Minggu, 18 Juni 2023

Equity World | Awal Pekan Bursa Asia Dibuka Koreksi, IHSG Bisa Beda Sendiri?

Equity World | Awal Pekan Bursa Asia Dibuka Koreksi, IHSG Bisa Beda Sendiri?

Equity World | Mayoritas bursa Asia-Pasifik dibuka melemah pada perdagangan Senin (19/6/2023), di mana investor menanti keputusan suku bunga bank sentral China pada Selasa besok karena pada hari ini tidak ada perilisan data ekonomi penting di global.

Equity World | China Makin Ngeri, Bank Raksasa Global Kembali Warning

Per pukul 08:30 WIB, hanya indeks ASX 200 Australia yang terpantau menguat pada pagi hari ini yakni sebesar 0,26%.

Sedangkan sisanya terpantau melemah. Indeks Nikkei 225 Jepang dan Hang Seng Hong Kong melemah 0,28%, Shanghai Composite China turun tipis 0,07%, Straits Times Singapura terkoreksi 0,6%, serta KOSPI Korea Selatan terdepresiasi 0,74%.

Karena pada hari ini tidak ada perilisan data ekonomi penting di global, investor di Asia-Pasifik akan menantikan keputusan suku bunga pinjaman China pada Selasa besok, setelah negara denagn ekonomi terbesar kedua di dunia itu memangkas beberapa suku bunga pinjaman utamanya pekan lalu.

Di lain sisi, investor di Asia-Pasifik juga memantau kabar politik global soal kunjungan diplomatik Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken ke China.

Melansir Bloomberg News, Minggu kemarin, Blinken tiba di Beijing pada Minggu pagi untuk melakukan kunjungan diplomatik kilat sebagai upaya Presiden AS, Joe Biden untuk menstabilkan ketegangan antara dua ekonomi terbesar di dunia tersebut

Diplomat top AS ini sebelumnya berusaha mengunjungi China pada Februari, tetapi kunjungannya dibatalkan secara mendadak saat AS mengungkapkan bahwa ada balon mata-mata Tiongkok yang diduga terbang di wilayah AS.

Kali ini, Blinken akan mengadakan serangkaian pertemuan dengan pejabat senior selama dua hari kunjungannya di Tiongkok.

Sementara itu, pergerakan bursa Asia-Pasifik pada awal pekan ini cenderung mengikuti pergerakan bursa AS, Wall Street pada akhir pekan lalu, di mana Wall Street berakhir terkoreksi meski sepanjang pekan lalu menghijau.

Indeks Dow Jones ditutup melemah 0,32%, S&P 500 terkoreksi 0,37%, dan Nasdaq Composite terpangkas 0,68%.

Pada perdagangan Senin, bursa Wall Street tidak dibuka karena libur memperingati Juneteenth pada 19 Juni. Juneteenth adalah hari libur federal di AS untuk memperingati emansipasi para budak Afrika-Amerika, sehingga sentimen dari AS cenderung minim.

Koreksinya Wall Street di akhir pekan lalu terjadi karena obsesi pasar terhadap saham-saham teknologi yang berkaitan dengan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) cenderung mulai meredup.

Saham-saham teknologi di AS yang sebelumnya sempat bergairah, mulai lesu pada akhir pekan lalu. Koreksi terjadi di saham Microsoft dan Apple yang baru-baru ini ditutup pada level tertinggi sepanjang masa.

Investor juga terjebak di antara ketakutan kehilangan reli tahun ini dan meningkatnya kekhawatiran tentang pasar yang sudah mulai jenuh beli (overbought).

"Pasar dapat melihat beberapa ayunan liar di kedua arah tanpa alasan fundamental [atau bahkan teknis] sama sekali," tulis Matt Maley, kepala strategi pasar Miller.

Namun, investor cenderung optimis setelah data tenaga kerja AS kembali memburuk. Jumlah pegawai AS yang mengajukan klaim pengangguran tercatat 262.000 pada pekan yang berakhir pada 10 Juni, lebih tinggi dibandingkan ekspektasi pasar yang tercatat 249.000. Jumlah klaim pekan tersebut juga menjadi yang tertinggi sejak Oktober 2021.

Kenaikan klaim pengangguran yang meningkat bisa menjadi sinyal jika ekonomi AS melambat sehingga ada harapan inflasi AS berikutnya turun tajam.

Jika inflasi turun tajam, maka bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) mungkin saja mengubah pernyataannya menjadi lebih dovish.

Sebelumnya pada pekan lalu, he Fed pun memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuannya di di level 5,0-5,25%. Namun, The Fed mengisyaratkan masih akan menaikkan suku bunga acuan sebanyak dua kali pada tahun ini.

Pernyataan The Fed inilah yang membuat pasar sempat kecewa dan membuat Wall Street sempat terkoreksi. Namun hari berikutnya yakni pada Kamis waktu setempat, pasar di AS kembali bersemangat setelah dirilisnya data tenaga kerja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar