Rabu, 16 Desember 2020

PT Equityworld | IHSG Juara Asia! Matur Nuwun, Pak Jokowi...

 PT Equityworld  | IHSG Juara Asia! Matur Nuwun, Pak Jokowi...

PT Equityworld | Bursa saham Asia bergerak menguat pada perdagangan hari ini. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pun jadi yang terbaik di Asia.

IHSG melesat dengan penguatan di atas 1% sejak pagi hari. Namun IHSG tambah perkasa setelah pengumuman dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Hari ini, Jokowi memerintahkan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati untuk menyiapkan kebutuhan anggaran vaksinasi anti-virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19). Kepala Negara ingin agar vaksin bisa dinikmati secara gratis untuk seluruh rakyat Indonesia.

Bursa Saham Asia Merekah Ikuti Pergerakan Wall Street  || PT Equityworld




"Saya menginstruksikan dan memerintahkan kepada Menteri Keuangan untuk
sehingga tidak ada alasan bagi masyarakat untuk tidak mendapatkan vaksin. Saya juga ingin tegaskan lagi, nanti saya yang akan menjadi penerima pertama divaksin pertama kali. Hal ini utk memberikan kepercayaan dan keyakinan kepada masyarakat bahwa vaksin yang digunakan aman," jelas Jokowi.


Minggu, 13 Desember 2020

PT Equityworld | Mayoritas bursa Asia menguat, disokong sentimen stimulus AS dan rilis vaksin Covid-19

 

PT Equityworld | Mayoritas bursa Asia menguat, disokong sentimen stimulus AS dan rilis vaksin Covid-19

PT Equityworld | Bursa Asia dibuka bervariasi pada awal perdagangan Senin (14/12), dengan mayoritas indeks menguat. Pukul 08.30 WIB, indeks Nikkei 225 naik 120,49 poin atau 0,45% ke 26.773,34, Taiex turun 35,51 poin atau 0,25% ke 14.226,18, Kospi naik 0,46 poin atau 0,02% ke 2.770,52, ASX 200 naik 34,52 poin atau 0,52% ke 6.677,40, Straits Times naik 37,69 poin atau 1,33% ke 2.860,30, FTSE Malaysia naik 5,25 poin atau 0,31% ke 1.689,83.

Mayoritas indeks di bursa Asia naik lantaran investor mengukur peluang tambahan stimulus fiskal dan moneter AS,.  

Kemajuan vaksin virus corona juga mendukung sentimen risiko, dimana pengiriman perdana vaksin corona di AS akan dimulai Senin (14/12).


ursa Asia Menguat Ditopang Sentimen Vaksin | PT Equityworld


Sementara itu, Inggris dan Uni Eropa setuju untuk melanjutkan pembicaraan tentang perdagangan pasca Brexit melampaui batas waktu.

"Kasus dasar kami tetap bahwa perjanjian perdagangan bebas 'tipis' akan dicapai sebelum akhir tahun," tulis analis di Goldman Sachs dalam sebuah catatan seperti dikutip Reuters.

"Yang mengatakan, ada banyak ketidakpastian dan ekonom kami, mengingat kurangnya kemajuan dalam beberapa pekan terakhir, sekarang melihat peningkatan risiko dari hasil tanpa kesepakatan."


Jumat, 11 Desember 2020

Equityworld Futures | Dengan Susah Payah, IHSG Akhirnya Tutup Pekan Ini di Zona Hijau

 Equityworld Futures | Dengan Susah Payah, IHSG Akhirnya Tutup Pekan Ini di Zona Hijau

Equityworld Futures | Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup perdagangan pekan ini, Jumat, 11 Desember 2020 dengan apresiasi 0,08% ke level 5.938,33. Sebelumnya, IHSG menyentuh level terendah di 5.924,37 dan level tertinggi di 5.976,57.

Kendati begitu, IHSG mencatatkan apresiasi sebesar 1,84% dalam sepekan terakhir. Hal ini kemudian dimanfaatkan pelaku pasar untuk menarik keuntungan dengan net sell sebesar Rp1,31 triliun dalam sehari. Nilai tersebut setara dengan Rp1,83 triliun dalam sepekan. Baca Juga: Pasrah! Saham Rokok Terbakar Parah, Gudang Garam Paling Berdarah-Darah!



