Equity World | Harga Emas Pegadaian Hari Ini: Makin Mahal, Bund...
Equity World | Harga emas batangan di PT Pegadaian menguat dalam sepekan terakhir sejalan dengan laju harga emas dunia. Pegadaian sendiri menjual berbagai jenis emas, yaitu emas Antam, Antam Retro, Antam Batik, dan UBS. Ukurannya pun dijual beragam, mulai dari 0,5 gram hingga 1.000 gram.
Equity World | Kinerja Juli Terbaik di Wall Street Sejak 2020
Pada perdagangan hari ini, harga emas Antam dibanderol Rp 1.017.000 per gram. Emas ini tersedia mulai ukuran/satuan 0,5 gram hingga 1.000 gram.
Sementara itu, emas Antam Retro harga 1 gram senilai Rp 966.000. Emas Antam Retro adalah emas kemasan lama di mana keping emas dan sertifikatnya terpisah.Emas Antam Retro kali terakhir diproduksi pada 2018, dan tersedia mulai satuan 0,5 gram hingga 100 gram.
Pegadaian juga menawarkan emas Antam Batik yang merupakan jenis emas Antam berharga termahal. Harga emas termahal harganya senilai Rp 1.172.000 per gram. Emas ini dijual dalam 3 satuan saja yaitu 0,5 gram, 1 gram, dan 8 gram.
Terakhir, harga emas UBS yang dikeluarkan PT Untung Bersama Sejahtera harganya Rp 957.000 per gram. Emas UBS yang tersedia lengkap mulai ukuran 0,5 gram hingga 1.000 gram.
Harga emas pegadaian menguat dalam seminggu terakhir dipengaruhi oleh laju emas dunia yang melonjak menyusul ketakutan pedagang atas pelemahan ekonomi AS. Aset safe haven ini kembali diburu.
Sejak tengah pekan hingga akhir pekan lalu, emas spot tercatat selalu menguat dan berakhir di posisi US$ 1.765,22 per troy ons. Menguat 2,25% secara point-to-point.
Analis HDFC Securities, Tapan Patel, mengatakan penguatan emas ditopang oleh melemahnya dolar Amerika Serikat (AS) serta perekonomian AS yang terkontraksi 0,9% pada kuartal II-2022. Kontraksi tersebut secara teknikal membawa AS kepada periode resesi karena pada kuartal I-2022, ekonomi mereka juga terkontraksi.
"Resesi AS membawa orang-orang kembali kepada aset aman emas. Ini mendorong rally harga emas," tutur Patel, seperti dikutip dari Kitco.
Analis dari OANDA Jeffrey Halley mengatakan emas telah melewati periode berat saat bergerak di kisaran bawah US$ 1.700. Kebijakan The Fed yang agresif sejak Mei 2022 terus membuat emas tertekan. Emas terus ambruk dari level US$ 1.850 per troy ons pada akhir Mei menjadi anjlok ke bawah US$ 1.700 pada 20 Juli 2022.
"Titik support emas sempat ada di US$ 1.675-1.680. Emas terus menguat dari titik tersebut," ujar Halley.
Minggu, 31 Juli 2022
Equity World | Harga Emas Pegadaian Hari Ini: Makin Mahal, Bund...
Kamis, 28 Juli 2022
Equity World | Wall Street Lanjutkan Reli, Investor Bertaruh The Fed Redam Kenaikan Suku Bunga
Equity World | Wall Street Lanjutkan Reli, Investor Bertaruh The Fed Redam Kenaikan Suku Bunga
Equity World | Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street menguat pada perdagangan Kamis, 28 Juli 2022. Wall street naik dua hari berturut-turut bahkan setelah produk domestik bruto (PDB) terbaru AS menunjukkan kontraksi dua kali berturut-turut.
Equity World | Amerika Resmi Resesi, Emas Jadi Seksi?
Penguatan wall street seiring investor bertaruh penurunan ekonomi akan menyebabkan the Federal Reserve (the Fed) atau bank sentral AS mengakhiri kenaikan suku bunga secara agresif.
Pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones melonjak 332,04 poin atau 1 persen menjadi 32.529,63. Indeks S&P 500 menanjak 1,2 persen ke posisi 4.072,43. Indeks Nasdaq bertambah hampir 1,1 persen ke posisi 12.162,59. Rata-rata indeks acuan mencatatkan kinerja positif secara mingguan dan bulan terbaik pada 2022.
Setelah penurunan singkat usai laporan PDB, investor menepis kekhawatiran upaya the Federal Reserve (the Fed) untuk menjinakkan lonjakan harga akan mendorong ekonomi ke dalam resesi. Pertumbuhan ekonomi AS turun 0,9 persen pada kuartal II, berdasarkan laporan the Bureau of Economic Analysis.
Perkiraan Dow Jones kenaikan 0,3 persen untuk PDB. Pada kuartal I 2022, PDB turun 1,6 persen. "Meskipun tentu saja di sisi negatif dari perkiraan, perlu diingat penurunan 1 persen relatif kecil dan mendukung gagasan lingkungan resesi akan ringan,” ujar Direktur Pelaksana E-Trade, Mike Loewengart, dikutip dari CNBC, Jumat (29/7/2022).
Ia menambahkan, the Fed telah menjelaskan mengendalikan inflasi adalah prioritas utamanya sehingga tidak mungkin itu akan berubah arah. Hal ini karena hasil kuartal negatif lainnya, meski laporan pada Kamis, 28 Juli 2022 mungkin tampak bertentangan dengan komentar mengenai resesi oleh ketua the Fed Jerome Powell.
"Pasar telah reli pada Juli, jadi jangan kaget melihat kenyataan tantangan yang ada di depan bagi investor,” ujar dia.
Banyak yang mencirikan resesi memiliki dua kuartal negatif berturut-turut dari pertumbuhan ekonomi. Ini lebih bernuansa dari itu. Biro riset ekonomi nasional mempertimbangkan beberapa faktor tambahan.
Pergerakan tersebut mengikuti reli berbasis luas yang terjadi pada sesi sebelumnya setelah the Federal Reserve menaikkan suku bunga 0,75 persen untuk kedua kalinya berturut-turut melawan inflasi, dan investor bertaruh apakah bank sentral dapa hentikan lonjakan harga tanpa mendorong ekonomi ke dalamnya.
Senior portfolio manager dan pendiri Miramar Capital, Max Wasserman menuturkan, lonjakan pada perdagangan Kamis pekan ini merupakan kelanjutan dari reli itu.
“Sikapnya pada dasarnya adalah the Fed mengatakan kita sudah mendekati akhir, dan angka PDB memberi tahu orang-orang bahwa tidak ada alasan kuat bagi the Fed untuk memukul dengan 0,75 persen atau 1 persen lagi,” ujar dia.
Ia menambahkan, the Fed mungkin masih menaikkan suku bunga acuan sedikit, tetapi tidak akan terus menaikkan pada level yang sama.
Musim laporan keuangan
Wasserman menuturkan, rilis laba perusahaan pekan ini juga bagian dari optimisme. “Margin keuntungan sedang diperas karena inflasi, tetapi bisnis yang mendasari semua tampaknya cukup kuat. Itu dikombinasikan dengan keyakinan the Fed pada dasarnya selesai dengan pengetatan agresif, memberi investor alasan bernafas lega,” kata dia.
Pelaku pasar hadapi rilis kinerja kuartal II 2022 pada Kamis pekan ini. Honeywell dan Etsy melaporkan hasil yang kuat mendorong saham tersebut masing-masing naik 3,7 persen dan 9,9 persen. Saham Ford Motor naik 6,1 persen setelah mengalahkan perkiraan laba dan pendapatan serta menaikkan dividen.
Di sisi lain, saham Meta Platform turun 5,2 persen seiring rilis kuartalan yang mengecewakan. Saham Comcast melemah 9,1 persen setelah melaporkan gagal menambah pelanggan broadband untuk pertama kalinya.
Hampir 49 persen dari perusahaan S&P 500 telah merilis laporan laba. Dari jumlah tersebut, 71,14 persen telah mengalahkan perkiraan, menurut data FacSet.
Investor menantikan hasil dari Apple, Amazon, Intel dan Roku yang dijadwalkan setelah bel. Sementara itu, saham solar melonjak setelah pimpinan senat mengatakan telah mencapai kesepakatan tentang biaya pengeluaran iklim. Saham Sunrun dan Sunnova masing-masing naik hampir 30 persen dan 28 persen. Saham SunPower naik sekitar 18,2 persen. ETF Invesco Solar menguat 7,5 persen.
Saham Spirit Airlines naik 5,6 persen setelah pengumumannya setuju untuk diakuisisi oleh JetBlue, setelah penawaran selama berbulan-bulan.
Sebelumnya, bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street menguat pada perdagangan Rabu, 27 Juli 2022 setelah bank sentral AS atau the Federal Reserve (the Fed) menaikkan suku bunga 0,75 persen.
Kenaikan suku bunga acuan itu sebagai langkah antisipasi meredam inflasi, tetapi the Fed isyaratkan hal itu dapat memperlambat kenaikannya di beberapa titik.
Pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones melonjak 436,05 poin atau hampir 1,4 persen menjadi 32197,59. Indeks S&P 500 menanjak 2,62 persen ke posisi 4.023,61. Indeks Nasdaq bertambah 4,06 persen menjadi 12.032,42. Saham teknologi memimpin kenaikan setelah rilis kinerja kuartalan dari Alphabet dan Microsoft.
Saham mencapai posisi tertinggi pada perdagangan sesi Rabu sore, 27 Juli 2022 setelah ketua the Fed Jerome Powell membiarkan pintu terbuka tentang ukuran pergerakan suku bunga bank sentral pada pertemuan berikutnya, September dan mencatat pada akhirnya akan memperlambat besarnya kenaikan suku bunga.
Powell menuturkan, the Fed dapat menaikkan suku bunga 0,75 persen lagi pada September 2022, tetapi itu akan tergantung data.
"ketika sikap kebijakan moneter semakin ketat, kemungkinan akan menjadi tepat untuk memperlambat laju kenaikan sementara kami menilai bagaimana penyesuaian kebijakan kumulatif kami mempengaruhi ekonomi dan inflasi,” ujar dia.
Investor juga mendapatkan dorongan setelah Powell mencatat tidak percaya ekonomi saat ini dalam resesi. Rilis produk domestik bruto (PDB) kuartal II 2022 pada Kamis, 28 Juli 2022 waktu setempat.
Investor terus khawatir upaya berkelanjutan bank sentral untuk menurunkan inflasi akan mendorong ekonomi ke dalam resesi, atau mungkin sudah berada dalam resesi.
Rabu, 27 Juli 2022
Equity World | Wall Street Melonjak Pasca Suku Bunga The Fed Naik, Komentar Powell Tenangkan Pasar
Equity World | Wall Street Melonjak Pasca Suku Bunga The Fed Naik, Komentar Powell Tenangkan Pasar
Equity World | Wall Street menguat tajam setelah Federal Reserve menaikkan suku bunga acuannya sebesar 75 basis poin seperti yang diharapkan. Bahkan, Nasdaq membukukan persentase kenaikan harian terbesar sejak April 2020 karena komentar Gubernur The Fed Jerome Powell meyakinkan investor.
