 04 Januari 2024

Equityworld Futures | Harga Emas Bergerak Stabil Dalam Sepekan Pertama Tahun 2024

 Equityworld Futures | Harga Emas Bergerak Stabil Dalam Sepekan Pertama Tahun 2024


Equityworld Futures | Harga emas bergerak stabil dalam sepekan pertama tahun 2024. Jumat (5/1) pukul 7.07 WIB, harga emas spot menguat tipis ke US$ 2.043,81 per ons troi dari penutupan perdagangan kemarin US$ 2.043,65 per ons troi.


Equityworld Futures | Harga Emas Bangkit Karena Huru-Hara di Iran, Rawan Loyo Karena Amerika


Harga emas kontrak Februari 2024 di Commodity Exchange menguat tipis ke US$ 2.051,5 per ons troi dari penutupan perdagangan kemarin US$ 2.050 per ons troi. 


Harga emas stabil karena investor bersiap untuk data non-farm payrolls Amerika Serikat (AS) yang dapat mempengaruhi jalur suku bunga Federal Reserve. Sementara harga paladium tergelincir karena prospek permintaan jangka panjang yang suram.


“Peningkatan pasar emas membutuhkan dorongan baru untuk memulai reli harga,” kata Jim Wyckoff, analis senior di Kitco Metals kepada Reuters. "(Tetapi) jika data ketenagakerjaan lebih kuat, hal itu akan memberikan tekanan pada harga dan mungkin mengurangi ekspektasi (pasar) terhadap penurunan suku bunga Fed," kata dia. 


Laporan non-farm payrolls AS akan dirilis pada hari Jumat. Data pada hari Kamis menunjukkan bahwa klaim pengangguran mingguan AS turun lebih dari perkiraan pada minggu lalu. Perusahaan swasta AS mempekerjakan lebih banyak pekerja dari perkiraan pada bulan Desember, menunjukkan kekuatan yang terus-menerus di pasar tenaga kerja.


Para pedagang memperkirakan peluang penurunan suku bunga The Fed pada pertemuan kebijakan bulan Maret sebesar 65%, menurut CME FedWatch. Suku bunga yang lebih rendah mengurangi biaya peluang untuk memegang emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil.


Risalah pertemuan terakhir The Fed, yang dirilis pada hari Rabu mengungkapkan semakin besarnya keyakinan di kalangan pejabat bahwa inflasi terkendali. Para pejabat bank sentral juga menunjukkan kekhawatiran bahwa kebijakan moneter yang "terlalu ketat" menimbulkan ancaman terhadap perekonomian.


“Dengan The Fed menerapkan beberapa penurunan suku bunga tahun ini, hal ini akan menarik kembali investor keuangan melalui ETF dan membatasi permintaan serta mengangkat harga emas menjadi US$ 2.250 per ons pada akhir tahun ini,” kata analis UBS Giovanni Staunovo. 

Rabu, 03 Januari 2024

Equityworld Futures | Wall Street Terbenam, Investor Realisasikan Keuntungan Saham Teknologi

Equityworld Futures | Wall Street Terbenam, Investor Realisasikan Keuntungan Saham Teknologi


Equityworld Futures | Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street melemah pada perdagangan saham Rabu, 3 Januari 2024. Indeks Nasdaq terpangkas dalam dua hari berturut-turut dan membangun kinerja buruk dalam hampir tiga bulan.


Equityworld Futures | Harga Emas Tumbang 1% Karena Amerika, Pemiliknya pun Kecewa


Dikutip dari CNBC, Kamis (4/1/2024), pada penutupan perdagangan wall street, indeks Nasdaq melemah 1,18 persen ke posisi 14.592,21. Indeks Nasdaq merosot dalam empat hari berturut-turut.


Indeks S&P 500 tergelincir 0,80 persen menjadi 4.704,81. Indeks Dow Jones terpangkas 284,85 poin atau 0,76 persen ke posisi 37.430,19.


Indeks Nasdaq mengalami kinerja buruk sejak Oktober, terseret oleh saham teknologi besar. Hal ini juga turut didukung dari saham Apple yang turun hampir 4 persen setelah Barclays menurunkan peringkat produsen iPhone. Saham Apple melemah 0,8 persen.


Selain itu, saham teknologi lainnya yakni Nvidia, Tesla dan Meta merosot pada perdagangan Rabu pekan ini. Koreksi di saham juga diikuti imbal hasil obligasi AS bertenor 10 tahun. Imbal hasil obligasi AS sempat naik di atas 4 persen, terakhir diperdagangkan sekitar 3,91 persen.


Investor dinilai menjual saham teknologi yang melonjak tahun lalu seiring antisipasi pasar terhadap pelonggaran kebijakan moneter pada 2024. Namun, dengan ketidakpastian kapan the Federal Reserve (the Fed) pada akhirnya akan mulai menurunkan suku bunga, investor tampaknya telah menahan antusiasmenya.


“Dalam jangka panjang, saya masih sangat bullish. Namun, dalam jangka pendek saya hanya khawatir semua orang memasuki tahun ini dengan perasaan yang sangat baik,” ujar Manager Portfolio Neuberger, Steve Eisman.


Ia menambahkan, koreksi jangka pendek bukan hal yang luar biasa di pasar yang baru saja keluar dari titik tertinggi baru dan memasuki musim pemilihan umum (pemilu).