Emas Dunia Diramal US$ 2.200, Emas Antam kok Makin Ambrol? | Equityworld Futures



Sejumlah 27,62 miliar saham diperdagangkan dengan frekuensi 1.321.095 kali dan membukukan nilai transaksi harian sebesar Rp19,88 triliun. Pergerakan saham yang terpantau meliputi 205 saham naik, 266 saham turun, dan 157 saham lainnya stagnan. Baca Juga: Triliunan Rupiah Digondol Keluar Pasar Saham, IHSG Berakhir Runyam!

Bersama dengan IHSG, indeks Hang Seng naik 0,36% dan Strait Times naik 0,35%. Namun, indeks Nikkei turun 0,39% dan Shanghai turun 0,77%.


Rabu, 09 Desember 2020

Equityworld Futures | Saham Asia Tergerus Pergerakan Raksasa Teknologi AS

 

Equityworld Futures | Saham Asia Tergerus Pergerakan Raksasa Teknologi AS

Equityworld Futures | Saham Asia tergelincir, Kamis (10/12/2020), setelah raksasa teknologi AS menyeret indeks Wall Street lebih rendah di tengah meredupnya prospek stimulus baru. Poundsterling jatuh di tengah kebuntuan negosiasi Brexit.

Saham di Korea Selatan mengalami penurunan yang paling berat dengan indeks Kospi terpangkas 1,2 persen. Sementara di Jepang dan Australia mengalami penurunan yang lebih tipis yakni masing-masing 0,3 persen dan 0,6 persen.

S&P 500 berjangka sedikit berubah setelah indeks turun dari rekor, dan Nasdaq 100 mengalami penurunan terbesar dalam sebulan.

Saham Facebook Inc. tenggelam setelah dituntut oleh pejabat antitrust AS, sementara Tesla Inc. jatuh karena JPMorgan Chase & Co. menyebutnya overvalued secara dramatis. Dolar stabil dan imbal hasil US Treasury berdetak lebih rendah.


Kejutan Mnuchin Bikin Wall Street Tancap Gas Lagi | Equityworld Futures


Pembicaraan antara Perdana Menteri Inggris Boris Johnson dan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen berakhir tanpa terobosan kemarin malam karena masih ada celah besar antara kedua belah pihak. Mereka setuju untuk melanjutkan pembicaraan selama beberapa hari ke depan.

Ekuitas berada di bawah tekanan karena kesepakatan stimulus AS tetap sulit dipahami di tengah negosiasi paling intens atas paket Covid-19 sejak Hari Pemilihan.

Anggota parlemen Demokrat dan Republik yang mengerjakan rencana bantuan memberikan ringkasan proposal mereka yang lebih rinci, tetapi belum menyelesaikan kebuntuan terkait perisai tanggung jawab bisnis serta bantuan kepada pemerintah negara bagian dan lokal.

"Idenya di sini adalah bahwa Anda tidak akan melihat paket stimulus yang besar. Anda mungkin akan menyelesaikan sesuatu, tetapi itu mungkin tidak akan cukup untuk memberikan banyak tekanan pada tarif secara keseluruhan,” kata Matt Brill, manajer portofolio senior di Invesco, dilansir Bloomberg.

Bank Sentral Eropa malam ini akan menggekar pertemuan dan konferensi pers. Ekonom secara luas memperkirakan bank sentral akan meningkatkan dan memperpanjang program pembelian obligasi pandemi.