Equity World | Bursa Saham Asia Melambung Setelah The Fed Dongkrak Suku Bunga
Indeks Dow Jones Industrial Average naik 436,05 poin atau 1,37% ke 32.197,59, S&P 500 naik 103,56 poin atau 2,62% ke 4.023,61 dan Nasdaq Composite naik 469,85 poin atau 4,06% ke 12.032,42.
Mengutip Reuters, The Fed menaikkan suku bunga acuan overnight sebesar tiga perempat poin persentase. Langkah ini terjadi atas kenaikan suku bunga acuan 75 basis poin bulan lalu sebagai upaya The Fed untuk meredam inflasi.
Powell dalam konferensi pers setelah pengumuman suku bunga mengatakan bahwa dia tidak percaya bahwa ekonomi AS saat ini dalam resesi, tetapi sedang melemah.
"Powell juga tidak secara otomatis mengatakan kami membutuhkan kenaikan suku bunga lagi," kata Peter Tuz, Presiden penasihat investasi Chase, Virinia, seperti dikutip Reuters.
"Itu adalah pernyataan yang menenangkan yang datang pada hari di mana Anda melihat beberapa pendapatan dan pendapatan yang lebih baik dari ekspektasi, meskipun ekspektasi sangat lemah."
Kenaikan suku bunga pada hari Rabu juga banyak diantisipasi oleh investor.
"Ini secara luas diharapkan dan mendorong bahwa itu adalah keputusan bulat," kata Jack Ablin, kepala investasi dan mitra pendiri di Cresset Capital.
"Itu dikirim dengan baik dan seimbang dengan harapan."
Saham Microsoft naik 6,7% setelah memperkirakan pertumbuhan pendapatan dua digit tahun fiskal ini berdasarkan permintaan untuk layanan komputasi awan.
Saham Alphabet melonjak 7,7%, sehari setelah melaporkan penjualan iklan pencarian Google yang lebih baik dari perkiraan, mengurangi kekhawatiran tentang pasar iklan yang melambat.
Selasa, 26 Juli 2022
Equity World | Harga Emas Spot Terjebak Dikisaran Sempit, Pasar Menanti Hasil Rapat The Fed
Equity World | Harga Emas Spot Terjebak Dikisaran Sempit, Pasar Menanti Hasil Rapat The Fed
Equity World | Harga emas terjebak dalam kisaran sempit pada hari Selasa (26/7). Imbal hasil US Treasury yang lebih rendah di tengah resesi yang berkepanjangan mengimbangi penguatan dollar.
Equity World | Wall Street Tergelincir Setelah Walmart Pangkas Perkiraan Laba
Sementara investor mengalihkan perhatian mereka ke pertemuan dua hari Federal Reserve. Melansir Reuters, harga emas spot datar di US$1.719,49 per ons troi pada 1438 GMT. Sedangkan, harga emas berjangka AS sedikit berubah pada level US$1.719,10.
Imbal hasil US Treasury turun tajam karena krisis pasokan gas yang membayangi Eropa membuat pasar khawatir tentang risiko resesi global.
"Kelegaan yang kami lihat dalam imbal hasil adalah pertanda baik untuk emas ... ketakutan terus-menerus di pasar ekuitas, masalah geo-politik dan jika tekanan energi meningkat, akan ada permintaan kuat untuk safe-haven," kata Edward Moya, analis senior OANDA.
Tapi "Jika investor merasa The Fed masih siap untuk memberikan kenaikan 75 bps lagi di bulan September, itu akan menjadi masalah bagi emas."
Dana Moneter Internasional (IMF) memangkas perkiraan pertumbuhan global lagi, memperingatkan bahwa risiko penurunan dari inflasi yang tinggi dan perang Ukraina terwujud.
Tetapi membatasi kenaikan emas, dolar AS naik 0,5%, membuat emas batangan kurang menarik bagi pembeli luar negeri. Karena emas merupakan aset yang tidak menghasilkan bunga, kenaikan suku bunga membuatnya kurang menarik.
Namun, emas secara luas dianggap sebagai lindung nilai inflasi dan penyimpan nilai yang aman di tengah ketidakpastian ekonomi.
Pasar mengharapkan Fed untuk menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin pada akhir pertemuan kebijakan pada hari Rabu. Kenaikan sebesar itu secara efektif akan menutup dukungan ekonomi era pandemi.
"Kami memperkirakan kenaikan lebih lanjut terhadap suku bunga riil tahun ini, terutama karena risiko inflasi memudar pada paruh kedua tahun 2022. Dengan demikian, likuidasi tambahan dana yang diperdagangkan di bursa dapat diharapkan," kata analis UBS Giovanni Staunovo, memperkirakan emas turun menjadi US$1.600 pada akhir tahun.
Di tempat lain, harga perak spot naik 1,1% menjadi US$18,62 per ons troi, platinum turun 0,1% pada US$878,35, dan palladium turun 0,3% menjadi US$2.002,48.
Senin, 25 Juli 2022
Equity World | Harga Emas Anjlok Jelang Pengumuman Kenaikan Bunga The Fed
Equity World | Harga Emas Anjlok Jelang Pengumuman Kenaikan Bunga The Fed
Equity World | Harga emas kembali tergelincir pada perdagangan Selasa tertekan kenaikan imbal hasil surat utang Amerika Serikat (AS). Penurunan harga emas hari ini terjadi menjelang pengumuman dari Bank Sentral AS atau the Federal Reserve (the Fed) mengenai suku bunga.
Equity World | Mengukur Daya Tahan Bursa Saham di tengah Sentimen Global dan Kebijakan Suku Bunga
The Fed beberapa kali telah memberikan sinyal akan menaikkan suku bunga acuan secara agresif di kisaran 75 basis poin. Sejumlah analis pun memperkirakan bahwa the Fed akan kembali menaiikan suku bunga di akhir pekan ini.
Mengutip CNBC, Selasa (26/7/2022), harga emas di pasar spot turun 0,5 persen menjadi USD 1.718,29 per ounce. Sedangkan harga emas berjangka AS turun 0,5 persen menjadi USD 1.718,20 per ounce.
Analis pasar senior RJO Futures Daniel Pavilonis mengatakan, faktor terbesar yang mempengaruhi harga emas adalah antisipasi pertemuan the Fed. Selain itu, pengumumkan angka PDB kuartal II AS pada hari Kamis juga kemungkinan menjadi pendorong yang signifikan.
"Biasanya, menjelang pengumuman The Fed, Anda akan melihat aksi jual pada logam mulai dan itu hal yang normal," kata dia.
Dalam jajak pendapat Reuters, The Fed diperkirakan akan menaikkan suku bunga acuan sebesar 75 basis poin lagi pada pertemuan 26-27 Juli. Langkah ini untuk memadamkan inflasi yang sangat tinggi karena kemungkinan resesi selama tahun depan naik menjadi 40 persen.
Naiknya suku bunga AS mengurangi daya tarik emas yang tidak memberikan imbal hasil, meskipun dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi.
Harga emas tetap melemah pada perdagangan hari Senin meskipun ada kemunduran dalam indeks dolar, yang biasanya membuat emas batangan lebih menarik bagi pembeli luar negeri.
Harga emas turun tipis dan diperdagangkan tepat di atas level USD 1.700 per ounce pada pekan ini. Turunnya harga emas merupakan imbas dari penjualan rumah yang ada di Amerika Serikat (AS yang turun untuk bulan kelima berturut-turut, sebesar 5,4 persen pada bulan Juni.
Dikutip dari laman Kitco News, Minggu (24/7/2022), National Association of Realtors (NAR) menyatakan penjualan rumah yang ada turun ke tingkat penyesuaian musiman dan tahunan sebesar 5,12 juta unit bulan lalu, dibandingkan dengan tingkat tahunan Mei sebesar 5,41 juta rumah.
Proyeksi konsensus pasar menyerukan penjualan rumah yang ada turun menjadi 5,38 juta. Secara tahunan, penjualan Mei yang ada turun 14,2 persen.
Kepala ekonom NAR Lawrence Yun, menjelaskan, biaya perumahan yang tinggi sebagian menjadi penyebab penurunan bulanan.
"Turunnya keterjangkauan perumahan terus merugikan calon pembeli rumah. Baik tingkat hipotek dan harga rumah telah meningkat terlalu tajam dalam rentang waktu yang singkat,” kata Yun.
Harga rata-rata untuk semua tipe rumah adalah USD 416.000 di bulan Juni, naik 13,4 persen dari tahun lalu. Hal ini menandai kenaikan ke-124 bulan berturut-turut dari tahun ke tahun – rekor terpanjang dalam catatan.
Total persediaan berada di 1,26 juta unit, naik 2,4 persen dari total tahun lalu.
Disamping itu, harga emas turun tetapi sebagian besar tidak berubah setelah rilis data. Emas berjangka Comex Agustus terakhir diperdagangkan pada USD 1.706,80, turun 0,23 persen.
Minggu, 24 Juli 2022
Equity World | Bursa Saham Asia Bervariasi Jelang Pertemuan The Fed
Equity World | Bursa Saham Asia Bervariasi Jelang Pertemuan The Fed
Equity World | Bursa saham Asia Pasifik bervariasi pada perdagangan Senin (25/7/2022) jelang pertemuan bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve (the Fed).
Equity World | Intip Harga Emas Hari Ini yang Dijual Pegadaian, Naik atau Turun?
Pada awal sesi perdagangan, indeks Nikkei 225 melemah 0,6 persen dan indeks Topix tergelincir 0,42 persen. Di Korea Selatan, indeks Kospi menguat. Indeks Kosdaq melemah 0,16 persen. Di Australia, indeks ASX200 di atas garis mendatar. Indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang melemah. Demikian mengutip laman CNBC, Senin, 25 Juli 2022.
Singapura akan merilis data inflasi pada Senin, 25 Jili 2022. Ekonom yang disurvei Reuters prediksi, harga konsumen inti 4,2 persen pada Juni 2022. Sedangkan Mei 2022 di posisi 3,6 persen.
Pada akhir pekan, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan cacar monyet sebagai darurat kesehatan global. Komite darurat organisasi tidak dapat mencapai konsensus, tetapi Chief WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus membuat keputusan untuk mengeluarkan peringatan tertinggi, meskipun dia mengatakan itu tidak mungkin menganggu perdagangan global atau perjalanan saat ini.
Pada akhir pekan ini, semua mata akan tertuju pada keputusan suku bunga the Fed dan rilis data produk domestik bruto (PDB) pada kuartal II di Amerika Serikat (AS). Harapan untuk suku bunga acuan 75 basis poin pada Juli 2022 mencapai 80,5 persen, menurut CME Group’s FedWatch Tool.
Di kawasan Asia Pasifik, perkiraan awal untuk produk domestik bruto (PDB) Korea Selatan akan rilis pada Selasa, 26 Juli 2022 dan Australia melaporkan data inflasi pada Rabu, 27 Juli 2022.
Indeks dolar AS berada di posisi 106,691. Yen Jepang diperdagangkan di kisaran 136,33 per dolar AS. Dolar Australia berada di posisi 0,6903. Harga minyak pada jam perdagangan di Asia, harga minyak Amerika Serikat naik 0,22 persen menjadi USD 94,91 per barel. Harga minyak Brent bertambah 0,42 persen menjadi USD 103,63 per barel.
Sebelumnya, penutupan bursa saham Asia bervariasi pada perdagangan Jumat, 22 Juli 2022 seiring investor mencerna data inflasi Jepang. Indeks Jepang Nikkei 225 menguat 0,4 persen ke posisi 27.914,66. Indeks Topix bertambah 0,28 persen ke posisi 1.955,97.
Data resmi menunjukkan inflasi Jepang naik 2,2 persen pada Juni dibandingkan tahun lalu, dan ini sejalan dengan harapan analis.
“Data CPI Juni menunjukkan dorongan biaya inflasi telah stabil, terutama karena penurunan tajam harga makanan segar,” ujar Kepala Riset Regional ING, Min Joo Kang, dikutip dari CNBC.
Ia menambahkan, inflasi akan meningkat lagi dalam beberapa bulan ke depan karena perbandingan dasar yang rendah dengan tahun lalu dan dapat melebihi 2,5 persen year on year YoY). Sementara itu, tingkat inflasi inti akan tetap di atas 2 persen hingga akhir 2022. Ia menambahkan, bank sentral Jepang akan tetap akomodatif karena inflasi tidak didorong oleh permintaan.
Pada Kamis, bank sentral Jepang mempertahankan suku bunga pada level sangat rendah seperti yang diharapkan.
Di sisi lain, indeks Kospi Korea Selatan turun 0,66 persen menjadi 2.393,14. Indeks Kosdaq merosot 0,68 persen menjadi 789,75. Di Australia, indeks ASX 200 sedikit berubah di 6.791,5. Indeks Hong Kong Hang Seng naik 0,12 persen.
Namun, bursa saham China melemah. Indeks Shanghai sedikit lebih rendah di 3.269,97. Indeks Shenzhen tergelincir 1,3 persen selama sesi perdagangan. Namun, saat penutupan perdagangan, indeks Shenzhen melemah 0,49 persen ke posisi 12.394,02. Indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang hampir mendatar.
Indeks dolar AS berada di posisi 106,791. Yen Jepang diperdagangkan di kisaran 137,61 per dolar AS. Dolar Australia berada di posisi 0,6917, dari posisi sebelumnya 0,6880. Harga minyak berjangka Amerika Serikat menguat 1,05 persen ke posisi USD 97,36 per barel di Asia. Harga minyak Brent bertambah 1,13 persen ke posisi USD 105,03 per barel.
Sebelumnya, bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street melemah pada perdagangan Jumat, 22 Juli 2022. Indeks S&P 500 turun hampir 1 persen seiring investor mencerna hasil kinerja mengecewakan dari Snap yang membuat saham media sosial terguncang.
Pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones merosot 137,61 poin atau 0,43 persen menjadi 31.899,29. Indeks S&P 500 susut 0,93 persen menjadi 3.961,63. Indeks Nasdaq melemah 1,87 persen ke posisi 11.834,11.
Koreksi itu memangkas kenaikan mingguan untuk tiga indeks acuan. Indeks Dow Jones menguat hampir dua persen. Indeks S&P 500 naik sekitar 2,6 persen dan indeks Nasdaq menanjak 3,3 persen.
Laba yang belum sesuai harapan dari Snap mendorong saham turun 39,1 persen sehingga menghentikan reli Nasdaq pekan ini. Traders yang mengincar beberapa kinerja laba lebih baik dari perkiraan perusahaan teknologi telah mempertimbangkan apakah pasar akhirnya menemukan titik terendah.
"Snap telah berhasil menghentikan tren naik di Nasdaq dengan melaporkan laba yang mengecewakan, yang telah menciptakan efek berjenjang pada S&P,” ujar Chief Investment Strategist CFRA Research, Sam Stovall, dikutip dari laman CNBC, Sabtu (23/7/2022).
Stovall menambahkan, ini hanya contoh volatilitas yang diharapkan investor saat laba dilaporkan. Karena itu, dapat menyebabkan fluktuasi harga sebagai respons terhadap hasil yang lebih baik atau buruk daripada hasil.
Jumat, 22 Juli 2022
Equity World | Wall Street Melambung, Saham Tesla Angkat Indeks Nasdaq
Equity World | Wall Street Melambung, Saham Tesla Angkat Indeks Nasdaq
Equity World | Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street menguat pada penutupan perdagangan Kamis, 21 Juli 2022. Indeks Nasdaq melambung didorong saham Tesla seiring kinerja laba lebih baik dari yang diharapkan. Di sisi lain, saham teknologi menguat juga dipicu dolar AS yang melemah.
Equity World | Wall Street Melanjutkan Reli Kenaikan Meski Pasar Saham Masih Menunggu Hasil The Fed
Pada penutupan perdagangan wall street, indeks Nasdaq bertambah 1,36 persen ke posisi 12.059,61. Indeks S&P 500 menanjak 0,99 persen ke posisi 3.998,95. Sementara itu, indeks Dow Jones melambung 162,06 poin atau 0,51 persen ke posisi 32.036,90.
Pada pekan ini, indeks Nasdaq menguat 5,3 persen. Indeks Dow Jones menanjak 2,4 persen. Sementara itu, indeks S&P 500 bertambah 3,5 persen.
Investor terus beralih ke saham teknologi yang telah memicu reli pekan ini seiring sejumlah hasil kinerja keuangan perusahaan yang kuat membuat pelaku pasar di wall street memburu aset yang murah.
"Apa yang anda lihat di pasar hari ini adalah potensi pemulihan yang berkelanjutan, beberapa potensi optimisme lanjutan untuk angka yang tidak seburuk yang ditakuti. Tapi itu sudah terjadi di pasar sekarang selama hampir sebulan,” kata Portfolio Manager Upholdings, Robert Cantwell dikutip dari laman CNBC, Jumat (22/7/2022).
Saham konsumsi memimpin kenaikan di indeks S&P 500 dengan menguat lebih dari 2 persen yang didukung saham Tesla. Saham Tesla melonjak sekitar 9,8 persen setelah melaporkan hasil kinerja yang lebih kuat dari perkiraan meski margin kotor turun. Sepanjang 2022, saham Tesla turun hampir 23 persen pada 2022.
Sementara itu, dolar Amerika Serikat (AS) turun setelah kejutan kenaikan suku bunga acuan pada Kamis pekan ini dari Bank Sentral Eropa yang menaikkan suku bunga acuan untuk pertama kalinya dalam 11 tahun. Bank sentral Eropa menaikkan suku bunga acuan 50 basis poin.
Melemahnya dolar AS dapat meningkatkan saham perusahaan teknologi seiring sejumlah perusahaan dapat sebagian pendapatan dari luar AS.
Terlepas dari langkah tersebut, beberapa investor menunjuk laporan ekonomi yang lemah dan tekanan inflasi yang lebih besar sebagai tanda pasar belum turun.
“Jika kondisi keuangan secara keseluruhan terus mengetat pada jalur saat ini, maka itu berarti nilai wajar makro untuk saham AS akan terus mengalami tren lebih rendah,” ujar Head of Analytics Quant Insight, Huw Roberts.
Indeks manufaktur Philadelphia Fed mencatat pembacaan -12,3 lebih buruk dari perkiraan Dow Jones 1,6. Sementara itu, klaim pengangguran awal melanjutkan tren kenaikan dan menyentuh level tertinggi sejak November 2021. Klaim awal naik menjadi 251.000 hingga 16 Juli 2022 naik dari 244.000 klaim yang disesuaikan dari pekan sebelumnya, dalam kenaikan mingguan ketiga berturut-turut.
Lebih dari 90 perusahaan di S&P 500 telah melaporkan laba hingga saat ini pada kuartal II, dan 78 persen melaporkan di atas harapan analis, menurut Refinitiv. Saham AT&T turun 7,6 persen setelah menurunkan panduan arus kas bebas setahun penuh. Namun, perusahaan telekomunikasi melebihi harapan pada kuartal II.
Saham American Airlines turun 7,4 persen setelah kurangi rencana pertumbuhan meskipun sebagian laba sesuai harapan. Namun, perusahaan memperkirakan laba pada kuartal III. Hasil United Airlines berada di bawah harapan, mendorong saham turun sekitar 10,2 persen.
Saham Carnical turun sekitar 11,2 persen setelah perusahaan pelayaran mengumumkan menjual tambahan USD 1 miliar saham.
Sebelumnya, bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street menguat pada perdagangan Rabu, 20 Juli 2022. Wall street melambung didorong reli saham teknologi seiring rata-rata indeks acuan mencapai titik tertinggi sejak awal Juni 2022.
Pada penutupan perdagangan wall street, indeks Nasdaq melonjak 1,58 persen ke posisi 11.897,65. Indeks S7P 500 menguat 0,59 persen menjadi 3.959,90. Indeks Dow Jones bertambah 47,79 poin atau 0,15 persen ke posisi 31.874,84.
Pada perdagangan Rabu pekan ini, indeks acuan menandai level penutupan tertinggi untuk Nasdaq sejak 8 Juni 2022, dan tertinggi sejak 9 Juni 2022 untuk indeks Dow Jones dan S&P 500.
Pergerakan pasar melanjutkan reli perdagangan Selasa pekan ini seiring investor bertaruh pasar mungkin akhirnya menemukan titik terendah, bergeser ke aset lebih berisiko seperti saham teknologi.
“Ini semacam berbicara tentang lingkungan berisiko yang terus kami masuki yang dimulai awal pekan ini, dan telah dimainkan hingga Selasa dan Rabu,” ujar Chief Market Strategist B.Riley Financial Art Hogan seperti dikutip dari laman CNBC, Kamis (21/7/2022).
Saham teknologi informasi dan konsumen memimpin kenaikan di indeks S7P 500 dengan masing-masing sektor naik lebih dari satu persen pada Rabu pekan ini. Sementara itu, sektor lebih defensif antara lain perawatan kesehatan dan utilitas melemah.
Saham semikonduktor menguat setelah Senat mendorong tagihan USD 50 miliar untuk mendukung manufaktur chip di AS. Saham Advanced Micro Devices menguat 4,1 persen, saham Nvidia menanjak 4,8 persen dan Qualcomm bertambah 2,9 persen.
Rabu, 20 Juli 2022
Equity World | Harga Emas Tergelincir Hari Ini di Tengah Stabilnya Kurs Dolar AS
Equity World | Harga Emas Tergelincir Hari Ini di Tengah Stabilnya Kurs Dolar AS
Equity World | Jakarta Harga emas tergelincir pada perdagangan hari Rabu karena nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) stabil di tengah ekspektasi Bank Sentral AS atau Federal Reserve (The Fed) yang diprediksi tidak akan menaikkan suku bunga 100 basis poin pada pekan depan.
Equity World | Laju IHSG Fluktuatif Jelang Pengumuman RDG BI, Saham AXIO Masih Menguat
Dikutip dari CNBC, Kamis (21/7/2022), harga emas di pasar spot turun 0,96 persen menjadi USD 1.694,59 per ounce. Sementara harga emas berjangka AS turun 1,06 persen menjadi USD 1.692,5
"Harga emas diperdagangkan dengan ketat. Pembicara Fed telah mendorong kembali gagasan kenaikan suku bunga acuan 100 bps, tetapi emas masih belum berhasil reli karena masih ada pedagang yang menggunakan kesempatan untuk menjual sebelum harga jatuh lebih lanjut, ”kata ahli strategi komoditas TD Securities Daniel Ghali.
Kenaikan suku bunga meningkatkan biaya peluang memegang emas, yang tidak membayar bunga. Sementara nilai tukar dolar naik tipis, membatasi daya tarik emas di antara pembeli luar negeri.
Harga emas memiliki awal yang sedikit positif pada pekan ini karena ekspektasi pasar dari kenaikan suku bunga The Fed meredup. Namun, akhir-akhir ini logam mulia gagal menarik banyak aliran safe-haven karena investor memilih dolar.
“Konflik di Ukraina mengkatalisasi sejumlah besar arus masuk ke ETF emas di awal tahun, tetapi relevansinya telah memudar. Rezim bank sentral yang hawkish mengurangi selera untuk pembelian emas, ”kata Ghali.
Pembuat kebijakan Bank Sentral Eropa dijadwalkan bertemu pada hari Kamis. Sementara itu, inflasi Inggris pada bulan Juni melonjak ke puncak 40 tahun, memperkuat peluang kenaikan suku bunga Bank of England setengah poin bulan depan.
“Tampaknya pada saat ini posisi yang menarik bagi para pedagang emas adalah memposisikan diri mereka untuk pemulihan karena USD 1.650 hingga USD 1.700 tampaknya menjadi dasar jangka menengah yang baik,” kata David Jones, Kepala Strategi Pasar di Capital.com
Di tempat lain, harga perak turun 0,45 persen menjadi USD 18,65 per ounce, sementara platinum turun 2 persen menjadi USD 856,97. Sedangkan harga Palladium turun 0,68 persen menjadi USD 1.863,2.
Kemarin, harga emas lebih mahal pada hari Selasa, dibantu oleh melemahnya dolar AS karena investor bersiap untuk isyarat pada laju kenaikan suku bunga dari bank sentral utama bulan ini.
Dikutip dari CNBC, Rabu (20/7//2022), harge emas di pasar spot naik 0,17 pada USD 1.711,89 per ounce. Emas berjangka AS tidak berubah pada USD 1.710.2.
Indeks dolar turun 0,7 persen, membuat emas batangan lebih murah untuk pembeli luar negeri.
"Kemunduran dolar mengurangi beberapa tekanan yang telah kita lihat di seluruh kompleks komoditas dan emas," kata David Meger, direktur perdagangan logam di High Ridge Futures.
“Ketika bank sentral global di seluruh dunia mulai menaikkan suku bunga untuk mencegah inflasi. Kami melihat hambatan untuk emas tanpa bunga karena investor memilih kelas aset lain, dan ini adalah logika yang menekan emas akhir-akhir ini," tambahnya.
Dalam beberapa pekan terakhir, emas belum mampu memenuhi status safe-haven meskipun ada kekhawatiran resesi. Bullion telah turun lebih dari USD 350 dari level USD 2.000 per ounce pada awal Maret, karena rencana kenaikan suku bunga agresif Federal Reserve AS dan reli dolar baru-baru ini.
The Fed dijadwalkan bertemu pada 26-27 Juli, ketika diperkirakan akan menaikkan suku bunga sebesar 75 bps.
Sementara itu, pembuat kebijakan ECB akan membahas apakah akan menaikkan suku bunga sebesar 25 atau 50 poin pada pertemuan mereka pada hari Kamis untuk menjinakkan rekor inflasi yang tinggi, dua sumber yang mengetahui langsung diskusi tersebut mengatakan kepada Reuters.
“Perak diuntungkan dari terus meningkatnya minat China terhadap logam putih. Namun, laporan bahwa bank-bank besar China akan menangguhkan investor dari mengambil posisi baru dalam emas dan perak pada Agustus mengaburkan prospek sinyal ini,” kata TD Securities dalam sebuah catatan.
Selasa, 19 Juli 2022
Equity World | Harga Emas Naik Tipis, Menanti Sentimen Jelang Pertemuan The Fed
Equity World | Jakarta Harga emas lebih mahal pada hari Selasa, dibantu oleh melemahnya dolar AS karena investor bersiap untuk isyarat pada laju kenaikan suku bunga dari bank sentral utama bulan ini.
Equity World | Harga Emas Pegadaian Hari Ini: Mumpung Diskon, Saatnya Beli?
Dikutip dari CNBC, Rabu (20/7//2022), harge emas di pasar spot naik 0,17 pada USD 1.711,89 per ounce. Emas berjangka AS tidak berubah pada USD 1.710.2.
Indeks dolar turun 0,7 persen, membuat emas batangan lebih murah untuk pembeli luar negeri.
"Kemunduran dolar mengurangi beberapa tekanan yang telah kita lihat di seluruh kompleks komoditas dan emas," kata David Meger, direktur perdagangan logam di High Ridge Futures.
“Ketika bank sentral global di seluruh dunia mulai menaikkan suku bunga untuk mencegah inflasi. Kami melihat hambatan untuk emas tanpa bunga karena investor memilih kelas aset lain, dan ini adalah logika yang menekan emas akhir-akhir ini," tambahnya.
Dalam beberapa pekan terakhir, emas belum mampu memenuhi status safe-haven meskipun ada kekhawatiran resesi. Bullion telah turun lebih dari USD 350 dari level USD 2.000 per ounce pada awal Maret, karena rencana kenaikan suku bunga agresif Federal Reserve AS dan reli dolar baru-baru ini.
The Fed dijadwalkan bertemu pada 26-27 Juli, ketika diperkirakan akan menaikkan suku bunga sebesar 75 bps.
Sementara itu, pembuat kebijakan ECB akan membahas apakah akan menaikkan suku bunga sebesar 25 atau 50 poin pada pertemuan mereka pada hari Kamis untuk menjinakkan rekor inflasi yang tinggi, dua sumber yang mengetahui langsung diskusi tersebut mengatakan kepada Reuters.
“Perak diuntungkan dari terus meningkatnya minat China terhadap logam putih. Namun, laporan bahwa bank-bank besar China akan menangguhkan investor dari mengambil posisi baru dalam emas dan perak pada Agustus mengaburkan prospek sinyal ini,” kata TD Securities dalam sebuah catatan.
Analis Wall Street dan investor logam mulia pada pekan ini melihat bahwa sentimen bearish pada harga emas masih tinggi. Tekanan ini bisa mendorong harga emas hingga jatuh ke bawah USD 1.700 per ounce.
Sentimen di pasar emas memang telah memburuk dalam beberapa pekan ini. Hal ini karena investor melihat bahwa Bank Sentral As atau the Federal Reserve (the Fed) akan menaikkan suku bunga secara agresif untuk menekan inflasi.
Dengan sentimen ini ada dua tantangan yang harus dihadapi oleh harga emas. Pertama adalah kenaikan imbahl imbal hasil surat utang AS dan kedua kenaikan nilai tukar dolar AS.
Harga emas telah turun ke level terendah hampir satu tahun pada pekan lalu karena dolar AS menyentuh tonggak penting yaitu mencapai keseimbangan dengan euro untuk pertama kalinya dalam 20 tahun.
Analis mengatakan bahwa meskipun emas telah jatuh ke USD 1.700 per ounce, belum ada pergerakan kapitulasi besar di pasar.
Dealer logam mulia Alliance Financial Frank McGee mengatakan, dia memperkirakan harga emas turun lebih rendah karena lebih banyak pedagang dipaksa untuk melikuidasi posisi emas mereka yang hilang.
Analis teknikal senior Kitco.com Jim Wyckoff mencatat, prospek teknis menunjukkan bahwa sentimen bearish harga emas akan mengendalikan pasar dalam waktu dekat.
"Grafik sepenuhnya bearish dan jalur resistensi paling rendah untuk harga tetap sideways ke bawah," katanya.
Pada pekan ini, sebanyak 16 analis Wall Street berpartisipasi dalam survei emas Kitco News. Dari jumlah jumlah tersebut hanya ada tiga analis atau 19 persen yang optimis harga emas bakal naik dalam waktu dekat.
Pada saat yang sama enam analis atau 50 persen menyatakan bearish pada harga emas atau emas mengalami tekana. Selain itu ada lima analis atau 31 persen menyatakan netral terhadap logam mulia minggu ini.
Sementara itu, 1.107 suara diberikan dalam jajak pendapat Main Street online. Dari jumlah tersebut 441 responden atau 40 persen melihat harga emas akan naik minggu ini.
Sedangkan 458 lainnya atau 41 persen mengatakan harga emas akan lebih rendah dan 208 pemilih atau 19 persen menyatakan netral dalam waktu dekat.
Tidak hanya sentimen bearish di investor ritel yang meningkat minggu ini, tetapi partisipasi dalam survei mencapai level tertinggi dalam satu bulan. Hal ini menunjukkan bahwa lebih banyak investor memperhatikan pasar.
Senin, 18 Juli 2022
Equity World | Kinerja Bank AS Masih Ampuh, Wall Street Dibuka di Zona Hijau
Equity World | Bursa saham Amerika Serikat (AS) melaju ke zona hijau pada pembukaan perdagangan Senin (18/7/2022), menyambut rilis kinerja keuangan bank kakap AS yang positif.
Equity World | Wall Street Ditutup Turun Imbas Saham Apple dan Sektor Perbankan Jatuh
Dow Jones melompat 314 poin (+0,99%) di pembukaan dan selang 30 menit surut menjadi 188,88 poin (+0,6%) ke 31.477,14. Sementara itu, S&P 500 bertambah 27,4 poin (+0,71%) ke 3.890,56 dan Nasdaq naik 137,44 poin (+1,2%) ke 11.589,86.
JPMorgan Chase dan Morgan Stanley dijadwalkan merilis kinerja keuangannya sebelum perdagangan dibuka. Sebelumnya, Goldman Sachs telah merilis laba bersih dan pendapatan yang lebih baik dari ekspektasi pasar sehingga sahamnya di pembukaan hari ini melesat 4%.
Bursa saham Amerika Serikat (AS) melaju ke zona hijau pada pembukaan perdagangan Senin (18/7/2022), menyambut rilis kinerja keuangan bank kakap AS yang positif.
Dow Jones melompat 314 poin (+0,99%) di pembukaan dan selang 30 menit surut menjadi 188,88 poin (+0,6%) ke 31.477,14. Sementara itu, S&P 500 bertambah 27,4 poin (+0,71%) ke 3.890,56 dan Nasdaq naik 137,44 poin (+1,2%) ke 11.589,86.
JPMorgan Chase dan Morgan Stanley dijadwalkan merilis kinerja keuangannya sebelum perdagangan dibuka. Sebelumnya, Goldman Sachs telah merilis laba bersih dan pendapatan yang lebih baik dari ekspektasi pasar sehingga sahamnya di pembukaan hari ini melesat 4%.
Bank of America juga merilis kinerja keuangan prima, sehingga sahamnya terkerek 3%. IBM akan merilis kinerja keuangannya setelah perdagangan ditutup hari ini. Netflix, Lockheed Martin, Tesla, United Airlines, dan Verizon juga akan merilis kinerja keuangannya pekan ini.
"Kami mengantisipasi volatilitas yang masih meningkat sehingga pasar berada di antara risiko resesi yang mempengaruhi harga dan kemungkinan ekonomi tertekan yang terlihat dari beberapa data," tulis analis Citi Scott Chronert dalam laporan riset yang dikutip CNBC International.
Meski dibayangi kekhawatiran seputar resesi, emiten yang tergabung dalam indeks S&P 500 diperkirakan mencetak kenaikan laba bersih sebesar 4,2% pada kuartal II-2022, menurut konsensus analis yang disusun oleh FactSet. Pendapatan diperkirakan lompat 10,2%.
Investor bertaruh bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) akan lebih jinak pada pertemuan mendatang. Wall Street Journal melaporkan bahwa The Fed berada di jalur untuk menaikkan suku bunga acuannya sebesar 75 basis poin (bp) pada pertemuan di akhir bulan ini.
Kepala Analis Goldman Sachs Jan Hatzius juga mengatakan dalam catatannya pada Minggu (17/7) bahwa The Fed akan menaikkan suku bunga sebesar 0,75 poin persentase.
Di sepanjang pekan lalu, Dow Jones terhitung turun 0,16% sementara S&P 500 dan Nasdaq terkoreksi masing-masing sebesar 0,93% dan 1,57%. Itu merupakan koreksi mingguan kedua untuk ketiganya.
Sejumlah data ekonomi mendorong aksi liar di pasar pekan lalu. Inflasi per Juni mencapai 9,1% dan melampaui ekspektasi pasar, serta menjadi kenaikan terbesar sejak 1981. Hal tersebut memicu spekulasi bahwa The Fed akan mendongkrak suku bunga acuannya secara drastis.
Namun, pada akhir pekan, beberapa dari ketakutan itu mundur karena angka penjualan ritel yang kuat serta komentar dari pejabat The Fed.
Minggu, 17 Juli 2022
Equity World | Harga Emas Antam Awal Pekan Ini Naik Jadi Rp 963.000/Gram
Equity World | Harga Emas Antam Awal Pekan Ini Naik Jadi Rp 963.000/Gram
Equity World | Harga emas Antam pada Senin (18/7/2022) untuk ukuran satu gram dibanderol di harga Rp963.000.
Equity World | Wall Street Sepekan Dihantui Kekhawatiran Perlambatan Ekonomi Dunia
Harga emas Antam hari ini terpantau naik Rp1.000 dibandingkan dengan harga jual Hari Minggu (17/7/2022) kemarin.
Sementara itu, harga Buyback (beli kembali) emas Antam dibanderol di harga Rp825.000 per gram.
Harga buyback tersebut sama dibandingkan dengan harga buyback hari Minggu kemarin.
Seperti dilansir dari laman resmi Logam Mulia Antam, berikut adalah harga jual emas batangan pada hari ini.
emas 0,5 gram Rp531.500.
emas 2 gram Rp1.866.000.
emas 3 gram Rp2.774.000.
emas 5 gram Rp4.590.000.
emas 10 gram Rp9.125.000.
emas 25 gram Rp22.687.000.
emas 50 gram Rp45.295.000.
emas 100 gram Rp90.512.000.
emas 250 gram Rp226.015.000.
emas 500 gram Rp451.820.000.
emas 1.000 gram Rp903.600.000.
Jumat, 15 Juli 2022
Equity World | Bursa Saham Asia Beragam Jelang Rilis PDB China
Equity World | Bursa Saham Asia Beragam Jelang Rilis PDB China
Equity World | Bursa saham Asia bervariasi pada perdagangan Jumat pagi (15/7/2022). Sementara itu, bursa saham China melemah di Asia jelang rilis data produk domestik bruto (PDB) dan penjualan ritel.
Equity World | Wall Street Beragam Usai Kinerja Keuangan JPMorgan dan Morgan Stanley Turun
Indkes Shanghai melemah 0,48 persen, dan indeks Shenzhen susut. Di Australia, indeks ASX 200 merosot 1,44 persen. Indeks Korea Selatan Kospi tergelincir 0,64 persen dan indeks Kosdaq terpangkas 0,94 persen. Demikian mengutip laman CNBC, Jumat pekan ini.
Indeks Jepang Nikkei menguat 0,13 persen, sedangkan indeks Topix merosot 0,33 persen. Saham pemilik Uniqlo, Fast Retailing melompat 7,29 persen setelah rilis laporan laba kuartalan cetak rekor, berdasarkan laporan Reuters.
Indeks Hang Seng Hong Kong melemah 0,77 persen. Indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang merosot 0,51 persen. China melaporkan data PDB kuartal II 2022, diikuti data produksi industri dan penjualan ritel.
Pertumbuhan diperkirakan 1 persen dibandingkan periode sama tahun lalu, menurut jajak pendapat analis Reuters. Hal itu menjadi rilis PDB terlemah sejak kuartal I 2022 ketika pandemic COVID-19 melanda. Produksi industri diperkirakan tumbuh 4,1 persen, sementara penjualan ritel terlihat mendatar, berdasarkan jajak pendapat Reuters.
Secara terpisah di China, saham bank dan real estate terpukul pada perdagangan Kamis pekan ini karena pembeli rumah boikot pembayaran hipotek untuk proyek properti yang belum selesai. Di sisi lain South China Morning Post melaporkan boikot telah berkembang dengan pembeli lebih dari 230 properti di 86 kota tidak melakukan pembayaran hipotek.
Saham Alibaba yang terdaftar di AS turun lebih dari 4 persen pada perdagangan Kamis, 14 Juli 2022 setelah Wall Street Journal melaporkan eksekutif perusahaan dipanggil oleh otoritas yang selidiki pencurian data polisi. Saham raksasa teknologi di Hong Kong turun sekitar 4 persen pada awal perdagangan.
Indeks saham Amerika Serikat tergelincir pada Kamis pekan ini setelah laba bank mengecewakan. Indeks dolar AS turun 0,46 persen atau 142,62 poin menjadi 30.630,17. Indeks S&P 500 melemah 0,3 persen menjadi 3.790,38. Indeks Nasdaq naik tipis 0,03 persen ke posisi 11.251,19.
Indeks dolar AS berada di posisi 108,607. Yen Jepang diperdagangkan di kisaran 138,88 setelah di posisi 139. Dolar Australia berada di posisi 0,6749. Harga minyak pada jam perdagangan di Asia menguat. Harga minyak berjangka Amerika Serikat naik ke posisi USD 95,82 per barel, dan harga minyak Brent bertambah 0,17 persen ke posisi USD 99,27 per barel.
Sebelumnya, bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street melemah pada perdagangan Kamis, 14 Juli 2022 seiring laba bank besar mengecewakan. Di sisi lain, pelaku pasar menilai kemungkinan bank sentral AS atau the Federal Reserve (the Fed) akan lebih memperketat kebijakan moneter dan kekhawatiran resesi masih ada.
Pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones melemah 0,46 persen atau 142,62 poin menjadi 30.630,17. Indeks S&P 500 merosot 0,3 persen menjadi 3.790,38. Indeks Nasdaq naik tipis 0,03 persen menjadi 11.251,19.
Saham berada di wilayah negatif tetapi jauh dari posisi terendahnya. Pada satu titik, indeks Dow Jones anjlok 628 poin, indeks Nasdaq dan S&P 500 masing-masing turun lebih dari dua persen. Saham berada di wilayah negatif pada pekan ini.
“Jika bank adalah barometer ekonomi secara keseluruhan, serta apa yang mungkin kita dapatkan dari laporan laba lainnya ke depan, itu akan menjadi kuartal yang buruk,” ujar Chief Investment CFRA, Sam Stovall dikutip dari laman CNBC, Jumat (15/7/2022).
Laba dari bank-bank besar pada Kamis pekan ini menawarkan petunjuk lebih lanjut tentang kesehatan ekonomi AS, ketakutan akan resesi.
Saham JPMorgan Chase merosot 3,5 persen setelah bank menambah cadangan kredit macet dan menghentikan pembelian kembali sahamnya atau buyback, menandakan prospek ekonomi yang lebih hati-hati.
Ketika laba turun, CEO Jamie Dimon memperingatkan ekonomi dapat terkena dampak dari lonjakan inflasi, ketegangan geopolitik, dan berkurangnya kepercayaan konsumen di masa depan.
Melanjutkan tren, saham Morgan Stanley tergelincir sekitar 0,4 persen seiring penurunan tajam pendapatan investment banking. Sementara itu, saham Goldman Sachs melemah hampir 3 persen. Rilis laba dari bank-bank besar berlanjut pada Jumat pekan ini. Saham Wells Fargo dan Citigroup masing-masing turun 0,8 persen dan 3 persen pada perdagangan Kamis pekan ini.
Hasil dari bank menimbulkan kekhawatiran lebih lanjut seiring perkiraan laba mungkin telah meningkat terlalu banyak dalam beberapa bulan terakhir. Chief Investment Officer Crossmark Global Investments, Bob Doll menuturkan, berapa banyak angka-angka itu menurun tergantung pada keadaan ekonomi dan seberapa keras resesi melanda kapan jika itu menyerang.
“Pasar akhirnya khawatir tentang fakta perkiraan, yang naik hampir tanpa henti selama paruh pertama tahun ini, akan berada di bawah tekanan, dan tentu saja pelakunya hari ini adalah JPMorgan,” ujar dia.
“Bagaimana perusahaan Amerika Serikat, di tengah ekonomi yang melambat dan tekanan biaya memiliki laba yang diharapkan oleh konsensus. Angka-angka itu harus turun,” kata dia.
Kamis, 14 Juli 2022
Equity World | Harga Emas Hari Ini Bangkit Usai Jatuh ke Level Terendah dalam 1 Tahun
Equity World | Harga Emas Hari Ini Bangkit Usai Jatuh ke Level Terendah dalam 1 Tahun
Equity World | Harga emas berbalik arah usai sentuh level terendah dalam 1 tahun pada perdagangan Rabu. Kenaikan harga emas dipicu oleh melemahnya nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS).
Equity World | Wall Street Anjlok Setelah Inflasi Juni Sentuh Level Tertinggi Sejak 1981
Hal ini turut membantu harga emas batangan terhindari dari tekananakibat prospek kenaikan suku bunga yang curam setelah harga konsumen AS melonjak.
Dikutip dari CNBC, Kamis (14/7/2022), harga emas di pasar spot gold naik 0,4 persen menjadi USD 1.732,69 per ons pada 16:02 ET, naik dari level terendah sejak Agustus 2021 di USD 1.707,09 setelah data ekonomi AS mendorong kurs dolar ke puncak baru multi-dekade.
