Senin, 30 November 2020

PT Equity World | Hilangnya Rasa dan Bau Merupakan Gejala Covid-19? Berikut Penjelasannya

PT Equity World  | Hilangnya Rasa dan Bau Merupakan Gejala Covid-19? Berikut Penjelasannya

PT Equity World | COVID-19, penyakit pernapasan yang disebabkan oleh virus corona baru dan memiliki berbagai gejala. Jenis gejala dan tingkat keparahannya dapat berbeda dari untuk setiap orang.

Selain gejala gangguan pernapasan seperti batuk dan sesak napas, COVID-19 juga bisa memiliki gejala lain, salah satunya adalah kehilangan indra penciuman atau perasa.

Apakah hilangnya penciuman atau rasa merupakan gejala awal COVID-19?


Wall Street Jatuh di Akhir November, Namun Dow Jones Cetak Kenaikan Bulanan Terbesar Sejak 1987 | PT Equity World



Tidak jarang infeksi saluran pernapasan bagian atas seperti flu biasa, diperkirakan bahwa kehilangan penciuman sementara terjadi di lebih dari 60 persen karena infeksi sinus dan pilek.

Faktanya, kehilangan penciuman bisa sangat memengaruhi indra perasa. Kehilangan penciuman dapat terjadi secara tiba-tiba pada penderita COVID-19 dan sering kali disertai dengan hilangnya indra perasa.

PT Equity World | IHSG Siap Colek 5.800! Panjat Perlahan, Bahaya Longsor...

 

PT Equity World | IHSG Siap Colek 5.800! Panjat Perlahan, Bahaya Longsor...

PT Equity World | Kenaikan IHSG sendiri tentunya tak lepas dari sentimen positif yang datang dari bursa saham acuan global, Wall Street. Indeks Dow Jones berhasil terapresiasi 2.21% sepekan terakhir, S&P 200 reli 2,27%, dan Indeks Nasdaq terbang 2,96%.

Meskipun naik tidak setinggi bursa lokal, melesatnya indeks acuan Wall Street perlu diberi acungan jempol sebab perdagangan pekan kemarin hanya selama tiga setengah hari karena libur Thanksgiving Day di Negara Paman Sam.

Kenaikan Dow pada pekan ini juga patut diacungi dua jempol sebab indeks acuan perusahaan konvensional di AS ini berhasil melesat menembus level tertinggi sepanjang masanya alias all time high yakni tembus di level 30.000 meskipun pada perdagangan pekan ini Dow harus rela ditutup sedikit di bawah 30.000 yakni di angka 29.910.

Sentimen positif bursa Paman Sam juga mirip-mirip dengan sentimen penggerak IHSG pada pekan ini yang sudah dijelaskan pada halaman pertama, karena memang Paman Sam sebagai negara dengan ekonomi terbesar di dunia akan menjadi acuan para pelaku pasar.


Wall Street Menguat karena Festival Belanja Black Friday | PT Equity World


Katalis penggerek Dow dan kawan-kawan yakni dimulainya proses transisi Presiden terpilih Joe Biden serta empat vaksin corona yang disebut-sebut memiliki efektivitas di atas 90%.

Meskipun banyak sentimen positif, ancaman utama pasar modal yakni virus corona masih menghantui. Kasus positif corona di AS kembali memecahkan rekor dengan total 205.460 kasus positif dalam sehari dengan total 13,3 juta warga yang terjangkit nCvo-19.

Selain itu libur Thanksgiving Day yang identik dengan memakan kalkun panggang ini juga ditakutkan akan menjadi sumber penyebaran kasus corona baru sebab biasanya pada perayaan ini para keluarga akan berkumpul dan bertemu dengan orang tua dan sanak saudara mereka untuk makan kalkun bersama.

Hal ini tentu ditakutkan akan memicu penyebaran corona, sehingga banyak pihak yang sudah mewanti-wanti agar perayaan Thanksgiving pada tahun ini dilakukan dalam versi daring saja.

Kamis, 26 November 2020

Equity World | Minim Sentimen Positif, Bursa Asia Dibuka Naik Tipis

 

Equity World | Minim Sentimen Positif, Bursa Asia Dibuka Naik Tipis

Equity World | Bursa saham Asia mayoritas dibuka terkoreksi pada perdagangan Jumat (27/11/2020), seiring sikap pelaku pasar Asia yang masih menunggu rilis data industri China periode Oktober 2020 dan mencermati perkembangan kabar vaksin virus corona (Covid-19).

Hanya indeks Shanghai Composite di China yang dibuka di zona hijau hari ini, yakni menguat 0,12%.

Sedangkan sisanya dibuka di zona merah, yakni Nikkei di Jepang dibuka melemah tipis 0,09%, Hang Seng Hong Kong terkoreksi 0,3%, Straits Times Index (STI) Singapura terpangkas 0,36% dan KOSPI Korea Selatan terdepresiasi 0,11%.

Bursa saham Amerika Serikat (AS), Wall Street tidak dibuka pada Kamis (26/11/2020) waktu AS, karena sedang libur nasional memperingati hari Thanksgiving, sehingga pelaku pasar Asia lebih memfokuskan ke regional Asia sendiri, di mana saat ini pasar Asia masih menunggu rilis data industri periode Oktober 2020 di Negeri Panda.

Data keuntungan industri China untuk bulan Oktober akan keluar sekitar pukul 09.30 pagi waktu Hong Kong. Investor menunggu data tersebut sebagai sinyal pemulihan ekonomi.


Reaksi Bangga Warga Korea atas Nominasi BTS di Grammy Awards, Diberitakan TV Nasional Jam 3 Pagi | Equity World


Pasar Asia juga merespons kritikan dari beberapa ilmuwan yang meragukan meragukan efektivitas vaksin AstraZeneca yang bekerja sama dengan Universitas Oxford. Sebelumnya vaksin ini disebut efektif 90% lebih.

Pandangan terbaru ilmuwan ini bukan tanpa sebab. Pasalnya, ada kesalahan yang dilakukan di awal. Hal ini bermula saat sekelompok kecil relawan menerima

Tapi pada kelompok yang lebih besar dengan dosis normal, tingkat keberhasilan malah lebih rendah hanya 62%. Banyak ilmuwan mengartikan pengujian di hasil kelompok kecil dapat diartikan 'menghasilkan pembacaan palsu'.

"Yang harus dilakukan hanyalah merilis data terbatas," kata Peter Openhaw, profesor kedokteran eksperimental di Imperial College London, dikutip Reuters, Jumat (27/11/2020).