Senin, 07 Desember 2020

Equityworld Futures | Bursa Wall Street Diyakini Terus Menguat Jelang Tutup Tahun

 Equityworld Futures | Bursa Wall Street Diyakini Terus Menguat Jelang Tutup Tahun

Equityworld Futures | Yardeni Research percaya harga tertinggi sepanjang masa yang sedang terjadi di pasar saham bisa dibenarkan. Bahkan, Yardeni Research percaya pasar saham akan terus menguat jelang akhir tahun lantaran investor terus mendapat sentimen positif, termasuk berupaya mendiversifikasi portofolio investasinya,
 
Hal itu terlepas dari jumlah kasus virus korona yang menembus rekor baru dan adanya kekhawatiran seputar laporan pekerjaan November yang kurang menggembirakan. Presiden Yardeni Research Ed Yardeni meyakini pemulihan berbentuk 'V' sedang berlangsung.
 
"Saya benar-benar tidak begitu kecewa," katanya, dikutip dari CNBC, Selasa, 8 Desember 2020.


Saham Intel Paling Jeblok, Wall Street Ditutup di Melemah  | Equityworld Futures


Yardeni, yang menghabiskan beberapa dekade di Wall Street dengan menjalankan strategi investasi untuk perusahaan seperti Prudential dan Deutsche Bank, percaya bahwa kebijakan moneter global yang disinkronkan akan terus memberikan dukungan besar-besaran terhadap gerak pasar saham.
 
"Ada bank sentral besar yang hanya mengucurkan likuiditas. Saya tidak hanya mengawasi neraca Federal Reserve setiap minggu. Saya mengamati ECB (Bank Sentral Eropa), dan Bank Sentral Jepang. Mereka semua terus memperluas neraca mereka," jelasnya.
 
Sedangkan untuk sisa tahun ini, Yardeni berspekulasi pasar saham akan terus naik karena investor ingin melakukan diversifikasi lebih lanjut. "November adalah salah satu bulan terbaik yang pernah ada untuk pasar. Ini memperluas saham kapitalisasi kecil dan saham tengah secara dramatis. Itu adalah bulan yang luar biasa dan hebat untuk pasar (saham)," pungkasnya.

Minggu, 06 Desember 2020

Equityworld Futures | Bursa Asia Mixed di Awal Perdagangan Pekan Ini

 Equityworld Futures | Bursa Asia Mixed di Awal Perdagangan Pekan Ini

Equityworld Futures | Bursa Asia dibuka bervariasi pada perdagangan Senin (7/12/2020) ditoipang oleh sentimen distribusi vaksin Covid-19 dan harapan stimulus AS.

Nikkei 225 Tokyo turun 0,13%, indeks komposit Shanghai naik 0,08%, Hang Seng Hong Kong turun 0,13%, ASX 200 Australia naik 0,7% dan Kospi turun 0,03%.

Pasar bergerak positif ditopang harapan stimulus AS dan vaksin yang mulai didistribusikan bulan ini. Tetapi masih banyak tantangan ke depan seperti data ketenagakerjaan AS yang tidak sesuai harapan dan meningkatnya kasus Covid-19.


AS Ancam Sanksi China, Saham Asia Langsung Anjlok | Equityworld Futures


Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME) di Fakultas Kedokteran University of Washington memperkirakan korban jiwa mencapai 539.000 pada 1 April nanti, naik dari 279.000 orang saat ini. Menurut data Johns Hopkins University (yang dijadikan acuan resmi), Covid-19 sudah menjangkiti 14,3 juta orang. Data tidak resmi dari Worldometers, menunjukkan 15 juta kasus Covid-19 di AS.

Pemerintah AS diperkirakan menyetujui dan mulai mendistribusikan beberapa vaksin mulai bulan ini. IHME mengatakan vaksin akan mengurangi proyeksi angka kematian sebesar 9.000 sebelum 1 April. Distribusi vaksin yang lebih cepat kepada individu-individu berisiko tinggi bisa menyelamatkan hingga 14.000 orang.

Indeks berjangka AS menguat pada perdagangan Senin malam waktu setempat (6/12/2020). Dow Jones futures naik 0,2%, S&P 500 naik 0,2%, dan Nasdaq 100 futures naik 0,3%.

Kamis, 03 Desember 2020

PT Equity World | Alert! Bursa Jepang & China Merah, Bikin IHSG Makin Goyah

 PT Equity World | Alert! Bursa Jepang & China Merah, Bikin IHSG Makin Goyah

PT Equity World | Bursa saham Asia dibuka bervariasi pada perdagangan Jumat (4/12/2020), setelah perusahaan farmasi raksasa Pfizer mengumumkan hanya akan mampu mengirim setengahnya dari total target vaksin corona (Covid-19) nya pada tahun ini.

Hanya dua indeks utama Asia yang hari ini dibuka melemah, yakni indeks Nikkei Jepang yang dibuka terkoreksi 0,3% dan Shanghai Composite China yang dibuka melemah 0,16%.

Sedangkan sisanya dibuka menguat, yakni KOSPI Korea Selatan yang dibuka menguat 0,35%, Hang Seng Hong Kong tumbuh 0,28% dan STI Singapura yang naik tipis 0,08%.

Beralih ke Negeri Adidaya (AS), bursa saham Wall Street ditutup mixed pada perdagangan Kamis (3/12/2020) waktu setempat, setelah perusahaan farmasi raksasa Pfizer mengumumkan hanya akan mampu mengirim setengah dari total target vaksin Covid-19 nya pada tahun ini.



Siapkan Parasut! IHSG Bisa Terjun Bebas Hari Ini | PT Equity World


Indeks Dow Jones Industrial Average naik 85,73 poin atau 0,29% menjadi 29.969,52. Sementara S&P 500 turun 2,29 poin atau 0,06% menjadi 3.666,72, dan Nasdaq Composite naik 27,82 poin atau 0,23% menjadi 12.377,18.

Hal ini terjadi setelah perusahaan farmasi raksasa Pfizer mengumumkan hanya akan mampu mengirim setengah dari total target vaksin Covid-19 nya pada tahun ini.

Pfizer mengatakan vaksin yang dikembangkan bersama BioNTech ini kekurangan bahan baku mentahnya, di mana yang tersedia saat ini tidak sesuai dengan standar yang telah ditetapkan, seperti dilansir dari Wall Street Journal.

Perusahaan farmasi raksasa tersebut berharap untuk dapat mengirimkan hanya 50 juta dosis tahun ini dan menghapus harapan pemulihan ekonomi yang cepat pasca kehadiran virus corona yang tentunya sangat diperlukan untuk memutar kembali roda perekonomian.

Meskipun demikian kabar baik datang dari Nancy Pelosi dan Pemimpin Partai Mayoritas di Senat AS, Mitch McConnell yang memperbincangkan paket stimulus corona serta harapan agar tidak terjadi government shutdown.

Dikabarkan paket stimulus fiskal jumbo senilai US$ 908 miliar ini siap digolkan oleh kedua partai politik mayoritas di AS untuk menyokong bisnis kecil, dan pengangguran di AS.

Selanjutnya angka klaim pengangguran di AS akhirnya mengalami penurunan pertama dalam 2 pekan terakhir, meskipun penurunan kali ini masih rapuh.

Per 28 November tercatat 712 ribu masyarakat AS mengajukan asuransi pengangguran, turun 75 ribu dari posisi sebelumnya di angka 787 ribu dan lebih rendah dari ekspektasi pasar di angka 775 ribu.

Rabu, 02 Desember 2020

PT Equity World | Bye China di Wall Street, AS Sahkan UU 'Neraka' Alibaba Cs

 

PT Equity World | Bye China di Wall Street, AS Sahkan UU 'Neraka' Alibaba Cs

PT Equity World | Amerika Serikat (AS) sepertinya tak main-main dengan China. Buktinya, setelah banyak sanksi diterapkan Presiden AS Donald Trump ke Beijing di waktu-waktu akhir pemerintahan, kini perusahaan Tirai Bambu selangkah lagi akan didepak dari bursa saham Wall Street.

DPR AS, pada Rabu (2/12/2020) kemarin telah mengesahkan RUU yang dapat menutup akses pasar saham dan uang dari perusahaan China. UU dengan nama "The Holding Foreign Companies Accountable Act" kini berada di meja Trump untuk ditanda tangani secara resmi setelah sebelumnya juga sudah disahkan Senat.