Sedangkan harga emas berjangka AS naik 0,4 persen pada USD 1.731,2. Harga konsumen AS meningkat pada bulan Juni, memperkuat kasus untuk kenaikan suku bunga agresif dari Federal Reserve akhir bulan ini.
Dolar kemudian menyerahkan keuntungan, meningkatkan selera untuk emas di antara pembeli luar negeri. Imbal hasil Treasury AS juga tergelincir.
Cetakan CPI mendorong gagasan bahwa The Fed kemungkinan besar akan menaikkan suku bunga secara agresif dan mungkin mempertahankannya di posisi tersebut lebih lama.
"Hal ini mendorong penurunan awal pada harga emas," kata Bart Melek, Kepala Strategi Komoditas di TD Securities.
Turunnya imbal hasil dan kurs dolar yang mengikutinya dapat membantu harga emas, dengan investor yang mengambil posisi short karena harga emas bergerak ke level terendah USD 1.700 sekarang menutupinya, Melek menambahkan.
Meskipun emas dianggap sebagai lindung nilai inflasi, kenaikan suku bunga menarik investor menjauh dari emas dengan meningkatkan biaya peluang memegang aset hasil nol.
Prospek kenaikan suku bunga yang curam masih cenderung mengikat emas, kata para analis, bahkan ketika kekhawatiran ekonomi berlanjut.
Tetapi Fawad Razaqzada, analis pasar di City Index, mengatakan dalam sebuah catatan bahwa “Reaksi pasca IHK jelas menunjukkan bahwa investor berpikir bahwa pembacaan inflasi yang besar akan sangat merugikan ekonomi sehingga Fed tidak hanya akan segera menghentikan kenaikan suku bunga, tetapi akan berbalik arah pada awal Q1.”
Di tempat lain, harga perak menguat 1,5 persen menjadi USD 19,18 per ounce, harga platinum naik 0,9 persen menjadi USD 853,83 dan paladium turun 2,2 persen menjadi USD 1.982,72.
Harga emas mencapai level terendah sembilan bulan pada hari Selasa. Emas terus terhuyung-huyung di bawah tekanan dari dolar AS yang kuat dan taruhan kenaikan suku bunga.
Sementara investor memposisikan diri untuk serangkaian data ekonomi AS yang dapat menentukan laju pengetatan moneter.
Dikutip dari CNBC, Rabu (13/7/2022), harga emas di pasar spot turun 0,48 persen menjadi USD 1.725,33 per ounce. Emas berjangka AS turun 0,46 persen menjadi $1.723,8.
"Pembelian besar-besaran ke dolar AS (oleh investor) dan antisipasi suku bunga bergerak lebih tinggi, karena inflasi jauh lebih tinggi, menekan emas," kata Daniel Pavilonis, ahli strategi pasar senior di RJO Futures.
Indeks dolar menguat di dekat puncak 20 tahun, memperkuat statusnya sebagai safe-haven pilihan di tengah meningkatnya risiko resesi. Sementara membuat emas lebih mahal bagi pembeli yang memegang mata uang lainnya.
Serangkaian data AS – termasuk harga konsumen, penjualan ritel, dan output pabrik – akan memberikan gambaran sejauh mana inflasi telah melonjak menjelang pertemuan kebijakan Federal Reserve minggu depan.
“Cetak CPI utama yang lebih tinggi dari perkiraan (pada hari Rabu) akan membuka jalan bagi kenaikan 75 basis poin oleh The Fed akhir bulan ini; skenario yang secara luas ditafsirkan sebagai negatif untuk emas,” kata Han Tan, kepala analis pasar di Exinity.
Kenaikan suku bunga meredupkan daya tarik emas dengan meningkatkan biaya peluang memegang aset yang tidak menghasilkan bunga.
"Setiap kenaikan harga emas yang signifikan atau bertahan lama sedang terhalang tidak hanya oleh dolar AS yang kuat tetapi juga oleh arus keluar ETF yang sedang berlangsung dan kuat," kata Commerzbank dalam sebuah catatan.
Sementara itu, penambang Rusia Petropavlovsk berencana untuk mengajukan administrasi setelah sanksi terhadap Gazprombank, pemberi pinjaman utama dan pembeli tunggal emasnya, menempatkannya di antara perusahaan terdaftar pertama yang menghadapi keruntuhan karena perang Ukraina.
Selasa, 12 Juli 2022
Equity World | Dikepung Sentimen Negatif, Batu Bara Jadi Obat Galau IHSG?
Equity World | Dikepung Sentimen Negatif, Batu Bara Jadi Obat Galau IHSG?
Equity World | Aksi jual asing (outflows) di pasar keuangan Tanah Air masih membayangi kinerja harga aset keuangan domestik.
Equity World | Wall Street: Nasdaq, S&P 500 dan Dow Jones Tergelincir Jelang Rilis Data Inflasi AS
Investor asing kembali membukukan net sell sebesar Rp 201 miliar di pasar saham (reguler). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pun ditutup melemah kemarin (12/7/2022).
Setelah bergerak volatil, IHSG melemah tipis 0,06% ke 6.718,29 pada perdagangan Selasa (12/7/2022). IHSG tidak sendirian di zona merah. Mayoritas indeks saham acuan Asia juga melemah.
Indeks saham TAIEX (Taiwan) dan Nikkei225 (Jepang) memberikan performa paling buruk dengan koreksi masing-masing 2,72% dan 1,77% kemarin.
Pelemahan indeks saham Asia di awal pekan juga dipicu oleh tren Covid-19 yang memburuk. Subvarian baru Covid-19 BA.5 dilaporkan sudah ditemukan di Shanghai.
Selain Shanghai, Makau sebagai pusat perjudian di kawasan Asia juga memilih untuk tutup seiring dengan peningkatan kasus Covid-19.
Pandemi Covid-19 memang berasal dari China dan kini kembali merebak di China. Terkait Covid-19, pemerintah China punya langkah tegas dalam menangani wabah lewat kebijakan nol-Covid.
Kebijakan tersebut biasanya dibarengi dengan karantina wilayah. Selama lebih dari 2 tahun pandemi berlangsung, adanya lockdown telah memberikan pukulan ganda bagi perekonomian baik dari sisi supply dan demand.
Sementara itu di pasar Surat Berharga Negara (SBN), imbal hasil (yield) tenor 10 tahunnya mengalami penurunan tipis 2 basis poin (bps).
Penurunan yield mencerminkan bahwa harga SBN sedang naik. Namun yield SBN 10 tahun belum mau turun ke bawah level 7,2% yang seolah mencerminkan bahwa risiko di pasar keuangan masih tinggi.
Di sisi lain, indeks dolar AS yang terus menguat juga menumbalkan rupiah. Di pasar spot rupiah melemah 0,1% terhadap greenback dan ditutup di Rp 14.985/US$.
Dolar AS yang mengganas akibat kebijakan moneter AS yang ketat dan agresif meningkatkan risiko outflows dan depresiasi terhadap mata uang negara-negara berkembang termasuk Indonesia.
Namun yang menjadi tumbal dari kejayaan dolar AS bukan hanya rupiah, mata uang negara maju seperti Eropa juga turut menjadi korban.
Kini dolar AS makin mendekati EUR 1 seiring dengan apresiasi yang terjadi di sepanjang tahun dan menyentuh posisi tertinggi dalam satu dekade.
Beralih ke bursa saham AS, tiga indeks acuan utamanya ditutup kembali terkoreksi pada dini hari tadi. Indeks Dow Jones turun 0,61% sedangkan S&P 500 dan Nasdaq Composite longsor masing-masing 0,92% dan 0,95%.
Fokus utama investor saat ini adalah rilis laporan keuangan emiten-emiten besar di akhir minggu ini. Para pemodal akan menyaksikan bagaimana kenaikan inflasi yang tinggi di AS berdampak pada kinerja keuangan emiten.
PepsiCo melaporkan kinerja keuangan hari ini waktu setempat, di mana pendapatan dan laba bersihnya melampaui ekspektasi.
PepsiCo juga meningkatkan proyeksi pendapatannya pada tahun ini. Delta Air Lines dan JPMorgan juga akan merilis kinerja keuangannya pekan ini.
Selain rilis kinerja keuangan emiten, investor juga terus memantau perkembangan Indeks dolar AS yang mengukur kinerja dolar AS terhadap 6 mata uang dunia lainnya.
Indeks dolar AS naik tajam 13% tahun ini. Beberapa analis telah memperingatkan keperkasaan dolar AS dapat menjadi masalah untuk musim rilis kinerja keuangan ke depannya.
Investor masih akan memperhatikan risiko penurunan pada perkiraan pendapatan karena perusahaan bergulat dengan kenaikan suku bunga dan tekanan inflasi yang lebih besar, serta investor memperdebatkan kemungkinan resesi.
Di tengah risiko tersebut, investor juga menghindari aset berisiko seperti saham demi aset minim risiko seperti obligasi pemerintah.
Adanya aksi beli investor terhadap obligasi pemerintah membuat yield obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun turun 9 basis poin (bps) menjadi 2,9% yang mengindikasikan bahwa harganya sedang naik.
Namun bukan yield saja yang menjadi pantauan pemodal, melainkan juga kurva imbal hasilnya. Kurva imbal hasil antara obligasi tenor 2 tahun dan 10 tahun yang terbalik kembali terjadi setelah April lalu.
Secara historis, pembalikan kurva imbal hasil menjadi leading indicator bahwa ekonomi AS akan segera memasuki resesi.
Equity World | Bursa Asia Mayoritas Melemah di Pagi Ini (12/7), Nikkei Anjlok Paling Dalam
Equity World | Bursa Asia Mayoritas Melemah di Pagi Ini (12/7), Nikkei Anjlok Paling Dalam
Equity World | Bursa Asia terlihat melemah pada awal perdagangan hari ini. Selasa (12/7), pukul 08.21 WIB, indeks Nikkei 225 anjlok 1,72% ke 26.352,34. Serupa, indeks Hang Seng ambles 1,04% ke 20.905,07.
Equity World | Wall Street Ditutup Melemah Jelang Rilis Data Ekonomi dan Laporan Keuangan
Indeks Taiex koreksi 1,15% ke 14.175,57. Indeks Kospi pun terdepresiasi 1,13% ke 2.313,82. Namun indeks ASX 200 terlihat menguat 0,29% ke 6.621,4.
Sementara itu, FTSE Straits Times naik tipis 0,15% ke 3.135,97 serta FTSE Malay KLCI bergerak turun 0,09% ke 1.424,44.
Mayoritas pasar saham di kawasan Asia tampak berada di zona negatif pada perdagangan pagi ini. Sejalan dengan Wall Street yang tergelincir di sesi sebelumnya.
Di akhir perdagangan Senin (11/7), tiga indeks utama bursa saham Amerika Serikat (AS) melemah jelang laporan kinerja perusahaan. Di mana, Dow Jones Industrial Average turun 0,52%, S&P 500 tergelincir 1,15% dan Nasdaq Composite anjlok 2,26%.