"Kami harus menunggu data lengkap dan untuk melihat bagaimana regulator melihat hasilnya."

Hal tersebut mengundang keprihatinan Kepala Operation Warp Speed (tim khusus penanganan corona Presiden Donald Trump), Moncef Slaoui. Ia mengatakan kemanjuran 90% itu ternyata ditampilkan oleh kelompok dengan risiko terendah, sebanyak 2.741 orang di bawah 55%.

CEO AstraZeneca Pascal Soriot mengatakan raksasa farmasi Inggris kemungkinan akan menjalankan uji coba global tambahan untuk mengevaluasi kemanjuran vaksin, sebagaimana dikutip CNBC International dari Bloomberg.

Juru Bicara AstraZeneca juga menolak kritik yang dilontarkan. Perusahaan mengaku pengujian sudah sesuai standar Data Safety Monitoring Board (DSMB).

Equity World | Wall Street loyo, Dow Jones dan S&P 500 melemah dari rekor tertinggi sepanjang masa

 Equity World | Wall Street loyo, Dow Jones dan S&P 500 melemah dari rekor tertinggi sepanjang masa

Equity World | Wall Street cenderung melemah pada penutupan perdagangan Rabu (25/11). Dua dari tiga indeks utama di bursa saham Amerika Serikat (AS) tersebut ditutup melemah dari posisi tertingginya sepanjang masa.

Indeks Dow Jones Industrial Average turun 173,77 poin atau 0,58% menjadi 29.872,47. Serupa, indeks S&P 500 melemah 5,76 poin atau 0,16% ke 3.629,65. Hanya indeks Nasdaq Composite yang naik 57,08 poin atau 0,47% jadi 12.094,40.

Dari 11 sektor utama pada indeks S&P 500, tujuh mengakhiri sesi di zona merah, dengan energi mengalami persentase kerugian terbesar.

Sektor perbankan yang sensitif secara ekonomi juga melemah, dengan indeks S&P 500 Banks turun 0,7%.

Indeks S&P 500 ditutup melemah setelah jumlah pemutusan hubungan kerja (PHK) di pekan lalu melonjak. Ini membuat klaim pengangguran di AS bertambah setelah penguncian baru yang dilakukan sejumlah negara bagian untuk menahan lonjakan infeksi C0vid-19.

Ini membuat pelaku pasar pun kehilangan minat terhadap aset berisiko. Alhasil, indeks Dow Jones dan S&P 500 pun melemah dari rekor penutupan tertinggi yang dibuat pada sesi perdagangan Selasa (24/11).



Wall Street Kurang Gairah, IHSG Bisa Ikut Merah? | Equity World



Sementara itu, sektor teknologi yang tahan terhadap dampak pandemi virus corona dan perusahaan pemimpin pasar yang terkait dengan teknologi membantu menjaga indeks Nasdaq tetap melaju di zona hijau.

"Ini adalah pergulatan berkelanjutan antara virus dan vaksin," kata Tim Ghriskey, Chief Investment Strategist Inverness Counsel di New York.

"Ada kenyataan yang terjadi bahwa sementara vaksin akan mulai didistribusikan dengan cukup cepat, virus tidak segera hilang dan oleh karena itu waktu untuk perbaikan ekonomi semakin didorong," lanjut Ghriskey.

Berbagai data yang dirilis sebelum liburan Thanksgiving, didominasi oleh kenaikan klaim pengangguran yang tidak terduga selama dua minggu berturut-turut. Ini menunjukkan bahwa pembatasan baru untuk memerangi lonjakan kasus virus corona dapat menghambat pemulihan pasar tenaga kerja yang sedang kesulitan.

"Data ekonomi tidak bagus, dan kami tahu itu tidak akan baik untuk beberapa waktu mengingat gelombang baru virus ini," tambah Ghriskey.

Pasar tampaknya mengulang perdagangan di dua minggu sebelumnya, yang dimulai dengan aksi beli yang didorong oleh berita vaksin yang menjanjikan. Tetapi akhirnya beralih kembali ke permainan yang lebih mengutamakan keuntungan saat tetap di rumah pada realitas pandemi jangka pendek dan kurangnya stimulus fiskal baru.

Sebelumnya, perkembangan vaksin dan penghapusan ketidakpastian seputar pemilihan presiden AS telah mendorong indeks Wall Street ke rekor penutupan tertinggi, dan menempatkan kinerja S&P 500 pada bulan November di jalur perdagangan terbaik yang pernah ada.

Pelaku pasar percaya saham AS memiliki lebih banyak ruang untuk naik. Jajak pendapat Reuters baru-baru ini menunjukkan, analis percaya S&P 500 akan naik 9% antara sekarang dan akhir 2021.

Indeks telah melonjak sekitar 66% sejak anjlok yang disebabkan oleh virus corona pada bulan Maret dan naik sekitar 12% sepanjang tahun ini.

Tesla Inc, yang melampaui $ 500 miliar kapitalisasi pasar pada hari Selasa, memperpanjang keuntungannya sebesar 3,4%. Ini bahkan terjadi setelah pembuat mobil listrik menarik kembali sekitar 9.500 kendaraan.

Perusahaan juga berencana untuk mulai memproduksi pengisi daya kendaraan listrik di China mulai tahun depan, menurut dokumen yang diserahkan ke otoritas Shanghai.

Selasa, 24 November 2020

Equity World | Selasa Pagi, Saham Asia Pasifik Dibuka Menguat, Nikkei Melesat

Equity World | Selasa Pagi, Saham Asia Pasifik Dibuka Menguat, Nikkei Melesat

Equity World | Saham-saham di Asia Pasifik pada perdagangan Selasa (24/11/2020) dibuka menguat dengan Nikkei 225 di Jepang langsung melesat, memimpin kenaikan.

Sentimen vaksin dan calon Menkeu AS Janet Yellen menjadi katalis kenaikan karena dianggap bisa mempercepat pemulihan ekonomi. Pilihan presiden terpilih Joe Biden kepada Janet Yellen sebagai Menteri Keuangan AS dipandang sebagai kemenangan bagi pasar. Mantan ketua Federal Reserve tersebut dinilai akan fokus pada perbaikan ekonomi daripada agenda Demokrat progresif yang ditakuti oleh beberapa investor. Yellen dianggap lebih pro-pasar. Pada awal perdagangan, Nikkei 225 melonjak 2,35% karena saham pembuat robot Fanuc naik 2,22%. Indeks Topix naik 2,18%. Pasar di Jepang tutup pada Senin karena libur. Kospi Korea Selatan pada awal perdagangan naik 0,28%. Di tempat lain di Australia, S & P / ASX 200 naik sekitar 1%.

Optimisme Vaksin Kembali Kerek Bursa Saham Asia | Equity World


Indeks MSCI dari saham Asia Pasifik di luar Jepang diperdagangkan 0,15% lebih tinggi. Fokus investor pada hari Selasa kemungkinan akan terus berlanjut pada momentum positif seputar perlombaan untuk vaksin virus corona. AstraZeneca mengatakan, vaksin virus corona produksinya memiliki kemanjuran rata-rata 70% dalam melindungi terhadap virus. Sebelumnya, uji coba tahap akhir dari Pfizer-BioNTech dan Moderna menunjukkan kandidat vaksin Covid-19 masing-masing sekitar 95% efektif. Sementara itu, berita bahwa Biden telah memilih mantan Ketua Fed AS Yellen menjadi Menteri Keuangan juga dapat meningkatkan sentimen investor pada hari Selasa. Jika dikonfirmasi oleh Senat, dia ditetapkan menjadi wanita pertama yang memimpin departemen. "Semangat kerja sama yang kuat antara Fed dan Departemen Keuangan adalah salah satu hal yang sekarang dapat kami yakini," tulis Ray Attrill, kepala strategi valuta asing di National Australia Bank, dalam sebuah catatan. Semalam, tiga indeks utama saham di Wall Street menguat dengan Dow memimpin kenaikan. Dow Jones Industrial Average ditutup 327,79 poin lebih tinggi pada 29,591.27. S&P 500 mengakhiri hari perdagangannya 0,6% lebih tinggi pada 3.577,59, sedangkan Nasdaq Composite naik 0,2% menjadi ditutup pada 11.880,63. Indeks dolar AS, yang melacak greenback terhadap sekeranjang mata uang sejenis, terakhir di 92,505 menyusul lonjakan sebelumnya dari level di bawah 92,4.


Senin, 23 November 2020

Equity World | Tak Perlu Repot Lagi, Beli Emas Antam Bisa Diantar ke Rumah

 Equity World | Tak Perlu Repot Lagi, Beli Emas Antam Bisa Diantar ke Rumah

Equity World | Product Development Manager PT Antam (Persero) Tbk Betri Eryo Pratama menjelaskan saat ini ada program Duduk Santai Emas Antam Sampai yang memudahkan konsumen dalam berinvestasi.

"Tidak perlu repot-repot lagi mengantre di Butik Emas untuk membeli emas. Sekarang bisa duduk santai emas antam sampai ke rumah," kata Betri dalam dialog daring, Senin (23/11/2020).


Menurutnya, upaya ini dilakukan dalam rangka mendukung hidup kebiasaan baru.

Betri menekankan pihaknya pun menjamin keamanan hingga keaslian emas.

"Saya bilang ini exactly langsung dari Antam, jadi dengan kita yang handle langsung, jadi ini aman kita jamin sampai. Kurir kita akan sampaikan, dan perusahaan memastikan kalau emasnya asli," tutur dia.


Bursa Asia dibuka menguat, optimisme vaksin Covid-19 topang pergerakan | Equity World




Namun, apabila konsumen ingin membeli produk Logam Mulia Antam dengan langsung datang Butik Antam juga tetap bisa.

Antam saat ini memiliki 15 butik emas bisa melayani pembelian di kota-kota besar di Indonesia.

"Kalau jaman dulu kita ingat beli Antam itu di Pulo Gadung. Sekarang sudah ada di 15 titik," urai Betri.

Selain itu, Antam juga menyediakan penawaran custom product atau emas batang yang diukir nama atau wajah.

Kamis, 19 November 2020

PT Equityworld | Stimulus Redakan Kekhawatiran Lockdown, Wall Street Menguat

 PT Equityworld | Stimulus Redakan Kekhawatiran Lockdown, Wall Street Menguat

PT Equityworld | Wall Street berakhir di wilayah positif pada Kamis (20/11). Penguatan terjadi ketika harapan stimulus baru mendukung sentimen investor menjelang akhir sesi yang penuh dengan kekhawatiran atas peningkatan penutupan dan pemutusan hubungan kerja terkait dengan melonjaknya tingkat infeksi Covid-19.

Indeks Dow Jones Industrial Average naik 44,81 poin atau 0,15 persen menjadi ditutup pada 29.483,23 poin. Indeks S&P 500 bertambah 14,08 poin atau 0,39 persen, menjadi berakhir di 3.581,87 poin. Indeks Komposit Nasdaq ditutup 103,11 poin atau 0,87 persen lebih tinggi, menjadi 11.904,71 poin.

Sembilan dari 11 sektor utama S&P 500 menguat, dengan sektor energi dan teknologi ditutup masing-masing 1,53 persen dan 0,84 persen lebih tinggi, melampaui sisanya. Namun, sektor utilitas tergelincir 1,03 persen, menjadi kelompok dengan kinerja terburuk.


Ketiga indeks utama mendapat dorongan yang sehat setelah Pemimpin Minoritas Senat Chuck Schumer mengatakan Pemimpin Mayoritas Senat Mitch McConnell telah setuju untuk menghidupkan kembali pembicaraan guna menyusun paket bantuan fiskal baru.

“Kami telah melihat pedoman ini sebelumnya, di mana investor berduyun-duyun ke (saham-saham) teknologi yang aman dan tumbuh ketika ekonomi menunjukkan tanda-tanda melambat,” kata Ahli Strategi Pasar Senior LPL Financial,Ryan Detrick, di Charlotte, North Carolina.

Tapi semuanya berubah sekarang karena ada harapan untuk rencana stimulus berikutnya. "Jelas pasar melambung pada optimisme itu," katanya lagi.



Bursa Asia Dibuka bervariasi dengan Mayoritas Indeks Melemah | PT Equityworld




Meski begitu tingkat infeksi Covid-19 yang melonjak membuat investor beralih ke saham-saham pertumbuhan terkemuka di pasar yang telah menunjukkan ketahanan terhadap pandemi. Saham-saham raksasa teknologi AS termasuk Facebook, Apple, Amazon, Netflix, dan perusahaan induk Google, Alphabet, naik.

Indeks Semikonduktor SE Philadelphia, yang berkembang pesat selama krisis kesehatan, dengan mudah mengungguli pasar yang lebih luas, naik 1,6 persen.

Jumlah pekerja AS yang mengajukan klaim baru untuk tunjangan pengangguran secara tak terduga naik minggu lalu. Data tersebut melukiskan gambaran suram tentang peningkatan PHK yang semakin kuat karena lonjakan kasus Virus Corona dan penutupan selanjutnya terus membuat pincang pasar tenaga kerja.

Rekor jumlah infeksi telah menyebabkan rawat inap Covid-19 melonjak hingga 50 persen dan telah mendorong sekolah dan bisnis ditutup lagi. Ini menggagalkan pemulihan ekonomi terbesar dunia dari resesi terdalam sejak Depresi Hebat.

PT Equityworld | Kasus Corona Naik Lagi di AS, Wall Street 'Tiarap'

 PT Equityworld | Kasus Corona Naik Lagi di AS, Wall Street 'Tiarap'

PT Equityworld | Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau Wall Street kembali 'tiarap' karena kasus baru virus Corona (COVID-19) di negara tersebut kembali tinggi. Mulai dari indeks saham Dow Jones Industrial Average (DJIA), S&P 500, dan Nasdaq Composite harus menghadapi reli penurunan dua hari berturut-turut sejak Selasa (17/11), sampai perdagangan semalam, Rabu (18/11).

Dilansir dari CNBC, Kamis (19/11/2020), Dow Jones Industrial Average turun 344,93 poin, atau 1,2% menjadi 29.438,42 dalam sesi yang tidak stabil, setelah naik sebanyak 147 poin pada sesi tertinggi. S&P 500 turun 1,2%, atau 41,74 poin, menjadi 3.567,79. Kemudian, Nasdaq Composite turun 0,8%, atau 97,74 poin, menjadi 11.801,60.

Wall Street berbalik turun tajam setelah Wali Kota New York City Bill de Blasio mengumumkan sekolah-sekolah di Big Apple itu harus kembali menerapkan sekolah dari rumah atau school frome home (SFH). Blasio mengatakan, pemerintah setempat hanya berupaya untuk menekan kasus baru Corona.

Berdasarkan data John Hopkins University, AS sedang bergulat kembali dengan tingginya infeksi COVID-19 ketika akan memasuki musim dingin. John Hopkins mencatat ada sekitar 157.000 kasus Corona baru per hari di AS. Angka tersebut mencetak rekor baru, dan hampir 30% lebih tinggi dari pertumbuhan kasus baru Corona pada pekan sebelumnya.

Meski Wall Street 'terbakar', beberapa saham yang mendukung aktivitas di rumah kembali melonjak. Misalnya saja saham Zoom Video menguat lebih dari 3%, sementara Peloton (aplikasi olahraga di rumah) naik hampir 2%.

Sayangnya, kenaikan itu tak dirasakan oleh saham-saham teknologi seperti Apple, Microsoft, Alphabet (Google), dan Facebook, semuanya turun setidaknya 1%.



Optimisme terhadap Vaksin Menurun, Bursa Saham Asia Jatuh | PT Equityworld


Di sisi lain, Pfizer mengumumkan kandidat vaksin COVID-19 yang dikembangkannya bersama BioNTech efektif 95% untuk menyembuhkan pasien Corona. Pfizer juga akan segera mengajukan permohonan izin penggunaan darurat kepada BPOM AS dalam beberapa hari ke depan.

Pakar Strategi Investasi dari Schroders Bill Callahan mengatakan, berita vaksin ini memberikan hal yang cukup menjanjikan. Harapannya, para investor akan kembali memperoleh optimisme di bursa saham.

"Yang paling penting adalah pengumuman vaksin dapat melenyapkan ketidakpastian jangka panjang yang selama ini membuat investor berhati-hati," ujar Callahan.

Selain saham-saham yang mendukung aktivitas di rumah naik, saham Boeing dalam indeks DJIA melonjak hingga 4%. Hal itu terjadi usai Federal Aviation Administration (FAA) atau Administrasi Penerbangan Federal mencabut larangan terbang bagi Boeing 737 Max setelah 20 bulan mendekap di kandang karena dua kecelakaan mematikan.

Sementara itu, saham Target naik sekitar 2% setelah pendapatan kuartal ketiga perusahaan melampaui perkiraan karena penjualan digital yang meningkat pesat.

Selasa, 17 November 2020

PT Equityworld | 'Kamehame' Terakhir Trump ke China, Tendang Alibaba dkk

 

PT Equityworld | 'Kamehame' Terakhir Trump ke China, Tendang Alibaba dkk

PT Equityworld | Meski petahana Donald Trump masih punya amunisi untuk melawan China di detik-detik berakhirnya pemerintahan.

Teranyar, sebagaimana dimuat Bloomberg dari sumber, Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) AS bakal mengeluarkan aturan yang mendorong rencana 'untuk mengeluarkan perusahaan China' dari bursa AS akhir tahun ini.

Langkah ini disebut tak biasa karena sebagian lembaga AS biasanya berhenti mengeluarkan kebijakan baru setelah pemilihan presiden dilakukan.

SEC akan mengeluarkan aturan yang bisa menghapus perusahaan di Wall Street karena tidak mematuhi aturan audit AS.

Selama satu dekade, China selalu menolak pengawas dari Badan Akuntansi Perusahaan Publik untuk meninjau Alibaba dkk yang berdagang di pasar AS.

Digodok sejak Agustus, batasan baru itu akan berlaku 2022. Padahal masa jabatan Trump berakhir 20 Januari, meski ia kerap tak mengakui kemenangan Biden dan menolak transisi.


Duh! Bursa Asia Tak Kompak, IHSG Bisa Goyang Nih | PT Equityworld


Sebelumnya, pejabat AS dan China telah berulang kali gagal menghasilkan kompromi soal ini, padahal perusahaan China terus go public melalui bursa saham AS meskipun undang-undang Amerika diabaikan.

Laporan The Working Group on Financial Markets AS mendorong SEC merekomendasikan bahwa bursa seperti New York Stock Exchange dan Nasdaq menetapkan standar yang disempurnakan untuk mencegah pencatatan perusahaan yang tidak mematuhi aturan Paman Sam.

Laporan tersebut meminta SEC untuk mengeluarkan aturan baru meski belum akan berlaku hingga Januari 2022 untuk mencegah gangguan pasar.

Di bawah kepemimpinan Trump, AS dan China kerap berselisih. Pekan lalu, AS juga mengancam sanksi baru lagi ke China karena pemecatan legislator Hong Kong pro oposisi.


PT Equityworld | Didorong Berita Vaksin, Wall Street Melejit

 

PT Equityworld | Didorong Berita Vaksin, Wall Street Melejit

PT Equityworld | Wall Street menguat tajam dengan S&P 500 dan Dow Jones mencatat rekor penutupan tertinggi pada akhir perdagangan Senin (16/11), saat berita tentang vaksin virus corona lain yang menjanjikan memicu harapan untuk memberantas Covid-19. Sementara lonjakan infeksi dan penutupan baru mengancam pemulihan resesi akibat pandemi.

Ketiga indeks utama saham-saham AS naik dengan rekor penutupan barunya. Saham unggulan Dow adalah yang terakhir dari tiga indeks utama yang merebut kembali level yang dicapai pada Februari, sebelum lockdown mengirim pasar jatuh bebas.

Indeks Dow Jones Industrial Average melonjak 470,63 poin atau 1,60 persen, menjadi berakhir pada 29.950,44 poin. Indeks Komposit Nasdaq berakhir 94,84 poin atau 0,80 persen lebih tinggi menjadi menetap di 11.924,13 poin.


Pasar Saham Asia Menguat Ikuti Jejak Wall Street Yang Cetak Rekor | PT Equityworld


Sementara itu, indeks 30 saham dan S&P 500 ditutup pada rekor tertinggi. Indeks S&P 500 meningkat 41,76 poin atau 1,16 persen, menjadi berakhir di 3.626,91 poin.

Sepuluh dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir lebih tinggi, dengan energi ditutup melonjak 6,5 persen, melampaui sektor lainnya. Sedangkan, kelompok perawatan kesehatan turun 0,19 persen, satu-satunya sektor yang mencatat penurunan.

Moderna Inc mengatakan vaksin Covid-19 eksperimentalnya 94,5 persen efektif dalam mencegah infeksi berdasarkan data status akhir sementara. Moderna adalah pembuat obat kedua dalam hampir seminggu-minggu, setelah Pfizer Inc, mengumumkan data percobaan yang menjanjikan dalam pengembangan vaksin untuk mengalahkan pandemi. Sahamnya naik 9,6 persen.

Gabungan, menunggu data lebih lanjut dan tinjauan peraturan, Amerika Serikat dapat memiliki sebanyak 60 juta dosis darurat yang tersedia tahun ini. “Lebih banyak berita vaksin mendorong saham-saham siklikal, kapitalisasi dan nilai kecil, yang akan diprioritaskan jika ekonomi dibuka kembali lebih cepat dari yang diharapkan, mengembalikan kita ke beberapa rasa normal,” kata Robert Pavlik, manajer portofolio senior di Dakota Wealth di Fairfield, Connecticut.

Saham-saham terkait perjalanan, yang telah dihancurkan oleh pembatasan untuk menahan penyebaran pandemi, sangat diminati. Saham United Airlines Holdings Inc, American Airlines Group Inc, Carnival Corp dan Norwegian Cruise Line Holdings Ltd melonjak antara 4,5 persen hingga dan 9,7 persen.

Tetapi Covid-19 terus mengamuk di AS, dengan kasus melonjak melewati 11 juta dan mencatat infeksi di 40 negara bagian. Ini mendorong negara bagian untuk memperketat kewajiban menjaga jarak sosial.

"Wall Street menunggu enam hingga 12 bulan ke depan," tambah Pavlik.

Senin, 16 November 2020

PT Equityworld | Wall Street Melesat, Masih Diwarnai Euforia Kemenangan Biden

 

PT Equityworld | Wall Street Melesat, Masih Diwarnai Euforia Kemenangan Biden

PT Equityworld | Ketiga indeks saham Wall Street meningkat pada pekan lalu. Ketiga saham utama AS itu didorong optimisme investor terhadap kemenangan Joe Biden dan Kamala Harris serta harapan vaksin COVID-19.

Mengutip Reuters, Senin (16/11), Dow Jones Industrial Average naik 378,85 poin atau 1,3 persen menjadi 29.459,02, indeks S&P 500 naik 46,99 poin atau 1,33 persen menjadi 3.584, dan Nasdaq bertambah 113,97 poin atau 0,97 persen menjadi 11.823,55.
Selain harapan vaksin, peningkatan Wall Street juga didukung laporan kinerja Cisco Systems Inc, yang menunjukkan lonjakan permintaan akibat banyak masyarakat yang bekerja dari rumah.


Ini Penyebab Wall Street Terus Menguat | PT Equityworld


Walt Disney Co juga meningkat, seiring peningkatan bisnis video streaming dan pemulihan sebagian di taman hiburan.
"Sentimen vaksin dikombinasikan dengan pengumuman pendapatan perusahaan yang menguat, membuat investor berharap ekonomi dapat terus pulih," kata Michael Arone, kepala strategi investasi di State Street Global Advisors.
Kinerja sektor energi, industri, dan teknologi juga mengindikasikan optimisme ekonomi yang kembali pulih.

Sebelumnya, ketiga indeks saham utama AS jatuh pada Kamis (12/11) karena lebih dari 12 negara bagian AS melaporkan kenaikan kasus COVID-19 hingga dua kali lipatnya dalam dua minggu terakhir. Bahkan Wali kota Chicago mengeluarkan nasihat tinggal di rumah selama sebulan.

Kamis, 12 November 2020

Equityworld Futures | Wall Street Ditutup Bervariasi, Big Tech Reversal

 Equityworld Futures | Wall Street Ditutup Bervariasi, Big Tech Reversal

Equityworld Futures | Setelah beberapa hari terkoreksi cukup tajam, saham-saham teknologi mengalami reversal, kembali naik untuk menopang S&P500 dan Nasdaq. Sebaliknya, Dow terkoreksi tipis sehingga tiga indeks utama Wall Street ditutup bervariasi pada perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB). Dow yang mengukur blue chips turun 0,8% menembus titik psikologis 30000 dan ditutup pada 29.397,63. Sementara itu, Nasdaq melonjak 2% menjadi 11.786,43 dan S&P 500 menguat 0,77% menjadi 3572,66. Saham Apple melesat 3%. Netflix naik 2,2%. Facebook dan Amazon masing-masing naik 1,5% dan 3,4%. Alphabet ditutup 0,6% lebih tinggi, dan Microsoft naik 2,6%. Sebaliknya, American Express turun 4,2% untuk memimpin penurunan Dow.



Terbaru, Harga Emas Hari Ini, Kamis 12 November 2020, Rata-rata Turun, Investasi Nggak Ya? | Equityworld Futures



Boeing dan Disney sama-sama kehilangan setidaknya 3%. Pergerakan saham hari Rabu terjadi setelah sesi kuat back-to-back yang kuat untuk Dow yang dipicu oleh pengumuman Pfizer dan BioNTech tentang vaksin Covid-19 yang lebih dari 90% efektif. Berita tersebut menyebabkan investor keluar dari saham big tech yang selama ini diuntungkan oleh Covid yang menyebabkan orang harus tinggal di rumah. Rotasi siklikal beralih ke saham yang sensitif terhadap pemulihan ekonomi. "Guncangan positif makro yang tiba-tiba, seperti yang kita lihat minggu ini, dapat mengangkat semua nilai saham untuk sementara waktu," tulis Inigo Fraser-Jenkins, salah satu kepala tim strategi portofolio di Bernstein, dalam sebuah catatan. "Namun, menurut kami prospek tahun depan harus lebih bernuansa." Sementara itu, pasar obligasi Rabu tutup karena liburan Hari Veteran. Awal pekan ini, imbal hasil Treasury 10-tahun mencapai level tertinggi sejak Maret karena para pedagang menjual Treasurys. Berita vaksin dan obat antibodi muncul ketika Amerika Serikat sekali lagi menduduki rekor hari sebelumnya dari infeksi Covid-19 baru setiap hari, pada rata-rata tujuh hari. Bahkan, pada Senin angkan infeksi baru melebihi 10 juta kasus.

Selasa, 10 November 2020

Equityworld Futures | Wall Street bervariasi, rally S&P 500 mulai mereda

 Equityworld Futures | Wall Street bervariasi, rally S&P 500 mulai mereda

Equityworld Futures | Wall Street bergerak variasi pada awal perdagangan Selasa (10/11) denganDow Jones Industrial Average naik, sementara S&P 500 dan Nasdaq Composite terkoreksi.

Mengutip Reuters, Selasa (10/11), S&P 500 turun pada pembukaan perdagangan Selasa karena kegembiraan atas tanda-tanda keberhasilan uji coba vaksin Covid-19 mulai memudar, sementara investor terus menarik uang dari perusahaan teknologi besar yang paling diuntungkan selama masa pandemi.

Dow Jones Industrial Average naik 96,20 poin, atau 0,33%, pada bel pembukaan ke level 29.254,17. S&P 500 dibuka lebih rendah 7,24 poin, atau 0,20% pada level 3.543,26, sedangkan Nasdaq Composite turun 91,34 poin, atau 0,78%, ke level 11.622,44 pada bel pembukaan.

Saham-saham yang berfokus pada teknologi, yang mendapat keuntungan dari aktivitas kerja-dari-rumah tahun ini dan mendorong Wall Street ke level yang lebih tinggi.

Saham Netflix Inc, Amazon.com Inc, Facebook Inc, dan Apple Inc turun antara 1,8% dan 2,3% karena investor beralih ke sektor-sektor yang diharapkan mendapatkan keuntungan dari pembukaan kembali ekonomi secara penuh seperti sektor perjalanan, energi dan keuangan.

"Rotasi kali ini bisa berbeda karena didasarkan pada fakta bahwa kami memiliki bukti untuk mengatakan bahwa segala sesuatunya akan menjadi lebih baik," kata Art Hogan, kepala strategi pasar di National Securities di New York seperti dikutip Reuters.



Wall Street Variatif, Straits Times & Hang Seng Melorot! | Equityworld Futures


Indeks utama AS mencapai rekor baru pada hari Senin karena data dari uji coba vaksin Covid-19 tahap akhir Pfizer mendorong taruhan pemulihan ekonomi yang cepat tahun depan. Kemenangan Joe Biden dalam pemilihan presiden AS juga menambah keceriaan pasar.

Biden memuji kemajuan dalam vaksin, tetapi mendesak kehati-hatian dengan mengatakan itu akan butuh "beberapa bulan lagi" sebelum vaksinasi luas tersedia. Sementara itu, kasus baru AS harian mencapai 100.000 untuk hari keenam berturut-turut.

Regulator AS pada hari Senin juga mengizinkan penggunaan darurat obat antibodi eksperimental pertama untuk Covid-19 yang dikembangkan oleh Eli Lilly & Co, mendorong sahamnya naik 3,4%.

Saham bank-bank besar AS, yang sensitif terhadap prospek ekonomi yang lebih luas, naik tipis sementara operator jalur pelayaran dan maskapai penerbangan yang terpukul oleh pembatasan perjalanan naik antara 1% dan 4,3%.

Senin, 09 November 2020

Equityworld Futures | Seirama dengan Bursa Asia, IHSG Dibuka Melonjak ke 5.383,17

 

Equityworld Futures | Seirama dengan Bursa Asia, IHSG Dibuka Melonjak ke 5.383,17

Equityworld Futures | Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di zona hijau pada pembukaan perdagangan di awal pekan ini. Gerak IHSG pada hari ini seirama dengan bursa Asia.

Pada prapembukaan perdagangan Senin (9/11/2020), IHSG menguat 36,89 poin atau 0,84 persen ke level 5.383,17. Pada pembukaan perdagangan pukul 09.00 WIB, IHSG masih tetap menguat dengan naik 51,02 poin atau 1,02 persen ke level 5.390,24.

Sementara indeks saham LQ45 juga menguat 1,56 persen ke posisi 847,36. Seluruh indeks acuan berada di zona hijau.

Di awal perdagangan ini, IHSG berada di posisi tertinggi pada level 5.595,50. Sedangkan terendah 5.368,06.

Sebanyak 216 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Kemudian 39 saham melemah dan 133 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan saham cukup ramai yaitu 33.919 kali dengan volume perdagangan 551,4 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 590,5 miliar.

Tercatat, investor asing beli saham di pasar regular mencapai Rp 40 miliar. Sedangkan nilai tukar rupiah berada di 14.282 per dolar AS.



Bursa Saham Asia Melonjak Tanggapi Kemenangan Joe Biden | Equityworld Futures


Dari 10 sektor pembentuk IHSG, hanya ada satu sektor yang melemah yaitu aneka industri yang turun 0,23 persen.