UU ini sendiri diperkenalkan Senator Republik Louisiana John Kennedy pada 2019. Di mana perusahaan asing yang terdaftar di bursa saham AS harus mematuhi persyaratan akuntansi dari Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC).


Gerak Bursa Asia Tak Seragam Pagi Ini, Hati-hati IHSG! | PT Equity World


Banyak perusahaan asing sudah memenuhi standar tersebut namun tidak dengan perusahaan China. Pasalnya ini akan mengungkap apakah perusahaan China yang listed dimiliki oleh Partai Komunis atau tidak.

Bila perusahaan China enggan transparan, ini akan menjadi 'neraka' bagi emiten tersebut. Pasalnya perusahaan akan segera didepak dari bursa Wall Street.

Mengutip DPR AS, sebanyak 217 perusahaan China terdaftar di bursa saham Wall Street pada awal Oktober, senilai total US$ 2,2 triliun berdasarkan harga saham. Salah satunya adalah raksasa Alibaba, yang melakukan IPO (penawaran umum perdana) tahun 2014.

Sebenarnya SEC juga telah merumuskan proposal yang serupa dengan aturan UU. Belum ada komentar terbaru dari China soal ini.


Selasa, 01 Desember 2020

PT Equity World | Wall Street Menguat Nasdaq Capai Rekor Tertinggi

 PT Equity World | Wall Street Menguat Nasdaq Capai Rekor Tertinggi

PT Equity World | Wall Street melonjak pada akhir perdagangan Selasa (1/12), dengan indeks S&P 500 dan Nasdaq ditutup pada rekor tertinggi. Ini terjadi saat investor bertaruh vaksin Covid-19 segera tersedia, dan lebih percaya diri tentang pemulihan ekonomi yang cepat menyusul data pabrik China yang positif.

Indeks Dow Jones Industrial Average meningkat 185,28 poin atau 0,63 persen menjadi ditutup pada 29.823,92 poin. Indeks S&P 500 bertambah 40,82 poin atau 1,13 persen, menjadi berakhir di 3.662,45 poin.

Indeks Komposit Nasdaq terangkat 156,37 poin atau 1,28 persen, menjadi menetap di 12.355,11 poin. Indeks S&P 500 dan Nasdaq mencatatkan rekor penutupan tertinggi.


Sepuluh dari 11 sektor utama S&P 500 menguat, dengan layanan komunikasi dan keuangan ditutup masing-masing terdongkrak 1,96 persen dan 1,57 persen, mengungguli sektor lainnya. Sektor industri mundur 0,17 persen, satu-satunya kelompok yang menurun.



Vaksin & Stimulus AS, Mayoritas Bursa Asia Sumringah Pagi Ini | PT Equity World


Investor tetap fokus pada pembaruan tentang beberapa kandidat vaksin dan awal pengiriman global saat pembuat obat menyerahkan dokumen untuk persetujuan regulasi. Pfizer Inc melonjak hampir tiga persen setelah pembuat obat itu dan BioNTech SE Jerman meminta persetujuan darurat kandidat vaksin mereka dari regulator Eropa.

Para mitra bersaing ketat dengan saingannya Moderna Inc, yang juga mengajukan permohonan persetujuan darurat dari regulator Eropa. Sahamnya anjlok hampir delapan persen dari rekor tertinggi sehari sebelumnya.

“Ada optimisme tentang apa artinya itu, ketika kita melihat berita seputar vaksin muncul,” kata Bill Northey, direktur investasi senior di Bank Wealth Management AS di Minneapolis.

Sebelumnya pada hari itu, ekuitas global mendapat dorongan dari data yang menunjukkan aktivitas pabrik China pada November meningkat pada laju tercepatnya dalam satu dekade. Beberapa negara lain juga melaporkan peningkatan tajam dalam aktivitas pabrik.

Data AS menunjukkan pemulihan dalam aktivitas manufaktur kehilangan momentum pada November. Investor juga fokus pada pernyataan Menteri Keuangan AS Steve Mnuchin dan Ketua Federal Reserve Jerome Powell di Komite Perbankan Senat, di mana mereka menyetujui perlunya lebih banyak bantuan untuk usaha kecil.