Di pekan ini, investor menanti sejumlah data penting. Seperti, data inflasi AS dan laporan pertumbuhan ekonomi China. Selain itu, Bank of Korea juga akan bertemu pada pekan ini.
Dari berita perusahaan, produsen mobil Jepang, Toyota Motor, mengatakan sedang memperpanjang penangguhan satu jalur produksi di pabrik Motomachi, untuk menyelidiki penyebab penarikan untuk salah satu modelnya.
Sekitar 4.000 unit akan terpengaruh oleh penangguhan, dan rencana produksi global tidak akan berubah, kata perusahaan itu.
Senin, 11 Juli 2022
Equity World | Wall Street Turun, Data Tenaga Kerja yang Membaik Menambah Potensi Kenaikan Bunga
Equity World | Wall Street Turun, Data Tenaga Kerja yang Membaik Menambah Potensi Kenaikan Bunga
Equity World | Wall Street dibuka melemah di awal perdagangan Jumat (8/7). Data pekerjaan yang lebih kuat daripada perkiraan menambah ekspektasi kenaikan suku bunga besar lainnya oleh Federal Reserve AS akhir bulan ini.
Equity World | Bursa Saham Asia Menguat, Indeks Nikkei Sempat Naik 2 Persen
Pukul 20.53 WIB, Dow Jones Industrial Average turun 0,45% ke 31.240. Indeks S&P 500 turun 0,36% ke 3.888. Sedangkan Nasdaq Composite merosot 1,17% ke 11.486.
Laporan Departemen Tenaga Kerja Amerika Serikat (AS) menunjukkan nonfarm payrolls naik 372.000 pekerjaan bulan lalu. Penambahan ini jauh lebih tinggi ketimbang perkiraan kenaikan 268.000 pekerjaan, menurut jajak pendapat ekonom Reuters.
Laporan tersebut juga menunjukkan tingkat pengangguran tetap di dekat posisi terendah pra-pandemi di 3,6%. Data lain, pendapatan per jam rata-rata naik 0,3%, seperti yang diharapkan, setelah naik 0,4% pada Mei.
"Tentu saja, ini memperkuat pandangan bahwa akan ada peningkatan suku bunga 75 basis poin dalam dua minggu ke depan," kata Tom Plumb, manajer portofolio Plumb Balanced Fund kepada Reuters.
Taruhan pedagang dari kenaikan suku bunga Fed sebesar 75 basis poin naik menjadi 97,7% versus 91,5% sebelum rilis data, menurut Fedwatch CME Group.
Pasar saham AS memulai bulan ini dengan pijakan yang kuat setelah paruh pertama tahun yang brutal. Investor menemukan kelegaan dari The Fed yang mengisyaratkan program kenaikan suku bunga yang lebih terkendali.
Gubernur Fed Christopher Waller dan Presiden Fed St. Louis James Bullard mengatakan bahwa mereka akan mendukung kenaikan suku bunga 75 basis poin lagi akhir bulan ini. Setelah itu, laju kenaikan suku bunga akan melambat.
Jumat, 08 Juli 2022
Equity World | Jelang Data Tenaga Kerja, Harga Emas Rebound karena Dolar
Equity World | Jelang Data Tenaga Kerja, Harga Emas Rebound karena Dolar
Equity World | Harga emas naik pada Kamis (7/7/2022) karena dolar melemah sehingga mendorong beberapa investor melakukan perubahan portofolio ke logam mulia.
Equity World | Reli Dolar Terhenti, Harga Emas Kembali Menguat
Harga emas di pasar spot naik 0,1% menjadi US$ 1.740,16 per ons dan harga emas berjangka AS ditutup naik 0,2% menjadi US$ 1.739.
“Kami melihat beberapa perburuan barang murah yang bagus setelah aksi jual emas yang dramatis. Jelas ada minat untuk membeli pada saat harga turun setelah kemarin bergerak ke level terendah US$ 1.700-an," kata Direktur Perdagangan Logam High Ridge Futures, David Meger.
"Dolar yang tidak meningkat lebih lanjut hari ini juga memungkinkan emas untuk bangkit kembali."
Greenback telah muncul sebagai tempat berlindung yang disukai investor di tengah meningkatnya risiko resesi ekonomi. Dolar telah mencapai level tertinggi hampir 2 dekade pada hari sebelumnya.
"Setiap kekuatan yang mungkin kita lihat pada emas dalam jangka pendek harus diperlakukan dengan ekstra hati-hati karena penjualan dapat dengan mudah dilanjutkan di tengah kondisi dolar AS yang kuat dan kenaikan suku bunga," kata analis City Index, Fawad Razaqzada.
Pada Rabu, risalah pertemuan Federal Reserve (teh Fed) Juni menunjukkan bahwa situasi inflasi yang memburuk dan kekhawatiran hilangnya kepercayaan pada kekuatan bank sentral mendorong kenaikan suku bunga AS terbesar dalam hampir 3 dekade.
Harga emas telah merosot lebih US$ 300 sejak The Fed mulai menaikkan suku bunga pada Maret untuk menjinakkan inflasi yang tidak terkendali. Hal ini meningkatkan biaya peluang memegang emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil.
Katalis berikutnya untuk pasar yakni laporan pasar tenaga kerja yang dirilis Jumat (8/7/2022). Data hari sebelumnya menunjukkan bahwa klaim pengangguran mingguan naik minggu lalu dan permintaan tenaga kerja melambat. Sementara PHK melonjak ke level tertinggi 16 bulan pada Juni.
Sementara harga perak di pasar spot naik 0,2% menjadi US$ 19,21 per ons, platinum naik 2,2% menjadi US$ 874,82 dan paladium menguat 5,6% menjadi US$ 2.011,42.
Kamis, 07 Juli 2022
Equity World | Wall Street Melambung Setelah Rilis Risalah The Fed
Equity World | Wall Street Melambung Setelah Rilis Risalah The Fed
Equity World | Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street menguat pada perdagangan Rabu, 6 Juli 2022 seiring investor mempelajari risalah terbaru dari the Federal Reserve (the Fed).
Equity World | Harga Emas Dunia Jatuh ke Level Terendahnya, Investor Ramai Lakukan Aksi Jual
Pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones menguat 69,86 poin atau 0,23 persen menjadi 31.037,68. Indeks S&P 500 menanjak 0,36 persen ke posisi 3.845,08. Indeks Nasdaq bertambah 0,35 persen ke posisi 11.361,85.
Indeks S&P 500 dan Nasdaq kini menguat dalam tiga sesi berturut-turut. Ini kemenangan beruntun tiga hari pertama untuk S&P 500 sejak akhir Mei 2022.
Saham menguat setelah the Federal Reserve merilis risalah dari pertemuan Juni menunjukkan bank sentral berkomitmen menurunkan inflasi. Anggota the Fed mengatakan pertemuan pada 26 dan 27 Juli 2022 kemungkinan akan melihat kenaikan 50 hingga 75 basis poin, demikian risalah menunjukkan.
“Dalam membahas tindakan kebijakan potensial pada pertemuan mendatang, pihak partisipan terus mengantisipasi kenaikan berkelanjutan dalam kisaran target untuk suku bunga dana federal akan sesuai untuk mencapai tujuan komite,” bunyi risalah tersebut.
“Secara khusus, peserta menilai kenaikan 50 hingga 75 basis poin kemungkinan akan sesuai pada pertemuan berikutnya,”
Sektor saham defensif dan utilitas termasuk sektor yang mencatat kinerja terbaik pada Rabu pekan ini. Saham Northrop Grumman melonjak 3,8 persen, sementara itu saham UnitedHealth Group bertambah hampir 2 persen. Saham Constellation Energy naik lebih dari 3 persen.
Saham teknologi juga mencatat kinerja baik. Saham Cisco Systems dan Adobe masing-masing naik 1,7 persen dan Microsoft menguat 1,3 persen.
Imbal hasil obligasi memperpanjang kenaikan setelah rilis risalah the Fed yang menunjukkan investor mungkin menilai bank sentral lebih agresif. Itu akan meyakinkan beberapa investor saham yang ingin bank sentral memperlambat inflasi sehingga ekonomi dapat lebih cepat normal.
“Saya pikir apa yang pasar mungkin kaitkan adalah komentar tentang bagaimana sikap yang lebih ketat mungkin tepat jika tekanan inflasi bertahan. Itu mungkin lebih hawkish daripada komentar Powell pada konferensi persnya,” ujar Macro Strategist Wells Fargo, Zachary Griffiths, dikutip dari laman CNBC, Kamis (7/7/2022).
Ia menambahkan, hal itu mungkin komentar yang mengindikasikan akan tolerir resesi ringan dan terus memperketat kebijakan jika data inflasi tetap terlalu tinggi.
"Saya pikir mereka mencoba untuk berkomunikasi bahwa mereka berkomitmen untuk mengendalikan inflasi,” ujar dia.
Di sisi lain, saham energi termasuk sektor yang catat kinerja buruk pada Rabu, 6 Juli 2022. Hal ini seiring harga minyak melanjutkan koreksi baru-baru ini. Saham Chevron turun 1,3 persen dan Diamondback Energy tergelincir 3,4 persen.
Investor terus khawatir tentang apakah ekonomi jatuh ke dalam resesi setelah imbal hasil acuan obligasi pemerintah AS bertenor 10 tahun turun di bawah imbal hasil bertenor dua tahun. Apa yang disebut inversi kurva imbal hasil secara historis telah menjadi tanda peringatan kalau ekonomi mungkin jatuh dan telah jatuh ke dalam resesi.
Beberapa analis wall street mengatakan resesi bisa ringan. Pada Selasa, Credit Suisse mengatakan pihaknya melihat AS menghindari resesi karena memangkas target S&P 500 akhir tahun untuk mencerminkan efek biaya modal yang tinggi pada valuasi saham.
“Kami sedang melihat pertumbuhan dan inflasi yang melonjak. Ke arah satu sama lain untuk melihat mana yang akan goyah terlebih dahulu. Pada akhirnya, pertumbuhan dan inflasi akan berbalik, tetapi mana yang lebih dulu akan menjadi paling penting untuk jalan ke depan,” ujar Chief Investment Officer Centura Wealth Advisory Chris Osmond.
Ada beberapa titik terang dalam laporan ekonomi pada Rabu pekan ini. Data the Institute for Supply Management services PMI lebih baik dari yang diharapkan meski laporan itu menunjukkan sedikit perlambatan pertumbuhan. Lowongan pekerjaan juga datang lebih tinggi dari yang diharapkan lebih dari 11 juta.
Namun, permintaan hipotek turun dari minggu ke minggu bahkan saat suku bunga turun, menurut the Mortgage Bankers Association.
Sebelumnya, bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street bervariasi pada perdagangan Selasa, 5 Juli 2022. Penguatan wall street terjadi tengah kekhawatiran tentang kemungkinan resesi di AS membebani sentimen investor tetapi suku bunga lebih rendah mendorong sektor teknologi.
Pada penutupan perdagangan wall street, indeks Nasdaq menguat 1,75 persen ke posisi 11.322,24 setelah alami koreksi tajam. Indeks Nasdaq menguat tipis 0,16 persen menjadi 3.831,39 setelah turun lebih dari 2 persen. Indeks Dow Jones melemah 129,44 poin atau 0,4 persen ke posisi 30.967,82 tetapi sempat turun 700 poin sebelumnya.