Sektor yang menguat dipimpin oleh sektor infrastruktur yang melonjak 1,70 persen. Kemudian disusul sektor keuangan yang menguat 1,42 persen dan sektor pertambangan menguat0,90 persen.

Saham-saham yang menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau antara lain CANI naik 9,52 persen ke Rp 115 per lembar saham. Kemudian CSMI naik 9,26 persen ke Rp 590 per saham dan STAR naik 9,17 persen ke Rp 119 per saham.

Sedangkan saham-saham yang melemah antara lain PGLI turun 6,98 persen ke Rp 250 per lembar saham, INTD yang turun 6,98 persen ke Rp 120 per lembar saham dan NZIA turun 6,95 persen ke Rp 174 per saham.

Dalam riset Ashmore, bursa saham AS ditutup sedikit berubah pada pekan kemarin. Penasihat ekonomi Gedung Putih Larry Kudlow mengatakan pemerintahan Trump menentang stimulus fiskal USD 2 triliun setelah angka ekonomi yang lebih kuat dari perkiraan.

Sementara Ketua DPR AS Nancy Pelosi kembali menolak paket bantuan pandemi yang diperkecil.

Sebanyak 5 dari 11 sektor utama dalam indeks S&P 500 ditutup lebih tinggi.

Jumat, 06 November 2020

PT Equity World | Pilpres AS Memanas, Bursa Asia Mixed, Hang Seng Loyo

 PT Equity World | Pilpres AS Memanas, Bursa Asia Mixed, Hang Seng Loyo

PT Equity World | Bursa saham Asia bergerak mixed pada pukul 11:00 WIB di tengah mulai tidak kondusifnya proses perhitungan suara pilpres Amerika Serikat (AS).

Pada pukul 11:01 WIB, data perdagangan mencatat, hanya 2 indeks utama yang masih mencatatkan kenaikan, yakni indeks Nikkei di Jepang yang menguat 0,91% dan KOSPI Korea Selatan yang naik tipis 0,07%.

Sedangkan sisanya, yakni indeks Hang Seng Hong Kong melemah 0,18%, Shanghai Composite China terpangkas 0,71% dan Straits Times Index (STI) Singapura terkoreksi 0,6%.

Sementara itu,

0,45% ke level 5.283,94. Saat ditutup pukul 11.30 WIB, IHSG menguat 0,54% di posisi 5.288.

Bursa saham Asia bergerak mixed karena pasar merespons proses perhitungan suara di pilpres AS yang mulai tidak kondusif dan adanya perpecahan politik di AS setelah pilpres.

Sebelumnya, pada Rabu (5/11/2020) malam waktu setempat, di tengah proses perhitungan suara pilpres AS, massa kedua kubu, sudah turun ke jalan untuk berdemonstrasi.

Hingga Kamis (6/11/2020) pagi waktu setempat, aksi yang sebelumnya damai akhirnya berujung kerusuhan akibat dari buntut kontroversi penghitungan suara.

Hal ini terjadi setelah Tim Pemenangan Trump memutuskan untuk menggugat proses perhitungan suara di Pennsylvania dan Minchigan, karena adanya masalah.

Hingga kini belum ada perkembangan besar dalam pemilihan presiden AS karena lima negara bagian masih belum selesai melakukan penghitungan suara yang dikirim melalui pos.


Biden Menuju Gedung Putih, IHSG Peringkat 3 Asia | PT Equity World



Di sisi lain, mengutip AFP, setelah pertemuan dua hari, Federal Reserve (The Fed) menyatakan kembali janjinya untuk menggunakan semua alatnya untuk membantu ekonomi AS pulih dari pandemi virus corona, meski tidak mengumumkan tindakan baru apa pun.

Sementara itu, data ekonomi yang dirilis Kamis menunjukkan aplikasi baru untuk tunjangan pengangguran pekan lalu masih stabil di 751.000.

Data tersebut dirilis satu hari setelah AS melaporkan lebih dari 99.000 kasus virus corona baru, memperburuk gelombang wabah di negara tersebut.

Kamis, 05 November 2020

PT Equity World | Bursa Asia Menguat di Tengah Kenaikan Ekspor Australia

 

PT Equity World | Bursa Asia Menguat di Tengah Kenaikan Ekspor Australia

PT Equity World | Bursa Asia Pasifik menguat pada perdagangan Kamis pagi (5/11/2020) di tengah penantian hasil Pemilu Amerika Serikat (AS).

Di Jepang, Nikkei 225 naik 0,99%, sementara indeks Topix menguat 0,45%. Di Korea Selatan, Kospi juga menguat 1,54%.

Sementara bursa saham Australia S&P/ASX 200 menguat 0,95%. Kenaikan ini di tengah ekspor barang dan jasa Australia bulan September yang menguat 4% menurut data Biro Statistik negara tersebut Kamis.

Indeks MSCI dari saham Asia Pasifik di luar Jepang diperdagangkan naik 0,51%.


Saham Asia Naik Mengikuti Ekuitas AS Sementara Joe Biden Bergerak Mendekati Gedung Putih  | PT Equity World


Fokus investor kemungkinan tetap pada Pilpres Amerika meski hasil pemilihan tidak bisa didapat dalam waktu dekat. Beberapa negara bagian memakan waktu hingga akhir pekan ini untuk menyelesaikan penghitungan resmi, menurut para pejabat.

Semalam di Wall Street, Dow Jones Industrial Average melonjak 367,63 poin atau 1,3% menjadi 27.847,66 setelah sempat mencapai level tertinggi naik 800 poin. S&P 500 naik 2,2%, atau 74,42 poin, menjadi 3.443,44. Nasdaq Composite melonjak 3,9%, atau 430,21 poin, menjadi 11.590,78

Mata Uang
Indeks dolar AS, yang melacak greenback terhadap sekeranjang mata uang lainnya di 93,407 dari level di atas 93,6.

Yen Jepang diperdagangkan pada 104,32 per dolar setelah menguat dari 104,8 melawan greenback. Dolar Australia ditransaksikan US$ 0,7179 menyusul kenaikan dari level US$ 0,712.

Rabu, 04 November 2020

PT Equity World | Wall Street Tak Suka Joe Biden Unggul, DJI Futures Merah

 PT Equity World  | Wall Street Tak Suka Joe Biden Unggul, DJI Futures Merah

PT Equity World | Indeks kontrak berjangka Dow Futures anjlok sebesar 0,89% usai exit poll menunjukkan electoral vote Biden unggul melawan Trump. Merahnya Dow Futures biasanya mengindikasikan nanti malam Dow Jones akan dibuka terkoreksi.

Sempat menghijau jelang penghitungan suara, Dow Futures bergerak liar dan bergoyang naik turun keluar masuk ke zona merah sebelum akhirnya pada pukul 9:30 Dow Fut anjlok di zona merah terkoreksi 0,75%.

Unggulnya Biden tidak bisa dipungkiri menjadi pukulan telak bagi investor Wall Street. Pasalnya kebijakan Partai Republik yang doyan memangkas seluruh jenis pajak termasuk pajak korporasi menyebabkan perusahaan-perusahaan besar senang tidak akan kembali berlanjut di bawah kepemimpinan Joe Biden yang dijagokan Partai Demokrat.


Menanti hasil pemilu AS, mayoritas bursa Asia menghijau Rabu (4/11) pagi | PT Equity World



Selama kepemimpinan Trump sebelum diserang Covid-19, sang taipan properti sendiri adalah Wall Street darling dimana indeks acuan Paman Sam berterbangan dibandingkan dengan kepemimpinan Presiden Obama karena beban pajak yang perlu dibayarkan perusahaan akan turun apabila presidennya orang Republican.

Apabila benar nantinya Biden terpilih, para pelaku pasar serta korporasi raksasa bisa berekspektasi bahwa pajak mereka akan kembali dinaikkan untuk menyuplai gelontoran stimulus fiskal yang disiapkan Partai Demokrat.

Sementara ini
yang hanya memiliki 92 electoral votes. Meskipun demikian total pemilih trumo (popular vote) terpantau lebih banyak yakni 27,9 juta dibandingkan dengan 27,1 juta milik Joseph Biden.


Selasa, 03 November 2020

PT Equity World | IHSG melaju 0,55% di awal perdagangan Selasa (3/11), mengekor bursa Asia

 PT Equity World | IHSG melaju 0,55% di awal perdagangan Selasa (3/11), mengekor bursa Asia

PT Equity World | Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) rebound pada awal perdagangan Selasa (3/11). Mengikuti jejak bursa regional dan Wall Street semalam.

Mengutip RTI pukul 09.18 WIB, indeks naik 0,55% ke level 5.143,48. Total volume perdagangan 1,8 miliar saham dengan nilai transaksi capai Rp 1,09 triliun.

Sembilan dari 10 indeks sektoral mengangkat IHSG. Sektor perdagangan memimpin laju kenaikan 1,23%. Sementara, hanya sektor konstruksi yang memerah, turun 0,60%.

Sayangnya, aksi jual investor masih membebani langkah IHSG. Di pasar reguler, net sell asing sekitar Rp 103,924 miliar dan Rp 103,962 miliar keseluruhan market.

IHSG berpeluang menguat seiring kenaikan cukup tajam Dow Jones (DJIA) sebesar 1,62% di tengah naiknya harga komoditas. Di antaranya: minyak 3,58%, batubara 0,84%, emas 0,97%, dan Timah 0,56% sehingga berpotensi mendorong naik saham di bawah komoditas tersebut.


Jelang pemilu AS, bursa saham Asia bergerak stabil | PT Equity World



Pagi ini, bursa saham Asia-Pasifik lebih tinggi karena investor menunggu keputusan suku bunga Reserve Bank of Australia.

Indeks Hang Seng Hong Kong melonjak 1,57% di awal perdagangan. Saham China Daratan juga lebih tinggi, dengan Shanghai Composite naik 0,76% dan Shenzhen Component bertambah 0,123%.

Indeks Kospi Korea Selatan juga bertambah 1,54%. Di Australia, S & P / ASX 200 di Australia naik hampir 2%.

Indeks MSCI dari saham Asia Pasifik kecuali Jepang diperdagangkan lebih tinggi 0,84%. Pasar Jepang tutup untuk hari libur pada hari Selasa.

Investor kemungkinan akan fokus pada hari Selasa pada keputusan suku bunga Reserve Bank of Australia, yang akan keluar sekitar pukul 11:30 pagi HK / SIN.

Menjelang pengumuman itu, dolar Australia berpindah tangan pada US$ 0,7045, dibandingkan dengan level di bawah US$ 0,702 yang terlihat kemarin.

Pemilihan presiden AS yang akan datang antara petahana Donald Trump dan mantan Wakil Presiden Joe Biden juga akan membebani sentimen investor.


Minggu, 01 November 2020

PT Equity World | Ambles Gak Kira-kira! Harga Emas di Pegadaian Bikin Syok

 PT Equity World | Ambles Gak Kira-kira! Harga Emas di Pegadaian Bikin Syok

PT Equity World | Harga emas batangan yang dijual di Pegadaian merosot pada perdagangan Senin (2/10/2020).

Ada 3 jenis emas Antam serta emas UBS berbagai satuan yang dijual Pegadaian, semuanya turun tajam, 2% hingga lebih dari 3%.

Melansir data dari situs resmi Pegadaian, emas Antam standar hari ini penurunannya paling tajam. Satuan 2 gram dibanderol Rp 1.972.000/batang, turun Rp 62 ribu atau 3.05%. Sementara penurunan terbesar, 3,57%, terjadi di satuan 1.000 gram yang dibanderol Rp 945.986.000/batang.

Emas Antam retro juga turun di tetapi tidak sebesar emas Antam standar. Satuan 1 gram dihargai Rp 940.000/batang, turun Rp 25 ribu atau 2,59%. Sementara satuan 100 gram turun 2,54% ke Rp 93.938.000/batang.


Pasar Nantikan Pilpres AS, Bursa Asia Menguat Pagi Ini | PT Equity World



Emas Antam retro merupakan emas kemasan lama, di mana keping emas dan sertifikatnya terpisah. Emas retro ini terakhir kali diproduksi pada tahun 2018. Emas retro juga menjadi jenis emas Antam yang paling sering naik-turun.

Kemudian emas Antam batik satuan 0,5 gram dihargai Rp 631.000/batang, turun 3,37%, dan satuan 1 gram Rp 1.169.000/batang, turun 3,47%.

Emas batik merupakan jenis emas Antam yang paling mahal di bandingkan jenis standard dan retro. Pegadaian hanya menjual emas Antam batik satuan 0,5 gram dan 1 gram.

Emas UBS juga bernasib sama, turun di semua satuan, dengan rata-rata penurunan 2,4%. Berikut daftar lengkap harga emas batangan yang dijual di Pegadaian beserta perubahannya.