Kekhawatiran tentang pertumbuhan ekonomi menjadi sentimen investor. Bursa saham AS terlihat pulih setelah semester I 2022 yang sulit.
Pasar telah turun dalam empat minggu dari lima minggu terakhir. Indeks S&P 500 lebih dari 20 persen di bawah rekor tertingginya. Beberapa ekonom percaya produk domestik bruto (PDB) Amerika Serikat turun untuk dua kuartal yang menjadi sinyal resesi.
Pada Selasa, 5 Juli 2022, imbal hasil treasury atau obligasi pemerintah AS bertenor 10 tahun dan dua tahun berbalik. Ini sebuah langkah yang memiliki rekam jejak historis yang kuat sebagai indikator resesi.
Ketika imbal hasil treasury jangka pendek diperdagangkan di atas imbal hasil jangka panjang, itu dapat menjadi tanda investor memperkirakan perlambatan ekonomi akan mengarah pada penurunan suku bunga.
Saham yang terkait dengan pertumbuhan ekonomi turun tajam pada Selasa, 5 Juli 2022 seiring saham Deere dan Caterpillar masing-masing susut 3,2 persen dan 2,5 persen, sehingga sentuh level terendah pada 2022. Saham pertambangan Freeport-McMoran merosot 6,6 persen.
“Pasar Amerika Serikat adalah semua tentang harga dalam perlambatan, dan harga pada kenyataan kalau the Fed dipaksa untuk menaikkan suku bunga menjadi perlambatan,” ujar Chief Economic Advisor Allianz, Mohamed El-Erian dikutip dari laman CNBC.
Rabu, 06 Juli 2022
Equity World | Harga Emas Turun Terus, Sudah di Bawah US$ 1.800/Ons
Equity World | Harga Emas Turun Terus, Sudah di Bawah US$ 1.800/Ons
Equity World | Harga emas terus mengalami tekanan hingga jatuh ke bawah level psikologis US$ 1.800 per troy ons. Pada perdagangan Rabu (6/7/2022) pukul 06:34 WIB, harga emas dunia di pasar spot berada di US$ 1.768,23 per troy ons.
Equity World | Jatuh Rp12 Ribu, Harga Emas Antam Dibanderol Rp977 Ribu/Gram
Terakhir kali emas berada di level US$ 1.700 per troy ons adalah 31 Januari 2022 atau lima bulan terakhir. Kemarin, harga emas juga ditutup melemah 2,5% di US$ 1.764,35 per troy ons.
Dalam sepekan, harga emas melemah 2,7% secara point to point. Dalam sebulan, harga emas juga amblas 4,5 % sementara dalam setahun merosot 1,6%.
Analis dari TIAA Bank, Chris Gaffney, mengatakan emas melemah karena tidak kuasa melawan penguatan dolar Amerika Serikat (AS). Dollar Index pada pagi ini melesat ke 106.5, level tertingginya dalam dua dekade.
Dolar AS naik seiring ekspektasi pasar akan kenaikan suku bunga acuan The Fed pada bulan ini. "Di tengah kenaikan suku bunga global, ada banyak instrumen investasi alternatif yang lebih menarik dari pada emas," tutur Chris Gaffney, seperti dikutip Reuters.
Emas dianggap sebagai aset lindung nilai saat inflasi. Namun, kenaikan suku bunga acuan sebagai upaya meredam laju inflasi membuat emas tidak menarik lagi.
Kenaikan suku bunga acuan diyakini akan semakin banyak dianut bank sentral di dunia sehingga emas tertekan. Bank sentral Eropa (ECB) sudah mengumumkan akan menaikkan suku bunga acuan mulai Juli. ECB menyusul langkah The Fed, bank sentral Inggris, dan bank sentral Australia yang sudah terlebih dahulu mengerek suku bunga acuan.
"Dari sisi teknikal, pergerakan emas akan benar-benar bearish dalam waktu dekat. Namun, ini tentu saja bisa dimanfaatkan spekulan untuk memainkan harga dalam jangka pendek di pasar futures," tutur Jim Wyckoff, dari Kitco Metals
Selasa, 05 Juli 2022
Equity World | Bursa Saham Asia Naik, Ada Peluang Penurunan Tarif AS atas Barang China
Equity World | Bursa Saham Asia Naik, Ada Peluang Penurunan Tarif AS atas Barang China
Equity World | Investing.com - Bursa saham Asia Pasifik mayoritas bergerak naik pada Selasa (05/07) pagi dan AS kemungkinan akan mengumumkan pemotongan beberapa tarif bea AS untuk barang-barang konsumen China minggu ini.
Equity World | Duit Berhamburan Keluar dari Indonesia, Berapa Jumlahnya?
Nikkei 225 Jepang naik 0,69% pukul 09.33 WIB.
KOSPI Korea Selatan melonjak 1,42%.
Di Australia, ASX 200 naik 0,27%.
Hang Seng Hong Kong menguat 0,77%.
Shanghai Composite China turun tipis 0,04% sedangkan Shenzhen Component melemah 0,51%.
S&P 500 dan Nasdaq 100 naik sekitar 0,5% dari penutupan hari Jumat. Pasar AS ditutup libur pada hari Senin untuk merayakan Hari Kemerdekaan 4 Juli.
Imbal hasil AS Treasury 10 tahun didorong sempat naik melewati 2,95% setelah dibuka kembali dari hari libur.
Presiden AS Joe Biden dapat mengumumkan pembatalan beberapa tarif AS untuk barang-barang konsumen China minggu ini guna melawan inflasi. Pemerintahan Biden juga dapat mengungkap penyelidikan terkait subsidi industri, yang mungkin mengarah pada lebih banyak melibatkan penyelidikan di bidang strategis seperti teknologi.
Spekulasi telah meningkat bahwa Biden dapat mengurangi beberapa tarif bea era Trump atas impor China senilai $300 miliar. Pengambil kebijakan berada di bawah tekanan untuk menurunkan inflasi.
"Pasar cenderung bereaksi positif spontan pada titik ini, kami haus akan tanda-tanda berita positif," Saxo Capital Markets Pte. ahli strategi pasar senior Charu Chanana mengatakan kepada Bloomberg.
“Tetapi kami tidak melihat langkah tersebut berdampak pada pertumbuhan global dan dinamika inflasi secara signifikan.”
Di Asia Pasifik, aktivitas layanan China tumbuh pesat pada bulan Juni dalam hampir satu tahun karena berkurangnya pembatasan COVID dan permintaan pulih. China Caixin services purchasing manager' index (PM) naik menjadi 54,5 pada bulan Juni, menunjukkan pertumbuhan pesatnya sejak Juli tahun lalu dan ekspansi pertama sejak Februari.
Investor juga kini memantau keputusan suku bunga Australia, yang akan diketahui hari ini. Bank sentral tersebut diperkirakan akan memberikan kenaikan suku bunga 50 bps beruntun.
Senin, 04 Juli 2022
Equity World | Bursa Saham Asia Cenderung Wait and See, karena Data Ekonomi AS
Equity World | Bursa Saham Asia Cenderung Wait and See, karena Data Ekonomi AS
Equity World | Bursa saham Asia mengawali perdagangan dengan hati-hati pada Senin pagi, karena data ekonomi AS yang lemah menunjukkan risiko penurunan untuk laporan penggajian Juni minggu ini, sementara keriuhan atas kemungkinan resesi masih mendorong reli obligasi pemerintah.
Equity World | Relakan Saja... Harga Emas Memang Lagi Susah Naik
Pencarian untuk aset-aset yang aman membuat dolar AS mendekati tertinggi 20 tahun, meskipun aksi awal ringan karena pasar AS libur untuk memperingati hari kemerdekaan.
Pasar obligasi pemerintah ditutup tetapi pasar berjangka memperpanjang kenaikannya, menyiratkan imbal hasil obligasi pemerintah AS 10-tahun bertahan di sekitar 2,88 persen setelah jatuh 61 basis poin dari puncak Juni.
Indeks MSCI dari saham Asia Pasifik di luar Jepang naik tipis 0,3 persen, sementara indeks acuan Nikkei Jepang bertambah 0,9 persen dan Indeks KOSPI Korea terangkat 0,21 persen.
Namun Indeks S&P 500 berjangka dan Nasdaq berjangka masing-masing turun 0,4 persen, setelah sedikit stabil pada Jumat (1/7/2022).
David J Kostin, seorang analis di Goldman Sachs mencatat bahwa setiap sektor energi S&P 500 melihat pengembalian negatif pada paruh pertama tahun ini di tengah volatilitas yang ekstrem.
"Pasar bearish saat ini sepenuhnya didorong oleh penilaian daripada hasil daripada hasil estimasi pendapatan yang berkurang," tambahnya dikutip dari Antara, Senin (4/7/2022).
"Namun, kami memperkirakan konsensus perkiraan margin keuntungan turun yang akan mengarah pada revisi turun EPS (Earning Per Share) apakah ekonomi jatuh ke dalam resesi atau tidak."
Musim laporan keuangan perusahaan dimulai pada 15 Juli dan ekspektasi ditandai lebih rendah mengingat biaya tinggi dan data yang melemah.
Perkiraan PDB Federal Reserve Atlanta yang banyak diawasi telah turun ke -2,1 persen secara tahunan untuk kuartal kedua, menyiratkan negara itu sudah dalam resesi teknis. Laporan penggajian pada Jumat (8/7/2022) diperkirakan menunjukkan pertumbuhan pekerjaan melambat menjadi 270.000 pada Juni dengan pendapatan rata-rata melambat menjadi 5,0 persen.
Namun risalah pertemuan kebijakan Fed Juni pada Rabu (6/7/2022) hampir pasti terdengar hawkish mengingat komite memilih untuk menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin.
Pasar memperkirakan peluang sekitar 85 persen untuk kenaikan lain sebesar 75 basis poin bulan ini dan suku bunga pada 3,25-3,5 persen pada akhir tahun.
"Tetapi pasar juga telah bergerak memperkirakan profil penurunan suku bunga yang semakin agresif untuk The Fed hingga 2023 dan 2024, konsisten dengan peluang resesi yang semakin besar," catat analis di NAB.
"Sekitar 60 basis poin dari pemotongan Fed sekarang diperkirakan untuk 2023."
Kekhawatiran penurunan ekonomi global juga merusak logam industri dengan tembaga mencapai level terendah 17 bulan setelah turun 25 persen dari puncaknya Maret.
Minyak secara umum bernasib lebih baik karena kendala pasokan dan konflik di Ukraina mengimbangi kekhawatiran tentang permintaan. Pembatasan produksi di Libya dan pemogokan yang direncanakan di antara pekerja minyak dan gas Norwegia memberikan pukulan terbaru untuk produksi.
Namun, penjual keluar pada Senin pagi dan Brent tergelincir 34 sen menjadi 111,29 dolar AS per barel, sementara minyak mentah AS turun 23 sen menjadi diperdagangkan di 108,20 dolar AS per barel.